SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
1
Disusun Oleh :
KELOMPOK 1
1. Dwi Abri Tjahyadi / 1706007734
2. Lili Fajri Dailimi / 1706007886
3. Suryo Arfianto / 1706008200
Formulasi Kebijakan Perpajakan
untuk Mendukung Daya Saing Perusahaan e-Commerce di Indonesia
2
Outline
Konseptual Teoritis
Implementasi dan Formulasi Kebijakan Perpajakan
Mengenai e-Commerce
Dampak dari Kebijakan Perpajakan
Transaksi e-Commerce
Kesimpulan dan Saran
1
3
2
4
Konseptual Teoritis
4
24,7 juta orang
yang berbelanja
online, diprediksi
mencapai Rp 144
triliun pada 2018,
naik dari Rp 69,8
triliun di 2016
Populasi
pengguna internet
Indonesia
menempati urutan
keenam, tahun
2017 mencapai
117 juta netizen
Penduduk besar
(250 juta jiwa)
dengan
pendapatan
perkapita 3.475
USD merupakan
pasar potensial
Data dan Fakta Transaksi e-Commerce
5
PDB e-commerce
sebesar 120 triliun
8.5 % dari PDB dari
sektor perdagangan
75 ribu pedagang
pelaku e-commerce,
dan terus
berkeembang.
Data dan Fakta Transaksi e-Commerce
Sehingga bisa
diprediksi
betapa besarnya
jumlah transaksi
e-commerce
beberapa tahun
mendatang
6
 UMKM dan Start-Up
1. Menurut data riset Google-Temasek (2016) jumlah
start-up di Indonesia berjumlah 2.033 atau sekitar 29%
dari total startup di Asia Tenggara.
2. Peraturan Presiden Nomor 74 tentang Roadmap E-
Commerce
3. Data statistic, sekitar 5% saja produk UKM yang terjual
lewat e-commerce. Padahal UKM memberikan
kontribusi besar untuk perekonomian Indonesia.
Tercatat sekitar 50% GDP Indonesia
Pelaku Usaha e-Commerce
7
 Over The Top (OTT)
1. Di Indonesia, terdapat banyak penyedia layanan OTT
yang merupakan perusahaan asing, empat terbesar di
antaranya yakni Facebook, Twitter, Google dan Yahoo.
2. perusahaan penyedia layanan OTT asing tersebut
hanya berstatus sebagai dependent agent dan
representative office selama menjalankan kegiatan
operasionalnya
3. Memperoleh penghasilan di Indonesia, tetapi
penghasilan tersebut pergi ke perusahaan induknya,
tanpa dikenakan pajak sebagaimana pada BUT
Pelaku Usaha e-Commerce
8
Merujuk pada data Kementerian
Komunikasi dan Informatika tahun
2015, dua perusahaan penyedia
layanan OTT asing, Google dan
Facebook, menguasai 80% pendapatan
iklan digital di Indonesia, dengan total
belanja iklan digital mencapai US$ 800
juta. Dengan demikian, Google dan
Facebook menikmati laba sekitar US$
640 juta atau setara Rp 8,45 triliun
tanpa dikenakan pajak.
Pelaku Usaha e-Commerce
9
 Inggris memperlihatkan bahwa ketika Google ditetapkan
sebagai Permanent Establishment atau BUT yang
bertempat di wilayah negara tersebut, penerimaan pajak
dari Google meningkat secara signifikan dari £1,3 juta
menjadi £130 juta.
 Fakta dari Inggris ini dapat menjadi pendorong bagi
Indonesia dalam menerapkan kebijakan serupa. Selain
itu, kita juga bisa melihat keberhasilan regulasi di
beberapa negara Eropa yang menerapkan ketentuan
yang sama untuk para pemain OTT asing
 “Pajak khusus” menjadi sebutan spesial untuk tarif pajak
yang diterapkan bagi OTT asing.
Pengaturan Transaksi e-Commerce dan OTT
di Negara Lain
Implementasi dan Formulasi Kebijakan
Mengenai e-Commerce
11
“c
ne
b
ar
e-Commerce adalah perdagangan barang dan/atau
jasa yang dilakukan oleh pelaku usaha dan
konsumen melalui sistem elektronik
(SE-62/PJ/2013)
ommercial transactions occurring over open
tworks, such as the Internet. Both business-to-
usiness and business-to-consumer transactions
e included” (OECD, 2003).
12
• Transaksi e-commerce sama dengan transaksi perdagangan
lainnya, tetapi berbeda dalam hal cara atau alat yang
digunakan. Oleh karena itu, tidak ada perbedaan perlakuan
transaksiperpajakan antara
perdagangan lainnya.
transaksi e-commerce dan
• Tidak ada objek pajak baru dalam transaksi e-commerce
• Mewujudkan keseragaman dalam memahami aspek
perpajakan atas transaksi e-commerce
13
2 3 41
Online
Marketplace
Classified Ads Daily Deals Online Retail
Jumlah Penjual Banyak Banyak Banyak Satu
Karakteristik
Penjual /
Penjualan
Toko Permanen
di sebuah Pasar
Online
Penjual
insidentil
Promo sesaat
Toko Permanen
milik sendiri
Penawaran Online Online Online Online
Pemesanan Online Offline Online Online / Offline
Pembayaran Online Offline Online / Offline Online / Offline
Pengiriman Online / Offline Offline Online/Offline Online / Offline
14
 Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-62/PJ/2013 tentang
Penegasan Ketentuan Perpajakan atas Transaksi e-Commerce
 Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-04/PJ/2017 tentang
Penentuan Bentuk Usaha Tetap bagi Subjek Pajak Luar Negeri yang
Menyediakan Layanan Aplikasi dan/atau Layanan Konten Melalui
Internet
 Surat Edaran Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 3
Tahun 2016 tentang Penyediaan Layanan Aplikasi dan/atau Konten
melalui Internet (Over the Top)
15
 Pemotongan (Foreign Tax)
 Equalization Levy
 Diverted Profit Tax (DPT)
 Pajak e-Commerce khusus UMKM dan Start-Up
 Registrasi untuk perusahaan bisnis online
Dampak dari Kebijakan Perpajakan
atas Transaksi e-Commerce
17
 Transaksi ecommerce lebih sulit dideteksi
(tidak memerlukan kehadiran fisik) oleh pemerintah.
 Banyaknya perusahaan ecommerce dari luar negeri
atau kita sebut Over The Top (Google, Yahoo,
Facebook, Twitter, dll) yang tidak memiliki BUT
18
 Transaksi ecommerce lebih sulit dideteksi
(tidak memerlukan kehadiran fisik) oleh pemerintah.
 Banyaknya perusahaan ecommerce dari luar negeri
atau kita sebut Over The Top (Google, Yahoo,
Facebook, Twitter, dll) yang tidak memiliki BUT
 Kemungkinan hengkangnya investor jika aturan pajak
yang dibuat terlalu agresif
 UMKM dan Start-up menjadi tidak berkembang
 Keadilan dan Daya Saing yang Seimbang antar Pelaku
Usaha baik eCommerce maupun Konvensional
termasuk Lokal dan Asing
Kesimpulan dan Saran
20
 Regulasi perpajakan yang ada pada prinsipnya tidak ada jenis pajak baru didalam e-
commerce, tetapi hanya menerapkan aturan yang sudah ada. Dengan kata lain
pengelolaan usaha melalui e-commerce mendapatkan perlakuan perpajakan yang sama
selayaknya perdagangan biasa. Sehingga secara umum para pelaku e-commerce juga
mempunyai kewajiban perpajakan baik itu mulai dari pendaftaran, penghitungan,
pembayaran dan pelaporan yang telah diatur dalam peraturan dan ketentuan
perpajakan.
 Formulasi kebijakan perpajakan yang dapat dibuat oleh pemerintah untuk mengatur
perusahaan e-commerce (termasuk Over The Top) yaitu:
1. Pemotongan (Foreign Tax)
2. Equalization Levy
3. Diverted Profit Tax
4. Tarif khusus UMKM & perusahaan start-up
5. Registrasi pelaku usaha e-commerce.
 Semua formulasi tersebut masing-masing memiliki dampak yang berbeda untuk
diterapkan di Indonesia. Harapannya adalah adanya kesetaraan, keadilan dan daya saing
yang baik antara pengusaha e-commerce yang ada dan pengusaha konvensional.
21
 Regulasi yang tepat diperlukan agar kepatuhan pemenuhan kewajiban
perpajakan Wajib Pajak meningkat. Kebijakan perpajakan yang adil dan
mendukung daya saing usaha khususnya era digital ekonomi ini diharapkan tidak
membebankan pengusaha e-commerce yang sedang mengalami pertumbuhan.
 Pemerintah juga harus hati-hati dan tidak terlalu agresif dalam membuat regulasi
perpajakan bagi pengusaha e-commerce asing khususnya Over The Top agar
tidak berdampak pada iklim investasi dengan mengadopsi praktek yang telah
berhasil di negara lain.
 Perlunya peningkatan sosialisasi yang dilakukan oleh pemerintah khususnya
Direktorat Jendral Pajak baik melalui media massa atau pun sosialisasi secara
langsung dilapangan bahwa regulasi perpajakan yang ada pada prinsipnya tidak
ada jenis pajak baru didalam e-commerce, tetapi hanya menerapkan aturan yang
sudah ada. Dengan kata lain pengelolaan usaha melalui e-commerce
mendapatkan perlakuan perpajakan yang sama selayaknya perdagangan biasa.

More Related Content

Similar to Kebijakan Perpajakan e-Commerce

Tax Flash KIB April 2022.pdf
Tax Flash KIB April 2022.pdfTax Flash KIB April 2022.pdf
Tax Flash KIB April 2022.pdfkib-consulting
 
Pajak app penjelasanlebih detail
Pajak app penjelasanlebih detailPajak app penjelasanlebih detail
Pajak app penjelasanlebih detailpajakapp
 
15. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Sistem Pengendalian Internal, Mercu Bua...
15. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Sistem Pengendalian Internal, Mercu Bua...15. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Sistem Pengendalian Internal, Mercu Bua...
15. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Sistem Pengendalian Internal, Mercu Bua...Sandy Setiawan
 
SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Sistem Pengendalian Internal, Mercu Buana, ...
SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Sistem Pengendalian Internal, Mercu Buana, ...SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Sistem Pengendalian Internal, Mercu Buana, ...
SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Sistem Pengendalian Internal, Mercu Buana, ...Sandy Setiawan
 
URGENSI FINANCIAL STRATEGY DAN KESADARAN PAJAK
URGENSI FINANCIAL STRATEGY DAN KESADARAN PAJAKURGENSI FINANCIAL STRATEGY DAN KESADARAN PAJAK
URGENSI FINANCIAL STRATEGY DAN KESADARAN PAJAKiqbalkurniawan27
 
Dampak e commerce dan pemeriksaan pajak terhadap penerimaan pajak
Dampak e commerce dan pemeriksaan pajak terhadap penerimaan pajakDampak e commerce dan pemeriksaan pajak terhadap penerimaan pajak
Dampak e commerce dan pemeriksaan pajak terhadap penerimaan pajakPuti Rahmiani
 
Dampak IFRS Terhadap Penghindaran Pajak.pptx
Dampak IFRS Terhadap Penghindaran Pajak.pptxDampak IFRS Terhadap Penghindaran Pajak.pptx
Dampak IFRS Terhadap Penghindaran Pajak.pptxSaumiZulviana
 
Ppt senadimas sunarti 2019
Ppt senadimas sunarti 2019Ppt senadimas sunarti 2019
Ppt senadimas sunarti 2019SunartiNjarkasi
 
Public Expose RPP Perdagangan Elektronis
Public Expose RPP Perdagangan ElektronisPublic Expose RPP Perdagangan Elektronis
Public Expose RPP Perdagangan ElektronisWahyu P. Yudiantoro
 
Penggunaan aplikasi e spt dimasa pandemi covid-19
Penggunaan aplikasi e spt dimasa pandemi covid-19Penggunaan aplikasi e spt dimasa pandemi covid-19
Penggunaan aplikasi e spt dimasa pandemi covid-19RahmaLatifah2
 
Materi 2.2
Materi 2.2Materi 2.2
Materi 2.2Aby Zay
 
Kelompok 1 dimensi internasional dan akuntansi
Kelompok 1 dimensi internasional dan akuntansiKelompok 1 dimensi internasional dan akuntansi
Kelompok 1 dimensi internasional dan akuntansiAmrul Rizal
 
SPT_Tahunan_PPh_Badan_dan_e_Form.pptx
SPT_Tahunan_PPh_Badan_dan_e_Form.pptxSPT_Tahunan_PPh_Badan_dan_e_Form.pptx
SPT_Tahunan_PPh_Badan_dan_e_Form.pptxssuserfac37a
 
Permendag nomor 50 tahun 2020
Permendag nomor 50 tahun 2020Permendag nomor 50 tahun 2020
Permendag nomor 50 tahun 2020Avida Virya
 

Similar to Kebijakan Perpajakan e-Commerce (20)

Tax Flash KIB April 2022.pdf
Tax Flash KIB April 2022.pdfTax Flash KIB April 2022.pdf
Tax Flash KIB April 2022.pdf
 
Tugas perpajakan (dea)
Tugas perpajakan (dea)Tugas perpajakan (dea)
Tugas perpajakan (dea)
 
Pajak app penjelasanlebih detail
Pajak app penjelasanlebih detailPajak app penjelasanlebih detail
Pajak app penjelasanlebih detail
 
15. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Sistem Pengendalian Internal, Mercu Bua...
15. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Sistem Pengendalian Internal, Mercu Bua...15. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Sistem Pengendalian Internal, Mercu Bua...
15. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Sistem Pengendalian Internal, Mercu Bua...
 
SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Sistem Pengendalian Internal, Mercu Buana, ...
SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Sistem Pengendalian Internal, Mercu Buana, ...SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Sistem Pengendalian Internal, Mercu Buana, ...
SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Sistem Pengendalian Internal, Mercu Buana, ...
 
URGENSI FINANCIAL STRATEGY DAN KESADARAN PAJAK
URGENSI FINANCIAL STRATEGY DAN KESADARAN PAJAKURGENSI FINANCIAL STRATEGY DAN KESADARAN PAJAK
URGENSI FINANCIAL STRATEGY DAN KESADARAN PAJAK
 
Pajak PMSE.pdf
Pajak PMSE.pdfPajak PMSE.pdf
Pajak PMSE.pdf
 
Dampak e commerce dan pemeriksaan pajak terhadap penerimaan pajak
Dampak e commerce dan pemeriksaan pajak terhadap penerimaan pajakDampak e commerce dan pemeriksaan pajak terhadap penerimaan pajak
Dampak e commerce dan pemeriksaan pajak terhadap penerimaan pajak
 
Dampak IFRS Terhadap Penghindaran Pajak.pptx
Dampak IFRS Terhadap Penghindaran Pajak.pptxDampak IFRS Terhadap Penghindaran Pajak.pptx
Dampak IFRS Terhadap Penghindaran Pajak.pptx
 
Ppt senadimas sunarti 2019
Ppt senadimas sunarti 2019Ppt senadimas sunarti 2019
Ppt senadimas sunarti 2019
 
BAB I AR.docx
BAB I AR.docxBAB I AR.docx
BAB I AR.docx
 
Public Expose RPP Perdagangan Elektronis
Public Expose RPP Perdagangan ElektronisPublic Expose RPP Perdagangan Elektronis
Public Expose RPP Perdagangan Elektronis
 
Amelia hasanah 12160137
Amelia hasanah 12160137Amelia hasanah 12160137
Amelia hasanah 12160137
 
Penggunaan aplikasi e spt dimasa pandemi covid-19
Penggunaan aplikasi e spt dimasa pandemi covid-19Penggunaan aplikasi e spt dimasa pandemi covid-19
Penggunaan aplikasi e spt dimasa pandemi covid-19
 
Materi 2.2
Materi 2.2Materi 2.2
Materi 2.2
 
Kelompok 1 dimensi internasional dan akuntansi
Kelompok 1 dimensi internasional dan akuntansiKelompok 1 dimensi internasional dan akuntansi
Kelompok 1 dimensi internasional dan akuntansi
 
METLIT
METLITMETLIT
METLIT
 
SPT_Tahunan_PPh_Badan_dan_e_Form.pptx
SPT_Tahunan_PPh_Badan_dan_e_Form.pptxSPT_Tahunan_PPh_Badan_dan_e_Form.pptx
SPT_Tahunan_PPh_Badan_dan_e_Form.pptx
 
TF 0323.pdf
TF 0323.pdfTF 0323.pdf
TF 0323.pdf
 
Permendag nomor 50 tahun 2020
Permendag nomor 50 tahun 2020Permendag nomor 50 tahun 2020
Permendag nomor 50 tahun 2020
 

More from Lili Fajri Dailimi

More from Lili Fajri Dailimi (20)

Silabus Pajak - LFD.docx
Silabus Pajak - LFD.docxSilabus Pajak - LFD.docx
Silabus Pajak - LFD.docx
 
Modul Pengantar Perpajakan - Rudi Ginting.pdf
Modul Pengantar Perpajakan - Rudi Ginting.pdfModul Pengantar Perpajakan - Rudi Ginting.pdf
Modul Pengantar Perpajakan - Rudi Ginting.pdf
 
List pertanyaan webinar tgl 17 november 2021
List pertanyaan webinar tgl 17 november 2021 List pertanyaan webinar tgl 17 november 2021
List pertanyaan webinar tgl 17 november 2021
 
Qn a uu hpp
Qn a uu hppQn a uu hpp
Qn a uu hpp
 
Pmk nomor 2 tahun 2010
Pmk nomor 2 tahun 2010Pmk nomor 2 tahun 2010
Pmk nomor 2 tahun 2010
 
Review jurnal ilmiah
Review jurnal ilmiahReview jurnal ilmiah
Review jurnal ilmiah
 
Balance Score Card Concept
Balance Score Card ConceptBalance Score Card Concept
Balance Score Card Concept
 
Session AHP (Analytic Hierarchy Process)
Session AHP (Analytic Hierarchy Process)Session AHP (Analytic Hierarchy Process)
Session AHP (Analytic Hierarchy Process)
 
Analisis Biaya dan Manfaat
Analisis Biaya dan ManfaatAnalisis Biaya dan Manfaat
Analisis Biaya dan Manfaat
 
Cost benefit analysis
Cost benefit analysis Cost benefit analysis
Cost benefit analysis
 
Kunci-kunci sukses sejak 80an-2017
Kunci-kunci sukses sejak 80an-2017Kunci-kunci sukses sejak 80an-2017
Kunci-kunci sukses sejak 80an-2017
 
Decision analysis
Decision analysis Decision analysis
Decision analysis
 
Teori organisasi s dan aplikasinya
Teori organisasi s  dan aplikasinyaTeori organisasi s  dan aplikasinya
Teori organisasi s dan aplikasinya
 
7's mc kinsey
7's mc kinsey7's mc kinsey
7's mc kinsey
 
Theory U
Theory UTheory U
Theory U
 
Pengantar paradigma dan teori ilmu adm
Pengantar paradigma dan teori ilmu admPengantar paradigma dan teori ilmu adm
Pengantar paradigma dan teori ilmu adm
 
Lingkungan administrasi publik
Lingkungan administrasi publikLingkungan administrasi publik
Lingkungan administrasi publik
 
Leadership
LeadershipLeadership
Leadership
 
Birokrasi, demokrasi dan civil service
Birokrasi, demokrasi dan civil serviceBirokrasi, demokrasi dan civil service
Birokrasi, demokrasi dan civil service
 
Sap 5- administrasidan kebijakan publik
Sap 5- administrasidan kebijakan publikSap 5- administrasidan kebijakan publik
Sap 5- administrasidan kebijakan publik
 

Recently uploaded

KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxBayuUtaminingtyas
 
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfIde dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfPerkuliahanDaring
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 

Recently uploaded (16)

KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
 
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfIde dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 

Kebijakan Perpajakan e-Commerce

  • 1. 1 Disusun Oleh : KELOMPOK 1 1. Dwi Abri Tjahyadi / 1706007734 2. Lili Fajri Dailimi / 1706007886 3. Suryo Arfianto / 1706008200 Formulasi Kebijakan Perpajakan untuk Mendukung Daya Saing Perusahaan e-Commerce di Indonesia
  • 2. 2 Outline Konseptual Teoritis Implementasi dan Formulasi Kebijakan Perpajakan Mengenai e-Commerce Dampak dari Kebijakan Perpajakan Transaksi e-Commerce Kesimpulan dan Saran 1 3 2 4
  • 4. 4 24,7 juta orang yang berbelanja online, diprediksi mencapai Rp 144 triliun pada 2018, naik dari Rp 69,8 triliun di 2016 Populasi pengguna internet Indonesia menempati urutan keenam, tahun 2017 mencapai 117 juta netizen Penduduk besar (250 juta jiwa) dengan pendapatan perkapita 3.475 USD merupakan pasar potensial Data dan Fakta Transaksi e-Commerce
  • 5. 5 PDB e-commerce sebesar 120 triliun 8.5 % dari PDB dari sektor perdagangan 75 ribu pedagang pelaku e-commerce, dan terus berkeembang. Data dan Fakta Transaksi e-Commerce Sehingga bisa diprediksi betapa besarnya jumlah transaksi e-commerce beberapa tahun mendatang
  • 6. 6  UMKM dan Start-Up 1. Menurut data riset Google-Temasek (2016) jumlah start-up di Indonesia berjumlah 2.033 atau sekitar 29% dari total startup di Asia Tenggara. 2. Peraturan Presiden Nomor 74 tentang Roadmap E- Commerce 3. Data statistic, sekitar 5% saja produk UKM yang terjual lewat e-commerce. Padahal UKM memberikan kontribusi besar untuk perekonomian Indonesia. Tercatat sekitar 50% GDP Indonesia Pelaku Usaha e-Commerce
  • 7. 7  Over The Top (OTT) 1. Di Indonesia, terdapat banyak penyedia layanan OTT yang merupakan perusahaan asing, empat terbesar di antaranya yakni Facebook, Twitter, Google dan Yahoo. 2. perusahaan penyedia layanan OTT asing tersebut hanya berstatus sebagai dependent agent dan representative office selama menjalankan kegiatan operasionalnya 3. Memperoleh penghasilan di Indonesia, tetapi penghasilan tersebut pergi ke perusahaan induknya, tanpa dikenakan pajak sebagaimana pada BUT Pelaku Usaha e-Commerce
  • 8. 8 Merujuk pada data Kementerian Komunikasi dan Informatika tahun 2015, dua perusahaan penyedia layanan OTT asing, Google dan Facebook, menguasai 80% pendapatan iklan digital di Indonesia, dengan total belanja iklan digital mencapai US$ 800 juta. Dengan demikian, Google dan Facebook menikmati laba sekitar US$ 640 juta atau setara Rp 8,45 triliun tanpa dikenakan pajak. Pelaku Usaha e-Commerce
  • 9. 9  Inggris memperlihatkan bahwa ketika Google ditetapkan sebagai Permanent Establishment atau BUT yang bertempat di wilayah negara tersebut, penerimaan pajak dari Google meningkat secara signifikan dari £1,3 juta menjadi £130 juta.  Fakta dari Inggris ini dapat menjadi pendorong bagi Indonesia dalam menerapkan kebijakan serupa. Selain itu, kita juga bisa melihat keberhasilan regulasi di beberapa negara Eropa yang menerapkan ketentuan yang sama untuk para pemain OTT asing  “Pajak khusus” menjadi sebutan spesial untuk tarif pajak yang diterapkan bagi OTT asing. Pengaturan Transaksi e-Commerce dan OTT di Negara Lain
  • 10. Implementasi dan Formulasi Kebijakan Mengenai e-Commerce
  • 11. 11 “c ne b ar e-Commerce adalah perdagangan barang dan/atau jasa yang dilakukan oleh pelaku usaha dan konsumen melalui sistem elektronik (SE-62/PJ/2013) ommercial transactions occurring over open tworks, such as the Internet. Both business-to- usiness and business-to-consumer transactions e included” (OECD, 2003).
  • 12. 12 • Transaksi e-commerce sama dengan transaksi perdagangan lainnya, tetapi berbeda dalam hal cara atau alat yang digunakan. Oleh karena itu, tidak ada perbedaan perlakuan transaksiperpajakan antara perdagangan lainnya. transaksi e-commerce dan • Tidak ada objek pajak baru dalam transaksi e-commerce • Mewujudkan keseragaman dalam memahami aspek perpajakan atas transaksi e-commerce
  • 13. 13 2 3 41 Online Marketplace Classified Ads Daily Deals Online Retail Jumlah Penjual Banyak Banyak Banyak Satu Karakteristik Penjual / Penjualan Toko Permanen di sebuah Pasar Online Penjual insidentil Promo sesaat Toko Permanen milik sendiri Penawaran Online Online Online Online Pemesanan Online Offline Online Online / Offline Pembayaran Online Offline Online / Offline Online / Offline Pengiriman Online / Offline Offline Online/Offline Online / Offline
  • 14. 14  Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-62/PJ/2013 tentang Penegasan Ketentuan Perpajakan atas Transaksi e-Commerce  Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-04/PJ/2017 tentang Penentuan Bentuk Usaha Tetap bagi Subjek Pajak Luar Negeri yang Menyediakan Layanan Aplikasi dan/atau Layanan Konten Melalui Internet  Surat Edaran Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 3 Tahun 2016 tentang Penyediaan Layanan Aplikasi dan/atau Konten melalui Internet (Over the Top)
  • 15. 15  Pemotongan (Foreign Tax)  Equalization Levy  Diverted Profit Tax (DPT)  Pajak e-Commerce khusus UMKM dan Start-Up  Registrasi untuk perusahaan bisnis online
  • 16. Dampak dari Kebijakan Perpajakan atas Transaksi e-Commerce
  • 17. 17  Transaksi ecommerce lebih sulit dideteksi (tidak memerlukan kehadiran fisik) oleh pemerintah.  Banyaknya perusahaan ecommerce dari luar negeri atau kita sebut Over The Top (Google, Yahoo, Facebook, Twitter, dll) yang tidak memiliki BUT
  • 18. 18  Transaksi ecommerce lebih sulit dideteksi (tidak memerlukan kehadiran fisik) oleh pemerintah.  Banyaknya perusahaan ecommerce dari luar negeri atau kita sebut Over The Top (Google, Yahoo, Facebook, Twitter, dll) yang tidak memiliki BUT  Kemungkinan hengkangnya investor jika aturan pajak yang dibuat terlalu agresif  UMKM dan Start-up menjadi tidak berkembang  Keadilan dan Daya Saing yang Seimbang antar Pelaku Usaha baik eCommerce maupun Konvensional termasuk Lokal dan Asing
  • 20. 20  Regulasi perpajakan yang ada pada prinsipnya tidak ada jenis pajak baru didalam e- commerce, tetapi hanya menerapkan aturan yang sudah ada. Dengan kata lain pengelolaan usaha melalui e-commerce mendapatkan perlakuan perpajakan yang sama selayaknya perdagangan biasa. Sehingga secara umum para pelaku e-commerce juga mempunyai kewajiban perpajakan baik itu mulai dari pendaftaran, penghitungan, pembayaran dan pelaporan yang telah diatur dalam peraturan dan ketentuan perpajakan.  Formulasi kebijakan perpajakan yang dapat dibuat oleh pemerintah untuk mengatur perusahaan e-commerce (termasuk Over The Top) yaitu: 1. Pemotongan (Foreign Tax) 2. Equalization Levy 3. Diverted Profit Tax 4. Tarif khusus UMKM & perusahaan start-up 5. Registrasi pelaku usaha e-commerce.  Semua formulasi tersebut masing-masing memiliki dampak yang berbeda untuk diterapkan di Indonesia. Harapannya adalah adanya kesetaraan, keadilan dan daya saing yang baik antara pengusaha e-commerce yang ada dan pengusaha konvensional.
  • 21. 21  Regulasi yang tepat diperlukan agar kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak meningkat. Kebijakan perpajakan yang adil dan mendukung daya saing usaha khususnya era digital ekonomi ini diharapkan tidak membebankan pengusaha e-commerce yang sedang mengalami pertumbuhan.  Pemerintah juga harus hati-hati dan tidak terlalu agresif dalam membuat regulasi perpajakan bagi pengusaha e-commerce asing khususnya Over The Top agar tidak berdampak pada iklim investasi dengan mengadopsi praktek yang telah berhasil di negara lain.  Perlunya peningkatan sosialisasi yang dilakukan oleh pemerintah khususnya Direktorat Jendral Pajak baik melalui media massa atau pun sosialisasi secara langsung dilapangan bahwa regulasi perpajakan yang ada pada prinsipnya tidak ada jenis pajak baru didalam e-commerce, tetapi hanya menerapkan aturan yang sudah ada. Dengan kata lain pengelolaan usaha melalui e-commerce mendapatkan perlakuan perpajakan yang sama selayaknya perdagangan biasa.