SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
ANALISIS DATA KEMISKINAN TERHADAP MASALAH SOSIAL
DISUSUN OLEH :
 Alyauma Putri Nabila (06)
 Anggita Setyani Hidayah (07)
 Aqilah Nadia Safwa (08)
 Bunga Aprilia (09)
 Cahya Wulandari (10)
SMKN 1 AMPELGADING
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Manfaat Penelitian
1.5 Sumber Data dan Model Analisis
BAB 2 PENUTUP
1.1 Kesimpulan
1.2 Saran
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kemiskinan merupakan salah satu persoalan mendasar yang menjadi pusat
perhatian pemerintah di negara manapun.Kemiskinan merupakan
gambaran kehidupan di banyak negara berkembang yang mencakup lebih
dari satu milyar penduduk dunia.Kemiskinan merupakan permasalahan
yang diakibatkan oleh kondisi nasional suatu negara dan situasi global.
Globalisasi ekonomi dan bertambahnya ketergantungan antar negara, tidak
hanya merupakan tantangan dan kesempatan bagi pertumbuhan ekonomi
serta pembangunan suatu negara, tetapi juga mengandung resiko dan
ketidakpastian masa depan perekonomian dunia. Menurut Kunarjo dalam
Badrul Munir (2002:10), suatu negara dikatakan miskin biasanya ditandai
dengan tingkat pendapatan perkapita rendah, mempunyai tingkat
pertumbuhan penduduk yang tinggi (lebih dari 2 persen per tahun),
sebagian besar tenaga kerja bergerak di sektor pertanian dan terbelenggu
dalam lingkaran setan kemiskinan.
Kemiskinan juga menjadi salah satu permasalahan yang dihadapi oleh
pemerintah negara indonesia, dewasa ini pemerintah belum mampu
menghadapi atau menyelesaikan permasalahan tersebut.
Kondisi kemiskinan Indonesia semakin parah akibat krisis ekonomi yang
menerjang Indonesia pada tahun 1998, jumlah penduduk miskin di
Indonesia bertambah pesat, padahal sebelumnya jumlah penduduk miskin
terus berkurang. Secara absolut dan presentase penduduk miskin
meningkat sangat tajam dari 22,5 juta orang atau 11,34% pada tahun 1996
menjadi 49,5 juta jiwa atau 20,30% pada tahun 1998.
Pada saat krisis terjadi penambahan penduduk miskin (banyak penduduk
menjadi miskin mendadak) sebanyak 27 juta jiwa atau 120%, suatu jumlah
yang luar biasa besar. Jumlah penduduk miskin ini secara absolut hampir
mendekati jumlah penduduk miskin pada tahun 1976 yang berjumlah 54,2
juta jiwa. Meskipun krisis ekonomi telah berlalu, namun pada tahun 2003
jumlahnya tetap naik, yaitu 37,3 juta jiwa atau 17,42% dari jumlah
penduduk Indonesia ( Mahri, 2006)
Pemerintah sendiri selalu mencanangkan upaya penanggulangan
kemiskinan dari tahun ketahun.Namun jumlah penduduk miskin Indonesia
tidak juga mengalami penurunan yang signifikan, walaupun data di BPS
menunjukkan kecenderungan penurunan jumlah penduduk miskin, secara
kualitatif belum menampakkan dampak perubahan yang nyata malahan
kondisinya semakin memprihatinkan tiap tahunnya (Wongdesmiwati,
2009).
Usaha pemerintah dalam penanggulangan masalah kemiskinan sangatlah
serius, bahkan merupakan salah satu program prioritas termasuk bagi
pemerintah provinsi Jawa Tengah. Upaya penanggulangan kemiskinan di
Jawa Tengah dilaksanakan melalui lima pilar yang disebut “Grand
Strategy”. Pertama, perluasan kesempatan kerja, ditujukan untuk
menciptakan kondisi dan lingkungan ekonomi, politik, dan sosial yang
memungkinkan masyarakat miskin dapat memperoleh kesempatan dalam
pemenuhan hak-hak dasar dan peningkatan taraf hidup secara
berkelanjutan.Kedua, pemberdayaan masyarakat, dilakukan untuk
mempercepat kelembagaan sosial, politik, ekonomi, dan budaya
masyarakat serta memperluas partisipasi masyarakat miskin dalam
pengambilan keputusan kebijakan publik yang menjamin kehormatan,
perlindungan, dan pemenuhan hakhak dasar.
Ketiga, peningkatan kapasitas, dilakukan untuk pengembangan
kemampuan dasar dan kemampuan berusaha masyarakat miskin agar
dapat memanfaatkan perkembangan lingkungan. Keempat, perlindungan
sosial, dilakukan untuk memberikan perlindungan dan rasa aman bagi
kelompok rentan dan masyarakat miskin baik laki-laki maupun perempuan
yang disebabkan antara lain oleh bencana alam, dampak negatif krisis
ekonomi, dan konflik sosial. Kelima, kemitraan regional, dilakukan untuk
pengembangan dan menata ulang hubungan dan kerjasama lokal, regional,
nasional, dan internasional guna mendukung pelaksanaan ke empat
strategi diatas (Bappeda Jateng, 2007).
Proses pembangunan memerlukan pendapatan nasional yang tinggi dan
pertumbuhan ekonomi yang cepat. Di banyak negara syarat utama bagi
terciptanya penurunan kemiskinan yang tetap adalah pertumbuhan
ekonomi.Pertumbuhan ekonomi memang tidak cukup untuk mengentaskan
kemiskinan, tetapi merupakan sesuatu yang dibutuhkan. Walaupun begitu
pertumbuhan ekonomi yang bagus menjadi tidak akan berarti bagi
penurunan masyarakat miskin jika tidak diiringi dengan adanya
pemerataan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat
(Wongdesmiwati, 2009).
Inflasi merupakan indikator yang berpengaruh terhadap tingkat
kemiskinan. Inflasi akan menimbulkan beberapa akibat buruk kepada
individu, masyarakat dan kegiatan perekonomian secara keseluruhan.
Salah satu akibat penting dari inflasi adalah cenderung menurunkan taraf
kemakmuran segolongan besar masyarakat.Sebagian besar para pelaku
kegiatan ekonomi terdiri dari para pekerja yang bergaji tetap.Inflasi
biasanya berlaku lebih cepat dari kenaikan upah para pekerja. Oleh sebab
itu upah riil para pekerja akan merosot disebabkan oleh inflasi dan
keadaan ini berarti tingkat kemakmuran segolongan besar masyarakat
mengalami kemerosotan (Sukirno, 2002).
Faktor lain yang juga mempengaruhi kemiskinan adalah pengangguran.
Salah satu faktor penting yang menentukan kemakmuran suatu masyarakat
adalah tingkat pendapatannya.Pendapatan masyarakat mencapai
maksimum apabila tingkat penggunaan tenaga kerja penuh dapat
diwujudkan.Pengangguran mengurangi pendapatan masyarakat, dan ini
mengurangi tingkat kemakmuran yang mereka capai.Apabila
pengangguran di suatu negara sangat buruk, maka akan menimbulkan efek
yang buruk juga kepada kesejahteraan masyarakat dan prospek ekonomi
dalam jangka panjang (Sukirno, 2002).
Kebijakan upah minimum juga berpengaruh terhadap tingkat
kemiskinan.Upah minimum adalah upah bulanan yang terdiri dari upah
pokok termasuk tunjangan tetap.Kebijakan upah minimum merupakan
salah satu strategi pemerintah menanggulangi kemiskinan, dengan
menghitung kebutuhan dasar seperti, pangan, sandang, dan perumahan,
sekaligus sebagai jaring pengaman sosial dengan menghitung kebutuhan
pendidikan dasar dan jasa transportasi.
Gagasan upah minimum yang sudah dimulai dan dikembangkan sejak awal
tahun 1970-an bertujuan untuk mengusahakan agar dalam jangka panjang
besarnya upah minimum paling sedikit dapat memenuhi kebutuhan hidup
layak (KHL). Kebutuhan hidup layak adalah standar kebutuhan yang harus
dipenuhi oleh seorang pekerja atau buruh lajang untuk dapat hidup layak
baik secara fisik, nonfisik maupun sosial untuk satu bulan.
Sebagaimana diatur dalam Permenakertrans No 17 Tahun 2005, sehingga
diharapkan dapat menjamin tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan
hidup beserta keluarga sekaligus dapat mendorong peningkatan
produktivitas kerja dan kesejahteraan buruh.Jika kebutuhan hidup layak
dapat terpenuhi, maka kesejahteraan pekerja meningkat dan terbebas dari
masalah kemiskinan (Sumarsono, 2003).
Permasalahan kemiskinan merupakan permasalahan yang kompleks dan
bersifat multidimensional.Oleh karena itu, upaya pengentasan kemiskinan
harus dilakukan secara komprehensif yang mencakup berbagai aspek
kehidupan masyarakat, dan dilaksanakan secara terpadu (M. Nasir, dkk
2008). Kemiskinan terjadi karena kemampuan masyarakat sebagai pelaku
ekonomi tidak sama, sehingga terdapat masyarakat yang tidak dapat ikut
serta dalam proses pembangunan. Adanya permasalahan diatas peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian mengenai
“ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI
JAWA TENGAH TAHUN 1991-201
B. Rumusan Masalah
Atas dasar permasalahan diatas maka persoalan penelitian yang ingin
dipecahkan dalam penelitian ini adalah sebagai betikut.
1. Bagaimana pengaruh tingkat pertumbuhan ekonomi terhadap
kemiskinan di Jawa Tengah tahun 1991-2011 ?
2. Bagaimana pengaruh pengangguran terhadap kemiskinan di Jawa
Tengah tahun 1991-2011?
3. Bagaimana pengaruh inflasi terhadap kemiskinan di Jawa Tengah tahun
19912011?
4. Bagaimana pengaruh upah minimum terhadap kemiskinan di Jawa
Tengah tahun 1991-2011 ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah di atas maka tujuan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Menganalisis pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap tingkat
kemiskinan di Jawa Tengah tahun 1991-2011.
2. Menganalisis pengaruh pengangguran terhadap tingkat kemiskinan di
Jawa Tengah tahun 1991-2011.
3. Menganalisis pengaruh inflasi terhadap tingkat kemiskinan Jawa Tengah
tahun 1991-2011.
4. Menganalisis pengaruh upah minimum terhadap tingkat kemiskinan
Jawa Tengah tahun 1991-2011.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat mmberikan masukan terhadap.
1. Bagi instansi pemerintahan, penelitian ini diharapkan mampu
memberikan informasi bagi Pemerintah Pusat atau Daerah dalam hal
penyusunan kebijakan di masa yang akan datang untuk mengatasi masalah
kemiskinan .
2. Bagi Ilmu pengetahuan, penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu
pengetahuan khususnya ekonomi pembangunan.Manfaat khusus bagi ilmu
pengetahuan yakni dapat melengkapi kajian mengenai tingkat kemiskinan
dengan mengungkap secara empiris faktor-faktor yang mempengaruhinya.
3. Diharapkan sebagai bahan referensi dan data tambahan bagi peneliti-
peneliti lainnya dimasa yang akan datang.
E. Sumber Data dan Model Analisis
1. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder yang
diambil dari Badan pusat statistik Jawa Tengah. Data sekunder yang
digunakan adalah data deret waktu (time-series data) untuk kurun waktu
tahun 1992-2012.
2. Model dan Alat Analisis
Model Analisis pada penelitian ini akan menggunakan Ordinary Least
Square (OLS) sebagai alat pengolahan data dengan menggunakan program
Eviews. Penelitian ini akan diuji dengan menggunakan beberapa tahapan
analisis, yaitu :
Y = β0+β1PDRBt+ β2TPt+ β3INFt+ β4UMt + Ut
Keterangan :
Y = Tingkat kemiskinan (Juta Jiwa)
PDRBt = Pertumbuhan ekonomi (Juta Rupiah)
TPt = Tingkat pengangguran (Juta Jiwa)
INFt = Inflasi (Persen)
UMt = Upah minimum (Rupiah)
β0 = konstanta
β1 = Koefisiensi pertumbuhan ekonomi
β2 = Koefisiensi tingkat pengangguran
β3 = Koefisiensi inflasi
β4 = Koefisien Upah minimum
Ut = Variabel penganggu
a. Uji Kebaikan Model
1) Uji F
Uji Statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Ghozali,
2006).
2) Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
independen.Koefisien determinasi ini digunakan karena dapat menjelaskan
kebaikan dari model regresi dalam memprediksi variabel dependen.
Semakin tinggi nilai koefisien determinasi maka akan semakin baik pula
kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen
(Ghozali, 2006).
b. Uji validitas pengaruh (Uji t)
Uji validitas pengaruh menunjukkan bahwa apakah setiap variable
independen dapat memberikan pengaruh pada variabel dependen.
c. Uji Asumsi Klasik
1) Uji Normalitas Residual
Uji normalitas adalah uji untuk melihat variabel yang diteliti dari
persamaan regresi yang terbentuk normal atau tidak.Pengujian asumsi ini
menggunakan statistik uji Jarque Bera.
2) Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas terjadi apabila variabel Ut, tidak konstan atau sering
berubah-ubah seiring dengan berubahnya nilai variabel independen
(Gujarati, 1995:61). Untuk melacak keberadaan heteroskedastisitas dalam
penelitian ini digunakan uji white
3) Uji Multikolinearitas
Pengertian dari asumsi ini adalah bahwa setiap variabel independen hanya
berpengaruh pada variabel respon dan bukan pada variabel independen
lainnya. Untuk mengetahui keberadaan multikolinearitas dalam model
dapat diketahui dengan uji Klein
4) Uji otokorelasi
Uji Autokorelasi adalah pengujian untuk mengetahui apakah dalam model
regresi yang digunakan terbebas dari masalah autokorelasi yaitu gangguan
yang berasal dari waktu.Asumsi ini digunakan karena data yang
digunakanpada penelitian ini dilakukan berulang terhadap
waktu.Pengujian asumsi ini menggunakan statistik uji Breusch Godfrey.
5) Uji spesifikasi model (Uji Ramsey- Reset )
Uji spesifikasi model pada dasarnya digunakan untuk menguji asumsi
linieritas model, sehingga sering disebut sebagai uji linieritas model. Pada
penelitian ini akan menggunakan uji Ramsey Reset yang terkenal dengan
sebutan uji kesalahan spesifikasi umum .
BAB 2
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Kemiskinan yang diartikan sebagai ketidakmampuan dalam memenuhi
standar hidup merupakan salah satu prioritas kebijakan pembangunan
ekonomi, karena menjadi penghambat keberlanjutan pembangunan
terutama sumber daya Manusia.Kemiskinan juga menjadi indikator
keberhasilan pembangunan, dimana penurunan kemiskinan menandakan
adanya pertumbuhan yang adil dan merata.Salah satu faktor yang
mempengaruhi masalah kemiskinan di Indonesia adalah tingginya
ketimpangan antar daerah dan golongan masyarakat, akibat tidak
meratanya distribusi pendapatan.Kemiskinan dapat ditekan apabila
pemerintah mampu mengelola potensi yang dimiliki.
1.2 Saran
Kemiskinan yang diartikan sebagai ketidakmampuan dalam memenuhi
standar hidup merupakan salah satu prioritas kebijakan pembangunan
ekonomi, karena menjadi penghambat keberlanjutan pembangunan
terutama sumber daya manusia.Kemiskinan juga menjadi indikator
keberhasilan pembangunan, dimana penurunan kemiskinan menandakan
adanya pertumbuhan yang adil dan merata.
Salah satu faktor yang mempengaruhi masalah kemiskinan di Indonesia
adalah tingginya ketimpangan antar daerah dan golongan masyarakat,
akibat tidak meratanya distribusi pendapatan.Kemiskinan dapat ditekan
apabila pemerintah mampu mengelola potensi yang dimiliki.
Saran selanjutnya untuk penelitian setelah ini diharapkan dapat mengakses
data yang lebih lengkap dan tidak hanya bergantung pada data yang
terdapat di website sehingga perhitungan dapat dilakukan menggunakan
angka asli tanpa harus dikonversi.Saran berikutnya untuk peneliti
selanjutnya diharapkan dapat mengumpulkan informasi dari pemerintah
daerah yang bersangkutan bila mana terdapat rasio keuangan yang baik
namun belum mampu mengentaskan kemiskinan di daerahnya.

More Related Content

Similar to ANALISIS KEMISKINAN DI JAWA TENGAH

Pengaruh tingkat pengangguran dan tingkat UMP terhadap tingkat kemiskinan Pro...
Pengaruh tingkat pengangguran dan tingkat UMP terhadap tingkat kemiskinan Pro...Pengaruh tingkat pengangguran dan tingkat UMP terhadap tingkat kemiskinan Pro...
Pengaruh tingkat pengangguran dan tingkat UMP terhadap tingkat kemiskinan Pro...Vinny Ariva
 
Paparan Wamen PPN Bappenas - RBSummit
Paparan Wamen PPN Bappenas - RBSummitPaparan Wamen PPN Bappenas - RBSummit
Paparan Wamen PPN Bappenas - RBSummitKurniawan Saputra
 
5 permasalahan ekonomi di indonesia
5 permasalahan ekonomi di indonesia5 permasalahan ekonomi di indonesia
5 permasalahan ekonomi di indonesiaErlita Marcelia II
 
Kebijakan Pemerintah Dalam Menangani Kemiskinan
Kebijakan Pemerintah Dalam Menangani KemiskinanKebijakan Pemerintah Dalam Menangani Kemiskinan
Kebijakan Pemerintah Dalam Menangani KemiskinanRandy Chamzah
 
kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
kemiskinan dan kesenjangan pendapatan kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
kemiskinan dan kesenjangan pendapatan Nursyidah alit
 
Judul judul kti tentang ekonomi
Judul judul kti tentang ekonomiJudul judul kti tentang ekonomi
Judul judul kti tentang ekonomiYasirecin Yasir
 
Ppt gambaran dasar perekonomian indonesia
Ppt gambaran dasar perekonomian indonesiaPpt gambaran dasar perekonomian indonesia
Ppt gambaran dasar perekonomian indonesiaR Anggara
 
KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN
KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN
KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN Dini Sri Rahayu
 
JURNAL PDP VOL 5 N0 1 Benny Agus Setiono Kemiskinan
JURNAL PDP VOL 5 N0 1 Benny Agus Setiono KemiskinanJURNAL PDP VOL 5 N0 1 Benny Agus Setiono Kemiskinan
JURNAL PDP VOL 5 N0 1 Benny Agus Setiono Kemiskinanbennyagussetiono
 
Kemiskinan di indonesia
Kemiskinan di indonesiaKemiskinan di indonesia
Kemiskinan di indonesiadinnianggra
 
Hubungan antara pengangguran serta kemiskinan terhadap perekonomian makro di ...
Hubungan antara pengangguran serta kemiskinan terhadap perekonomian makro di ...Hubungan antara pengangguran serta kemiskinan terhadap perekonomian makro di ...
Hubungan antara pengangguran serta kemiskinan terhadap perekonomian makro di ...Khairan Luthfi
 
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan adhi nugraha_5_x_11141026
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan adhi nugraha_5_x_111410266 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan adhi nugraha_5_x_11141026
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan adhi nugraha_5_x_11141026adhi nugraha
 
Presentation6.pptx kemiskinan dan kesenjangaan pendapatan
Presentation6.pptx kemiskinan dan kesenjangaan pendapatanPresentation6.pptx kemiskinan dan kesenjangaan pendapatan
Presentation6.pptx kemiskinan dan kesenjangaan pendapataniswah yuni
 

Similar to ANALISIS KEMISKINAN DI JAWA TENGAH (20)

05.2 bab 2.docx
05.2 bab 2.docx05.2 bab 2.docx
05.2 bab 2.docx
 
Jurnal kemiskinan 4
Jurnal kemiskinan 4Jurnal kemiskinan 4
Jurnal kemiskinan 4
 
Pengaruh tingkat pengangguran dan tingkat UMP terhadap tingkat kemiskinan Pro...
Pengaruh tingkat pengangguran dan tingkat UMP terhadap tingkat kemiskinan Pro...Pengaruh tingkat pengangguran dan tingkat UMP terhadap tingkat kemiskinan Pro...
Pengaruh tingkat pengangguran dan tingkat UMP terhadap tingkat kemiskinan Pro...
 
Paparan Wamen PPN Bappenas - RBSummit
Paparan Wamen PPN Bappenas - RBSummitPaparan Wamen PPN Bappenas - RBSummit
Paparan Wamen PPN Bappenas - RBSummit
 
5 permasalahan ekonomi di indonesia
5 permasalahan ekonomi di indonesia5 permasalahan ekonomi di indonesia
5 permasalahan ekonomi di indonesia
 
Kebijakan Pemerintah Dalam Menangani Kemiskinan
Kebijakan Pemerintah Dalam Menangani KemiskinanKebijakan Pemerintah Dalam Menangani Kemiskinan
Kebijakan Pemerintah Dalam Menangani Kemiskinan
 
Slide 2 (pe)
Slide 2 (pe)Slide 2 (pe)
Slide 2 (pe)
 
Kemiskinan
KemiskinanKemiskinan
Kemiskinan
 
kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
kemiskinan dan kesenjangan pendapatan kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
 
Judul judul kti tentang ekonomi
Judul judul kti tentang ekonomiJudul judul kti tentang ekonomi
Judul judul kti tentang ekonomi
 
Ppt gambaran dasar perekonomian indonesia
Ppt gambaran dasar perekonomian indonesiaPpt gambaran dasar perekonomian indonesia
Ppt gambaran dasar perekonomian indonesia
 
KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN
KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN
KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN
 
JURNAL PDP VOL 5 N0 1 Benny Agus Setiono Kemiskinan
JURNAL PDP VOL 5 N0 1 Benny Agus Setiono KemiskinanJURNAL PDP VOL 5 N0 1 Benny Agus Setiono Kemiskinan
JURNAL PDP VOL 5 N0 1 Benny Agus Setiono Kemiskinan
 
Kemiskinan di indonesia
Kemiskinan di indonesiaKemiskinan di indonesia
Kemiskinan di indonesia
 
Hubungan antara pengangguran serta kemiskinan terhadap perekonomian makro di ...
Hubungan antara pengangguran serta kemiskinan terhadap perekonomian makro di ...Hubungan antara pengangguran serta kemiskinan terhadap perekonomian makro di ...
Hubungan antara pengangguran serta kemiskinan terhadap perekonomian makro di ...
 
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan adhi nugraha_5_x_11141026
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan adhi nugraha_5_x_111410266 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan adhi nugraha_5_x_11141026
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan adhi nugraha_5_x_11141026
 
Makalah raskin
Makalah raskinMakalah raskin
Makalah raskin
 
Makalah raskin
Makalah raskinMakalah raskin
Makalah raskin
 
Presentation6.pptx kemiskinan dan kesenjangaan pendapatan
Presentation6.pptx kemiskinan dan kesenjangaan pendapatanPresentation6.pptx kemiskinan dan kesenjangaan pendapatan
Presentation6.pptx kemiskinan dan kesenjangaan pendapatan
 
Kemiskinan dan Kesenjangan (Perekonomian Indonesia BAB 3)
Kemiskinan dan Kesenjangan (Perekonomian Indonesia BAB 3)Kemiskinan dan Kesenjangan (Perekonomian Indonesia BAB 3)
Kemiskinan dan Kesenjangan (Perekonomian Indonesia BAB 3)
 

Recently uploaded

demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 

ANALISIS KEMISKINAN DI JAWA TENGAH

  • 1. ANALISIS DATA KEMISKINAN TERHADAP MASALAH SOSIAL DISUSUN OLEH :  Alyauma Putri Nabila (06)  Anggita Setyani Hidayah (07)  Aqilah Nadia Safwa (08)  Bunga Aprilia (09)  Cahya Wulandari (10) SMKN 1 AMPELGADING
  • 2. DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian 1.4 Manfaat Penelitian 1.5 Sumber Data dan Model Analisis BAB 2 PENUTUP 1.1 Kesimpulan 1.2 Saran
  • 3. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemiskinan merupakan salah satu persoalan mendasar yang menjadi pusat perhatian pemerintah di negara manapun.Kemiskinan merupakan gambaran kehidupan di banyak negara berkembang yang mencakup lebih dari satu milyar penduduk dunia.Kemiskinan merupakan permasalahan yang diakibatkan oleh kondisi nasional suatu negara dan situasi global. Globalisasi ekonomi dan bertambahnya ketergantungan antar negara, tidak hanya merupakan tantangan dan kesempatan bagi pertumbuhan ekonomi serta pembangunan suatu negara, tetapi juga mengandung resiko dan ketidakpastian masa depan perekonomian dunia. Menurut Kunarjo dalam Badrul Munir (2002:10), suatu negara dikatakan miskin biasanya ditandai dengan tingkat pendapatan perkapita rendah, mempunyai tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi (lebih dari 2 persen per tahun), sebagian besar tenaga kerja bergerak di sektor pertanian dan terbelenggu dalam lingkaran setan kemiskinan. Kemiskinan juga menjadi salah satu permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah negara indonesia, dewasa ini pemerintah belum mampu menghadapi atau menyelesaikan permasalahan tersebut. Kondisi kemiskinan Indonesia semakin parah akibat krisis ekonomi yang menerjang Indonesia pada tahun 1998, jumlah penduduk miskin di Indonesia bertambah pesat, padahal sebelumnya jumlah penduduk miskin terus berkurang. Secara absolut dan presentase penduduk miskin meningkat sangat tajam dari 22,5 juta orang atau 11,34% pada tahun 1996 menjadi 49,5 juta jiwa atau 20,30% pada tahun 1998.
  • 4. Pada saat krisis terjadi penambahan penduduk miskin (banyak penduduk menjadi miskin mendadak) sebanyak 27 juta jiwa atau 120%, suatu jumlah yang luar biasa besar. Jumlah penduduk miskin ini secara absolut hampir mendekati jumlah penduduk miskin pada tahun 1976 yang berjumlah 54,2 juta jiwa. Meskipun krisis ekonomi telah berlalu, namun pada tahun 2003 jumlahnya tetap naik, yaitu 37,3 juta jiwa atau 17,42% dari jumlah penduduk Indonesia ( Mahri, 2006) Pemerintah sendiri selalu mencanangkan upaya penanggulangan kemiskinan dari tahun ketahun.Namun jumlah penduduk miskin Indonesia tidak juga mengalami penurunan yang signifikan, walaupun data di BPS menunjukkan kecenderungan penurunan jumlah penduduk miskin, secara kualitatif belum menampakkan dampak perubahan yang nyata malahan kondisinya semakin memprihatinkan tiap tahunnya (Wongdesmiwati, 2009). Usaha pemerintah dalam penanggulangan masalah kemiskinan sangatlah serius, bahkan merupakan salah satu program prioritas termasuk bagi pemerintah provinsi Jawa Tengah. Upaya penanggulangan kemiskinan di Jawa Tengah dilaksanakan melalui lima pilar yang disebut “Grand Strategy”. Pertama, perluasan kesempatan kerja, ditujukan untuk menciptakan kondisi dan lingkungan ekonomi, politik, dan sosial yang memungkinkan masyarakat miskin dapat memperoleh kesempatan dalam pemenuhan hak-hak dasar dan peningkatan taraf hidup secara berkelanjutan.Kedua, pemberdayaan masyarakat, dilakukan untuk mempercepat kelembagaan sosial, politik, ekonomi, dan budaya masyarakat serta memperluas partisipasi masyarakat miskin dalam pengambilan keputusan kebijakan publik yang menjamin kehormatan, perlindungan, dan pemenuhan hakhak dasar.
  • 5. Ketiga, peningkatan kapasitas, dilakukan untuk pengembangan kemampuan dasar dan kemampuan berusaha masyarakat miskin agar dapat memanfaatkan perkembangan lingkungan. Keempat, perlindungan sosial, dilakukan untuk memberikan perlindungan dan rasa aman bagi kelompok rentan dan masyarakat miskin baik laki-laki maupun perempuan yang disebabkan antara lain oleh bencana alam, dampak negatif krisis ekonomi, dan konflik sosial. Kelima, kemitraan regional, dilakukan untuk pengembangan dan menata ulang hubungan dan kerjasama lokal, regional, nasional, dan internasional guna mendukung pelaksanaan ke empat strategi diatas (Bappeda Jateng, 2007). Proses pembangunan memerlukan pendapatan nasional yang tinggi dan pertumbuhan ekonomi yang cepat. Di banyak negara syarat utama bagi terciptanya penurunan kemiskinan yang tetap adalah pertumbuhan ekonomi.Pertumbuhan ekonomi memang tidak cukup untuk mengentaskan kemiskinan, tetapi merupakan sesuatu yang dibutuhkan. Walaupun begitu pertumbuhan ekonomi yang bagus menjadi tidak akan berarti bagi penurunan masyarakat miskin jika tidak diiringi dengan adanya pemerataan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat (Wongdesmiwati, 2009). Inflasi merupakan indikator yang berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan. Inflasi akan menimbulkan beberapa akibat buruk kepada individu, masyarakat dan kegiatan perekonomian secara keseluruhan. Salah satu akibat penting dari inflasi adalah cenderung menurunkan taraf kemakmuran segolongan besar masyarakat.Sebagian besar para pelaku kegiatan ekonomi terdiri dari para pekerja yang bergaji tetap.Inflasi biasanya berlaku lebih cepat dari kenaikan upah para pekerja. Oleh sebab itu upah riil para pekerja akan merosot disebabkan oleh inflasi dan
  • 6. keadaan ini berarti tingkat kemakmuran segolongan besar masyarakat mengalami kemerosotan (Sukirno, 2002). Faktor lain yang juga mempengaruhi kemiskinan adalah pengangguran. Salah satu faktor penting yang menentukan kemakmuran suatu masyarakat adalah tingkat pendapatannya.Pendapatan masyarakat mencapai maksimum apabila tingkat penggunaan tenaga kerja penuh dapat diwujudkan.Pengangguran mengurangi pendapatan masyarakat, dan ini mengurangi tingkat kemakmuran yang mereka capai.Apabila pengangguran di suatu negara sangat buruk, maka akan menimbulkan efek yang buruk juga kepada kesejahteraan masyarakat dan prospek ekonomi dalam jangka panjang (Sukirno, 2002). Kebijakan upah minimum juga berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan.Upah minimum adalah upah bulanan yang terdiri dari upah pokok termasuk tunjangan tetap.Kebijakan upah minimum merupakan salah satu strategi pemerintah menanggulangi kemiskinan, dengan menghitung kebutuhan dasar seperti, pangan, sandang, dan perumahan, sekaligus sebagai jaring pengaman sosial dengan menghitung kebutuhan pendidikan dasar dan jasa transportasi. Gagasan upah minimum yang sudah dimulai dan dikembangkan sejak awal tahun 1970-an bertujuan untuk mengusahakan agar dalam jangka panjang besarnya upah minimum paling sedikit dapat memenuhi kebutuhan hidup layak (KHL). Kebutuhan hidup layak adalah standar kebutuhan yang harus dipenuhi oleh seorang pekerja atau buruh lajang untuk dapat hidup layak baik secara fisik, nonfisik maupun sosial untuk satu bulan. Sebagaimana diatur dalam Permenakertrans No 17 Tahun 2005, sehingga diharapkan dapat menjamin tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan hidup beserta keluarga sekaligus dapat mendorong peningkatan
  • 7. produktivitas kerja dan kesejahteraan buruh.Jika kebutuhan hidup layak dapat terpenuhi, maka kesejahteraan pekerja meningkat dan terbebas dari masalah kemiskinan (Sumarsono, 2003). Permasalahan kemiskinan merupakan permasalahan yang kompleks dan bersifat multidimensional.Oleh karena itu, upaya pengentasan kemiskinan harus dilakukan secara komprehensif yang mencakup berbagai aspek kehidupan masyarakat, dan dilaksanakan secara terpadu (M. Nasir, dkk 2008). Kemiskinan terjadi karena kemampuan masyarakat sebagai pelaku ekonomi tidak sama, sehingga terdapat masyarakat yang tidak dapat ikut serta dalam proses pembangunan. Adanya permasalahan diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI JAWA TENGAH TAHUN 1991-201 B. Rumusan Masalah Atas dasar permasalahan diatas maka persoalan penelitian yang ingin dipecahkan dalam penelitian ini adalah sebagai betikut. 1. Bagaimana pengaruh tingkat pertumbuhan ekonomi terhadap kemiskinan di Jawa Tengah tahun 1991-2011 ? 2. Bagaimana pengaruh pengangguran terhadap kemiskinan di Jawa Tengah tahun 1991-2011? 3. Bagaimana pengaruh inflasi terhadap kemiskinan di Jawa Tengah tahun 19912011? 4. Bagaimana pengaruh upah minimum terhadap kemiskinan di Jawa Tengah tahun 1991-2011 ?
  • 8. C. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah di atas maka tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Menganalisis pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap tingkat kemiskinan di Jawa Tengah tahun 1991-2011. 2. Menganalisis pengaruh pengangguran terhadap tingkat kemiskinan di Jawa Tengah tahun 1991-2011. 3. Menganalisis pengaruh inflasi terhadap tingkat kemiskinan Jawa Tengah tahun 1991-2011. 4. Menganalisis pengaruh upah minimum terhadap tingkat kemiskinan Jawa Tengah tahun 1991-2011. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat mmberikan masukan terhadap. 1. Bagi instansi pemerintahan, penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi bagi Pemerintah Pusat atau Daerah dalam hal penyusunan kebijakan di masa yang akan datang untuk mengatasi masalah kemiskinan . 2. Bagi Ilmu pengetahuan, penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan khususnya ekonomi pembangunan.Manfaat khusus bagi ilmu pengetahuan yakni dapat melengkapi kajian mengenai tingkat kemiskinan dengan mengungkap secara empiris faktor-faktor yang mempengaruhinya. 3. Diharapkan sebagai bahan referensi dan data tambahan bagi peneliti- peneliti lainnya dimasa yang akan datang.
  • 9. E. Sumber Data dan Model Analisis 1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder yang diambil dari Badan pusat statistik Jawa Tengah. Data sekunder yang digunakan adalah data deret waktu (time-series data) untuk kurun waktu tahun 1992-2012. 2. Model dan Alat Analisis Model Analisis pada penelitian ini akan menggunakan Ordinary Least Square (OLS) sebagai alat pengolahan data dengan menggunakan program Eviews. Penelitian ini akan diuji dengan menggunakan beberapa tahapan analisis, yaitu : Y = β0+β1PDRBt+ β2TPt+ β3INFt+ β4UMt + Ut Keterangan : Y = Tingkat kemiskinan (Juta Jiwa) PDRBt = Pertumbuhan ekonomi (Juta Rupiah) TPt = Tingkat pengangguran (Juta Jiwa) INFt = Inflasi (Persen) UMt = Upah minimum (Rupiah) β0 = konstanta β1 = Koefisiensi pertumbuhan ekonomi β2 = Koefisiensi tingkat pengangguran β3 = Koefisiensi inflasi
  • 10. β4 = Koefisien Upah minimum Ut = Variabel penganggu a. Uji Kebaikan Model 1) Uji F Uji Statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2006). 2) Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen.Koefisien determinasi ini digunakan karena dapat menjelaskan kebaikan dari model regresi dalam memprediksi variabel dependen. Semakin tinggi nilai koefisien determinasi maka akan semakin baik pula kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen (Ghozali, 2006). b. Uji validitas pengaruh (Uji t) Uji validitas pengaruh menunjukkan bahwa apakah setiap variable independen dapat memberikan pengaruh pada variabel dependen. c. Uji Asumsi Klasik 1) Uji Normalitas Residual Uji normalitas adalah uji untuk melihat variabel yang diteliti dari persamaan regresi yang terbentuk normal atau tidak.Pengujian asumsi ini menggunakan statistik uji Jarque Bera.
  • 11. 2) Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas terjadi apabila variabel Ut, tidak konstan atau sering berubah-ubah seiring dengan berubahnya nilai variabel independen (Gujarati, 1995:61). Untuk melacak keberadaan heteroskedastisitas dalam penelitian ini digunakan uji white 3) Uji Multikolinearitas Pengertian dari asumsi ini adalah bahwa setiap variabel independen hanya berpengaruh pada variabel respon dan bukan pada variabel independen lainnya. Untuk mengetahui keberadaan multikolinearitas dalam model dapat diketahui dengan uji Klein 4) Uji otokorelasi Uji Autokorelasi adalah pengujian untuk mengetahui apakah dalam model regresi yang digunakan terbebas dari masalah autokorelasi yaitu gangguan yang berasal dari waktu.Asumsi ini digunakan karena data yang digunakanpada penelitian ini dilakukan berulang terhadap waktu.Pengujian asumsi ini menggunakan statistik uji Breusch Godfrey. 5) Uji spesifikasi model (Uji Ramsey- Reset ) Uji spesifikasi model pada dasarnya digunakan untuk menguji asumsi linieritas model, sehingga sering disebut sebagai uji linieritas model. Pada penelitian ini akan menggunakan uji Ramsey Reset yang terkenal dengan sebutan uji kesalahan spesifikasi umum .
  • 12. BAB 2 PENUTUP 1.1 Kesimpulan Kemiskinan yang diartikan sebagai ketidakmampuan dalam memenuhi standar hidup merupakan salah satu prioritas kebijakan pembangunan ekonomi, karena menjadi penghambat keberlanjutan pembangunan terutama sumber daya Manusia.Kemiskinan juga menjadi indikator keberhasilan pembangunan, dimana penurunan kemiskinan menandakan adanya pertumbuhan yang adil dan merata.Salah satu faktor yang mempengaruhi masalah kemiskinan di Indonesia adalah tingginya ketimpangan antar daerah dan golongan masyarakat, akibat tidak meratanya distribusi pendapatan.Kemiskinan dapat ditekan apabila pemerintah mampu mengelola potensi yang dimiliki. 1.2 Saran Kemiskinan yang diartikan sebagai ketidakmampuan dalam memenuhi standar hidup merupakan salah satu prioritas kebijakan pembangunan ekonomi, karena menjadi penghambat keberlanjutan pembangunan terutama sumber daya manusia.Kemiskinan juga menjadi indikator keberhasilan pembangunan, dimana penurunan kemiskinan menandakan adanya pertumbuhan yang adil dan merata.
  • 13. Salah satu faktor yang mempengaruhi masalah kemiskinan di Indonesia adalah tingginya ketimpangan antar daerah dan golongan masyarakat, akibat tidak meratanya distribusi pendapatan.Kemiskinan dapat ditekan apabila pemerintah mampu mengelola potensi yang dimiliki. Saran selanjutnya untuk penelitian setelah ini diharapkan dapat mengakses data yang lebih lengkap dan tidak hanya bergantung pada data yang terdapat di website sehingga perhitungan dapat dilakukan menggunakan angka asli tanpa harus dikonversi.Saran berikutnya untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengumpulkan informasi dari pemerintah daerah yang bersangkutan bila mana terdapat rasio keuangan yang baik namun belum mampu mengentaskan kemiskinan di daerahnya.