Model Borg dan Gall adalah salah satu model penelitian dan pengembangan pendidikan (R&D) yang terdiri dari 10 tahapan mulai dari penelitian awal, perencanaan, pengembangan draft awal, uji coba awal dan lapangan, revisi, hingga diseminasi hasil akhir untuk menghasilkan produk pendidikan yang teruji dan bermanfaat.
Pemilihan strategi pembelajaran sangatlah penting. Artinya, bagaimana pengajar dapat memilih kegiatan pembelajaran yang paling efektif dan efisien untuk menciptakan pengalaman belajar yang baik sehingga dapat memberikan fasilitas kepada peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Pemilihan strategi pembelajaran sangatlah penting. Artinya, bagaimana pengajar dapat memilih kegiatan pembelajaran yang paling efektif dan efisien untuk menciptakan pengalaman belajar yang baik sehingga dapat memberikan fasilitas kepada peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Perubahan zaman, globalisasi menyebabkan banyak perubahan dalam dunia pendidikan. Perubahan ini juga mewarnai pergantian kurikulum dan standar pendidikan yang berlaku di Indonesia. Saat ini kurikulum yang diberlakukan di Indonesia adalah Kurikulum 2013. Terdapat perbedaan yang signifikan antara Kurikulum 2013 dan kurikulum yang berlaku sebelumnya. Kurikulum 2013 dirancang untuk menjawab tantangan abad 21 dimana siswa diharapkan memiliki kecakapan yang diperlukan pada abad 21.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
ppt irfa.pptx
1. Model Addie (Analysis Design Development Implementation)
Model Addie adalah salah satu proses
pembelajaran yang bersifat interaktif dengan
tahapan-tahapan dasar pembelajaran yang efektif,
dinamis dan efisien.
Tahapan Pengembangan Model Addie
1. Analisa (Analysis)
2. Desain (Design)
3. Pengembangan (Development)
4. Implementasi (Implementation)
5. Evaluasi (evaluations)
2. Pada tahap analisis dilakukan pendefenisisan
permasalahan instruksional, tujuan instruksional, sasaran
pembelajaran serta dilakukan identifikasi lingkungan
pembelajaran dan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa.
1. Analisa (Analysis)
Pada tahap desain dilakukan penentuan sasaran,
intrumen penilaian, latihan, konten, dan analisis yang terkait
materi pembelajaran, rencana pembelajaran dan pemilihan
media yang dilakukan secara sistematis dan spesifik.
2. Desain (Design)
3. Pada tahap pengembangan dilakukan pembuatan dan
penggabungan konten yang sudah dirancang pada tahap desain.
Pada fase ini dibuat perancangan grafis yang diperlukan.
3. Pengembangan (Development)
Pada tahap Impelementasi dilakukan pembuatan prosedur
untuk pelatihan bagi peserta pelatihan dan instrukturnya / fasilitator.
Pelatihan pada fasilitator meliputi materi kurikulum, hasil
pembelajaran yang diharapkan,dan pada fase ini juga dilakukan
penggandaan dan pendistribusian materi dan bahan pendukung
lainnya, serta persiapan jika terjadi masalah teknis dan mendiskusikan
rencana alternatif dengan siswa.
4. Implementasi (Implementation)
4. Pada tahap proses Addie melibatkan
evaluasi, dilakukan selama tahap
implementasi dengan bantuan instruktur dan
siswa. Setelah pelaksanaan pembelajaran
selesai juga dilakuakn evaluasi untuk
perbaikan pembelajaran. Perancang seluruh
tahap evaluasi harus memastikan apakah
masalah yang relevan dengan program
pelatihan dan apakah tujuan yang diinginkan
terpenuhi.
5. Evaluasi (Evaluations)
5. Kelebihan dan Kekurangan Model Addie
Kelebihan pengembangan
bahan ajar model Addie
1. Model ini sederhana dan
mudah dipelajari serta
struktur yang sistematis.
2. Kompenen yang berikatan.
Artinya dari mulai tahap
pertama – tahap kelima
harus secara sistematis
tidak bisa diurutkan secara
acak atau sesuai dengan
keiinginan kita.
Kekurangan pengembangan
bahan ajar model Addie
1. Dalam tahap analisis
memerlukan waktu yang lama.
2. Dalam tahap analisis pendidik
diharapkan mampu
menganalisis dua komponen
dari siswa terlebih dahulu yaitu
analisis kebutuhan dan analisis
kinerja akan akan
mempengaruhi lamanya proses
menganalisis siswa sebelum
tahap pembelajaran
dilaksanakan.
6. Model Assure (Analyze learners, States Objectives, Selest
mtehods, Media, and Material, Uitilize Media and Materials,
Require Learner , Participation, evaluate and Revise )
Model Assure adalah salah satu petunjuk dan perencanaan
yang bisa membantu untuk bagaimana cara merencanakan,
mengidentifikasi, menentukan tujuan, memilih metode dan bahan,
serta evaluasi.
Model Assure ini merupakan rujukan bagi pendidik dalam
pembelajaran yang direncanakan dan disusun secara sistematis
dengan mengintegrasikan teknologi dan media sehingga
pembelajaran menjadi lebih efektif dan bermakna bagi peserta didik.
7. 1. Analyze Learner (Analisis Pembelajar)
Tujuan utama dalam menganalisa termasuk pendidik
dapat memenuhi kebutuhan belajar siswa yang urgen
sehingga mereka mampu mendapatkan tingkatan
pengetahuan dalam pembelajaran secara maksimal.
Tahapan-tahapan Model Assure
Analisis pembelajar
memiliki tiga faktor
Gaya belajar
Mendiagnosis kemampuan
awal pembelajar
Karakteristik umum
8. Dengan demikian diharapkan peserta didik dapat
memperoleh suatu kemampuan dan kompetensi tertentu dari
pembelajaran. Dalam merumuskan tujuan dan standar perlu
memperhatikan dasar strategi, media dan pemilihan media yang
tepat.
2. State Standards And Objectives (Menentukan
standard dan Tujuan)
3. Select Strategies, technology, Media, And Materials
(Memilih, strategi, Teknologi, media dan Bahan Ajar)
Membuat pembelajaran yang efektif adalah
mendukung pempelajaran dengan menngunakan teknologi dan
media dalam sitematika pemilihan strategi, teknologi dan
media dan bahan ajar.
9. Sebelum memanfaat bahan ajar sebaiknya mengikuti langkah sebagai
berikut :
1. Mengecek bahan (masih layak pakai atau tidak)
2. Mempersiaapkan bahan
3. Mempersiapkan lingkungan belajar
4. Mempersiapkan pembelajar
5. Menyediakan pengalaman belajar
4. Utilize Technology, Media And Materials (Menggunakan
teknologi, Media, dan Bahan Ajar)
5. Require Learner Parcipation (Mengembangkan Partisipasi Pesrta
Didik)
Guru pada era teknologi sekarang dituntut untuk memiliki
pengalaman dan praktik menerapkan, menganalisis, mensintesis dan
mengevaluasi, sehingga tujuan utama dari pembelajaran adalah partisipasi
siswa terhadap materi dan media yang ditampilkan.
10. Penilaian dan perbaikan adalah aspek yang
sangat mendasar untuk mengembangkan kualitas
pembelajaran.
Penilaian dan perbaikan dapat berdasarkan
dua tahap yaitu :
1. Menilai hasil belajar siswa yang otentik.
2. Menilai dan memperbaiki strategi, teknologi dan
media.
3. Revisi strategi, teknologi, dan media.
6. Evaluate And Revise (Mengevaluasi dan
Merevisi)
11. Kelebihan dan Kekurangan Model Assure
Kelebihan pengembangan
bahan ajar model Assure
1. Lebih banyak
komponennya
dibandingkan dengan
model materi ajar lainnya.
2. Sering diadakan
pengulangan kegiatan
dengan tujuan evaluasi dan
revisi.
3. Turut mengutamakn
partisipasi pembelajar.
Kekurangan
pengembangan bahan
ajar model Assure
1. Tidak mencakup suatu
mata pelajaran tertentu.
2. Walau banyak
komponen relatif
banyak, namun tidak
semua komponen desain
pembelajaran termasuk
didalamnya.
12. Model Hannafin and peck
Model Hannafin and pack adalah salah satu
dari banyak model desain pembelajaran yang berorietasi
produk. Model berorietasi produk adalah model desain
pembelajaran untuk menghasilkan suatu produk.
Tahapan Pengembangan Hannafin And Pack
1. Need assessment (fase analisis keperluan)
2. Design (fase desain)
3. Develop / Implement (fase pengembangan dan
Implementasi
13. 1. Need Assessment (fase analisis keperluan)
Langkah langkah dalam fase analisis
keperluan :
1. Tahapan pengumpulan informasi
2. Tahapan identifikasi kesenjangan
3. Analisis performance
4. Mengidentifikasi kendala beserta
sumber-sumbernya
5. Identifikasi karakteristik siswa
6. Identifikasi tujuan
7. Menentukan permasalahan
14. Fase desain bertujuan untuk
mengidentifikasi dan mendokumenkan
kaidah yang paling baik untuk mencapai
tujuan pembuatan bahan ajar tersebut.
Dalam fase kedua ini tidak lupa dilakukan
tes atau penilaian sebelum dilanjutkan
kefase selanjutnya.
2. Design (fase desain)
15. 3. Develop / Implement (fase pengembangan dan Implementasi
Aktivitas yang dilakukan pada
fase ini ialah penghasilan diagram alur,
pengujian, serta penilaian formatif dan
sumatif.
Penilaian formatif ialah
penilaian yang dijalankan saat proses
pengembangan bahan ajar berlangsung.
Sedangkan penilaaian sumatif
dijalankan pada akhir proses.
Pengembangan bahan ajar
dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang
yang telah dibuat berdasarkan analisis
dan desain yang telah dijalankan.
16. Kelebihan dan Kekurangan Model Hannafin and peck
Kelebihan pengembangan
bahan Model Hannafin and
peck
1. Menekankan proses
penilaian dan pengulangan
yang melibatkan ketiga fase.
2. Dapat menentukan hal
utama dari apa yang
dibutuhkan dalam
pendidikan.
3. Dapat memecahkan
kesenjangan dari analisis
performance.
Kekurangan
pengembangan bahan ajar
model Hannafin and peck
1. Dalam produk atau
program pembelajaran
nya memerlukan uji coba
dan revisi terlebih
dahulu.
2. Model ini hanya dapat
digunakan pada masalah
tertentu.
17. *
*Educational research and development is a
process used to develop and validate
educational product, artinya bahwa penelitian
pengembangan pendidikan (R&D) adalah
sebuah proses yang digunakan untuk
mengembangkan dan memvalidasi produk
pendidikan. Hasil dari penelitian
pengembangan tidak hanya pengembangan
sebuah produk yang sudah ada melainkan juga
untuk menemukan pengetahuan atau jawaban
atas permasalahan praktis.
18. *
* 1. Studying research findings pertinent
to the product to be develop ; artinya,
melakukan studi atau penelitian awal
untuk mencari temuan temuan penelitian
terkait dengan produk yang akan
dikembangkan.
* 2. Developing the product base on this
findings : artinya, mengembangkan
produk berdasarkan temuan penelitian
tersebut.
* 3. Field testing it in the setting where
it will be used eventually ; artinya,
dilakukannya uji lapangan dalam seting
atau situasi senyatanya di mana produk
tersebut nantinya digunakan.
* 4. Revising it to correct the deficiencies
found in the field-testing stage ; artinya,
melakukan revisi untuk memperbaiki
kelemahan-kelemahan yang ditemukan
dalam tahap-tahap uji lapangan.
*
Borg and Gall (1989) menjelaskan
empat ciri utama dalam penelitian R &
D, yaitu :
19. D. Model Borg and Gall
1. Research and Information colletion (penelitian dan pengumpulan data)
2. Planning (perencanaan)
3. Develop Preliminary form of Product (pengembangan draft produk awal)
4. Preliminary Field Testing (uji coba lapangan awal)
5. Main Product Revision (revisi hasil uji coba)
6. Main Field Testing (uji lapangan produk utama)
7. Operational Product Revision (revisi produk)
8. Operational Field Testing (uji coba lapangan skala luas/uji kelayakan)
9. Final Product Revision (revisi produk final)
10. Disemination and Implementasi (Desiminasi dan implementasi)
20. * 1) Mampu mengatasi
kebutuhan nyata dan mendesak
(real needs in the here-and-
now) melalui pengembangan
solusi atas suatu masalah
sembari menghasilkan
pengetahuan yang bisa
digunakan di masa mendatang.
* 2) Mampu menghasilkan suatu
produk/ model yang memiliki
nilai validasi tinggi, karena
melalui serangkaian uji coba di
lapangan dan divalidasi ahli.
* 3) Mendorong proses inovasi
produk/ model yang tiada henti
sehingga diharapkan akan
selalu ditemukan model/
produk yang selalu aktual
dengan tuntutan kekinian.
* 4) Merupakan penghubung
antara penelitian yang bersifat
teoritis dan lapangan.
*Pada prinsipnya memerlukan
waktu yang relatif panjang,
karena prosedur yang harus
ditempuh relatif kompleks.
*Tidak bisa digeneralisasikan
secara utuh, karena penelitian
ditujukan untuk pemecahan
masalah “here and now”, dan
dibuat berdasar sampel
(spesifik), bukan populasi.
*Penelitian memerlukan sumber
dana dan sumber daya yang
cukup besar.
21. *
*1. Model Borg dan Gall merupakan salah satu model
penelitian R & D (penelitian pengembangan).
*2. Penelitian R & D merupakan sebuah proses yang
digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi
produk pendidikan, atau suatu metode penelitian yang
digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan
menguji keefektifan produk tersebut.
*3. Produk-produk pendidikan yang dihasilkan baik yang
berupa hardware maupun software diharapkan dapat
meningkatkan produktivitas dan efektifitas pendidikan
yang berkualitas, dan relevan dengan kebutuhan.
Sehingga secara umum dapat meningkatkan kualitas
pendidikan di Indonesia.