Dokumen ini membahas dekonstruksi terhadap tafsiran ideologi Pancasila yang dianggap telah menyimpang dari nilai-nilai aslinya. Dibahas pula berbagai perspektif seperti edukatif, historis, filosofis, ideologis, dan organisatoris untuk membaca ulang Pancasila secara kritis agar tetap relevan dengan kondisi saat ini. Tujuannya agar Pancasila tidak disalahartikan dan digunakan untuk kepentingan kelompok

1. DEKONSTRUKSI IDEOLOGI NEGARA, SUATU
UPYA ULANG MEMBACA PANCASILA.
KELOMPOK 12
NAMA: PIYANTORO
NIM: A22 013 0022

2. Pancagila :
1. keuangan yang maha esa
2. korupsi yang adil dan
merata
3. persatuan mafia hukum
indonesia
4. kekuasaan yg dipimpin
oleh nafsu kebejatan dalam
persekongkolan dan
kepura-puraan
5. kenyamanan sosial bagi
seluruh keluarga pejabat
dan wakil rakyat.

3. Pelanggaran terhadap nilai Pancasila:
SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA

4. Pelanggaran Sila ke-2

5. Sila ke-3 Persatuan Indonesia

6. Sila ke-4

7. SILA KE-5

8. DEKONSTRUKI
 Dekonstruksi atau Membaca Ulang
berbagai Bentuk Tafsiran atas
Pancasila.
Fungsinya adalah Agar Tidak terjadi
kesalahan Penafsiran makna ideologi
yang berakibat fatal dalam konstelasi
kehidupan Berbangsa dan Bernegara.

9. Dekonstruksi Tafsir
 Pancasila menjadi sebuah Mitos.
Melalui pendekatan Irasional bahwa Pancasila adalah nilai-nilai
luhur yang lahirnya entah kapan dan dimana.
 Pancasila hanya dipahami secara politis-ideologis untuk
kepentingan penguasa
Pancasila Menjadi kepanjangan tangan kekuasaan belaka.
 Nilai-nilai Dasar Pancasila menjadi nilai yang distopia, tidak
sekedar utopia.
Dalam kehidupan Berbangsa dan Bernegara dalam
sejarahnya ternyata justru memunculkan kenyataan-kenyataan
yang anomali.

10. Dekonstruksi tafsir
 Konstruksi Tafsir:
1. Revitalisasi dan Aktualisasi
2. Reaktualisasi
3. Menghidupkan teks
4. Radikalisasi Tafsir

11. PERSPEKTIF EDUKATIF
 Sebuah fenomena:
Pendidikan Pancasila hanya dijadikan alat penyebaran
paham bagi pemeangku kekuasaan disetiap rezim.
Kritik terhadap Pendidikan Pancasila:
1. Substansi Pendidikan Pancasila terlalu idealis dan
utopis, kadang tidak jelas, sehingga sulit dan bahkan
tidak pernah terealisasikan.
2. Peserta didik kurang tertarik.
3. Pendidikan Pancasila hanya melahirkan orang-orang
yang pandai penghapal dan penghayal.

12. ASPEK HISTORIS
ERA BPUPKI & PPKI
Pertentangan ideologis antara Nasionalis dan Islam.
Menimbulkan Perdebatan yang berujung dengan penetapan
Piagam Jakarta 22 juni 1945.
ERA ORDE LAMA
Permasalahan Konflik agama. Dengan di bubarkannya partai Masyumi.
ERA ORDE BARU
Setiap Bentuk Kudeta atas pemerintahan yang sah dengan mencoba
mengganti ideologi Pancasila adalah salah dan harus ditumpas hingga akar-akarnya.
ERA REFORMASI
ANTARA DEMOKRASI DAN ANARKI

13. ASPEK FILOSOFIS
Kesalahan pada DASARNYA.
Pertanyaan: ?????
APA? BAGAIMANA? MENGAPA?
ONTOLOGIS EPISTEMOLOGIS AKSIOLOGIS
PANCASILA ADALAH
NILAI-NILAI ATAU
PRINSIP-PRINSIP
KONSENSUS
SEBAGAI
PENENGAH

14. PERSPEKTIF IDEOLOGIS
Kenapa Ideologi Pancasila itu Penting????
Ideologi Pancasila Memberikan sandaran
bagi ‘Arus lalu lintas’. Artinya, Pancasila
harus dipahami sebagai frame dan koridor
bagaimana kehidupan bernegara, berbangsa,
dan Bermasyarakat dijalankan.
Secara terminologi Bangsa yang plural dan
heterogen dibutuhkan sebuah aturan main
yang disepakati bersama.

15. Relasi ideologi dan Realitas Sosial.
Ideologi adalah Produk kebudayaan suatu
masyarakat dan karena itu dalam arti tertentu
merupakan manifestasi sosial dari keinginan
luhur masyarakat.

16. Sebagai seperangkat gagasan atau
pemikiran
1.Adanya Suatu Pemahaman atau penafsiran
terhadap kenyataan.
2.Setiap ideologi memuat seperangkat nilai
atau preskripsi moral.
3.Ideologi memuat suatu orientasi pada
tindakan.

17. KEKUATAN IDEOLOGI PANCASILA
Dimensi
PANCASILA
Saling Mengisi

18. PERSPEKTIF ORGANISATORIS
Pancasila bukan penentu Kemajuan suatu negara.
Visi
Misi
Values
Tujuan
Sarana Lingkungan
Sistem Struktur Staf Style