Berikut adalah materi manajemen yaitu
-Pengertian Manajemen
-Unsur unsur manajemen
-Prinsip-Prinsip manajemen
-Fungsi Mana jemen
-Jenjang manajemen
-Bidang bidang manajemen
2. Daftar Isi
• Judul..............................................................................................1
• Daftar Isi ........................................................................................2
• Identitas Kelompok .......................................................................3
• Menu .............................................................................................4
• Pengertian Manajemen .................................................................5
• Unsur Unsur Manajemen ..............................................................6
• Prinsip Prinsip Manajemen..........................................................14
• Fungsi manajemen .....................................................................30
• Jenjang manajemen ....................................................................36
• Bidang manajemen .....................................................................402
3. Identitas Kelompok
1. Ahmad Muzaki / 8495 / X MIPA 3 / SMAN 7 YK
2. Audri Albin Athafalah / 8500 / X MIPA 3 / SMAN 7 YK
3. Muhammad Ajir Nur Fadhil / 8515 / X MIPA 3 / SMAN 7 YK
4. Muhammad Daffa Hafizh / 8517 / X MIPA 3 / SMAN 7 YK
5. Muhammad Zaki Bramasta / 8518 / X MIPA 3 / SMAN 7 YK
6. Remove Saka Adilnansyah / 8522 / X MIPA 3 / SMAN 7 YK
3
4. Menu
4
• Pengertian Manajemen
• Unsur unsur
Manajemen
• Prinsip Prinsip
Manajemen
• Fungsi manajemen
• Jenjang
Manajemen
• Bidang-bidang
Manajemen
5. Pengertian Manajemen
Secara umum, manajemen adalah suatu proses di
mana seseorang dapat mengatur segala sesuatu
yang dikerjakan oleh individu atau kelompok.
Manajemen perlu dilakukan guna mencapai tujuan
atau target dari individu ataupun kelompok tersebut
secara kooperatif menggunakan sumber daya yang
tersedia. 5
15. Prinsip Prinsip Manajemen
Prinsip adalah suatu pernyataan fundamental atau kebenaran umum
yang merupakan sebuah pedoman dalam berpikir atau bertindak. Sebuah
prinsip merupakan dasar, tetapi tidak bersifat mutlak karena prinsip
bukanlah hukum. Dalam kaitannya dengan manajemen prinsip bersifat
fleksibel dalam artian bahwa manajemen perlu mempertimbangkan
kebutuhan atau kondisi-kondisi dan situasi tertentu.
15
16. 1. Pembagian Kerja (Division of Work)
Dalam praktiknya, karyawan memiliki spesialisasi dalam bidang yang
berbeda dan mereka memiliki keterampilan yang berbeda pula satu
sama lain. Tingkat keahlian yang berbeda dapat dibedakan dalam bidang
pengetahuan mulai dari generalis hingga spesialis, pengembangan
pribadi dan profesi harus saling mendukung. Menurut Henri Fayol,
meningkatkan efisiensi tenaga kerja dapat meningkatkan produktivitas.
Selain itu, spesialisasi tenaga kerja meningkatkan akurasi dan kecepatan
mereka. Prinsip manajemen ini berlaku untuk kegiatan teknis dan
manajeria di setap organisasi,
16
17. 2. Otoritas dan Tanggung jawab (Authority
and Responsibility)
Prinsip yang kedua adalah wewenang dan tanggung jawab. Wewenang
dan tanggung jawab harus seimbang. Dalam sebuah organisasi, setiap
karyawan diberi wewenang untuk melaksanakan pekerjaan dan setiap
wewenang tersebut akan diikuti oleh sebuah pertanggungjawaban.
Setiap pekerjaan harus diiringi dengan pertanggungjawaban yang sesuai
dengan wewenang. Oleh sebab itu, semakin kecil wewenang yang
diberikan maka makin kecil pula tingkat pertanggungjawabannya.
17
18. 3. Disiplin (Discipline)
Disiplin dalam manajemen adalah sebuah keharusan. Disiplin
merupakan rasa patuh dan taat seorang karyawan terhadap pekerjaan
yang menjadi tanggung jawabnya. Wewenang dan disiplin sangat
berkaitan erat. Apabila wewenang tidak berjalan dengan baik, maka
disiplin tidak akan berlaku. Oleh karenanya, pemegang wewenang harus
dapat menanamkan kedisiplinan terhadap dirinya sendiri dan
bawahannya sehingga rasa tanggung jawab terhadap pekerjaannya akan
timbul.
18
19. 4. Kesatuan Komando (Unity of Command)
Adalah sangat penting dalam melaksanakan pekerjaaan harus
memperhatikan prinsip kesatuan komando. Hal ini dikarenakan jika
tidak menerapkan kesatuan komando akan menimbulkan timpang tindih
tugas sehingga menimbulkan kebingungan. Dalam pelaksanannya,
seorang karyawan harus tahu kepada siapa ia bertanggung jawab sesuai
dengan wewenang yang didapatnya.
19
20. 5. Kesatuan Pengarahan (Unity of Direction)
Kesatuan pengarahan berkaitan dengan pembagian kerja. Kesatuan
pengarahan tergantung pula pada kesatuan perintah. Dalam pelaksanaan
kerja adanya dua perintah bisa saja terjadi sehingga menimbulkan
kebingungan pada karyawan. Oleh sebab itu, perlu alur yang jelas untuk
setiap karyawan dari mana ia mendapat wewenang untuk melaksanakan
pekerjaan lalu kepada siapa ia harus mengetahui batas wewenang serta
tanggung jawabnya agar tidak menimbulkan kesalahan. Kesatuan
pengarahan (unity of direction) tidak terlepas dari prinsip manajemen
lain yaitu pembagian kerja, wewenang dan tanggung jawab, disiplin dan
kesatuan perintah.
20
21. 6. Kepentingan Organisasi
Dalam organisasi setiap karyawan harus mementingkan kepentingan
organisasi daripada kepentingan sendiri. Hal ini merupakan suatu syarat
agar setiap kegiatan organisasi berjalan dengan lancar sehingga tujuan
dapat tercapai.
Setiap karyawan dapat mementingkan kepentingan organisasi daripada
kepentingan pribadi apabila dia mempunyai kesadaran bahwa
kepentingan pribadi sebenarnya tergantung pada berhasil tidaknya
kepentingan organisasi. Prinsip ini dapat terwujud, apabila setiap
karyawan merasa senang dan nyaman dalam bekerja sehingga memiliki
kedisiplinan yang tinggi.
21
22. 7. Penggajian (Remuneration)
Gaji bagi karyawan merupakan kompensasi yang menentukan
terjadinya kelancaran dalam bekerja. Karyawan yang diliputi kecemasan
akan gaji akan sulit berkonsentrasi terhadap tugas serta kewajibannya
sehingga mengakibatkan ketidaksempurnaan dalam bekerja. Oleh
sebab itu, dalam prinsip penggajian harus dipertimbangkan bagaimana
agar karyawan dapat bekerja dengan tenang tanpa diliputi kecemasan.
22
23. 8. Pemusatan Wewenang (The Degree of
Centralization)
Prinsip pemusatan wewenang akan menciptakan pemusatan tanggung
jawab dalam suatu kegiatan. Dan pemusatan tanggung jawab akan
menimbulkan keselarasan tugas. Tanggung jawab terakhir biasanya ada
dipundak pemegang wewenang tertinggi yaitu manajer puncak. Dan
perlu dipahami juga bahwa pemusatan wewenang ini tidak
menghilangkan asas pelimpahan wewenang (deligation ofauthority)
dalam organisasi.
23
24. 9. Hirarki (Scalar Chain)
Pembagian kerja dalam organisasi akan menimbulkan adanya atasan dan
bawahan. Apabila pembagian kerja ini mencakup area yang cukup luas
maka hirarki akan timbul. Hirarki (susunan pangkat) diukur dari
wewenang terbesar (manajer puncak) dan seterusnya berurutan ke
bawah. Dengan adanya hirarki, setiap karyawan akan mengetahui
kepada siapa ia harus bertanggung jawab dan darisiapa ia akan
mendapat perintah.
24
25. 10. Ketertiban (Order)
Dalam melaksanakan pekerjaan, ketertiban merupakan syarat utama
karena pada dasarnya tidak ada karyawan yang bisa bekerja dalam
situasi kacau. Ketertiban dalam suatu pekerjaan ini hanya dapat
terwujud apabila seluruh karyawan dimulai dari atasan sampai bawahan
mempunyai kedisiplinan yang tinggi. Ketertiban serta kedisiplinan
sangat dibutukan organisasi dalam mencapai tujuan.
25
26. 11. Keadilan dan Kejujuran (Egnity)
Keadilan dan kejujuran adalah salah satu syarat untuk mencapai tujuan
organisasi. Prinsip keadilan dan kejujuran berkaitan dengan moral
karyawan dan hal ini tidak dapat dipisahkan. Prinsip keadilan dan
kejujuran harus ditegakkan oleh setiap karyawan mulai dari atasan yang
memiliki wewenang yang paling besar sampaidengan bawahan. Seorang
manajer yang adil serta jujur akan senantiasa menggunakan
wewenangnya dengan baik untuk menegakan keadilan dan kejujuran
pada bawahannya.
26
27. 12. Stabilitas kondisi karyawan ( Stability of
Tenure of Personnel )
Manusia sebagai makhluk sosial selalu memiliki perasaan, pikiran serta
keinginan. Apabila keinginannya tidak terpenuhi, maka pikiran kacau
dan perasaan tertekan akan menimbulkan goncangan dalam bekerja.
Oleh karena itu dalam setiap kegiatan organisasi kestabilan karyawan
harus terus dijaga sebaik mungkin agar semua pekerjaan berjalan
dengan baik dan lancar. Kestabilan karyawan ini terwujud karena
adanya kedisiplinan kerja serta ketertiban yang baik dalam setiap
kegiatan.
27
28. 13. Inisiatif (Initiative)
Inisiatif tercipta dari dalam diri seseorang yang menggunakan daya
pikir. Prakarsa menciptakan kehendak atau keinginan untuk
mewujudkan suatu yang berguna bagi penyelesaian pekerjaan. Dalam
prakarsa tersimpan kehendak, pikiran, perasaan, keahlian serta
pengalaman seseorang. Oleh karenanya setiap inisiatif yang datang dari
karyawan harus selalu dihargai.
28
29. 14. Semangat kesatuan (Esprit de Corps)
Prinsip manajemen ‘esprit de corps’ adalah perjuangan untuk
keterlibatan dan kesatuan karyawan. Manajer bertanggung jawab atas
pengembangan moral di tempat kerja, baik secara individual dan dalam
komunikasi. Esprit de corps berkontribusi pada pengembangan budaya
dan menciptakan suasana saling percaya dan pengertian.
29
31. 1.Perencanaan
• Planning atau perencanaan merupakan fungsi yang paling mendasar dalam
sebuah manajemen.
Perencanaan merupakan suatu rangkaian proses pemilihan atau penetapan tujuan
organisasi dan penentuan berbagai strategi yang dibutuhkan untuk mencapai
tujuan.
• Ada 4 tahap yang harus dilalui dalam proses perencanaan:
• menetapkan serangkaian tujuan
• merumuskan keadaan saat ini
• mengidentifikasi kemudahan dan hambatan
• mengembangkan rencana untuk pencapaian tujuan
31
32. 2.penngorganisasian
• Fungsi manajemen pengelolaan perusahaan yang wajib dijalankan dengan baik
yang berikutnya adalah adanya fungsi organizing atau pengorganisasian.
Pengorganisasian merupakan rangkaian aktivitas pembagian tugas yang akan
dikerjakan, serta proses pengembangan struktur organisasi yang sesuai dengan
tujuan perusahaan. Proses pengorganisasian meliputi:
• proses identifikasi dari aktivitas
• melakukan klasifikasi aktivitas kelompok
• tes dari tugas yang sudah dikerjakan
• mendelegasikan kewenangan dan menciptakan tanggung jawab
• melakukan koordinasi dengan pihak yang berwenang dalam sebuah perusahaan
32
33. 3.staffing
• Staffing merupakan fungsi manajemen yang hampir sama dengan organizing. Secara
sederhana, fungsi ini bertujuan untuk menempatkan sumber daya perusahaan di tempat
yang paling tepat sesuai dengan bidang keahliannya.
• Fungsi staffing juga tidak hanya masalah tenaga kerja saja, melainkan seluruh sumber
daya dalam perusahaan. Hal ini termasuk peralatan, inventaris, maupun sumber daya
lainnya.
Staffing sangat penting dilakukan agar divisi yang ada di dalam perusahaan dapat dipenuhi
kebutuhannya secara merata. Fungsi staffing mencakup beberapa hal berikut ini:
• perencanaan SDM yang sudah tersedia
• perekrutan tenaga kerja apabila terdapat kekosongan pada divisi tertentu
• proses seleksi calon tenaga kerja yang mendaftar
• pengenalan terkait perusahaan serta melakukan orientasi
33
34. 4.kordinasi
• Fungsi yang keempat dari manajemen dalam perusahaan adalah koordinasi.
Koordinasi bertujuan mengarahkan atau mengendalikan agar dapat
meningkatkan keefektifan dan juga efisiensi kerja agar lebih maksimal.
Dilansir dari Merdeka, terdapat beberapa aktivitas yang harus dilakukan agar suatu
perusahaan memiliki fungsi manajemen pengelolaan perusahaan yang baik, di
antaranya:
• menerapkan serta mengimplementasikan kepemimpinan, bimbingan maupun
motivasi terhadap pekerja agar bisa bekerja secara nyaman, baik dan maksimal
• memberi tugas dan penjelasannya secara rutin terkait dengan jobdesc atau
masalah pekerjaan
• menjelaskan terkait seluruh kebijakan yang berlaku dan sudah ditetapkan
34
35. 5.pengawasan
• Fungsi terakhir dari manajemen yang ada di dalam perusahaan adalah
pengawasan. Tujuan dari fungsi ini adalah untuk menilai pekerjaan
yang telah dilakukan oleh semua SDM yang ada di suatu perusahaan.
Ada beberapa langkah dalam fungsi controlling, yaitu:
• Mengukur kinerja para pegawai
• Membandingkan kinerja para pegawai apakah sudah sesuai standar
apa belum. Jika ada kesalahan, segera evaluasi.
• Melakukan tindakan koreksi kepada pegawai atau pekerjaan yang
salah atau dianggap belum memenuhi standar.
35
37. Jenjang Manajemen
Organisasi atau badan usaha umumnya mempunyai sedikitnya tiga jenjang
manajemen, yaitu manajemen puncak, manajemen menengah, dan
manajemen pelaksana.
37
38. 1. Manajemen Puncak (Top Management)
Manajemen puncak adalah jenjang manajemen tertinggi. Jenjang
manajemen tertinggi atau puncak biasanya terdiri atas dewan direksi dan
direktur utama. Manajemen puncak bertugas menetapkan kebijakan
operasional dan membimbing interaksi organisasi dengan lingkungan.
38
39. 2. Manajemen Menengah (Middle Management)
Manajemen menengah biasanya memimpin suatu divisi atau departemen.
Tugas manajemen menengah adalah mengembangkan rencana-rencana
operasi dan menjalankan tugas-tugas yang ditetapkan manajemen puncak.
39
40. 3. Manajemen Pelaksana (Supervisory Management)
Manajemen pelaksana adalah manajemen yang bertugas menjalankan
rencana-rencana yang dibuat manajemen menengah. Manajemen pelaksana
juga mengawasi para pekerja dan bertanggung jawab kepada manajemen
menengah.
40
42. M a n a j e m e n P r o d u k s i
Manajemen Produksi
Ialah, bidang-bidang manajemen yang memiliki
peran penting karena bidang ini memanage dan
mengkoordinasikan variabel produksi meliputi
alam, karyawan, modal, dan keahlian secara
Efektif dan Efisien. Bertujuan untuk memanage
jumlah barang dan jasa, quality, harga, waktu dan
lokasi tertentu yang disesuaikan dengan
keperluan pelanggan.
43. M a n a j e m e n P e m a s a r a n
Bidang Manajemen Pemasaran adalah satu dari bidang-bidang
manajemen yang berhubungan langsung dengan konsumen.
Bidang manajemen pemasaran yaitu langkah yang berhubungan
dengan distribusi barang dan atau jasa dari tangan produsen
hingga ke konsumen.
Bidang manajemen pemasaran juga bisa diartikan sebagai proses
merencanakan dan pelaksanaan penentuan harga, promosi, dan
pendistribusian barang dan atau jasa yang memungkinkan
terbentuknya pertukaran atau penyampaian barang dan atau jasa
dari produsen ke konsumen. Bidang ini bertujuan untuk
meningkatkan volume penjualan dari produk yang telah dihasilkan
dan menciptakan kepuasan konsumen.
44. M a n a j e m e n K e u a n g a n
Manajemen Keuangan
Bidang manajemen keuangan adalah suatu bidang
yang sering berkaitan pada bidang-bidang manajemen
lainnya.
Aktivitas pada manajemen keuangan seperti mengatur
keseimbangan antara kebutuhan dana kegiatan
perusahaan di tiap bidang-bidang manajemen dengan
ketersediaan dana dari berbagai sumber untuk
meningkatkan nilai perusahaan.
45. M a n a j e m e n P e r s o n a l i a / S u m b e r D a y a
M a n u s i a
Manajemen Personalia/Sumber Daya Manusia
Ialah bidang manajemen yang fokus dalam aktivitas yang
berhubungan dengan pekerja/karyawan.
Bidang manajemen ini memerlukan seni tersendiri dalam
merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan
pengawasan karena berhubungan langsung dengan sumber daya
manusia perusahaan
Manajemen personalia secara umum bertujuan untuk
meningkatkan kontribusi karyawan terhadap perusahaan pada
pencapaian Produktivitas organisasi.
46. M a n a j e m e n A d m i n i s t r a s i / A k u n t a n s i
Manajemen Administrasi/Akuntansi
Manajemen administrasi fokus pada pengelolaan
layanan informasi pada bidang
administrasi/akuntansi yang diperlukan untuk
membantu manajemen dalam menentukan kebijakan
operasional.
Manajemen ini biasanya berhubungan dengan hal
seperti pengumpulan, pencatatan, analisis, laporan
keuangan/administrasi perusahaan yang nantinya
digunakan sebagai dasar penentuan keputusan.