SlideShare a Scribd company logo
Lembaga-lembaga Negara 
Menurut UUD 1945 
Nama Kelompok: 
1. Indra Kurniawan (A220130001) 
2. Piyantoro (A220130022)
A. Perkembangan Ketatanegaraan 
Sebelum Perubahan UUD 1945, Republik Indonesia menganut Prinsip 
Supremasi MPR sebagai salah satu bentuk varian sistem supremasi 
parlemen yang dikenal di dunia. 
Paham kedaulatan rakyat yang dianut diorganisasikan melalui 
pelembagaan MPR yang dikonstruksikan sebagai lembaga penjelmaan 
seluruh rakyat Indonesia yang berdaulat yang disalurkan melalui 
prosedur: 
1. Prosedur perwakilan politik (political representation) Melalui DPR 
2. Perwakilan Daerah (regional representation) melalui utusan Daerah 
3. Perwakilan fungsional ( functional representation) melalui Utusan 
Golongan.
Sebagai organ atau lembaga yang diberi kedudukan tertinggi 
sehingga Presiden Sebagai lembaga negara diharuskan 
tunduk dan bertanggungjawab, lembaga MPR itu disebut 
sebagai pelaku tetinggi kedaulatan rakyat bahkan dalam pasal 
1 ayat 2 UUD 1945 sebelum perubahan dirumuskan dengan 
kalimat: ā€œKedaulatan ditangan rakyat dan dilakukan 
sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyatā€. 
Sekarang ketentuan pasal 1 ayat 2 diubah rumusannya 
menjadi: ā€œKedaulatan ditangan Rakyat dan dilaksanakan 
menurut UUDā€.
Rumusan ketentuan Pasal 1 ayat 2 
1. Kedaulatan atau kekuasaan tertinggi itu berada dan 
berasal atau bersumber dari rakyat seluruhnya. 
2. Kedaulatan rakyat tersebut harus pula diselenggarakan 
atau dilaksanakan menurut UUD itu sendiri. 
3. Organ pelaku atau pelaksana prinsip kedaulatan rakyat 
itu tidak terbatas hanya MPR saja, melainkan semua 
lembaga negara adalah pelaku langsung atau tidak 
langsung yang bersumber dari rakyat yang berdaulat.
DPR adalah pelaku kadulatan rakyat dibidang pembentukan 
Undang-undang, Presiden dan wakil Presiden pelaksana 
kedaulatan rakyat dibidang pemerintahan negara. 
Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi dan Badan 
pemeriksa Keuangan yang juga dipilih oleh rakyat secara 
tidak langsung dapat pula disebut sebagai lembaga 
pelaksana kedaulatan rakyat dibidang tugasnya masing-masing. 
Dari segi kelembagaannya, menurut ketentuan UUD 
Negara Republik Indonesia tahun 1945 pasca perubahan 
keempat (2002) dalam struktur kelembagaan Republik 
Indonesia terdapat 8 buah organ negara yang mempunyai 
kedudukan sederajat yang secara langsung menerima 
kewenangan konstitusional dari UUD.
8 Buah organ Negara yang mempunyai kedudukan sederajat yang secara 
langsung menerima kewenangan konstitusional dari UUD: 
1. Dewan Perwakilan Rakyat 
2. Dewan Perwakilan Daerah 
3. Majelis Permusyawaratan Rakyat 
4. Badan Pemeriksa Keuangan 
5. Presiden dan Wakil Presiden 
6. Mahkamah Agung 
7. Mahkamah Konstitusi 
8. Komisi Yudisial 
Disamping itu ada lembaga yang diatur kewenangannya dalam 
UUD yaitu: 
1. Tentara Nasional Indonesia 
2. Kepolisian Negara Republik Indonesia 
3. Pemerintah Daerah 
4. Parpol (Partai Politik)
B. Lembaga-lembaga Negara 
1. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) adalah pemegang 
kekuasaan tertinggi dalam negara atau pemegang 
kedaulatan rakyat. Sebagai pemegang kekuasaan tertinggi 
MPR membawahi lembaga-lembaga negara yang lain pada 
masa Orde Lama, MPR ini telah dipakai untuk 
memperkukuh ideologi manipol usdek dan menyatakan 
Presiden Soekarno sebagai Presiden seumur hidup. DPR 
dilucuti dari berbagai wewenang, antara lain memajukan 
usul angket dan usul Mosi. Accountability boleh dikatakan 
tidak dolaksanakan. Akan tetapi, presiden Soekarno harus 
memberikan pertanggungjawaban kepada MPR.
Masa Orde Lama jumlah anggota MPR hanya 609, 
awal demokrasi Pancasila (1966) jumlah anggota MPR hanya 
545. 
pada sidang MPR 1968 berjumlah 828. 
dimasa Orde Baru, Jumlah anggota MPR dari 545 menjadi 
1000 pada tahun 1987, 1992, 1997. 
Pada tahun 1999 terjadi pengurangan anggota MPR dari 1000 
mejadi 700 orang. 
Keputusan pembahasan Perubahan UUD 1945 dalam sidang 
tahunan MPR tahun 2002 berlangsung alot. Pada 
pengambilan keputusan terhadap materi rancangan 
perubahan UUD 1945 terjadi satu pemungutan suara (voting).
2. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) 
Dalam pasal 20 (baru) Secara Umum, fungsi DPR meliputi fingsi Legislasi, 
Pengawasan, dan Budget. 
Pemerintahan Orde Baru fungsi DPR masih belum seperti pada masa 
Undang-undang keempat Amandemen, semua inisiatif berasal dari eksekutif, 
DPR tinggal mengesahkan. Sehingga sering muncul sindiran sinis terhadap 
DPR hanya sebagai tukang stempel.
Fungsi dan hak lembaga DPR serta hak lembaga DPR dalam pasal (20A) 
ļ¶ Dewan Perwakilan Rakyat memiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan Pengawasan. 
ļ¶ Dalam melaksanakan fungsinya, selain hak yang diatur dalam pasal-pasal lain undang-undang 
dasar ini, Dewan Perwailan Rakyat mempunyai hak interpelasi, hak angket, dan hak 
menyatakan pendapat. 
ļ¶ Ketentuan lebih lanjut tentang hak Dewan Perwakilan Rakyat dan hak anggota Dewan 
Perwakilan Rakyat diatur dalam Undang-undang. 
Ketentuan ini dimaksudkan untuk menjadikan DPR berfungsi secara optimal sebagai lembaga 
perwakilan rakyat sekaligus memperkokoh pelaksanaan Check dan Balances oleh DPR.
ļ‚§ Kekuasaan DPR lainnya: 
ā€¢ Memberikan pertimbangan dalam pengangkatan Duta Besar dan menerima 
penempatan duta negara lain (Pasal 13 ayat [2] dan [3]) 
ā€¢ Memberikan amnesti dan Abolisi (Pasal 14 ayat [2]) 
ā€¢ Memberikan persetujuan bila Presiden hendak membuat perjanjian dengan 
negara lain dalam bidang ekonomi, perjanjian damai, menyatakan perang 
serta integeritas wilayah (Pasal 11 ayat [2] dan [3]). 
ā€¢ Hak Budget (Pasal 23 ayat [3], 
ā€¢ Memilih Anggota BPK, dengan memperhatikan saran DPD (Pasal 23F ayat [1]) 
ā€¢ Memberi persetujuan dalam hal presiden mengangkat dan memberhentikan 
Komisi Yudisial (Pasal 24B ayat [3], 
ā€¢ Menominasikan 3 orang hakim Mahkamah Konstitusi (Pasal 24C ayat [3]).
Berdasarkan Ketetapan MPR No.VII/MPR/2000 tentang 
Peran TNI dan Peran Kepolisian Negara RI, MPR juga 
Mendelegasikan beberapa kewenangan kepada DPR, yaitu 
memberikan persetujuan kepada Presiden dalam hal Presiden 
hendak mengangkat seorang panglima TNI (Pasal 3 ayat [2]). 
Demikian juga bila Presiden hendak mengangkat seorang 
Kepala Kepolisian Negara RI (Pasal 7 ayat [3]). 
DPR juga diberi kewenangan untuk memilih/menyeleksi 
anggota Komisi Nasional HAM. 
DPR juga memiliki wewenaang dalam mengusulkan untuk 
memberhentikan Presiden dan/ atau Wakil Presiden (Pasal 
7A).
3. Dewan Perwakilan Daerah (DPD) 
Lembaga ini diatur dalam Pasal 22C dan 22D. Diantaranya: 
ā€¢ Anggota Dewan Perwakilan Daerah dipilih dari setiap 
Privinsi melalui pemilihan umum.(Pasal 22C [1]) 
ā€¢ Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dapat mengajukan 
kepada Dewan Perwakilan Rakyat rancangan undang-undang 
yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan 
pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran serta 
penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya ekonomi 
lainnya, serta berkaitan dengan pertimbangan keuangan 
pusat dan daerah. (Pasal 22D [1]). 
Dalam Pasal 51 dan 52 dijelaskan bahwa jumlah anggota 
DPD disetiap Provinsi berjumlah 4 (empat) orang. 
Penegasan tentang susunan dan anggota DPD juga diatur 
dalam UU No. 22 tahun 2003 tentang susunan dan 
kedudukan MPR, DPR, DPD, dan DPRD.
Calon anggota DPD, selain harus memenuhi syarat sebagai 
calon, menurut ketentuan pasal 63 UU No.12 Tahun 2003. 
Alat kelengkapan DPD menurut Pasal 234 UU No.27 Tahun 
2009: 
a).pimpinan; 
b).panitia musyawarah; 
c).Panitia Kerja; 
d).Panitia Perancangan Undang-undang; 
e). Panitia urusan rumah tangga; 
f). Badan Kehormatan; 
g) alat kelengkapan lain yang diperlukan dan dibentuk oleh 
rapat paripurna.
4. Presiden dan Wakil Presiden 
Presiden dan wakil presiden memegang jabatannya selama lima tahun, dan 
sesudahnya dapat dipilih kembali. (Pasal 7 [5]). Namun diganti ā€œ Presiden dan Wakil 
presiden memegang jabatannya selama lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih 
kembali dalam masa jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatanā€. 
Presiden memberikan grasi dan rehabilitasi dengan pertimbangan MA merupakan 
proses yustisial dan biasanya diberikan kepada orang yang sudah mengalami proses, 
sedang amnesti dan abolisi lebih bersifat politik dengan mempertimbangkan DPR. 
Pasal 15 berbunyi: Presiden memberi gelar,tanda jasa dan lain lain tanda 
kehormatan yang diatur dengan undang undang.perubahan pasal ini berdasarkan 
pertimbangan agar presiden dalam memberikan tanda kehormatan kepada siapa pun 
baik warganegara,orang asing,badan atau lembaga) didasarkan pada Undang 
undang yang merupakan hasil dari pembahasan DPR bersama Pemerintah sehingga 
berdasarkan pertimbangan yang lebih objektif.
5. Mahkamah Agung (MA) 
Negara indonesia berdasarkan atas hukum (rechtstaat) tidak berdasarkan 
atas kekuasaan belaka (machtsstaat). Pemerintah berdasar atas sistem 
konstitusi (hukum dasar), tidak bersifat absolutisme (kekuasaan yang tidak 
terbatas). 
Rechtstaat lebih berpijak atau menggunakan ukuran formal;artinya benar dan 
adil itu adalah apa yang ditulis dalam hukum tertulis. Sedangkan the rule of 
law lebih menekankan pada pentingnya hukum tidak tertulis (common law) 
demi tegaknya keadilan substansial.
4 syarat rechtstaat: 
ā€¢ Negara yang kehidupannya sejalan dengan konstitusi dan undang-undang. 
ā€¢ Negara yang mengatur mekanisme pertanggungjawaban atas setiap 
kebijakan dan tindakan yang dilakukan oleh elit negara. 
ā€¢ Negara yang menjamin kemerdekaan kekuasaan kehakiman. 
ā€¢ Negara melindungi hak-hak asasi manusia.
6. Mahkamah Konstitusi (MK) 
Mahkamah Konstitusi diatur dalam pasal 24 ayat (2), 
ā€œKekuasaan kehakiman dilakukan oleh Mahkamah Agung dan 
Badan peradilan dibawahnya dalam lingkungan peradilan 
umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan 
militer, lingkungan peradilan tata usaha negara, dan oleh 
sebuah Mahkamah Konstitusiā€. 
Tugas dan wewenang MK diatur dalam pasal 24C, ā€œMahkamah 
Konstitusi berwenang mengadili pada tingkat pertama dan 
terakhir yang putusannya bersifat final untuk menguji undang-undang 
terhadap UUD, memutus sengketa kewenangan 
lembaga negara yang kewenanganya diberikan oleh 
UUD,memutus pembubaran Partai politik dan memutuskan 
memutus perselisihan hasil pemilu
7. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) 
Cikal bakal BPK berasal dari Raad van Rekenkamer pada zaman Hindia 
Belanda.Sebelum ada perubahan dalam UUD 1945, Kelembagaan BPK diatur 
dalam pasal 23 ayat (5) dalam Bab VIII tentang hal keuangan. Diubah dalam 
UUD 1945 pada pasal 23E. 
Ada 3 jangkauan fungsi pemeriksaannya: 
ā€¢ Perluasan dari pemeriksaan atas pelaksanaan APBN menjadi pemeriksaan 
atas pelaksanaan APBN dan APBD serta pengelolaan keuangan dan 
kekayaan negara dalam arti hasil pemeriksaan yang dilakukan tidak saja 
dilaporkan kepada DPR ditingkat pusat, tetapi juga kepada DPD dan DPRD 
Provinsi serta DPRD Kabupaten/Kota sesusi tingkatan kewenangannya 
masing-masing. 
ā€¢ Perluasan juga terjadi terhadap lembaga atau badan-badan hukum menjadi 
objek pemeriksaan oleh BPK, Yaitu awalnya hanya terbatas pada lembaga 
negara atau pemerintahan yang merupakan subjek hukum tata negara dan 
atau subjek hukum administrasi negara.
8.Komisi Yudisial (KY) 
Majelis ini berfungsi memberikan pertimbangan dan 
mengambil keputusan terakhir mengenai saran-saran atau 
usul-usul yang berkenaan dengan pengangkatan promosi, 
kepindahan, pemberhentian dan tindakan atau hukuman 
jabatan oleh hakim, yang diajukan oleh MA atau menteri 
kehakiman.
Perubahan UUD 45 merumuskan kewenangan komisi yudisial 
tercantum dalam pasal 24B dengan rumusan salah satunya: 
ā€œKomisi Yudisial bersifat mandiri yang berwenang 
mengusulkan pengangkatan hakim Agung dan mempunyai 
wewenang lain dalam rangka menjaga dan menegakkan 
kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim.
LEMBAGA-LEMBAGA INDEPENDEN 
A. Perkembangan Lembaga-Lembaga Independen 
Independensi lembaga diperlukan untuk kepentingan 
menjamin pembatasan kekuasaan demokratisasi yang lebih 
efektif. 
Dalam praktik ketatanegaraan, kedudukan dan peranan yang 
dimiliki dan dijalankan masing-masing lembaga dan pejabat 
akan berpijak dari konsepsi-konsepsi diatas.
B. Komisi Pemilihan Umum 
Ketentuan mengenai pemilu diatur dalam Pasal 22E UUD 1945 yang 
berbunyi ā€œ 1. Pemilihan umum dilaksanakan secara langsung, Umum , 
Bebas , Rahasia, Jujur, Adil setiap 5tahun sekali. 
2. Pemilihan Umum diselenggarakan untuk memilih anggota dewan 
perwakilan rakyat, dan perwakilan daerah, presiden dan wakil presiden 
dan dewan perwakilan rakyat daerah. 
3. Peserta pemilihan umum untuk memilih anggota dewan perwakilan 
rakyat dan anggota dewan perwakilan rakyat daerah adalah partai politik. 
4. Peserta pemilu untuk memilih anggota dewan perwakilan daerah adalah 
perseorangan. 
5. Pemilihan umum diselenggarakan oleh suatu komisi pemilu yang 
bersifat nasional, tetap dan mandiri. 
6. Ketentuan lebih lenjut tentang pemilu diatur dengan UU.
C. Komisi Nasional HAM (KOMNAS HAM) 
Kewajiban menghormati HAM terjamin dalam pembukaan UUD 1945, yang 
menjiwai seluruh pasal seluruh batang tubuhnya, terutama berkaitan dengan 
persamaan kedudukan negara dalam hukum dan pemerintahan, Hak atas 
penghidupan dan pekerjaan dan penghidupan yang layak, kemerdekaan 
berserikat dan berkumpul, hak untuk mengeluarkan pikiran dengan lisan dan 
tulisan, kebebasan memeluk agama dan untuk beribadah sesuai agama dan 
kepercayaan itu, hak untuk memperoleh pendidikan dan pengajaran. Yang sesuai 
dengan UUD 1945 MPR No.XVII/MPR/1998 tentang HAM.
D. Tentara Nasional Indonesia dan kepoilisian Negara 
Rumusna mengenai hal tersebut tertuang ayat 3 dan ayat 4 sebagai berikut: 
1. Tentara nasional indonesia terdiri atas angkatan darat, angkatan udara dan 
angkatan laut sebagai alat negara bertugas mempertahankan , melindungai, 
memelihara keutuhan dan kedaulatan negara. 
2. Kepolisian negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga 
keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi mengayomi 
melayani masyarakat serta menegakkan huku.

More Related Content

What's hot

Pengertian dan Obyek Kajian Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKn
Pengertian dan Obyek Kajian  Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKnPengertian dan Obyek Kajian  Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKn
Pengertian dan Obyek Kajian Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKn
Fenti Anita Sari
Ā 
Materi kuliah Antropologi Hukum
Materi kuliah Antropologi HukumMateri kuliah Antropologi Hukum
Materi kuliah Antropologi Hukum
Nur Fitrianna Damayanti
Ā 
Bab 6 pertanggungjawaban pidana
Bab 6   pertanggungjawaban pidanaBab 6   pertanggungjawaban pidana
Bab 6 pertanggungjawaban pidanaNuelimmanuel22
Ā 
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
Idik Saeful Bahri
Ā 
Perbandingan Hukum Pidana
Perbandingan Hukum PidanaPerbandingan Hukum Pidana
Perbandingan Hukum PidanaKardoman Tumangger
Ā 
Mahkamah konstitusi
Mahkamah konstitusiMahkamah konstitusi
Mahkamah konstitusi
Ryan Danny
Ā 
Materi Hukum Tata Negara
Materi Hukum Tata NegaraMateri Hukum Tata Negara
Materi Hukum Tata Negara
Dnr Creatives
Ā 
Bentuk negara : sistem pemerintahan polybios
Bentuk negara : sistem pemerintahan polybiosBentuk negara : sistem pemerintahan polybios
Bentuk negara : sistem pemerintahan polybios
Amphie Yuurisman
Ā 
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARAHUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
Ų²ŁƒŁŠ Ų¹Ł„ŁŠŲ§ Ų„ŲØŁ† Ł…Ų­Ł…ŲÆ
Ā 
Pertemuan 7 unsur unsur tindak pidana
Pertemuan 7 unsur unsur tindak pidanaPertemuan 7 unsur unsur tindak pidana
Pertemuan 7 unsur unsur tindak pidana
yudikrismen1
Ā 
Hukum Agraria - Pendaftaran Tanah
Hukum Agraria - Pendaftaran Tanah Hukum Agraria - Pendaftaran Tanah
Hukum Agraria - Pendaftaran Tanah
Annisa Fitria SH MH M.kn
Ā 
Pengantar ilmu hukum sumber sumber hukum
Pengantar ilmu hukum sumber   sumber hukumPengantar ilmu hukum sumber   sumber hukum
Pengantar ilmu hukum sumber sumber hukum
Septiani Dwi Rahayu
Ā 
Kriminologi Tugas Teori2 Sebab Kejahatan
Kriminologi Tugas Teori2 Sebab KejahatanKriminologi Tugas Teori2 Sebab Kejahatan
Kriminologi Tugas Teori2 Sebab Kejahatan
Fenti Anita Sari
Ā 
hubungan hukum pidana dengan ilmu lain
hubungan hukum pidana dengan ilmu lainhubungan hukum pidana dengan ilmu lain
hubungan hukum pidana dengan ilmu lain
Ratri nia
Ā 
Hukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi NegaraHukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi Negara
Tri Widodo W. UTOMO
Ā 
Negara dan Konstitusi
Negara dan KonstitusiNegara dan Konstitusi
Negara dan Konstitusi
Sholihatun_nisa
Ā 
Hukum perdata
Hukum perdataHukum perdata
Hukum perdata
Annisa Fitria SH MH M.kn
Ā 
Hukum tata negara
Hukum tata negaraHukum tata negara
Hukum tata negaraRima Kurniasih
Ā 

What's hot (20)

Pengertian dan Obyek Kajian Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKn
Pengertian dan Obyek Kajian  Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKnPengertian dan Obyek Kajian  Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKn
Pengertian dan Obyek Kajian Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKn
Ā 
Materi kuliah Antropologi Hukum
Materi kuliah Antropologi HukumMateri kuliah Antropologi Hukum
Materi kuliah Antropologi Hukum
Ā 
Bab 6 pertanggungjawaban pidana
Bab 6   pertanggungjawaban pidanaBab 6   pertanggungjawaban pidana
Bab 6 pertanggungjawaban pidana
Ā 
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
Ā 
Perbandingan Hukum Pidana
Perbandingan Hukum PidanaPerbandingan Hukum Pidana
Perbandingan Hukum Pidana
Ā 
Tujuan hukum
Tujuan hukumTujuan hukum
Tujuan hukum
Ā 
Mahkamah konstitusi
Mahkamah konstitusiMahkamah konstitusi
Mahkamah konstitusi
Ā 
Materi Hukum Tata Negara
Materi Hukum Tata NegaraMateri Hukum Tata Negara
Materi Hukum Tata Negara
Ā 
Bentuk negara : sistem pemerintahan polybios
Bentuk negara : sistem pemerintahan polybiosBentuk negara : sistem pemerintahan polybios
Bentuk negara : sistem pemerintahan polybios
Ā 
Hukum pidana
Hukum pidanaHukum pidana
Hukum pidana
Ā 
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARAHUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
Ā 
Pertemuan 7 unsur unsur tindak pidana
Pertemuan 7 unsur unsur tindak pidanaPertemuan 7 unsur unsur tindak pidana
Pertemuan 7 unsur unsur tindak pidana
Ā 
Hukum Agraria - Pendaftaran Tanah
Hukum Agraria - Pendaftaran Tanah Hukum Agraria - Pendaftaran Tanah
Hukum Agraria - Pendaftaran Tanah
Ā 
Pengantar ilmu hukum sumber sumber hukum
Pengantar ilmu hukum sumber   sumber hukumPengantar ilmu hukum sumber   sumber hukum
Pengantar ilmu hukum sumber sumber hukum
Ā 
Kriminologi Tugas Teori2 Sebab Kejahatan
Kriminologi Tugas Teori2 Sebab KejahatanKriminologi Tugas Teori2 Sebab Kejahatan
Kriminologi Tugas Teori2 Sebab Kejahatan
Ā 
hubungan hukum pidana dengan ilmu lain
hubungan hukum pidana dengan ilmu lainhubungan hukum pidana dengan ilmu lain
hubungan hukum pidana dengan ilmu lain
Ā 
Hukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi NegaraHukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi Negara
Ā 
Negara dan Konstitusi
Negara dan KonstitusiNegara dan Konstitusi
Negara dan Konstitusi
Ā 
Hukum perdata
Hukum perdataHukum perdata
Hukum perdata
Ā 
Hukum tata negara
Hukum tata negaraHukum tata negara
Hukum tata negara
Ā 

Viewers also liked

Tugas dan wewenang dari lembaga negara
Tugas dan wewenang dari lembaga negaraTugas dan wewenang dari lembaga negara
Tugas dan wewenang dari lembaga negara
Ningrum Handayani
Ā 
Makna Bhineka Tunggal Ika
Makna Bhineka Tunggal IkaMakna Bhineka Tunggal Ika
Makna Bhineka Tunggal IkaTata
Ā 
Lembaga Negara
Lembaga NegaraLembaga Negara
Bab 4: Penyelenggaraan Kekuasaan negara
Bab 4: Penyelenggaraan Kekuasaan negaraBab 4: Penyelenggaraan Kekuasaan negara
Bab 4: Penyelenggaraan Kekuasaan negara
Rama Putra
Ā 
sistem pemerintahan PKn 6 SD
sistem pemerintahan PKn 6 SDsistem pemerintahan PKn 6 SD
sistem pemerintahan PKn 6 SD
Muhamad Masud
Ā 
Power point pkn 6
Power point pkn 6Power point pkn 6
Power point pkn 6helen_slide
Ā 
Pancasila sebagai Dasar Negara
Pancasila sebagai Dasar NegaraPancasila sebagai Dasar Negara
Pancasila sebagai Dasar NegaraRiska Yuliatiningsih
Ā 
Power point bahan ajar pkn
Power point bahan ajar pknPower point bahan ajar pkn
Power point bahan ajar pknnuffiq ahmad
Ā 
Powerpoint Sistem Pemerintahan Indonesia
Powerpoint Sistem Pemerintahan IndonesiaPowerpoint Sistem Pemerintahan Indonesia
Powerpoint Sistem Pemerintahan Indonesia
Dini Audi
Ā 

Viewers also liked (9)

Tugas dan wewenang dari lembaga negara
Tugas dan wewenang dari lembaga negaraTugas dan wewenang dari lembaga negara
Tugas dan wewenang dari lembaga negara
Ā 
Makna Bhineka Tunggal Ika
Makna Bhineka Tunggal IkaMakna Bhineka Tunggal Ika
Makna Bhineka Tunggal Ika
Ā 
Lembaga Negara
Lembaga NegaraLembaga Negara
Lembaga Negara
Ā 
Bab 4: Penyelenggaraan Kekuasaan negara
Bab 4: Penyelenggaraan Kekuasaan negaraBab 4: Penyelenggaraan Kekuasaan negara
Bab 4: Penyelenggaraan Kekuasaan negara
Ā 
sistem pemerintahan PKn 6 SD
sistem pemerintahan PKn 6 SDsistem pemerintahan PKn 6 SD
sistem pemerintahan PKn 6 SD
Ā 
Power point pkn 6
Power point pkn 6Power point pkn 6
Power point pkn 6
Ā 
Pancasila sebagai Dasar Negara
Pancasila sebagai Dasar NegaraPancasila sebagai Dasar Negara
Pancasila sebagai Dasar Negara
Ā 
Power point bahan ajar pkn
Power point bahan ajar pknPower point bahan ajar pkn
Power point bahan ajar pkn
Ā 
Powerpoint Sistem Pemerintahan Indonesia
Powerpoint Sistem Pemerintahan IndonesiaPowerpoint Sistem Pemerintahan Indonesia
Powerpoint Sistem Pemerintahan Indonesia
Ā 

Similar to Lembaga-lembaga negara (Piyantoro dan inddra kurniawan)

Bab 3 kewenangan lembaga negar.docx
Bab 3 kewenangan lembaga negar.docxBab 3 kewenangan lembaga negar.docx
Bab 3 kewenangan lembaga negar.docx
EniSulistyowati
Ā 
pendidikan kewarganegaraan 1.pptx
pendidikan kewarganegaraan 1.pptxpendidikan kewarganegaraan 1.pptx
pendidikan kewarganegaraan 1.pptx
karlinasiti
Ā 
Adapun perbedaan kelembagaan dan tugas kenegaraaan sebelum dan sesudah amande...
Adapun perbedaan kelembagaan dan tugas kenegaraaan sebelum dan sesudah amande...Adapun perbedaan kelembagaan dan tugas kenegaraaan sebelum dan sesudah amande...
Adapun perbedaan kelembagaan dan tugas kenegaraaan sebelum dan sesudah amande...
Eva Yusinta
Ā 
PPKn - Menyemai kesadaran konstitusional dalam kehidupan bernegara
PPKn - Menyemai kesadaran konstitusional dalam kehidupan bernegaraPPKn - Menyemai kesadaran konstitusional dalam kehidupan bernegara
PPKn - Menyemai kesadaran konstitusional dalam kehidupan bernegara
Yasmine Rusnandha
Ā 
Peran lembaga negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat dalam sistim pemerin...
Peran lembaga negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat dalam sistim pemerin...Peran lembaga negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat dalam sistim pemerin...
Peran lembaga negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat dalam sistim pemerin...Operator Warnet Vast Raha
Ā 
Pkn broh
Pkn brohPkn broh
Pkn broh
Dzikri Fauzi
Ā 
Sistem ketatanegaraan republik indonesiastruktur pemerintahan indonesia
Sistem ketatanegaraan republik indonesiastruktur pemerintahan indonesiaSistem ketatanegaraan republik indonesiastruktur pemerintahan indonesia
Sistem ketatanegaraan republik indonesiastruktur pemerintahan indonesia
nurul khaiva
Ā 
PPKn 8 Menyemai kesadaran konstitusional dalam kehidupan bernegara
PPKn 8 Menyemai kesadaran konstitusional dalam kehidupan bernegaraPPKn 8 Menyemai kesadaran konstitusional dalam kehidupan bernegara
PPKn 8 Menyemai kesadaran konstitusional dalam kehidupan bernegara
Jajang Sulaeman
Ā 
Tugas PKN - Struktur Pemerintahan
Tugas PKN - Struktur PemerintahanTugas PKN - Struktur Pemerintahan
Tugas PKN - Struktur Pemerintahan
wylson123
Ā 
Konsep dasar politik dan pemerintahan edite(1)
Konsep dasar politik dan pemerintahan edite(1)Konsep dasar politik dan pemerintahan edite(1)
Konsep dasar politik dan pemerintahan edite(1)
Mitha Ye Es
Ā 
lembaga-lembaga menurut UUD 1945
lembaga-lembaga menurut UUD 1945lembaga-lembaga menurut UUD 1945
lembaga-lembaga menurut UUD 1945
Cucu Sya'diah
Ā 
Organisasi pemerintah indonesia
Organisasi pemerintah indonesiaOrganisasi pemerintah indonesia
Organisasi pemerintah indonesia
Ririn Manik
Ā 
ppt BAB 2KLS XI SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA.pptx
ppt BAB 2KLS XI SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA.pptxppt BAB 2KLS XI SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA.pptx
ppt BAB 2KLS XI SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA.pptx
ZaxyKentBL11
Ā 
pancasila m12.docx
pancasila m12.docxpancasila m12.docx
pancasila m12.docx
FitriCahyani17
Ā 
Perbandingan sistem pemerintahan antara negara indonesia dengan australia
Perbandingan sistem pemerintahan antara negara indonesia dengan australiaPerbandingan sistem pemerintahan antara negara indonesia dengan australia
Perbandingan sistem pemerintahan antara negara indonesia dengan australia
Chaing Saing
Ā 
ppt bab 9 dan 10.pptx
ppt bab 9 dan 10.pptxppt bab 9 dan 10.pptx
ppt bab 9 dan 10.pptx
AnitaMusya
Ā 

Similar to Lembaga-lembaga negara (Piyantoro dan inddra kurniawan) (20)

Bab 3 kewenangan lembaga negar.docx
Bab 3 kewenangan lembaga negar.docxBab 3 kewenangan lembaga negar.docx
Bab 3 kewenangan lembaga negar.docx
Ā 
pendidikan kewarganegaraan 1.pptx
pendidikan kewarganegaraan 1.pptxpendidikan kewarganegaraan 1.pptx
pendidikan kewarganegaraan 1.pptx
Ā 
Adapun perbedaan kelembagaan dan tugas kenegaraaan sebelum dan sesudah amande...
Adapun perbedaan kelembagaan dan tugas kenegaraaan sebelum dan sesudah amande...Adapun perbedaan kelembagaan dan tugas kenegaraaan sebelum dan sesudah amande...
Adapun perbedaan kelembagaan dan tugas kenegaraaan sebelum dan sesudah amande...
Ā 
Pkn
PknPkn
Pkn
Ā 
PPKn - Menyemai kesadaran konstitusional dalam kehidupan bernegara
PPKn - Menyemai kesadaran konstitusional dalam kehidupan bernegaraPPKn - Menyemai kesadaran konstitusional dalam kehidupan bernegara
PPKn - Menyemai kesadaran konstitusional dalam kehidupan bernegara
Ā 
Peran lembaga negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat dalam sistim pemerin...
Peran lembaga negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat dalam sistim pemerin...Peran lembaga negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat dalam sistim pemerin...
Peran lembaga negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat dalam sistim pemerin...
Ā 
Pkn broh
Pkn brohPkn broh
Pkn broh
Ā 
Sistem ketatanegaraan republik indonesiastruktur pemerintahan indonesia
Sistem ketatanegaraan republik indonesiastruktur pemerintahan indonesiaSistem ketatanegaraan republik indonesiastruktur pemerintahan indonesia
Sistem ketatanegaraan republik indonesiastruktur pemerintahan indonesia
Ā 
PPKn 8 Menyemai kesadaran konstitusional dalam kehidupan bernegara
PPKn 8 Menyemai kesadaran konstitusional dalam kehidupan bernegaraPPKn 8 Menyemai kesadaran konstitusional dalam kehidupan bernegara
PPKn 8 Menyemai kesadaran konstitusional dalam kehidupan bernegara
Ā 
Tugas PKN - Struktur Pemerintahan
Tugas PKN - Struktur PemerintahanTugas PKN - Struktur Pemerintahan
Tugas PKN - Struktur Pemerintahan
Ā 
Konsep dasar politik dan pemerintahan edite(1)
Konsep dasar politik dan pemerintahan edite(1)Konsep dasar politik dan pemerintahan edite(1)
Konsep dasar politik dan pemerintahan edite(1)
Ā 
lembaga-lembaga menurut UUD 1945
lembaga-lembaga menurut UUD 1945lembaga-lembaga menurut UUD 1945
lembaga-lembaga menurut UUD 1945
Ā 
Organisasi pemerintah indonesia
Organisasi pemerintah indonesiaOrganisasi pemerintah indonesia
Organisasi pemerintah indonesia
Ā 
ppt BAB 2KLS XI SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA.pptx
ppt BAB 2KLS XI SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA.pptxppt BAB 2KLS XI SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA.pptx
ppt BAB 2KLS XI SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA.pptx
Ā 
Kewarganegaraan
KewarganegaraanKewarganegaraan
Kewarganegaraan
Ā 
pancasila m12.docx
pancasila m12.docxpancasila m12.docx
pancasila m12.docx
Ā 
Ppt 6
Ppt 6Ppt 6
Ppt 6
Ā 
Tugas pp cely
Tugas pp celyTugas pp cely
Tugas pp cely
Ā 
Perbandingan sistem pemerintahan antara negara indonesia dengan australia
Perbandingan sistem pemerintahan antara negara indonesia dengan australiaPerbandingan sistem pemerintahan antara negara indonesia dengan australia
Perbandingan sistem pemerintahan antara negara indonesia dengan australia
Ā 
ppt bab 9 dan 10.pptx
ppt bab 9 dan 10.pptxppt bab 9 dan 10.pptx
ppt bab 9 dan 10.pptx
Ā 

More from Belum Kerja

pentingnya pemahaman sistem pemerintahan presidensil bagi calon guru PPKn
pentingnya pemahaman sistem pemerintahan presidensil bagi calon guru PPKnpentingnya pemahaman sistem pemerintahan presidensil bagi calon guru PPKn
pentingnya pemahaman sistem pemerintahan presidensil bagi calon guru PPKn
Belum Kerja
Ā 
Teori belajar konstruktivisme dan penerapannya
Teori belajar konstruktivisme dan penerapannyaTeori belajar konstruktivisme dan penerapannya
Teori belajar konstruktivisme dan penerapannya
Belum Kerja
Ā 
sosiologi indonesia
sosiologi indonesiasosiologi indonesia
sosiologi indonesia
Belum Kerja
Ā 
Presentation sosiologi
Presentation sosiologiPresentation sosiologi
Presentation sosiologi
Belum Kerja
Ā 
Kelompok 2
Kelompok 2Kelompok 2
Kelompok 2
Belum Kerja
Ā 
Dinamika interaksi sosial serta dilema kepentingan individu dan
Dinamika interaksi sosial serta dilema kepentingan individu danDinamika interaksi sosial serta dilema kepentingan individu dan
Dinamika interaksi sosial serta dilema kepentingan individu dan
Belum Kerja
Ā 
Dinamika Interaksi sosial
Dinamika Interaksi sosialDinamika Interaksi sosial
Dinamika Interaksi sosialBelum Kerja
Ā 
Presiden & wakil presiden
Presiden & wakil presidenPresiden & wakil presiden
Presiden & wakil presiden
Belum Kerja
Ā 
Strategi pembelajaran aktif (piyantoro)
Strategi pembelajaran aktif (piyantoro)Strategi pembelajaran aktif (piyantoro)
Strategi pembelajaran aktif (piyantoro)
Belum Kerja
Ā 
Antropologi hukum (Piyantoro PPT)
Antropologi hukum (Piyantoro PPT)Antropologi hukum (Piyantoro PPT)
Antropologi hukum (Piyantoro PPT)
Belum Kerja
Ā 
Dekonstruksi ideologi negara, suatu upya ulang membaca
Dekonstruksi ideologi negara, suatu upya ulang membacaDekonstruksi ideologi negara, suatu upya ulang membaca
Dekonstruksi ideologi negara, suatu upya ulang membaca
Belum Kerja
Ā 

More from Belum Kerja (11)

pentingnya pemahaman sistem pemerintahan presidensil bagi calon guru PPKn
pentingnya pemahaman sistem pemerintahan presidensil bagi calon guru PPKnpentingnya pemahaman sistem pemerintahan presidensil bagi calon guru PPKn
pentingnya pemahaman sistem pemerintahan presidensil bagi calon guru PPKn
Ā 
Teori belajar konstruktivisme dan penerapannya
Teori belajar konstruktivisme dan penerapannyaTeori belajar konstruktivisme dan penerapannya
Teori belajar konstruktivisme dan penerapannya
Ā 
sosiologi indonesia
sosiologi indonesiasosiologi indonesia
sosiologi indonesia
Ā 
Presentation sosiologi
Presentation sosiologiPresentation sosiologi
Presentation sosiologi
Ā 
Kelompok 2
Kelompok 2Kelompok 2
Kelompok 2
Ā 
Dinamika interaksi sosial serta dilema kepentingan individu dan
Dinamika interaksi sosial serta dilema kepentingan individu danDinamika interaksi sosial serta dilema kepentingan individu dan
Dinamika interaksi sosial serta dilema kepentingan individu dan
Ā 
Dinamika Interaksi sosial
Dinamika Interaksi sosialDinamika Interaksi sosial
Dinamika Interaksi sosial
Ā 
Presiden & wakil presiden
Presiden & wakil presidenPresiden & wakil presiden
Presiden & wakil presiden
Ā 
Strategi pembelajaran aktif (piyantoro)
Strategi pembelajaran aktif (piyantoro)Strategi pembelajaran aktif (piyantoro)
Strategi pembelajaran aktif (piyantoro)
Ā 
Antropologi hukum (Piyantoro PPT)
Antropologi hukum (Piyantoro PPT)Antropologi hukum (Piyantoro PPT)
Antropologi hukum (Piyantoro PPT)
Ā 
Dekonstruksi ideologi negara, suatu upya ulang membaca
Dekonstruksi ideologi negara, suatu upya ulang membacaDekonstruksi ideologi negara, suatu upya ulang membaca
Dekonstruksi ideologi negara, suatu upya ulang membaca
Ā 

Recently uploaded

Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
Ā 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
Ā 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
lastri261
Ā 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
Ā 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
Ā 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
Ā 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
Ā 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
Ā 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
Ā 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
Ā 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
Ā 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
Kurnia Fajar
Ā 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
Ā 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
Ā 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
Ā 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
Ā 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
Ā 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
Ā 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
Ā 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
heridawesty4
Ā 

Recently uploaded (20)

Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Ā 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Ā 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
Ā 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Ā 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
Ā 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
Ā 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
Ā 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
Ā 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Ā 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Ā 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Ā 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
Ā 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Ā 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Ā 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Ā 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Ā 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Ā 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Ā 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
Ā 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Ā 

Lembaga-lembaga negara (Piyantoro dan inddra kurniawan)

  • 1. Lembaga-lembaga Negara Menurut UUD 1945 Nama Kelompok: 1. Indra Kurniawan (A220130001) 2. Piyantoro (A220130022)
  • 2. A. Perkembangan Ketatanegaraan Sebelum Perubahan UUD 1945, Republik Indonesia menganut Prinsip Supremasi MPR sebagai salah satu bentuk varian sistem supremasi parlemen yang dikenal di dunia. Paham kedaulatan rakyat yang dianut diorganisasikan melalui pelembagaan MPR yang dikonstruksikan sebagai lembaga penjelmaan seluruh rakyat Indonesia yang berdaulat yang disalurkan melalui prosedur: 1. Prosedur perwakilan politik (political representation) Melalui DPR 2. Perwakilan Daerah (regional representation) melalui utusan Daerah 3. Perwakilan fungsional ( functional representation) melalui Utusan Golongan.
  • 3. Sebagai organ atau lembaga yang diberi kedudukan tertinggi sehingga Presiden Sebagai lembaga negara diharuskan tunduk dan bertanggungjawab, lembaga MPR itu disebut sebagai pelaku tetinggi kedaulatan rakyat bahkan dalam pasal 1 ayat 2 UUD 1945 sebelum perubahan dirumuskan dengan kalimat: ā€œKedaulatan ditangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyatā€. Sekarang ketentuan pasal 1 ayat 2 diubah rumusannya menjadi: ā€œKedaulatan ditangan Rakyat dan dilaksanakan menurut UUDā€.
  • 4. Rumusan ketentuan Pasal 1 ayat 2 1. Kedaulatan atau kekuasaan tertinggi itu berada dan berasal atau bersumber dari rakyat seluruhnya. 2. Kedaulatan rakyat tersebut harus pula diselenggarakan atau dilaksanakan menurut UUD itu sendiri. 3. Organ pelaku atau pelaksana prinsip kedaulatan rakyat itu tidak terbatas hanya MPR saja, melainkan semua lembaga negara adalah pelaku langsung atau tidak langsung yang bersumber dari rakyat yang berdaulat.
  • 5. DPR adalah pelaku kadulatan rakyat dibidang pembentukan Undang-undang, Presiden dan wakil Presiden pelaksana kedaulatan rakyat dibidang pemerintahan negara. Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi dan Badan pemeriksa Keuangan yang juga dipilih oleh rakyat secara tidak langsung dapat pula disebut sebagai lembaga pelaksana kedaulatan rakyat dibidang tugasnya masing-masing. Dari segi kelembagaannya, menurut ketentuan UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 pasca perubahan keempat (2002) dalam struktur kelembagaan Republik Indonesia terdapat 8 buah organ negara yang mempunyai kedudukan sederajat yang secara langsung menerima kewenangan konstitusional dari UUD.
  • 6. 8 Buah organ Negara yang mempunyai kedudukan sederajat yang secara langsung menerima kewenangan konstitusional dari UUD: 1. Dewan Perwakilan Rakyat 2. Dewan Perwakilan Daerah 3. Majelis Permusyawaratan Rakyat 4. Badan Pemeriksa Keuangan 5. Presiden dan Wakil Presiden 6. Mahkamah Agung 7. Mahkamah Konstitusi 8. Komisi Yudisial Disamping itu ada lembaga yang diatur kewenangannya dalam UUD yaitu: 1. Tentara Nasional Indonesia 2. Kepolisian Negara Republik Indonesia 3. Pemerintah Daerah 4. Parpol (Partai Politik)
  • 7. B. Lembaga-lembaga Negara 1. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) adalah pemegang kekuasaan tertinggi dalam negara atau pemegang kedaulatan rakyat. Sebagai pemegang kekuasaan tertinggi MPR membawahi lembaga-lembaga negara yang lain pada masa Orde Lama, MPR ini telah dipakai untuk memperkukuh ideologi manipol usdek dan menyatakan Presiden Soekarno sebagai Presiden seumur hidup. DPR dilucuti dari berbagai wewenang, antara lain memajukan usul angket dan usul Mosi. Accountability boleh dikatakan tidak dolaksanakan. Akan tetapi, presiden Soekarno harus memberikan pertanggungjawaban kepada MPR.
  • 8. Masa Orde Lama jumlah anggota MPR hanya 609, awal demokrasi Pancasila (1966) jumlah anggota MPR hanya 545. pada sidang MPR 1968 berjumlah 828. dimasa Orde Baru, Jumlah anggota MPR dari 545 menjadi 1000 pada tahun 1987, 1992, 1997. Pada tahun 1999 terjadi pengurangan anggota MPR dari 1000 mejadi 700 orang. Keputusan pembahasan Perubahan UUD 1945 dalam sidang tahunan MPR tahun 2002 berlangsung alot. Pada pengambilan keputusan terhadap materi rancangan perubahan UUD 1945 terjadi satu pemungutan suara (voting).
  • 9. 2. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Dalam pasal 20 (baru) Secara Umum, fungsi DPR meliputi fingsi Legislasi, Pengawasan, dan Budget. Pemerintahan Orde Baru fungsi DPR masih belum seperti pada masa Undang-undang keempat Amandemen, semua inisiatif berasal dari eksekutif, DPR tinggal mengesahkan. Sehingga sering muncul sindiran sinis terhadap DPR hanya sebagai tukang stempel.
  • 10. Fungsi dan hak lembaga DPR serta hak lembaga DPR dalam pasal (20A) ļ¶ Dewan Perwakilan Rakyat memiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan Pengawasan. ļ¶ Dalam melaksanakan fungsinya, selain hak yang diatur dalam pasal-pasal lain undang-undang dasar ini, Dewan Perwailan Rakyat mempunyai hak interpelasi, hak angket, dan hak menyatakan pendapat. ļ¶ Ketentuan lebih lanjut tentang hak Dewan Perwakilan Rakyat dan hak anggota Dewan Perwakilan Rakyat diatur dalam Undang-undang. Ketentuan ini dimaksudkan untuk menjadikan DPR berfungsi secara optimal sebagai lembaga perwakilan rakyat sekaligus memperkokoh pelaksanaan Check dan Balances oleh DPR.
  • 11. ļ‚§ Kekuasaan DPR lainnya: ā€¢ Memberikan pertimbangan dalam pengangkatan Duta Besar dan menerima penempatan duta negara lain (Pasal 13 ayat [2] dan [3]) ā€¢ Memberikan amnesti dan Abolisi (Pasal 14 ayat [2]) ā€¢ Memberikan persetujuan bila Presiden hendak membuat perjanjian dengan negara lain dalam bidang ekonomi, perjanjian damai, menyatakan perang serta integeritas wilayah (Pasal 11 ayat [2] dan [3]). ā€¢ Hak Budget (Pasal 23 ayat [3], ā€¢ Memilih Anggota BPK, dengan memperhatikan saran DPD (Pasal 23F ayat [1]) ā€¢ Memberi persetujuan dalam hal presiden mengangkat dan memberhentikan Komisi Yudisial (Pasal 24B ayat [3], ā€¢ Menominasikan 3 orang hakim Mahkamah Konstitusi (Pasal 24C ayat [3]).
  • 12. Berdasarkan Ketetapan MPR No.VII/MPR/2000 tentang Peran TNI dan Peran Kepolisian Negara RI, MPR juga Mendelegasikan beberapa kewenangan kepada DPR, yaitu memberikan persetujuan kepada Presiden dalam hal Presiden hendak mengangkat seorang panglima TNI (Pasal 3 ayat [2]). Demikian juga bila Presiden hendak mengangkat seorang Kepala Kepolisian Negara RI (Pasal 7 ayat [3]). DPR juga diberi kewenangan untuk memilih/menyeleksi anggota Komisi Nasional HAM. DPR juga memiliki wewenaang dalam mengusulkan untuk memberhentikan Presiden dan/ atau Wakil Presiden (Pasal 7A).
  • 13. 3. Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Lembaga ini diatur dalam Pasal 22C dan 22D. Diantaranya: ā€¢ Anggota Dewan Perwakilan Daerah dipilih dari setiap Privinsi melalui pemilihan umum.(Pasal 22C [1]) ā€¢ Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dapat mengajukan kepada Dewan Perwakilan Rakyat rancangan undang-undang yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya ekonomi lainnya, serta berkaitan dengan pertimbangan keuangan pusat dan daerah. (Pasal 22D [1]). Dalam Pasal 51 dan 52 dijelaskan bahwa jumlah anggota DPD disetiap Provinsi berjumlah 4 (empat) orang. Penegasan tentang susunan dan anggota DPD juga diatur dalam UU No. 22 tahun 2003 tentang susunan dan kedudukan MPR, DPR, DPD, dan DPRD.
  • 14. Calon anggota DPD, selain harus memenuhi syarat sebagai calon, menurut ketentuan pasal 63 UU No.12 Tahun 2003. Alat kelengkapan DPD menurut Pasal 234 UU No.27 Tahun 2009: a).pimpinan; b).panitia musyawarah; c).Panitia Kerja; d).Panitia Perancangan Undang-undang; e). Panitia urusan rumah tangga; f). Badan Kehormatan; g) alat kelengkapan lain yang diperlukan dan dibentuk oleh rapat paripurna.
  • 15. 4. Presiden dan Wakil Presiden Presiden dan wakil presiden memegang jabatannya selama lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali. (Pasal 7 [5]). Namun diganti ā€œ Presiden dan Wakil presiden memegang jabatannya selama lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam masa jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatanā€. Presiden memberikan grasi dan rehabilitasi dengan pertimbangan MA merupakan proses yustisial dan biasanya diberikan kepada orang yang sudah mengalami proses, sedang amnesti dan abolisi lebih bersifat politik dengan mempertimbangkan DPR. Pasal 15 berbunyi: Presiden memberi gelar,tanda jasa dan lain lain tanda kehormatan yang diatur dengan undang undang.perubahan pasal ini berdasarkan pertimbangan agar presiden dalam memberikan tanda kehormatan kepada siapa pun baik warganegara,orang asing,badan atau lembaga) didasarkan pada Undang undang yang merupakan hasil dari pembahasan DPR bersama Pemerintah sehingga berdasarkan pertimbangan yang lebih objektif.
  • 16. 5. Mahkamah Agung (MA) Negara indonesia berdasarkan atas hukum (rechtstaat) tidak berdasarkan atas kekuasaan belaka (machtsstaat). Pemerintah berdasar atas sistem konstitusi (hukum dasar), tidak bersifat absolutisme (kekuasaan yang tidak terbatas). Rechtstaat lebih berpijak atau menggunakan ukuran formal;artinya benar dan adil itu adalah apa yang ditulis dalam hukum tertulis. Sedangkan the rule of law lebih menekankan pada pentingnya hukum tidak tertulis (common law) demi tegaknya keadilan substansial.
  • 17. 4 syarat rechtstaat: ā€¢ Negara yang kehidupannya sejalan dengan konstitusi dan undang-undang. ā€¢ Negara yang mengatur mekanisme pertanggungjawaban atas setiap kebijakan dan tindakan yang dilakukan oleh elit negara. ā€¢ Negara yang menjamin kemerdekaan kekuasaan kehakiman. ā€¢ Negara melindungi hak-hak asasi manusia.
  • 18. 6. Mahkamah Konstitusi (MK) Mahkamah Konstitusi diatur dalam pasal 24 ayat (2), ā€œKekuasaan kehakiman dilakukan oleh Mahkamah Agung dan Badan peradilan dibawahnya dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha negara, dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusiā€. Tugas dan wewenang MK diatur dalam pasal 24C, ā€œMahkamah Konstitusi berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk menguji undang-undang terhadap UUD, memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenanganya diberikan oleh UUD,memutus pembubaran Partai politik dan memutuskan memutus perselisihan hasil pemilu
  • 19. 7. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Cikal bakal BPK berasal dari Raad van Rekenkamer pada zaman Hindia Belanda.Sebelum ada perubahan dalam UUD 1945, Kelembagaan BPK diatur dalam pasal 23 ayat (5) dalam Bab VIII tentang hal keuangan. Diubah dalam UUD 1945 pada pasal 23E. Ada 3 jangkauan fungsi pemeriksaannya: ā€¢ Perluasan dari pemeriksaan atas pelaksanaan APBN menjadi pemeriksaan atas pelaksanaan APBN dan APBD serta pengelolaan keuangan dan kekayaan negara dalam arti hasil pemeriksaan yang dilakukan tidak saja dilaporkan kepada DPR ditingkat pusat, tetapi juga kepada DPD dan DPRD Provinsi serta DPRD Kabupaten/Kota sesusi tingkatan kewenangannya masing-masing. ā€¢ Perluasan juga terjadi terhadap lembaga atau badan-badan hukum menjadi objek pemeriksaan oleh BPK, Yaitu awalnya hanya terbatas pada lembaga negara atau pemerintahan yang merupakan subjek hukum tata negara dan atau subjek hukum administrasi negara.
  • 20. 8.Komisi Yudisial (KY) Majelis ini berfungsi memberikan pertimbangan dan mengambil keputusan terakhir mengenai saran-saran atau usul-usul yang berkenaan dengan pengangkatan promosi, kepindahan, pemberhentian dan tindakan atau hukuman jabatan oleh hakim, yang diajukan oleh MA atau menteri kehakiman.
  • 21. Perubahan UUD 45 merumuskan kewenangan komisi yudisial tercantum dalam pasal 24B dengan rumusan salah satunya: ā€œKomisi Yudisial bersifat mandiri yang berwenang mengusulkan pengangkatan hakim Agung dan mempunyai wewenang lain dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim.
  • 22. LEMBAGA-LEMBAGA INDEPENDEN A. Perkembangan Lembaga-Lembaga Independen Independensi lembaga diperlukan untuk kepentingan menjamin pembatasan kekuasaan demokratisasi yang lebih efektif. Dalam praktik ketatanegaraan, kedudukan dan peranan yang dimiliki dan dijalankan masing-masing lembaga dan pejabat akan berpijak dari konsepsi-konsepsi diatas.
  • 23. B. Komisi Pemilihan Umum Ketentuan mengenai pemilu diatur dalam Pasal 22E UUD 1945 yang berbunyi ā€œ 1. Pemilihan umum dilaksanakan secara langsung, Umum , Bebas , Rahasia, Jujur, Adil setiap 5tahun sekali. 2. Pemilihan Umum diselenggarakan untuk memilih anggota dewan perwakilan rakyat, dan perwakilan daerah, presiden dan wakil presiden dan dewan perwakilan rakyat daerah. 3. Peserta pemilihan umum untuk memilih anggota dewan perwakilan rakyat dan anggota dewan perwakilan rakyat daerah adalah partai politik. 4. Peserta pemilu untuk memilih anggota dewan perwakilan daerah adalah perseorangan. 5. Pemilihan umum diselenggarakan oleh suatu komisi pemilu yang bersifat nasional, tetap dan mandiri. 6. Ketentuan lebih lenjut tentang pemilu diatur dengan UU.
  • 24. C. Komisi Nasional HAM (KOMNAS HAM) Kewajiban menghormati HAM terjamin dalam pembukaan UUD 1945, yang menjiwai seluruh pasal seluruh batang tubuhnya, terutama berkaitan dengan persamaan kedudukan negara dalam hukum dan pemerintahan, Hak atas penghidupan dan pekerjaan dan penghidupan yang layak, kemerdekaan berserikat dan berkumpul, hak untuk mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan, kebebasan memeluk agama dan untuk beribadah sesuai agama dan kepercayaan itu, hak untuk memperoleh pendidikan dan pengajaran. Yang sesuai dengan UUD 1945 MPR No.XVII/MPR/1998 tentang HAM.
  • 25. D. Tentara Nasional Indonesia dan kepoilisian Negara Rumusna mengenai hal tersebut tertuang ayat 3 dan ayat 4 sebagai berikut: 1. Tentara nasional indonesia terdiri atas angkatan darat, angkatan udara dan angkatan laut sebagai alat negara bertugas mempertahankan , melindungai, memelihara keutuhan dan kedaulatan negara. 2. Kepolisian negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi mengayomi melayani masyarakat serta menegakkan huku.