SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
STANDARISASI
EKSTRAK
Standarisasi Ekstrak
• Penentuan parameter kualitatif dan kuantitatif baik terhadap
senyawa aktif maupun senyawa khas lainnya dan sifat
kimianya
• Mutu ekstrak dipengaruhi oleh bahan asal/simplisia,
karenanya sebelum diproses menjadi ekstrak, simplisia/bahan
awal yang akan diekstraksi harus pula distandarisasi
PARAMETER STANDAR UMUM
1. Bhn/material
a. Kebenaran jenis (identifikasi)
b. Kemurnian (bebas kontaminasi kim&bio)
c. Aturan penstabilan (wadah, penyimpanan,
transportasi)
2. Bhn & produk untuk obat
a. Quality (mutu)
b. Safety (Aman)
c. Efficacy (Manfaat)
3. Bhn kand.kimia respon biologis
Spesifikasi kimia: informasi komposisi (jenis dan kadar)
senyawa kandungan.
FAKTOR YANG BERPENGARUH
PADA MUTU EKSTRAK
1. Faktor biologi
2. Faktor kimia
a. Faktor internal
b. Faktor eksternal
FAKTOR BIOLOGI
1. Identitas jenis
2. Lokasi tumbuhan asal
3. Periode pemanenan hasil tumbuhan
4. Penyimpanan bahan tumbuhan
5. Umur tumbuhan dan bagian yang digunakan
FAKTOR KIMIA
1. Faktor internal
1. Jenis senyawa aktif dalam bahan
2. Komposisi kualitatif senyawa aktif
3. Komposisi kuantitatif senyawa aktif
4. Kadar rata-rata senyawa aktif
2. Faktor eksternal
1. Metode ekstraksi
2. Perbandingan ukuran alat ekstraksi
3. Ukuran, kekerasan dan kekeringan bahan
4. Pelarut yang digunakan dlm ekstraksi
5. Kandungan logam berat
6. Kandungan pestisida
ASAL SENYAWA KIMIA DLM
EKSTRAK
1. Senyawa kandungan asli dari tanaman asal
2. Senyawa hasil perubahan dari senyawa asli
3. Senyawa kontaminasi (polutan atau aditif proses)
4. Senyawa hasil interaksi kontaminasi dengan
senyawa asli atau senyawa perubah.
PARAMETERDAN METODEUJI EKSTRAK
PARAMETER NON SPESIFIK
1. Susut pengeringan & BJ
2. Kadar air
3. Kadar abu
4. Sisa pelarut
5. Residu pestisida
6. Cemaran logam berat
7. Cemaran mikroba
PARAMETER SPESIFIK
1. Identitas
2. Organoleptik
3. Senyawa terlarut dlm
pelarut ttt
4. Uji kandungan kimia
ekstrak
1. Pola kromatogram
2. Kadar total gol.kandungan
kimia
3. Kadar kandungan kimia ttt
1a. Susut Pengeringan
Pengertian
& prinsip
Pengukuran sisa zat stlh pengeringan
pada suhu 105 oC selama 30’ atau
sampai bobot konstan (%)
Tujuan Memberikan batasan max (rentang) ttg
besarnya senyawa yg hilang pd proses
pengeringan
Nilai Minimal atau rentang yang
diperbolehkan terkait dengan
kemurnian dan kontaminasi.
1b. Parameter bobot jenis
Pengertian
& prinsip
Masa per satuan volume pada suhu
kamar/tertentu (25 C) yang ditentukan dg
alat khusus piknometer atau alat lainnya
Tujuan Memberikan batasan ttg besarnya massa
per satuan volume yg mrpk parameter
khusus ekstrak cair sampai ekstrak pekat
(kental) yang masih dapat dituang.
Memberikan gambaran kandungan kimia
terlarut.
Nilai Minimal atau rentang yang diperbolehkan.
Terkait dengan kemurnian dan kontaminasi.
2. Kadar air
Pengertian
& prinsip
Pengukuran kandungan air yg ada
dlm bahan, dilakukan dg cara yg
tepat.
(titrasi, destilasi atau gravimetri)
Tujuan Memberikan batasan minimal
(rentang) tentang besarnya
kandungan air di dalam bahan.
Nilai Minimal atau rentang yang
diperbolehkan. Terkait dengan
kemurnian dan kontaminasi.
3. Kadar abu
Pengertian
& prinsip
Bahan dipanaskan pada suhu dimana
senyawa organik & turunannya terdestruksi
dan menguap. Sehingga tinggal unsur
mineral dan anorganik.
Tujuan Memberikan gambaran kandungan mineral
internal dan eksternal yg berasal dari proses
awal sampai terbentuknya ekstrak.
Nilai Minimal atau rentang yang diperbolehkan.
Terkait dengan kemurnian dan kontaminasi.
4. Sisa pelarut
Pengertian
& prinsip
Menentukan kandungan sisa pelarut tertentu
(yg memang ditambahkan ) yg secara umum
dg KG.
Ekstrak cair EtOH
Tujuan Memberikan jaminan bahwa selama proses
tidak meninggalkan sisa pelarut yg memang
seharusnya tidak boleh ada. Sedangkan
untuk ekstrak cair menunjukan jml pelarut
(alkohol) sesuai dg yg ditetapkan
Nilai Minimal atau rentang yang diperbolehkan.
Terkait dengan kemurnian dan kontaminasi.
5. Residu pestisida
Pengertian
& prinsip
Menentukan kandungan sisa pestisida
yang mungkin saja pernah
ditambahkan atau mengkontaminasi
pd bahan simplisia pembuatan ekstrak
Tujuan Memberikan jaminan bahwa ekstrak
tdk mengandung pestisida melebihi
nilai yg ditetapkan krn berbahaya
(toksik) bagi kesehatan.
Nilai Minimal atau rentang yang
diperbolehkan. Terkait dengan
kontaminasi sisa pertanian.
6. Cemaran Logam Berat
Pengertian
& prinsip
Menentukan kandungan logam berat
secara spektroskopi serapan atom
atau lainnya yang lebih valid.
Tujuan Memberikan jaminan bahwa ekstrak
tidak mengandung logam berat
tertentu (Hg, Pb, Cd dll) melebihi nilai
yg ditetapkan krn berbahaya (toksik)
bagi kesehatan).
Nilai Maksimal atau rentang yang
diperbolehkan.
7. Cemaran mikroba
Pengertian
& prinsip
Menentukan (identifikasi) adanya mikroba
yang patogen secara analisis mikrobiologis.
Tujuan Memberikan jaminan bahwa ekstrak tdk boleh
mengandung mikroba patogen dan tdk
mengandung mikroba non patogen melebihi
batas yg ditetapkan krn berpengaruh pd
stsbilitas ekstrak dan berbahaya (toksik) bagi
kesehatan.
Nilai Maksimal atau rentang yang diperbolehkan.
1. Uji angka lempeng total
2. Uji nilai duga terdekat (MPN) coliform.
8. Cemaran kapang,khamirdan aflatoksin.
Pengertian
& prinsip
Menentukan adanya jamur secara
mikrobiologis dan adanya aflatoksin dg
KLT
Tujuan Memberikan jaminan bahwa ekstrak tdk
mengandung cemaran jamur melebihi
batas yg ditetapkan karena berpengaruh
pd stabilitas ekstrak dan aflatoksin yg
berbahaya bagi kesehatan.
Nilai Maksimal atau rentang yang
diperbolehkan.
1. Uji angka kapang dan khamir
2. Uji cemaran aflatoksin
PARAMETER SPESIFIK
1. Parameter Identitas Ekstrak
Pengertian
& prinsip
I. Deskripsi tata nama
1. Nama ekstrak (generik, dagang, paten)
2. Nama latin tumbuhan (sist. Botani)
3. Bagian tumbuhan yg digunakan
4. Nama indonesia tumbuhan
II. Ekstrak senyawa identitas.
Tujuan Memberikan identitas obyektif dari nama dan spesifik dari
senyawa identitas.
Contoh I. Deskripsi tata nama
1. Curcuma extractum (ekstrak temu lawak)
2. Curcuma xanthorrhiza Roxb
3. Curcuma Rhizoma
4. Temulawak (indonesia)
II. Senyawa identitas adalah Xanthorrhizol
2. Parameter organoleptik ekstrak
Pengertian
& prinsip
Penggunaan panca indera
mendeskripsikan bentuk,
warna, bau , rasa dsb.
1. bentuk: padat, serbuk kering,
kental, cair.
2. Warna: kuning, coklat dll
3. Bau : aromatik, tidak berbau
dll
4. Rasa: pahit, manis, kelat.
Tujuan Pengenalan awal yg sederhana
seobyektif mungkin.
3. Senyawa terlarut dlm pelarut ttt.
Pengertian
& prinsip
Melarutkan ektrak dgn pelarut (alkohol,
atau air) untuk ditentukan jml solut yg
identik dgn jml senyawa kandungan scr
gravimetrik.
Pelarut lain: heksana, MeOH
Tujuan Memberikan gambaran awal jml senyawa
kandungan.
Nilai Minimal atau rentang yang ditetapkan
terlebih dahulu.
1. Kadar senyawa yg larut dlm air
2. Kadar senyawa yg larut EtOH
4. UJI KANDUNGANKIMIAEKSTRAK
A. Pola Kromatogram
Pengertian
& prinsip
Ekstrak ditimbang diekstraksi dg
pelarut & cara ttt analisis kromatografi
pola kromatogram khas
Tujuan Memberikan gambaran awal komposisi
kandungan kimia berdasarkan pola
kromatogram (KLT, KCKT, KG).
Nilai Kesamaan pola dg data baku yg
ditetapkan terlebih dahulu.
B. Kadar total golongan kandungan kimia
Pengertian
& prinsip
Spektro
Titrimetri Validitas kadar gol. kandungan
Volumetri selektivitas kimia
Gravimetri batas linearitas
Golongan: M. atsiri, steroid, tanin, flavonoid,
triterpenoid (saponin), alkaloid, antrakinon.
Tujuan Memberikan informasi kadar golongan kandungan
kimia sbg parameter mutu ekstrak efek
farmakologis
Nilai Maksimal atau rentang yang telah ditetapkan
1. PENETAPAN KADAR M. ATSIRI
Ekstrak ditimbang
Destilasi + 6 jam
V m. atsiri(%v/b)
ml/100 g ekstrak
2. PENETAPAN KADAR STEROID
Larutan baku: 1 mg sitostrerol + EtOH Seri kadar 5, 10, 20 ug/ml
Larutan uji : 1 g ekstrak + 20 ml EtOH
Lart. Uji Lart baku Lart. Blangko
+ biru tetrazolium dlm MeOH
+ tetrametil amonium hidroksida dlm MeOH
Diamkan 90’ dlm gelap
Ukur A pd 525 nm
3. PENETAPANKADAR TANIN
2 g ekstrak + 50 ml air mendidih
Tangas air 30’
Filtrat Ampas
+ air panas
Ulangi ad (-) Fe(NH3)SO4
+ air ad 250,0 ml
25,0 ml lart + 25,0 ml as.indigo sulfonat +air ad 1 L
Titrasi dg KMnO4
1 ml KMnO4 ~ 0,004157 g tanin
4. PENETAPAN KADAR SAPONIN
0,5 g ekstrak 0,5 g saponin
pembanding
0,5 g saponin
(+ tanin)
+ 50 ml dapar fosfat pH 7,4
Ambil 1 ml
filtrat
0,2 ml filtr
+ 0,8 ml dapar
+ 1 ml susp. Darah
Diamkan 30’
Hemolisa total
5. PENETAPANKADAR ALKALOID
1 g Ekstrak + H2SO4
Kocok 5’
Lap. Air asam
Lap. Eter
+ H2SO4
kocok Lap. Eter
+ 10 ml NaOH
+ 50 ml Eter
Lap. Air
Lap. Eter
Cuci dg air
Lap.eter + H2SO4
Ekstr.dg eter
Lap. Air asam
+ asam ad 50,0 ml
Lap.eter
Ukur A pd
panjang gel. Max
6. PENETAPANKADAR ANTRAKINON
0,1 g ekstrak + 10 ml air panas
Kocok 5’
saring panas
Filtrat Residu
Dinginkan
ekstraksi 10 ml benzen
Lap.benzen Lap. Air
+ 10 ml FeCl3 + 5 ml Hcl
panaskan 10’ (direfluks)
dinginkan
ekstraksi 10 ml benzen
Lap air
Lap benzen
Uapkan
Residu
+ 5 ml KOH 5% dlm MeOH
Ukur A pd 515 nm

More Related Content

What's hot (20)

MATERI INJEKSI 2
MATERI INJEKSI 2MATERI INJEKSI 2
MATERI INJEKSI 2
 
EKSTRAKSI.ppt
EKSTRAKSI.pptEKSTRAKSI.ppt
EKSTRAKSI.ppt
 
Tanin
TaninTanin
Tanin
 
FITOKIMIA EKSTRAK
FITOKIMIA EKSTRAKFITOKIMIA EKSTRAK
FITOKIMIA EKSTRAK
 
Emulsi (7)
Emulsi (7)Emulsi (7)
Emulsi (7)
 
Suppo
SuppoSuppo
Suppo
 
Uji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan SuspensiUji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan Suspensi
 
Tinjauan Sediaan Lotion
Tinjauan Sediaan LotionTinjauan Sediaan Lotion
Tinjauan Sediaan Lotion
 
Laporan farfmasi fisika emulsifikasi
Laporan farfmasi fisika emulsifikasiLaporan farfmasi fisika emulsifikasi
Laporan farfmasi fisika emulsifikasi
 
farmasetika dasar
farmasetika dasarfarmasetika dasar
farmasetika dasar
 
Kromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipisKromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipis
 
Laporan formulasi tablet pembuatan tablet salut gula
Laporan formulasi tablet pembuatan tablet salut gulaLaporan formulasi tablet pembuatan tablet salut gula
Laporan formulasi tablet pembuatan tablet salut gula
 
Emulsi Farmasi
Emulsi FarmasiEmulsi Farmasi
Emulsi Farmasi
 
Farmasetika: Salep1
Farmasetika: Salep1Farmasetika: Salep1
Farmasetika: Salep1
 
Emulsi jadi
Emulsi jadiEmulsi jadi
Emulsi jadi
 
Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi
 
Eliksir
EliksirEliksir
Eliksir
 
Sediaan liquid 1
Sediaan liquid 1Sediaan liquid 1
Sediaan liquid 1
 
Salep
SalepSalep
Salep
 
Laporan resmi suspensi ibuprofen
Laporan resmi suspensi ibuprofenLaporan resmi suspensi ibuprofen
Laporan resmi suspensi ibuprofen
 

Similar to PERT-1_STANDARISASI_EKSTRAK.pptx

Pedoman Sistem Pasca Panen [Compatibility Mode].ppt
Pedoman Sistem Pasca Panen [Compatibility Mode].pptPedoman Sistem Pasca Panen [Compatibility Mode].ppt
Pedoman Sistem Pasca Panen [Compatibility Mode].pptAntonoYadi
 
12.-Uji-Pre-Klinik-dan-Klinik-Obat-Bahan-Alam tugas.pdf
12.-Uji-Pre-Klinik-dan-Klinik-Obat-Bahan-Alam tugas.pdf12.-Uji-Pre-Klinik-dan-Klinik-Obat-Bahan-Alam tugas.pdf
12.-Uji-Pre-Klinik-dan-Klinik-Obat-Bahan-Alam tugas.pdfAsrilBurhan1
 
standarisasi kimia bahan alam bahan kimia alam
standarisasi kimia bahan alam bahan kimia alamstandarisasi kimia bahan alam bahan kimia alam
standarisasi kimia bahan alam bahan kimia alamyosy5
 
12.-Uji-Pre-Klinik-dan-Klinik-Obat-Bahan-Alam tugas.pptx
12.-Uji-Pre-Klinik-dan-Klinik-Obat-Bahan-Alam tugas.pptx12.-Uji-Pre-Klinik-dan-Klinik-Obat-Bahan-Alam tugas.pptx
12.-Uji-Pre-Klinik-dan-Klinik-Obat-Bahan-Alam tugas.pptxbengkel2saudara
 
I_PENGANTAR_ANALISIS_KIMIA.ppt
I_PENGANTAR_ANALISIS_KIMIA.pptI_PENGANTAR_ANALISIS_KIMIA.ppt
I_PENGANTAR_ANALISIS_KIMIA.pptAhmadHafiz61
 
I_PENGANTAR_ANALISIS_KIMIA.ppt
I_PENGANTAR_ANALISIS_KIMIA.pptI_PENGANTAR_ANALISIS_KIMIA.ppt
I_PENGANTAR_ANALISIS_KIMIA.pptAhmadHafiz61
 
Bab vi aktivitas antioksidan antosianin...
Bab vi aktivitas antioksidan antosianin...Bab vi aktivitas antioksidan antosianin...
Bab vi aktivitas antioksidan antosianin...Fendi Pradana
 
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrak
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrakStandarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrak
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrakGina Sakinah
 
2. ANALISIS KI– FI BAHAN BAKU OBAT 2023.pdf
2. ANALISIS KI– FI BAHAN BAKU OBAT 2023.pdf2. ANALISIS KI– FI BAHAN BAKU OBAT 2023.pdf
2. ANALISIS KI– FI BAHAN BAKU OBAT 2023.pdfp24840422008
 
PPT Lintas Program 300121.pptx
PPT Lintas Program 300121.pptxPPT Lintas Program 300121.pptx
PPT Lintas Program 300121.pptxpasirlayung
 
Presentasi fraksinasi
Presentasi fraksinasiPresentasi fraksinasi
Presentasi fraksinasiyulis adriana
 
Bioanalysis and instrumentation in Veterinary Pharmacy
Bioanalysis and instrumentation in Veterinary PharmacyBioanalysis and instrumentation in Veterinary Pharmacy
Bioanalysis and instrumentation in Veterinary PharmacyLazuardi ardi
 

Similar to PERT-1_STANDARISASI_EKSTRAK.pptx (20)

Pedoman Sistem Pasca Panen [Compatibility Mode].ppt
Pedoman Sistem Pasca Panen [Compatibility Mode].pptPedoman Sistem Pasca Panen [Compatibility Mode].ppt
Pedoman Sistem Pasca Panen [Compatibility Mode].ppt
 
12.-Uji-Pre-Klinik-dan-Klinik-Obat-Bahan-Alam tugas.pdf
12.-Uji-Pre-Klinik-dan-Klinik-Obat-Bahan-Alam tugas.pdf12.-Uji-Pre-Klinik-dan-Klinik-Obat-Bahan-Alam tugas.pdf
12.-Uji-Pre-Klinik-dan-Klinik-Obat-Bahan-Alam tugas.pdf
 
standarisasi kimia bahan alam bahan kimia alam
standarisasi kimia bahan alam bahan kimia alamstandarisasi kimia bahan alam bahan kimia alam
standarisasi kimia bahan alam bahan kimia alam
 
12.-Uji-Pre-Klinik-dan-Klinik-Obat-Bahan-Alam tugas.pptx
12.-Uji-Pre-Klinik-dan-Klinik-Obat-Bahan-Alam tugas.pptx12.-Uji-Pre-Klinik-dan-Klinik-Obat-Bahan-Alam tugas.pptx
12.-Uji-Pre-Klinik-dan-Klinik-Obat-Bahan-Alam tugas.pptx
 
I_PENGANTAR_ANALISIS_KIMIA.ppt
I_PENGANTAR_ANALISIS_KIMIA.pptI_PENGANTAR_ANALISIS_KIMIA.ppt
I_PENGANTAR_ANALISIS_KIMIA.ppt
 
I_PENGANTAR_ANALISIS_KIMIA.ppt
I_PENGANTAR_ANALISIS_KIMIA.pptI_PENGANTAR_ANALISIS_KIMIA.ppt
I_PENGANTAR_ANALISIS_KIMIA.ppt
 
Bab vi aktivitas antioksidan antosianin...
Bab vi aktivitas antioksidan antosianin...Bab vi aktivitas antioksidan antosianin...
Bab vi aktivitas antioksidan antosianin...
 
297839843
297839843297839843
297839843
 
PPT Fitofarmasetika Kelompok 1.pptx
PPT Fitofarmasetika Kelompok 1.pptxPPT Fitofarmasetika Kelompok 1.pptx
PPT Fitofarmasetika Kelompok 1.pptx
 
MATERI UTS ANFAR PDF.pdf
MATERI UTS ANFAR PDF.pdfMATERI UTS ANFAR PDF.pdf
MATERI UTS ANFAR PDF.pdf
 
pengantar analisis kimia.ppt
pengantar analisis kimia.pptpengantar analisis kimia.ppt
pengantar analisis kimia.ppt
 
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrak
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrakStandarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrak
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrak
 
Bahan Pembersih dalam Sanitasi
Bahan Pembersih dalam SanitasiBahan Pembersih dalam Sanitasi
Bahan Pembersih dalam Sanitasi
 
Uv vis
Uv visUv vis
Uv vis
 
2. ANALISIS KI– FI BAHAN BAKU OBAT 2023.pdf
2. ANALISIS KI– FI BAHAN BAKU OBAT 2023.pdf2. ANALISIS KI– FI BAHAN BAKU OBAT 2023.pdf
2. ANALISIS KI– FI BAHAN BAKU OBAT 2023.pdf
 
PPT Lintas Program 300121.pptx
PPT Lintas Program 300121.pptxPPT Lintas Program 300121.pptx
PPT Lintas Program 300121.pptx
 
Presentasi fraksinasi
Presentasi fraksinasiPresentasi fraksinasi
Presentasi fraksinasi
 
Bioanalysis and instrumentation in Veterinary Pharmacy
Bioanalysis and instrumentation in Veterinary PharmacyBioanalysis and instrumentation in Veterinary Pharmacy
Bioanalysis and instrumentation in Veterinary Pharmacy
 
11735174
1173517411735174
11735174
 
HACCP
HACCPHACCP
HACCP
 

Recently uploaded

TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaBtsDaily
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxmagfira271100
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)ratnawijayanti31
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumfebrie2
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 

Recently uploaded (11)

TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 

PERT-1_STANDARISASI_EKSTRAK.pptx

  • 2. Standarisasi Ekstrak • Penentuan parameter kualitatif dan kuantitatif baik terhadap senyawa aktif maupun senyawa khas lainnya dan sifat kimianya • Mutu ekstrak dipengaruhi oleh bahan asal/simplisia, karenanya sebelum diproses menjadi ekstrak, simplisia/bahan awal yang akan diekstraksi harus pula distandarisasi
  • 3. PARAMETER STANDAR UMUM 1. Bhn/material a. Kebenaran jenis (identifikasi) b. Kemurnian (bebas kontaminasi kim&bio) c. Aturan penstabilan (wadah, penyimpanan, transportasi) 2. Bhn & produk untuk obat a. Quality (mutu) b. Safety (Aman) c. Efficacy (Manfaat) 3. Bhn kand.kimia respon biologis Spesifikasi kimia: informasi komposisi (jenis dan kadar) senyawa kandungan.
  • 4. FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA MUTU EKSTRAK 1. Faktor biologi 2. Faktor kimia a. Faktor internal b. Faktor eksternal
  • 5. FAKTOR BIOLOGI 1. Identitas jenis 2. Lokasi tumbuhan asal 3. Periode pemanenan hasil tumbuhan 4. Penyimpanan bahan tumbuhan 5. Umur tumbuhan dan bagian yang digunakan
  • 6. FAKTOR KIMIA 1. Faktor internal 1. Jenis senyawa aktif dalam bahan 2. Komposisi kualitatif senyawa aktif 3. Komposisi kuantitatif senyawa aktif 4. Kadar rata-rata senyawa aktif 2. Faktor eksternal 1. Metode ekstraksi 2. Perbandingan ukuran alat ekstraksi 3. Ukuran, kekerasan dan kekeringan bahan 4. Pelarut yang digunakan dlm ekstraksi 5. Kandungan logam berat 6. Kandungan pestisida
  • 7. ASAL SENYAWA KIMIA DLM EKSTRAK 1. Senyawa kandungan asli dari tanaman asal 2. Senyawa hasil perubahan dari senyawa asli 3. Senyawa kontaminasi (polutan atau aditif proses) 4. Senyawa hasil interaksi kontaminasi dengan senyawa asli atau senyawa perubah.
  • 8. PARAMETERDAN METODEUJI EKSTRAK PARAMETER NON SPESIFIK 1. Susut pengeringan & BJ 2. Kadar air 3. Kadar abu 4. Sisa pelarut 5. Residu pestisida 6. Cemaran logam berat 7. Cemaran mikroba PARAMETER SPESIFIK 1. Identitas 2. Organoleptik 3. Senyawa terlarut dlm pelarut ttt 4. Uji kandungan kimia ekstrak 1. Pola kromatogram 2. Kadar total gol.kandungan kimia 3. Kadar kandungan kimia ttt
  • 9. 1a. Susut Pengeringan Pengertian & prinsip Pengukuran sisa zat stlh pengeringan pada suhu 105 oC selama 30’ atau sampai bobot konstan (%) Tujuan Memberikan batasan max (rentang) ttg besarnya senyawa yg hilang pd proses pengeringan Nilai Minimal atau rentang yang diperbolehkan terkait dengan kemurnian dan kontaminasi.
  • 10.
  • 11. 1b. Parameter bobot jenis Pengertian & prinsip Masa per satuan volume pada suhu kamar/tertentu (25 C) yang ditentukan dg alat khusus piknometer atau alat lainnya Tujuan Memberikan batasan ttg besarnya massa per satuan volume yg mrpk parameter khusus ekstrak cair sampai ekstrak pekat (kental) yang masih dapat dituang. Memberikan gambaran kandungan kimia terlarut. Nilai Minimal atau rentang yang diperbolehkan. Terkait dengan kemurnian dan kontaminasi.
  • 12.
  • 13. 2. Kadar air Pengertian & prinsip Pengukuran kandungan air yg ada dlm bahan, dilakukan dg cara yg tepat. (titrasi, destilasi atau gravimetri) Tujuan Memberikan batasan minimal (rentang) tentang besarnya kandungan air di dalam bahan. Nilai Minimal atau rentang yang diperbolehkan. Terkait dengan kemurnian dan kontaminasi.
  • 14. 3. Kadar abu Pengertian & prinsip Bahan dipanaskan pada suhu dimana senyawa organik & turunannya terdestruksi dan menguap. Sehingga tinggal unsur mineral dan anorganik. Tujuan Memberikan gambaran kandungan mineral internal dan eksternal yg berasal dari proses awal sampai terbentuknya ekstrak. Nilai Minimal atau rentang yang diperbolehkan. Terkait dengan kemurnian dan kontaminasi.
  • 15. 4. Sisa pelarut Pengertian & prinsip Menentukan kandungan sisa pelarut tertentu (yg memang ditambahkan ) yg secara umum dg KG. Ekstrak cair EtOH Tujuan Memberikan jaminan bahwa selama proses tidak meninggalkan sisa pelarut yg memang seharusnya tidak boleh ada. Sedangkan untuk ekstrak cair menunjukan jml pelarut (alkohol) sesuai dg yg ditetapkan Nilai Minimal atau rentang yang diperbolehkan. Terkait dengan kemurnian dan kontaminasi.
  • 16. 5. Residu pestisida Pengertian & prinsip Menentukan kandungan sisa pestisida yang mungkin saja pernah ditambahkan atau mengkontaminasi pd bahan simplisia pembuatan ekstrak Tujuan Memberikan jaminan bahwa ekstrak tdk mengandung pestisida melebihi nilai yg ditetapkan krn berbahaya (toksik) bagi kesehatan. Nilai Minimal atau rentang yang diperbolehkan. Terkait dengan kontaminasi sisa pertanian.
  • 17. 6. Cemaran Logam Berat Pengertian & prinsip Menentukan kandungan logam berat secara spektroskopi serapan atom atau lainnya yang lebih valid. Tujuan Memberikan jaminan bahwa ekstrak tidak mengandung logam berat tertentu (Hg, Pb, Cd dll) melebihi nilai yg ditetapkan krn berbahaya (toksik) bagi kesehatan). Nilai Maksimal atau rentang yang diperbolehkan.
  • 18. 7. Cemaran mikroba Pengertian & prinsip Menentukan (identifikasi) adanya mikroba yang patogen secara analisis mikrobiologis. Tujuan Memberikan jaminan bahwa ekstrak tdk boleh mengandung mikroba patogen dan tdk mengandung mikroba non patogen melebihi batas yg ditetapkan krn berpengaruh pd stsbilitas ekstrak dan berbahaya (toksik) bagi kesehatan. Nilai Maksimal atau rentang yang diperbolehkan. 1. Uji angka lempeng total 2. Uji nilai duga terdekat (MPN) coliform.
  • 19. 8. Cemaran kapang,khamirdan aflatoksin. Pengertian & prinsip Menentukan adanya jamur secara mikrobiologis dan adanya aflatoksin dg KLT Tujuan Memberikan jaminan bahwa ekstrak tdk mengandung cemaran jamur melebihi batas yg ditetapkan karena berpengaruh pd stabilitas ekstrak dan aflatoksin yg berbahaya bagi kesehatan. Nilai Maksimal atau rentang yang diperbolehkan. 1. Uji angka kapang dan khamir 2. Uji cemaran aflatoksin
  • 20. PARAMETER SPESIFIK 1. Parameter Identitas Ekstrak Pengertian & prinsip I. Deskripsi tata nama 1. Nama ekstrak (generik, dagang, paten) 2. Nama latin tumbuhan (sist. Botani) 3. Bagian tumbuhan yg digunakan 4. Nama indonesia tumbuhan II. Ekstrak senyawa identitas. Tujuan Memberikan identitas obyektif dari nama dan spesifik dari senyawa identitas. Contoh I. Deskripsi tata nama 1. Curcuma extractum (ekstrak temu lawak) 2. Curcuma xanthorrhiza Roxb 3. Curcuma Rhizoma 4. Temulawak (indonesia) II. Senyawa identitas adalah Xanthorrhizol
  • 21. 2. Parameter organoleptik ekstrak Pengertian & prinsip Penggunaan panca indera mendeskripsikan bentuk, warna, bau , rasa dsb. 1. bentuk: padat, serbuk kering, kental, cair. 2. Warna: kuning, coklat dll 3. Bau : aromatik, tidak berbau dll 4. Rasa: pahit, manis, kelat. Tujuan Pengenalan awal yg sederhana seobyektif mungkin.
  • 22. 3. Senyawa terlarut dlm pelarut ttt. Pengertian & prinsip Melarutkan ektrak dgn pelarut (alkohol, atau air) untuk ditentukan jml solut yg identik dgn jml senyawa kandungan scr gravimetrik. Pelarut lain: heksana, MeOH Tujuan Memberikan gambaran awal jml senyawa kandungan. Nilai Minimal atau rentang yang ditetapkan terlebih dahulu. 1. Kadar senyawa yg larut dlm air 2. Kadar senyawa yg larut EtOH
  • 23. 4. UJI KANDUNGANKIMIAEKSTRAK A. Pola Kromatogram Pengertian & prinsip Ekstrak ditimbang diekstraksi dg pelarut & cara ttt analisis kromatografi pola kromatogram khas Tujuan Memberikan gambaran awal komposisi kandungan kimia berdasarkan pola kromatogram (KLT, KCKT, KG). Nilai Kesamaan pola dg data baku yg ditetapkan terlebih dahulu.
  • 24. B. Kadar total golongan kandungan kimia Pengertian & prinsip Spektro Titrimetri Validitas kadar gol. kandungan Volumetri selektivitas kimia Gravimetri batas linearitas Golongan: M. atsiri, steroid, tanin, flavonoid, triterpenoid (saponin), alkaloid, antrakinon. Tujuan Memberikan informasi kadar golongan kandungan kimia sbg parameter mutu ekstrak efek farmakologis Nilai Maksimal atau rentang yang telah ditetapkan
  • 25. 1. PENETAPAN KADAR M. ATSIRI Ekstrak ditimbang Destilasi + 6 jam V m. atsiri(%v/b) ml/100 g ekstrak
  • 26. 2. PENETAPAN KADAR STEROID Larutan baku: 1 mg sitostrerol + EtOH Seri kadar 5, 10, 20 ug/ml Larutan uji : 1 g ekstrak + 20 ml EtOH Lart. Uji Lart baku Lart. Blangko + biru tetrazolium dlm MeOH + tetrametil amonium hidroksida dlm MeOH Diamkan 90’ dlm gelap Ukur A pd 525 nm
  • 27. 3. PENETAPANKADAR TANIN 2 g ekstrak + 50 ml air mendidih Tangas air 30’ Filtrat Ampas + air panas Ulangi ad (-) Fe(NH3)SO4 + air ad 250,0 ml 25,0 ml lart + 25,0 ml as.indigo sulfonat +air ad 1 L Titrasi dg KMnO4 1 ml KMnO4 ~ 0,004157 g tanin
  • 28. 4. PENETAPAN KADAR SAPONIN 0,5 g ekstrak 0,5 g saponin pembanding 0,5 g saponin (+ tanin) + 50 ml dapar fosfat pH 7,4 Ambil 1 ml filtrat 0,2 ml filtr + 0,8 ml dapar + 1 ml susp. Darah Diamkan 30’ Hemolisa total
  • 29. 5. PENETAPANKADAR ALKALOID 1 g Ekstrak + H2SO4 Kocok 5’ Lap. Air asam Lap. Eter + H2SO4 kocok Lap. Eter + 10 ml NaOH + 50 ml Eter Lap. Air Lap. Eter Cuci dg air Lap.eter + H2SO4 Ekstr.dg eter Lap. Air asam + asam ad 50,0 ml Lap.eter Ukur A pd panjang gel. Max
  • 30. 6. PENETAPANKADAR ANTRAKINON 0,1 g ekstrak + 10 ml air panas Kocok 5’ saring panas Filtrat Residu Dinginkan ekstraksi 10 ml benzen Lap.benzen Lap. Air + 10 ml FeCl3 + 5 ml Hcl panaskan 10’ (direfluks) dinginkan ekstraksi 10 ml benzen Lap air Lap benzen Uapkan Residu + 5 ml KOH 5% dlm MeOH Ukur A pd 515 nm