3. Saat ini penting bagi kita untuk mengetahui lebih jauh
tentang wewenang dan delegasi. Hal ini disebabkan
dalam suatu organisasi kita diharuskan untuk
beradaptasi dan menghadapi berbagai macam watak
dan tingkah laku seseorang. Untuk itu, pemahaman
dalam masalah di atas diperlukan untuk menjalin
kerjasama dalam menjalankan suatu organisasi secara
efektif dan efisien.
6. Wewenang adalah suatu bentuk kekuasaan, sering kali
dipergunakan secara lebih luas untuk merujuk
kemampuan manusia menggunakan kekuasaan sebagai
hasil dari ciri-ciri seperti pengetahuan atau gelar seperti
hakim.Terutama, wewenang formal adalah kekuasaan
sah. Wewenang formal adalah tipe kekuasaan yang kita
hubungkan dengan struktur organisasi dan manajemen.
7. Pandangan klasik
wewenang menunjukan
bahwa wewenang berasal
dari tingkat yang amat
tinggi
Pandangan penerimaan
wewenang, mengatakan
dasar wewenang terletak
dalam diri orang yang
dipengaruhi bukannya
orang yang mempengaruhi.
8. a. Wewenang Lini ( line authority )
Wewenang lini adalah wewenang manajer yang bertanggung jawab
langsung, di seluruh rantai komando organisasi, untuk mencapai sasaran
organisasi.
b. Wewenang Staf ( staff authority )
Wewenang staf adalah kelompok individu yang menyediakan saran
dan jasa kepada manajer lini. Staf memberikan berbagai tipe bantuan
pakar dan saran kepada manajer.
c. Wewenang Fungsional ( functional authority )
Wewenang fungsional adalah wewenang anggota staf departemen
untuk mengendalikan aktivitas departemen lain karena berkaitan dengan
tanggung jawab staf spesifik.
9. Delegasi adalah memberikan wewenang formal kepada
orang lain (kekuasaan sah) dan tanggung jawab untuk
melaksanakan aktivitas tertentu. Pendelegasian
wewenang oleh manajer kepada karyawan adalah perlu
agar organisasi dapat berfungsi secara efisien.
10. Pendelegasian wewenang atau delegation of authority
merupakan proses pembagian kerja, pengelompokan
tugas seorang manajer sedemikian rupa, sehingga
akhirnya manajer hanya mengerjakan bagian pekerjaan
yang tidak dapat diserahkan kepada para bawahannya,
berhubung posisinya dalam organisasi.
11. a. Wewenang (Authority)
Wewenang atau Otoritas dalam konteks organisasi bisnis dapat didefinisikan
sebagai kekuasaan dan hak seseorang untuk menggunakan dan mengalokasikan
sumber daya secara efisien, untuk mengambil keputusan dan memberi perintah
agar dapat mencapai tujuan organisasinya.
b. Tanggung Jawab (Responsibility)
Dalam manajemen, Tanggung Jawab atau Responsibility dapat diartikan
sebagai kewajiban seseorang untuk menyelesaikan tugas yang dibebankan
kepadanya. Seseorang yang diberi tanggung jawab harus memastikan bahwa dia
menyelesaikan tugas yang dibebankan kepadanya.
c. Akuntabilitas (Accountability)
Akuntabilitas atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Accountability
adalah kewajiban seseorang atau organisasi untuk mempertanggungjawabkan
aktivitasnya dan mengungkapkan hasilnya secara transparan.
13. 1. Asas delegasi atau hasil yang diharapkan ( principle delegation by result
expected )
2. Asas penentuan fungsi atau kejelasan tugas ( principle of function definition )
3. Asas rantai berkala ( principle scalar of chain )
4. Asas tingkat wewenang ( the authority level pranciple )
5. Asas kesatuan komando ( principle unity of comand )
6. Asas kemutlakan tanggung jawab ( principle of absoluteness of responsibility )
7. Asas keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab ( parity of authority
and responsibility )
8. Asas pembagian kerja ( devision of work )
9. Asas efisiensi
14. Syarat Pendelegasian Efektif:
1. Kesediaan manajer untuk memberikan kebebasan kepada karyawannya untuk menyelesaikan tugas
yang didelegasikan.
2. Komunikasi terbuka antara manajer dan karyawan. Manajer mengetahui kemampuan karyawannya
dapat lebih realistis memutuskan tugas mana yang dapat didelegasikan kepada siapa.
3. Kemampuan manajer untuk menganalisis faktor-faktor seperti sasaran organisasi, persyaratan tugas
dan kemampuan karyawan.
Tugas dari Delegasi yang Efektif :
1. Putuskan tugas mana yang dapat didelegasikan.
2. Putuskan siapa yang akan mendapat penugasan.
3. Siapkan sumber daya yang memadai untuk melaksanakan tugas yang didelegasikan.
4. Delegasikan tugas tadi. Dalam mendelegasikan tugas, manajer yang efektif memberikan semua
informasi yang relevan mengenai tugas tersebut.
5. Bersiap untuk melakukan campur tangan, bila perlu.
6. Tetapkan sistem umpan balik.
15. Penyebab keengganan untuk mendelegasikan wewenang adalah :
a. Perasaan tidak aman.
b. Ketidak kemampuan manajer.
c. Ketidak percayaan kepada bawahan
d. Manajer merasa bahwa bawahan lebih senang tidak mempunyai hak pembuatan
keputusan yang luas
Penyebab keengganan untuk menerima pendelegasian wewenang adalah
a. Perasaan tidak aman bagi bawahan untuk menghindari tanggungjawab dan resiko.
b. Bawahan takut dikritik atau dihukum karena membuat kesalahan.
c. Bawahan tidak mendapat cukup rangsangan untuk beban tanggungjawab tambahan.
d. Bawahan kurang percaya diri dan merasa tertekan bila dilimpahi wewenang
pembuatan keputusan yang lebih besar.
16. Dalam kesimpulan, wewenang dan delegasi adalah aspek
penting dalam manajemen dan pengambilan keputusan
organisasi. Menerapkan prinsip-prinsip yang benar dalam
penggunaan wewenang dan delegasi dapat membantu
organisasi mencapai tujuannya dengan lebih efektif dan
efisien