Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
PPT RIFFAL EKONOMI PEMBANGUNAN PANCA BUD
1. ANALISIS TRILEMA KEBIJAKAN DAN INKLUSI
KEUANGAN TERHADAP TINGKAT INFLASI DI
INDONESIA DAN CHINA
Riffal Armanda Waruwu
2015210004
PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS SOSIAL SAINS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI
MEDAN
2024
Dosen Pembanding:
Wahyu Indah Sari,SE.,M.Si
Dosen Pembimbing I:
Dr.E Lia Nazliana Nasution,SE.,M.Si
Dosen Pembimbing II :
Dewi Mahrani Rangkuty,SE.,M.Si
2. LatarBelakang
Salah satu peristiwa moneter yang paling penting dan terlihat di sebagian
besar negara di dunia adalah inflasi. Secara umum, inflasi diartikan terjadinya
kenaikan harga secara terus menerus. Salah satu kebijakan untuk
mengendalikan inflasi adalah kebijakan moneter secara umum kebijakan
moneter dibuat oleh bank sentral suatu negara. Di indonesia sendiri adalah
bank indonesia (BI) dan di china yaitu people bank of china (PBOC).
Koordinasi kebijakan moneter dan fiskal sangat penting karena tingkat
inflasi suatu negara tidak hanya dipengaruhi oleh faktor permintaan (demand
pull) tetapi juga faktor penawaran(supplypush), karena itulah tujuan akhir dari
kebijakan moneter. Kebijakan moneter dan kebijakan fiskal saling
mempengaruhi terhadap kegiatan perekonomian,variabel kebijakan moneter
adalah SB(suku bunga), JUB(jumlah uang beredar), inflasi dan nilai
tukar.variabel kebijakan fiskal adalah pajak dan belanja pemerintah, dua
kebijakan yang sangat erat kaitannya dengan kinerja perekonomian.
3. LatarBelakang
Krisis yang terjadi pada tahun 2008 telah memberikan pelajaran bahwa menjaga stabilitas perekonomian
tidak cukup hanya dengan menjaga stabilitas harga tetapi juga perlu menjaga stabilitas sistem
keuangan. Maka diperlukan suatu kebijakan makroprudensial yang diciptakan untuk mendukung kebijakan
moneter.Kebijakan makroprudensial memiliki tujuan antara dan tujuan akhir. Tujuan antara kebijakan
makroprudensial adalah pemantauan dan penilaian terhadap sistem keuangan secara keseluruhan dan
tujuan akhir kebijakan makroprudensial adalah menekan biaya krisis.
Pasca krisis tahun 2008 inklusi keuangan mulai marak diperkenalkan diseluruh negara dikarenakan dampak
krisis terhadap kelompok in the bottom of pyramid, yaitu orang yang berpendapatan rendah ,tinggal di
daerah terpencil, orang cacat,buruh yang tidak memiliki dokumen identitas legal, dan masyarakat pinggiran
dimana tidak tersentuh oleh perbankan (unbaked) tercatat sangat tinggi diluar negara maju. Tujuan utama
dari program ini adalah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi inklusif, pengentasan kemiskinan,
peningkatan pembangunan atau pemerataan distribusi pendapatan dan peningkatan stabilitas sistem
4. Identifikasi Masalah
Dari uraian latar belakang diatas, maka penulis membuat beberapa identifikasi masalah
untuk mendukung kejelasan fenomena permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini. Adapun
identifikasi masalah tersebut adalah sebagai berikut :
1. Terjadi fluktuasi inflasi yang beragam di indonesia dan china tahun 2003-2022.
2.Dari sisi kebijakan moneter yakni indikator kurs dan inflasi memiliki tujuan yang searah dalam
menjaga pertumbuhan ekonomi.
3.Terjadi penurunan inflasi pada tahun 2020-2021 di indonesia dan china akibat dari virus covid19.
5. RumusanMasalah
Berdasarkan identifikasi masalah,
adapun rumusan masalah VAR yang
dibahas oleh penulis adalah :
1. Apakah trilema kebijakan
(moneter,fiskal,makroprudensial) dan
inklusi keuangan berkontribusi terhadap
inflasi di indonesia dan china dalam
jangka pendek, menengah dan panjang ?
6. TujuanDanManfaatPenelitian
Tujuan penelitian
Untuk mengetahui dan menganalisis trilema kebijakan
(moneter,fiskal,makroprudensial) dan inklusi keuangan di indonesia dan china dalam
jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.
Manfaat penelitian
Manfaat yang diharapkan penulis dari penelitian ini adalah:
1. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis masalah analisis trilema
kebijakan (moneter,fiskal,makroprudensial) dan inklusi keuangan terhadap inflasi.
2. Menjadi bagian dari jurnal-jurnal untuk memberi masukan dan sebagai bahan
pertimbangan kepada pemerintah atau pihak terkait dalam menentukan kebijakan
dan inklusi keuangan dalam mengatasi inflasi di suatu negara.
3. Sebagai bahan referensi untuk melakukan penelitian lebih jauh terutama yang
berkaitan dengan trilema kebijakan (moneter,fiskal,makroprudensial) dan inklusi
keuangan dalam mengendalikan inflasi.
7. KeaslianDanNoveltyPenelitian
No Perbedaan M.RASYIDIN
RIFFAL ARMANDA
WARUWU
1 Variabel
SUKU BUNGA, JUB, KURS,
INFLASI
INFLASI, PDB, KURS,
PAJAK(TAX), KREDIT, NON
PERFORMING LOAN (NPL)
2 Metode
REGRESI LINIER
BERGANDA
VAR
3 Lokasi INDONESIA INDONESIA DAN CHINA
4 Waktu 2022 2024
8. Teori
Inflasi adalah kenaikan harga seluruh barang dan jasa
akibat peningkatan permintaan dibandingkan dengan
penawaran barang di pasar. Pada prinsipnya terjadinya
inflasi bukanlah suatu permasalahan yang sangat serius,
apabila keadaan ini diiringi dengan ketersediaan barang-
barang kebutuhan yang cukup dan diikuti dengan persentase
pendapatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat
inflasi. Inflasi mempunyai dampak positif atau negatif
terhadap perekonomian tergantung parah atau tidaknya
inflasi tersebut. Inflasi biasanya terjadi di negara-negara
berkembang. Kegagalan atau guncangan domestik
menyebabkan fluktuasi harga di pasar domestik dan
menyebabkan inflasi dalam perekonomian
9. Kerangka Konseptual
Metode Vector Autoregressive (VAR) merupakan
salah satu metode yang digunakan untuk
memproyeksikan sistem dengan variabel waktu
agar bisa menganalisis dampak dinamis
10. Hipotesis
Hipotesis merupakan pernyataan atau jawaban
sementara berdasarkan masalah yang diteliti,dikatakan
sementara karena jawaban yang diberikan baru
didasari pada teori. Adapun hipotesis dalam penelitian
ini adalah hipotesis VAR :
1. Trilema kebijakan (moneter,fiskal,makroprudensial)
dan inklusi keuangan dapat berkontribusi dalam
mengatasi laju inflasi di indonesia dan china dalam
jangka pendek, menengah dan panjang.
11. MetodePenelitian
Untuk mengetahui apakah
TRILEMA kebijakan dan inklusi
keuangan dapat berpengaruh
dalam jangka pendek menengah
dan panjang terhadap Inflasi di
Indonesia dan China
Jenis Penelitian Kuantitatif
Data dari tahun 2003-2022
Sumber data Sekunder
WorldBank
Metode analisis data
yang digunakan dalam
penelitian ini adalah
VAR (Vector
Autoregression).