Berdasarkan dokumen tersebut, ada dua model pembelajaran terpadu yaitu model penggalan (fragmented) dan model keterhubungan (connected). Model penggalan menyajikan mata pelajaran secara terpisah tanpa keterkaitan, sedangkan model keterhubungan memadukan topik-topik yang relevan dalam satu tema induk.
1. ā¢ 1. Romauli manik
ā¢ 2. Lusi Hutagalung
ā¢ 3. Rianti Simanungkalit
ā¢ 4. Jemrih Pasaribu
ā¢ 5. Heri Manalu
ā¢ 6. First Addwise Marbun
ā¢ 7. Joindro pasaribu
ā¢ 8. Benny Saputra.S
Menurut Forganty (1991) Model Pembelajaran
Terpadu :
1. Model Penggalan (Fragmented)
2. Model Keterhubungan (Connegted)
Kelompok.1
Di bawakan oleh :
Model Terpadu
2. 1. Model Penggalan (Fragmented)
Model Penggalan /fragmented (terpisah) merupakan
kurikulum dimana bahan pelajaran disajikan dalam
bentuk subject atau mata pelajaran yang utuh tanpa
ada keterkaitan dengan mata pelajaran lain. Setiap
mata pelajaran diajarkan oleh guru yang berbeda dan
mungkin pula ruang yang berbeda.
3. Pengertian model penggalan
(Fragmented)
Dalam kurikulum standar, bidang studi ini
diajarkan secara sendiri - sendiri, tidak ada usaha
untuk menghubungkan atau memadukannya.
Setiap bidang studi tampak sebagai suatu
kesatuan dalam bidang studi itu sendiri. Ketika
mungkin terdapat tumpang tindih dalam ilmu
fisika dan kimia, hubungan antara keduanya
adalah implisit, tidak eksplisit, yang didekati
melalui kurikulum (Forgaty, 1991).
4. Kesimpulan
Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat
disimpulkan bahwa model fragmented ini
menunjukkan pengintegrasian secara
implisit di dalam satu disiplin ilmu
tertentu (intra disiplin).
5. Gambaran Fragmented
Dalam jenjang pendidikan tingkat
menengah, masing-masing disiplin ilmu
tersebut diajarkan oleh guru yang berbeda
dengan menggunakan berbagai macam
lokasi yang berbeda tetapi masih di
lingkungan sekolah yang sama.
6. Kelebihan Fragmented
A. Suatu matapelajaran
terjaga keaslian dan
kemurniannya tidak
tercampuri dengan
matapelajaran yang
lainnya.
B. Siswa menguasai
secara penuh satu
kemampuan tertentu
untuk tiap mata
pelajaran, ia ahli dan
terampil dalam bidang
tertentu.
C. Guru dapat dengan mudah
menentukan prioritas dari bidang -
bidang studinya sehingga
menimbulkan rasa percaya dari
murid bahwa gurunya adalah
seorang ahli.
7. Kelemahan Fragmented
A. Siswa tidak
mampu membuat
hubungan yang
berkesinambungan
antara macam bidang
ilmu yang berbeda.
B. Adanya proses
tumpang tindih
dalam hal konsep,
perilaku dan
konsep yang
dikuasai siswa.
C. Siswa dapat
dengan mudah
terjebak dalam
tugas atau
pekerjaan yang
berat.
8. Kegunaan Fragmented
Model fragmented ini akan berguna apabila
diterapkan pada pendidikan yang peserta
didiknya memiliki berbagai macam karakter
yang berbeda dengan berbagai macam
bidang ilmu yang ada yang nantinya peserta
didik akan didorong untuk memilih jurusan
yang paling mereka sukai.
9. Penerapan Fragmented
Model fragmented di Sekolah Dasar sangat
tepat diterapkan di kelas tinggi yaitu di kelas IV,
V, dan VI. Di kelas tersebut pemahaman siswa
lebih konkrit dibanding di kelas I, II, dan III yang
masih bersifat abstrak atau global sehingga di
kelas tinggi ini siswa mampu untuk menerima
guru dan matapelajaran yang berbeda dalam
proses pembelajarannya.
10. Aplikasi Fragmented
Mata pelajaran Bahasa Indonesia, materi
pembelajaran tentang menyimak, berbicara,
membaca, dan menulis dapat dipadukan dalam
materi pembelajaran keterampilan berbahasa.
Dalam proses pembelajarannya, butir-butir
materi tersebut dilaksanakan secara terpisah-
pisah pada jam yang berbeda-beda.
11. 2. Model Keterhubungan (Connegted)
Model fragmented ini akan berguna apabila
diterapkan pada pendidikan yang peserta
didiknya memiliki berbagai macam karakter
yang berbeda dengan berbagai macam
bidang ilmu yang ada yang nantinya peserta
didik akan didorong untuk memilih jurusan
yang paling mereka sukai.
12. PengertianModelConnected
- Pembelajaran Model Terhubung ini, hanya memadukan topik-topik yang hampir sama
dalam satu aspek pengembangan.
- Langkah-langkah yang akan ditempuh dalam model pembelajaran ini sebagai berikut :
a. Pendidik menentukan tema yang dipilih dalam silabus.
b. Pendidik mencari tema yang hampir sama atau relevan dengan tema-tema yang lain.
c. Tema-tema tersebut diorganisasikan pada tema induk.
d. Pendidik menjelaskan materi yang terdiri dari beberapa tema diatas.
e. Pendidik mengadakan tanya jawab tentang materi yang diajarkan.
f. Dengan bimbingan pendidik para anak / siswa membentuk kelompok kecil.
g. Dengan bimbingan pendidik pula anak / siswa diminta mengerjakan soal yang telah
dipersiapkan dan mengerjakan tugas kelompok dari pendidik.
h. Pendidik memberikan kesimpulan, penegasan, evaluasi dan sebagai tindak lanjut
i. pendidik menugaskan pada siswa untuk menyusun portofolio dan dikumpulkan
waktu yang akan datang.
13. KeunggulandanKelemahan
ModelConnected
Keunggulan:
salah satunya ialah memiliki pengulangan yang terus-menerus sehingga
terjadi internalisasi/ pendalaman materi pelajaran.
Kelemahan:
masih belum bisa memadukan berbagai bidang-bidang pengembangan
sehingga hasil belajar siswa masih belum holistik integratif.
14. PenerapanModelConnected
Penerapan Model Connected di PAUD jarang diterapkan tetapi sebenarnya dapat dilakukan
untuk mendalami salah satu aspek pengembangan. Misal : tema : Diri sendiri untuk aspek
pengembangan moral dan nilai-nilai agama, maka di RPPH dapat mengambil indikator antara
lain :
a. Berdoa sebelum melaksanakan kegiatan
b. Menyanyikan lagu keagamaan
c. Menyebutkan tempat ibadah. Kegiatan berupa unjuk kerja dan perilaku, disini fokus pada
unjuk kerja perilaku dalam satu aspek pengembangan yaitu aspek moral dan nilai-nilai Agama.
15. Model Connected (Sosial Emosional)
Hasil Belajar :
Menunjukkan rasa kepedulian
Indikator :
Menggunakan barang orang lain
dengan hati-hati
Hasil Belajar :
Bersikap ramah
Indikator :
Berbahasa sopan dalam berbicara
Hasil Belajar :
Tumbuh sikap bekerjasama dan
persatuan
Indikator :
Saling membantu sesame teman
SALING MENGHORMATI
16. Model Connected (Nilai Agama & Moral)
Hasil Belajar :
Mengenal macam-macam agama
Indikator :
Menyebutkan tempat-tempat ibadah
Hasil Belajar :
Memiliki sopan santun dan mengucap salam
Indikator :
Tidak mengganggu teman yang sedang beribadah
TOLERANSI
17. Model Connected
(Bahasa)
Hasil Belajar :
Mendengarkan dan memahami kata dan kalimat sederhana
Indikator :
Mendengarkan cerita dan menceritakan kembali isi cerita
sederhana
Hasil Belajar :
Mendengarkan dan membedakan bunyi suara,
bunyi Bahasa, dan mengucapkannya
Indikator :
Menyebutkan kata-kata yang mempunyai
suku kata awal yang sama
Hasil Belajar :
Mempelajari kosakata yang diperlukan
untuk berkomunikasi sehari-hari
Indikator :
Bercerita, menggunakan kata ganti aku,
saya
DAPAT BERKOMUNIKASI
SECARA LISAN
18. Model Connected (Seni)
Hasil Belajar :
Dapat menggambar sederhana
Indikator :
Menggambar bebas dengan berbagai media
Hasil Belajar :
Dapat mewarnai gambar
Indikator :
Mewarnai bentuk gambar sederhana
MENGGAMBAR DAN
MEWARNAI