SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
Logika Predikat
Teknik Informatika
Universitas Trunojoyo Madura

Fika Hastarita Rachman
Pembahasan
Latar Belakang Logika Predikat
 Penulisan Logika Predikat
 Simbol Predikat
 Kuantor Pernyataan
 Universal - Eksistensial


Fika Hastarita Rachman
Latar Belakang Logika Predikat


Unit dasar logika proposisional adalah
pernyataan logis,ex:
◦ “Baju ini berwarna merah”, atau
◦ “Bumi bulat”, atau



AND, OR

Analisa :
◦ Terdapat objek : “Baju”, “Bumi”
◦ variabel untuk menyajikan obyek-obyek tersebut : “bulat”,
atau “berwarna merah”, disebut sebai predikat (sifat)

Fika Hastarita Rachman
Contoh Logika Predikat
x>4
 x=y+2
 Budi seorang mahasiswa


Analisa:
pernyataan “ x lebih besar dari 4” terdiri 2 bagian :
◦ Variabel x sebagai subyek dari pernyataan dan
◦ Predikat yaitu “ lebih besar dari 4”, yg menyatakan kriteria
benar atau salah dari subyeknya


Predikat adalah suatu fungsi daripada satu atau lebih
argumen yg hasilnya adalah benar (true) atau salah
(false).
Fika Hastarita Rachman
Penulisan Logika Predikat


“ x lebih besar dari 4”

P(x)

◦ P melambangkan predikat “lebih besar dari 4”
◦ x adalah variabel


P(x) juga dapat disebut sebagai nilai daripada
fungsi proposisi P pada x



Nilai kebenaran diperoleh jika nilai x ada
◦ jika x = 5 maka P(x) bernilai kebenaran benar
◦ ji ka x = 3 maka P(x) bernilai kebenaran salah
Fika Hastarita Rachman
Contoh argumen lebih dari 2
variabel
Contoh

Argumen

Arti

Equal (m,n)

m dan n adalah integer

m dan n adalah sama

Sibling(Ari, Emon) dua nama orang

Mereka sdr kandung

Persamaan(f,p,g)

F adl persamaan dari
bilangan integer p dan
g

Tiga bilangan integer

Fika Hastarita Rachman
Contoh








Adl_makhluk_hidup(a);
Adl_Orang_Tua_dari(a1,a2) ;
Sama_dengan(x1,x2);
Kaya(orang)  Dapat_membeli(orang,obyek)
(Besar(obyek)  Padat(obyek))  Berat(obyek)
Genap(x)  Faktor(2,x)
Passport-UK(x)  Lahir-UK(x)  PassportUK(Or-Tua(x))

Fika Hastarita Rachman
Simbol Predikat
Simbol untuk predikat digunakan huruf p, q, r, p1,
p2, . . . ,p3, q1, …
• Simbol obyek (individu) digunakan huruf x, y, z, u,
v, w, x1, …
• Jadi jika x mempunyai sifat p maka ditulis p(x)
• Jika x dan y mempunyai sifat p maka dapat
ditulis p(x,y)
•

Fika Hastarita Rachman
Contoh Penggunaan Simbol
1. Budi seorang mahasiswa and Anik seorang
penari
(p(b) and q(a))
2. Tidaklah benar bahwa Budi seorang tukang
becak
(not r(b))
3. If Budi seorang mahsiswa then Budi dapat
membaca.
(p(b)  q(b))
Fika Hastarita Rachman
Contoh pernyataan
Terjemahkan kedalam bahasa sehari-hari
a). Truk(x)
x adalah Truk
b). Mobil(x)
x adalah Mobil
c). Sepeda(x)
x adalah Sepeda
d). Lebih_Mahal(x,y)
x lebih mahal daripada y
e). Lebih_Cepat(x,y)
x lebih cepat daripada y

Fika Hastarita Rachman
Kuantor Pernyataan


Cara lain untuk mendapat kalimat deklaratif dari
suatu pernyataan adalah dengan menggunakan
kuantor, yaitu menentukan kuantifikasi obyeknya



Ada dua jenis kuantor yaitu :
1. Kuantor universal ()
2. Kuantor eksistensial ()

Fika Hastarita Rachman
Kuantor Universal
(a) Setiap integer mempunyai faktor priem.
(b) Untuk semua x,
jika x adalah suatu integer
maka x mempunyai suatu faktor priem
(c) Untuk semua x,
(Adl_integer(x)  Punya_fak_priem(x))
“For All” disebut dng kuantor universal, dituliskan
dng simbol 
x (Adl_integer(x)  Punya_faktor_priem(x))
Fika Hastarita Rachman
Kuantor Eksistensial
Terdapatlah paling sedikit satu obyek x sedemikian
sehingga Pred(x)
x( Pred(x))
Tidaklah benar bahwa untuk semua anggota (x), anggota
(x) tidak mempunyai sifat Pred.

x(Pred(x))

Fika Hastarita Rachman
Universal - Eksistensial
1.

Kuantor universal :
sifat p dimiliki oleh setiap x dalam semesta
pembicaraanya.(x)p(x)

2.

Kuantor eksistensial:
sifat p dimiliki oleh paling sedikit satu x dalam
semesta pembicaraanya. (x)p(x)

Fika Hastarita Rachman
Contoh
•

Setiap laki-laki harus wajib militer
Untuk setiap x, jika x laki-laki maka x harus wajib militer

•

Ada beberapa laki-laki yang tidak wajib militer
Terdapat x sehingga x laki-laki dan x tidak wajib militer



Jika p adalah menunjukkan sifat “laki-laki” dan q
menunjukkan sifat “wajib militer”, maka kalimat
tersebut dapat ditulis :
1. (x)p(x)q(x)
2. (x)p(x)   q(x)

Fika Hastarita Rachman
Contoh pernyataan kuantor
x (Sepeda(x)  y (Mobil(y)  Lebih_Mahal(y,x))
Solusi :
Untuk semua x, jika x adalah suatu sepeda, maka ada y
adalah mobil dan y lebih mahal daripada x
Tulis kembali :
Untuk setiap sepeda terdapatlah suatu mobil yg lebih
mahal
xy ((Truk(x)  Sepeda(y))  Lebih_cepat(x,y))

Fika Hastarita Rachman
Soal Latihan
1) xy ((Truk(x)  Sepeda(y))  Lebih_cepat(x,y))
2) z (Mobil(z)  xy (Truk(x)  Sepeda(y)) 
(Lebih_cepat(z,x)  Lebih_cepat(z,y) 
Lebih_mahal(z,x)  Lebih_mahal(z,y))))

Fika Hastarita Rachman
Hubungan Kuantor  dan 
Pandang contoh sebagai berikut :
Pernyataan p : “Setiap peserta kuliah Logika informatika mendapat
nilai A”
Ingkarannya :
p adalah : “ Tidak setiap peserta kuliah logika infor
matika mendapat nilai A”
atau boleh dikatakan : “ Ada peserta kuliah logika informatika
mendapat nilai tidak A (mis B)”

Jika dua pernyataan tersebut ditulis dengan kuantor dan semesta
pembicaraannya adalah semua peserta kuliah logika informatika,
maka kalimat pertama : (x)A(x) ( A adalah sifat mendapat nilai A)
dan yang kedua(neg) : (x)A(x)
Hubungan kuantor  dan 
Pandang contoh lagi sebagai berikut :
Pernyataan p : “Ada peserta kuliah Logika informatika mendapat
nilai A”
Ingkarannya :
p adalah : “ Tidak ada peserta kuliah logika infor
matika mendapat nilai A”
atau boleh dikatakan : “ Setiap peserta kuliah logika informatika
mendapat nilai tidak A ”

Jika dua pernyataan tersebut ditulis dengan kuantor dan semesta
pembicaraannya adalah semua peserta kuliah logika informatika,
maka kalimat pertama : (x)A(x) ( A adalah sifat mendapat nilai A)
Dan yang kedua(neg) : (x)A(x)
Negasi kuantor

Hubungan antara kuantor universal dengan kuantor eksistensial

E1 : (  x ) p ( x )  (  x ) p ( x )
E2 : (  x ) p ( x )

 (x)p(x)

E3 : (x)p(x)q(x)  (x)p(x)  q(x)

E4 : (x)p(x)  q(x)  (x)p(x)q(x)
Rumusan/Formula yang melibatkan lebih dari satu kuantor
Jika suatu predikat menyangkut lebih dari satu obyek, misalnya p(x,y)
,maka perlu dibicarakan pernyataan dengan lebih dari satu kuantor.
Kombinasi kuantor yang mungkin untuk predikat p(x,y) adalah :
(x)(y)p(x,y)
(x)(y)p(x,y)

; (x)(y)p(x,y)
; (x)(y)p(x,y)

Didapat rumusan sbb :
1. (x)(y)p(x,y)  (y)(x)p(x,y)
2. (x)(y)p(x,y)  (y)(x)p(x,y)
3. (y)(x)p(x,y)  (x)(y)p(x,y)
4. (x)(y)p(x,y)  (y)(x)p(x,y)
5. (x)(y)p(x,y)  (y)(x)p(x,y)

Kita dapat mencari ingkar
nya sbb :
(x)(y)p(x,y) 
(x)(y)p(x,y) 
(x)(y)p(x,y)
Soal
Misalkan R menunjukkan sifat bilangan riil,
tuliskan pernyataan berikut dengan kuantor
a. Untuk setiap bil. Riil, kuadratnya tidak pernah kurang dr
nol.
b. Tidak setiap bilangan riil mempunyai akar pangkat dua
c. Untuk setiap bilangan yang kudratnya kurang dari nol
pasti bukan merupakan bilangan riil.
d. Tidak ada bil.riil yg akarnya lebih besar dari bilangan itu
sendiri

Fika Hastarita Rachman

More Related Content

What's hot

BAB 2 : KALIMAT BERKUANTOR
BAB 2 : KALIMAT BERKUANTORBAB 2 : KALIMAT BERKUANTOR
BAB 2 : KALIMAT BERKUANTORMustahal SSi
 
Aturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode PembuktianAturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode PembuktianFahrul Usman
 
Matematika Diskrit - 01 pengantar matematika diskrit
Matematika Diskrit - 01 pengantar matematika diskrit Matematika Diskrit - 01 pengantar matematika diskrit
Matematika Diskrit - 01 pengantar matematika diskrit KuliahKita
 
Penyederhanaan Fungsi Boolean
Penyederhanaan Fungsi BooleanPenyederhanaan Fungsi Boolean
Penyederhanaan Fungsi BooleanFahrul Razi
 
Peubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuPeubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuAnderzend Awuy
 
Algoritma Pemrograman (Flowchart) - Logika dan Algoritma
Algoritma Pemrograman (Flowchart) - Logika dan AlgoritmaAlgoritma Pemrograman (Flowchart) - Logika dan Algoritma
Algoritma Pemrograman (Flowchart) - Logika dan AlgoritmaAri Septiawan
 
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan BinomialDistribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan BinomialSilvia_Al
 
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )Kelinci Coklat
 
Matematika Diskrit - 02 pengantar logika (2013)
Matematika Diskrit - 02 pengantar logika (2013)Matematika Diskrit - 02 pengantar logika (2013)
Matematika Diskrit - 02 pengantar logika (2013)KuliahKita
 
Metode numerik persamaan non linier
Metode numerik persamaan non linierMetode numerik persamaan non linier
Metode numerik persamaan non linierIzhan Nassuha
 
Algoritma untuk mengecek bilangan di antara 2 bilangan masukan
Algoritma untuk mengecek bilangan di antara 2 bilangan masukanAlgoritma untuk mengecek bilangan di antara 2 bilangan masukan
Algoritma untuk mengecek bilangan di antara 2 bilangan masukanputraindo
 
Beberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinuBeberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinuRaden Maulana
 
Teorema green dalam bidang
Teorema green dalam bidangTeorema green dalam bidang
Teorema green dalam bidangokti agung
 

What's hot (20)

BAB 2 : KALIMAT BERKUANTOR
BAB 2 : KALIMAT BERKUANTORBAB 2 : KALIMAT BERKUANTOR
BAB 2 : KALIMAT BERKUANTOR
 
Aturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode PembuktianAturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode Pembuktian
 
Matematika Diskrit - 01 pengantar matematika diskrit
Matematika Diskrit - 01 pengantar matematika diskrit Matematika Diskrit - 01 pengantar matematika diskrit
Matematika Diskrit - 01 pengantar matematika diskrit
 
Penyederhanaan Fungsi Boolean
Penyederhanaan Fungsi BooleanPenyederhanaan Fungsi Boolean
Penyederhanaan Fungsi Boolean
 
Logika dasr
Logika dasrLogika dasr
Logika dasr
 
2. galat
2. galat2. galat
2. galat
 
Peubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuPeubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinu
 
Algoritma Pemrograman (Flowchart) - Logika dan Algoritma
Algoritma Pemrograman (Flowchart) - Logika dan AlgoritmaAlgoritma Pemrograman (Flowchart) - Logika dan Algoritma
Algoritma Pemrograman (Flowchart) - Logika dan Algoritma
 
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan BinomialDistribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
 
relasi himpunan
relasi himpunanrelasi himpunan
relasi himpunan
 
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
 
Matematika Diskrit - 02 pengantar logika (2013)
Matematika Diskrit - 02 pengantar logika (2013)Matematika Diskrit - 02 pengantar logika (2013)
Matematika Diskrit - 02 pengantar logika (2013)
 
Metode numerik persamaan non linier
Metode numerik persamaan non linierMetode numerik persamaan non linier
Metode numerik persamaan non linier
 
Turunan numerik
Turunan numerikTurunan numerik
Turunan numerik
 
ANALISIS REAL
ANALISIS REALANALISIS REAL
ANALISIS REAL
 
Logika matematika
Logika matematikaLogika matematika
Logika matematika
 
Algoritma untuk mengecek bilangan di antara 2 bilangan masukan
Algoritma untuk mengecek bilangan di antara 2 bilangan masukanAlgoritma untuk mengecek bilangan di antara 2 bilangan masukan
Algoritma untuk mengecek bilangan di antara 2 bilangan masukan
 
Beberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinuBeberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinu
 
Teorema green dalam bidang
Teorema green dalam bidangTeorema green dalam bidang
Teorema green dalam bidang
 
01 02-pseudocode
01 02-pseudocode01 02-pseudocode
01 02-pseudocode
 

Viewers also liked

LOGIKA PROPOSISI & PREDIKATLogika proposisi & predikat
LOGIKA PROPOSISI & PREDIKATLogika proposisi & predikatLOGIKA PROPOSISI & PREDIKATLogika proposisi & predikat
LOGIKA PROPOSISI & PREDIKATLogika proposisi & predikatZulfadli Fadli
 
discreet mathematics
discreet mathematicsdiscreet mathematics
discreet mathematicsKumar
 
Logika informatika (Bambang Sugianto, S.T., M.Kom - UMNU KEBUMEN )
Logika informatika (Bambang Sugianto, S.T., M.Kom - UMNU KEBUMEN )Logika informatika (Bambang Sugianto, S.T., M.Kom - UMNU KEBUMEN )
Logika informatika (Bambang Sugianto, S.T., M.Kom - UMNU KEBUMEN )Bambang Sugianto
 
Representasi Pengetahuan
Representasi PengetahuanRepresentasi Pengetahuan
Representasi PengetahuanSherly Uda
 
Kecerdasan buatan ibu idha
Kecerdasan buatan ibu idhaKecerdasan buatan ibu idha
Kecerdasan buatan ibu idhaminanrni
 
Analisis data dasar puskesmas
Analisis data dasar puskesmasAnalisis data dasar puskesmas
Analisis data dasar puskesmasJoni Iswanto
 
Makalah makna kata konotasi, makna kata denotasi dan kata umum
Makalah makna kata konotasi, makna kata denotasi dan kata umumMakalah makna kata konotasi, makna kata denotasi dan kata umum
Makalah makna kata konotasi, makna kata denotasi dan kata umumSentra Komputer dan Foto Copy
 
Soal logika-matematika
Soal logika-matematikaSoal logika-matematika
Soal logika-matematikaRafli Nugraha
 
contoh soal dan pembahasan - Logika matematika
contoh soal dan pembahasan - Logika matematikacontoh soal dan pembahasan - Logika matematika
contoh soal dan pembahasan - Logika matematikaMya Miranda
 
Logika Matematika - Wahyu Fuadi, ST, M.IT
Logika Matematika - Wahyu Fuadi, ST, M.ITLogika Matematika - Wahyu Fuadi, ST, M.IT
Logika Matematika - Wahyu Fuadi, ST, M.ITsaid zulhelmi
 
Social control And Agencies of social control
Social control And Agencies of social controlSocial control And Agencies of social control
Social control And Agencies of social controlSaira Randhawa
 

Viewers also liked (14)

LOGIKA PROPOSISI & PREDIKATLogika proposisi & predikat
LOGIKA PROPOSISI & PREDIKATLogika proposisi & predikatLOGIKA PROPOSISI & PREDIKATLogika proposisi & predikat
LOGIKA PROPOSISI & PREDIKATLogika proposisi & predikat
 
2 ruang keadaan
2 ruang keadaan2 ruang keadaan
2 ruang keadaan
 
Isi
IsiIsi
Isi
 
discreet mathematics
discreet mathematicsdiscreet mathematics
discreet mathematics
 
Ai 3
Ai 3Ai 3
Ai 3
 
Logika informatika (Bambang Sugianto, S.T., M.Kom - UMNU KEBUMEN )
Logika informatika (Bambang Sugianto, S.T., M.Kom - UMNU KEBUMEN )Logika informatika (Bambang Sugianto, S.T., M.Kom - UMNU KEBUMEN )
Logika informatika (Bambang Sugianto, S.T., M.Kom - UMNU KEBUMEN )
 
Representasi Pengetahuan
Representasi PengetahuanRepresentasi Pengetahuan
Representasi Pengetahuan
 
Kecerdasan buatan ibu idha
Kecerdasan buatan ibu idhaKecerdasan buatan ibu idha
Kecerdasan buatan ibu idha
 
Analisis data dasar puskesmas
Analisis data dasar puskesmasAnalisis data dasar puskesmas
Analisis data dasar puskesmas
 
Makalah makna kata konotasi, makna kata denotasi dan kata umum
Makalah makna kata konotasi, makna kata denotasi dan kata umumMakalah makna kata konotasi, makna kata denotasi dan kata umum
Makalah makna kata konotasi, makna kata denotasi dan kata umum
 
Soal logika-matematika
Soal logika-matematikaSoal logika-matematika
Soal logika-matematika
 
contoh soal dan pembahasan - Logika matematika
contoh soal dan pembahasan - Logika matematikacontoh soal dan pembahasan - Logika matematika
contoh soal dan pembahasan - Logika matematika
 
Logika Matematika - Wahyu Fuadi, ST, M.IT
Logika Matematika - Wahyu Fuadi, ST, M.ITLogika Matematika - Wahyu Fuadi, ST, M.IT
Logika Matematika - Wahyu Fuadi, ST, M.IT
 
Social control And Agencies of social control
Social control And Agencies of social controlSocial control And Agencies of social control
Social control And Agencies of social control
 

Similar to 8 logika predikat

Makalah STATISTIK MAEMATIKA II VARIABEL RANDOM
Makalah STATISTIK MAEMATIKA II VARIABEL RANDOMMakalah STATISTIK MAEMATIKA II VARIABEL RANDOM
Makalah STATISTIK MAEMATIKA II VARIABEL RANDOMNila Aulia
 
Kalkulus turunan dan integral
Kalkulus turunan dan integralKalkulus turunan dan integral
Kalkulus turunan dan integralHanifa Zulfitri
 
Kuliah1 0809
Kuliah1 0809Kuliah1 0809
Kuliah1 0809nilahafni
 
Kuliah1 0809
Kuliah1 0809Kuliah1 0809
Kuliah1 0809nilahafni
 
polinomial.ppt
polinomial.pptpolinomial.ppt
polinomial.pptsuci870827
 
Aamg01 logika-informatika-pendahuluan-burke-daliyo-0708-aaadal
Aamg01 logika-informatika-pendahuluan-burke-daliyo-0708-aaadalAamg01 logika-informatika-pendahuluan-burke-daliyo-0708-aaadal
Aamg01 logika-informatika-pendahuluan-burke-daliyo-0708-aaadalAdie Suryadi
 
141_20220523052455_Matek PPT8_Diferensial Fungsi Sederhana.ppt
141_20220523052455_Matek PPT8_Diferensial Fungsi Sederhana.ppt141_20220523052455_Matek PPT8_Diferensial Fungsi Sederhana.ppt
141_20220523052455_Matek PPT8_Diferensial Fungsi Sederhana.pptFahmiAchtaPratama2
 
Polinomial uprak sc math
Polinomial uprak sc mathPolinomial uprak sc math
Polinomial uprak sc mathMaresaW
 
Polynomials SMA Global Prestasi (Audrina, Maresa, Virgitta XI SC 2)
Polynomials SMA Global Prestasi (Audrina, Maresa, Virgitta XI SC 2)Polynomials SMA Global Prestasi (Audrina, Maresa, Virgitta XI SC 2)
Polynomials SMA Global Prestasi (Audrina, Maresa, Virgitta XI SC 2)VirgieBernadette1
 

Similar to 8 logika predikat (20)

Random Variable
Random VariableRandom Variable
Random Variable
 
Makalah STATISTIK MAEMATIKA II VARIABEL RANDOM
Makalah STATISTIK MAEMATIKA II VARIABEL RANDOMMakalah STATISTIK MAEMATIKA II VARIABEL RANDOM
Makalah STATISTIK MAEMATIKA II VARIABEL RANDOM
 
Kalkulus turunan dan integral
Kalkulus turunan dan integralKalkulus turunan dan integral
Kalkulus turunan dan integral
 
polinomial.ppt
polinomial.pptpolinomial.ppt
polinomial.ppt
 
polinomial.ppt
polinomial.pptpolinomial.ppt
polinomial.ppt
 
polinomial.ppt
polinomial.pptpolinomial.ppt
polinomial.ppt
 
polinomial.ppt
polinomial.pptpolinomial.ppt
polinomial.ppt
 
Kuliah1 0809
Kuliah1 0809Kuliah1 0809
Kuliah1 0809
 
Kuliah1 0809
Kuliah1 0809Kuliah1 0809
Kuliah1 0809
 
polinomial.ppt
polinomial.pptpolinomial.ppt
polinomial.ppt
 
Aamg01 logika-informatika-pendahuluan-burke-daliyo-0708-aaadal
Aamg01 logika-informatika-pendahuluan-burke-daliyo-0708-aaadalAamg01 logika-informatika-pendahuluan-burke-daliyo-0708-aaadal
Aamg01 logika-informatika-pendahuluan-burke-daliyo-0708-aaadal
 
141_20220523052455_Matek PPT8_Diferensial Fungsi Sederhana.ppt
141_20220523052455_Matek PPT8_Diferensial Fungsi Sederhana.ppt141_20220523052455_Matek PPT8_Diferensial Fungsi Sederhana.ppt
141_20220523052455_Matek PPT8_Diferensial Fungsi Sederhana.ppt
 
Andi navira indyani
Andi navira indyaniAndi navira indyani
Andi navira indyani
 
Andi navira indyanii
Andi navira indyaniiAndi navira indyanii
Andi navira indyanii
 
Fungsi pecah pada aljabar
Fungsi pecah pada aljabarFungsi pecah pada aljabar
Fungsi pecah pada aljabar
 
Andi navira
Andi naviraAndi navira
Andi navira
 
Andi navira
Andi naviraAndi navira
Andi navira
 
Polinomial uprak sc math
Polinomial uprak sc mathPolinomial uprak sc math
Polinomial uprak sc math
 
Polynomials SMA Global Prestasi (Audrina, Maresa, Virgitta XI SC 2)
Polynomials SMA Global Prestasi (Audrina, Maresa, Virgitta XI SC 2)Polynomials SMA Global Prestasi (Audrina, Maresa, Virgitta XI SC 2)
Polynomials SMA Global Prestasi (Audrina, Maresa, Virgitta XI SC 2)
 
Logika
LogikaLogika
Logika
 

8 logika predikat

  • 1. Logika Predikat Teknik Informatika Universitas Trunojoyo Madura Fika Hastarita Rachman
  • 2. Pembahasan Latar Belakang Logika Predikat  Penulisan Logika Predikat  Simbol Predikat  Kuantor Pernyataan  Universal - Eksistensial  Fika Hastarita Rachman
  • 3. Latar Belakang Logika Predikat  Unit dasar logika proposisional adalah pernyataan logis,ex: ◦ “Baju ini berwarna merah”, atau ◦ “Bumi bulat”, atau  AND, OR Analisa : ◦ Terdapat objek : “Baju”, “Bumi” ◦ variabel untuk menyajikan obyek-obyek tersebut : “bulat”, atau “berwarna merah”, disebut sebai predikat (sifat) Fika Hastarita Rachman
  • 4. Contoh Logika Predikat x>4  x=y+2  Budi seorang mahasiswa  Analisa: pernyataan “ x lebih besar dari 4” terdiri 2 bagian : ◦ Variabel x sebagai subyek dari pernyataan dan ◦ Predikat yaitu “ lebih besar dari 4”, yg menyatakan kriteria benar atau salah dari subyeknya  Predikat adalah suatu fungsi daripada satu atau lebih argumen yg hasilnya adalah benar (true) atau salah (false). Fika Hastarita Rachman
  • 5. Penulisan Logika Predikat  “ x lebih besar dari 4” P(x) ◦ P melambangkan predikat “lebih besar dari 4” ◦ x adalah variabel  P(x) juga dapat disebut sebagai nilai daripada fungsi proposisi P pada x  Nilai kebenaran diperoleh jika nilai x ada ◦ jika x = 5 maka P(x) bernilai kebenaran benar ◦ ji ka x = 3 maka P(x) bernilai kebenaran salah Fika Hastarita Rachman
  • 6. Contoh argumen lebih dari 2 variabel Contoh Argumen Arti Equal (m,n) m dan n adalah integer m dan n adalah sama Sibling(Ari, Emon) dua nama orang Mereka sdr kandung Persamaan(f,p,g) F adl persamaan dari bilangan integer p dan g Tiga bilangan integer Fika Hastarita Rachman
  • 7. Contoh        Adl_makhluk_hidup(a); Adl_Orang_Tua_dari(a1,a2) ; Sama_dengan(x1,x2); Kaya(orang)  Dapat_membeli(orang,obyek) (Besar(obyek)  Padat(obyek))  Berat(obyek) Genap(x)  Faktor(2,x) Passport-UK(x)  Lahir-UK(x)  PassportUK(Or-Tua(x)) Fika Hastarita Rachman
  • 8. Simbol Predikat Simbol untuk predikat digunakan huruf p, q, r, p1, p2, . . . ,p3, q1, … • Simbol obyek (individu) digunakan huruf x, y, z, u, v, w, x1, … • Jadi jika x mempunyai sifat p maka ditulis p(x) • Jika x dan y mempunyai sifat p maka dapat ditulis p(x,y) • Fika Hastarita Rachman
  • 9. Contoh Penggunaan Simbol 1. Budi seorang mahasiswa and Anik seorang penari (p(b) and q(a)) 2. Tidaklah benar bahwa Budi seorang tukang becak (not r(b)) 3. If Budi seorang mahsiswa then Budi dapat membaca. (p(b)  q(b)) Fika Hastarita Rachman
  • 10. Contoh pernyataan Terjemahkan kedalam bahasa sehari-hari a). Truk(x) x adalah Truk b). Mobil(x) x adalah Mobil c). Sepeda(x) x adalah Sepeda d). Lebih_Mahal(x,y) x lebih mahal daripada y e). Lebih_Cepat(x,y) x lebih cepat daripada y Fika Hastarita Rachman
  • 11. Kuantor Pernyataan  Cara lain untuk mendapat kalimat deklaratif dari suatu pernyataan adalah dengan menggunakan kuantor, yaitu menentukan kuantifikasi obyeknya  Ada dua jenis kuantor yaitu : 1. Kuantor universal () 2. Kuantor eksistensial () Fika Hastarita Rachman
  • 12. Kuantor Universal (a) Setiap integer mempunyai faktor priem. (b) Untuk semua x, jika x adalah suatu integer maka x mempunyai suatu faktor priem (c) Untuk semua x, (Adl_integer(x)  Punya_fak_priem(x)) “For All” disebut dng kuantor universal, dituliskan dng simbol  x (Adl_integer(x)  Punya_faktor_priem(x)) Fika Hastarita Rachman
  • 13. Kuantor Eksistensial Terdapatlah paling sedikit satu obyek x sedemikian sehingga Pred(x) x( Pred(x)) Tidaklah benar bahwa untuk semua anggota (x), anggota (x) tidak mempunyai sifat Pred. x(Pred(x)) Fika Hastarita Rachman
  • 14. Universal - Eksistensial 1. Kuantor universal : sifat p dimiliki oleh setiap x dalam semesta pembicaraanya.(x)p(x) 2. Kuantor eksistensial: sifat p dimiliki oleh paling sedikit satu x dalam semesta pembicaraanya. (x)p(x) Fika Hastarita Rachman
  • 15. Contoh • Setiap laki-laki harus wajib militer Untuk setiap x, jika x laki-laki maka x harus wajib militer • Ada beberapa laki-laki yang tidak wajib militer Terdapat x sehingga x laki-laki dan x tidak wajib militer  Jika p adalah menunjukkan sifat “laki-laki” dan q menunjukkan sifat “wajib militer”, maka kalimat tersebut dapat ditulis : 1. (x)p(x)q(x) 2. (x)p(x)   q(x) Fika Hastarita Rachman
  • 16. Contoh pernyataan kuantor x (Sepeda(x)  y (Mobil(y)  Lebih_Mahal(y,x)) Solusi : Untuk semua x, jika x adalah suatu sepeda, maka ada y adalah mobil dan y lebih mahal daripada x Tulis kembali : Untuk setiap sepeda terdapatlah suatu mobil yg lebih mahal xy ((Truk(x)  Sepeda(y))  Lebih_cepat(x,y)) Fika Hastarita Rachman
  • 17. Soal Latihan 1) xy ((Truk(x)  Sepeda(y))  Lebih_cepat(x,y)) 2) z (Mobil(z)  xy (Truk(x)  Sepeda(y))  (Lebih_cepat(z,x)  Lebih_cepat(z,y)  Lebih_mahal(z,x)  Lebih_mahal(z,y)))) Fika Hastarita Rachman
  • 18. Hubungan Kuantor  dan  Pandang contoh sebagai berikut : Pernyataan p : “Setiap peserta kuliah Logika informatika mendapat nilai A” Ingkarannya : p adalah : “ Tidak setiap peserta kuliah logika infor matika mendapat nilai A” atau boleh dikatakan : “ Ada peserta kuliah logika informatika mendapat nilai tidak A (mis B)” Jika dua pernyataan tersebut ditulis dengan kuantor dan semesta pembicaraannya adalah semua peserta kuliah logika informatika, maka kalimat pertama : (x)A(x) ( A adalah sifat mendapat nilai A) dan yang kedua(neg) : (x)A(x)
  • 19. Hubungan kuantor  dan  Pandang contoh lagi sebagai berikut : Pernyataan p : “Ada peserta kuliah Logika informatika mendapat nilai A” Ingkarannya : p adalah : “ Tidak ada peserta kuliah logika infor matika mendapat nilai A” atau boleh dikatakan : “ Setiap peserta kuliah logika informatika mendapat nilai tidak A ” Jika dua pernyataan tersebut ditulis dengan kuantor dan semesta pembicaraannya adalah semua peserta kuliah logika informatika, maka kalimat pertama : (x)A(x) ( A adalah sifat mendapat nilai A) Dan yang kedua(neg) : (x)A(x)
  • 20. Negasi kuantor Hubungan antara kuantor universal dengan kuantor eksistensial E1 : (  x ) p ( x )  (  x ) p ( x ) E2 : (  x ) p ( x )  (x)p(x) E3 : (x)p(x)q(x)  (x)p(x)  q(x) E4 : (x)p(x)  q(x)  (x)p(x)q(x)
  • 21. Rumusan/Formula yang melibatkan lebih dari satu kuantor Jika suatu predikat menyangkut lebih dari satu obyek, misalnya p(x,y) ,maka perlu dibicarakan pernyataan dengan lebih dari satu kuantor. Kombinasi kuantor yang mungkin untuk predikat p(x,y) adalah : (x)(y)p(x,y) (x)(y)p(x,y) ; (x)(y)p(x,y) ; (x)(y)p(x,y) Didapat rumusan sbb : 1. (x)(y)p(x,y)  (y)(x)p(x,y) 2. (x)(y)p(x,y)  (y)(x)p(x,y) 3. (y)(x)p(x,y)  (x)(y)p(x,y) 4. (x)(y)p(x,y)  (y)(x)p(x,y) 5. (x)(y)p(x,y)  (y)(x)p(x,y) Kita dapat mencari ingkar nya sbb : (x)(y)p(x,y)  (x)(y)p(x,y)  (x)(y)p(x,y)
  • 22. Soal Misalkan R menunjukkan sifat bilangan riil, tuliskan pernyataan berikut dengan kuantor a. Untuk setiap bil. Riil, kuadratnya tidak pernah kurang dr nol. b. Tidak setiap bilangan riil mempunyai akar pangkat dua c. Untuk setiap bilangan yang kudratnya kurang dari nol pasti bukan merupakan bilangan riil. d. Tidak ada bil.riil yg akarnya lebih besar dari bilangan itu sendiri Fika Hastarita Rachman