SlideShare a Scribd company logo
1 of 52
1
Pohon
Bahan Kuliah Matematika Diskrit
Program Studi Teknik Informatika Unimal
Rinaldi M/IF2091 Strukdis 2
Definisi
 Pohon adalah graf tak-berarah terhubung
yang tidak mengandung sirkuit
pohon pohon bukan pohon bukan pohon
a b
c d
e f
a b
c d
e f
a b
c d
e f
a b
c d
e f
Rinaldi M/IF2091 Strukdis 3
Hutan (forest) adalah
- kumpulan pohon yang saling lepas, atau
- graf tidak terhubung yang tidak mengandung sirkuit. Setiap
komponen di dalam graf terhubung tersebut adalah pohon.
Hutan yang terdiri dari tiga buah pohon
Rinaldi M/IF2091 Strukdis 4
Sifat-sifat (properti) pohon
 Teorema. Misalkan G = (V, E) adalah graf tak-berarah
sederhana dan jumlah simpulnya n. Maka, semua pernyataan
di bawah ini adalah ekivalen:
1. G adalah pohon.
2. Setiap pasang simpul di dalam G terhubung dengan
lintasan tunggal.
3. G terhubung dan memiliki m = n – 1 buah sisi.
4. G tidak mengandung sirkuit dan memiliki m = n – 1 buah
sisi.
5. G tidak mengandung sirkuit dan penambahan satu sisi
pada graf akan membuat hanya satu sirkuit.
6. G terhubung dan semua sisinya adalah jembatan.
 Teorema di atas dapat dikatakan sebagai definisi lain dari
pohon.
Rinaldi M/IF2091 Strukdis 5
Pohon Merentang (spanning tree)
 Pohon merentang dari graf terhubung adalah upagraf
merentang yang berupa pohon.
 Pohon merentang diperoleh dengan memutus sirkuit di
dalam graf.
G T1 T2 T3 T4
Rinaldi M/IF2091 Strukdis 6
 Setiap graf terhubung mempunyai paling sedikit satu buah
pohon merentang.
 Graf tak-terhubung dengan k komponen mempunyai k buah
hutan merentang yang disebut hutan merentang (spanning
forest).
Rinaldi M/IF2091 Strukdis 7
Aplikasi Pohon Merentang
1. Jumlah ruas jalan seminimum mungkin yang
menghubungkan semua kota sehingga setiap kota tetap
terhubung satu sama lain.
2. Perutean (routing) pesan pada jaringan komputer.
(a) (b)
Router
Subnetwork
(a) Jaringan komputer, (b) Pohon merentang multicast
Rinaldi M/IF2091 Strukdis 8
Pohon Merentang Minimum
 Graf terhubung-berbobot mungkin mempunyai lebih dari 1
pohon merentang.
 Pohon merentang yang berbobot minimum –dinamakan pohon
merentang minimum (minimum spanning tree).
a
b
c
d
e
f
g
h
55
5
40
25
45
30
50
20
15
35 10
a
b
c
d
e
f
g
h
5
40
25 30
20
15
10
Rinaldi M/IF2091 Strukdis 9
Algoritma Prim
Langkah 1: ambil sisi dari graf G yang berbobot minimum,
masukkan ke dalam T.
Langkah 2: pilih sisi (u, v) yang mempunyai bobot minimum dan
bersisian dengan simpul di T, tetapi (u, v) tidak
membentuk sirkuit di T. Masukkan (u, v) ke dalam T.
Langkah 3: ulangi langkah 2 sebanyak n – 2 kali.
Rinaldi M/IF2091 Strukdis 10
procedure Prim(input G : graf, output T : pohon)
{ Membentuk pohon merentang minimum T dari graf terhubung-
berbobot G.
Masukan: graf-berbobot terhubung G = (V, E), dengan V= n
Keluaran: pohon rentang minimum T = (V, E’)
}
Deklarasi
i, p, q, u, v : integer
Algoritma
Cari sisi (p,q) dari E yang berbobot terkecil
T  {(p,q)}
for i1 to n-2 do
Pilih sisi (u,v) dari E yang bobotnya terkecil namun
bersisian dengan simpul di T
T  T  {(u,v)}
endfor
Rinaldi M/IF2091 Strukdis 11
Contoh:
1 2
3
4
5
6
10
50
4530
20
15
35
55
25
40
Rinaldi M/IF2091 Strukdis 12
Langkah Sisi Bobot Pohon rentang
1 (1, 2) 10
1 210
2 (2, 6) 25
1 2
6
10
25
3 (3, 6) 15
1
3
6
10
15
25
4 (4, 6) 20
1 2
3
4
6
10
20
15
25
5 (3, 5) 35
1 2
3
4
5
6
10
45
20
15
35
55
25
Rinaldi M/IF2091 Strukdis 13
Pohon merentang minimum yang dihasilkan:
Bobot = 10 + 25 + 15 + 20 + 35 = 105
1 2
3
4
5
6
10
45
20
15
35
55
25
Rinaldi M/IF2091 Strukdis 14
 Pohon merentang yang dihasilkan tidak
selalu unik meskipun bobotnya tetap sama.
 Hal ini terjadi jika ada beberapa sisi yang
akan dipilih berbobot sama.
Rinaldi M/IF2091 Strukdis 15
Contoh:
Tiga buah pohon merentang minimumnya:
a b c d
e
f g h
i j k l
3 2
4 2 3
5 4
4 2
4
a b c d
e
f h
i j k l
3 2
4 2 3
5 3 4
4 2
4
a b c d
e
f g h
i j k l
3 4 2
4 2 3
5 3 4
2
4
3
Bobotnya sama yaitu = 36
a b c d
e
f g
h
i j k l
3
5
6
5 3 5 4
4 2
4 4
4 2
6324
Rinaldi M/IF2091 Strukdis 16
Algoritma Kruskal
( Langkah 0: sisi-sisi dari graf sudah diurut menaik berdasarkan
bobotnya – dari bobot kecil ke bobot besar)
Langkah 1: T masih kosong
Langkah 2: pilih sisi (u, v) dengan bobot minimum yang tidak
membentuk sirkuit di T. Tambahkan (u, v) ke dalam
T.
Langkah 3: ulangi langkah 2 sebanyak n – 1 kali.
Rinaldi M/IF2091 Strukdis 17
procedure Kruskal(input G : graf, output T : pohon)
{ Membentuk pohon merentang minimum T dari graf terhubung –
berbobot G.
Masukan: graf-berbobot terhubung G = (V, E), dengan V= n
Keluaran: pohon rentang minimum T = (V, E’)
}
Deklarasi
i, p, q, u, v : integer
Algoritma
( Asumsi: sisi-sisi dari graf sudah diurut menaik
berdasarkan bobotnya – dari bobot kecil ke bobot
besar)
T  {}
while jumlah sisi T < n-1 do
Pilih sisi (u,v) dari E yang bobotnya terkecil
if (u,v) tidak membentuk siklus di T then
T  T  {(u,v)}
endif
endfor
Rinaldi M/IF2091 Strukdis 18
Contoh:
1 2
3
4
5
6
10
50
4530
20
15
35
55
25
40
Rinaldi M/IF2091 Strukdis 19
Sisi-sisi diurut menaik:
Sisi (1,2) (3,6) (4,6) (2,6) (1,4) (3,5) (2,5) (1,5) (2,3) (5,6)
Bobot 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55
Langkah Sisi Bobot Hutan merentang
1 (1, 2) 10
2 (3, 6) 15
3 (4, 6) 20
0 1 2 3 4 5 6
1 2
1 2 3
6
4 5
1 2 3
6
4
5
4 (2, 6) 25
1 2 3
4
5
Rinaldi M/IF2091 Strukdis 20
Pohon merentang minimum yang dihasilkan:
Bobot = 10 + 25 + 15 + 20 + 35 = 105
4 (2, 6) 25
1 2 3
4
5
5 (1, 4) 30 ditolak
6 (3, 5) 35
1 2
3
6
4
5
1 2
3
4
5
6
10
45
20
15
35
55
25
Rinaldi M/IF2091 Strukdis 21
Pohon berakar (rooted tree)
 Pohon yang satu buah simpulnya diperlakukan sebagai akar dan
sisi-sisinya diberi arah sehingga menjadi graf berarah
dinamakan pohon berakar (rooted tree).
(a) Pohon berakar (b) sebagai perjanjian, tanda panah pada sisi dapat
dibuang
a
b
c
d
e
f g
h i j
a
b
c
d
e
f g
h i j
Rinaldi M/IF2091 Strukdis 22
b sebagai akar e sebagai akar
Pohon dan dua buah pohon berakar yang dihasilkan dari pemilihan
dua simpul berbeda sebagai akar
a
b
c
d
e f
g
h
f
g
a
b
c
d
e
f
g h
d
e
h
b
a c
Rinaldi M/IF2091 Strukdis 23
Terminologi pada Pohon Berakar
Anak (child atau children) dan Orangtua (parent)
b, c, dan d adalah anak-anak simpul a,
a adalah orangtua dari anak-anak itu
a
b
k
g
j
f
c d
ml
i
e
h
Rinaldi M/IF2091 Strukdis 24
2. Lintasan (path)
Lintasan dari a ke j adalah a, b, e, j.
Panjang lintasan dari a ke j adalah 3.
3. Saudara kandung (sibling)
f adalah saudara kandung e, tetapi g bukan
saudara kandung e, karena orangtua mereka
berbeda.
a
b
k
g
j
f
c d
ml
i
e
h
Rinaldi M/IF2091 Strukdis 25
4. Upapohon (subtree)
a
b
k
g
j
f
c d
ml
i
e
h
Rinaldi M/IF2091 Strukdis 26
5. Derajat (degree)
Derajat sebuah simpul adalah jumlah upapohon (atau jumlah
anak) pada simpul tersebut.
Derajat a adalah 3, derajat b adalah 2,
Derajat d adalah satu dan derajat c adalah 0.
Jadi, derajat yang dimaksudkan di sini adalah derajat-keluar.
Derajat maksimum dari semua simpul merupakan derajat pohon itu
sendiri. Pohon di atas berderajat 3
a
b
k
g
j
f
c d
ml
i
e
h
Rinaldi M/IF2091 Strukdis 27
6. Daun (leaf)
Simpul yang berderajat nol (atau tidak mempunyai anak) disebut
daun. Simpul h, i, j, f, c, l, dan m adalah daun.
7. Simpul Dalam (internal nodes)
Simpul yang mempunyai anak disebut simpul dalam. Simpul b, d,
e, g, dan k adalah simpul dalam. a
b
k
g
j
f
c d
ml
i
e
h
Rinaldi M/IF2091 Strukdis 28
8. Aras (level) atau Tingkat
9. Tinggi (height) atau Kedalaman (depth)
Aras maksimum dari suatu pohon disebut tinggi atau kedalaman
pohon tersebut. Pohon di atas mempunyai tinggi 4.
a
b
k
g
j
f
c d
ml
i
e
h
0
1
2
3
4
Aras
Rinaldi M/IF2091 Strukdis 29
Pohon Terurut (ordered tree)
Pohon berakar yang urutan anak-anaknya penting disebut pohon
terurut (ordered tree).
(a) (b)
(a) dan (b) adalah dua pohon terurut yang berbeda
1
2
6 87
3
4
9
10
5
1
2
68 7
3 4
9
10
5
Rinaldi M/IF2091 Strukdis 30
Pohon n-ary
 Pohon berakar yang setiap simpul cabangnya mempunyai
paling banyak n buah anak disebut pohon n-ary.
< sentence>
<subject> <verb> <object>
<article> <noun phrase> wears <article> <noun>
A <adjective> <noun> a <adjective> <noun>
tall boy red hat
Gambar Pohon parsing dari kalimat A tall boy wears a red hat
 Pohon n-ary dikatakan teratur atau penuh (full) jika setiap
simpul cabangnya mempunyai tepat n anak.
Rinaldi M/IF2091 Strukdis 31
Pohon Biner (binary tree)
 Adalah pohon n-ary dengan n = 2.
 Pohon yang paling penting karena banyak
aplikasinya.
 Setiap simpul di adlam pohon biner mempunyai
paling banyak 2 buah anak.
 Dibedakan antara anak kiri (left child) dan anak
kanan (right child)
 Karena ada perbedaan urutan anak, maka pohon
biner adalah pohon terurut.
Rinaldi M/IF2091 Strukdis 32
a
b c
d
a
b c
d
Gambar Dua buah pohon biner yang berbeda
Rinaldi M/IF2091 Strukdis 33
Gambar (a) Pohon condong-kiri, dan (b) pohon condong kanan
a
b
c
d
a
b
c
d
Rinaldi M/IF2091 Strukdis 34
Gambar Pohon biner penuh
Rinaldi M/IF2091 Strukdis 35
Pohon Biner Seimbang
Pada beberapa aplikasi, diinginkan tinggi upapohon kiri dan tinggi
upapohon kanan yang seimbang, yaitu berbeda maksimal 1.
T1 T2 T3
Gambar T1 dan T2 adalah pohon seimbang, sedangkan T3 bukan pohon
seimbang.
Rinaldi M/IF2091 Strukdis 36
Terapan Pohon Biner
1. Pohon Ekspresi
Gambar Pohon ekspresi dari (a + b)*(c/(d + e))
*
+ /
a b
+
d e
c
daun  operand
simpul dalam  operator
Rinaldi M/IF2091 Strukdis 37
2. Pohon Keputusan
Gambar Pohon keputusan untuk mengurutkan 3 buah elemen
a : b
a : c b : c
b : c c > a > b a : c c > b > a
a > b > c a > c > b b > a > c b > c > a
a > b b > a
a >c c > a
b > c c > b
b > c c > b
a >c c > a
Rinaldi M/IF2091 Strukdis 38
3. Kode Awalan
Gambar Pohon biner dari kode prefiks { 000, 001, 01, 10, 11}
1
11
1
0
0
0
0
111001
001000
Rinaldi M/IF2091 Strukdis 39
4. Kode Huffman
Tabel Kode ASCII
Simbol Kode ASCII
A 01000001
B 01000010
C 01000011
D 01000100
rangkaian bit untuk string ‘ABACCDA’:
01000001010000010010000010100000110100000110100010001000001
atau 7  8 = 56 bit (7 byte).
Rinaldi M/IF2091 Strukdis 40
Tabel Tabel kekerapan (frekuensi) dan kode Huffman
untuk string ABACCDA
Simbol Kekerapan Peluang Kode Huffman
A 3 3/7 0
B 1 1/7 110
C 2 2/7 10
D 1 1/7 111
Dengan kode Hufman, rangkaian bit untuk ’ABACCDA’:
0110010101110
hanya 13 bit!
Rinaldi M/IF2091 Strukdis 41
 Algoritma pembentukan pohon Huffman
1. Pilih dua simbol dengan peluang (probability) paling
kecil (pada contoh di atas simbol B dan D). Kedua
simbol tadi dikombinasikan sebagai simpul orangtua dari
simbol B dan D sehingga menjadi simbol BD dengan
peluang 1/7 + 1/7 = 2/7, yaitu jumlah peluang kedua
anaknya.
2. Selanjutnya, pilih dua simbol berikutnya, termasuk
simbol baru, yang mempunyai peluang terkecil.
3. Ulangi langkah 1 dan 2 sampai seluruh simbol habis.
Rinaldi M/IF2091 Strukdis 42
 A = 0, C = 10, B = 110, D = 111
ABCD, 7/7
A, 3/7 CBD, 4/7
C, 2/7 BD, 3/7
B, 3/7 D, 3/7
1
1
1
0
0
0
Rinaldi M/IF2091 Strukdis 43
5. Pohon Pencarian Biner
R
T1 T2
Kunci(T1) < Kunci(R)
Kunci(T2) > Kunci(R)
Rinaldi M/IF2091 Strukdis 44
Data: 50, 32, 18, 40, 60, 52, 5, 25, 70
50
32
4018
50
52 70
5 25
Rinaldi M/IF2091 Strukdis 45
Penelusuran (traversal) Pohon Biner
1. Preorder : R, T1, T2
- kunjungi R
- kunjungi T1 secara preorder
- kunjungi T2 secara preorder
2. Inorder : T1 , R, T2
- kunjungi T1 secara inorder
- kunjungi R
- kunjungi T2 secara inorder
3. Postorder : T1, T2 , R
- kunjungi T1 secara postorder
- kunjungi T2 secara postorder
- kunjungi R
Rinaldi M/IF2091 Strukdis 46
(a) preorder (b) inorder
(c) postorder
R
T1 T2
Langkah 3: kunjungi R
Langkah 1: kunjungi T1
secara postorder
Langkah 2: kunjungi T2
secara postorder
R
T1 T2
Langkah 1: kunjungi R
Langkah 2: kunjungi T1
secara preorder
Langkah 3: kunjungi T2
secara preorder
R
T1 T2
Langkah 2: kunjungi R
Langkah 1: kunjungiT1
secarainorder
Langkah 3: kunjungiT2
secarainorder
Rinaldi M/IF2091 Strukdis 47
preorder : * + a / b c - d * e f (prefix)
inorder : a + b / c * d - e * f (infix)
postorder : a b c / + d e f * - * (postfix)
*
+ -
a / d *
b c e f
Rinaldi M/IF2091 Strukdis 48
Soal latihan
1. Diketahui 8 buah koin uang logam. Satu dari
delapan koin itu ternyata palsu. Koin yang palsu
mungkin lebih ringan atau lebih berat daripada
koin yang asli. Misalkan tersedia sebuah
timbangan neraca yang sangat teliti. Buatlah
pohon keputusan untuk mencari uang palsu
dengan cara menimbang paling banyak hanya 3
kali saja.
Rinaldi M/IF2091 Strukdis 49
2. Tentukan hasil kunjungan preorder, inorder, dan postorder pada pohon 4-
ary berikut ini:
a
b c d
e f g h i j k l m
n o p q
Rinaldi M/IF2091 Strukdis 50
3. Gunakan pohon berakar untuk menggambarkan
semua kemungkinan hasil dari pertandingan
tenis antara dua orang pemain, Anton dan Budi,
yang dalam hal ini pemenangnya adalah pemain
yang pertama memenangkan dua set berturut-
turut atau pemain yang pertama memenangkan
total tiga set.
Rinaldi M/IF2091 Strukdis 51
4. Tentukan dan gambarkan pohon merentang minimum dari graf di bawah
ini (tahapan pembentukannya tidak perlu ditulis).
a b c
d
e
f
g h i
5 4
2 3 5 6 3
7 1
6 8 3 4 4
4 2
Rinaldi M/IF2091 Strukdis 52
6. Diberikan masukan berupa rangkaian karakter dengan urutan
sebagai berikut:
P, T, B, F, H, K, N, S, A, U, M, I, D, C, W, O
(a) Gambarkan pohon pencarian (search tree) yang terbentuk.
(b) Tentukan hasil penelusuran preorder, inorder, dan postorder,
dari pohon jawaban (a) di atas.

More Related Content

What's hot

Latihan 2.1 matdis ii no.2,3,5,9
Latihan 2.1 matdis ii no.2,3,5,9Latihan 2.1 matdis ii no.2,3,5,9
Latihan 2.1 matdis ii no.2,3,5,9
Mery Hutabarat
 
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi booleanBab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Cliquerz Javaneze
 
Algoritma dan Pemrograman C++ (Pseudocode & Flowchart)
Algoritma dan Pemrograman C++ (Pseudocode & Flowchart)Algoritma dan Pemrograman C++ (Pseudocode & Flowchart)
Algoritma dan Pemrograman C++ (Pseudocode & Flowchart)
Nabil Muhammad Firdaus
 
Iterasi gauss seidel
Iterasi gauss seidelIterasi gauss seidel
Iterasi gauss seidel
Nur Fadzri
 

What's hot (20)

Matematika Diskrit kombinatorial
Matematika Diskrit  kombinatorialMatematika Diskrit  kombinatorial
Matematika Diskrit kombinatorial
 
Latihan 2.1 matdis ii no.2,3,5,9
Latihan 2.1 matdis ii no.2,3,5,9Latihan 2.1 matdis ii no.2,3,5,9
Latihan 2.1 matdis ii no.2,3,5,9
 
Bab 12-kode-huffman
Bab 12-kode-huffmanBab 12-kode-huffman
Bab 12-kode-huffman
 
Fungsi Pembangkit
Fungsi PembangkitFungsi Pembangkit
Fungsi Pembangkit
 
Matematika Diskrit - 01 pengantar matematika diskrit
Matematika Diskrit - 01 pengantar matematika diskrit Matematika Diskrit - 01 pengantar matematika diskrit
Matematika Diskrit - 01 pengantar matematika diskrit
 
teori graf (planar
teori graf (planarteori graf (planar
teori graf (planar
 
PPT Matematika Diskrit - POHON
PPT Matematika Diskrit - POHONPPT Matematika Diskrit - POHON
PPT Matematika Diskrit - POHON
 
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
 
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi booleanBab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
 
Algoritma dan Pemrograman C++ (Pseudocode & Flowchart)
Algoritma dan Pemrograman C++ (Pseudocode & Flowchart)Algoritma dan Pemrograman C++ (Pseudocode & Flowchart)
Algoritma dan Pemrograman C++ (Pseudocode & Flowchart)
 
Himpunan matematika diskrit
Himpunan matematika diskritHimpunan matematika diskrit
Himpunan matematika diskrit
 
Materi 3 Finite State Automata
Materi 3   Finite State AutomataMateri 3   Finite State Automata
Materi 3 Finite State Automata
 
2 deret fourier
2 deret fourier2 deret fourier
2 deret fourier
 
pewarnaan graf
pewarnaan grafpewarnaan graf
pewarnaan graf
 
Aturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode PembuktianAturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode Pembuktian
 
Matematika Diskrit - 09 graf - 06
Matematika Diskrit - 09 graf - 06Matematika Diskrit - 09 graf - 06
Matematika Diskrit - 09 graf - 06
 
Iterasi gauss seidel
Iterasi gauss seidelIterasi gauss seidel
Iterasi gauss seidel
 
Matematika diskrit Aplikasi Graf / Graf
Matematika diskrit  Aplikasi Graf / GrafMatematika diskrit  Aplikasi Graf / Graf
Matematika diskrit Aplikasi Graf / Graf
 
Turunan numerik
Turunan numerikTurunan numerik
Turunan numerik
 
2. galat
2. galat2. galat
2. galat
 

Similar to Pohon(tree) matematika diskrit (17)

grafpohonbagianke6-131005095330-phpapp01.pdf
grafpohonbagianke6-131005095330-phpapp01.pdfgrafpohonbagianke6-131005095330-phpapp01.pdf
grafpohonbagianke6-131005095330-phpapp01.pdf
 
Matematika Diskrit - 10 pohon - 02
Matematika Diskrit - 10 pohon - 02Matematika Diskrit - 10 pohon - 02
Matematika Diskrit - 10 pohon - 02
 
Matematika diskrit tree
Matematika diskrit  treeMatematika diskrit  tree
Matematika diskrit tree
 
Graf (bagian 1)
Graf (bagian 1)Graf (bagian 1)
Graf (bagian 1)
 
GRAPH POHON
GRAPH POHONGRAPH POHON
GRAPH POHON
 
TreeTreeTreeTreeTreeTreeTreeTreeTreeTree
TreeTreeTreeTreeTreeTreeTreeTreeTreeTreeTreeTreeTreeTreeTreeTreeTreeTreeTreeTree
TreeTreeTreeTreeTreeTreeTreeTreeTreeTree
 
Pohon_Tree_pdf (1).pdf
Pohon_Tree_pdf (1).pdfPohon_Tree_pdf (1).pdf
Pohon_Tree_pdf (1).pdf
 
Graf 2
Graf 2Graf 2
Graf 2
 
graf2013-140930043732-phpapp01.pdf
graf2013-140930043732-phpapp01.pdfgraf2013-140930043732-phpapp01.pdf
graf2013-140930043732-phpapp01.pdf
 
PPT MTK Diskrit 3.pptx
PPT MTK Diskrit 3.pptxPPT MTK Diskrit 3.pptx
PPT MTK Diskrit 3.pptx
 
06-2. Teori Bilangan.pdf
06-2. Teori Bilangan.pdf06-2. Teori Bilangan.pdf
06-2. Teori Bilangan.pdf
 
Diskret VIII Tree
Diskret VIII TreeDiskret VIII Tree
Diskret VIII Tree
 
ITP UNS SEMESTER 2 Analisis jaringan, ohp
ITP UNS SEMESTER 2 Analisis jaringan, ohpITP UNS SEMESTER 2 Analisis jaringan, ohp
ITP UNS SEMESTER 2 Analisis jaringan, ohp
 
Teori Bilangan bagian 1.pptx
Teori Bilangan bagian 1.pptxTeori Bilangan bagian 1.pptx
Teori Bilangan bagian 1.pptx
 
Matematika Diskrit - 09 graf - 05
Matematika Diskrit - 09 graf - 05Matematika Diskrit - 09 graf - 05
Matematika Diskrit - 09 graf - 05
 
Graf-2020-Bagian3.pptx
Graf-2020-Bagian3.pptxGraf-2020-Bagian3.pptx
Graf-2020-Bagian3.pptx
 
8 algoritma-branch-and-bound-2
8 algoritma-branch-and-bound-28 algoritma-branch-and-bound-2
8 algoritma-branch-and-bound-2
 

More from said zulhelmi

More from said zulhelmi (12)

P4 kalkulus proposisi
P4 kalkulus proposisiP4 kalkulus proposisi
P4 kalkulus proposisi
 
P2 logika pernyataan dan nilai kebenaran
P2 logika pernyataan dan nilai kebenaranP2 logika pernyataan dan nilai kebenaran
P2 logika pernyataan dan nilai kebenaran
 
Logika Matematika - Wahyu Fuadi, ST, M.IT
Logika Matematika - Wahyu Fuadi, ST, M.ITLogika Matematika - Wahyu Fuadi, ST, M.IT
Logika Matematika - Wahyu Fuadi, ST, M.IT
 
Makalah Kegunaan Matematika Diskrit pada Teknik Informatika
Makalah Kegunaan Matematika Diskrit pada Teknik InformatikaMakalah Kegunaan Matematika Diskrit pada Teknik Informatika
Makalah Kegunaan Matematika Diskrit pada Teknik Informatika
 
Linked List
Linked ListLinked List
Linked List
 
Ilmu negara
Ilmu negaraIlmu negara
Ilmu negara
 
Pengantar sistem basis data
Pengantar sistem basis dataPengantar sistem basis data
Pengantar sistem basis data
 
Sistem manajemen basis data
Sistem manajemen basis dataSistem manajemen basis data
Sistem manajemen basis data
 
Orkom p1-sejarah kom
Orkom p1-sejarah komOrkom p1-sejarah kom
Orkom p1-sejarah kom
 
Array Dimensi banyak struktur data pertemuan ke 3
Array Dimensi banyak struktur data pertemuan ke 3Array Dimensi banyak struktur data pertemuan ke 3
Array Dimensi banyak struktur data pertemuan ke 3
 
Pertemuan 3 organisasi_komputer_logika_digital
Pertemuan 3 organisasi_komputer_logika_digitalPertemuan 3 organisasi_komputer_logika_digital
Pertemuan 3 organisasi_komputer_logika_digital
 
Pertemuan 2 orkomr_struktur__fungsi_komputer
Pertemuan 2 orkomr_struktur__fungsi_komputerPertemuan 2 orkomr_struktur__fungsi_komputer
Pertemuan 2 orkomr_struktur__fungsi_komputer
 

Recently uploaded

Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Jajang Sulaeman
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
SuzanDwiPutra
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
EirinELS
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
ErikaPutriJayantini
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
furqanridha
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
luqmanhakimkhairudin
 

Recently uploaded (20)

Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIPPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Pohon(tree) matematika diskrit

  • 1. 1 Pohon Bahan Kuliah Matematika Diskrit Program Studi Teknik Informatika Unimal
  • 2. Rinaldi M/IF2091 Strukdis 2 Definisi  Pohon adalah graf tak-berarah terhubung yang tidak mengandung sirkuit pohon pohon bukan pohon bukan pohon a b c d e f a b c d e f a b c d e f a b c d e f
  • 3. Rinaldi M/IF2091 Strukdis 3 Hutan (forest) adalah - kumpulan pohon yang saling lepas, atau - graf tidak terhubung yang tidak mengandung sirkuit. Setiap komponen di dalam graf terhubung tersebut adalah pohon. Hutan yang terdiri dari tiga buah pohon
  • 4. Rinaldi M/IF2091 Strukdis 4 Sifat-sifat (properti) pohon  Teorema. Misalkan G = (V, E) adalah graf tak-berarah sederhana dan jumlah simpulnya n. Maka, semua pernyataan di bawah ini adalah ekivalen: 1. G adalah pohon. 2. Setiap pasang simpul di dalam G terhubung dengan lintasan tunggal. 3. G terhubung dan memiliki m = n – 1 buah sisi. 4. G tidak mengandung sirkuit dan memiliki m = n – 1 buah sisi. 5. G tidak mengandung sirkuit dan penambahan satu sisi pada graf akan membuat hanya satu sirkuit. 6. G terhubung dan semua sisinya adalah jembatan.  Teorema di atas dapat dikatakan sebagai definisi lain dari pohon.
  • 5. Rinaldi M/IF2091 Strukdis 5 Pohon Merentang (spanning tree)  Pohon merentang dari graf terhubung adalah upagraf merentang yang berupa pohon.  Pohon merentang diperoleh dengan memutus sirkuit di dalam graf. G T1 T2 T3 T4
  • 6. Rinaldi M/IF2091 Strukdis 6  Setiap graf terhubung mempunyai paling sedikit satu buah pohon merentang.  Graf tak-terhubung dengan k komponen mempunyai k buah hutan merentang yang disebut hutan merentang (spanning forest).
  • 7. Rinaldi M/IF2091 Strukdis 7 Aplikasi Pohon Merentang 1. Jumlah ruas jalan seminimum mungkin yang menghubungkan semua kota sehingga setiap kota tetap terhubung satu sama lain. 2. Perutean (routing) pesan pada jaringan komputer. (a) (b) Router Subnetwork (a) Jaringan komputer, (b) Pohon merentang multicast
  • 8. Rinaldi M/IF2091 Strukdis 8 Pohon Merentang Minimum  Graf terhubung-berbobot mungkin mempunyai lebih dari 1 pohon merentang.  Pohon merentang yang berbobot minimum –dinamakan pohon merentang minimum (minimum spanning tree). a b c d e f g h 55 5 40 25 45 30 50 20 15 35 10 a b c d e f g h 5 40 25 30 20 15 10
  • 9. Rinaldi M/IF2091 Strukdis 9 Algoritma Prim Langkah 1: ambil sisi dari graf G yang berbobot minimum, masukkan ke dalam T. Langkah 2: pilih sisi (u, v) yang mempunyai bobot minimum dan bersisian dengan simpul di T, tetapi (u, v) tidak membentuk sirkuit di T. Masukkan (u, v) ke dalam T. Langkah 3: ulangi langkah 2 sebanyak n – 2 kali.
  • 10. Rinaldi M/IF2091 Strukdis 10 procedure Prim(input G : graf, output T : pohon) { Membentuk pohon merentang minimum T dari graf terhubung- berbobot G. Masukan: graf-berbobot terhubung G = (V, E), dengan V= n Keluaran: pohon rentang minimum T = (V, E’) } Deklarasi i, p, q, u, v : integer Algoritma Cari sisi (p,q) dari E yang berbobot terkecil T  {(p,q)} for i1 to n-2 do Pilih sisi (u,v) dari E yang bobotnya terkecil namun bersisian dengan simpul di T T  T  {(u,v)} endfor
  • 11. Rinaldi M/IF2091 Strukdis 11 Contoh: 1 2 3 4 5 6 10 50 4530 20 15 35 55 25 40
  • 12. Rinaldi M/IF2091 Strukdis 12 Langkah Sisi Bobot Pohon rentang 1 (1, 2) 10 1 210 2 (2, 6) 25 1 2 6 10 25 3 (3, 6) 15 1 3 6 10 15 25 4 (4, 6) 20 1 2 3 4 6 10 20 15 25 5 (3, 5) 35 1 2 3 4 5 6 10 45 20 15 35 55 25
  • 13. Rinaldi M/IF2091 Strukdis 13 Pohon merentang minimum yang dihasilkan: Bobot = 10 + 25 + 15 + 20 + 35 = 105 1 2 3 4 5 6 10 45 20 15 35 55 25
  • 14. Rinaldi M/IF2091 Strukdis 14  Pohon merentang yang dihasilkan tidak selalu unik meskipun bobotnya tetap sama.  Hal ini terjadi jika ada beberapa sisi yang akan dipilih berbobot sama.
  • 15. Rinaldi M/IF2091 Strukdis 15 Contoh: Tiga buah pohon merentang minimumnya: a b c d e f g h i j k l 3 2 4 2 3 5 4 4 2 4 a b c d e f h i j k l 3 2 4 2 3 5 3 4 4 2 4 a b c d e f g h i j k l 3 4 2 4 2 3 5 3 4 2 4 3 Bobotnya sama yaitu = 36 a b c d e f g h i j k l 3 5 6 5 3 5 4 4 2 4 4 4 2 6324
  • 16. Rinaldi M/IF2091 Strukdis 16 Algoritma Kruskal ( Langkah 0: sisi-sisi dari graf sudah diurut menaik berdasarkan bobotnya – dari bobot kecil ke bobot besar) Langkah 1: T masih kosong Langkah 2: pilih sisi (u, v) dengan bobot minimum yang tidak membentuk sirkuit di T. Tambahkan (u, v) ke dalam T. Langkah 3: ulangi langkah 2 sebanyak n – 1 kali.
  • 17. Rinaldi M/IF2091 Strukdis 17 procedure Kruskal(input G : graf, output T : pohon) { Membentuk pohon merentang minimum T dari graf terhubung – berbobot G. Masukan: graf-berbobot terhubung G = (V, E), dengan V= n Keluaran: pohon rentang minimum T = (V, E’) } Deklarasi i, p, q, u, v : integer Algoritma ( Asumsi: sisi-sisi dari graf sudah diurut menaik berdasarkan bobotnya – dari bobot kecil ke bobot besar) T  {} while jumlah sisi T < n-1 do Pilih sisi (u,v) dari E yang bobotnya terkecil if (u,v) tidak membentuk siklus di T then T  T  {(u,v)} endif endfor
  • 18. Rinaldi M/IF2091 Strukdis 18 Contoh: 1 2 3 4 5 6 10 50 4530 20 15 35 55 25 40
  • 19. Rinaldi M/IF2091 Strukdis 19 Sisi-sisi diurut menaik: Sisi (1,2) (3,6) (4,6) (2,6) (1,4) (3,5) (2,5) (1,5) (2,3) (5,6) Bobot 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 Langkah Sisi Bobot Hutan merentang 1 (1, 2) 10 2 (3, 6) 15 3 (4, 6) 20 0 1 2 3 4 5 6 1 2 1 2 3 6 4 5 1 2 3 6 4 5 4 (2, 6) 25 1 2 3 4 5
  • 20. Rinaldi M/IF2091 Strukdis 20 Pohon merentang minimum yang dihasilkan: Bobot = 10 + 25 + 15 + 20 + 35 = 105 4 (2, 6) 25 1 2 3 4 5 5 (1, 4) 30 ditolak 6 (3, 5) 35 1 2 3 6 4 5 1 2 3 4 5 6 10 45 20 15 35 55 25
  • 21. Rinaldi M/IF2091 Strukdis 21 Pohon berakar (rooted tree)  Pohon yang satu buah simpulnya diperlakukan sebagai akar dan sisi-sisinya diberi arah sehingga menjadi graf berarah dinamakan pohon berakar (rooted tree). (a) Pohon berakar (b) sebagai perjanjian, tanda panah pada sisi dapat dibuang a b c d e f g h i j a b c d e f g h i j
  • 22. Rinaldi M/IF2091 Strukdis 22 b sebagai akar e sebagai akar Pohon dan dua buah pohon berakar yang dihasilkan dari pemilihan dua simpul berbeda sebagai akar a b c d e f g h f g a b c d e f g h d e h b a c
  • 23. Rinaldi M/IF2091 Strukdis 23 Terminologi pada Pohon Berakar Anak (child atau children) dan Orangtua (parent) b, c, dan d adalah anak-anak simpul a, a adalah orangtua dari anak-anak itu a b k g j f c d ml i e h
  • 24. Rinaldi M/IF2091 Strukdis 24 2. Lintasan (path) Lintasan dari a ke j adalah a, b, e, j. Panjang lintasan dari a ke j adalah 3. 3. Saudara kandung (sibling) f adalah saudara kandung e, tetapi g bukan saudara kandung e, karena orangtua mereka berbeda. a b k g j f c d ml i e h
  • 25. Rinaldi M/IF2091 Strukdis 25 4. Upapohon (subtree) a b k g j f c d ml i e h
  • 26. Rinaldi M/IF2091 Strukdis 26 5. Derajat (degree) Derajat sebuah simpul adalah jumlah upapohon (atau jumlah anak) pada simpul tersebut. Derajat a adalah 3, derajat b adalah 2, Derajat d adalah satu dan derajat c adalah 0. Jadi, derajat yang dimaksudkan di sini adalah derajat-keluar. Derajat maksimum dari semua simpul merupakan derajat pohon itu sendiri. Pohon di atas berderajat 3 a b k g j f c d ml i e h
  • 27. Rinaldi M/IF2091 Strukdis 27 6. Daun (leaf) Simpul yang berderajat nol (atau tidak mempunyai anak) disebut daun. Simpul h, i, j, f, c, l, dan m adalah daun. 7. Simpul Dalam (internal nodes) Simpul yang mempunyai anak disebut simpul dalam. Simpul b, d, e, g, dan k adalah simpul dalam. a b k g j f c d ml i e h
  • 28. Rinaldi M/IF2091 Strukdis 28 8. Aras (level) atau Tingkat 9. Tinggi (height) atau Kedalaman (depth) Aras maksimum dari suatu pohon disebut tinggi atau kedalaman pohon tersebut. Pohon di atas mempunyai tinggi 4. a b k g j f c d ml i e h 0 1 2 3 4 Aras
  • 29. Rinaldi M/IF2091 Strukdis 29 Pohon Terurut (ordered tree) Pohon berakar yang urutan anak-anaknya penting disebut pohon terurut (ordered tree). (a) (b) (a) dan (b) adalah dua pohon terurut yang berbeda 1 2 6 87 3 4 9 10 5 1 2 68 7 3 4 9 10 5
  • 30. Rinaldi M/IF2091 Strukdis 30 Pohon n-ary  Pohon berakar yang setiap simpul cabangnya mempunyai paling banyak n buah anak disebut pohon n-ary. < sentence> <subject> <verb> <object> <article> <noun phrase> wears <article> <noun> A <adjective> <noun> a <adjective> <noun> tall boy red hat Gambar Pohon parsing dari kalimat A tall boy wears a red hat  Pohon n-ary dikatakan teratur atau penuh (full) jika setiap simpul cabangnya mempunyai tepat n anak.
  • 31. Rinaldi M/IF2091 Strukdis 31 Pohon Biner (binary tree)  Adalah pohon n-ary dengan n = 2.  Pohon yang paling penting karena banyak aplikasinya.  Setiap simpul di adlam pohon biner mempunyai paling banyak 2 buah anak.  Dibedakan antara anak kiri (left child) dan anak kanan (right child)  Karena ada perbedaan urutan anak, maka pohon biner adalah pohon terurut.
  • 32. Rinaldi M/IF2091 Strukdis 32 a b c d a b c d Gambar Dua buah pohon biner yang berbeda
  • 33. Rinaldi M/IF2091 Strukdis 33 Gambar (a) Pohon condong-kiri, dan (b) pohon condong kanan a b c d a b c d
  • 34. Rinaldi M/IF2091 Strukdis 34 Gambar Pohon biner penuh
  • 35. Rinaldi M/IF2091 Strukdis 35 Pohon Biner Seimbang Pada beberapa aplikasi, diinginkan tinggi upapohon kiri dan tinggi upapohon kanan yang seimbang, yaitu berbeda maksimal 1. T1 T2 T3 Gambar T1 dan T2 adalah pohon seimbang, sedangkan T3 bukan pohon seimbang.
  • 36. Rinaldi M/IF2091 Strukdis 36 Terapan Pohon Biner 1. Pohon Ekspresi Gambar Pohon ekspresi dari (a + b)*(c/(d + e)) * + / a b + d e c daun  operand simpul dalam  operator
  • 37. Rinaldi M/IF2091 Strukdis 37 2. Pohon Keputusan Gambar Pohon keputusan untuk mengurutkan 3 buah elemen a : b a : c b : c b : c c > a > b a : c c > b > a a > b > c a > c > b b > a > c b > c > a a > b b > a a >c c > a b > c c > b b > c c > b a >c c > a
  • 38. Rinaldi M/IF2091 Strukdis 38 3. Kode Awalan Gambar Pohon biner dari kode prefiks { 000, 001, 01, 10, 11} 1 11 1 0 0 0 0 111001 001000
  • 39. Rinaldi M/IF2091 Strukdis 39 4. Kode Huffman Tabel Kode ASCII Simbol Kode ASCII A 01000001 B 01000010 C 01000011 D 01000100 rangkaian bit untuk string ‘ABACCDA’: 01000001010000010010000010100000110100000110100010001000001 atau 7  8 = 56 bit (7 byte).
  • 40. Rinaldi M/IF2091 Strukdis 40 Tabel Tabel kekerapan (frekuensi) dan kode Huffman untuk string ABACCDA Simbol Kekerapan Peluang Kode Huffman A 3 3/7 0 B 1 1/7 110 C 2 2/7 10 D 1 1/7 111 Dengan kode Hufman, rangkaian bit untuk ’ABACCDA’: 0110010101110 hanya 13 bit!
  • 41. Rinaldi M/IF2091 Strukdis 41  Algoritma pembentukan pohon Huffman 1. Pilih dua simbol dengan peluang (probability) paling kecil (pada contoh di atas simbol B dan D). Kedua simbol tadi dikombinasikan sebagai simpul orangtua dari simbol B dan D sehingga menjadi simbol BD dengan peluang 1/7 + 1/7 = 2/7, yaitu jumlah peluang kedua anaknya. 2. Selanjutnya, pilih dua simbol berikutnya, termasuk simbol baru, yang mempunyai peluang terkecil. 3. Ulangi langkah 1 dan 2 sampai seluruh simbol habis.
  • 42. Rinaldi M/IF2091 Strukdis 42  A = 0, C = 10, B = 110, D = 111 ABCD, 7/7 A, 3/7 CBD, 4/7 C, 2/7 BD, 3/7 B, 3/7 D, 3/7 1 1 1 0 0 0
  • 43. Rinaldi M/IF2091 Strukdis 43 5. Pohon Pencarian Biner R T1 T2 Kunci(T1) < Kunci(R) Kunci(T2) > Kunci(R)
  • 44. Rinaldi M/IF2091 Strukdis 44 Data: 50, 32, 18, 40, 60, 52, 5, 25, 70 50 32 4018 50 52 70 5 25
  • 45. Rinaldi M/IF2091 Strukdis 45 Penelusuran (traversal) Pohon Biner 1. Preorder : R, T1, T2 - kunjungi R - kunjungi T1 secara preorder - kunjungi T2 secara preorder 2. Inorder : T1 , R, T2 - kunjungi T1 secara inorder - kunjungi R - kunjungi T2 secara inorder 3. Postorder : T1, T2 , R - kunjungi T1 secara postorder - kunjungi T2 secara postorder - kunjungi R
  • 46. Rinaldi M/IF2091 Strukdis 46 (a) preorder (b) inorder (c) postorder R T1 T2 Langkah 3: kunjungi R Langkah 1: kunjungi T1 secara postorder Langkah 2: kunjungi T2 secara postorder R T1 T2 Langkah 1: kunjungi R Langkah 2: kunjungi T1 secara preorder Langkah 3: kunjungi T2 secara preorder R T1 T2 Langkah 2: kunjungi R Langkah 1: kunjungiT1 secarainorder Langkah 3: kunjungiT2 secarainorder
  • 47. Rinaldi M/IF2091 Strukdis 47 preorder : * + a / b c - d * e f (prefix) inorder : a + b / c * d - e * f (infix) postorder : a b c / + d e f * - * (postfix) * + - a / d * b c e f
  • 48. Rinaldi M/IF2091 Strukdis 48 Soal latihan 1. Diketahui 8 buah koin uang logam. Satu dari delapan koin itu ternyata palsu. Koin yang palsu mungkin lebih ringan atau lebih berat daripada koin yang asli. Misalkan tersedia sebuah timbangan neraca yang sangat teliti. Buatlah pohon keputusan untuk mencari uang palsu dengan cara menimbang paling banyak hanya 3 kali saja.
  • 49. Rinaldi M/IF2091 Strukdis 49 2. Tentukan hasil kunjungan preorder, inorder, dan postorder pada pohon 4- ary berikut ini: a b c d e f g h i j k l m n o p q
  • 50. Rinaldi M/IF2091 Strukdis 50 3. Gunakan pohon berakar untuk menggambarkan semua kemungkinan hasil dari pertandingan tenis antara dua orang pemain, Anton dan Budi, yang dalam hal ini pemenangnya adalah pemain yang pertama memenangkan dua set berturut- turut atau pemain yang pertama memenangkan total tiga set.
  • 51. Rinaldi M/IF2091 Strukdis 51 4. Tentukan dan gambarkan pohon merentang minimum dari graf di bawah ini (tahapan pembentukannya tidak perlu ditulis). a b c d e f g h i 5 4 2 3 5 6 3 7 1 6 8 3 4 4 4 2
  • 52. Rinaldi M/IF2091 Strukdis 52 6. Diberikan masukan berupa rangkaian karakter dengan urutan sebagai berikut: P, T, B, F, H, K, N, S, A, U, M, I, D, C, W, O (a) Gambarkan pohon pencarian (search tree) yang terbentuk. (b) Tentukan hasil penelusuran preorder, inorder, dan postorder, dari pohon jawaban (a) di atas.