4. Pengertian
Model desain pembelajaran (MDP) dalam pembelajaran matematika
adalah rancangan pembelajaran matematika yang disesuaikan dengan kebutuhan
peserta didik demi tercapainya tujuan pembelajaran.
6. JENIS MDP
05
MDP berorientasi
kelas (Model
ASSURE)
MDP berorientasi
sistem (Model
ADDIE)
MDP berorientasi
produk (Model
Hannafin & Peck)
MDP melingkar
(Model Kemp)
02 03
01
MDP prosedural
(Model Dick &
Carey)
04
7. MDP berorientasi kelas
(Model ASSURE)
MDP berorientasi
sistem (Model
ADDIE)
01
Tahapan pengembangan
model ASSURE memiliki
enam tahapan, yaitu
tahap Analyze learner
characteristics, State
objectives, Select
methoods, media and
materials, Utilize
materials, Require learner
participation dan
Evaluation and revise
Model pengembangan
ADDIE terdiri dari
lima tahapan yang
meliputi analisis
(analysis), desain
(design),
pengembangan
(development),
implementasi
(implementation)
dan evaluasi
(evaluation)
02
8. 3.MDP berorientasi produk (Model
Hannafin & Peck)
kerangka kerja yang digunakan dalam
pengembangan perangkat lunak
instruksional (instructional software).
Model ini memiliki tiga tahapan, yaitu
analisis kebutuhan, desain,
penembangan dan implementasi,
9. MDP prosedural (Model Dick & Carey)
sebuah gambaran
mental yang membantu
kita untuk menjelaskan
sesuatu dengan lebih
jelas terhadap sesuatu
yang tidak dapat dilihat
atau tidak dialami
secara langsung
4
Tahap-tahap (1) mengidentifikasi
tujuan umum pembelajaran, (2)
melaksanakan analisis pengajaran, (3)
mengidentifikasi tingkah laku
masukan dan karakteristik siswa, (4)
merumuskan tujuan performansi, (5)
mengembangkan butirbutir tes acuan
patokan, (6) mengembangkan strategi
pengajaran, (7) mengembangkan dan
memilih material pengajaran, (8)
mendesain dan melaksanakan evaluasi
formatif, (9) merevisi bahan
pembelajaran, (10) mendesain dan
melakukan evaluasi sumatif
10. 5 MDP melingkar (Model Kemp)
MDP melingkar (Model Kemp) adalah
kerangka kerja desaininstruksionalyang menekankan pada
interdependensi antara setiap tahapan dalam proses desain
instruksional.
ModelKemp terdiri dari empat elemen desain yang menjadi bagian integral dari
pengembangan kursus,yaitu:
1. Peserta Didik (Students):
2. Tujuan (Objectives):
3. Metode (Methods):
4. Evaluasi (Evaluation):
12. Penerapan Model ASSURE
Berikut ini adalah contoh penerapan Model ASSURE dalam kehidupan sehari-hari,
berdasarkan sumber yang disediakan:
1. Analyze (Analisis): Sebelum memulai sesi pembelajaran, guru menganalisis karakteristik
peserta didik, termasuk kebutuhan unik mereka untuk mencapai tingkat belajar
maksimal.
2. Select (Memilih): Setelah analisis, guru memilih strategi, media, dan materi yang sesuai
dengan tujuan pembelajaran.
3. Utilize (Menggunakan): Guru kemudian menggunakan strategi, media, dan materi yang
telah dipilih. Ini mencakup persiapan teknologi, media, dan material, serta menyiapkan
lingkungan pembelajaran yang kondusif
4. Require (Membutuhkan): Selama proses pembelajaran, guru memastikan bahwa peserta
didik terlibat secara aktif
5. Evaluate (Menilai): Setelah proses pembelajaran selesai, guru mengevaluasi efektivitas
pembelajaran melalui penilaian refleksi dan teknologi, serta melakukan evaluasi dan revisi
strategi, teknologi, dan media yang digunakan.
13. Penerapan Model ADDIE
Berikut ini adalah penerapan dan penjelasan dari setiap tahap dalam Model ADDIE:
1. Analisis (Analyze):Tahap ini mungkin mencakup teknik penelitian khusus seperti analisis
kebutuhan, analisis pekerjaan, dan analisis tugas.
2. Desain (Design): Selama tahap ini, Anda harus merencanakan bagaimana mencapai
tujuan instruksional yang ditentukan selama tahap Analisis dan memperluas fondasi
instruksional.
3. Pengembangan (Develop Selama tahap ini, Anda akan mengembangkan instruksi, semua
media yang akan digunakan dalam instruksi, dan dokumentasi pendukung apa pun. Ini
mungkin mencakup perangkat keras (misalnya, peralatan simulasi) dan perangkat lunak
(misalnya, instruksi berbasis komputer)
4. Implementasi (Implement):Tahap ini harus mempromosikan pemahaman peserta didik
terhadap materi, mendukung penguasaan peserta didik terhadap tujuan, dan
memastikan transfer pengetahuan peserta didik dari pengaturan instruksional ke
pekerjaan
5. Evaluasi (Evaluate): Tahap ini mengukur efektivitas dan efisiensi instruksi. Evaluasi
seharusnya terjadi sepanjang seluruh proses desain instruksional - dalam tahap, antar
tahap, dan setelah implementasi.
14. Penerapan Model Model Hannafin & Peck
Berikut adalah cara penerapan Model Hannafin & Peck dalam konteks pembelajaran
pendidikan agama Islam di SMK, berdasarkan sumber yang disediakan:
1. Analisis Kebutuhan: Tahap ini melibatkan pengumpulan dan analisis kebutuhan
pembelajar, termasuk kebutuhan pembelajar online atau kebutuhan organisasi.
Instrumen seperti angket kebutuhan pengembangan bahan ajar menurut persepsi
siswa digunakan untuk mengumpulkan data tentang kebutuhan pembelajaran .
2. Desain: Setelah kebutuhan dianalisis, tahap desain dimulai. Ini melibatkan
pemetaan semua aspek program eLearning dan pembuatan kerangka kerja atau
storyboard yang menyoroti latihan online, komponen multimedia, dan penilaian
eLearning yang akan digunakan.
3. Pengembangan dan Implementasi: Tahap ini melibatkan pengembangan program
eLearning dan implementasinya. Setelah program diunggah ke Sistem Manajemen
Belajar (LMS) yang dipilih dan memastikan semua elemen ada, program siap
diluncurkan.
15. Penerapan Model Model Dick dan Carey
Berikut adalah penerapan Model Dick dan Carey dalam konteks pembelajaran
pendidikan agama Islam di SMK, berdasarkan sumber yang disediakan:
1. Analisis Kebutuhan: Tahap ini melibatkan pengumpulan dan analisis kebutuhan
pembelajar, termasuk kebutuhan pembelajar online atau kebutuhan organisasi.
Instrumen seperti angket kebutuhan pengembangan bahan ajar menurut persepsi
siswa digunakan untuk mengumpulkan data tentang kebutuhan pembelajaran
2. Desain: Setelah kebutuhan dianalisis, tahap desain dimulai. Ini melibatkan
pemetaan semua aspek program eLearning dan pembuatan kerangka kerja atau
storyboard yang menyoroti latihan online, komponen multimedia, dan penilaian
eLearning yang akan digunakan.
3. Pengembangan dan Implementasi: Tahap ini melibatkan pengembangan program
eLearning dan implementasinya. Setelah program diunggah ke Sistem Manajemen
Belajar (LMS) yang dipilih dan memastikan semua elemen ada, program siap
diluncurkan.
16. Penerapan Model Model Kemp
Model Kemp terdiri dari empat elemen desain yang menjadi bagian integral dari
pengembangan kursus, yaitu:
1. Peserta Didik (Students): Mengidentifikasi karakteristik dan kebutuhan
peserta didik yang harus dipertimbangkan.
2. Tujuan (Objectives): Menjelaskan konten kursus dan menganalisis komponen
tugas yang terkait dengan tujuan yang ditetapkan.
3. Metode (Methods): Menyusun konten untuk setiap komponen instruksi
secara secara logis dan berurutan.
4. Evaluasi (Evaluation): Mengembangkan alat evaluasi yang cocok untuk
mengukur dan menilai kemajuan peserta didik menuju pencapaian tujuan
kursus
17. —KELOMPOK 1
“Orang Tampan Kalah Sama Orang Yang
Mapan, Tampan Itu Bisa Diedit Yang
Penting Ada Duit.”