Dokumen tersebut merangkum model pembelajaran terpadu tipe fragmented. Model ini memisahkan setiap disiplin ilmu seperti IPA, IPS, dan bahasa diajarkan secara terpisah. Model ini memiliki kelebihan menjaga kemurnian bidang ilmu namun juga kekurangan seperti kesulitan menghubungkan topik dengan kehidupan nyata dan tidak efisien waktu. Langkah-langkah model ini meliputi membedah kurikulum, menentukan m
3. Pembelajaran adalah suatu usaha yang disengaja, bertujuan
dan terkendali agar orang lain belajar atau terjadi perubahan yang
relatif menetap pada diri orang lain. Usaha ini dapat dilakukan
oleh seseorang atau suatu tim yang memiliki kemampuan dan
kompetensi dalam merancang dan mengembangkan sumber
belajar yang diperlukan. Pembelajaran melibatkan berbagai unsur
metode, penggunaan media (cetak, visual/gambar, audio dan
multimedia) dan juga kegiatan pembelajaran yang paling
sederhana (mendengarkan) sampai yang kompleks (melakukan
praktek uji coba).
LATAR BELAKANG
4. 1. Apa Pengertian Model Fragmented ?
2. Apa Karakteristik Model Fragmented ?
3. Apa Langkah-langkah Model Fragmented ?
4. Apa Kelebihan dan Kelemahan Model Fragmented ?
RUMUSAN MASALAH
5. 1. Mengetahui Apa Pengertian Model Fragmented
2. Mengetahui Apa Karakteristik Model
Fragmented
3. Mengetahui Apa Langkah-langkah Model
Fragmented
4. Mengetahui Apa Kelebihan dan Kelemahan
Model Fragmented
TUJUAN PENULISAN
8. Model fragmented (terpisah) adalah model dengan desain
traditional untuk mengatur kurikulum, menentukan disiplin
ilmu yang terpisah dan berbeda. Model ini memandang
melalui periskop, menawarkan pandangan pada satu
waktu, satu fokus terarah pada satu disiplin ilmu. (Fogarty,
1991)
MODEL PEMBELAJARAN
TERPADU
PENGERTIAN
10. Bila diaplikasikan pembelajaran dengan
menggunakan model fragmented, pendidik
membangun konsep berdasarkan setiap disiplin
ilmu dari matematika, ilmu pengetahuan, sosial,
bahasa dan seni. Model ini merupakan model
tradisional yang memisahkan setiap disiplin
ilmu. Kita mempelajari IPA, IPS, secara
terpisah. Dalam IPA ada ilmu kimia, fisika, dan
biologi.
Model Pembelajaran Fragmented
GAMBAR
13. KELEBIHAN
Menjaga kemurnian bidang ilmu yang akan
diajarkan sehingga tidak tercampur dengan
bidang lain
Guru dapat menyiapkan bahan ajar sesuai
dengan bidang keahliannya dengan mudah
Siswa dapat memahami materi pembelajaran
secara lebih mendalam
Siswa dapat mengimplementasikan hasil belajar
dari bidang tersebut untuk dimanfaatkan dalam
kehidupan sehari hari
14. KEKURANGAN
Guru mengalami kesulitan dalam
mengaitkan topik dengan
kehidupan sehari-hari
Siswa tidak mampu membuat
hubungan yang
berkesinabungan antara macam
bidang ilmu
Tipe ini memungkinkan
terjadinya tumpang tindih pada
konsep, keterampilan, dan sikap
antar bidang studi yang dipelajari
siswa
Tidak efisiem waktu karena mata
pelajaran disajikan secara
terpenggal-penggal
16. Peneliti Judul Latar belakang Jenis penelitian Sebelum Setelah penggunaan model
fragmented
Geminiaw
ati (2021)
Melakukan
penelitian
berjudul
Pengaruh
Model
Pembelajaran
Fragmented
Dalam
Meningkatkan
Percaya Diri
Siswa
Terhadap
Kemampuan
Berbicara
(Speaking)
Latar belakang dari
Penelitian ini adalah
kemampuan Peserta
didik dalam berbicara
masih kurang, faktor
eksternal yang
mempengaruhi hal
tersebut adalah
kurangnya peran guru
dalam memfasilitasi
pembelajaran dengan
menggunakan model
dan media
pembelajaran yang
kurang tepat.
Jenis Penelitian yang
dilakukan adalah
penelitian
Eksperimen dengan
Desain Pre
Experimental yaitu
One Group Prestest-
Posttest Desain
dengan hasil
penelitian
dimana sebelum
menerapkan
Model
Fragmented,
Rasa Percaya
diri dan
kemampuan
berbicara
(Speaking) siswa
masih masuk ke
dalam kategori
kurang dengan
skor rata rata 64,
sedangkan setelah dilakukan
penerapan Model Fragmented rasa
percaya diri dan kemampuan berbicara
(Speaking) Isiswa mulai meningkat
dengan menunjukan hasil rata rata 94.
Siswa lebbih percaya diri dan mampu
berbicara lebih lancar dari
sebelumnya, mampu melafalkan setiap
kalimat dengan jelasdan intonasi yang
tepat.
Erna
Kholifah
(2018)
Pengembanga
n perangkat
pembelajaran
terpadu tipe
fragmented
untuk siswa
SD mengacu
kurikulum
2013
Pengetahuan guru
terhadap model
pelajaran terpadu
terbatas pada
peleburan mata
pelajaran dan guru
tidak menguasai 10
tipe dalam model
pembelajaran terpadu
Jenis penelitian yang
dilakukan yaitu
pengembangan
(research and
development) . R n D
ini lebih fokus
mengembangkan
produk yang
digunakan
dalam proses
pembelajaran
Sebelumnya
guru merasa
kesulitan
melakukan
pembelajaran
terpadu tanpa
adanya
perangkat
pembelajaran
terpadu.
Perangkat pembelajaran yang
dikembangkan berdasarkan model
fragmented memilki kualitas yang baik
dan layak digunakan sebagai
perangkat pembelajaran terpadu yang
mengacu kurikulum 2013
18. KESIMPULAN
1. Model fragmented adalah model dengan desain traditional untuk
mengatur kurikulum, menentukan disiplin ilmu yang terpisah dan
berbeda. Model ini memandang melalui periskop, menawarkan
pandangan pada satu waktu, satu fokus terarah pada satu disiplin
ilmu. Biasanya di bidang akademik utama adalah matematika, IPA,
seni bahasa, dan pelajaran sosialmasing-masing dilihat sebagai
entitas murni di dalam dan dirinya sendiri
19. KESIMPULAN
• Menjaga kemurnian bidang ilmu
• Guru dapat menyiapkan bahan ajar sesuai dengan bidang keahliannya
• Siswa dapat memahami materi pembelajaran secara lebih mendalam.
• Siswa dapat mengimplementasikan hasil belajar dari bidang tersebut
Kelebihan pembelajaran terpadu tipe fragmented
• Guru megalami kesulitan dalam mengaitkan topik dengan kehidupan sehari-
hari.
• Siswa tidak mampu membuat hubungan yang berkesinambungan antara
macam bidang ilmu yang berbeda
• Tipe ini memungkinkan terjadinya tumpang tindih pada konsep,
keterampilan, dan sikap antar bidang studi yang dipelajari siswa..
• Tidak efisien waktu karena mata pelajaran disajikan secara terpenggal
penggal.
Kekurangan pembelajaran terpadu tipe fragmented
menurut
20. KESIMPULAN
4. Berikut langkah-langkah pembelajaran terpadu model
fragmented yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam
melaksanakannya:
a. Membedah kurikulum.
b. Menentukan subjek atau mata pelajaran.
c. Membuat daftar topik yang akan diajarkan sesuai dengan
subjek
d. Membuat skala prioritas.
e. Mendiskusikan dengan guru mengenai ketepatan
penyusunan topik.