SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
1. Uji Kuat Tekan Uniaksial ( UCS )
Penekanan uniaksial terhadap contoh batuan selinder merupakan uji sifat mekanik yang
paling umum digunakan. Uji kuat tekan uniaksial dilakukan untuk menentukan kuat
tekan batuan (σt ), Modulus Young (E), Nisbah Poisson (v) , dan kurva tegangan-
regangan. Contoh batuan berbentuk silinder ditekan atau dibebani sampai runtuh.
Perbandingan antara tinggi dan diameter contoh silinder yang umum digunakan adalah
2 sampai 2,5 dengan luas permukaan pembebanan yang datar, halus dan paralel tegak
lurus terhadap sumbu aksis contoh batuan. Dari hasil pengujian akan didapat beberapa
data seperti:
a. Kuat Tekan Batuan (σc)
Tujuan utama uji kuat tekan uniaksial adalah untuk mendapatkan nilai kuat tekan dari
contoh batuan. Harga tegangan pada saat contoh batuan hancur didefinisikan sebagai
kuat tekan uniaksial batuan dan diberikan oleh hubungan :
σ ca = …………………………………………………… (1)
σ c = …………………………………….. (2)
Keterangan:
σ ca = nilai kuat tekan benda uji sebelum koreksi H/D, (Mpa)
σ c = nilai kuat tekan benda uji setelah dikoreksi yang mempunyai perbandingan
H/D = 2, (Mpa)
P = beban sumbu, (kN)
H = tinggi benda uji, (cm)
D = diameter benda uji, (cm)
A = luas permukaan bidang atas dan bidang bawah benda uji, (cm2)
b. Modulus Young ( E )
Modulus Young atau modulus elastisitas merupakan faktor penting dalam mengevaluasi
deformasi batuan pada kondisi pembebanan yang bervariasi. Nilai modulus elastisitas
batuan bervariasi dari satu contoh batuan dari satu daerah geologi ke daerah geologi
lainnya karena adanya perbedaan dalam hal formasi batuan dan genesa atau mineral
pembentuknya. Modulus elastisitas dipengaruhi oleh tipe batuan, porositas, ukuran
partikel, dan kandungan air. Modulus elastisitas akan lebih besar nilainya apabila diukur
tegak lurus perlapisan daripada diukur sejajar arah perlapisan (Jumikis, 1979).
P
A
σ c
(0,88 + (0,24 ))
Modulus elastisitas dihitung dari perbandingan antara tegangan aksial dengan regangan
aksial. Modul elastisitas dapat ditentukan berdasarkan persamaan :
Е = Δσ……………………………………………………………………….(2.2)
Δεa
Keterangan:
E = Modulus elastisitas (MPa)
Δσ. = Perubahan tegangan (MPa)
Δεa = Perubahan regangan aksial (%)
Terdapat tiga cara yang dapat digunakan untuk menentukan nilai modulus elastisitas
yaitu :
1. Tangent Young’s Modulus, yaitu perbandingan antara tegangan aksial dengan
regangan aksial yang dihitung pada persentase tetap dari nilai kuat tekan.
Umumnya diambil 50% dari nilai kuat tekan uniaksial.
2. Average Young’s Modulus, yaitu perbandingan antara tegangan aksial dengan
regangan aksial yang dihitung pada bagian linier dari kurva tegangan- tegangan.
3. Secant Young’s Modulus, yaitu perbandingan antara tegangan aksial dengan
regangan aksial yang dihitung dengan membuat garis lurus dari tegangan nol ke
suatu titik pada kurva regangan-tegangan pada persentase yang tetap dari nilai kuat
tekan. Umumnya diambil 50% dari nilai kuat tekan uniaksial.
c. Nisbah Poisson ( Poisson Ratio )
Nisbah Poisson didefinisikan sebagai perbandingan negatif antara regangan lateral dan
regangan aksial. Nisbah Poisson menunjukkan adanya pemanjangan ke arah lateral
(lateral expansion) akibat adanya tegangan dalam arah aksial. Sifat mekanik ini dapat
ditentukan dengan persamaan :
V=–εl …………………………………………………………………………..(2.3)
εa
Keterangan:
V = Nisbah Poisson
ε l = regangan lateral (%)
εa= regangan aksial (%)
Pada uji kuat tekan uniaksial terdapat tipe pecah suatu contoh batuan pada saat runtuh.
Tipe pecah contoh batuan bergantung pada tingkat ketahanan contoh batuan dan
kualitas permukaan contoh batuan yang bersentuhan langsung dengan permukaan alat
penekan saat pembebanan.
Kramadibrata (1991) mengatakan bahwa uji kuat tekan uniaksial menghasilkan tujuh
tipe pecah, yaitu :
a. Cataclasis
b. Belahan arah aksial (axial splitting)
c. Hancuran kerucut (cone runtuh)
d. Hancuran geser (homogeneous shear)
e. Hancuran geser dari sudut ke sudut (homogeneous shear corner to corner)
f. Kombinasi belahan aksial dan geser (combination axial dan local shear)
g. Serpihan mengulit bawang dan menekuk (splintery union-leaves and buckling)
2. Rock Quality Designation (RQD)
Dalam mempelajari aspek kekuatan batuan (a.l. Mekanika Batuan), dikenal istilah
RQD rock quality designation yaitu suatu penandaan atau penilaian kualitas batuan
berdasarkan kerapatan kekar. RQD penting untuk digunakan dalam pembobotan massa
batuan (Rock Mass Rating, RMR) dan pembobotan massa lereng (Slope Mass Rating,
SMR). Perhitungan RQD biasa didapat dari perhitungan langsung dari singkapan batuan
yang mengalami retakan-retakan (baik lapisan batuan maupun kekar atau sesar)
berdasarkan rumus Hudson (1979, dalam Djakamihardja & Soebowo, 1996) sbb:
RQD = 100 (0.1 + 1) e-0.1


 adalah rasio antara jumlah kekar dengan panjang scan-line (kekar/meter). Makin
besar nilai RQD, maka frekuensi retakannya kecil. Frekuensi retakannya makin banyak,
nilai RQD makin kecil.
Jika frekuensi retakan = 20 kekar/meter, maka RQD = 40,60 %
Jika frekuensi retakan = 11 kekar/meter, maka RQD = 69,90 %
Jika frekuensi retakan = 5 kekar/meter, maka RQD = 90,9 %
Jika frekuensi retakan = 2 kekar/meter, maka RQD = 98,2 %
Dalam penilaian massa batuan (Rock Mass Rating, RMR), prosentase RQD diberikan
penilaian berikut di tabel bawah:
RQD (%) Nilai
90 – 100
75 – 90
50 – 75
25 – 50
< 25
20
17
13
8
3
3. Rock Mass Rating (RMR)
Rock Mass Rating (RMR) adalah pembobotan massa batuan. Sistem pembobotan dapat
dilihat pada Tabel klasifikasi geomekanik (Tabel A, B, C, dan D). Pembobotan adalah
jumlah dari nilai bobot parameter pada Tabel A dan B. Pada tabel C jumlah nilai
tersebut dimasukkan ke dalam kelompok yang sesuai dengan pembobotan masing-
masing.
Pada Tabel C, nomer kelas dan pemerian dapat diberikan. Pada Tabel D makna dan
kegunaan tiap-tiap nomer kelas disampaikan di sini. Berdasarkan nilai RMR, jangkauan
atap (span) apat direncanakan, serta keleluasaan waktu yang tersedia agar terowongan
tidak runtuh dapat diperkirakan.
Klasifikasi Geomekanik (Bieniawski, 1973, dalam Djakamihardja & Soebowo, 1996),
juga dipakai dalam memperkirakan kestabilan suatu pengupasan lereng massa batuan.
Sama halnya dengan penilaian terowongan, penilaian kestabilan lereng juga
menggunakan data hasil observasi lapangan dan data laboratorium (lihat Tabel)
sehingga dalam pembobotan dapat dilihat nilai RMR. Massa batuan dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
Sangat buruk Nilai RMR 0 - 20
Buruk Nilai RMR 21 - 40
Sedang Nilai RMR 41 - 60
Baik Nilai RMR 61 - 80
Sangat Baik Nilai RMR 81 - 100

More Related Content

What's hot

Bab II Pemboran Peledakan
Bab II Pemboran PeledakanBab II Pemboran Peledakan
Bab II Pemboran PeledakanMuhammad Nafis
 
Praktikum Kuat geser batuan
Praktikum Kuat geser batuanPraktikum Kuat geser batuan
Praktikum Kuat geser batuanyuliadiyuliadi2
 
Tipe dan jenis bahan peledak
Tipe dan jenis bahan peledakTipe dan jenis bahan peledak
Tipe dan jenis bahan peledakUVRI - UKDM
 
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineralrramdan383
 
Teknik eksplorasi
Teknik eksplorasiTeknik eksplorasi
Teknik eksplorasioilandgas24
 
Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1Sylvester Saragih
 
paper underground mining
paper underground miningpaper underground mining
paper underground miningheny novi
 
Distribusi tegangan sekitar terowongan
Distribusi tegangan sekitar terowongan Distribusi tegangan sekitar terowongan
Distribusi tegangan sekitar terowongan yuliadiyuliadi2
 
Mekanika batuan 1
Mekanika batuan 1 Mekanika batuan 1
Mekanika batuan 1 Bayu Laoli
 
75455276 diktat ventilasitambang
75455276 diktat ventilasitambang75455276 diktat ventilasitambang
75455276 diktat ventilasitambangNando Ltoruan
 
pola peledakan tamka dan tamda
pola peledakan tamka dan tamdapola peledakan tamka dan tamda
pola peledakan tamka dan tamdaUDIN MUHRUDIN
 
Tekstur khusus batuan beku
Tekstur khusus batuan bekuTekstur khusus batuan beku
Tekstur khusus batuan bekuInri Pata'dungan
 
Pendugaan air tanah atau batuan dengan metode seismik
Pendugaan air tanah atau batuan dengan metode seismikPendugaan air tanah atau batuan dengan metode seismik
Pendugaan air tanah atau batuan dengan metode seismikOktavia Triana
 

What's hot (20)

Bab II Pemboran Peledakan
Bab II Pemboran PeledakanBab II Pemboran Peledakan
Bab II Pemboran Peledakan
 
Praktikum Kuat geser batuan
Praktikum Kuat geser batuanPraktikum Kuat geser batuan
Praktikum Kuat geser batuan
 
1.geoteknik tambang
1.geoteknik tambang1.geoteknik tambang
1.geoteknik tambang
 
Tipe dan jenis bahan peledak
Tipe dan jenis bahan peledakTipe dan jenis bahan peledak
Tipe dan jenis bahan peledak
 
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
 
Teknik eksplorasi
Teknik eksplorasiTeknik eksplorasi
Teknik eksplorasi
 
Genesa bahan galian
Genesa bahan galian Genesa bahan galian
Genesa bahan galian
 
Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1
 
paper underground mining
paper underground miningpaper underground mining
paper underground mining
 
Genesa Bahan Galian
Genesa Bahan GalianGenesa Bahan Galian
Genesa Bahan Galian
 
9 pemantauan lereng
9 pemantauan lereng9 pemantauan lereng
9 pemantauan lereng
 
Distribusi tegangan sekitar terowongan
Distribusi tegangan sekitar terowongan Distribusi tegangan sekitar terowongan
Distribusi tegangan sekitar terowongan
 
Mekanika batuan 1
Mekanika batuan 1 Mekanika batuan 1
Mekanika batuan 1
 
ANALISA EKSPLORASI PERTAMBANGAN EMAS
ANALISA EKSPLORASI PERTAMBANGAN EMAS ANALISA EKSPLORASI PERTAMBANGAN EMAS
ANALISA EKSPLORASI PERTAMBANGAN EMAS
 
Tahapan eksplorasi
Tahapan eksplorasiTahapan eksplorasi
Tahapan eksplorasi
 
75455276 diktat ventilasitambang
75455276 diktat ventilasitambang75455276 diktat ventilasitambang
75455276 diktat ventilasitambang
 
pola peledakan tamka dan tamda
pola peledakan tamka dan tamdapola peledakan tamka dan tamda
pola peledakan tamka dan tamda
 
Tekstur khusus batuan beku
Tekstur khusus batuan bekuTekstur khusus batuan beku
Tekstur khusus batuan beku
 
Point load
Point loadPoint load
Point load
 
Pendugaan air tanah atau batuan dengan metode seismik
Pendugaan air tanah atau batuan dengan metode seismikPendugaan air tanah atau batuan dengan metode seismik
Pendugaan air tanah atau batuan dengan metode seismik
 

Viewers also liked

Paper kemampugaruan batuan terhadap uji kuat tekan
Paper kemampugaruan batuan terhadap uji kuat tekanPaper kemampugaruan batuan terhadap uji kuat tekan
Paper kemampugaruan batuan terhadap uji kuat tekanheny novi
 
Paper geoteknik terowongan
Paper geoteknik terowonganPaper geoteknik terowongan
Paper geoteknik terowonganheny novi
 
Geoteknik Tambang-Rock mass classification system
Geoteknik Tambang-Rock mass classification systemGeoteknik Tambang-Rock mass classification system
Geoteknik Tambang-Rock mass classification systemUDIN MUHRUDIN
 
Penyanggaan tambang bawah tanah - isya ansyari -
Penyanggaan  tambang bawah tanah - isya ansyari -Penyanggaan  tambang bawah tanah - isya ansyari -
Penyanggaan tambang bawah tanah - isya ansyari -Isya Ansyari
 
sifat batuan
sifat batuansifat batuan
sifat batuanwinalda
 
Ta 5212-materi-03-konsep sampling
Ta 5212-materi-03-konsep samplingTa 5212-materi-03-konsep sampling
Ta 5212-materi-03-konsep samplingosmainisutra
 
Paper penyanggga kayu terowongan
Paper penyanggga kayu terowonganPaper penyanggga kayu terowongan
Paper penyanggga kayu terowonganheny novi
 
Bab iii mekanika batuan
Bab iii mekanika batuanBab iii mekanika batuan
Bab iii mekanika batuanEdwin Harsiga
 
GeoTek Kestabilan Lereng
GeoTek Kestabilan LerengGeoTek Kestabilan Lereng
GeoTek Kestabilan LerengAyu Kuleh Putri
 
deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen Wahidin Zuhri
 

Viewers also liked (18)

Paper kemampugaruan batuan terhadap uji kuat tekan
Paper kemampugaruan batuan terhadap uji kuat tekanPaper kemampugaruan batuan terhadap uji kuat tekan
Paper kemampugaruan batuan terhadap uji kuat tekan
 
Paper geoteknik terowongan
Paper geoteknik terowonganPaper geoteknik terowongan
Paper geoteknik terowongan
 
Jalan Angkut Tambang
Jalan Angkut TambangJalan Angkut Tambang
Jalan Angkut Tambang
 
Geoteknik Tambang-Rock mass classification system
Geoteknik Tambang-Rock mass classification systemGeoteknik Tambang-Rock mass classification system
Geoteknik Tambang-Rock mass classification system
 
Penyanggaan tambang bawah tanah - isya ansyari -
Penyanggaan  tambang bawah tanah - isya ansyari -Penyanggaan  tambang bawah tanah - isya ansyari -
Penyanggaan tambang bawah tanah - isya ansyari -
 
sifat batuan
sifat batuansifat batuan
sifat batuan
 
Ta 5212-materi-03-konsep sampling
Ta 5212-materi-03-konsep samplingTa 5212-materi-03-konsep sampling
Ta 5212-materi-03-konsep sampling
 
Uji berat titik (point load test) UNPAR
Uji berat titik (point load test) UNPARUji berat titik (point load test) UNPAR
Uji berat titik (point load test) UNPAR
 
Laporan kp pengeboran
Laporan kp pengeboranLaporan kp pengeboran
Laporan kp pengeboran
 
Paper penyanggga kayu terowongan
Paper penyanggga kayu terowonganPaper penyanggga kayu terowongan
Paper penyanggga kayu terowongan
 
Lingkaran Mohr utk tegangan
Lingkaran Mohr utk teganganLingkaran Mohr utk tegangan
Lingkaran Mohr utk tegangan
 
DASAR GEOLOGI TEKNIK
DASAR GEOLOGI TEKNIKDASAR GEOLOGI TEKNIK
DASAR GEOLOGI TEKNIK
 
Bab iii mekanika batuan
Bab iii mekanika batuanBab iii mekanika batuan
Bab iii mekanika batuan
 
Tugas Akhir-ADHYTIA RIAN PRATAMA
Tugas Akhir-ADHYTIA RIAN PRATAMATugas Akhir-ADHYTIA RIAN PRATAMA
Tugas Akhir-ADHYTIA RIAN PRATAMA
 
Stabilitas lereng-menggunakan-metode-fellenius-dan-slope-w-2007
Stabilitas lereng-menggunakan-metode-fellenius-dan-slope-w-2007Stabilitas lereng-menggunakan-metode-fellenius-dan-slope-w-2007
Stabilitas lereng-menggunakan-metode-fellenius-dan-slope-w-2007
 
GeoTek Kestabilan Lereng
GeoTek Kestabilan LerengGeoTek Kestabilan Lereng
GeoTek Kestabilan Lereng
 
deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen
 
Rock Mass Classification
Rock Mass ClassificationRock Mass Classification
Rock Mass Classification
 

Similar to UCS

Rock mass classification system
Rock mass classification systemRock mass classification system
Rock mass classification systemSylvester Saragih
 
Danu mirza rezky (212190012) bidang diskontinu pada massa batuan
Danu mirza rezky (212190012)  bidang diskontinu pada massa batuanDanu mirza rezky (212190012)  bidang diskontinu pada massa batuan
Danu mirza rezky (212190012) bidang diskontinu pada massa batuanDANUREZKY
 
Uji kuat&amp;point load test
Uji kuat&amp;point load testUji kuat&amp;point load test
Uji kuat&amp;point load testhamdi101996
 
Diskontinuitas massa batuan dan pengaruhnya pada stabilitas lubang bukaan
Diskontinuitas massa batuan dan pengaruhnya pada stabilitas lubang bukaanDiskontinuitas massa batuan dan pengaruhnya pada stabilitas lubang bukaan
Diskontinuitas massa batuan dan pengaruhnya pada stabilitas lubang bukaanDANUREZKY
 
uJI MEKANIKA BATUAN TRAINING SOLUSI TAMBANG INDONESIA
uJI MEKANIKA BATUAN TRAINING SOLUSI TAMBANG INDONESIAuJI MEKANIKA BATUAN TRAINING SOLUSI TAMBANG INDONESIA
uJI MEKANIKA BATUAN TRAINING SOLUSI TAMBANG INDONESIAichsanalfan1
 
01 mek bat pendahuluan handout
01 mek bat pendahuluan handout01 mek bat pendahuluan handout
01 mek bat pendahuluan handoutMiguel Felix
 
18383-42777-1-PB.pdf
18383-42777-1-PB.pdf18383-42777-1-PB.pdf
18383-42777-1-PB.pdfJoseDa4
 
Jbptitbpp gdl-jemmigumil-30922-3-2008ta-2
Jbptitbpp gdl-jemmigumil-30922-3-2008ta-2Jbptitbpp gdl-jemmigumil-30922-3-2008ta-2
Jbptitbpp gdl-jemmigumil-30922-3-2008ta-2Yoel Begal
 
Laporan pendahuluan tarik
Laporan pendahuluan tarikLaporan pendahuluan tarik
Laporan pendahuluan tarikBadrul Qomar
 
3+Kegiatan+belajar+3.pdf
3+Kegiatan+belajar+3.pdf3+Kegiatan+belajar+3.pdf
3+Kegiatan+belajar+3.pdfRismanYusuf1
 
Modulus elastis beton
Modulus elastis betonModulus elastis beton
Modulus elastis betonSandhy Tama
 
32682570 s-geoteknik-tutorial-rocscience-slide
32682570 s-geoteknik-tutorial-rocscience-slide32682570 s-geoteknik-tutorial-rocscience-slide
32682570 s-geoteknik-tutorial-rocscience-slideDugie Gentri Nugroho
 
tarik tekan dan geser bahan.pdf
tarik tekan dan geser bahan.pdftarik tekan dan geser bahan.pdf
tarik tekan dan geser bahan.pdfYusufNugroho11
 
Basic structural geology - Indonesia - SM IAGI IST AKPRIND
Basic structural geology - Indonesia - SM IAGI IST AKPRINDBasic structural geology - Indonesia - SM IAGI IST AKPRIND
Basic structural geology - Indonesia - SM IAGI IST AKPRINDAdi Nugraha
 

Similar to UCS (20)

Rock mass classification system
Rock mass classification systemRock mass classification system
Rock mass classification system
 
Danu mirza rezky (212190012) bidang diskontinu pada massa batuan
Danu mirza rezky (212190012)  bidang diskontinu pada massa batuanDanu mirza rezky (212190012)  bidang diskontinu pada massa batuan
Danu mirza rezky (212190012) bidang diskontinu pada massa batuan
 
Awal triaxial
Awal triaxialAwal triaxial
Awal triaxial
 
Uji kuat&amp;point load test
Uji kuat&amp;point load testUji kuat&amp;point load test
Uji kuat&amp;point load test
 
Laporan 2
Laporan 2Laporan 2
Laporan 2
 
Diskontinuitas massa batuan dan pengaruhnya pada stabilitas lubang bukaan
Diskontinuitas massa batuan dan pengaruhnya pada stabilitas lubang bukaanDiskontinuitas massa batuan dan pengaruhnya pada stabilitas lubang bukaan
Diskontinuitas massa batuan dan pengaruhnya pada stabilitas lubang bukaan
 
uJI MEKANIKA BATUAN TRAINING SOLUSI TAMBANG INDONESIA
uJI MEKANIKA BATUAN TRAINING SOLUSI TAMBANG INDONESIAuJI MEKANIKA BATUAN TRAINING SOLUSI TAMBANG INDONESIA
uJI MEKANIKA BATUAN TRAINING SOLUSI TAMBANG INDONESIA
 
Geolistrik.pptx
Geolistrik.pptxGeolistrik.pptx
Geolistrik.pptx
 
01 mek bat pendahuluan handout
01 mek bat pendahuluan handout01 mek bat pendahuluan handout
01 mek bat pendahuluan handout
 
18383-42777-1-PB.pdf
18383-42777-1-PB.pdf18383-42777-1-PB.pdf
18383-42777-1-PB.pdf
 
Uji triaksial
Uji triaksialUji triaksial
Uji triaksial
 
Jbptitbpp gdl-jemmigumil-30922-3-2008ta-2
Jbptitbpp gdl-jemmigumil-30922-3-2008ta-2Jbptitbpp gdl-jemmigumil-30922-3-2008ta-2
Jbptitbpp gdl-jemmigumil-30922-3-2008ta-2
 
Laporan pendahuluan tarik
Laporan pendahuluan tarikLaporan pendahuluan tarik
Laporan pendahuluan tarik
 
3+Kegiatan+belajar+3.pdf
3+Kegiatan+belajar+3.pdf3+Kegiatan+belajar+3.pdf
3+Kegiatan+belajar+3.pdf
 
Modulus elastis beton
Modulus elastis betonModulus elastis beton
Modulus elastis beton
 
1.geoteknik tambang 1
1.geoteknik tambang 11.geoteknik tambang 1
1.geoteknik tambang 1
 
32682570 s-geoteknik-tutorial-rocscience-slide
32682570 s-geoteknik-tutorial-rocscience-slide32682570 s-geoteknik-tutorial-rocscience-slide
32682570 s-geoteknik-tutorial-rocscience-slide
 
Abstract geotek
Abstract geotekAbstract geotek
Abstract geotek
 
tarik tekan dan geser bahan.pdf
tarik tekan dan geser bahan.pdftarik tekan dan geser bahan.pdf
tarik tekan dan geser bahan.pdf
 
Basic structural geology - Indonesia - SM IAGI IST AKPRIND
Basic structural geology - Indonesia - SM IAGI IST AKPRINDBasic structural geology - Indonesia - SM IAGI IST AKPRIND
Basic structural geology - Indonesia - SM IAGI IST AKPRIND
 

More from heny novi

Teknik eksplorasi_chapter 1_eksplorasi langsung
Teknik eksplorasi_chapter 1_eksplorasi langsungTeknik eksplorasi_chapter 1_eksplorasi langsung
Teknik eksplorasi_chapter 1_eksplorasi langsungheny novi
 
Penyaliran Tambang
Penyaliran TambangPenyaliran Tambang
Penyaliran Tambangheny novi
 
Paper analisis kerusakan ban dump truck
Paper analisis kerusakan ban dump truckPaper analisis kerusakan ban dump truck
Paper analisis kerusakan ban dump truckheny novi
 
Disposal Pertambangan
Disposal PertambanganDisposal Pertambangan
Disposal Pertambanganheny novi
 
PAPER PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP PENYEBARAN ENDAPAN MINERAL
PAPER PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP PENYEBARAN ENDAPAN MINERALPAPER PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP PENYEBARAN ENDAPAN MINERAL
PAPER PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP PENYEBARAN ENDAPAN MINERALheny novi
 
Batubara bersih
Batubara bersihBatubara bersih
Batubara bersihheny novi
 

More from heny novi (7)

Teknik eksplorasi_chapter 1_eksplorasi langsung
Teknik eksplorasi_chapter 1_eksplorasi langsungTeknik eksplorasi_chapter 1_eksplorasi langsung
Teknik eksplorasi_chapter 1_eksplorasi langsung
 
Penyaliran Tambang
Penyaliran TambangPenyaliran Tambang
Penyaliran Tambang
 
Paper analisis kerusakan ban dump truck
Paper analisis kerusakan ban dump truckPaper analisis kerusakan ban dump truck
Paper analisis kerusakan ban dump truck
 
Disposal Pertambangan
Disposal PertambanganDisposal Pertambangan
Disposal Pertambangan
 
PAPER PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP PENYEBARAN ENDAPAN MINERAL
PAPER PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP PENYEBARAN ENDAPAN MINERALPAPER PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP PENYEBARAN ENDAPAN MINERAL
PAPER PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP PENYEBARAN ENDAPAN MINERAL
 
Hidrologi
HidrologiHidrologi
Hidrologi
 
Batubara bersih
Batubara bersihBatubara bersih
Batubara bersih
 

Recently uploaded

MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIKMEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIKFerdinandus9
 
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia IndustriTransfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industririzwahyung
 
Normalisasi Database dan pengertian database
Normalisasi Database dan pengertian databaseNormalisasi Database dan pengertian database
Normalisasi Database dan pengertian databasethinkplusx1
 
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxYehezkielAkwila3
 
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfKelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfVardyFahrizal
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxdjam11
 
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxPPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxdpcaskonasoki
 
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdfAnalisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdfAgusTriyono78
 
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxAhli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxarifyudianto3
 
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxHamidNurMukhlis
 
struktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptx
struktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptxstruktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptx
struktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptxAgusTriyono78
 
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555zannialzur
 
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx185TsabitSujud
 
Himpunan Fuzzy Academic Engineering Data
Himpunan Fuzzy Academic Engineering DataHimpunan Fuzzy Academic Engineering Data
Himpunan Fuzzy Academic Engineering DataDAVIDSTEVENSONSIMBOL
 

Recently uploaded (14)

MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIKMEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
 
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia IndustriTransfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
 
Normalisasi Database dan pengertian database
Normalisasi Database dan pengertian databaseNormalisasi Database dan pengertian database
Normalisasi Database dan pengertian database
 
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
 
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfKelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
 
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxPPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
 
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdfAnalisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
 
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxAhli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
 
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
 
struktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptx
struktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptxstruktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptx
struktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptx
 
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
 
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
 
Himpunan Fuzzy Academic Engineering Data
Himpunan Fuzzy Academic Engineering DataHimpunan Fuzzy Academic Engineering Data
Himpunan Fuzzy Academic Engineering Data
 

UCS

  • 1. 1. Uji Kuat Tekan Uniaksial ( UCS ) Penekanan uniaksial terhadap contoh batuan selinder merupakan uji sifat mekanik yang paling umum digunakan. Uji kuat tekan uniaksial dilakukan untuk menentukan kuat tekan batuan (σt ), Modulus Young (E), Nisbah Poisson (v) , dan kurva tegangan- regangan. Contoh batuan berbentuk silinder ditekan atau dibebani sampai runtuh. Perbandingan antara tinggi dan diameter contoh silinder yang umum digunakan adalah 2 sampai 2,5 dengan luas permukaan pembebanan yang datar, halus dan paralel tegak lurus terhadap sumbu aksis contoh batuan. Dari hasil pengujian akan didapat beberapa data seperti: a. Kuat Tekan Batuan (σc) Tujuan utama uji kuat tekan uniaksial adalah untuk mendapatkan nilai kuat tekan dari contoh batuan. Harga tegangan pada saat contoh batuan hancur didefinisikan sebagai kuat tekan uniaksial batuan dan diberikan oleh hubungan : σ ca = …………………………………………………… (1) σ c = …………………………………….. (2) Keterangan: σ ca = nilai kuat tekan benda uji sebelum koreksi H/D, (Mpa) σ c = nilai kuat tekan benda uji setelah dikoreksi yang mempunyai perbandingan H/D = 2, (Mpa) P = beban sumbu, (kN) H = tinggi benda uji, (cm) D = diameter benda uji, (cm) A = luas permukaan bidang atas dan bidang bawah benda uji, (cm2) b. Modulus Young ( E ) Modulus Young atau modulus elastisitas merupakan faktor penting dalam mengevaluasi deformasi batuan pada kondisi pembebanan yang bervariasi. Nilai modulus elastisitas batuan bervariasi dari satu contoh batuan dari satu daerah geologi ke daerah geologi lainnya karena adanya perbedaan dalam hal formasi batuan dan genesa atau mineral pembentuknya. Modulus elastisitas dipengaruhi oleh tipe batuan, porositas, ukuran partikel, dan kandungan air. Modulus elastisitas akan lebih besar nilainya apabila diukur tegak lurus perlapisan daripada diukur sejajar arah perlapisan (Jumikis, 1979). P A σ c (0,88 + (0,24 ))
  • 2. Modulus elastisitas dihitung dari perbandingan antara tegangan aksial dengan regangan aksial. Modul elastisitas dapat ditentukan berdasarkan persamaan : Е = Δσ……………………………………………………………………….(2.2) Δεa Keterangan: E = Modulus elastisitas (MPa) Δσ. = Perubahan tegangan (MPa) Δεa = Perubahan regangan aksial (%) Terdapat tiga cara yang dapat digunakan untuk menentukan nilai modulus elastisitas yaitu : 1. Tangent Young’s Modulus, yaitu perbandingan antara tegangan aksial dengan regangan aksial yang dihitung pada persentase tetap dari nilai kuat tekan. Umumnya diambil 50% dari nilai kuat tekan uniaksial. 2. Average Young’s Modulus, yaitu perbandingan antara tegangan aksial dengan regangan aksial yang dihitung pada bagian linier dari kurva tegangan- tegangan. 3. Secant Young’s Modulus, yaitu perbandingan antara tegangan aksial dengan regangan aksial yang dihitung dengan membuat garis lurus dari tegangan nol ke suatu titik pada kurva regangan-tegangan pada persentase yang tetap dari nilai kuat tekan. Umumnya diambil 50% dari nilai kuat tekan uniaksial. c. Nisbah Poisson ( Poisson Ratio ) Nisbah Poisson didefinisikan sebagai perbandingan negatif antara regangan lateral dan regangan aksial. Nisbah Poisson menunjukkan adanya pemanjangan ke arah lateral (lateral expansion) akibat adanya tegangan dalam arah aksial. Sifat mekanik ini dapat ditentukan dengan persamaan : V=–εl …………………………………………………………………………..(2.3) εa Keterangan: V = Nisbah Poisson ε l = regangan lateral (%) εa= regangan aksial (%)
  • 3. Pada uji kuat tekan uniaksial terdapat tipe pecah suatu contoh batuan pada saat runtuh. Tipe pecah contoh batuan bergantung pada tingkat ketahanan contoh batuan dan kualitas permukaan contoh batuan yang bersentuhan langsung dengan permukaan alat penekan saat pembebanan. Kramadibrata (1991) mengatakan bahwa uji kuat tekan uniaksial menghasilkan tujuh tipe pecah, yaitu : a. Cataclasis b. Belahan arah aksial (axial splitting) c. Hancuran kerucut (cone runtuh) d. Hancuran geser (homogeneous shear) e. Hancuran geser dari sudut ke sudut (homogeneous shear corner to corner) f. Kombinasi belahan aksial dan geser (combination axial dan local shear) g. Serpihan mengulit bawang dan menekuk (splintery union-leaves and buckling) 2. Rock Quality Designation (RQD) Dalam mempelajari aspek kekuatan batuan (a.l. Mekanika Batuan), dikenal istilah RQD rock quality designation yaitu suatu penandaan atau penilaian kualitas batuan berdasarkan kerapatan kekar. RQD penting untuk digunakan dalam pembobotan massa batuan (Rock Mass Rating, RMR) dan pembobotan massa lereng (Slope Mass Rating, SMR). Perhitungan RQD biasa didapat dari perhitungan langsung dari singkapan batuan yang mengalami retakan-retakan (baik lapisan batuan maupun kekar atau sesar) berdasarkan rumus Hudson (1979, dalam Djakamihardja & Soebowo, 1996) sbb: RQD = 100 (0.1 + 1) e-0.1    adalah rasio antara jumlah kekar dengan panjang scan-line (kekar/meter). Makin besar nilai RQD, maka frekuensi retakannya kecil. Frekuensi retakannya makin banyak, nilai RQD makin kecil. Jika frekuensi retakan = 20 kekar/meter, maka RQD = 40,60 % Jika frekuensi retakan = 11 kekar/meter, maka RQD = 69,90 % Jika frekuensi retakan = 5 kekar/meter, maka RQD = 90,9 % Jika frekuensi retakan = 2 kekar/meter, maka RQD = 98,2 %
  • 4. Dalam penilaian massa batuan (Rock Mass Rating, RMR), prosentase RQD diberikan penilaian berikut di tabel bawah: RQD (%) Nilai 90 – 100 75 – 90 50 – 75 25 – 50 < 25 20 17 13 8 3 3. Rock Mass Rating (RMR) Rock Mass Rating (RMR) adalah pembobotan massa batuan. Sistem pembobotan dapat dilihat pada Tabel klasifikasi geomekanik (Tabel A, B, C, dan D). Pembobotan adalah jumlah dari nilai bobot parameter pada Tabel A dan B. Pada tabel C jumlah nilai tersebut dimasukkan ke dalam kelompok yang sesuai dengan pembobotan masing- masing. Pada Tabel C, nomer kelas dan pemerian dapat diberikan. Pada Tabel D makna dan kegunaan tiap-tiap nomer kelas disampaikan di sini. Berdasarkan nilai RMR, jangkauan atap (span) apat direncanakan, serta keleluasaan waktu yang tersedia agar terowongan tidak runtuh dapat diperkirakan. Klasifikasi Geomekanik (Bieniawski, 1973, dalam Djakamihardja & Soebowo, 1996), juga dipakai dalam memperkirakan kestabilan suatu pengupasan lereng massa batuan. Sama halnya dengan penilaian terowongan, penilaian kestabilan lereng juga menggunakan data hasil observasi lapangan dan data laboratorium (lihat Tabel) sehingga dalam pembobotan dapat dilihat nilai RMR. Massa batuan dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Sangat buruk Nilai RMR 0 - 20 Buruk Nilai RMR 21 - 40 Sedang Nilai RMR 41 - 60 Baik Nilai RMR 61 - 80 Sangat Baik Nilai RMR 81 - 100