SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
contproposal koh ebidanan
PROPOSAL KEBIDANAN
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat
limpahan rahmat- Nyalah, telah memberikan kesehatan dan kekuatan sehingga
penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini pada Program DIII Kebidanan
Universitas Indonesia Timur Makassar dengan judul “GAMBARAN PENGETAHUAN
PASANGAN USIA SUBUR TERHADAP ALAT KONTRASEPSI KB SUNTIK”.
Penyusunan Proposal Penelitian ini tidak terlepas dari berbagai kendala
namun berkat dan dorongan dari berbagai pihak, baik moral maupun material
sehingga sedikit demi sedikit kendala tesebut dapat diatasi dengan baik. Oleh
karena itu, penulis menghaturkan terima kasih sebanyak- banyaknya kepada Ibu Hj.
Herlina MPd yang dengan ikhlas telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya
dalam membimbing penulis guna penyempurnaan dalam menyelesaikan Proposal
Penelitian ini.
Akhir kata penulis berharap semoga Allah SWT memberikan pahala yang
setimpal atas bantuan dan jasa- jasanya dan proposal ini dapat bemamfaat bagi
penulis dan rekan- rekan mahasiswa.
Wassalamu Alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.
Makassar, 29 januari 2013
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN ……………………….......................
A. Latar Belakang Masalah……………………………….
B. Rumusan Masalah……………………………………..
C. Tujuan Penelitian………………………………………
D. Mamfaat Penalitian…………………………………….
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA…………………………………
A. Tinjauan Konsep Pasangan Usia Subur…………….
B. Tinjauan Umum Tentang Pengetahuan……………..
C. Tinjauan Konsep keluarga Berencana……………….
D. Tinjauan Konsep Tentang Kontrasepsi………………
E. Tinjauan Umum Tentang Kontrasepsi Suntik……….
BAB IIl. METODE PENELITIAN……………………………….
A. Jenis Penelitian…………………………………………
B. Loka
si dan Waktu Penelitian………………………….
C. Populasi dan Sampel…………………………………..
D. Metode Pengumpulan Data……………………………
E. Pengelolaan dan Penyajian Data…………………….
F. Analisis Data…………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan salah satu negara ber
kembang dengan berbagai jenis masalah. Masalah utamanya yaitu ledakan
jumlah penduduk yang beberapa tahun terakhir ini sulit terkontrol. Hasil Sensus
Penduduk 2010 menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia telah mencapai
237,6 juta jiwa. Jumlah ini menunjukkan bahwa penduduk Indonesia menempati
peringkat ke empat di dunia setelah China, India, dan Amerika Serikat (RS, 2011).
Untuk mampu merenda keluarga bahagia, perluh berbagi peran dengan adil suami
istri, berusaha mengatasi krisis keluarga dan mengkukuhkan integritas keluarga
(Mustakim, 2012 : 48)
Oleh karena itu Pemerintah terus berupaya untuk menekan laju pertumbuhan
dengan Program Keluarga Berencana. (Handayani S, 2010 : 29) Sasaran program
KB di bagi menjadi 2 yaitu sasaran langsung dan tidak langsung, tergantung dari
usaha yang ingin di capai. Sasaran langsungnya adalah Pasangan Usia Subur
(PUS) yang bertujuan untuk menurunkan tingkat kelahiran dengan cara penggunaan
kontrasepsi secara berkelanjutan. Sedangkan sasaran tidak lansungnya adalah
pelaksana dan pengolah KB, dengan tujuan menurunkan tingkat kelahiran melalui
pendekatan kebijaksanaan kependudukan terpadu dalam rangka mencapai keluarga
yang berkualitas, dan keluarga sejahtera.
Berbagai usaha di bidang gerakan KB sebagai salah satu kegiatan pokok
pembangunan keluarga sejahterah teleh dilakukan baik oleh pemerintah, maupun
swasta maupun masyarakat sendiri. Pasangan usia subur (PUS) adalah pasangan
yang berumur antara 20- 35 tahun dimana pasangan laki- laki dan perempuan sudah
cukup matang dalam segala hal terloebih organ reproduksinya sudah berfungsi
dengan baik.
Dari data yang diperoleh pada Rumah Sakit Bhayangkara Makassar jumlah
Pasangan Usia Subur yaitu pada tahun 2009 tercatat sebanyak 2.584 PUS,
kemudian pada tahun 2010 tercatat sebanyak 2.834 PUS dan Sebanyak 3.062 PUS
pada tahun 2011.
Berdasarkan uaraian latar belakang tersebut diatas dengan tingginya angka
akseptor pemekai suntik, maka penulis tertarik melakukan penelitian tentang
Gambaran Pengetahuan Pasangan Usia Subur Terhadap Alat Kontrasepsi KB
Suntik di wilayah kerja Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka dirumuskan
masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pengetahuan pasangan usia subur terhadap alat kontrasepsi KB Suntik
?
2. Bagaimana pengetahuan pasangan usia subur terhadap kelebihan dan kekurangan
alat kontrasepsi KB Suntik ?
C.Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran pengetahuan pasangan usia subur terhadap
alat kontrasepsi KB Suntik .
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengetahuan pasangan usia subur tentang pengertian
kontrasepsi KB Suntik.
b. Untuk mengetahui pengetahuan pasangan usia subur tentang tujuan kontrasepsi KB
Suntik.
c. Untuk mengetahui pengetahuan pasangan usia subur tentang kontra indikasi
kontrasepsi KB Suntik.
D.Manfaat Penelitian
1. Manfaat Program
Sebagai salah satu sumber informasi bagi petugas kesehatan terutama bagi
penentu kebijakan dan pelaksanaa program baik instansi Departemen Kesehatan
maupun pihak di Rumah Sakit Bhayangkara Mappaouddang Makassar.
2. Manfaat Ilmiah
Sebagai sumber informasi dan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dan
sebagai bahan acuan bagi peneliti selanjutnya.
3. Manfaat Institusi
Sebagai bahan masukan pertimbangan bagi pengelola institusi terutama dalam
mengembangkan ilmu kebidanan.
4. Manfaat Penulis
Sebagai pengalaman ilmiah yang dapat meningkatkan pengetahuan dan menambah
wawasan tentang keluarga berencana.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.Tinjauan Konsep Pasangan Usia Subur
1. Pengertian PUS
Pasangan usia subur (PUS) adalah berkisar antara usia 20-45 tahun dimana
pasangan (laki-laki dan perempuan) sudah cukup matang dalam segala hal terlebih
organ reproduksinya sudah berfungsi dengan baik. Pada masa ini pasangan usia
subur harus dapat menjaga dan memanfaatkan kesehatan reproduksinya yaitu
menekan angka kelahiran dengan metode keluarga berencana, sehingga jumlah dan
interval kehamilan dapat diperhitungkan untuk meningkatkan kualitas reproduksi dan
kualitas generasi yang akan datang.
2. Masalah dan Kebutuhan yang Dialami Pasangan Usia Subur (PUS)
Dalam menjalani kehidupan berkeluarga, PUS sangat mudah dalam
memperoleh keturunan dikarenakan keadan kedua pasangan tersebut normal, hal
inilah yang menjadi masalah bagi PUS yaitu perlunya pengaturan fertilitas
(kesuburan), perawatan kehamilan dan persalinan aman. Dalam penyelesaian
maslah tersebut diperlukan tindakan dari tenaga kesehatan dalam penyampaian
penggunaan alat kontrasepsi rasional untuk menekan angka kelahiran dan mengatur
kesuburan dari pasangan tersebut. Maka dari itu, petugas kesehatan harus
memberikan penyuluhan yang benar dan dimengerti masyarakat luas
(Http://www.geogle.com/search?q)
B.Tinjauan Umum Tentang Pengetahuan
1. Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia, yang sekedar menjawab
pertanyaaan “what” misalnya air, apa manusia, apa alam, dan sebagainya
(Notoatmodjo, 2012 : 1)
Penguasaan pengetahuan erat kaitannya dengan tingkat pendidikan
seseorang. Penelitian menunjukkan bahwa semakin tiggi pendidikan seseorang,
maka semakin baik pula pengetahuannya tentang sesuatu (Sulistyawati A, 2009 :
104)
C. Tinjauan Konsep Keluarga Berencana
1. Pengertian Keluarga Berencana
Keluarga berencana adalah usaha untuk mengukur jumlah dan jarak anak yang
diinginkan. Untuk dapat mencapai hal tersebut maka dibuatlah beberapa cara atau
alternatif untuk mencegah ataupun menunda kehamilan. Cara-cara tersebut
termasuk kontrasepsi atau pencegahan kehamilan dan perencanaan keluarga.
Berdasarkan penelitian, terdapat 3.6 juta kehamilan tidak direncanakan setiap
tahunnya di Amerika Serikat, separuh dari kehamilan yang tidak direncanakan ini
terjadi karena pasangan tersebut tidak menggunakan alat pencegah kehamilan, dan
setengahnya lagi menggunakan alat kontrasepsi tetapi tidak benar cara penggunaan
nya (Http://www.posyandu.),
Gerakan keluarga berencana menekankan pentingnya untuk merencanakan
jumlah, interval, dan jenis kelamin dalam lingkungan keluarga, yang dapat ditunjang
oleh kemampuan sosial, ekonomi, keamanan, dan ketahanan dalam keluarga
(Manuaba I.B.G,2001 : 718).
D. Tinjauan Konsep Tentang Kontrasepsi
1. Pengertian Kontrasepsi
a. Kontrasepsi adalah bagian dari pelayanan kesehatan reproduksi untuk pengaturan
kehamilan dan merupakan hak setiap individu sebagai makhluk seksual (Saifuddin,
2010 : U-46)
b. Kontrasepsi adalah suatu cara, obat, dan alat untuk mencegah atau menjarangkan
kehamilan (Priyanto A, 2009 : 114).
c. Kontasepsi adalah tambahan sebagai perlindungan harus dimulai dari permulaan
sakit dan berlanjut selama 7 hari kemudian ( Glasier dkk, 2005 : 60)
2. Macam metode atau cara kontrasepsi
a. Metode Kontrasepsi Sederhana
1). Tanpa alat atau obat, antara lain :
a). Metode kalender ( pantang berkala)
b). Metode lender serviks
c). Metode suhu basal
d). Coitus interuptus ( senggama terputus)
e). Metode simpto- Termal
2). Dengan alat atau obat, antara lain :
a). Mekanisme ( barrier)
b). Kondom
c). Introvagina wanita antara lain : diagfragma, spons dan kap serviks.
d). Kimiawi dengan spermisid, antara lain : vaginal cream, vaginal foam, vaginal jelly,
vagina suppositoria, vaginal tablet.
b. Metode Kontrasepsi Efektif (MKE)
1). Kontrasepsi Hormonal
a). KB pil, antara lain : Pil Oral Kombinasi (POK), Mini Pil, Morning After
b). KB Suntik : Depo Provera, Cyclofem, Norigest
2). Implant/ AKBK
3). Alat Kontrasepsi dalam Rahim (AKDR)
c. Metode Kotrasepsi Mantap
1). Metode Operatif Pria (MOP/ Vasektomi)
2). Metode Operatif Wanita (MOW/ TUbektomi)
Sumber : ( Hartanto H, 2004 : 42- 43).
3. Tujuan dari penggunaan alat kontrasepsi adalah :
a. Untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan keluarga kecil
dan sejahterah melalui pengendalian kelahiran dan pengendalian pertumbuhan
penduduk Indonesia.
b. Terciptanya penduduk yang berkualitas, sumber daya manusia yang bermutu dan
meningkatkan kesejahteraan keluarga (Handayani S, 2010 : 29).
Tinjauan Umum Tentang Kontrasepsi Suntik
1. Pengertian Kontrasepsi Suntikan
Kontrasepsi suntikan adalah suatu cara kontrasepsi yang berdaya kerja panjang
( lama), yang tidak membutuhkan pemekaian setiap hari atau setiap akan
bersenggama, tetapi tetap reversible (Hartanto H, 2004 : 163 ).
2. Macam – macam Kontrasepsi Suntik
a. Depoprovera yang mengandung progesterone sebanyak 150 mg dalambentuk
partikel kecil, pemberian suntikan setiap 12 minggu
b. Cyclofem yang mengandung progesterone sebanyak 50 mg dan estrogen,
disuntikkan setiap bulan
c. Norigest merupakan turun testosterone, di suntikkan setiap 8 minggu ( Manuaba I. B.
G, 2009 : 241)
Menurut (Saifuddin AB, 2006 : MK-42) terdapat dua jenis kontrasepsi suntik KB,
yaitu kontrasepsi suntikkan progesteron dan kontrasepsi kombinasi, dengan profil
umum sebagai berikut :
a. Kontrasepsi Suntikkan Progestin
Kontrasepsi suntikksn progestin adalah alat kontrasepsi berupa cairan yang berisi
hanya progesterone di suntikkan kedalam tubuh wanita secara periodik (BPPUK,
2002).
1). Jenis- jenis kontrasepsi yang mengandung progestin, yaitu :
a). Depo Medroxyprogesteron asetat (DMPA), yang mengandung 150 DMPA, yang
diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik intramuscular (di dalam bokong).
b). Depo Norittesteron enatat (depo Norisetat), yang mengandung 200 mg Noristendron
enantat, diberikan setiap 2 bulan dengan cara disuntik IM.
2). Cara Kerja
a). Mencegah ovulasi
b). Mengentalkan lender serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma.
c). Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atropi.
d). Menghambat transportasi gamet oleh tuba.
3). Efektivitas
Kedua kontrasepsi suntik tersebut memiliki efektifitas yang tinggi, dengan 0,3
kehamilan per 100 perempuan/ tahun, asal penyuntikkan di lakukan secara teratur
sesuai jadwal yang telah ditentukan.
4). Keuntungan
a). Sangat efektif
b).Pencegahan kehamilan jangka panjang
c). Tidak berpengaruh pada hubungan suami- istri
d). Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI
e). Dapat digunakan oleh perempuan usia > 35 tahun sampai
perimenopause .
f). Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara
g). Mencegah radang panggul
h). Sedikit efek samping
5). Keterbatasan
a). Sering ditemukan gangguan haid, seperti :
 Siklus haid yang memendek atau memanjang
 Perdarahan yang banyak atau sedikit
 Perdarahan yang tidak teratur atau perdarahan bercak (spotting)
 Tidak haid sama sekali
b). Klien tergantung pada sarana pelayanan kesehatan
c). Tidak dapat di hentikan sewaktu- waktu sebelum disuntik berikut.
d). Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian
6). Indikasi Kontrasepsi suntikan progestin
a). Usia reproduksi
b). Nullipara dan yang telah memiliki anak
c). Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi
d). Setelah melahirkan
e). Setelah abortus
7). Kontra indikasi kontrasepsi suntikan progestin
a). Hamil atau di curigai hamil
b). Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya.
c). Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid, terutama
amenorhoe.
d). menderita kanker payudara atau riwayat kanker payudara.
8). Waktu pemberian kontrasepsi suntikan progestin
a). Setiap saat selama siklus haid, dan ibu tidak hamil
b). Mulai hari 1 sampai 7 siklus haid.
c). untuk ibu post partum dapat diberikan pada hari 3- 5, dan
sesudah air susu ibu (ASIO terbentuk).
b. Kontrasepsi Suntika Kombinasi
1). Jenis suntikan kombinasi, adalah :
a). 25 mg Depo Medrosiprogesteron asetat dan 5 mg estrodiol
spionat yang diberikan injeksi IM sebulan sekali (Cyclofem).
b). 50 mg norentindron enantat dan 5 mg estradiol valeret yang
diberikan injeksi IM sebulan sekali.
2). Cara kerja
a). Menekan ovulasi
b). Membuat lendir serviks menjadi kental sehingga penetrasi
sperma terganggu.
c). Menghambat transprtasi gamet oleh tuba.
3). Efektifitas
Sangat efektif (0,1-0,4 kehamilan per 100 perempuan) selama
tahun pertama penggunaan.
4). Keuntungan kontrasepsi
a). Resiko terhadap kesehatan kecil
b). Tidak mempenharuhi hubungan suami istri
c). Tidak di perlukan pemeriksaan dalam
d). Pencegahan kehamilan jangka panjang
5). Keterbatasaan
a). Terjadinya pola haid tidak teratur.
b). Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan , dan keluhan
seperti ini akan hilang setelah suntik kedua atau ketiga.
c). Ketergantungan klien terhadap peleyanan kesehatan.
d). Penambahan berat badan
6). Indikasi kontrasepsi suntikan kombinasi
a). Usia reproduksi
b). Menyusui ASI pasca persalinan > 6 bulan
c). Pasca melahirkan dan tidak menyusui
d). Anemia
7). Kontra indikasi suntikan kombinasi
a). Hamil atau di duga hamil
b). Menyusui dibawah 6 mkinggu pasca persalinan
c). Penyakit hati akut (virus hepatitis)
d). Usia > 35 tahun yang merokok
e). Keganasan payudara
f). Kelainan pembuluh darah yang menyebabkan sakit kepala
atau migran.
8). Waktu pemberian kontrasepsi suntikan kombinasi
a). Suntik di berikan dalam waktu 7 hari siklus haid
b). Pasca persalinan 6 bulan serta belum haid dan tidak hamil
c). Pasca keguguran
BAB III
METODE PENELITIAN
A.Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif yaitu penelitia hanya
menggambarkan keadaan objek, tidak ada maksud untuk menggeneralisasi
hasilnya. Penelitian ini dilakukan dengan menempuh langkah- langkah
pengumpualan data, klasifikasi, pengelolaan pembuatan kesimpulan dan laporan
tentang alat kontrsepsi KB Suntik pada pasangan usia subur (Sulistyaningsih, 2011 :
8).
B.Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada tgl 29 s/d 31 Januari 2013.
C.Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah sekelompok orang atau objek dengan satu karakteristik umum yang
dapat di observasi (Sulistyaningsih, 2011 : 64). Semua akseptor KB di Rumah Sakit
Bhayangkara Makassar.
2. Sampel
Sampel adalah subset yang di cuplik dari populasi, yang akan diamati dan di ukur
oleh peneliti (Sulistyaningsih, 2011 : 65). Sehubungan dengan keterbatasan biaya
dan waktu yang dimiliki, saya mengambil sampel dalam penelitian ini adalah semua
akseptor KB yang menggunakan kontrasepsi suntik sebanyak 382 orang pada
Rumah Sakit Bhayangkara tahun 2011.
D.Cara pengumpulan Data
1. Pengumpulan data
Alat ukur yang di dalam peneltian ini adalah kuesioner. Kuesioner adalah
suatu teknik pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar
pertanyaan kepada responden untu di jawabnya ( Sulistyaningsih, 2011 : 122).
Jenis data yang di kumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data
primer meliputi pengetahuan, sikap, tentang penggunaan alat kontrasepsi Kb suntik ,
semua data tesebut diatas diperoleh dari hasil pengisian kuesioner, sedangkan data
sekunder yaitu data penunjang dari data primer.
2. Data yang dikumpulkan adalah :
a. Data Primer
Data primer adalah data yang di ambil secara langsung dari responden
menggunakan kuesioner dengan metode angket. Data primer dalam penelitian ini
adalah pengetahuan pasangan usia subur terhadap KB Suntik.
b. Data Sekunder
Data sekunder yang digunakan untuk melengkapi data primer yang di peroleh
dari instansi terkait berupa : pencacatan dan pelaporan cakupan pasangan usia
subur di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.
E.Langkah Pengoloahan Data
Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrument
pengumpulan data berupa alat ukur kuesioner yang di buat khusus oleh peneliti
sendiri dengan berpedoman pada perpustakaan yang ada. Setelah data terkumpul
dari lembar kuesioner yang ada maka dilakukan pngolahan data.
1. Pengolahan data tersebut dengan tahap- tahap sebagai berikut :
a. Editing
Proses editing dilakukan setelah data terkumpul dan dilakukan dengan memeriksa
kelengkapan data, memeriksa kesinambungan data, dan kseragaman data.
b. Koding
Dilakukan untuk memudahkan dalam pengolahan data, semua jawaban atau data
perluh disederhanakan yaitu dengan simbol- simbol tertentu, untuk setiap jawaban
(pengkodean). Pengkodean dilakukan dengan memberi nomor halaman, daftar
pertanyaan, nomor variabel, nama variabel, dan kode.
c. Tabulasi data
Setelah selesai pembuatan kode selanjutnya dengan pengolahan data kedalam satu
tabel menurut sifat- sifat yang di miliki yang mana sesuai dengan tujuan peneltian ini
dalam hal I I dipakai tabel untuk penganalisaan data.
2. Analisa Data
Analisa data yang di gunakan dalampenelitian ini deskriptif adalah dengan
menggunakan presentasi dengan rumus distribusi frekuensi sebagai berikut :
P = x 100%
Keterangan :
P : Presentase yang di cari
F : Frekuensi atau variabel yang di teliti
n : Jumlah sampel
F. Etika Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini peneliti mendapat rekomendasi UNIVERSITAS
INDONESIA TIMUR MAKASSAR yang tembusannya di sampaikan ke Kepala
Rumah Sakit Bhayangkara Makassar. Setelah mendapat persetujuan barulah
melekukan penelitian dengan menekankan masalah etika yang meliputi :
1. Infoment Consent
Infoment consent atau lembar persetujuan di berikan kepada subyek yang
akan di teliti. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan riset yang dilakukan dan
dampak yang mungkin terjadi selama dan sesudah pengumpulan data. Jika
pengetahuan pasangan usia subur (PUS) tentang alat kontrasepsi diteliti, maka
mereka harus menandatangani lembar persetujuan tersebut. Jika pasangan usia
subur (PUS) menolak untuk di teliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap
menghormati hak- haknya.
2. Anonimity (tanpa nama)
Untuk menjaga kerahasian pasanag usia subur (PUS), peneliti tidak
mencatumkan nama koresponden pada lembar pengumpulan data, cukup dengan
memberi nomor pada masing- masing lembar tersebut.
3. Confidentiality (kerahasiaan)
Kerahasiaan informasi pasangan usia subur (PUS) di jamin oleh peneliti,
hanya kelompok data tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan sebagai hasil
riset.
KUESIONER PENELTIAN
GAMBARAN PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TERHADAP ALAT
KONTRASEPSI DI WILAYAH KERJA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MAKASSAR
1. Identitas Responden
No. Responden :
Nama :
Umur :
Pendidikan :
Alamat :
I. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberi tanda silang pada setiap
jawaban.
A. Pertanyaan tentang pengertian alat kontrasepsi KB suntik
1. Apa yang anda ketahui tentang alat kontrasepsi ?
a. Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah kehamilan
b. Kontrasepsi adalah upaya untuk menghentikan kehamilan
c. Kontrasepsi adalah upaya untuk menggugurkan kehamilan
2. Apa yang anda ketahui tentang alat kontrasepsi KB suntik ?
a. Cairan yang disuntikkan untuk menggugurkan kehamilan
b. Cairan yang disuntikkan untuk menghentikan kehamilan
c. Cairan yang disuntikkan kedalam tubuh wanita untuk mencegah kehamilan
d. Tidak tahu
3. Yang tidak termasuk jenis kontrasepsi KB suntik adalah ?
a. Kontrsepsi suntikkan progesteron dan kombinasi
b. Kontrasepsi estrogen
c. Kontrasepsi Pil KB
d. Tidak tahu
4. Apakah anda mengetahui cara kerja alat kontrasepsi KB suntik ?
a. Mencegah haid
b. Mencegah ovulasi ( pembuahan )
c. Meningkatkan kesuburan
d. Tidak tahu
B. Pertanyaan tentang tujuan alat kontrasepsi Kb suntik
1. Apa tujuan kontrasepsi KB suntik /
a. Menjaga kesehatan anak
b. Meningkatkan kesuburan
c. Mencegah kehamilan
d. Tidak tahu
2. Apa keuntungan kontrasepi KB suntik ?
a. Pencegahan kehamilan jangka panjang
b. Pencegah kehamilan jangka pendek
c. Pencegah terjadinya haid
d. Tidak tahu
3. Apa kerugian kontrasepsi KB suntik ?
a. Sering ditemukan pusing
b. Sering ditemukan gangguan haid
c. Terjadi gangguan pola tidur
d. Tidak tahu
4. Kapan waktu pemberian kontrasepsi KB suntik ?
a. Setiap saat selama siklus haid
b. Selama masa kehamilan
c. Saat usia memasuki masa subur
d. Tidak tahu
C. Pertanyaan tentang kontra isndikasi alat kontrasepsi KB suntik
1. Apa kontra indikasi kontrasepsi KB suntik ?
a. Hamil atau di duga hamil
b. Melahirkan
c. Tidaak tahu
2. Apakah ibu menyusui dapat menggunakan alat kontrasepsi KB suntik ?
a. Dapat
b. Tidak dapat
c. Tidak tahu
3. Apakah ibu dengan penyakit hepatitis dapat menggunakan alat kontrasepsi KB
suntik ?
a. Dapat
b. Tidak dapat
c. Tidak tahu
4. Apakah ibu yang mengalami anemia dapat menggunakan alat kontrasepsi KB suntik
?
a. Dapat
b. Tidak dapat
c. Tidak tahu
DAFTAR PUSTAKA
Glasier Anna dkk, 2005. Keluarga Berencana &Kesehatan Reproduksi. Jakarta : EGC
Handayani S, 2010. Buku Ajar Pelayana Keluarga Berencana. Yogyakarta : Pustaka
Rihama
Hartanto H. 2004. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan,
Anggota Ikapi
Manuaba I. B. G, 2001. Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan KB.
Jakarta : EGC
Manuaba I. B. G, 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta : EGC
Mustakim, 2012. Cakrawala KB, Kependudukan dan Pemberdayaan Keluarga. Jakarta :
Referensi
Notoatmodjo S, 2012. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Saifuddin, 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirhardjo
Saifuddin, 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : PT Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo
Priyanto A, 2009. Komunikasi Konseling : Aplikasi dalam Sarana Pelayanan Kesehatan
untuk Perawat dan Bidan. Jakarta : Salemba Medika
Sulistyaningsih, 2012. Metodelogi Penelitian Kebidanan Kebidanan Kuantatif-Kualitatif.
Yogyakarta : Graha Ilmu
Sulistyawati A, 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta : Salemba Medika
Http ://www. geogle com/search?q=artikel pasangan usia subur & ie , di akses tanggal 30
Januari 2013.
Http ://www. posyandu.org/pngertian-kb.html, diakses tanggal 30 Januari 2013.
Diposkan oleh ratri suprapti di 07.15
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
Tidak ada komentar:
Poskan Komentar
Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Arsip Blog
 2013 (1)
o Juni (1)
 contoh proposal kebidanan
Mengenai Saya
ratri suprapti
Lihat profil lengkapku

More Related Content

What's hot

Model pendokumentasian kebidanan (kardeks)
Model pendokumentasian kebidanan (kardeks)Model pendokumentasian kebidanan (kardeks)
Model pendokumentasian kebidanan (kardeks)Nurul Wulandari
 
Kegawatdaruratan obstetri dr ryan_spog
Kegawatdaruratan obstetri dr ryan_spogKegawatdaruratan obstetri dr ryan_spog
Kegawatdaruratan obstetri dr ryan_spogRyan Mulyana
 
Powerpoint nutrisi ibu nifas sehat
Powerpoint nutrisi ibu nifas sehatPowerpoint nutrisi ibu nifas sehat
Powerpoint nutrisi ibu nifas sehatDwiOktaviani26
 
leaflet gizi ibu nifas
leaflet gizi ibu nifasleaflet gizi ibu nifas
leaflet gizi ibu nifasAfifah180254
 
Mekanisme Persalinan
Mekanisme PersalinanMekanisme Persalinan
Mekanisme PersalinanAnna Nisa
 
24 standar pelayanan kebidanan
24 standar pelayanan kebidanan24 standar pelayanan kebidanan
24 standar pelayanan kebidananshona2493
 
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.Al-Ikhlas14
 
Kelas ibu hamil
Kelas ibu hamilKelas ibu hamil
Kelas ibu hamilGepy Gbu
 
Ppt Konsep Tumbuh Kembang Anak
Ppt Konsep Tumbuh Kembang AnakPpt Konsep Tumbuh Kembang Anak
Ppt Konsep Tumbuh Kembang AnakEliShofana
 
Kartu skor poedji rochjati
Kartu skor poedji rochjatiKartu skor poedji rochjati
Kartu skor poedji rochjatimudy oktiningrum
 
Proses konseling bidan pada ibu hamil trimester iii
Proses konseling bidan pada ibu hamil trimester iiiProses konseling bidan pada ibu hamil trimester iii
Proses konseling bidan pada ibu hamil trimester iiiOperator Warnet Vast Raha
 

What's hot (20)

Model pendokumentasian kebidanan (kardeks)
Model pendokumentasian kebidanan (kardeks)Model pendokumentasian kebidanan (kardeks)
Model pendokumentasian kebidanan (kardeks)
 
Kegawatdaruratan obstetri dr ryan_spog
Kegawatdaruratan obstetri dr ryan_spogKegawatdaruratan obstetri dr ryan_spog
Kegawatdaruratan obstetri dr ryan_spog
 
Sop vulva hygiene
Sop vulva hygieneSop vulva hygiene
Sop vulva hygiene
 
Buku KIA 2015
Buku KIA 2015Buku KIA 2015
Buku KIA 2015
 
Powerpoint nutrisi ibu nifas sehat
Powerpoint nutrisi ibu nifas sehatPowerpoint nutrisi ibu nifas sehat
Powerpoint nutrisi ibu nifas sehat
 
Askeb hamil faktor psikologis bumil
Askeb hamil faktor psikologis bumilAskeb hamil faktor psikologis bumil
Askeb hamil faktor psikologis bumil
 
Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
Inisiasi Menyusu Dini (IMD)Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
 
leaflet gizi ibu nifas
leaflet gizi ibu nifasleaflet gizi ibu nifas
leaflet gizi ibu nifas
 
Penyuluhan asi
Penyuluhan asiPenyuluhan asi
Penyuluhan asi
 
Mekanisme Persalinan
Mekanisme PersalinanMekanisme Persalinan
Mekanisme Persalinan
 
24 standar pelayanan kebidanan
24 standar pelayanan kebidanan24 standar pelayanan kebidanan
24 standar pelayanan kebidanan
 
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.
 
Kelas ibu hamil
Kelas ibu hamilKelas ibu hamil
Kelas ibu hamil
 
Asuhan pada ibu nifas
Asuhan pada ibu nifasAsuhan pada ibu nifas
Asuhan pada ibu nifas
 
Ppt Konsep Tumbuh Kembang Anak
Ppt Konsep Tumbuh Kembang AnakPpt Konsep Tumbuh Kembang Anak
Ppt Konsep Tumbuh Kembang Anak
 
PPT COC.pptx
PPT COC.pptxPPT COC.pptx
PPT COC.pptx
 
Kartu skor poedji rochjati
Kartu skor poedji rochjatiKartu skor poedji rochjati
Kartu skor poedji rochjati
 
Proses konseling bidan pada ibu hamil trimester iii
Proses konseling bidan pada ibu hamil trimester iiiProses konseling bidan pada ibu hamil trimester iii
Proses konseling bidan pada ibu hamil trimester iii
 
P4 k
P4 kP4 k
P4 k
 
Pedoman PWS KIA
Pedoman PWS KIAPedoman PWS KIA
Pedoman PWS KIA
 

Viewers also liked

Pasangan Usia Subur (PUS) Dan Wanita Usia Subur (WUS)
Pasangan Usia Subur (PUS)  Dan  Wanita Usia Subur (WUS)Pasangan Usia Subur (PUS)  Dan  Wanita Usia Subur (WUS)
Pasangan Usia Subur (PUS) Dan Wanita Usia Subur (WUS)Afdan Rojabi
 
Proposal kebidanan poltekkes AKBID PARAMATA RAHA
Proposal kebidanan poltekkes AKBID PARAMATA RAHA Proposal kebidanan poltekkes AKBID PARAMATA RAHA
Proposal kebidanan poltekkes AKBID PARAMATA RAHA Operator Warnet Vast Raha
 
Musyawarah Masyarakat Desa dalam Komunitas Kebidanan
Musyawarah Masyarakat Desa dalam Komunitas KebidananMusyawarah Masyarakat Desa dalam Komunitas Kebidanan
Musyawarah Masyarakat Desa dalam Komunitas KebidananNing Tanpa Nama
 
Teknik Pendokumentasian (Dokumentasi Kebidanan)
Teknik Pendokumentasian (Dokumentasi Kebidanan)Teknik Pendokumentasian (Dokumentasi Kebidanan)
Teknik Pendokumentasian (Dokumentasi Kebidanan)Nurul Wulandari
 
Modul 2 kb 3 peningkatan penanganan komplikasi kebidanan dan dan tanda bahaya...
Modul 2 kb 3 peningkatan penanganan komplikasi kebidanan dan dan tanda bahaya...Modul 2 kb 3 peningkatan penanganan komplikasi kebidanan dan dan tanda bahaya...
Modul 2 kb 3 peningkatan penanganan komplikasi kebidanan dan dan tanda bahaya...pjj_kemenkes
 
Proposal mubes 2014 2015
Proposal mubes 2014 2015Proposal mubes 2014 2015
Proposal mubes 2014 2015afdilapermata
 
Proses pengolahan rss (ribbed smoked sheet) ptpn xii kebun kendeng lembu
Proses pengolahan rss (ribbed smoked sheet) ptpn xii kebun kendeng lembuProses pengolahan rss (ribbed smoked sheet) ptpn xii kebun kendeng lembu
Proses pengolahan rss (ribbed smoked sheet) ptpn xii kebun kendeng lembuPascasarjana POLITEKNIK NEGERI JEMBER
 
screening ca servix metode IVA
screening ca servix metode IVAscreening ca servix metode IVA
screening ca servix metode IVAGeorge Cam Maniax
 
Kesehatan reproduksi remaja 2011
Kesehatan reproduksi remaja 2011Kesehatan reproduksi remaja 2011
Kesehatan reproduksi remaja 2011Sun Siregar
 
Jenis model Dokumentasi Keperawatan
Jenis model Dokumentasi KeperawatanJenis model Dokumentasi Keperawatan
Jenis model Dokumentasi Keperawatanpjj_kemenkes
 
Lembar balik kesehatan reproduksi dan seksial bagi calon pengantin
Lembar balik kesehatan reproduksi dan seksial bagi calon pengantinLembar balik kesehatan reproduksi dan seksial bagi calon pengantin
Lembar balik kesehatan reproduksi dan seksial bagi calon pengantinDokter Tekno
 
Kesehatan reproduksi
Kesehatan reproduksiKesehatan reproduksi
Kesehatan reproduksirandi_nawar
 
Kesehatan Reproduksi Remaja
Kesehatan Reproduksi RemajaKesehatan Reproduksi Remaja
Kesehatan Reproduksi Remajaguest484be3
 
Kesehatan Reproduksi PPT (Materi PMR)
Kesehatan Reproduksi PPT (Materi PMR)Kesehatan Reproduksi PPT (Materi PMR)
Kesehatan Reproduksi PPT (Materi PMR)Andhika Pratama
 
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAP
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAPPEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAP
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAPZakiah dr
 
Presentasi kesehatan remaja
Presentasi kesehatan remajaPresentasi kesehatan remaja
Presentasi kesehatan remajaKusuma Wijayanti
 

Viewers also liked (20)

Pasangan Usia Subur (PUS) Dan Wanita Usia Subur (WUS)
Pasangan Usia Subur (PUS)  Dan  Wanita Usia Subur (WUS)Pasangan Usia Subur (PUS)  Dan  Wanita Usia Subur (WUS)
Pasangan Usia Subur (PUS) Dan Wanita Usia Subur (WUS)
 
Proposal kebidanan poltekkes AKBID PARAMATA RAHA
Proposal kebidanan poltekkes AKBID PARAMATA RAHA Proposal kebidanan poltekkes AKBID PARAMATA RAHA
Proposal kebidanan poltekkes AKBID PARAMATA RAHA
 
Makalah pengkajian promkes AKPER PEMKAB MUNA
Makalah  pengkajian promkes   AKPER PEMKAB MUNA Makalah  pengkajian promkes   AKPER PEMKAB MUNA
Makalah pengkajian promkes AKPER PEMKAB MUNA
 
Musyawarah Masyarakat Desa dalam Komunitas Kebidanan
Musyawarah Masyarakat Desa dalam Komunitas KebidananMusyawarah Masyarakat Desa dalam Komunitas Kebidanan
Musyawarah Masyarakat Desa dalam Komunitas Kebidanan
 
Perencanaan rumah bersalin
Perencanaan rumah bersalinPerencanaan rumah bersalin
Perencanaan rumah bersalin
 
mmd
mmdmmd
mmd
 
Teknik Pendokumentasian (Dokumentasi Kebidanan)
Teknik Pendokumentasian (Dokumentasi Kebidanan)Teknik Pendokumentasian (Dokumentasi Kebidanan)
Teknik Pendokumentasian (Dokumentasi Kebidanan)
 
Modul 2 kb 3 peningkatan penanganan komplikasi kebidanan dan dan tanda bahaya...
Modul 2 kb 3 peningkatan penanganan komplikasi kebidanan dan dan tanda bahaya...Modul 2 kb 3 peningkatan penanganan komplikasi kebidanan dan dan tanda bahaya...
Modul 2 kb 3 peningkatan penanganan komplikasi kebidanan dan dan tanda bahaya...
 
Proposal mubes 2014 2015
Proposal mubes 2014 2015Proposal mubes 2014 2015
Proposal mubes 2014 2015
 
Proses pengolahan rss (ribbed smoked sheet) ptpn xii kebun kendeng lembu
Proses pengolahan rss (ribbed smoked sheet) ptpn xii kebun kendeng lembuProses pengolahan rss (ribbed smoked sheet) ptpn xii kebun kendeng lembu
Proses pengolahan rss (ribbed smoked sheet) ptpn xii kebun kendeng lembu
 
screening ca servix metode IVA
screening ca servix metode IVAscreening ca servix metode IVA
screening ca servix metode IVA
 
Kesehatan reproduksi remaja 2011
Kesehatan reproduksi remaja 2011Kesehatan reproduksi remaja 2011
Kesehatan reproduksi remaja 2011
 
Jenis model Dokumentasi Keperawatan
Jenis model Dokumentasi KeperawatanJenis model Dokumentasi Keperawatan
Jenis model Dokumentasi Keperawatan
 
Lembar balik kesehatan reproduksi dan seksial bagi calon pengantin
Lembar balik kesehatan reproduksi dan seksial bagi calon pengantinLembar balik kesehatan reproduksi dan seksial bagi calon pengantin
Lembar balik kesehatan reproduksi dan seksial bagi calon pengantin
 
Kesehatan reproduksi
Kesehatan reproduksiKesehatan reproduksi
Kesehatan reproduksi
 
Materi pkpr
Materi pkprMateri pkpr
Materi pkpr
 
Kesehatan Reproduksi Remaja
Kesehatan Reproduksi RemajaKesehatan Reproduksi Remaja
Kesehatan Reproduksi Remaja
 
Kesehatan Reproduksi PPT (Materi PMR)
Kesehatan Reproduksi PPT (Materi PMR)Kesehatan Reproduksi PPT (Materi PMR)
Kesehatan Reproduksi PPT (Materi PMR)
 
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAP
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAPPEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAP
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAP
 
Presentasi kesehatan remaja
Presentasi kesehatan remajaPresentasi kesehatan remaja
Presentasi kesehatan remaja
 

Similar to GAMBARAN PENGETAHUAN PUS TERHADAP KB SUntik

Modul Biologi kd 3.13 kelas xi tentang KB dan kontrasepsi
Modul Biologi kd 3.13 kelas xi tentang KB dan kontrasepsiModul Biologi kd 3.13 kelas xi tentang KB dan kontrasepsi
Modul Biologi kd 3.13 kelas xi tentang KB dan kontrasepsiRafika Nur Handayani
 
PPT TUGAS B ZENY GAMBARAN PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TERHADAP ALAT KONTR...
PPT TUGAS B ZENY GAMBARAN PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TERHADAP ALAT KONTR...PPT TUGAS B ZENY GAMBARAN PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TERHADAP ALAT KONTR...
PPT TUGAS B ZENY GAMBARAN PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TERHADAP ALAT KONTR...DindaAyuPangestu
 
Modul kesehatan reproduksi dan keluarga berencana
Modul kesehatan reproduksi dan keluarga berencanaModul kesehatan reproduksi dan keluarga berencana
Modul kesehatan reproduksi dan keluarga berencanaAyunina2
 
KB 1 Konsep Dasar Kependudukan dan Keluarga Berencana
KB 1 Konsep Dasar Kependudukan dan Keluarga BerencanaKB 1 Konsep Dasar Kependudukan dan Keluarga Berencana
KB 1 Konsep Dasar Kependudukan dan Keluarga Berencanapjj_kemenkes
 
BKKBN (Autosaved).docx
BKKBN (Autosaved).docxBKKBN (Autosaved).docx
BKKBN (Autosaved).docxestuseptiyanto
 
Pandangan Agama Terhadap Kesehatan
Pandangan Agama Terhadap KesehatanPandangan Agama Terhadap Kesehatan
Pandangan Agama Terhadap Kesehatanpjj_kemenkes
 
pandangan agama terhadap kesehatan
pandangan agama terhadap kesehatanpandangan agama terhadap kesehatan
pandangan agama terhadap kesehatanpjj_kemenkes
 
7 KAK KB.docx
7 KAK KB.docx7 KAK KB.docx
7 KAK KB.docxholipah2
 

Similar to GAMBARAN PENGETAHUAN PUS TERHADAP KB SUntik (20)

Proposal kebidanan AKBID PARAMATA RAHA
Proposal kebidanan AKBID PARAMATA RAHA Proposal kebidanan AKBID PARAMATA RAHA
Proposal kebidanan AKBID PARAMATA RAHA
 
Modul Biologi kd 3.13 kelas xi tentang KB dan kontrasepsi
Modul Biologi kd 3.13 kelas xi tentang KB dan kontrasepsiModul Biologi kd 3.13 kelas xi tentang KB dan kontrasepsi
Modul Biologi kd 3.13 kelas xi tentang KB dan kontrasepsi
 
Bab 1 3
Bab 1 3Bab 1 3
Bab 1 3
 
Bab 1 3
Bab 1 3Bab 1 3
Bab 1 3
 
Makalah kesehatan tentang kb
Makalah kesehatan tentang kbMakalah kesehatan tentang kb
Makalah kesehatan tentang kb
 
Makalah kesehatan tentang kb
Makalah kesehatan tentang kbMakalah kesehatan tentang kb
Makalah kesehatan tentang kb
 
Chapter ii 3
Chapter ii 3Chapter ii 3
Chapter ii 3
 
120126447 kebidanan
120126447 kebidanan120126447 kebidanan
120126447 kebidanan
 
Makalah kesehatan tentang kb
Makalah kesehatan tentang kbMakalah kesehatan tentang kb
Makalah kesehatan tentang kb
 
PPT TUGAS B ZENY GAMBARAN PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TERHADAP ALAT KONTR...
PPT TUGAS B ZENY GAMBARAN PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TERHADAP ALAT KONTR...PPT TUGAS B ZENY GAMBARAN PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TERHADAP ALAT KONTR...
PPT TUGAS B ZENY GAMBARAN PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TERHADAP ALAT KONTR...
 
Modul kesehatan reproduksi dan keluarga berencana
Modul kesehatan reproduksi dan keluarga berencanaModul kesehatan reproduksi dan keluarga berencana
Modul kesehatan reproduksi dan keluarga berencana
 
KAK KB.docx
KAK KB.docxKAK KB.docx
KAK KB.docx
 
KB 1 Konsep Dasar Kependudukan dan Keluarga Berencana
KB 1 Konsep Dasar Kependudukan dan Keluarga BerencanaKB 1 Konsep Dasar Kependudukan dan Keluarga Berencana
KB 1 Konsep Dasar Kependudukan dan Keluarga Berencana
 
askeb akseptor Kb suntik 3 bulan
askeb akseptor Kb suntik 3 bulanaskeb akseptor Kb suntik 3 bulan
askeb akseptor Kb suntik 3 bulan
 
Kb Hormonal
Kb HormonalKb Hormonal
Kb Hormonal
 
BKKBN (Autosaved).docx
BKKBN (Autosaved).docxBKKBN (Autosaved).docx
BKKBN (Autosaved).docx
 
Pandangan Agama Terhadap Kesehatan
Pandangan Agama Terhadap KesehatanPandangan Agama Terhadap Kesehatan
Pandangan Agama Terhadap Kesehatan
 
Kb 2
Kb 2Kb 2
Kb 2
 
pandangan agama terhadap kesehatan
pandangan agama terhadap kesehatanpandangan agama terhadap kesehatan
pandangan agama terhadap kesehatan
 
7 KAK KB.docx
7 KAK KB.docx7 KAK KB.docx
7 KAK KB.docx
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Recently uploaded

Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 

Recently uploaded (20)

Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 

GAMBARAN PENGETAHUAN PUS TERHADAP KB SUntik

  • 1. contproposal koh ebidanan PROPOSAL KEBIDANAN KATA PENGANTAR Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat limpahan rahmat- Nyalah, telah memberikan kesehatan dan kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini pada Program DIII Kebidanan Universitas Indonesia Timur Makassar dengan judul “GAMBARAN PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TERHADAP ALAT KONTRASEPSI KB SUNTIK”. Penyusunan Proposal Penelitian ini tidak terlepas dari berbagai kendala namun berkat dan dorongan dari berbagai pihak, baik moral maupun material
  • 2. sehingga sedikit demi sedikit kendala tesebut dapat diatasi dengan baik. Oleh karena itu, penulis menghaturkan terima kasih sebanyak- banyaknya kepada Ibu Hj. Herlina MPd yang dengan ikhlas telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dalam membimbing penulis guna penyempurnaan dalam menyelesaikan Proposal Penelitian ini. Akhir kata penulis berharap semoga Allah SWT memberikan pahala yang setimpal atas bantuan dan jasa- jasanya dan proposal ini dapat bemamfaat bagi penulis dan rekan- rekan mahasiswa. Wassalamu Alaikum Warahmatullah Wabarakatuh. Makassar, 29 januari 2013
  • 3. Penulis DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I. PENDAHULUAN ………………………....................... A. Latar Belakang Masalah………………………………. B. Rumusan Masalah…………………………………….. C. Tujuan Penelitian……………………………………… D. Mamfaat Penalitian……………………………………. BAB II. TINJAUAN PUSTAKA………………………………… A. Tinjauan Konsep Pasangan Usia Subur……………. B. Tinjauan Umum Tentang Pengetahuan…………….. C. Tinjauan Konsep keluarga Berencana………………. D. Tinjauan Konsep Tentang Kontrasepsi……………… E. Tinjauan Umum Tentang Kontrasepsi Suntik………. BAB IIl. METODE PENELITIAN………………………………. A. Jenis Penelitian………………………………………… B. Loka si dan Waktu Penelitian………………………….
  • 4. C. Populasi dan Sampel………………………………….. D. Metode Pengumpulan Data…………………………… E. Pengelolaan dan Penyajian Data……………………. F. Analisis Data……………………………………………. DAFTAR PUSTAKA…………………………………………….
  • 5. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara ber
  • 6. kembang dengan berbagai jenis masalah. Masalah utamanya yaitu ledakan jumlah penduduk yang beberapa tahun terakhir ini sulit terkontrol. Hasil Sensus Penduduk 2010 menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia telah mencapai 237,6 juta jiwa. Jumlah ini menunjukkan bahwa penduduk Indonesia menempati peringkat ke empat di dunia setelah China, India, dan Amerika Serikat (RS, 2011). Untuk mampu merenda keluarga bahagia, perluh berbagi peran dengan adil suami istri, berusaha mengatasi krisis keluarga dan mengkukuhkan integritas keluarga (Mustakim, 2012 : 48) Oleh karena itu Pemerintah terus berupaya untuk menekan laju pertumbuhan dengan Program Keluarga Berencana. (Handayani S, 2010 : 29) Sasaran program KB di bagi menjadi 2 yaitu sasaran langsung dan tidak langsung, tergantung dari usaha yang ingin di capai. Sasaran langsungnya adalah Pasangan Usia Subur (PUS) yang bertujuan untuk menurunkan tingkat kelahiran dengan cara penggunaan kontrasepsi secara berkelanjutan. Sedangkan sasaran tidak lansungnya adalah pelaksana dan pengolah KB, dengan tujuan menurunkan tingkat kelahiran melalui pendekatan kebijaksanaan kependudukan terpadu dalam rangka mencapai keluarga yang berkualitas, dan keluarga sejahtera. Berbagai usaha di bidang gerakan KB sebagai salah satu kegiatan pokok pembangunan keluarga sejahterah teleh dilakukan baik oleh pemerintah, maupun swasta maupun masyarakat sendiri. Pasangan usia subur (PUS) adalah pasangan yang berumur antara 20- 35 tahun dimana pasangan laki- laki dan perempuan sudah cukup matang dalam segala hal terloebih organ reproduksinya sudah berfungsi dengan baik. Dari data yang diperoleh pada Rumah Sakit Bhayangkara Makassar jumlah Pasangan Usia Subur yaitu pada tahun 2009 tercatat sebanyak 2.584 PUS,
  • 7. kemudian pada tahun 2010 tercatat sebanyak 2.834 PUS dan Sebanyak 3.062 PUS pada tahun 2011. Berdasarkan uaraian latar belakang tersebut diatas dengan tingginya angka akseptor pemekai suntik, maka penulis tertarik melakukan penelitian tentang Gambaran Pengetahuan Pasangan Usia Subur Terhadap Alat Kontrasepsi KB Suntik di wilayah kerja Rumah Sakit Bhayangkara Makassar. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka dirumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana pengetahuan pasangan usia subur terhadap alat kontrasepsi KB Suntik ? 2. Bagaimana pengetahuan pasangan usia subur terhadap kelebihan dan kekurangan alat kontrasepsi KB Suntik ? C.Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui gambaran pengetahuan pasangan usia subur terhadap alat kontrasepsi KB Suntik . 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui pengetahuan pasangan usia subur tentang pengertian kontrasepsi KB Suntik. b. Untuk mengetahui pengetahuan pasangan usia subur tentang tujuan kontrasepsi KB Suntik. c. Untuk mengetahui pengetahuan pasangan usia subur tentang kontra indikasi kontrasepsi KB Suntik. D.Manfaat Penelitian
  • 8. 1. Manfaat Program Sebagai salah satu sumber informasi bagi petugas kesehatan terutama bagi penentu kebijakan dan pelaksanaa program baik instansi Departemen Kesehatan maupun pihak di Rumah Sakit Bhayangkara Mappaouddang Makassar. 2. Manfaat Ilmiah Sebagai sumber informasi dan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan acuan bagi peneliti selanjutnya. 3. Manfaat Institusi Sebagai bahan masukan pertimbangan bagi pengelola institusi terutama dalam mengembangkan ilmu kebidanan. 4. Manfaat Penulis Sebagai pengalaman ilmiah yang dapat meningkatkan pengetahuan dan menambah wawasan tentang keluarga berencana. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Tinjauan Konsep Pasangan Usia Subur 1. Pengertian PUS Pasangan usia subur (PUS) adalah berkisar antara usia 20-45 tahun dimana pasangan (laki-laki dan perempuan) sudah cukup matang dalam segala hal terlebih organ reproduksinya sudah berfungsi dengan baik. Pada masa ini pasangan usia subur harus dapat menjaga dan memanfaatkan kesehatan reproduksinya yaitu menekan angka kelahiran dengan metode keluarga berencana, sehingga jumlah dan interval kehamilan dapat diperhitungkan untuk meningkatkan kualitas reproduksi dan kualitas generasi yang akan datang. 2. Masalah dan Kebutuhan yang Dialami Pasangan Usia Subur (PUS)
  • 9. Dalam menjalani kehidupan berkeluarga, PUS sangat mudah dalam memperoleh keturunan dikarenakan keadan kedua pasangan tersebut normal, hal inilah yang menjadi masalah bagi PUS yaitu perlunya pengaturan fertilitas (kesuburan), perawatan kehamilan dan persalinan aman. Dalam penyelesaian maslah tersebut diperlukan tindakan dari tenaga kesehatan dalam penyampaian penggunaan alat kontrasepsi rasional untuk menekan angka kelahiran dan mengatur kesuburan dari pasangan tersebut. Maka dari itu, petugas kesehatan harus memberikan penyuluhan yang benar dan dimengerti masyarakat luas (Http://www.geogle.com/search?q) B.Tinjauan Umum Tentang Pengetahuan 1. Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia, yang sekedar menjawab pertanyaaan “what” misalnya air, apa manusia, apa alam, dan sebagainya (Notoatmodjo, 2012 : 1) Penguasaan pengetahuan erat kaitannya dengan tingkat pendidikan seseorang. Penelitian menunjukkan bahwa semakin tiggi pendidikan seseorang, maka semakin baik pula pengetahuannya tentang sesuatu (Sulistyawati A, 2009 : 104) C. Tinjauan Konsep Keluarga Berencana 1. Pengertian Keluarga Berencana Keluarga berencana adalah usaha untuk mengukur jumlah dan jarak anak yang diinginkan. Untuk dapat mencapai hal tersebut maka dibuatlah beberapa cara atau alternatif untuk mencegah ataupun menunda kehamilan. Cara-cara tersebut termasuk kontrasepsi atau pencegahan kehamilan dan perencanaan keluarga. Berdasarkan penelitian, terdapat 3.6 juta kehamilan tidak direncanakan setiap
  • 10. tahunnya di Amerika Serikat, separuh dari kehamilan yang tidak direncanakan ini terjadi karena pasangan tersebut tidak menggunakan alat pencegah kehamilan, dan setengahnya lagi menggunakan alat kontrasepsi tetapi tidak benar cara penggunaan nya (Http://www.posyandu.), Gerakan keluarga berencana menekankan pentingnya untuk merencanakan jumlah, interval, dan jenis kelamin dalam lingkungan keluarga, yang dapat ditunjang oleh kemampuan sosial, ekonomi, keamanan, dan ketahanan dalam keluarga (Manuaba I.B.G,2001 : 718). D. Tinjauan Konsep Tentang Kontrasepsi 1. Pengertian Kontrasepsi a. Kontrasepsi adalah bagian dari pelayanan kesehatan reproduksi untuk pengaturan kehamilan dan merupakan hak setiap individu sebagai makhluk seksual (Saifuddin, 2010 : U-46) b. Kontrasepsi adalah suatu cara, obat, dan alat untuk mencegah atau menjarangkan kehamilan (Priyanto A, 2009 : 114). c. Kontasepsi adalah tambahan sebagai perlindungan harus dimulai dari permulaan sakit dan berlanjut selama 7 hari kemudian ( Glasier dkk, 2005 : 60) 2. Macam metode atau cara kontrasepsi a. Metode Kontrasepsi Sederhana 1). Tanpa alat atau obat, antara lain : a). Metode kalender ( pantang berkala) b). Metode lender serviks c). Metode suhu basal d). Coitus interuptus ( senggama terputus)
  • 11. e). Metode simpto- Termal 2). Dengan alat atau obat, antara lain : a). Mekanisme ( barrier) b). Kondom c). Introvagina wanita antara lain : diagfragma, spons dan kap serviks. d). Kimiawi dengan spermisid, antara lain : vaginal cream, vaginal foam, vaginal jelly, vagina suppositoria, vaginal tablet. b. Metode Kontrasepsi Efektif (MKE) 1). Kontrasepsi Hormonal a). KB pil, antara lain : Pil Oral Kombinasi (POK), Mini Pil, Morning After b). KB Suntik : Depo Provera, Cyclofem, Norigest 2). Implant/ AKBK 3). Alat Kontrasepsi dalam Rahim (AKDR) c. Metode Kotrasepsi Mantap 1). Metode Operatif Pria (MOP/ Vasektomi) 2). Metode Operatif Wanita (MOW/ TUbektomi) Sumber : ( Hartanto H, 2004 : 42- 43). 3. Tujuan dari penggunaan alat kontrasepsi adalah :
  • 12. a. Untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan keluarga kecil dan sejahterah melalui pengendalian kelahiran dan pengendalian pertumbuhan penduduk Indonesia. b. Terciptanya penduduk yang berkualitas, sumber daya manusia yang bermutu dan meningkatkan kesejahteraan keluarga (Handayani S, 2010 : 29). Tinjauan Umum Tentang Kontrasepsi Suntik 1. Pengertian Kontrasepsi Suntikan Kontrasepsi suntikan adalah suatu cara kontrasepsi yang berdaya kerja panjang ( lama), yang tidak membutuhkan pemekaian setiap hari atau setiap akan bersenggama, tetapi tetap reversible (Hartanto H, 2004 : 163 ). 2. Macam – macam Kontrasepsi Suntik a. Depoprovera yang mengandung progesterone sebanyak 150 mg dalambentuk partikel kecil, pemberian suntikan setiap 12 minggu b. Cyclofem yang mengandung progesterone sebanyak 50 mg dan estrogen, disuntikkan setiap bulan c. Norigest merupakan turun testosterone, di suntikkan setiap 8 minggu ( Manuaba I. B. G, 2009 : 241) Menurut (Saifuddin AB, 2006 : MK-42) terdapat dua jenis kontrasepsi suntik KB, yaitu kontrasepsi suntikkan progesteron dan kontrasepsi kombinasi, dengan profil umum sebagai berikut : a. Kontrasepsi Suntikkan Progestin
  • 13. Kontrasepsi suntikksn progestin adalah alat kontrasepsi berupa cairan yang berisi hanya progesterone di suntikkan kedalam tubuh wanita secara periodik (BPPUK, 2002). 1). Jenis- jenis kontrasepsi yang mengandung progestin, yaitu : a). Depo Medroxyprogesteron asetat (DMPA), yang mengandung 150 DMPA, yang diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik intramuscular (di dalam bokong). b). Depo Norittesteron enatat (depo Norisetat), yang mengandung 200 mg Noristendron enantat, diberikan setiap 2 bulan dengan cara disuntik IM. 2). Cara Kerja a). Mencegah ovulasi b). Mengentalkan lender serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma. c). Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atropi. d). Menghambat transportasi gamet oleh tuba. 3). Efektivitas Kedua kontrasepsi suntik tersebut memiliki efektifitas yang tinggi, dengan 0,3 kehamilan per 100 perempuan/ tahun, asal penyuntikkan di lakukan secara teratur sesuai jadwal yang telah ditentukan. 4). Keuntungan a). Sangat efektif b).Pencegahan kehamilan jangka panjang c). Tidak berpengaruh pada hubungan suami- istri d). Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI e). Dapat digunakan oleh perempuan usia > 35 tahun sampai perimenopause .
  • 14. f). Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara g). Mencegah radang panggul h). Sedikit efek samping 5). Keterbatasan a). Sering ditemukan gangguan haid, seperti :  Siklus haid yang memendek atau memanjang  Perdarahan yang banyak atau sedikit  Perdarahan yang tidak teratur atau perdarahan bercak (spotting)  Tidak haid sama sekali b). Klien tergantung pada sarana pelayanan kesehatan c). Tidak dapat di hentikan sewaktu- waktu sebelum disuntik berikut. d). Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian 6). Indikasi Kontrasepsi suntikan progestin a). Usia reproduksi b). Nullipara dan yang telah memiliki anak c). Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi d). Setelah melahirkan e). Setelah abortus 7). Kontra indikasi kontrasepsi suntikan progestin a). Hamil atau di curigai hamil b). Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya. c). Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid, terutama amenorhoe.
  • 15. d). menderita kanker payudara atau riwayat kanker payudara. 8). Waktu pemberian kontrasepsi suntikan progestin a). Setiap saat selama siklus haid, dan ibu tidak hamil b). Mulai hari 1 sampai 7 siklus haid. c). untuk ibu post partum dapat diberikan pada hari 3- 5, dan sesudah air susu ibu (ASIO terbentuk). b. Kontrasepsi Suntika Kombinasi 1). Jenis suntikan kombinasi, adalah : a). 25 mg Depo Medrosiprogesteron asetat dan 5 mg estrodiol spionat yang diberikan injeksi IM sebulan sekali (Cyclofem). b). 50 mg norentindron enantat dan 5 mg estradiol valeret yang diberikan injeksi IM sebulan sekali. 2). Cara kerja a). Menekan ovulasi b). Membuat lendir serviks menjadi kental sehingga penetrasi sperma terganggu. c). Menghambat transprtasi gamet oleh tuba. 3). Efektifitas Sangat efektif (0,1-0,4 kehamilan per 100 perempuan) selama tahun pertama penggunaan. 4). Keuntungan kontrasepsi a). Resiko terhadap kesehatan kecil b). Tidak mempenharuhi hubungan suami istri c). Tidak di perlukan pemeriksaan dalam d). Pencegahan kehamilan jangka panjang
  • 16. 5). Keterbatasaan a). Terjadinya pola haid tidak teratur. b). Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan , dan keluhan seperti ini akan hilang setelah suntik kedua atau ketiga. c). Ketergantungan klien terhadap peleyanan kesehatan. d). Penambahan berat badan 6). Indikasi kontrasepsi suntikan kombinasi a). Usia reproduksi b). Menyusui ASI pasca persalinan > 6 bulan c). Pasca melahirkan dan tidak menyusui d). Anemia 7). Kontra indikasi suntikan kombinasi a). Hamil atau di duga hamil b). Menyusui dibawah 6 mkinggu pasca persalinan c). Penyakit hati akut (virus hepatitis) d). Usia > 35 tahun yang merokok e). Keganasan payudara f). Kelainan pembuluh darah yang menyebabkan sakit kepala atau migran. 8). Waktu pemberian kontrasepsi suntikan kombinasi a). Suntik di berikan dalam waktu 7 hari siklus haid b). Pasca persalinan 6 bulan serta belum haid dan tidak hamil c). Pasca keguguran BAB III METODE PENELITIAN
  • 17. A.Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif yaitu penelitia hanya menggambarkan keadaan objek, tidak ada maksud untuk menggeneralisasi hasilnya. Penelitian ini dilakukan dengan menempuh langkah- langkah pengumpualan data, klasifikasi, pengelolaan pembuatan kesimpulan dan laporan tentang alat kontrsepsi KB Suntik pada pasangan usia subur (Sulistyaningsih, 2011 : 8). B.Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tgl 29 s/d 31 Januari 2013. C.Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah sekelompok orang atau objek dengan satu karakteristik umum yang dapat di observasi (Sulistyaningsih, 2011 : 64). Semua akseptor KB di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar. 2. Sampel Sampel adalah subset yang di cuplik dari populasi, yang akan diamati dan di ukur oleh peneliti (Sulistyaningsih, 2011 : 65). Sehubungan dengan keterbatasan biaya dan waktu yang dimiliki, saya mengambil sampel dalam penelitian ini adalah semua akseptor KB yang menggunakan kontrasepsi suntik sebanyak 382 orang pada Rumah Sakit Bhayangkara tahun 2011. D.Cara pengumpulan Data 1. Pengumpulan data
  • 18. Alat ukur yang di dalam peneltian ini adalah kuesioner. Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden untu di jawabnya ( Sulistyaningsih, 2011 : 122). Jenis data yang di kumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer meliputi pengetahuan, sikap, tentang penggunaan alat kontrasepsi Kb suntik , semua data tesebut diatas diperoleh dari hasil pengisian kuesioner, sedangkan data sekunder yaitu data penunjang dari data primer. 2. Data yang dikumpulkan adalah : a. Data Primer Data primer adalah data yang di ambil secara langsung dari responden menggunakan kuesioner dengan metode angket. Data primer dalam penelitian ini adalah pengetahuan pasangan usia subur terhadap KB Suntik. b. Data Sekunder Data sekunder yang digunakan untuk melengkapi data primer yang di peroleh dari instansi terkait berupa : pencacatan dan pelaporan cakupan pasangan usia subur di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar. E.Langkah Pengoloahan Data Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrument pengumpulan data berupa alat ukur kuesioner yang di buat khusus oleh peneliti sendiri dengan berpedoman pada perpustakaan yang ada. Setelah data terkumpul dari lembar kuesioner yang ada maka dilakukan pngolahan data. 1. Pengolahan data tersebut dengan tahap- tahap sebagai berikut : a. Editing Proses editing dilakukan setelah data terkumpul dan dilakukan dengan memeriksa kelengkapan data, memeriksa kesinambungan data, dan kseragaman data.
  • 19. b. Koding Dilakukan untuk memudahkan dalam pengolahan data, semua jawaban atau data perluh disederhanakan yaitu dengan simbol- simbol tertentu, untuk setiap jawaban (pengkodean). Pengkodean dilakukan dengan memberi nomor halaman, daftar pertanyaan, nomor variabel, nama variabel, dan kode. c. Tabulasi data Setelah selesai pembuatan kode selanjutnya dengan pengolahan data kedalam satu tabel menurut sifat- sifat yang di miliki yang mana sesuai dengan tujuan peneltian ini dalam hal I I dipakai tabel untuk penganalisaan data. 2. Analisa Data Analisa data yang di gunakan dalampenelitian ini deskriptif adalah dengan menggunakan presentasi dengan rumus distribusi frekuensi sebagai berikut : P = x 100% Keterangan : P : Presentase yang di cari F : Frekuensi atau variabel yang di teliti n : Jumlah sampel F. Etika Penelitian Dalam melakukan penelitian ini peneliti mendapat rekomendasi UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR MAKASSAR yang tembusannya di sampaikan ke Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Makassar. Setelah mendapat persetujuan barulah melekukan penelitian dengan menekankan masalah etika yang meliputi : 1. Infoment Consent Infoment consent atau lembar persetujuan di berikan kepada subyek yang akan di teliti. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan riset yang dilakukan dan
  • 20. dampak yang mungkin terjadi selama dan sesudah pengumpulan data. Jika pengetahuan pasangan usia subur (PUS) tentang alat kontrasepsi diteliti, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan tersebut. Jika pasangan usia subur (PUS) menolak untuk di teliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak- haknya. 2. Anonimity (tanpa nama) Untuk menjaga kerahasian pasanag usia subur (PUS), peneliti tidak mencatumkan nama koresponden pada lembar pengumpulan data, cukup dengan memberi nomor pada masing- masing lembar tersebut. 3. Confidentiality (kerahasiaan) Kerahasiaan informasi pasangan usia subur (PUS) di jamin oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan sebagai hasil riset. KUESIONER PENELTIAN GAMBARAN PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TERHADAP ALAT KONTRASEPSI DI WILAYAH KERJA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MAKASSAR 1. Identitas Responden No. Responden : Nama : Umur : Pendidikan : Alamat : I. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberi tanda silang pada setiap jawaban. A. Pertanyaan tentang pengertian alat kontrasepsi KB suntik
  • 21. 1. Apa yang anda ketahui tentang alat kontrasepsi ? a. Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah kehamilan b. Kontrasepsi adalah upaya untuk menghentikan kehamilan c. Kontrasepsi adalah upaya untuk menggugurkan kehamilan 2. Apa yang anda ketahui tentang alat kontrasepsi KB suntik ? a. Cairan yang disuntikkan untuk menggugurkan kehamilan b. Cairan yang disuntikkan untuk menghentikan kehamilan c. Cairan yang disuntikkan kedalam tubuh wanita untuk mencegah kehamilan d. Tidak tahu 3. Yang tidak termasuk jenis kontrasepsi KB suntik adalah ? a. Kontrsepsi suntikkan progesteron dan kombinasi b. Kontrasepsi estrogen c. Kontrasepsi Pil KB d. Tidak tahu 4. Apakah anda mengetahui cara kerja alat kontrasepsi KB suntik ? a. Mencegah haid b. Mencegah ovulasi ( pembuahan ) c. Meningkatkan kesuburan d. Tidak tahu B. Pertanyaan tentang tujuan alat kontrasepsi Kb suntik 1. Apa tujuan kontrasepsi KB suntik / a. Menjaga kesehatan anak b. Meningkatkan kesuburan c. Mencegah kehamilan d. Tidak tahu
  • 22. 2. Apa keuntungan kontrasepi KB suntik ? a. Pencegahan kehamilan jangka panjang b. Pencegah kehamilan jangka pendek c. Pencegah terjadinya haid d. Tidak tahu 3. Apa kerugian kontrasepsi KB suntik ? a. Sering ditemukan pusing b. Sering ditemukan gangguan haid c. Terjadi gangguan pola tidur d. Tidak tahu 4. Kapan waktu pemberian kontrasepsi KB suntik ? a. Setiap saat selama siklus haid b. Selama masa kehamilan c. Saat usia memasuki masa subur d. Tidak tahu C. Pertanyaan tentang kontra isndikasi alat kontrasepsi KB suntik 1. Apa kontra indikasi kontrasepsi KB suntik ? a. Hamil atau di duga hamil b. Melahirkan c. Tidaak tahu 2. Apakah ibu menyusui dapat menggunakan alat kontrasepsi KB suntik ? a. Dapat b. Tidak dapat c. Tidak tahu
  • 23. 3. Apakah ibu dengan penyakit hepatitis dapat menggunakan alat kontrasepsi KB suntik ? a. Dapat b. Tidak dapat c. Tidak tahu 4. Apakah ibu yang mengalami anemia dapat menggunakan alat kontrasepsi KB suntik ? a. Dapat b. Tidak dapat c. Tidak tahu DAFTAR PUSTAKA Glasier Anna dkk, 2005. Keluarga Berencana &Kesehatan Reproduksi. Jakarta : EGC Handayani S, 2010. Buku Ajar Pelayana Keluarga Berencana. Yogyakarta : Pustaka Rihama Hartanto H. 2004. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, Anggota Ikapi Manuaba I. B. G, 2001. Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan KB. Jakarta : EGC Manuaba I. B. G, 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta : EGC Mustakim, 2012. Cakrawala KB, Kependudukan dan Pemberdayaan Keluarga. Jakarta : Referensi Notoatmodjo S, 2012. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Saifuddin, 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirhardjo Saifuddin, 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Priyanto A, 2009. Komunikasi Konseling : Aplikasi dalam Sarana Pelayanan Kesehatan untuk Perawat dan Bidan. Jakarta : Salemba Medika Sulistyaningsih, 2012. Metodelogi Penelitian Kebidanan Kebidanan Kuantatif-Kualitatif. Yogyakarta : Graha Ilmu Sulistyawati A, 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta : Salemba Medika
  • 24. Http ://www. geogle com/search?q=artikel pasangan usia subur & ie , di akses tanggal 30 Januari 2013. Http ://www. posyandu.org/pngertian-kb.html, diakses tanggal 30 Januari 2013. Diposkan oleh ratri suprapti di 07.15 Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook Tidak ada komentar: Poskan Komentar Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom) Arsip Blog  2013 (1) o Juni (1)  contoh proposal kebidanan Mengenai Saya ratri suprapti Lihat profil lengkapku