2. Masih tingginya laju pertumbuhan penduduk
disebabkan oleh masih tingginya tingkat
kelahiran yang antara lain karena masih
besarnya jumlah Pasangan Usia Subur (PUS)
3. Definisi
Pasangan usia subur (PUS) berkisar
antara usia 15-49 tahun dimana
pasangan (laki-laki dan perempuan)
sudah cukup matang dalam segala
hal terlebih organ reproduksinya
sudah berfungsi dengan baik.
4. Pada masa ini pasangan usia subur harus
dapat menjaga dan memanfaatkan kesehatan
reproduksinya yaitu menekan angka kelahiran
dengan metode keluarga berencana,
sehingga jumlah dan interval kehamilan dapat
diperhitungkan untuk meningkatkan kualitas
reproduksi dan kualitas generasi yang akan
datang.
5. JUMLAH PUS DI KABUPATEN LANGKAT
2022
2021
2023
199.721 = KABUPATEN LANGKAT
8.560 = BINJAI
222.866 = KABUPATEN LANGKAT
9.909 = BINJAI
192.141 = KABUPATEN LANGKAT
7.127 = BINJAI
6. Peran Pemerintah
Usaha Pemerintah dalam menghadapi
kependudukan salah satunya adalah
Keluarga Berencana (KB). Visi Program
Keluarga Berencana Nasional adalah
mewujudkan Keluarga yang berkualitas,
yaitu Keluarga yang sejahtera, sehat,
maju, mandiri dan memiliki jumlah anak
yang ideal
7. Salah satu pokok dalam program
keluarga berencana nasional adalah
menghimpun dan mengajak segenap
potensi masyarakat untuk berpartisipasi
aktif dalam membudayakan Norma
Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera yaitu
dengan cara mengatur jarak kelahiran
anak dengan menggunakan alat
kontrasepsi
8. Peran PKK terhadap PUS
PKK sebagai garda terdepan dalam
menggerakan Pasangan Usia Subur
(PUS) agar menjadi Akseptor KB MKJP
10. Sasaran Program KB dibagi menjadi 2
yaitu Sasaran Langsung dan Sasaran
Tidak Langsung
Sasaran Langsung adalah :
Pasangan Usia Subur (PUS) yang
bertujuan untuk menurunkan tingkat
kelahiran dengan acara mengunakan alat
kontrasepsi secara berkelanjutan
11. Sasaran Tidak Langsung
Sasaran Tidak Langsung adalah :
Pelaksana dan Pengelola KB, dengan
tujuan menurunkan tingkat kelahiran
melalui pendekatan kebijaksanaan
kependudukan terpadu dalam rangka
mencapai keluarga yang berkualitas dan
keluarga sejahtera
12. Adapun beberapa jenis alat
kontrasepsi, antara lain :
PIL SUNTIK
IMPLAN
T
IUD
IUD
KONDO
M
TUBEKTOMI VASEKTOMI
13. Adapun beberapa jenis alat kontrasepsi, antara lain :
1. Pil (biasa dan menyusui) yang mempunyai manfaat tidak mengganggu
hubungan seksual dan mudah dihentikan setiap saat. Terhadap kesehatan
resikonya sangat kecil.
14. 2. Suntikan
(1 Bulan dan 3 Bulan) sangat efektif (0,1-0,4 kehamilan per 100 perempuan)
selama tahun pertama penggunaan. Alat kontrasepsi suntikan juga mempunyai keuntunga
seperti klien tidak perlu menyimpan obat suntik dan jangka pemakaiannya biasa dalam
jangka panjang.
15. 3. Implan (susuk) yang merupakan alat kontrasepsi yang
digunakan dilengan
atas bawah kulit dan sering digunakan pada tangan kiri.
Keuntungannya daya guna tinggi, tidak mengganggu produksi ASI
dan pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan.
16. 4. AKDR
(Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) merupakan alat kontrasepsi yang
digunakan dalam rahim. Efek sampingnya sangat kecil dan
mempuyai keuntungan efektivitas
dengan proteksi jangka panjang 5 tahun dan kesuburan
segera kembali setelah AKDR diangkat.
17. 5. Kondom,
merupakan selubung/sarung karet yang dapat terbuat dari berbagai bahan
diantaranya lateks (karet), plastik (vinil)
yang dipasang pada penis saat berhubungan seksual.
Manfaatnya kondom sangat efektif bila digunakan dengan benar dan
murah atau dapat dibeli secara umum.
18. 6. Tubektomi
Adalah prosedur bedah mini
untuk memotong, mengikat atau
memasang cincin pada saluran tuba fallopi
untuk menghentikan fertilisasi (kesuburan)
seorang perempuan. Manfaatnya sangat
efektif, baik bagi klien apabila kehamilan
akan terjadi resiko kesehatan yang serius
dan tidak ada efek samping dalam jangka
panjang.
20. KONTAP PRIA ( VASEKTOMI
TINDAKAN OPERASI MENUTUP SALURAN SEL SPERMA
BISA DILAKUKAN KAPAN SAJA DAN SANGAT EFEKTIF
TIDAK MEMPENGARUHI GAIRAH SEKSUAL
TIDAK MELINDUNGI DARI IMS ( INFEKSI MENULAR SEKSUAL )
DAN HIV
HARUS PAKAI KONDOM ATAU CARA KB LAIN SELAMA 3
BULAN SETELAH OPERASI