SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
M – IV
KUAT GESER BATUAN
4.1 Tujuan Pengujian Kuat Geser
Pengujian kuat geser dilakukan untuk mengetahui sifat mekanik dari
batuan yang menjadi spesimen yaitu dari segi berapa kekuatan spesimen
terhadap suatu geseran disertai adanya pembebanan yang masih mampu di
tahan oleh spesimen tersebut, hal ini banyak digunakan dalam analisis stabilitas
lereng pada tambang terbuka, analisis stabilitas batuan samping pada lubang
bukaan bawah tanah dan lain sebagainya.
4.2 Pengujian Kuat Geser
Mekanika batuan adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari
tentang perilaku (behaviour) batuan baik secara teoritis maupun terapan,
merupakan cabang dari ilmu mekanika yang berkenaan dengan sikap batuan
terhadap medan-medan gaya pada lingkungannya. Atau juga Secara umum
mekanika batuan adalah ilmu yang mempelajari sifat dan perilaku batuan
bila terhadapnya dikenakan gaya atau tekanan.
Kekuatan batuan dapat diukur secara insitu (di lapangan) sebaik
pengukuran di laboratorium. Regangan (deformasi) diukur di area tambang
kemudian dihubungkan terhadap tegangan dengan berpedoman pada konstanta
elastik dari laboratorium. Tegangan sebelum penambangan merupakan kondisi
tegangan asli, sulit dihitung, tetapi merupakan parameter desain tambang yang
penting
Mekanika batuan sendiri mempunyai karakteristik mekanik yang diperoleh
dari penelitian ini adalah kuat tekan batuan (σt), kuat tarik batuan (σc ), Modulus
Young (E), Nisbah Poisson (v), selubung kekuatan batuan (strength envelope),
kuat geser (τ), kohesi (C), dan sudut geser dalam (φ).
Pengujian ini untuk mengetahui kekuatan batuan terhadap suatu geseran
pada tegangan normal tertentu. Dari hasil pengujian kuat geser ini dapat
ditentukan :
 Garis “Coulomb’s shear strength”.
 Nilai kuat geser (shear strength) batuan.
 Sudut geser dalam (ǿ), dan
 Kohesi (C).
4.3 Alat-Alat yang Digunakan
1. Satu set alat untuk uji Kuat geser dari bentuk suatu batuan.
2. Satu spesimen dengan bentuk segi empat atau ketupat dan spesimen
yang diujinya berada ditengah-tengah segiempat yang tengahnya dibuat
belah.
3. Pompa pembebanan serta penunjuknya dalam satuan KN, dengan skala
satu stripnya 1 KN.
4. Penunjukan keadaan gesernya spesimen dengan skala 0,5 per strip.
5. Jumlah spesimen yang diuji adalah 1 buah sepecimen dengan tiga kali uji.
4.4 Prosedur
1. Ukur dulu terlebih dahulu panjang dan lebar contoh lalu catat pada form
yang ada.
2. Masukkan spesimen ke dalam box penyimpanan di alat shear box,
kemudian beri beban normal sesuai dengan perhitungan.
3. Pasang selang oli pressure pada saat posisi maju saat pengukuran maju
demikian pula pada saat pengukuran mundur sedang dipindahkan.
4. Pompa beban yang digunakan (1KN, 2KN, 3KN) dan ditahan supaya
konstan selama pengujian masih dilakukan.
5. Baca preassure gauge sesuai waktu yang diminta sebanyak 12 mm
perubahan.
6. Beban yang diberikan jangan sampai berubah apabila berubah maka
preassure gaugenya pun akan berubah. Penunjuk keadaan geser
spesimen dangan skala 1 strip bernilai 0.5 KN.
7. Pompa untuk menggeser spesimen, digerak-gerakkan selama alat
penunjuk geser maju atau mundur itu berputar satu putaran penuh.
8. Setelah satu putaran dicatat data yang dihasilkan dari alat penunjuk
kekuatan geser (yang letaknya di dekat pompa yang berfungsi untuk
menggeser).
9. Pengujian dilakukan sebanyak 3 kali dengan keadaan menggeser ke arah
maju dan kearah mundur.
4.5 Rumus-Rumus yang Digunakan
Beberapa rumus yang digunakan diantaranya adalah :
𝜎𝑛 =
𝑁
𝐴
𝑆 =
𝑃
𝐴
Keterangan : S = Kuat Geser, kg/cm2
N = Beban Normal, kg
A = Luas Permukaan Bidang Geser, cm2
P = Pembebanan Geser, kg
Dari beberapa nilai kuat geser maksimum (s) yang didapatkan kemudian
dibandingkan terhadap tegangan normal masing-masing, akan didapatkan nilai
parameter kohesi dan sudut geser dalam, dengan demikian maka :
S = n . Tan  + c
Keterangan : n = Tegangan Normal, kg/cm2
 = Sudut Geser Dalam
C = Kohesi
4.6 Hasil Pengamatan dan Perhitungan
1. Sampel I
Diameter = 4,2 cm
Beban = 5 kg
Tabel 4.1
Data Hasil Pengamatan Sampel I
Waktu /
Kondisi
Perubahan Geser
(mm)
Gaya Geser
(kg)
Maju
1 1
2 1,2
3 1,5
4 1,8
5 2
6 2
Mundur
7 0,5
6 0,8
5 1,2
4 1,4
3 1,7
2 1,9
1 2,1
Sumber : Paktikum Geomekanika kelompok 2, Shift II – 2015
a. Luas = 𝜋𝑟2
= 3,14 x 2,12
= 13,85 cm2
b. Tegangan Normal =
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛
𝐿𝑢𝑎𝑠
=
5
13,85
= 0,36 kg/cm2
c. Perubahan Normal = Perubahan Geser (cm) x Gaya Geser (kg)
Maju
 0,1 x 1 = 0,1 kg cm
 0,2 x 1,2 = 0,24 kg cm
 0,3 x 1,5 = 0,45 kg cm
 0,4 x 1,8 = 0,72 kg cm
 0,5 x 2 = 1 kg cm
 0,6 x 2 = 1,2 kg cm
Mundur
 0,7 x 0,5 = 0,35 kg cm
 0,6 x 0,8 = 0,48 kg cm
 0,5 x 1,2 = 0,6 kg cm
 0,4 x 1,4 = 0,56 kg cm
 0,3 x 1,7 = 0,51 kg cm
 0,2 x 1,8 = 0,38 kg cm
 0,1 x 2,1 = 0,21 kg cm
2. Sampel II
Diameter = 4,2 cm
Beban = 10 kg
Tabel 4.2
Data Hasil Pengamatan Sampel II
Waktu /
Kondisi
Perubahan Geser
(mm)
Gaya Geser
(kg)
Maju
1 2,5
2 2,5
3 2,5
4 2,5
5 2,5
6 2,5
7 2,5
8 2,5
9 2,7
10 2,8
11 2,9
Mundur
11 1,8
10 2,2
9 2,5
8 2,5
7 4
6 4,2
5 4,2
4 4,5
Sumber : Paktikum Geomekanika kelompok 2, Shift II – 2015
a. Luas = 𝜋𝑟2
= 3,14 x 2,12
= 13,85 cm2
b. Tegangan Normal =
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛
𝐿𝑢𝑎𝑠
=
10
13,85
= 0,72 kg/cm2
c. Perubahan Normal = Perubahan Geser (cm) x Gaya Geser (kg)
Maju
 0,1 x 2,5 = 0,25 kg cm
 0,2 x 2,5 = 0,50 kg cm
 0,3 x 2,5 = 0,75 kg cm
 0,4 x 2,5 = 1 kg cm
 0,5 x 2,5 = 1,25 kg cm
 0,6 x 2,5 = 1,5 kg cm
 0,7 x 2.5 = 1,75 kg cm
 0,8 x 2,5 = 2 kg cm
 0,9 x 2,7 = 2,43 kg cm
 1,0 x 2,8 = 2,52 kg cm
 1,1 x 2,9 = 3,19 kg cm
Mundur
 1,1 x 1,8 = 1,98 kg cm
 1,0 x 2,2 = 2,2 kg cm
 0,9 x 2,5 = 2,25 kg cm
 0,8 x 2,5 = 2 kg cm
 0,7 x 4 = 2,87 kg cm
 0,6 x 4,2 = 2,52 kg cm
 0,5 x 4,2 = 2,1 kg cm
 0,4 x 4,5 = 1,8 kg cm
3. Sampel III
Diameter = 4,2 cm
Beban = 10 kg
Tabel 4.3
Data Hasil Pengamatan sampel III
Waktu /
Kondisi
Perubahan Geser
(mm)
Gaya Geser
(kg)
Maju
1 7
2 5
3 6
4 6
5 7
6 7
7 6
8 5
9 5
10 5
11 5,5
12 5,5
Mundur
12 5
11 4,5
10 4,9
9 5,1
8 5
7 5,2
6 5
5 5
4 5,2
3 4,5
2 4
1 4
Sumber : Paktikum Geomekanika kelompok 2, Shift II – 2015
a. Luas = 𝜋𝑟2
= 3,14 x 2,12
= 13,85 cm2
b. Tegangan Normal =
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛
𝐿𝑢𝑎𝑠
=
20
13,85
= 1,44 kg/cm2
c. Perubahan Normal = Perubahan Geser (cm) x Gaya Geser (kg)
Maju
 0,1 x 7 = 0,7 kg cm
 0,2 x 5 = 1 kg cm
 0,3 x 6 = 1,8 kg cm
 0,4 x 6 = 2,4 kg cm
 0,5 x 7 = 3,5 kg cm
 0,6 x 7 = 4,2 kg cm
 0,7 x 6 = 4,2 kg cm
 0,8 x 5 = 4 kg cm
 0,9 x 5 = 4,5 kg cm
 1,0 x 5 = 5 kg cm
 1,1 x 5,5 = 6,05 kg cm
 1,2 x 5,5 = 6,6 kg cm
Mundur
 1,2 x 5 = 6 kg cm
 1,1 x 4,5 = 4,95 kg cm
 1,0 x 4,9 = 4,9 kg cm
 0,9 x 5,1 = 4,59 kg cm
 0,8 x 5 = 4 kg cm
 0,7 x 5,2 = 3,64 kg cm
 0,6 x 5 = 3 kg cm
 0,5 x 5 = 2,5 kg cm
 0,4 x 5,2 = 2,08 kg cm
 0,3 x 4,5 = 1,35 kg cm
 0,2 x 4 = 0,8 kg cm
 0,1 x 4 = 0,4 kg cm
Sumber : Paktikum Geomekanika kelompok 2, ShiftII – 2015
Grafik 4.1
Kuat Geser Sampel I
0
0.5
1
1.5
2
2.5
0 1 2 3 4 5 6 7 8
GayaGeser
Perubahan Geser
SampelI
Maju
Mundur
kuat geser = 1,6 kg/cm2
Sumber : Paktikum Geomekanika kelompok 2, ShiftII – 2015
Grafik 4.2
Kuat Geser Sampel II
0
1
2
3
4
5
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
GayaGeser
Perubahan Geser
SampelII
Maju
Mundur
kuat geser = 2,5 kg/cm2
Sumber : Paktikum Geomekanika kelompok 2, ShiftII – 2015
Grafik 4.3
Kuat Geser Sampel III
0
1
2
3
4
5
6
7
8
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
GayaGeser
Perubahan Geser
Sampel III
Maju
Mundur
kuat geser = 5 kg/cm2
Sumber : Paktikum Geomekanika kelompok 2, ShiftII – 2015
Grafik 4.4
Grafik Kohesi dan Sudut Geser Dalam
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6
KuatGeser
(MPa)
Tegangan Normal
(kg/cm²)
Kohesi dan Sudut Geser Dalam (ø)
Sampel 1
Sampel 2
Sampel 3Tan ø =
∆𝑦
∆𝑥
Tan ø =
0,8
2,4
ø = Arc tan 0,333
ø = 18,43o
∆𝑦
∆x
C = 0,04 MPa
4. Kuat Geser Masing-Masing Sampel
Tabel 4.4
Data Kuat Geser dan Tegangan Normal
Kuat Geser
(kg/cm2
)
Kuat Geser
(MPa)
Tegangan Normal
(kg/cm2
)
1,6 0,16 0,36
2,5 0,25 0,72
5 0,5 1,44
Sumber : Paktikum Geomekanika kelompok 2, Shift II – 2015
Kuat geser = Kohesi + Tegangan normal (tan ø)
 Sampel 1
Kuat geser = 0,4 + 0,36 tan 18,43o
= 0,4 + 0,12
= 0,52 kg/cm2
 Sampel 2
Kuat geser = 0,4 + 0,72 tan 18,43o
= 0,4 + 0,24
= 0,64 kg/cm2
 Sampel 3
Kuat geser = 0,4 + 1,44 tan 18,43o
= 0,4 + 0,48
= 0,88 kg/cm2
6.7 Hasil Pengolahan Data
1. Sampel I
Tabel 4.5
Hasil Pengolahan Data Sampel I
Sampel
Beban
(kg)
Luas
(cm2)
Kondisi /
Waktu
Perubahan
Geser
(mm)
Gaya Geser
(kg)
Perubahan
Normal
(kg.cm)
Tegangan
Normal
(kg/cm2)
Kuat Geser
(kg/cm2)
Sampel I 5 13,85
Maju
1 1 0,1
0,36 0,52
2 1,2 0,24
3 1,5 0,45
4 1,8 0,72
5 2 1
6 2 1,2
Mundur
7 0,5 0,35
6 0,8 0,48
5 1,2 0,6
4 1,4 0,56
3 1,7 0,51
2 1,9 0,38
1 2,1 0,21
Sumber : Paktikum Geomekanika kelompok 2, ShiftII – 2015
2. Sampel II
Tabel 4.6
Hasil Pengolahan Data Sampel II
Sampel
Beban
(kg)
Luas
(cm2)
Kondisi /
Waktu
Perubahan
Geser
(mm)
Gaya Geser
(kg)
Perubahan
Normal
(kg.cm)
Tegangan
Normal
(kg/cm2)
Kuat Geser
(kg/cm2)
Sampel II 10 13,85
Maju
1 2,5 0,25
0,72 0,64
2 2,5 0,5
3 2,5 0,75
4 2,5 1
5 2,5 1,25
6 2,5 1,5
7 2,5 1,75
8 2,5 2
9 2,7 2,43
10 2,8 2,8
11 2,9 3,19
Mundur
11 1,8 1,98
10 2,2 2,2
9 2,5 2,5
8 2,5 2,5
7 4 4
6 4,2 4,2
5 4,2 4,2
4 4,5 4,5
Sumber : Paktikum Geomekanika kelompok 2, ShiftII – 2015
3. Sampel III
Tabel 4.7
Hasil Pengolahan Data Sampel III
Sampel
Beban
(kg)
Luas
(cm2)
Kondisi /
Waktu
Perubahan
Geser (mm)
Gaya Geser
(kg)
P. Normal
(kg.cm)
Teg. Normal
(kg/cm2)
Kuat Geser
(kg/cm2)
Sampel III 20 13,85
Maju
1 7 0,7
1,44 0,88
2 5 1
3 6 1,8
4 6 2,4
5 7 3,5
6 7 4,2
7 6 4,2
8 5 4
9 5 4,5
10 5 5
11 5,5 6,05
12 5,5 6,6
Mundur
12 5 6
11 4,5 4,95
10 4,9 4,9
9 5,1 4,59
8 5 4
7 5,2 3,64
6 5 3
5 5 2,5
4 5,2 2,08
3 4,5 1,35
2 4 0,8
1 4 0,4
Sumber : Paktikum Geomekanika kelompok 2, ShiftII – 2015
6.8 Analisa
Dari hasil uji kuat geser ini, didapat bahwa pengujian kuat geser ini harus
dilakukan pada suatu proses penambangan, baik itu tambang terbuka (Open Pit
Mining) maupun tambang bawah tanah (Underground Mining). Yang dapat
digunakn untuk analisi stabilitas lereng pada dan analisis stabilitas lereng batuan
samping pada lubang bukaan suatu tambang bawah tanah. Kali ini kita akan
melakukan pengujian tiga sampel yang akan diberikan beban yang berbeda dan
dilakukan pergeseran dengan bentuk maju dan mundur. Beban yang diberikan
harun dalam keadaan konstan, agar nilai geser yang dihasilkan juga bagus.
Kuat geser biasanya digunakan untuk menentukan kohesi, sudut geser
dalan, kuat geser dari batuan, akan tetapi nilai yang didapat merupakan nilai sisa
atau residu, yang berarti bahwa besarnya kohesi dan sudut geser dalamnya
merupakan sisa dari nilai kuat tekannya. Nilai dari kuat geser ini tidak akan
melebihi sepersepuluh nilai kuat tekannya.
Kuat geser biasanya diaplikasikan dalam kesatabilan lereng dan
pencegahan longsoran, kuat geser ini juga biasa digunakan dalam pembuatan
tambang bawah tanah. Nilai kuat geser ini menentukan kekuatan batuan yang
memiliki struktur (khususnya kekar) untuk bergeser ketika diberi tekanan konstan
secara aksial dan tekanan dari arah samping bidang gesernya.
6.9 Kesimpulan
Dari pengujian ini dapat diketahui bahwa Nilai kuat geser dari masing
masing sampel adalah sebagai berikut:
 Sampel 1 = 0,52 kg/cm2
 Sampel 2 = 0,64 kg/cm2
 Sampel 3 = 0,88 kg/cm2
Adapun nialai kohesi dan sudut geser dalam dari sampel yang diuji
adalah:
 Kohesi = 0,4 kg/cm2
 Sudut geser dalam = 18,43o
DAFTAR PUSTAKA
Made Astawa Rai, Suseno Kramadibrata, dan Ridho Kresna Wattimena. 2014.
“Kuat Geser Batuan”. Mekanika Batuan. Penerbit ITB. Bandung
Zaenal dan Staff Assisten. 2015. “Kuat Geser Batuan”. Diktat Praktikum
Geomekanika. UNISBA. Bandung.

More Related Content

What's hot

Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...Sylvester Saragih
 
materi-kuliah-geolog14. kedalamam dan ketebalan
materi-kuliah-geolog14. kedalamam dan ketebalanmateri-kuliah-geolog14. kedalamam dan ketebalan
materi-kuliah-geolog14. kedalamam dan ketebalanMario Yuven
 
Paper UCS, RQD & RMR
Paper UCS, RQD & RMRPaper UCS, RQD & RMR
Paper UCS, RQD & RMRheny novi
 
Tambang eksplorasi
Tambang eksplorasiTambang eksplorasi
Tambang eksplorasioilandgas24
 
Mata Kuliah Pengantar Teknologi Pertambangan
Mata Kuliah Pengantar Teknologi PertambanganMata Kuliah Pengantar Teknologi Pertambangan
Mata Kuliah Pengantar Teknologi Pertambanganfridolin bin stefanus
 
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineralrramdan383
 
Room and pillar_dan_longwall_batubara
Room and pillar_dan_longwall_batubaraRoom and pillar_dan_longwall_batubara
Room and pillar_dan_longwall_batubaraSyahwil Ackbar
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Mario Yuven
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Mario Yuven
 
Mekanika Batuan (Teknik Pertambangan)
Mekanika Batuan (Teknik Pertambangan)Mekanika Batuan (Teknik Pertambangan)
Mekanika Batuan (Teknik Pertambangan)Aris Munandar
 
4. komposisi& sifat fisik batuan
4. komposisi& sifat fisik batuan4. komposisi& sifat fisik batuan
4. komposisi& sifat fisik batuanAkbar S
 
Istilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampus
Istilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampusIstilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampus
Istilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampusAling Syahril
 
Mekanika batuan 1
Mekanika batuan 1 Mekanika batuan 1
Mekanika batuan 1 Bayu Laoli
 

What's hot (20)

Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
 
Awal triaxial
Awal triaxialAwal triaxial
Awal triaxial
 
Uji triaksial
Uji triaksialUji triaksial
Uji triaksial
 
materi-kuliah-geolog14. kedalamam dan ketebalan
materi-kuliah-geolog14. kedalamam dan ketebalanmateri-kuliah-geolog14. kedalamam dan ketebalan
materi-kuliah-geolog14. kedalamam dan ketebalan
 
Paper UCS, RQD & RMR
Paper UCS, RQD & RMRPaper UCS, RQD & RMR
Paper UCS, RQD & RMR
 
Tambang eksplorasi
Tambang eksplorasiTambang eksplorasi
Tambang eksplorasi
 
Mata Kuliah Pengantar Teknologi Pertambangan
Mata Kuliah Pengantar Teknologi PertambanganMata Kuliah Pengantar Teknologi Pertambangan
Mata Kuliah Pengantar Teknologi Pertambangan
 
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
 
Room and pillar_dan_longwall_batubara
Room and pillar_dan_longwall_batubaraRoom and pillar_dan_longwall_batubara
Room and pillar_dan_longwall_batubara
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
 
Sistem Penambangan
Sistem PenambanganSistem Penambangan
Sistem Penambangan
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
 
Pemboran tambang
Pemboran tambangPemboran tambang
Pemboran tambang
 
Genesa Bahan Galian
Genesa Bahan GalianGenesa Bahan Galian
Genesa Bahan Galian
 
Mekanika Batuan (Teknik Pertambangan)
Mekanika Batuan (Teknik Pertambangan)Mekanika Batuan (Teknik Pertambangan)
Mekanika Batuan (Teknik Pertambangan)
 
4. komposisi& sifat fisik batuan
4. komposisi& sifat fisik batuan4. komposisi& sifat fisik batuan
4. komposisi& sifat fisik batuan
 
Istilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampus
Istilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampusIstilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampus
Istilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampus
 
Mekanika batuan 1
Mekanika batuan 1 Mekanika batuan 1
Mekanika batuan 1
 
7 geologi-struktur
7 geologi-struktur7 geologi-struktur
7 geologi-struktur
 
Uji berat titik (point load test) UNPAR
Uji berat titik (point load test) UNPARUji berat titik (point load test) UNPAR
Uji berat titik (point load test) UNPAR
 

Similar to Praktikum Kuat geser batuan

UN Pengayaan IPA 2013/2014
UN Pengayaan IPA 2013/2014UN Pengayaan IPA 2013/2014
UN Pengayaan IPA 2013/2014syailendra081
 
Soal Pengayaan IPA 2013 2014 Direktorat PSMP Kemendikbud
Soal Pengayaan IPA 2013 2014 Direktorat PSMP KemendikbudSoal Pengayaan IPA 2013 2014 Direktorat PSMP Kemendikbud
Soal Pengayaan IPA 2013 2014 Direktorat PSMP KemendikbudAbdul Jamil
 
Persentasi Praktikum Gerak Lurus beraturan
Persentasi Praktikum Gerak Lurus beraturanPersentasi Praktikum Gerak Lurus beraturan
Persentasi Praktikum Gerak Lurus beraturanAswindo Putra
 
Laporan ayunan sederhana
Laporan ayunan sederhanaLaporan ayunan sederhana
Laporan ayunan sederhanaAdhi Susanto
 
Modul 2 mohamad a.sulthon
Modul 2 mohamad a.sulthonModul 2 mohamad a.sulthon
Modul 2 mohamad a.sulthonSulthon Subrata
 
6. lks kd 3.4; 4.1; 4.4 hk.newton (karlina 1308233) final
6. lks kd 3.4; 4.1; 4.4 hk.newton (karlina 1308233) final6. lks kd 3.4; 4.1; 4.4 hk.newton (karlina 1308233) final
6. lks kd 3.4; 4.1; 4.4 hk.newton (karlina 1308233) finaleli priyatna laidan
 
X MIA 5 Proyek Kerja Fisika (Elastisitas pegas) by Kelompok 1
X MIA 5 Proyek Kerja Fisika (Elastisitas pegas) by Kelompok 1X MIA 5 Proyek Kerja Fisika (Elastisitas pegas) by Kelompok 1
X MIA 5 Proyek Kerja Fisika (Elastisitas pegas) by Kelompok 1Muhammad Ananta Buana Burhan
 
Laporan fisdas pesawat atwood
Laporan fisdas pesawat atwoodLaporan fisdas pesawat atwood
Laporan fisdas pesawat atwoodWidya arsy
 
Laporan fisika dasar pesawat atwood
Laporan fisika dasar pesawat atwoodLaporan fisika dasar pesawat atwood
Laporan fisika dasar pesawat atwoodNurul Hanifah
 
Laporan praktikum ghs bandul sederhana
Laporan praktikum ghs bandul sederhanaLaporan praktikum ghs bandul sederhana
Laporan praktikum ghs bandul sederhanaAnnisa Icha
 
Laporan praktikum statistika
Laporan praktikum statistikaLaporan praktikum statistika
Laporan praktikum statistikaIqbalRafii
 
Finishing Penuntun - Copy.pptx
Finishing Penuntun - Copy.pptxFinishing Penuntun - Copy.pptx
Finishing Penuntun - Copy.pptxSarmanDavid
 
Gerak Melingkar Beraturan
Gerak Melingkar BeraturanGerak Melingkar Beraturan
Gerak Melingkar BeraturanMusyirul
 
Materi Pengayaan UN Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTS 2014
Materi Pengayaan UN Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTS 2014Materi Pengayaan UN Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTS 2014
Materi Pengayaan UN Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTS 2014Thufeil 'Ammar
 
Materi pengayaan un ilmu pengetahuan alam smp m ts 2014
Materi pengayaan un ilmu pengetahuan alam smp m ts 2014Materi pengayaan un ilmu pengetahuan alam smp m ts 2014
Materi pengayaan un ilmu pengetahuan alam smp m ts 2014Muhtar Muhtar
 
Materi pengayaan un ilmu pengetahuan alam smp m ts 2014
Materi pengayaan un ilmu pengetahuan alam smp m ts 2014Materi pengayaan un ilmu pengetahuan alam smp m ts 2014
Materi pengayaan un ilmu pengetahuan alam smp m ts 2014Nabila Dwi
 

Similar to Praktikum Kuat geser batuan (20)

UN Pengayaan IPA 2013/2014
UN Pengayaan IPA 2013/2014UN Pengayaan IPA 2013/2014
UN Pengayaan IPA 2013/2014
 
Soal Pengayaan IPA 2013 2014 Direktorat PSMP Kemendikbud
Soal Pengayaan IPA 2013 2014 Direktorat PSMP KemendikbudSoal Pengayaan IPA 2013 2014 Direktorat PSMP Kemendikbud
Soal Pengayaan IPA 2013 2014 Direktorat PSMP Kemendikbud
 
Persentasi Praktikum Gerak Lurus beraturan
Persentasi Praktikum Gerak Lurus beraturanPersentasi Praktikum Gerak Lurus beraturan
Persentasi Praktikum Gerak Lurus beraturan
 
Laporan ayunan sederhana
Laporan ayunan sederhanaLaporan ayunan sederhana
Laporan ayunan sederhana
 
Modul 2 mohamad a.sulthon
Modul 2 mohamad a.sulthonModul 2 mohamad a.sulthon
Modul 2 mohamad a.sulthon
 
6. lks kd 3.4; 4.1; 4.4 hk.newton (karlina 1308233) final
6. lks kd 3.4; 4.1; 4.4 hk.newton (karlina 1308233) final6. lks kd 3.4; 4.1; 4.4 hk.newton (karlina 1308233) final
6. lks kd 3.4; 4.1; 4.4 hk.newton (karlina 1308233) final
 
Pesawat atwood
Pesawat atwoodPesawat atwood
Pesawat atwood
 
Laporan praktikum pesawat atwood
Laporan praktikum pesawat atwoodLaporan praktikum pesawat atwood
Laporan praktikum pesawat atwood
 
X MIA 5 Proyek Kerja Fisika (Elastisitas pegas) by Kelompok 1
X MIA 5 Proyek Kerja Fisika (Elastisitas pegas) by Kelompok 1X MIA 5 Proyek Kerja Fisika (Elastisitas pegas) by Kelompok 1
X MIA 5 Proyek Kerja Fisika (Elastisitas pegas) by Kelompok 1
 
Laporan fisdas pesawat atwood
Laporan fisdas pesawat atwoodLaporan fisdas pesawat atwood
Laporan fisdas pesawat atwood
 
Laporan fisika dasar pesawat atwood
Laporan fisika dasar pesawat atwoodLaporan fisika dasar pesawat atwood
Laporan fisika dasar pesawat atwood
 
Laporan praktikum ghs bandul sederhana
Laporan praktikum ghs bandul sederhanaLaporan praktikum ghs bandul sederhana
Laporan praktikum ghs bandul sederhana
 
Laporan praktikum statistika
Laporan praktikum statistikaLaporan praktikum statistika
Laporan praktikum statistika
 
Finishing Penuntun - Copy.pptx
Finishing Penuntun - Copy.pptxFinishing Penuntun - Copy.pptx
Finishing Penuntun - Copy.pptx
 
Gerak Melingkar Beraturan
Gerak Melingkar BeraturanGerak Melingkar Beraturan
Gerak Melingkar Beraturan
 
IPA
IPAIPA
IPA
 
Materi Pengayaan UN Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTS 2014
Materi Pengayaan UN Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTS 2014Materi Pengayaan UN Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTS 2014
Materi Pengayaan UN Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTS 2014
 
ipa
ipaipa
ipa
 
Materi pengayaan un ilmu pengetahuan alam smp m ts 2014
Materi pengayaan un ilmu pengetahuan alam smp m ts 2014Materi pengayaan un ilmu pengetahuan alam smp m ts 2014
Materi pengayaan un ilmu pengetahuan alam smp m ts 2014
 
Materi pengayaan un ilmu pengetahuan alam smp m ts 2014
Materi pengayaan un ilmu pengetahuan alam smp m ts 2014Materi pengayaan un ilmu pengetahuan alam smp m ts 2014
Materi pengayaan un ilmu pengetahuan alam smp m ts 2014
 

More from yuliadiyuliadi2

Geomechanics classification RMR system
Geomechanics classification RMR systemGeomechanics classification RMR system
Geomechanics classification RMR systemyuliadiyuliadi2
 
Distribusi tegangan sekitar terowongan
Distribusi tegangan sekitar terowongan Distribusi tegangan sekitar terowongan
Distribusi tegangan sekitar terowongan yuliadiyuliadi2
 
Pemodelan dan analisis kemantapan lereng
Pemodelan dan analisis kemantapan lerengPemodelan dan analisis kemantapan lereng
Pemodelan dan analisis kemantapan lerengyuliadiyuliadi2
 
Slide Modul Pengolahan Data Geoteknik
Slide Modul Pengolahan Data GeoteknikSlide Modul Pengolahan Data Geoteknik
Slide Modul Pengolahan Data Geoteknikyuliadiyuliadi2
 
Modul Pengolahan Data Geoteknik
Modul Pengolahan Data GeoteknikModul Pengolahan Data Geoteknik
Modul Pengolahan Data Geoteknikyuliadiyuliadi2
 
DESKRIPSI INTI BOR DAN PEMETAAN PERMUKAAN
DESKRIPSI INTI BOR DAN PEMETAAN PERMUKAANDESKRIPSI INTI BOR DAN PEMETAAN PERMUKAAN
DESKRIPSI INTI BOR DAN PEMETAAN PERMUKAANyuliadiyuliadi2
 
Modul deskripsi inti bor dan pemetaan permukaan
Modul deskripsi inti bor dan pemetaan permukaanModul deskripsi inti bor dan pemetaan permukaan
Modul deskripsi inti bor dan pemetaan permukaanyuliadiyuliadi2
 

More from yuliadiyuliadi2 (9)

Geomechanics classification RMR system
Geomechanics classification RMR systemGeomechanics classification RMR system
Geomechanics classification RMR system
 
Tegangan induced
Tegangan inducedTegangan induced
Tegangan induced
 
Distribusi tegangan sekitar terowongan
Distribusi tegangan sekitar terowongan Distribusi tegangan sekitar terowongan
Distribusi tegangan sekitar terowongan
 
Pemodelan dan analisis kemantapan lereng
Pemodelan dan analisis kemantapan lerengPemodelan dan analisis kemantapan lereng
Pemodelan dan analisis kemantapan lereng
 
Slide Modul Pengolahan Data Geoteknik
Slide Modul Pengolahan Data GeoteknikSlide Modul Pengolahan Data Geoteknik
Slide Modul Pengolahan Data Geoteknik
 
Modul Pengolahan Data Geoteknik
Modul Pengolahan Data GeoteknikModul Pengolahan Data Geoteknik
Modul Pengolahan Data Geoteknik
 
DESKRIPSI INTI BOR DAN PEMETAAN PERMUKAAN
DESKRIPSI INTI BOR DAN PEMETAAN PERMUKAANDESKRIPSI INTI BOR DAN PEMETAAN PERMUKAAN
DESKRIPSI INTI BOR DAN PEMETAAN PERMUKAAN
 
Modul deskripsi inti bor dan pemetaan permukaan
Modul deskripsi inti bor dan pemetaan permukaanModul deskripsi inti bor dan pemetaan permukaan
Modul deskripsi inti bor dan pemetaan permukaan
 
Uji kuat geser langsung
Uji kuat geser langsungUji kuat geser langsung
Uji kuat geser langsung
 

Recently uploaded

MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 

Recently uploaded (6)

MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 

Praktikum Kuat geser batuan

  • 1. M – IV KUAT GESER BATUAN 4.1 Tujuan Pengujian Kuat Geser Pengujian kuat geser dilakukan untuk mengetahui sifat mekanik dari batuan yang menjadi spesimen yaitu dari segi berapa kekuatan spesimen terhadap suatu geseran disertai adanya pembebanan yang masih mampu di tahan oleh spesimen tersebut, hal ini banyak digunakan dalam analisis stabilitas lereng pada tambang terbuka, analisis stabilitas batuan samping pada lubang bukaan bawah tanah dan lain sebagainya. 4.2 Pengujian Kuat Geser Mekanika batuan adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang perilaku (behaviour) batuan baik secara teoritis maupun terapan, merupakan cabang dari ilmu mekanika yang berkenaan dengan sikap batuan terhadap medan-medan gaya pada lingkungannya. Atau juga Secara umum mekanika batuan adalah ilmu yang mempelajari sifat dan perilaku batuan bila terhadapnya dikenakan gaya atau tekanan. Kekuatan batuan dapat diukur secara insitu (di lapangan) sebaik pengukuran di laboratorium. Regangan (deformasi) diukur di area tambang kemudian dihubungkan terhadap tegangan dengan berpedoman pada konstanta elastik dari laboratorium. Tegangan sebelum penambangan merupakan kondisi tegangan asli, sulit dihitung, tetapi merupakan parameter desain tambang yang penting Mekanika batuan sendiri mempunyai karakteristik mekanik yang diperoleh dari penelitian ini adalah kuat tekan batuan (σt), kuat tarik batuan (σc ), Modulus Young (E), Nisbah Poisson (v), selubung kekuatan batuan (strength envelope), kuat geser (τ), kohesi (C), dan sudut geser dalam (φ). Pengujian ini untuk mengetahui kekuatan batuan terhadap suatu geseran pada tegangan normal tertentu. Dari hasil pengujian kuat geser ini dapat ditentukan :
  • 2.  Garis “Coulomb’s shear strength”.  Nilai kuat geser (shear strength) batuan.  Sudut geser dalam (ǿ), dan  Kohesi (C). 4.3 Alat-Alat yang Digunakan 1. Satu set alat untuk uji Kuat geser dari bentuk suatu batuan. 2. Satu spesimen dengan bentuk segi empat atau ketupat dan spesimen yang diujinya berada ditengah-tengah segiempat yang tengahnya dibuat belah. 3. Pompa pembebanan serta penunjuknya dalam satuan KN, dengan skala satu stripnya 1 KN. 4. Penunjukan keadaan gesernya spesimen dengan skala 0,5 per strip. 5. Jumlah spesimen yang diuji adalah 1 buah sepecimen dengan tiga kali uji. 4.4 Prosedur 1. Ukur dulu terlebih dahulu panjang dan lebar contoh lalu catat pada form yang ada. 2. Masukkan spesimen ke dalam box penyimpanan di alat shear box, kemudian beri beban normal sesuai dengan perhitungan. 3. Pasang selang oli pressure pada saat posisi maju saat pengukuran maju demikian pula pada saat pengukuran mundur sedang dipindahkan. 4. Pompa beban yang digunakan (1KN, 2KN, 3KN) dan ditahan supaya konstan selama pengujian masih dilakukan. 5. Baca preassure gauge sesuai waktu yang diminta sebanyak 12 mm perubahan. 6. Beban yang diberikan jangan sampai berubah apabila berubah maka preassure gaugenya pun akan berubah. Penunjuk keadaan geser spesimen dangan skala 1 strip bernilai 0.5 KN. 7. Pompa untuk menggeser spesimen, digerak-gerakkan selama alat penunjuk geser maju atau mundur itu berputar satu putaran penuh.
  • 3. 8. Setelah satu putaran dicatat data yang dihasilkan dari alat penunjuk kekuatan geser (yang letaknya di dekat pompa yang berfungsi untuk menggeser). 9. Pengujian dilakukan sebanyak 3 kali dengan keadaan menggeser ke arah maju dan kearah mundur. 4.5 Rumus-Rumus yang Digunakan Beberapa rumus yang digunakan diantaranya adalah : 𝜎𝑛 = 𝑁 𝐴 𝑆 = 𝑃 𝐴 Keterangan : S = Kuat Geser, kg/cm2 N = Beban Normal, kg A = Luas Permukaan Bidang Geser, cm2 P = Pembebanan Geser, kg Dari beberapa nilai kuat geser maksimum (s) yang didapatkan kemudian dibandingkan terhadap tegangan normal masing-masing, akan didapatkan nilai parameter kohesi dan sudut geser dalam, dengan demikian maka : S = n . Tan  + c Keterangan : n = Tegangan Normal, kg/cm2  = Sudut Geser Dalam C = Kohesi
  • 4. 4.6 Hasil Pengamatan dan Perhitungan 1. Sampel I Diameter = 4,2 cm Beban = 5 kg Tabel 4.1 Data Hasil Pengamatan Sampel I Waktu / Kondisi Perubahan Geser (mm) Gaya Geser (kg) Maju 1 1 2 1,2 3 1,5 4 1,8 5 2 6 2 Mundur 7 0,5 6 0,8 5 1,2 4 1,4 3 1,7 2 1,9 1 2,1 Sumber : Paktikum Geomekanika kelompok 2, Shift II – 2015 a. Luas = 𝜋𝑟2 = 3,14 x 2,12 = 13,85 cm2 b. Tegangan Normal = 𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝐿𝑢𝑎𝑠 = 5 13,85 = 0,36 kg/cm2 c. Perubahan Normal = Perubahan Geser (cm) x Gaya Geser (kg) Maju  0,1 x 1 = 0,1 kg cm  0,2 x 1,2 = 0,24 kg cm  0,3 x 1,5 = 0,45 kg cm  0,4 x 1,8 = 0,72 kg cm  0,5 x 2 = 1 kg cm  0,6 x 2 = 1,2 kg cm
  • 5. Mundur  0,7 x 0,5 = 0,35 kg cm  0,6 x 0,8 = 0,48 kg cm  0,5 x 1,2 = 0,6 kg cm  0,4 x 1,4 = 0,56 kg cm  0,3 x 1,7 = 0,51 kg cm  0,2 x 1,8 = 0,38 kg cm  0,1 x 2,1 = 0,21 kg cm 2. Sampel II Diameter = 4,2 cm Beban = 10 kg Tabel 4.2 Data Hasil Pengamatan Sampel II Waktu / Kondisi Perubahan Geser (mm) Gaya Geser (kg) Maju 1 2,5 2 2,5 3 2,5 4 2,5 5 2,5 6 2,5 7 2,5 8 2,5 9 2,7 10 2,8 11 2,9 Mundur 11 1,8 10 2,2 9 2,5 8 2,5 7 4 6 4,2 5 4,2 4 4,5 Sumber : Paktikum Geomekanika kelompok 2, Shift II – 2015 a. Luas = 𝜋𝑟2 = 3,14 x 2,12 = 13,85 cm2 b. Tegangan Normal = 𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝐿𝑢𝑎𝑠 = 10 13,85 = 0,72 kg/cm2
  • 6. c. Perubahan Normal = Perubahan Geser (cm) x Gaya Geser (kg) Maju  0,1 x 2,5 = 0,25 kg cm  0,2 x 2,5 = 0,50 kg cm  0,3 x 2,5 = 0,75 kg cm  0,4 x 2,5 = 1 kg cm  0,5 x 2,5 = 1,25 kg cm  0,6 x 2,5 = 1,5 kg cm  0,7 x 2.5 = 1,75 kg cm  0,8 x 2,5 = 2 kg cm  0,9 x 2,7 = 2,43 kg cm  1,0 x 2,8 = 2,52 kg cm  1,1 x 2,9 = 3,19 kg cm Mundur  1,1 x 1,8 = 1,98 kg cm  1,0 x 2,2 = 2,2 kg cm  0,9 x 2,5 = 2,25 kg cm  0,8 x 2,5 = 2 kg cm  0,7 x 4 = 2,87 kg cm  0,6 x 4,2 = 2,52 kg cm  0,5 x 4,2 = 2,1 kg cm  0,4 x 4,5 = 1,8 kg cm 3. Sampel III Diameter = 4,2 cm Beban = 10 kg Tabel 4.3 Data Hasil Pengamatan sampel III Waktu / Kondisi Perubahan Geser (mm) Gaya Geser (kg) Maju 1 7 2 5 3 6 4 6 5 7 6 7 7 6 8 5 9 5 10 5 11 5,5 12 5,5 Mundur 12 5 11 4,5 10 4,9 9 5,1 8 5 7 5,2
  • 7. 6 5 5 5 4 5,2 3 4,5 2 4 1 4 Sumber : Paktikum Geomekanika kelompok 2, Shift II – 2015 a. Luas = 𝜋𝑟2 = 3,14 x 2,12 = 13,85 cm2 b. Tegangan Normal = 𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝐿𝑢𝑎𝑠 = 20 13,85 = 1,44 kg/cm2 c. Perubahan Normal = Perubahan Geser (cm) x Gaya Geser (kg) Maju  0,1 x 7 = 0,7 kg cm  0,2 x 5 = 1 kg cm  0,3 x 6 = 1,8 kg cm  0,4 x 6 = 2,4 kg cm  0,5 x 7 = 3,5 kg cm  0,6 x 7 = 4,2 kg cm  0,7 x 6 = 4,2 kg cm  0,8 x 5 = 4 kg cm  0,9 x 5 = 4,5 kg cm  1,0 x 5 = 5 kg cm  1,1 x 5,5 = 6,05 kg cm  1,2 x 5,5 = 6,6 kg cm Mundur  1,2 x 5 = 6 kg cm  1,1 x 4,5 = 4,95 kg cm  1,0 x 4,9 = 4,9 kg cm  0,9 x 5,1 = 4,59 kg cm  0,8 x 5 = 4 kg cm  0,7 x 5,2 = 3,64 kg cm  0,6 x 5 = 3 kg cm  0,5 x 5 = 2,5 kg cm  0,4 x 5,2 = 2,08 kg cm  0,3 x 4,5 = 1,35 kg cm  0,2 x 4 = 0,8 kg cm  0,1 x 4 = 0,4 kg cm
  • 8. Sumber : Paktikum Geomekanika kelompok 2, ShiftII – 2015 Grafik 4.1 Kuat Geser Sampel I 0 0.5 1 1.5 2 2.5 0 1 2 3 4 5 6 7 8 GayaGeser Perubahan Geser SampelI Maju Mundur kuat geser = 1,6 kg/cm2
  • 9. Sumber : Paktikum Geomekanika kelompok 2, ShiftII – 2015 Grafik 4.2 Kuat Geser Sampel II 0 1 2 3 4 5 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 GayaGeser Perubahan Geser SampelII Maju Mundur kuat geser = 2,5 kg/cm2
  • 10. Sumber : Paktikum Geomekanika kelompok 2, ShiftII – 2015 Grafik 4.3 Kuat Geser Sampel III 0 1 2 3 4 5 6 7 8 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 GayaGeser Perubahan Geser Sampel III Maju Mundur kuat geser = 5 kg/cm2
  • 11. Sumber : Paktikum Geomekanika kelompok 2, ShiftII – 2015 Grafik 4.4 Grafik Kohesi dan Sudut Geser Dalam 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6 KuatGeser (MPa) Tegangan Normal (kg/cm²) Kohesi dan Sudut Geser Dalam (ø) Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3Tan ø = ∆𝑦 ∆𝑥 Tan ø = 0,8 2,4 ø = Arc tan 0,333 ø = 18,43o ∆𝑦 ∆x C = 0,04 MPa
  • 12. 4. Kuat Geser Masing-Masing Sampel Tabel 4.4 Data Kuat Geser dan Tegangan Normal Kuat Geser (kg/cm2 ) Kuat Geser (MPa) Tegangan Normal (kg/cm2 ) 1,6 0,16 0,36 2,5 0,25 0,72 5 0,5 1,44 Sumber : Paktikum Geomekanika kelompok 2, Shift II – 2015 Kuat geser = Kohesi + Tegangan normal (tan ø)  Sampel 1 Kuat geser = 0,4 + 0,36 tan 18,43o = 0,4 + 0,12 = 0,52 kg/cm2  Sampel 2 Kuat geser = 0,4 + 0,72 tan 18,43o = 0,4 + 0,24 = 0,64 kg/cm2  Sampel 3 Kuat geser = 0,4 + 1,44 tan 18,43o = 0,4 + 0,48 = 0,88 kg/cm2
  • 13. 6.7 Hasil Pengolahan Data 1. Sampel I Tabel 4.5 Hasil Pengolahan Data Sampel I Sampel Beban (kg) Luas (cm2) Kondisi / Waktu Perubahan Geser (mm) Gaya Geser (kg) Perubahan Normal (kg.cm) Tegangan Normal (kg/cm2) Kuat Geser (kg/cm2) Sampel I 5 13,85 Maju 1 1 0,1 0,36 0,52 2 1,2 0,24 3 1,5 0,45 4 1,8 0,72 5 2 1 6 2 1,2 Mundur 7 0,5 0,35 6 0,8 0,48 5 1,2 0,6 4 1,4 0,56 3 1,7 0,51 2 1,9 0,38 1 2,1 0,21 Sumber : Paktikum Geomekanika kelompok 2, ShiftII – 2015
  • 14. 2. Sampel II Tabel 4.6 Hasil Pengolahan Data Sampel II Sampel Beban (kg) Luas (cm2) Kondisi / Waktu Perubahan Geser (mm) Gaya Geser (kg) Perubahan Normal (kg.cm) Tegangan Normal (kg/cm2) Kuat Geser (kg/cm2) Sampel II 10 13,85 Maju 1 2,5 0,25 0,72 0,64 2 2,5 0,5 3 2,5 0,75 4 2,5 1 5 2,5 1,25 6 2,5 1,5 7 2,5 1,75 8 2,5 2 9 2,7 2,43 10 2,8 2,8 11 2,9 3,19 Mundur 11 1,8 1,98 10 2,2 2,2 9 2,5 2,5 8 2,5 2,5 7 4 4 6 4,2 4,2 5 4,2 4,2 4 4,5 4,5 Sumber : Paktikum Geomekanika kelompok 2, ShiftII – 2015
  • 15. 3. Sampel III Tabel 4.7 Hasil Pengolahan Data Sampel III Sampel Beban (kg) Luas (cm2) Kondisi / Waktu Perubahan Geser (mm) Gaya Geser (kg) P. Normal (kg.cm) Teg. Normal (kg/cm2) Kuat Geser (kg/cm2) Sampel III 20 13,85 Maju 1 7 0,7 1,44 0,88 2 5 1 3 6 1,8 4 6 2,4 5 7 3,5 6 7 4,2 7 6 4,2 8 5 4 9 5 4,5 10 5 5 11 5,5 6,05 12 5,5 6,6 Mundur 12 5 6 11 4,5 4,95 10 4,9 4,9 9 5,1 4,59 8 5 4 7 5,2 3,64 6 5 3 5 5 2,5 4 5,2 2,08 3 4,5 1,35 2 4 0,8 1 4 0,4 Sumber : Paktikum Geomekanika kelompok 2, ShiftII – 2015
  • 16. 6.8 Analisa Dari hasil uji kuat geser ini, didapat bahwa pengujian kuat geser ini harus dilakukan pada suatu proses penambangan, baik itu tambang terbuka (Open Pit Mining) maupun tambang bawah tanah (Underground Mining). Yang dapat digunakn untuk analisi stabilitas lereng pada dan analisis stabilitas lereng batuan samping pada lubang bukaan suatu tambang bawah tanah. Kali ini kita akan melakukan pengujian tiga sampel yang akan diberikan beban yang berbeda dan dilakukan pergeseran dengan bentuk maju dan mundur. Beban yang diberikan harun dalam keadaan konstan, agar nilai geser yang dihasilkan juga bagus. Kuat geser biasanya digunakan untuk menentukan kohesi, sudut geser dalan, kuat geser dari batuan, akan tetapi nilai yang didapat merupakan nilai sisa atau residu, yang berarti bahwa besarnya kohesi dan sudut geser dalamnya merupakan sisa dari nilai kuat tekannya. Nilai dari kuat geser ini tidak akan melebihi sepersepuluh nilai kuat tekannya. Kuat geser biasanya diaplikasikan dalam kesatabilan lereng dan pencegahan longsoran, kuat geser ini juga biasa digunakan dalam pembuatan tambang bawah tanah. Nilai kuat geser ini menentukan kekuatan batuan yang memiliki struktur (khususnya kekar) untuk bergeser ketika diberi tekanan konstan secara aksial dan tekanan dari arah samping bidang gesernya. 6.9 Kesimpulan Dari pengujian ini dapat diketahui bahwa Nilai kuat geser dari masing masing sampel adalah sebagai berikut:  Sampel 1 = 0,52 kg/cm2  Sampel 2 = 0,64 kg/cm2  Sampel 3 = 0,88 kg/cm2 Adapun nialai kohesi dan sudut geser dalam dari sampel yang diuji adalah:  Kohesi = 0,4 kg/cm2  Sudut geser dalam = 18,43o
  • 17. DAFTAR PUSTAKA Made Astawa Rai, Suseno Kramadibrata, dan Ridho Kresna Wattimena. 2014. “Kuat Geser Batuan”. Mekanika Batuan. Penerbit ITB. Bandung Zaenal dan Staff Assisten. 2015. “Kuat Geser Batuan”. Diktat Praktikum Geomekanika. UNISBA. Bandung.