SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
Download to read offline
53
BAB III
BAGAIMANA URGENSI INTEGRASI NASIONAL
SEBAGAI SALAH SATU PARAMETER PERSATUAN
DAN KESATUAN BANGSA?
Dalam mengarungi kehidupannya, sebuah negara-bangsa (nation state)
selalu dihadapkan pada upaya bagaimana menyatukan keanekaragaman
orang–orang yang ada di dalamnya agar memiliki rasa persatuan,
kehendak untuk bersatu dan secara bersama bersedia membangun
kesejahteraan untuk bangsa yang bersangkutan. Oleh karena itu,
bagaimana mungkin suatu negara-bangsa bisa membangun, jika orang-
orang yang ada di dalam negara tersebut tidak mau bersatu, tidak memiliki
perasaan sebagai satu kesatuan dan tidak bersedia mengikatkan diri
sebagai satu bangsa.
Gambar III.1 Berintegrasi sebagai satu bangsa, sulitkah?
sumber: godmeandmydiary.wordpress.com
Suatu negara-bangsa membutuhkan persatuan untuk bangsanya yang
dinamakan integrasi nasional. Dapat dikatakan bahwa sebuah negara-
54
bangsa yang mampu membangun integrasi nasionalnya akan
memperkokoh rasa persatuan dan kesatuan bangsa-bangsa yang ada di
dalamnya. Integrasi nasional merupakan salah satu tolok ukur persatuan
dan kesatuan bangsa.
Pada bab ini, Anda akan diajak mempelajari lebih lanjut perihal bagaimana
konsep dan pentingnya integrasi nasional bagi sebuah negara-bangsa
(nation-state). Sejalan dengan kaidah pembelajaran ilmiah yang aktif, Anda
diminta untuk menelusuri, menanya, menggali, membangun argumentasi
dan mendeskripsikan kembali esensi dan urgensi integrasi nasional baik
secara tulisan maupun lisan.
Setelah melakukan pembelajaran ini Anda sebagai calon sarjana dan
profesional diharapkan: mampu berdisiplin untuk mewujudkan integrasi
nasional dan mengokohkan persatuan dan kesatuan bangsa dalam wadah
NKRI; mampu mengevaluasi urgensi integrasi nasional sebagai salah satu
parameter persatuan dan kesatuan bangsa dalam wadah NKRI; dan mampu
menyajikan hasil studi kasus terkait esensi dan urgensi integrasi nasional
sebagai salah satu parameter persatuan dan kesatuan bangsa dalam
wadah NKRI.
A. Menelusuri Konsep dan Urgensi Integrasi Nasional
1. Makna Integrasi Nasional
Marilah kita telusuri istilah integrasi nasional ini. Kita dapat menguraikan
istilah tersebut dari dua pengertian: secara etimologi dan terminologi.
Etimologi adalah studi yang mempelajari asal usul kata, sejarahnya dan
juga perubahan yang terjadi dari kata itu. Pengertian etimologi dari integrasi
nasional berarti mempelajari asal usul kata pembentuk istilah tersebut.
Secara etimologi, integrasi nasional terdiri atas dua kata integrasi dan
nasional.
Cobalah Anda cari pengertian etimologi dua kata tersebut dari Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI) atau kamus on-line. Setelah Anda
menelusuri beberapa pengertian etimologi kata integrasi dan nasional,
kemukakan pengertian integrasi nasional berdasar simpulan Anda.
Nyatakan secara lisan di muka kelas
55
Sekarang, kita telusuri pengertian integrasi nasional secara terminologi.
Terminologi dapat diartikan penggunaan kata sebagai suatu istilah yang
telah dihubungkan dengan konteks tertentu. Konsep integrasi nasional
dihubungkan dengan konteks tertentu dan umumnya dikemukakan oleh
para ahlinya. Berikut ini disajikan beberapa pengertian integrasi nasional
dalam konteks Indonesia dari para ahli/penulis:
Tabel III.1 Pengertian Integrasi Nasional dari berbagai Pakar
Nama Pengertian Integrasi Nasional
Saafroedin Bahar
(1996)
Upaya menyatukan seluruh unsur suatu bangsa dengan
pemerintah dan wilayahnya
Riza Noer Arfani
(2001)
Pembentukan suatu identitas nasional dan penyatuan berbagai
kelompok sosial dan budaya ke dalam suatu kesatuan wilayah
Djuliati Suroyo
(2002)
Bersatunya suatu bangsa yang menempati wilayah tertentu
dalam sebuah negara yang berdaulat.
Ramlan Surbakti
(2010)
Proses penyatuan berbagai kelompok sosial budaya dalam satu
kesatuan wilayah dan dalam suatu identitas nasional
Sekarang, secara berkelompok Anda cari lebih banyak lagi definisi atau
pengertian integrasi dari para ahli. Cobalah definisikan kembali pengertian
integrasi nasional menurut kelompok Anda.
Apakah integrasi nasional ada padanannya dalam
Bahasa Inggris?
Istilah Integrasi nasional dalam bahasa Inggrisnya
adalah “national integration”. "Integration" berarti
kesempurnaan atau keseluruhan. Kata ini berasal
dari bahasa latin integer, yang berarti utuh atau
menyeluruh. Berdasarkan arti etimologisnya itu,
integrasi dapat diartikan sebagai pembauran hingga
menjadi kesatuan yang utuh atau bulat. “Nation”
artinya bangsa sebagai bentuk persekutuan dari
orang-orang yang berbeda latar belakangnya,
berada dalam suatu wilayah dan di bawah satu
kekuasaan politik.
Ada pengertian dari para ahli atau pakar asing
“National integration
is the awareness of a
common identity
amongst the citizens of
a country. It means
that though we belong
to different castes,
religions and regions
and speak different
languages we
recognize the fact that
we are all one. This
kind of integration is
very important in the
building of a strong
and prosperous
nation”.
Kurana (2010)
56
mengenai istilah tersebut. Misalnya, Kurana (2010) menyatakan integrasi
nasional adalah kesadaran identitas bersama di antara warga negara. Ini
berarti bahwa meskipun kita memiliki kasta yang berbeda, agama dan
daerah, dan berbicara bahasa yang berbeda, kita mengakui kenyataan
bahwa kita semua adalah satu. Jenis integrasi ini sangat penting dalam
membangun suatu bangsa yang kuat dan makmur.
Gambar III.2 Integrasi berarti kesediaan bersatu meski pun memiliki perbedaan.
Mungkinkah? (Sumber: popista.com)
Carilah lagi pendapat-pendapat tentang integrasi nasional (national
integration) dari literatur asing. Apa yang Anda dapatkan dari pencarian ini?
Apa itu national integration?
Berdasar uraian di atas, Anda dapat memahami bahwa secara terminologi,
istilah integrasi nasional memiliki keragaman pengertian, sesuai dengan
sudut pandang para ahli. Namun demikian kita dapat menemukan titik
kesamaaannya bahwa integrasi dapat berarti penyatuan, pembauran,
keterpaduan, sebagai kebulatan dari unsur atau aspek aspeknya. Lalu
unsur atau aspek apa sajakah yang dapat disatukan dalam konteks
integrasi nasional itu?
Dalam hal ini kita dapat membedakan konsep integrasi dalam beberapa
jenis yang pada intinya hendak mengemukakan aspek-aspek apa yang bisa
disatukan dalam kerangka integrasi nasional.
Selanjutnya kita akan menelusuri jenis-jenis integrasi.
57
2. Jenis Integrasi
Tentang pengertian integrasi ini, Myron Weiner dalam Ramlan Surbakti
(2010) lebih cocok menggunakan istilah integrasi politik daripada integrasi
nasional.
Menurutnya integrasi politik adalah penyatuan masyarakat dengan sistem
politik. Integrasi politik dibagi menjadi lima jenis, yakni 1) integrasi bangsa,
2) integrasi wilayah, 3) integrasi nilai, 4) integrasi elit-massa, dan 5)
integrasi tingkah laku (perilaku integratif). Uraian secara berturut-turut
sebagai berikut:
Integrasi bangsa
menunjuk pada proses
penyatuan berbagai
kelompok budaya dan
sosial dalam satu
kesatuan wilayah dan
dalam suatu
pembentukan identitas
nasional
Gambar III.3 Kelompok budaya yang beragam bersatu.
Sumber: http://melayuonline.com/ind/article/read/446/
Integrasi wilayah
menunjuk pada
masalah pembentukan
wewenang kekuasaan
nasional pusat di atas
unit-unit sosial yang
lebih kecil yang
beranggotakan
kelompok kelompok
sosial budaya
masyarakat tertentu
Gambar III.4 Integrasi wilayah dapat menyatukan
wilayah Negara
Sumber: http://rustadhiperikanan.blogspot.com
58
Integrasi elit massa
menunjuk pada
masalah penghubungan
antara pemerintah
dengan yang diperintah.
Mendekatkan
perbedaan-perbedaan
mengenai aspirasi dan
nilai pada kelompok elit
dan massa.
Gambar III.5 Pemimpin yang dekat dengan rakyat akan
mampu mengintegrasikan
Sumber: radarpekalonganonline.com
Integrasi nilai menunjuk
pada adanya
konsensus terhadap
nilai yang minimum
yang diperlukan dalam
memelihara tertib sosial
Gambar III.6 Orang bersedia bersatu karena ada nilai
bersama yang diterima dan dijunjung
Sumber: hildanfathoni.com
Integrasi tingkah laku
(perilaku integratif),
menunjuk pada
penciptaan tingkah laku
yang terintegrasi dan
`yang diterima demi
mencapai tujuan
bersama.
Gambar III.7 Orang-orang bekerja secara terintegrasi
karena memiliki tujuan yang sama
Sumber: izuddinsyarif.blogspot.com
59
Analisis kasus: Bacalah dengan seksama pemberitaan dari media berikut ini.
Berita #1
Senin, 17/03/2014 21:28 WIB
5 anggota OPM Ditangkap di Puncak Jaya, 1 Tewas Wilpret Siagian - detikNews
Jayapura - Pasukan TNI/Polri berhasil menangkap 5 anggota Organisasi Papua
Merdeka (OPM) dalam aksi baku tembak di Mulia, Puncak Jaya, Papua.
Baku tembak terjadi pada Senin (17/3/2014) siang. Kepala Kepolisian Daerah Papua,
Irjen Pol. Tito Karnavian kepada wartawan di Jayapura, membenarkan ada
penangkapan terhadap lima kelompok bersenjata di Mulia, Kabupaten Puncak Jaya
tersebut.
Menurut Tito, dari kelima orang tersebut, satu orang diantaranya tewas akibat terkena
timah panas, sedangkan dua lainnya terkena tembakan di bagian kaki dan sekarang
dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Papua sementara dua orang lagi sudah
berada di Mapolda Papua untuk menjalani pemeriksaan.
"Lima orang berhasil dilumpuhkan, satu meninggal, dua luka sekarang dirawat di RS
Bhayangkara Jayapura dan dua orang sudah ditahan di Polda," ujar Tito.
Tito menjelaskan, penangkapan terhadap lima orang anggota kelompok kriminal
bersenjata itu berawal ketika gabungan aparat TNI sedang melakukan patroli di
daerah Mulia, Kabupaten Puncak. Di tengah perjalanan tiba-tiba kelompok kriminal
bersenjata melakukan perlawanan terhadap pasukan TNI/Polri, sehingga terjadi baku
tembak yang menyebabkan tiga orang kena tembakan satu diantaranya meninggal.
"Saat terjadi aksi baku tembak, 3 orang dari Kelompok OPM kena tembakan, satu
diantaranya meninggal, Sementara dua orang lainnya berhasil diamankan ketika
hendak melarikan diri,” ungkap Tito.
Sumber:http://news.detik.com/read/2014/03/17/212818/2528588/10/5-anggotaopm-
ditangkap-di-puncak-jaya-1-tewas?9922032
Berita #2
BBM Langka di Sumenep
Warga Duduki Kantor Kecamatan
Sabtu, 22 Maret 2014 21:12 WIB
TRIBUNNEWS.COM, SUMENEP - Aksi unjuk rasa sekitar 500 warga Kecamatan
Masalembu, Sumenep, yang memprotes mahal dan langkanya BBM, hingga hari ini
masih terus berlangsung. Sejak demo kemarin ke kantor kecamatan, massa tetap
tidak pulang dan hingga Sabtu (22/3/2014) ratusan warga masih terus duduki kantor
kecamatan.
Tidak hanya itu saja, massa yang sudah kesal dengan kelangkaan BBM, menyegel
kantor kecamatan dan memberi palang kayu pada pintu ruang kerja camat setempat.
Selain itu, semua dinding dan pilar yang ada di pendopo kecamatan juga dicorat-
coret warga dengan tulisan yang bunyinya 'disegel rakyat'.
"Kami sudah muak dengan kantor ini, sebelumnya di kantor ini kami sudah ada
kesepakatan yang ditandatangani Forpimka dan sub agen, jika harga eceran BBM di
60
luar APMS Rp 7000, tapi masih Rp 15 ribu per liter," teriak korlap aksi, Ahmad
Soleh,” Sabtu (22/3/2014).
Ia menjelaskan, masyarakat Masalembu merasa kecewa dengan jajaran forum
pimpinan kecamatan (Forpimka) yang dianggap lemah dan tidak berdaya
menyelesaikan persoalan BBM. Sehingga BBM di pulau Masalembu menjadi langka
dan mahal, akibatnya masyarakat menjadi korban karena tidak melakukan aktivitas
ke laut.
Sumber: http://www.tribunnews.com/regional/2014/03/22/warga-duduki-
kantorkecamatan
Menurut Anda, kasus dalam dua pemberitaaan di atas berkaitan dengan
jenis integrasi apa? Apa alasannya? Kemukakan jawaban Anda secara
lisan di muka kelas. Agar lebih mampu mengidentifikasi jenis-jenis
integrasi, carilah lagi tiga buah kasus dari pemberitaan media yang
menurut Anda termasuk kategori jenis integrasi tertentu dan apa
alasannya. Kemukakan jawaban Anda secara tertulis.
Menurut Suroyo (2002), integrasi nasional mencerminkan proses persatuan
orang-orang dari berbagai wilayah yang berbeda, atau memiliki berbagai
perbedaan baik etnisitas, sosial budaya, atau latar belakang ekonomi,
menjadi satu bangsa (nation) terutama karena pengalaman sejarah dan
politik yang relatif sama.
Dalam realitas nasional integrasi nasional dapat dilihat dari tiga aspek yakni
aspek politik, ekonomi, dan sosial budaya. Dari aspek politik, lazim disebut
integrasi politik, aspek ekonomi (integrasi ekonomi), yakni saling
ketergantungan ekonomi antar daerah yang bekerjasama secara sinergi,
dan aspek sosial budaya (integrasi sosial budaya) yakni hubungan antara
suku, lapisan dan golongan. Berdasar pendapat ini, integrasi nasional
meliputi: 1) Integrasi politik, 2) Integrasi ekonomi, dan 3) integrasi sosial
budaya.
a. Integrasi Politik
Dalam tataran integrasi politik terdapat dimensi vertikal dan horizontal.
Dimensi yang bersifat vertikal menyangkut hubungan elit dan massa, baik
antara elit politik dengan massa pengikut, atau antara penguasa dan rakyat
guna menjembatani celah perbedaan dalam rangka pengembangan proses
politik yang partisipatif. Dimensi horizontal menyangkut hubungan yang
berkaitan dengan masalah teritorial, antar daerah, antar suku, umat
beragama dan golongan masyarakat Indonesia.
61
Gambar III.8 Dimensi dalam integrasi politik
b. Integrasi Ekonomi
Integrasi ekonomi berarti terjadinya saling ketergantungan antar daerah
dalam upaya memenuhi kebutuhan hidup rakyat. Adanya saling
ketergantungan menjadikan wilayah dan orang-orang dari berbagai latar
akan mengadakan kerjasama yang saling menguntungkan dan sinergis. Di
sisi lain, integrasi ekonomi adalah penghapusan (pencabutan) hambatan-
hambatan antar daerah yang memungkinkan ketidaklancaran hubungan
antar keduanya, misal peraturan, norma dan prosedur dan pembuatan
aturan bersama yang mampu menciptakan keterpaduan di bidang
ekonomi.
Gambar III.9 Integrasi ekonomi saling menguntungkan dan sinergis
c. Integrasi sosial budaya
Integrasi ini merupakan proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda
dalam masyarakat sehingga menjadi satu kesatuan. Unsur-unsur yang
62
berbeda tersebur dapat meliputi ras, etnis, agama bahasa, kebiasaan,
sistem nilai, dan lain sebagainya. Integrasi sosial budaya juga berarti
kesediaan bersatu bagi kelompok-kelompok sosial budaya di masyarakat,
misal suku, agama, dan ras.
Gambar III.10 Integrasi sosial budaya
3. Pentingnya Integrasi nasional
Integrasi nasional umumnya dianggap tugas penting suatu negara,
apalagi negara-bangsa (nation-state) yang baru merdeka. Mengapa
demikian? Apa pentingnya?
Diskusikan dengan kelompokmu, tulis poin-poin pentingnya, dan
kemukakan jawaban Anda di muka kelas.
Selanjutnya bandingkanlah jawaban Anda dengan uraian di bawah ini.
Menurut Myron Weiner dalam Surbakti (2010), dalam negara merdeka,
faktor pemerintah yang berkeabsahan (legitimate) merupakan hal penting
bagi pembentukan negara-bangsa. Hal ini disebabkan tujuan negara hanya
akan dapat dicapai apabila terdapat suatu pemerintah yang mampu
menggerakkan dan mengarahkan seluruh potensi masyarakat agar mau
bersatu dan bekerja bersama.
Kemampuan ini tidak hanya dapat dijalankan melalui kewenangan
menggunakan kekuasaan fisik yang sah tetapi juga persetujuan dan
dukungan rakyatnya terhadap pemerintah itu. Jadi, diperlukan hubungan
63
yang ideal antara pemerintah dengan rakyatnya sesuai dengan sistem nilai
dan politik yang disepakati. Hal demikian memerlukan integrasi politik.
Negara-bangsa baru, seperti halnya Indonesia setelah tahun 1945,
membangun integrasi juga menjadi tugas penting. Ada dua hal yang dapat
menjelaskan hal ini. Pertama, pemerintah kolonial Belanda tidak pernah
memikirkan tentang perlunya membangun kesetiaan nasional dan
semangat kebangsaan pada rakyat Indonesia. Penjajah lebih
mengutamakan membangun kesetiaan kepada penjajah itu sendiri dan
guna kepentingan integrasi pribadi kolonial. Jadi, setelah merdeka, kita
perlu menumbuhkan kesetiaan nasional melalui pembangunan integrasi
bangsa.
Kedua, bagi negara-negara baru, tuntutan integrasi ini juga menjadi
masalah pelik bukan saja karena perilaku pemerintah kolonial sebelumnya,
tetapi juga latar belakang bangsa yang bersangkutan. Negara-bangsa
(nation state) merupakan negara yang di dalamnya terdiri dari banyak
bangsa (suku) yang selanjutnya bersepakat bersatu dalam sebuah bangsa
yang besar. Suku-suku itu memiliki pertalian primordial yang merupakan
unsur negara dan telah menjelma menjadi kesatuan etnik yang selanjutnya
menuntut pengakuan dan perhatian pada tingkat kenegaraan. Ikatan dan
kesetiaan etnik adalah sesuatu yang alami, bersifat primer. Adapun
kesetiaan nasional bersifat sekunder. Bila ikatan etnik ini tidak diperhatikan
atau terganggu, mereka akan mudah dan akan segera kembali kepada
kesatuan asalnya. Sebagai akibatnya mereka akan melepaskan ikatan
komitmennya sebagai satu bangsa.
Gambar III.11 Keragaman yang ada membutuhkan integrasi. Mengapa perlu?
Sumber: sonicgreencafe.blogspot.com
64
Ditinjau dari keragaman etnik dan ikatan primordial inilah pembangunan
integrasi bangsa menjadi semakin penting. Ironisnya bahwa pembangunan
integrasi nasional selalu menghadapi situasi dilematis seperti terurai di
depan. Setiap penciptaan negara yang berdaulat dan kuat juga akan
semakin membangkitkan sentimen primordial yang dapat berbentuk
gerakan separatis, rasialis atau gerakan keagamaan.
Kekacauan dan disintegrasi bangsa yang dialami pada masa-masa awal
bernegara misalnya yang terjadi di India dan Srilanka bisa dikatakan bukan
semata akibat politik “pecah belah” kolonial namun akibat perebutan
dominasi kelompok kelompok primordial untuk memerintah negara. Hal ini
menunjukkan bahwa setelah lepas dari kolonial, mereka berlomba saling
mendapatkan dominasinya dalam pemerintahan negara. Mereka berebut
agar identitasnya diangkat dan disepakati sebagai identitas nasional.
Gambar III.12 Pakistan dan India, dua bangsa serumpun yang terpisah karena tidak
mampu berintergasi. Mengapa demikian?
Sumber: https://cdn.sindonews.net/
Integrasi diperlukan guna menciptakan kesetiaan baru terhadap identitas-
identitas baru yang diciptakan (identitas nasional), misal, bahasa nasional,
simbol negara, semboyan nasional, ideologi nasional, dan sebagainya.
4. Integrasi versus Disintegrasi
Kebalikan dari integrasi adalah disintegrasi. Jika integrasi berarti penyatuan,
keterpaduan antar elemen atau unsur yang ada di dalamnya, disintegrasi
dapat diartikan ketidakpaduan, keterpecahan di antara unsur unsur yang
65
ada. Jika integrasi terjadi konsensus maka disintegrasi dapat menimbulkan
konflik atau perseturuan dan pertentangan.
Disintegrasi bangsa adalah memudarnya kesatupaduan antar golongan,
dan kelompok yang ada dalam suatu bangsa yang bersangkutan. Gejala
disintegrasi merupakan hal yang dapat terjadi di masyarakat. Masyarakat
suatu bangsa pastilah menginginkan terwujudnya integrasi. Namun, dalam
kenyataannya yang terjadi justru gejala disintegrasi. Disintegrasi memiliki
banyak ragam, misalkan pertentangan fisik, perkelahian, tawuran,
kerusuhan, revolusi, bahkan perang.
Gambar III.13 Kesenjangan ekonomi dapat menyebabkan disintegrasi bangsa. Hal ini
disebabkan karena tidak stabilnya keuangan negara yang salah satunya disebabkan
karena penerimaan negara yang belum memadai. Bagaimana cara meningkatkan
penerimaan negara?
Sumber: http://fokusbisnis.com/wp-content/uploads/2015/07/kesenjangan-DKI.jpg
Menurut Anda, apa sajakah hal-hal yang menyebabkan terjadinya gejala
disintegrasi bangsa? Carilah faktor-faktor penyebab disintegrasi tersebut
melalui diskusi kelompok. Hasilnya kemukakan di muka kelas.
B. Menanya Alasan Mengapa Diperlukan Integrasi Nasional
Sebelumnya Anda telah menelusuri pengertian, konsep, definisi-definisi
tentang integrasi nasional. Anda juga telah menelaah jenis-jenis integrasi
nasional dan pentingnya integrasi nasional.
66
Apakah dari hasil penelurusan dan kajian Anda telah didapatkan
pemahaman atas materi integrasi nasional?
Jika belum paham, cobalah Anda mengemukakan pertanyaan-pertanyaan
yang nantinya menuntut jawaban lebih lanjut. Berikut ini contoh-contoh
pertanyaan yang bisa Anda ajukan:
 Apakah integrasi bisa berarti pembauran atau penyatuan?
 Apakah istilah nasional bisa disamakan dengan istilah bangsa?
 Dalam hal integrasi bangsa, sebenarnya hal-hal apakah yang
diintegrasikan itu?
 Mengapa setiap bangsa memerlukan integrasi?
 Apa yang terjadi seandainya negara tidak berintegrasi?
 Seperti apakah negara yang tidak mampu berintegrasi?
 Adakah contoh–contoh negara yang tidak mampu melakukan
integrasi?
 Adakah contoh-contoh negara yang telah mampu melakukan
integrasi?
Adakah pertanyaan yang lain? Jika ada, ajukan pertanyaan-pertanyaan
sejenis untuk memperkaya penelurusan dan pengkajian Anda tentang
konsep integrasi nasional.
1. Setiap kelompok membuat tiga pertanyaan terkait dengan konsep
dan urgensi Integrasi nasional.
2. Setiap satu pertanyaan ditulis dalam selembar kertas dilengkapi
dengan identitas kelompok selanjutnya dilipat.
3. Sampaikanlah 3 lipatan kertas pertanyaan tersebut kepada
kelompok lain sehingga saling terjadi serah terima lembar
pertanyaan.
4. Diskusikan dan jawablah pertanyaan-pertanyaan yang didapat dari
kelompok lain.
5. Anggota kelompok mendatangi kelompok lain untuk memberikan
jawaban.
6. Lakukan pergantian secara tertib dan teratur.
C. Menggali Sumber Historis, Sosiologis, Politik tentang
Integrasi Nasional
Mengintegrasikan bangsa umumnya menjadi tugas pertama bagi negara
yang baru merdeka. Hal ini dikarenakan negara baru tersebut tetap
67
menginginkan agar semua warga yang ada di dalam wilayah negara
bersatu untuk negara yang bersangkutan. Apakah bangsa Indonesia pernah
mengalami integrasi sebelum merdeka tanggal 17 Agustus 1945?
1. Perkembangan sejarah integrasi di Indonesia
Menurut Suroyo (2002), ternyata sejarah menjelaskan bangsa kita sudah
mengalami pembangunan integrasi sebelum bernegara Indonesia yang
merdeka. Menurutnya, ada tiga model integrasi dalam sejarah
perkembangan integrasi di Indonesia, yakni 1) model integrasi imperium
Majapahit, 2) model integrasi kolonial, dan 3) model integrasi nasional
Indonesia.
a. Model integrasi imperium Majapahit
Model integrasi pertama ini bersifat kemaharajaan (imperium) Majapahit.
Struktur kemaharajaan yang begitu luas ini berstruktur konsentris. Dimulai
dengan konsentris pertama yaitu wilayah inti kerajaan (nagaragung): pulau
Jawa dan Madura yang diperintah langsung oleh raja dan saudara-
saudaranya. Konsentris kedua adalah wilayah di luar Jawa (mancanegara
dan pasisiran) yang merupakan kerajaan-kerajaan otonom. Konsentris
ketiga (tanah sabrang) adalah negara-negara sahabat di mana Majapahit
menjalin hubungan diplomatik dan hubungan dagang, antara lain dengan
Champa, Kamboja, Ayudyapura (Thailand).
b. Model integrasi kolonial
Model integrasi kedua atau lebih tepat disebut dengan integrasi atas
wilayah Hindia Belanda baru sepenuhnya dicapai pada awal abad XX
dengan wilayah yang terentang dari Sabang sampai Merauke. Pemerintah
kolonial mampu membangun integrasi wilayah juga dengan menguasai
maritim, sedang integrasi vertikal antara pemerintah pusat dan pemerintah
daerah dibina melalui jaringan birokrasi kolonial yang terdiri dari
ambtenaar-ambtenaar (pegawai) Belanda dan pribumi yang tidak memiliki
jaringan dengan massa rakyat. Dengan kata lain pemerintah tidak memiliki
dukungan massa yang berarti. Integrasi model kolonial ini tidak mampu
menyatukan segenap keragaman bangsa Indonesia tetapi hanya untuk
maksud menciptakan kesetiaan tunggal pada penguasa kolonial.
68
c. Model integrasi nasional Indonesia
Model integrasi ketiga ini merupakan proses berintegrasinya bangsa
Indonesia sejak bernegara merdeka tahun 1945. Meskipun sebelumnya ada
integrasi kolonial, namun integrasi model ketiga ini berbeda dengan model
kedua. Integrasi model kedua lebih dimaksudkan agar rakyat jajahan
(Hindia Belanda) mendukung pemerintahan kolonial melalui penguatan
birokrasi kolonial dan penguasaan wilayah.
Integrasi model ketiga dimaksudkan untuk membentuk kesatuan yang baru
yakni bangsa Indonesia yang merdeka, memiliki semangat kebangsaan
(nasionalisme) yang baru atau kesadaran kebangsaan yang baru.
Model integrasi nasional ini diawali dengan tumbuhnya kesadaran
berbangsa khususnya pada diri orang-orang Indonesia yang mengalami
proses pendidikan sebagai dampak dari politik etis pemerintah kolonial
Belanda. Mereka mendirikan organisasi-organisasi pergerakan baik yang
bersifat keagamaan, kepemudaan, kedaerahan, politik, ekonomi
perdagangan dan kelompok perempuan. Para kaum terpelajar ini mulai
menyadari bahwa bangsa mereka adalah bangsa jajahan yang harus
berjuang meraih kemerdekaan jika ingin menjadi bangsa merdeka dan
sederajat dengan bangsa-bangsa lain. Mereka berasal dari berbagai daerah
dan suku bangsa yang merasa sebagai satu nasib dan penderitaan
sehingga bersatu menggalang kekuatan bersama. Misalnya, Sukarno
berasal dari Jawa, Mohammad Hatta berasal dari Sumatera, AA Maramis
dari Sulawesi, Tengku Mohammad Hasan dari Aceh.
Dalam sejarahnya, penumbuhan kesadaran berbangsa tersebut dilalui
dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:
1) Masa Perintis
Masa perintis adalah masa mulai dirintisnya semangat kebangsaan melalui
pembentukan organisasi-organisasi pergerakan. Masa ini ditandai dengan
munculnya pergerakan Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908. Kelahiran
Budi Utomo diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional.
2) Masa Penegas
Masa penegas adalah masa mulai ditegaskannya semangat kebangsaan
pada diri bangsa Indonesia yang ditandai dengan peristiwa Sumpah
69
Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Dengan Sumpah Pemuda, masyarakat
Indonesia yang beraneka ragam tersebut menyatakan diri sebagai satu
bangsa yang memiliki satu Tanah Air, satu bangsa, dan bahasa persatuan
yaitu bahasa Indonesia.
3) Masa Percobaan
Bangsa Indonesia melalui organisasi pergerakan mencoba meminta
kemerdekaan dari Belanda. Organisasi-organisasi pergerakan yang
tergabung dalam GAPI (Gabungan Politik Indonesia) tahun 1938
mengusulkan Indonesia Berparlemen. Namun, perjuangan menuntut
Indonesia merdeka tersebut tidak berhasil.
4) Masa Pendobrak
Pada masa tersebut semangat dan gerakan kebangsaan Indonesia telah
berhasil mendobrak belenggu penjajahan dan menghasilkan kemerdekaan.
Kemerdekaan bangsa Indonesia diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus
1945. Sejak saat itu bangsa Indonesia menjadi bangsa merdeka, bebas, dan
sederajat dengan bangsa lain. Nasionalisme telah mendasari bagi
pembentukan negara kebangsaan Indonesia modern.
Dari sisi politik, proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 merupakan
pernyatan bangsa Indonesia baik ke dalam maupun ke luar bahwa bangsa
ini telah merdeka, bebas dari belenggu penjajahan, dan sederajat dengan
bangsa lain di dunia. Dari sisi sosial budaya, Proklamasi Kemerdekaan 17
Agustus 1945 merupakan “revolusi integratifnya” bangsa Indonesia, dari
bangsa yang terpisah dengan beragam identitas menuju bangsa yang satu
yakni bangsa Indonesia.
Gambar III.14 Proklamasi Kemerdekaan RI merupakan proses integrasi Bangsa Indonesia
70
Berdasar gambar di atas, apakah perbedaan yang terjadi dalam diri
bangsa Indonesia sebelum dan setelah Proklamasi 17 Agustus 1945?
Apakah faktor-faktor yang menjadikan bangsa Indonesia bersedia
berintegrasi sebagai satu negara-bangsa? Diskusikan dalam kelompok
Anda dan presentasikan hasil diskusi Anda di muka kelas.
Tugas berat selanjutnya adalah mengintegrasikan segenap unsur di dalam
agar negara-bangsa yang baru ini kokoh, bersatu dan dapat melanjutkan
kehidupannya sebagai satu kesatuan kebangsaan yang baru.
2. Pengembangan integrasi di Indonesia
Lalu bagaimana mengembangkan integrasi nasional sebuah bangsa?
Howard Wriggins dalam Muhaimin & Collin MaxAndrews (1995) menyebut
ada lima pendekatan atau cara bagaimana para pemimpin politik
mengembangkan integrasi bangsa. Kelima pendekatan yang selanjutnya
kita sebut sebagai faktor yang menentukan tingkat integrasi suatu negara
adalah :1) Adanya ancaman dari luar, 2) Gaya politik kepemimpinan, 3)
Kekuatan lembaga–lembaga politik, 4) Ideologi Nasional, dan 5)
Kesempatan pembangunan ekonomi.
a. Adanya ancaman dari luar
Adanya ancaman dari luar dapat menciptakan integrasi masyarakat.
Masyarakat akan bersatu, meskipun berbeda suku, agama dan ras ketika
menghadapi musuh bersama. Contoh, ketika penjajah Belanda ingin
kembali ke Indonesia, masyarakat Indonesia bersatu padu melawannya.
Suatu bangsa yang sebelumnya berseteru dengan saudara sendiri, suatu
saat dapat berintegrasi ketika ada musuh negara yang datang atau
ancaman bersama yang berasal dari luar negeri. Adanya anggapan musuh
dari luar mengancam bangsa juga mampu mengintegrasikan masyarakat
bangsa itu.
Berikan lagi dua contoh kasus bahwa ancaman yang datang ke suatu
negara dapat mengintegrasikan masyarakat negara itu. Mengapa bisa?
Kemukakan secara lisan.
71
b. Gaya politik kepemimpinan
Gaya politik para pemimpin bangsa dapat menyatukan atau
mengintegrasikan masyarakat bangsa tersebut. Pemimpin yang karismatik,
dicintai rakyatnya dan memiliki jasa-jasa besar umumnya mampu
menyatukan bangsanya yang sebelumya tercerai berai. Misal Nelson
Mandela dari Afrika Selatan. Gaya politik sebuah kepemimpinan bisa dipakai
untuk mengembangkan integrasi bangsanya. Adakah pemimpin kita yang
mampu menyatukan seperti ini?
Berikan lagi satu contoh tokoh atau pemimpin yang Anda anggap
mampu menyatukan masyarakat bangsanya. Mengapa bisa?
Kemukakan secara lisan.
c. Kekuatan lembaga- lembaga politik
Lembaga politik, misalnya birokrasi, juga dapat menjadi sarana pemersatu
masyarakat bangsa. Birokrasi yang satu dan padu dapat menciptakan
sistem pelayanan yang sama, baik, dan diterima oleh masyarakat yang
beragam. Pada akhirnya masyarakat bersatu dalam satu sistem pelayanan.
Cobalah Anda jelaskan mengapa sebuah lembaga politik bisa
menciptakan persatuan orang-orang yang ada didalamnya. Kemukakan
disertai contoh lembaga tersebut. Lakukan secara individual.
d. Ideologi Nasional
Ideologi merupakan seperangkat nilai-nilai yang diterima dan disepakati.
Ideologi juga memberikan visi dan beberapa panduan bagaimana cara
menuju visi atau tujuan itu. Jika suatu masyarakat meskipun berbeda-beda
tetapi menerima satu ideologi yang sama maka memungkinkan
masyarakat tersebut bersatu. Bagi bangsa Indonesia, nilai bersama yang
bisa mempersatukan masyarakat Indonesia adalah Pancasila. Pancasila
merupakan nilai sosial bersama yang bisa diterima oleh seluruh
masyarakat Indonesia.
Nilai-nilai bersama tidak harus berlaku secara nasional. Di beberapa daerah
di Indonesia terdapat nilai-nilai bersama. Dengan nilai itu kelompok-
72
kelompok masyarakat di daerah itu bersedia bersatu. Misal “Pela Gadong”
sebagai nilai bersama yang dijunjung oleh masyarakat Maluku.
Wawancarai tokoh masyarakat di suatu daerah perihal nilai-nilai apa di
daerah itu yang dianggap mampu menyatukan masyarakat. Hasilnya
disusun dalam bentuk laporan tertulis.
e. Kesempatan pembangunan ekonomi
Jika pembangunan ekonomi berhasil dan menciptakan keadilan, maka
masyarakat bangsa tersebut bisa menerima sebagai satu kesatuan. Namun
jika ekonomi menghasilkan ketidakadilan maka muncul kesenjangan atau
ketimpangan. Orang–orang yang dirugikan dan miskin sulit untuk mau
bersatu atau merasa satu bangsa dengan mereka yang diuntungkan serta
yang mendapatkan kekayaan secara tidak adil. Banyak kasus karena
ketidakadilan, maka sebuah masyarakat ingin memisahkan diri dari bangsa
yang bersangkutan. Dengan pembangunan ekonomi yang merata maka
hubungan dan integrasi antar masyarakat akan semakin mudah dicapai.
Gambar III.15 Perbatasan Malaysia dan Indonesia. Jalan yang menghubungkan antar
daerah, dibiayai dari APBN yang sebagian besar bersumber dari pajak. Sarana jalan yang
kurang baik dapat memicu terjadinya disintegrasi. Mengapa demikian?
Sumber: http://abarky.blogspot.com/
Mengapa pembangunan jalan bisa mengintegrasikan masyarakat? Berikan
jawaban.
73
Sunyoto Usman (1998) menyatakan bahwa suatu kelompok masyarakat
dapat terintegrasi, apabila:
1. Masyarakat dapat menemukan dan menyepakati nilai-nilai
fundamental yang dapat dijadikan rujukan bersama.
Jika masyarakat memiliki nilai bersama yang disepakati maka mereka
dapat bersatu, namun jika sudah tidak lagi memiliki nilai bersama
maka mudah untuk berseteru.
2. Masyarakat terhimpun dalam unit sosial sekaligus, memiliki “cross
cutting affiliation” sehingga menghasilkan “cross cutting loyality”.
Jika masyarakat yang berbeda-beda latar belakangnya menjadi
anggota organisasi yang sama, maka mereka dapat bersatu dan
menciptakan loyalitas pada organisasi tersebut, bukan lagi pada latar
belakangnya.
3. Masyarakat berada di atas memiliki sifat saling ketergantungan di
antara unit-unit sosial yang terhimpun di dalamnya dalam memenuhi
kebutuhan ekonomi. Apabila masyarakat saling memiliki
ketergantungan, saling membutuhkan, saling kerjasama dalam bidang
ekonomi, maka mereka akan bersatu. Namun jika ada yang menguasai
suatu usaha atau kepemilikan maka yang lain akan merasa dirugikan
dan dapat menimbulkan perseteruan.
Pendapat lain menyebutkan, integrasi bangsa dapat dilakukan dengan dua
strategi kebijakan yaitu “policy assimilasionis” dan “policy bhinneka tunggal
ika” (Sjamsudin, 1989). Strategi pertama dengan cara penghapusan sifat-
sifat kultural utama dari komunitas kecil yang berbeda menjadi semacam
kebudayaan nasional. Asimilasi adalah pembauran dua kebudayaan yang
disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan asli sehingga membentuk
kebudayaan baru. Apabila asimilasi ini menjadi sebuah strategi bagi
integrasi nasional, berarti bahwa negara mengintegrasikan masyarakatnya
dengan mengupayakan agar unsur-unsur budaya yang ada dalam negara
itu benar-benar melebur menjadi satu dan tidak lagi menampakkan
identitas budaya kelompok atau budaya lokal.
Lalu bagaimana mengembangkan integrasi di Indonesia saat ini? Secara
individu, pilihlah dengan cara merangking nilai 1-7 (tidak penting-sangat
penting), policy (kebijakan) atau strategi apa yang sebaiknya dilakukan
pemerintah Indonesia guna mengembangkan integrasi saat ini.
74
Kebijakan strategi yang sebaiknya dilakukan di Indonesia
 Memperkuat nilai bersama
 Membangun fasilitas
 Menciptakan musuh bersama
 Memperkokoh lembaga politik
 Membuat organisasi untuk bersama
 Menciptakan ketergantungan ekonomi antar kelompok
 Mewujudkan kepemimpinan yang kuat
 Menghapuskan identitas-identitas lokal
 Membaurkan antar tradisi dan budaya lokal
 Menguatkan identitas nasional
Membangun fasilitas infrastruktur seperti jalan, gedung pertemuan,
lapangan olahraga, dan pasar merupakan contoh kebijakan penyelenggara
negara yang memungkinkan mampu mengintegrasikan masyarakatnya.
Hal ini dikarenakan masyarakat dari berbagai latar belakang akan bertemu,
berinteraksi dan bekerja sama. Pembangunan berbagai fasilitas itu bisa
dilakukan apabila memiliki sumber pembiayaan yang cukup. Di negara yang
sedang membangun, salah satu sumber utama pembiayaan negara
tersebut adalah pajak yang dipungut dari warga negara.
Pajak sebagai instrumen memperkokoh Integrasi Nasional
Salah satu tujuan negara Republik Indonesia sebagaimana tersebut dalam
alenia ke empat Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 adalah
“memajukan kesejahteraan umum”. Kesejahteraan umum akan dapat
dicapai atau akan lebih cepat dicapai, apabila keuangan negara sehat, atau
dengan kata lain negara memiliki dana yang cukup untuk membiayai
seluruh kegiatan yang diperlukan untuk menunjang tujuan negara
“memajukan kesejahteraan umum” tersebut.
Berbicara tentang keuangan negara yang sehat, tidak bisa dilepaskan dari
sumber-sumber penerimaan negara. Salah satu sumber keuangan negara
adalah penerimaan dari sektor pajak. Dalam kurun waktu 5 (lima) tahun
terakhir Penerimaan pajak merupakan sumber pendapatan negara yang
utama. Pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun 2016,
pemerintah menargetkan pendapatan yang bersumber dari penerimaan
75
pajak adalah sebesar 1.360 triliun atau sebesar 74,63 % dari penerimaan
negara secara keseluruhan.
Berdasarkan uraian di atas, Anda diminta menganalisis akibat dan dampak
yang timbul apabila penerimaan dari sektor pajak tidak memenuhi target
yang telah di tentukan atau penerimaan pajak di bawah ketentuan yang
telah direncanakan. Adakah implikasinya bagi integrasi bangsa Indonesia?
D. Membangun Argumen tentang Dinamika dan Tantangan
Integrasi Nasional
1. Dinamika integrasi nasional di Indonesia
Sejak kita bernegara tahun 1945, upaya membangun integrasi secara
terus-menerus dilakukan. Terdapat banyak perkembangan dan dinamika
dari integrasi yang terjadi di Indonesia. Dinamika integrasi sejalan dengan
tantangan zaman waktu itu.
Dinamika itu bisa kita contohkan peristiswa integrasi berdasar 5 (lima)
jenis integrasi sebagai berikut:
a. Integrasi bangsa
Tanggal 15 Agustus 2005 melalui MoU (Memorandum of Understanding) di
Vantaa, Helsinki, Finlandia, pemerintah Indonesia berhasil secara damai
mengajak Gerakan Aceh Merdeka (GAM) untuk kembali bergabung dan setia
memegang teguh kedaulatan bersama Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI). Proses ini telah berhasil menyelesaikan kasus disintegrasi
yang terjadi di Aceh sejak tahun 1975 sampai 2005.
b. Integrasi wilayah
Melalui Deklarasi Djuanda tanggal 13 Desember 1957, pemerintah
Indonesia mengumumkan kedaulatan wilayah Indonesia yakni lebar laut
teritorial seluas 12 mil diukur dari garis yang menghubungkan titik-titik
ujung yang terluar pada pulau-pulau Negara Indonesia. Dengan deklarasi ini
maka terjadi integrasi wilayah teritorial Indonesia. Wilayah Indonesia
merupakan satu kesatuan wilayah dan laut tidak lagi merupakan pemisah
pulau, tetapi menjadi penghubung pulau-pulau di Indonesia.
76
c. Integrasi nilai
Nilai apa yang bagi bangsa Indonesia merupakan nilai integratif? Jawabnya
adalah Pancasila. Pengalaman mengembangkan Pancasila sebagai nilai
integratif terus-menerus dilakukan, misalnya, melalui kegiatan pendidikan
Pancasila baik dengan mata kuliah di perguruan tinggi dan mata pelajaran
di sekolah. Melalui kurikulum 1975, mulai diberikannya mata pelajaran
Pendidikan Moral Pancasila (PMP) di sekolah. Saat ini, melalui kurikulum
2013 terdapat mata pelajaran PPKn. Melalui pelajaran ini, Pancasila sebagai
nilai bersama dan sebagai dasar filsafat negara disampaikan kepada
generasi muda.
d. Integrasi elit-massa
Dinamika integrasi elit–massa ditandai dengan seringnya pemimpin
mendekati rakyatnya melalui berbagai kegiatan. Misalnya kunjungan ke
daerah, temu kader PKK, dan kotak pos presiden. Kegiatan yang sifatnya
mendekatkan elit dan massa akan menguatkan dimensi vertikal integrasi
nasional. Berikut ini contoh peristiwa yang terkait dengan dinamika
integrasi elit massa.
Senin, Presiden Mengunjungi Korban Gempa BENER MERIAH — Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono menjadwalkan akan mengunjungi korban gempa di Aceh
Tengah dan Bener Meriah. Keinginan Presiden mengunjungi Aceh disampaikan saat
melakukan video conference dengan Posko Tanggap Darurat Gempa Aceh, Jumat
(5/7/2013).
Presiden melakukan video conference dengan Komandan Korem 011 Lilawangsa
Kolonel Inf Hifdiza, Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Bencana
Fatchul Hadi, Bupati Aceh Tengah Nasaruddin, dan Bupati Bener Meriah Ruslan
Abdul Gani. Televideo ini juga diikuti oleh Kapolda Riau, Plt Gubernur Riau, Duta
Besar Indonesia untuk Singapura, dan Kepala BNPB Syamsul Maarif.
Presiden Yudhoyono meminta Danrem Hifdiza menginformasikan perkembangan
penanganan korban gempa di Aceh Tengah dan Bener Meriah. Kepada Presiden,
Danrem selaku penanggungjawab pelaksanaan tanggap darurat pascagempa
melaporkan bahwa pihaknya tengah melakukan pencarian terhadap korban hilang
di Aceh Tengah. Ia juga melaporkan kondisi pengungsi yang masih membutuhkan
bantuan, terutama makanan, selimut, obat-obatan, dan kebutuhan bayi.
Usai mendengarkan laporan Danrem, Presiden Yudhoyono menyatakan niatnya
bertemu dengan korban gempa di dua daerah tersebut. “Saya harus datang ke sana
untuk mengunjungi saudara-saudara kita yang terkena musibah,” ujar Presiden.
77
Ia menyebutkan akan mengunjungi korban gempa pada Senin (7/7/2013) dan
kembali ke Jakarta pada Selasa (8/7/2013). “Danrem, saya akan datang. Yang
penting penanganan korban semua dilakukan dengan baik. Jangan terganggu
dengan ageda (kunjungan) saya. Terus kerjakan apa yang sedang dikerjakan,”
ujarnya (ACEHKITA.COM)
Sumber:
http://journalaceh.blogspot.com/2013/07/senin-presidenmengunjungi-korban-gempa.html
e. Integrasi tingkah laku (perilaku integratif).
Mewujudkan perilaku integratif dilakukan dengan pembentukan lembaga-
lembaga politik dan pemerintahan termasuk birokrasi. Dengan lembaga
dan birokrasi yang terbentuk maka orang-orang dapat bekerja secara
terintegratif dalam suatu aturan dan pola kerja yang teratur, sistematis,
dan bertujuan. Pembentukan lembaga-lembaga politik dan birokrasi di
Indonesia diawali dengan hasil sidang I PPKI tanggal 18 Agustus 1945 yakni
memilih Presiden dan Wakil Presiden. Sidang PPKI ke-2 tanggal 19 Agustus
1945 memutuskan pembentukan dua belas kementerian dan delapan
provinsi di Indonesia.
Gambar III.16 Kabinet I Republik Indonesia menandai dimulainya integrasi perilaku dalam
birokrasi pemerintahan Indonesia. Mengapa dikatakan demikian?
Sumber: http://www.sejarahfoto.com/
Cobalah Anda runut kembali peristiwa apa sajakah yang pernah terjadi di
Indonesia terkait dengan dinamika integrasi ini? Peristiwa tersebut bisa
berskala nasional maupun yang bersifat kedaerahan. Kemukakan lima jenis
78
integrasi dan contoh peristiwanya. Lakukan secara kelompok dan hasilnya
dipresentasikan.
2. Tantangan dalam membangun integrasi
Dalam upaya mewujudkan integrasi nasional Indonesia, tantangan yang
dihadapi datang dari dimensi horizontal dan vertikal. Dalam dimensi
horizontal, tantangan yang ada berkenaan dengan pembelahan horizontal
yang berakar pada perbedaan suku, agama, ras, dan geografi. Sedangkan
dalam dimensi vertikal, tantangan yang ada adalah berupa celah perbedaan
antara elite dan massa, di mana latar belakang pendidikan kekotaan
menyebabkan kaum elite berbeda dari massa yang cenderung
berpandangan tradisional. Masalah yang berkenaan dengan dimensi
vertikal lebih sering muncul ke permukaan setelah berbaur dengan dimensi
horizontal, sehingga hal ini memberikan kesan bahwa dalam kasus
Indonesia dimensi horizontal lebih menonjol daripada dimensi vertikalnya.
Terkait dengan dimensi horizontal ini, salah satu persoalan yang dialami
oleh negara-negara berkembang termasuk Indonesia dalam mewujudkan
integrasi nasional adalah masalah primordialisme yang masih kuat. Titik
pusat goncangan primordial biasanya berkisar pada beberapa hal, yaitu
masalah hubungan darah (kesukuan), jenis bangsa (ras), bahasa, daerah,
agama, dan kebiasaan.
Masih besarnya ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan dan
hasil-hasil pembangunan dapat menimbulkan berbagai rasa tidak puas dan
keputusasaan di masalah SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar-golongan),
gerakan separatisme dan kedaerahan, demonstrasi dan unjuk rasa. Hal ini
bisa berpeluang mengancam integrasi horizontal di Indonesia.
Terkait dengan dimensi vertikal, tantangan yang ada adalah kesediaan para
pemimpin untuk terus menerus bersedia berhubungan dengan rakyatnya.
Pemimpin mau mendengar keluhan rakyat, mau turun kebawah, dan dekat
dengan kelompok-kelompok yang merasa dipinggirkan.
79
Gambar III.17 Mengapa daerah tertinggal berpengaruh terhadap integrasi nasional?
Sumber: https://diajarnyerat.files.wordpress.com/2014/03/img_0178.jpg/
Tantangan dari dimensi vertikal dan horizontal dalam integrasi nasional
Indonesia tersebut semakin tampak setelah memasuki era reformasi tahun
1998. Konflik horizontal maupun vertikal sering terjadi bersamaan dengan
melemahnya otoritas pemerintahan di pusat. Kebebasan yang digulirkan
pada era reformasi sebagai bagian dari proses demokratisasi telah banyak
disalahgunakan oleh kelompok-kelompok dalam masyarakat untuk
bertindak seenaknya sendiri. Tindakan ini kemudian memunculkan adanya
gesekan-gesekan antar kelompok dalam masyarakat dan memicu
terjadinya konflik atau kerusuhan antar kelompok. Bersamaan dengan itu
demonstrasi menentang kebijakan pemerintah juga banyak terjadi, bahkan
seringkali demonstrasi itu diikuti oleh tindakan-tindakan anarkis.
Keinginan yang kuat dari pemerintah untuk mewujudkan aspirasi
masyarakat, kebijakan pemerintah yang sesuai dengan kebutuhan dan
harapan masyarakat, dukungan masyarakat terhadap pemerintah yang
sah, dan ketaatan warga masyarakat melaksanakan kebijakan pemerintah
adalah pertanda adanya integrasi dalam arti vertikal. Sebaliknya kebijakan
demi kebijakan yang diambil oleh pemerintah yang tidak/kurang sesuai
dengan keinginan dan harapan masyarakat serta penolakan sebagian besar
warga masyarakat terhadap kebijakan pemerintah menggambarkan kurang
adanya integrasi vertikal. Memang tidak ada kebijakan pemerintah yang
dapat melayani dan memuaskan seluruh warga masyarakat, tetapi setidak-
80
tidaknya kebijakan pemerintah hendaknya dapat melayani keinginan dan
harapan sebagian besar warga masyarakat.
Jalinan hubungan dan kerjasama di antara kelompok-kelompok yang
berbeda dalam masyarakat, kesediaan untuk hidup berdampingan secara
damai dan saling menghargai antara kelompok-kelompok masyarakat
dengan pembedaan yang ada satu sama lain, merupakan pertanda adanya
integrasi dalam arti horizontal. Kita juga tidak dapat mengharapkan
terwujudnya integrasi horizontal ini dalam arti yang sepenuhnya.
Pertentangan atau konflik antar kelompok dengan berbagai latar belakang
perbedaan yang ada, tidak pernah tertutup sama sekali kemungkinannya
untuk terjadi. Namun yang diharapkan bahwa konflik itu dapat dikelola dan
dicarikan solusinya dengan baik, dan terjadi dalam kadar yang tidak terlalu
mengganggu upaya pembangunan bagi kesejahteraan masyarakat dan
pencapaian tujuan nasional.
Di era globalisasi, tantangan itu ditambah oleh adanya tarikan global di
mana keberadaan negara-bangsa sering dirasa terlalu sempit untuk
mewadahi tuntutan dan kecenderungan global. Dengan demikian
keberadaan negara berada dalam dua tarikan sekaligus, yaitu tarikan dari
luar berupa globalisasi yang cenderung mangabaikan batas-batas negara-
bangsa, dan tarikan dari dalam berupa kecenderungan menguatnya ikatan-
ikatan yang sempit seperti ikatan etnis, kesukuan, atau kedaerahan. Di
situlah nasionalisme dan keberadaan negara nasional mengalami
tantangan yang semakin berat.
Di sisi lain, tantangan integrasi juga dapat dikaitkan dengan aspek aspek
lain dalam integrasi yakni aspek politik, ekonomi, dan sosial budaya.
Untuk mendalami perihal tantangan integrasi di Indonesia di masa depan,
kemukakan contoh tantangan atau ancaman apa yang berpotensi
mengganggu integrasi. Selanjutnya contoh–contoh tersebut Anda kaitkan
dengan dimensi atau aspek integrasi seperti berikut ini:
No Aspek/Dimensi Integrasi Contoh Tantangan/Ancaman
1 Integrasi vertikal
2 Integrasi horizontal
3 Integrasi ekonomi
81
4 Integrasi sosial budaya
5 Integrasi politik
Dari berbagai contoh tantangan integrasi, pilihlah satu yang menurut Anda paling
potensial untuk saat ini di Indonesia, kemudian kemukakan alasannya.
E. Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi Integrasi Nasional
Setelah Anda menelusuri, mempertanyakan kembali, dan menggali konsep-
konsep integrasi nasional, cobalah kemukakan kembali dengan kalimat-
kalimat sendiri perihal dua hal: Apa esensi dan urgensi dari Integrasi
Nasional? Hasilnya Anda kemukakan di depan kelas.
Selanjutnya bandingkanlah dengan uraian di bawah ini.
Masyarakat yang terintegrasi dengan baik merupakan harapan bagi setiap
negara. Sebab integrasi masyarakat merupakan kondisi yang sangat
diperlukan bagi negara untuk membangun kejayaan nasional demi
mencapai tujuan yang diharapkan. Ketika masyarakat suatu negara
senantiasa diwarnai oleh pertentangan atau konflik, maka akan banyak
kerugian yang diderita, baik kerugian berupa fisik material seperti
kerusakan sarana dan prasarana yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat,
maupun kerugian mental spiritual seperti perasaan kekhawatiran, cemas,
ketakutan, bahkan juga tekanan mental yang berkepanjangan. Di sisi lain,
banyak pula potensi sumber daya yang dimiliki oleh negara di mana
semestinya dapat digunakan untuk melaksanakan pembangunan bagi
kesejahteraan masyarakat akhirnya harus dikorbankan untuk
menyelesaikan konflik tersebut. Dengan demikian negara yang senantiasa
diwarnai dengan konflik di dalamnya akan sulit untuk mewujudkan
kemajuan.
82
Gambar III.18. Pengelolaan Sumber Daya Alam yang belum optimal menyebabkan
ketimpangan sosial. Apa pengaruhnya bagi integrasi bangsa?
Sumber: http://www.bloomberg.com/image/iPIO.BWDxEuI.jpg dan
http://energitoday.com/uploads//2015/05/Anjungan-minyak-lepas-pantai-2.jpg
Apakah yang dapat Anda kemukakan dari gambar di atas? Mengapa
bangsa perlu berintegrasi? Apa pentingnya?
Integrasi masyarakat yang sepenuhnya memang sesuatu yang tidak
mungkin diwujudkan, karena setiap masyarakat di samping membawa
potensi integrasi juga menyimpan potensi konflik atau pertentangan.
Persamaan kepentingan, kebutuhan untuk bekerjasama, serta konsensus
tentang nilai-nilai tertentu dalam masyarakat, merupakan potensi yang
mengintegrasikan. Sebaliknya perbedaan-perbedaan yang ada dalam
masyarakat seperti perbedaan suku, perbedaan agama, perbedaan budaya,
dan perbedaan kepentingan menyimpan potensi konflik, terlebih apabila
perbedaan-perbedaan itu tidak dikelola dan disikapi dengan cara dan sikap
yang tepat. Namun apa pun kondisinya, integrasi masyarakat merupakan
sesuatu yang sangat dibutuhkan untuk membangun kejayaan bangsa dan
negara sehingga perlu senantiasa diupayakan. Kegagalan dalam
mewujudkan integrasi masyarakat berarti kegagalan untuk membangun
kejayaan nasional, bahkan dapat mengancam kelangsungan hidup bangsa
dan negara yang bersangkutan.
83
F. Rangkuman tentang Integrasi Nasional Indonesia
1. Integrasi nasional berasal dari kata integrasi dan nasional. Integrasi
berarti memberi tempat dalam suatu keseluruhan. Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia, integrasi berarti pembauran hingga menjadi
kesatuan yang bulat dan utuh. Kata nasional berasal dari kata nation
(Inggris) yang berarti bangsa sebagai persekutuan hidup manusia.
2. Integrasi nasional merupakan proses mempersatukan bagian-bagian,
unsur atau elemen yang terpisah dari masyarakat menjadi kesatuan
yang lebih bulat, sehingga menjadi satu nation (bangsa).
3. Jenis jenis integrasi mencakup 1) integrasi bangsa, 2) integrasi wilayah,
3) integrasi nilai, 4) integrasi elit-massa, dan 5) integrasi tingkah laku
(perilaku integratif).
4. Dimensi integrasi mencakup integrasi vertikal dan horizontal, sedang
aspek integrasi meliputi aspek politik, ekonomi, dan sosial budaya.
5. Integrasi berkebalikan dengan disintegrasi. Jika integrasi menyiratkan
adanya keterpaduan, kesatuan dan kesepakatan atau konsensus,
disintegrasi menyiratkan adanya keterpecahan, pertentangan, dan
konflik.
6. Model integrasi yang berlangsung di Indonesia adalah model integrasi
imperium Majapahit, model integrasi kolonial, dan model integrasi
nasional Indonesia.
7. Pengembangan integrasi dapat dilakukan melalui lima strategi atau
pendekatan yakni 1) Adanya ancaman dari luar, 2) Gaya politik
kepemimpinan, 3) Kekuatan lembaga–lembaga politik, 4) Ideologi
Nasional, dan 5) Kesempatan pembangunan ekonomi.
8. Integrasi bangsa diperlukan guna membangkitkan kesadaran akan
identitas bersama, menguatkan identitas nasional, dan membangun
persatuan bangsa.
G. Praktik Kewarganegaraan 3
Secara berkelompok sajikanlah sebuah kasus disintegrasi yang terjadi di
Indonesia dewasa ini. Selanjutnya analisislah berita tersebut berdasarkan
aspek-aspek berikut ini:
 Judul Berita dan Sumbernya
 Isi Pokok Berita
84
 Kaitannya dengan jenis integrasi
 Faktor penyebab disintegrasi
 Alternatif penyelesaiannya
Hasil diskusi dituliskan dan dipresentasikan ke muka kelas.

More Related Content

What's hot

contoh Bab 1. pendahuluan makalah
contoh Bab 1. pendahuluan makalahcontoh Bab 1. pendahuluan makalah
contoh Bab 1. pendahuluan makalahRizki Kamaratih
 
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuKumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuPutriAgilya
 
Politik dan Strategi Nasional (Kewarganegaraan)
Politik dan Strategi Nasional (Kewarganegaraan)Politik dan Strategi Nasional (Kewarganegaraan)
Politik dan Strategi Nasional (Kewarganegaraan)Vallen Hoven
 
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa IndonesiaPancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa IndonesiaRiska Yuliatiningsih
 
Implementasi pancasila dalam bidang IPOLEKSOSBUDHANKAM
Implementasi pancasila dalam bidang IPOLEKSOSBUDHANKAMImplementasi pancasila dalam bidang IPOLEKSOSBUDHANKAM
Implementasi pancasila dalam bidang IPOLEKSOSBUDHANKAMKartic Muna
 
Periode Pengesahan Pancasila
Periode Pengesahan PancasilaPeriode Pengesahan Pancasila
Periode Pengesahan Pancasiladayurikaperdana19
 
Struktur Teks dan Genre Mikro pada Artikel Penelitian
Struktur Teks dan Genre Mikro pada Artikel PenelitianStruktur Teks dan Genre Mikro pada Artikel Penelitian
Struktur Teks dan Genre Mikro pada Artikel PenelitianUwes Chaeruman
 
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasilaJelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasilaSusanti Susanti
 
Power point makalah
Power point makalahPower point makalah
Power point makalahoqpram
 
1. identitas nasional
1. identitas nasional1. identitas nasional
1. identitas nasionalMardiah Ahmad
 
Esensi dan Urgensi Pancasila Sebagai Sistem Etika
Esensi dan Urgensi Pancasila Sebagai Sistem EtikaEsensi dan Urgensi Pancasila Sebagai Sistem Etika
Esensi dan Urgensi Pancasila Sebagai Sistem Etikadayurikaperdana19
 
Bab vii pancasila menjadi dasar nilai pengembangan ilmu
Bab vii pancasila menjadi dasar nilai pengembangan ilmuBab vii pancasila menjadi dasar nilai pengembangan ilmu
Bab vii pancasila menjadi dasar nilai pengembangan ilmuSyaiful Ahdan
 
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaKemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaLestari Moerdijat
 
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan Reformasi
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan ReformasiPerbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan Reformasi
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan ReformasiDewi Setiyani Putri
 
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islamBagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islamchusnaqumillaila
 
Dinamika historis konstitusional, sosial politik, kultural, serta konteks k...
Dinamika historis konstitusional, sosial   politik, kultural, serta konteks k...Dinamika historis konstitusional, sosial   politik, kultural, serta konteks k...
Dinamika historis konstitusional, sosial politik, kultural, serta konteks k...idasilfia
 

What's hot (20)

contoh Bab 1. pendahuluan makalah
contoh Bab 1. pendahuluan makalahcontoh Bab 1. pendahuluan makalah
contoh Bab 1. pendahuluan makalah
 
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuKumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
 
Politik dan Strategi Nasional (Kewarganegaraan)
Politik dan Strategi Nasional (Kewarganegaraan)Politik dan Strategi Nasional (Kewarganegaraan)
Politik dan Strategi Nasional (Kewarganegaraan)
 
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa IndonesiaPancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
 
Implementasi pancasila dalam bidang IPOLEKSOSBUDHANKAM
Implementasi pancasila dalam bidang IPOLEKSOSBUDHANKAMImplementasi pancasila dalam bidang IPOLEKSOSBUDHANKAM
Implementasi pancasila dalam bidang IPOLEKSOSBUDHANKAM
 
Periode Pengesahan Pancasila
Periode Pengesahan PancasilaPeriode Pengesahan Pancasila
Periode Pengesahan Pancasila
 
Struktur Teks dan Genre Mikro pada Artikel Penelitian
Struktur Teks dan Genre Mikro pada Artikel PenelitianStruktur Teks dan Genre Mikro pada Artikel Penelitian
Struktur Teks dan Genre Mikro pada Artikel Penelitian
 
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasilaJelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
 
Power point makalah
Power point makalahPower point makalah
Power point makalah
 
Pengantar Statistika 2
Pengantar Statistika 2Pengantar Statistika 2
Pengantar Statistika 2
 
1. identitas nasional
1. identitas nasional1. identitas nasional
1. identitas nasional
 
Esensi dan Urgensi Pancasila Sebagai Sistem Etika
Esensi dan Urgensi Pancasila Sebagai Sistem EtikaEsensi dan Urgensi Pancasila Sebagai Sistem Etika
Esensi dan Urgensi Pancasila Sebagai Sistem Etika
 
Bab vii pancasila menjadi dasar nilai pengembangan ilmu
Bab vii pancasila menjadi dasar nilai pengembangan ilmuBab vii pancasila menjadi dasar nilai pengembangan ilmu
Bab vii pancasila menjadi dasar nilai pengembangan ilmu
 
Contoh Proposal PKMK
Contoh Proposal PKMKContoh Proposal PKMK
Contoh Proposal PKMK
 
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaKemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
 
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan Reformasi
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan ReformasiPerbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan Reformasi
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan Reformasi
 
Integrasi nasional ppt
Integrasi nasional pptIntegrasi nasional ppt
Integrasi nasional ppt
 
Jurnal lengkap
Jurnal lengkapJurnal lengkap
Jurnal lengkap
 
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islamBagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
 
Dinamika historis konstitusional, sosial politik, kultural, serta konteks k...
Dinamika historis konstitusional, sosial   politik, kultural, serta konteks k...Dinamika historis konstitusional, sosial   politik, kultural, serta konteks k...
Dinamika historis konstitusional, sosial politik, kultural, serta konteks k...
 

Similar to Bab iii urgensi internasional sebagai salah satu parameter persatuan dan kesatuan bangsa

Bab iii integrasi hasil
Bab iii integrasi hasilBab iii integrasi hasil
Bab iii integrasi hasilEdi Ison
 
Integrasi Nasional Parameter Peraturan & Kesatuan
Integrasi Nasional Parameter Peraturan & KesatuanIntegrasi Nasional Parameter Peraturan & Kesatuan
Integrasi Nasional Parameter Peraturan & KesatuanFitri Ayu Kusuma Wijayanti
 
Materi 3. Integrasi Nasional.pdf
Materi 3. Integrasi Nasional.pdfMateri 3. Integrasi Nasional.pdf
Materi 3. Integrasi Nasional.pdfMira Veranita
 
Pp kn modul 3 kb 1 ppt
Pp kn modul 3 kb 1   pptPp kn modul 3 kb 1   ppt
Pp kn modul 3 kb 1 pptWidodo Imanly
 
sikap separatisme sebagai dampak gagalnya implementasi sila ke 5 pancasila
sikap separatisme sebagai dampak gagalnya implementasi sila ke 5 pancasilasikap separatisme sebagai dampak gagalnya implementasi sila ke 5 pancasila
sikap separatisme sebagai dampak gagalnya implementasi sila ke 5 pancasilalunch lunch
 
Pemberdayaan identitas nasional
Pemberdayaan identitas nasionalPemberdayaan identitas nasional
Pemberdayaan identitas nasionalfendi_94
 
Loyalitas Vertikal dan Horizontal
Loyalitas Vertikal dan HorizontalLoyalitas Vertikal dan Horizontal
Loyalitas Vertikal dan HorizontalDeni Ramdani
 
Pengertian dan tujuan pendidikan kewarganegaraan
Pengertian dan tujuan pendidikan kewarganegaraanPengertian dan tujuan pendidikan kewarganegaraan
Pengertian dan tujuan pendidikan kewarganegaraanAdy Purnomo
 
Urgensi Intregasi Nasional persatuan bangsa.pptx
Urgensi Intregasi Nasional persatuan bangsa.pptxUrgensi Intregasi Nasional persatuan bangsa.pptx
Urgensi Intregasi Nasional persatuan bangsa.pptxsyiffnaaa
 
"2017C_mohamad_mustofa.pdf"
"2017C_mohamad_mustofa.pdf""2017C_mohamad_mustofa.pdf"
"2017C_mohamad_mustofa.pdf"mohamad mustofa
 
Aksanqomarullah.blogspot.co.id aksan qomarullah
Aksanqomarullah.blogspot.co.id aksan qomarullahAksanqomarullah.blogspot.co.id aksan qomarullah
Aksanqomarullah.blogspot.co.id aksan qomarullahaksan qomarullah
 

Similar to Bab iii urgensi internasional sebagai salah satu parameter persatuan dan kesatuan bangsa (20)

Bab iii integrasi hasil
Bab iii integrasi hasilBab iii integrasi hasil
Bab iii integrasi hasil
 
Integrasi Nasional Parameter Peraturan & Kesatuan
Integrasi Nasional Parameter Peraturan & KesatuanIntegrasi Nasional Parameter Peraturan & Kesatuan
Integrasi Nasional Parameter Peraturan & Kesatuan
 
Integrasi nasional
Integrasi nasionalIntegrasi nasional
Integrasi nasional
 
Materi 3. Integrasi Nasional.pdf
Materi 3. Integrasi Nasional.pdfMateri 3. Integrasi Nasional.pdf
Materi 3. Integrasi Nasional.pdf
 
Pp kn modul 3 kb 1 ppt
Pp kn modul 3 kb 1   pptPp kn modul 3 kb 1   ppt
Pp kn modul 3 kb 1 ppt
 
sikap separatisme sebagai dampak gagalnya implementasi sila ke 5 pancasila
sikap separatisme sebagai dampak gagalnya implementasi sila ke 5 pancasilasikap separatisme sebagai dampak gagalnya implementasi sila ke 5 pancasila
sikap separatisme sebagai dampak gagalnya implementasi sila ke 5 pancasila
 
MAKALAH_PKN-_1_.pdf
MAKALAH_PKN-_1_.pdfMAKALAH_PKN-_1_.pdf
MAKALAH_PKN-_1_.pdf
 
Pertemuan 3.pdf
Pertemuan 3.pdfPertemuan 3.pdf
Pertemuan 3.pdf
 
Pemberdayaan identitas nasional
Pemberdayaan identitas nasionalPemberdayaan identitas nasional
Pemberdayaan identitas nasional
 
Loyalitas
LoyalitasLoyalitas
Loyalitas
 
Loyalitas Vertikal dan Horizontal
Loyalitas Vertikal dan HorizontalLoyalitas Vertikal dan Horizontal
Loyalitas Vertikal dan Horizontal
 
Pengertian dan tujuan pendidikan kewarganegaraan
Pengertian dan tujuan pendidikan kewarganegaraanPengertian dan tujuan pendidikan kewarganegaraan
Pengertian dan tujuan pendidikan kewarganegaraan
 
Tugas ideologi
Tugas ideologiTugas ideologi
Tugas ideologi
 
Urgensi Intregasi Nasional persatuan bangsa.pptx
Urgensi Intregasi Nasional persatuan bangsa.pptxUrgensi Intregasi Nasional persatuan bangsa.pptx
Urgensi Intregasi Nasional persatuan bangsa.pptx
 
Ketahanan nasional
Ketahanan nasionalKetahanan nasional
Ketahanan nasional
 
"2017C_mohamad_mustofa.pdf"
"2017C_mohamad_mustofa.pdf""2017C_mohamad_mustofa.pdf"
"2017C_mohamad_mustofa.pdf"
 
Aksanqomarullah.blogspot.co.id aksan qomarullah
Aksanqomarullah.blogspot.co.id aksan qomarullahAksanqomarullah.blogspot.co.id aksan qomarullah
Aksanqomarullah.blogspot.co.id aksan qomarullah
 
Ingrasi nasional.ppt
Ingrasi nasional.pptIngrasi nasional.ppt
Ingrasi nasional.ppt
 
3304118 makalah
3304118 makalah3304118 makalah
3304118 makalah
 
Integrasi nasional
Integrasi nasional Integrasi nasional
Integrasi nasional
 

More from Syaiful Ahdan

Sertifikat EC00202128391
 Sertifikat EC00202128391 Sertifikat EC00202128391
Sertifikat EC00202128391Syaiful Ahdan
 
SP2JPB - Aplikasi Sistem Pelayanan Pemesanan Jasa Perbaikan Pada Bengkel Alam...
SP2JPB - Aplikasi Sistem Pelayanan Pemesanan Jasa Perbaikan Pada Bengkel Alam...SP2JPB - Aplikasi Sistem Pelayanan Pemesanan Jasa Perbaikan Pada Bengkel Alam...
SP2JPB - Aplikasi Sistem Pelayanan Pemesanan Jasa Perbaikan Pada Bengkel Alam...Syaiful Ahdan
 
Sertifikat ec00202059774
Sertifikat ec00202059774Sertifikat ec00202059774
Sertifikat ec00202059774Syaiful Ahdan
 
Sertifikat ec00202059775
Sertifikat ec00202059775Sertifikat ec00202059775
Sertifikat ec00202059775Syaiful Ahdan
 
Sertifikat EC00202045078
Sertifikat EC00202045078Sertifikat EC00202045078
Sertifikat EC00202045078Syaiful Ahdan
 
Sertifikat EC00202044723
 Sertifikat EC00202044723 Sertifikat EC00202044723
Sertifikat EC00202044723Syaiful Ahdan
 
Sertifikat EC00202023523
Sertifikat EC00202023523Sertifikat EC00202023523
Sertifikat EC00202023523Syaiful Ahdan
 
Sertifikat EC00201826309
Sertifikat EC00201826309Sertifikat EC00201826309
Sertifikat EC00201826309Syaiful Ahdan
 
Sertifikat EC00202023149
Sertifikat EC00202023149Sertifikat EC00202023149
Sertifikat EC00202023149Syaiful Ahdan
 
Sertifikat EC00202022868
Sertifikat EC00202022868Sertifikat EC00202022868
Sertifikat EC00202022868Syaiful Ahdan
 
Sertifikat EC00202021343
Sertifikat EC00202021343Sertifikat EC00202021343
Sertifikat EC00202021343Syaiful Ahdan
 
Sertifikat EC00202022755
Sertifikat EC00202022755Sertifikat EC00202022755
Sertifikat EC00202022755Syaiful Ahdan
 
Sertifikat EC00201987196
Sertifikat EC00201987196Sertifikat EC00201987196
Sertifikat EC00201987196Syaiful Ahdan
 
Sertifikat EC00201856484
Sertifikat EC00201856484Sertifikat EC00201856484
Sertifikat EC00201856484Syaiful Ahdan
 
Sertifikat EC00201856352
Sertifikat EC00201856352Sertifikat EC00201856352
Sertifikat EC00201856352Syaiful Ahdan
 
Sertifikat EC00201856994
Sertifikat EC00201856994Sertifikat EC00201856994
Sertifikat EC00201856994Syaiful Ahdan
 
Sertifikat EC00201856895
Sertifikat EC00201856895Sertifikat EC00201856895
Sertifikat EC00201856895Syaiful Ahdan
 
Meeting 2 introdcution network administrator
Meeting 2   introdcution network administratorMeeting 2   introdcution network administrator
Meeting 2 introdcution network administratorSyaiful Ahdan
 

More from Syaiful Ahdan (20)

Sertifikat EC00202128391
 Sertifikat EC00202128391 Sertifikat EC00202128391
Sertifikat EC00202128391
 
SP2JPB - Aplikasi Sistem Pelayanan Pemesanan Jasa Perbaikan Pada Bengkel Alam...
SP2JPB - Aplikasi Sistem Pelayanan Pemesanan Jasa Perbaikan Pada Bengkel Alam...SP2JPB - Aplikasi Sistem Pelayanan Pemesanan Jasa Perbaikan Pada Bengkel Alam...
SP2JPB - Aplikasi Sistem Pelayanan Pemesanan Jasa Perbaikan Pada Bengkel Alam...
 
Sertifikat ec00202059774
Sertifikat ec00202059774Sertifikat ec00202059774
Sertifikat ec00202059774
 
Sertifikat ec00202059775
Sertifikat ec00202059775Sertifikat ec00202059775
Sertifikat ec00202059775
 
Sertifikat EC00202045078
Sertifikat EC00202045078Sertifikat EC00202045078
Sertifikat EC00202045078
 
Sertifikat EC00202044723
 Sertifikat EC00202044723 Sertifikat EC00202044723
Sertifikat EC00202044723
 
Sertifikat EC00202023523
Sertifikat EC00202023523Sertifikat EC00202023523
Sertifikat EC00202023523
 
Sertifikat EC00201826309
Sertifikat EC00201826309Sertifikat EC00201826309
Sertifikat EC00201826309
 
Sertifikat EC00202023149
Sertifikat EC00202023149Sertifikat EC00202023149
Sertifikat EC00202023149
 
Sertifikat EC00202022868
Sertifikat EC00202022868Sertifikat EC00202022868
Sertifikat EC00202022868
 
Sertifikat EC00202021343
Sertifikat EC00202021343Sertifikat EC00202021343
Sertifikat EC00202021343
 
Sertifikat EC00202022755
Sertifikat EC00202022755Sertifikat EC00202022755
Sertifikat EC00202022755
 
Sertifikat EC00201987196
Sertifikat EC00201987196Sertifikat EC00201987196
Sertifikat EC00201987196
 
Sertifikat EC00201856484
Sertifikat EC00201856484Sertifikat EC00201856484
Sertifikat EC00201856484
 
Sertifikat EC00201856352
Sertifikat EC00201856352Sertifikat EC00201856352
Sertifikat EC00201856352
 
Sertifikat EC00201856994
Sertifikat EC00201856994Sertifikat EC00201856994
Sertifikat EC00201856994
 
Sertifikat EC00201856895
Sertifikat EC00201856895Sertifikat EC00201856895
Sertifikat EC00201856895
 
Meeting 2 introdcution network administrator
Meeting 2   introdcution network administratorMeeting 2   introdcution network administrator
Meeting 2 introdcution network administrator
 
Pertemuan 5
Pertemuan 5Pertemuan 5
Pertemuan 5
 
Pertemuan 4
Pertemuan 4Pertemuan 4
Pertemuan 4
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 

Bab iii urgensi internasional sebagai salah satu parameter persatuan dan kesatuan bangsa

  • 1. 53 BAB III BAGAIMANA URGENSI INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI SALAH SATU PARAMETER PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA? Dalam mengarungi kehidupannya, sebuah negara-bangsa (nation state) selalu dihadapkan pada upaya bagaimana menyatukan keanekaragaman orang–orang yang ada di dalamnya agar memiliki rasa persatuan, kehendak untuk bersatu dan secara bersama bersedia membangun kesejahteraan untuk bangsa yang bersangkutan. Oleh karena itu, bagaimana mungkin suatu negara-bangsa bisa membangun, jika orang- orang yang ada di dalam negara tersebut tidak mau bersatu, tidak memiliki perasaan sebagai satu kesatuan dan tidak bersedia mengikatkan diri sebagai satu bangsa. Gambar III.1 Berintegrasi sebagai satu bangsa, sulitkah? sumber: godmeandmydiary.wordpress.com Suatu negara-bangsa membutuhkan persatuan untuk bangsanya yang dinamakan integrasi nasional. Dapat dikatakan bahwa sebuah negara-
  • 2. 54 bangsa yang mampu membangun integrasi nasionalnya akan memperkokoh rasa persatuan dan kesatuan bangsa-bangsa yang ada di dalamnya. Integrasi nasional merupakan salah satu tolok ukur persatuan dan kesatuan bangsa. Pada bab ini, Anda akan diajak mempelajari lebih lanjut perihal bagaimana konsep dan pentingnya integrasi nasional bagi sebuah negara-bangsa (nation-state). Sejalan dengan kaidah pembelajaran ilmiah yang aktif, Anda diminta untuk menelusuri, menanya, menggali, membangun argumentasi dan mendeskripsikan kembali esensi dan urgensi integrasi nasional baik secara tulisan maupun lisan. Setelah melakukan pembelajaran ini Anda sebagai calon sarjana dan profesional diharapkan: mampu berdisiplin untuk mewujudkan integrasi nasional dan mengokohkan persatuan dan kesatuan bangsa dalam wadah NKRI; mampu mengevaluasi urgensi integrasi nasional sebagai salah satu parameter persatuan dan kesatuan bangsa dalam wadah NKRI; dan mampu menyajikan hasil studi kasus terkait esensi dan urgensi integrasi nasional sebagai salah satu parameter persatuan dan kesatuan bangsa dalam wadah NKRI. A. Menelusuri Konsep dan Urgensi Integrasi Nasional 1. Makna Integrasi Nasional Marilah kita telusuri istilah integrasi nasional ini. Kita dapat menguraikan istilah tersebut dari dua pengertian: secara etimologi dan terminologi. Etimologi adalah studi yang mempelajari asal usul kata, sejarahnya dan juga perubahan yang terjadi dari kata itu. Pengertian etimologi dari integrasi nasional berarti mempelajari asal usul kata pembentuk istilah tersebut. Secara etimologi, integrasi nasional terdiri atas dua kata integrasi dan nasional. Cobalah Anda cari pengertian etimologi dua kata tersebut dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) atau kamus on-line. Setelah Anda menelusuri beberapa pengertian etimologi kata integrasi dan nasional, kemukakan pengertian integrasi nasional berdasar simpulan Anda. Nyatakan secara lisan di muka kelas
  • 3. 55 Sekarang, kita telusuri pengertian integrasi nasional secara terminologi. Terminologi dapat diartikan penggunaan kata sebagai suatu istilah yang telah dihubungkan dengan konteks tertentu. Konsep integrasi nasional dihubungkan dengan konteks tertentu dan umumnya dikemukakan oleh para ahlinya. Berikut ini disajikan beberapa pengertian integrasi nasional dalam konteks Indonesia dari para ahli/penulis: Tabel III.1 Pengertian Integrasi Nasional dari berbagai Pakar Nama Pengertian Integrasi Nasional Saafroedin Bahar (1996) Upaya menyatukan seluruh unsur suatu bangsa dengan pemerintah dan wilayahnya Riza Noer Arfani (2001) Pembentukan suatu identitas nasional dan penyatuan berbagai kelompok sosial dan budaya ke dalam suatu kesatuan wilayah Djuliati Suroyo (2002) Bersatunya suatu bangsa yang menempati wilayah tertentu dalam sebuah negara yang berdaulat. Ramlan Surbakti (2010) Proses penyatuan berbagai kelompok sosial budaya dalam satu kesatuan wilayah dan dalam suatu identitas nasional Sekarang, secara berkelompok Anda cari lebih banyak lagi definisi atau pengertian integrasi dari para ahli. Cobalah definisikan kembali pengertian integrasi nasional menurut kelompok Anda. Apakah integrasi nasional ada padanannya dalam Bahasa Inggris? Istilah Integrasi nasional dalam bahasa Inggrisnya adalah “national integration”. "Integration" berarti kesempurnaan atau keseluruhan. Kata ini berasal dari bahasa latin integer, yang berarti utuh atau menyeluruh. Berdasarkan arti etimologisnya itu, integrasi dapat diartikan sebagai pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat. “Nation” artinya bangsa sebagai bentuk persekutuan dari orang-orang yang berbeda latar belakangnya, berada dalam suatu wilayah dan di bawah satu kekuasaan politik. Ada pengertian dari para ahli atau pakar asing “National integration is the awareness of a common identity amongst the citizens of a country. It means that though we belong to different castes, religions and regions and speak different languages we recognize the fact that we are all one. This kind of integration is very important in the building of a strong and prosperous nation”. Kurana (2010)
  • 4. 56 mengenai istilah tersebut. Misalnya, Kurana (2010) menyatakan integrasi nasional adalah kesadaran identitas bersama di antara warga negara. Ini berarti bahwa meskipun kita memiliki kasta yang berbeda, agama dan daerah, dan berbicara bahasa yang berbeda, kita mengakui kenyataan bahwa kita semua adalah satu. Jenis integrasi ini sangat penting dalam membangun suatu bangsa yang kuat dan makmur. Gambar III.2 Integrasi berarti kesediaan bersatu meski pun memiliki perbedaan. Mungkinkah? (Sumber: popista.com) Carilah lagi pendapat-pendapat tentang integrasi nasional (national integration) dari literatur asing. Apa yang Anda dapatkan dari pencarian ini? Apa itu national integration? Berdasar uraian di atas, Anda dapat memahami bahwa secara terminologi, istilah integrasi nasional memiliki keragaman pengertian, sesuai dengan sudut pandang para ahli. Namun demikian kita dapat menemukan titik kesamaaannya bahwa integrasi dapat berarti penyatuan, pembauran, keterpaduan, sebagai kebulatan dari unsur atau aspek aspeknya. Lalu unsur atau aspek apa sajakah yang dapat disatukan dalam konteks integrasi nasional itu? Dalam hal ini kita dapat membedakan konsep integrasi dalam beberapa jenis yang pada intinya hendak mengemukakan aspek-aspek apa yang bisa disatukan dalam kerangka integrasi nasional. Selanjutnya kita akan menelusuri jenis-jenis integrasi.
  • 5. 57 2. Jenis Integrasi Tentang pengertian integrasi ini, Myron Weiner dalam Ramlan Surbakti (2010) lebih cocok menggunakan istilah integrasi politik daripada integrasi nasional. Menurutnya integrasi politik adalah penyatuan masyarakat dengan sistem politik. Integrasi politik dibagi menjadi lima jenis, yakni 1) integrasi bangsa, 2) integrasi wilayah, 3) integrasi nilai, 4) integrasi elit-massa, dan 5) integrasi tingkah laku (perilaku integratif). Uraian secara berturut-turut sebagai berikut: Integrasi bangsa menunjuk pada proses penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial dalam satu kesatuan wilayah dan dalam suatu pembentukan identitas nasional Gambar III.3 Kelompok budaya yang beragam bersatu. Sumber: http://melayuonline.com/ind/article/read/446/ Integrasi wilayah menunjuk pada masalah pembentukan wewenang kekuasaan nasional pusat di atas unit-unit sosial yang lebih kecil yang beranggotakan kelompok kelompok sosial budaya masyarakat tertentu Gambar III.4 Integrasi wilayah dapat menyatukan wilayah Negara Sumber: http://rustadhiperikanan.blogspot.com
  • 6. 58 Integrasi elit massa menunjuk pada masalah penghubungan antara pemerintah dengan yang diperintah. Mendekatkan perbedaan-perbedaan mengenai aspirasi dan nilai pada kelompok elit dan massa. Gambar III.5 Pemimpin yang dekat dengan rakyat akan mampu mengintegrasikan Sumber: radarpekalonganonline.com Integrasi nilai menunjuk pada adanya konsensus terhadap nilai yang minimum yang diperlukan dalam memelihara tertib sosial Gambar III.6 Orang bersedia bersatu karena ada nilai bersama yang diterima dan dijunjung Sumber: hildanfathoni.com Integrasi tingkah laku (perilaku integratif), menunjuk pada penciptaan tingkah laku yang terintegrasi dan `yang diterima demi mencapai tujuan bersama. Gambar III.7 Orang-orang bekerja secara terintegrasi karena memiliki tujuan yang sama Sumber: izuddinsyarif.blogspot.com
  • 7. 59 Analisis kasus: Bacalah dengan seksama pemberitaan dari media berikut ini. Berita #1 Senin, 17/03/2014 21:28 WIB 5 anggota OPM Ditangkap di Puncak Jaya, 1 Tewas Wilpret Siagian - detikNews Jayapura - Pasukan TNI/Polri berhasil menangkap 5 anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) dalam aksi baku tembak di Mulia, Puncak Jaya, Papua. Baku tembak terjadi pada Senin (17/3/2014) siang. Kepala Kepolisian Daerah Papua, Irjen Pol. Tito Karnavian kepada wartawan di Jayapura, membenarkan ada penangkapan terhadap lima kelompok bersenjata di Mulia, Kabupaten Puncak Jaya tersebut. Menurut Tito, dari kelima orang tersebut, satu orang diantaranya tewas akibat terkena timah panas, sedangkan dua lainnya terkena tembakan di bagian kaki dan sekarang dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Papua sementara dua orang lagi sudah berada di Mapolda Papua untuk menjalani pemeriksaan. "Lima orang berhasil dilumpuhkan, satu meninggal, dua luka sekarang dirawat di RS Bhayangkara Jayapura dan dua orang sudah ditahan di Polda," ujar Tito. Tito menjelaskan, penangkapan terhadap lima orang anggota kelompok kriminal bersenjata itu berawal ketika gabungan aparat TNI sedang melakukan patroli di daerah Mulia, Kabupaten Puncak. Di tengah perjalanan tiba-tiba kelompok kriminal bersenjata melakukan perlawanan terhadap pasukan TNI/Polri, sehingga terjadi baku tembak yang menyebabkan tiga orang kena tembakan satu diantaranya meninggal. "Saat terjadi aksi baku tembak, 3 orang dari Kelompok OPM kena tembakan, satu diantaranya meninggal, Sementara dua orang lainnya berhasil diamankan ketika hendak melarikan diri,” ungkap Tito. Sumber:http://news.detik.com/read/2014/03/17/212818/2528588/10/5-anggotaopm- ditangkap-di-puncak-jaya-1-tewas?9922032 Berita #2 BBM Langka di Sumenep Warga Duduki Kantor Kecamatan Sabtu, 22 Maret 2014 21:12 WIB TRIBUNNEWS.COM, SUMENEP - Aksi unjuk rasa sekitar 500 warga Kecamatan Masalembu, Sumenep, yang memprotes mahal dan langkanya BBM, hingga hari ini masih terus berlangsung. Sejak demo kemarin ke kantor kecamatan, massa tetap tidak pulang dan hingga Sabtu (22/3/2014) ratusan warga masih terus duduki kantor kecamatan. Tidak hanya itu saja, massa yang sudah kesal dengan kelangkaan BBM, menyegel kantor kecamatan dan memberi palang kayu pada pintu ruang kerja camat setempat. Selain itu, semua dinding dan pilar yang ada di pendopo kecamatan juga dicorat- coret warga dengan tulisan yang bunyinya 'disegel rakyat'. "Kami sudah muak dengan kantor ini, sebelumnya di kantor ini kami sudah ada kesepakatan yang ditandatangani Forpimka dan sub agen, jika harga eceran BBM di
  • 8. 60 luar APMS Rp 7000, tapi masih Rp 15 ribu per liter," teriak korlap aksi, Ahmad Soleh,” Sabtu (22/3/2014). Ia menjelaskan, masyarakat Masalembu merasa kecewa dengan jajaran forum pimpinan kecamatan (Forpimka) yang dianggap lemah dan tidak berdaya menyelesaikan persoalan BBM. Sehingga BBM di pulau Masalembu menjadi langka dan mahal, akibatnya masyarakat menjadi korban karena tidak melakukan aktivitas ke laut. Sumber: http://www.tribunnews.com/regional/2014/03/22/warga-duduki- kantorkecamatan Menurut Anda, kasus dalam dua pemberitaaan di atas berkaitan dengan jenis integrasi apa? Apa alasannya? Kemukakan jawaban Anda secara lisan di muka kelas. Agar lebih mampu mengidentifikasi jenis-jenis integrasi, carilah lagi tiga buah kasus dari pemberitaan media yang menurut Anda termasuk kategori jenis integrasi tertentu dan apa alasannya. Kemukakan jawaban Anda secara tertulis. Menurut Suroyo (2002), integrasi nasional mencerminkan proses persatuan orang-orang dari berbagai wilayah yang berbeda, atau memiliki berbagai perbedaan baik etnisitas, sosial budaya, atau latar belakang ekonomi, menjadi satu bangsa (nation) terutama karena pengalaman sejarah dan politik yang relatif sama. Dalam realitas nasional integrasi nasional dapat dilihat dari tiga aspek yakni aspek politik, ekonomi, dan sosial budaya. Dari aspek politik, lazim disebut integrasi politik, aspek ekonomi (integrasi ekonomi), yakni saling ketergantungan ekonomi antar daerah yang bekerjasama secara sinergi, dan aspek sosial budaya (integrasi sosial budaya) yakni hubungan antara suku, lapisan dan golongan. Berdasar pendapat ini, integrasi nasional meliputi: 1) Integrasi politik, 2) Integrasi ekonomi, dan 3) integrasi sosial budaya. a. Integrasi Politik Dalam tataran integrasi politik terdapat dimensi vertikal dan horizontal. Dimensi yang bersifat vertikal menyangkut hubungan elit dan massa, baik antara elit politik dengan massa pengikut, atau antara penguasa dan rakyat guna menjembatani celah perbedaan dalam rangka pengembangan proses politik yang partisipatif. Dimensi horizontal menyangkut hubungan yang berkaitan dengan masalah teritorial, antar daerah, antar suku, umat beragama dan golongan masyarakat Indonesia.
  • 9. 61 Gambar III.8 Dimensi dalam integrasi politik b. Integrasi Ekonomi Integrasi ekonomi berarti terjadinya saling ketergantungan antar daerah dalam upaya memenuhi kebutuhan hidup rakyat. Adanya saling ketergantungan menjadikan wilayah dan orang-orang dari berbagai latar akan mengadakan kerjasama yang saling menguntungkan dan sinergis. Di sisi lain, integrasi ekonomi adalah penghapusan (pencabutan) hambatan- hambatan antar daerah yang memungkinkan ketidaklancaran hubungan antar keduanya, misal peraturan, norma dan prosedur dan pembuatan aturan bersama yang mampu menciptakan keterpaduan di bidang ekonomi. Gambar III.9 Integrasi ekonomi saling menguntungkan dan sinergis c. Integrasi sosial budaya Integrasi ini merupakan proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat sehingga menjadi satu kesatuan. Unsur-unsur yang
  • 10. 62 berbeda tersebur dapat meliputi ras, etnis, agama bahasa, kebiasaan, sistem nilai, dan lain sebagainya. Integrasi sosial budaya juga berarti kesediaan bersatu bagi kelompok-kelompok sosial budaya di masyarakat, misal suku, agama, dan ras. Gambar III.10 Integrasi sosial budaya 3. Pentingnya Integrasi nasional Integrasi nasional umumnya dianggap tugas penting suatu negara, apalagi negara-bangsa (nation-state) yang baru merdeka. Mengapa demikian? Apa pentingnya? Diskusikan dengan kelompokmu, tulis poin-poin pentingnya, dan kemukakan jawaban Anda di muka kelas. Selanjutnya bandingkanlah jawaban Anda dengan uraian di bawah ini. Menurut Myron Weiner dalam Surbakti (2010), dalam negara merdeka, faktor pemerintah yang berkeabsahan (legitimate) merupakan hal penting bagi pembentukan negara-bangsa. Hal ini disebabkan tujuan negara hanya akan dapat dicapai apabila terdapat suatu pemerintah yang mampu menggerakkan dan mengarahkan seluruh potensi masyarakat agar mau bersatu dan bekerja bersama. Kemampuan ini tidak hanya dapat dijalankan melalui kewenangan menggunakan kekuasaan fisik yang sah tetapi juga persetujuan dan dukungan rakyatnya terhadap pemerintah itu. Jadi, diperlukan hubungan
  • 11. 63 yang ideal antara pemerintah dengan rakyatnya sesuai dengan sistem nilai dan politik yang disepakati. Hal demikian memerlukan integrasi politik. Negara-bangsa baru, seperti halnya Indonesia setelah tahun 1945, membangun integrasi juga menjadi tugas penting. Ada dua hal yang dapat menjelaskan hal ini. Pertama, pemerintah kolonial Belanda tidak pernah memikirkan tentang perlunya membangun kesetiaan nasional dan semangat kebangsaan pada rakyat Indonesia. Penjajah lebih mengutamakan membangun kesetiaan kepada penjajah itu sendiri dan guna kepentingan integrasi pribadi kolonial. Jadi, setelah merdeka, kita perlu menumbuhkan kesetiaan nasional melalui pembangunan integrasi bangsa. Kedua, bagi negara-negara baru, tuntutan integrasi ini juga menjadi masalah pelik bukan saja karena perilaku pemerintah kolonial sebelumnya, tetapi juga latar belakang bangsa yang bersangkutan. Negara-bangsa (nation state) merupakan negara yang di dalamnya terdiri dari banyak bangsa (suku) yang selanjutnya bersepakat bersatu dalam sebuah bangsa yang besar. Suku-suku itu memiliki pertalian primordial yang merupakan unsur negara dan telah menjelma menjadi kesatuan etnik yang selanjutnya menuntut pengakuan dan perhatian pada tingkat kenegaraan. Ikatan dan kesetiaan etnik adalah sesuatu yang alami, bersifat primer. Adapun kesetiaan nasional bersifat sekunder. Bila ikatan etnik ini tidak diperhatikan atau terganggu, mereka akan mudah dan akan segera kembali kepada kesatuan asalnya. Sebagai akibatnya mereka akan melepaskan ikatan komitmennya sebagai satu bangsa. Gambar III.11 Keragaman yang ada membutuhkan integrasi. Mengapa perlu? Sumber: sonicgreencafe.blogspot.com
  • 12. 64 Ditinjau dari keragaman etnik dan ikatan primordial inilah pembangunan integrasi bangsa menjadi semakin penting. Ironisnya bahwa pembangunan integrasi nasional selalu menghadapi situasi dilematis seperti terurai di depan. Setiap penciptaan negara yang berdaulat dan kuat juga akan semakin membangkitkan sentimen primordial yang dapat berbentuk gerakan separatis, rasialis atau gerakan keagamaan. Kekacauan dan disintegrasi bangsa yang dialami pada masa-masa awal bernegara misalnya yang terjadi di India dan Srilanka bisa dikatakan bukan semata akibat politik “pecah belah” kolonial namun akibat perebutan dominasi kelompok kelompok primordial untuk memerintah negara. Hal ini menunjukkan bahwa setelah lepas dari kolonial, mereka berlomba saling mendapatkan dominasinya dalam pemerintahan negara. Mereka berebut agar identitasnya diangkat dan disepakati sebagai identitas nasional. Gambar III.12 Pakistan dan India, dua bangsa serumpun yang terpisah karena tidak mampu berintergasi. Mengapa demikian? Sumber: https://cdn.sindonews.net/ Integrasi diperlukan guna menciptakan kesetiaan baru terhadap identitas- identitas baru yang diciptakan (identitas nasional), misal, bahasa nasional, simbol negara, semboyan nasional, ideologi nasional, dan sebagainya. 4. Integrasi versus Disintegrasi Kebalikan dari integrasi adalah disintegrasi. Jika integrasi berarti penyatuan, keterpaduan antar elemen atau unsur yang ada di dalamnya, disintegrasi dapat diartikan ketidakpaduan, keterpecahan di antara unsur unsur yang
  • 13. 65 ada. Jika integrasi terjadi konsensus maka disintegrasi dapat menimbulkan konflik atau perseturuan dan pertentangan. Disintegrasi bangsa adalah memudarnya kesatupaduan antar golongan, dan kelompok yang ada dalam suatu bangsa yang bersangkutan. Gejala disintegrasi merupakan hal yang dapat terjadi di masyarakat. Masyarakat suatu bangsa pastilah menginginkan terwujudnya integrasi. Namun, dalam kenyataannya yang terjadi justru gejala disintegrasi. Disintegrasi memiliki banyak ragam, misalkan pertentangan fisik, perkelahian, tawuran, kerusuhan, revolusi, bahkan perang. Gambar III.13 Kesenjangan ekonomi dapat menyebabkan disintegrasi bangsa. Hal ini disebabkan karena tidak stabilnya keuangan negara yang salah satunya disebabkan karena penerimaan negara yang belum memadai. Bagaimana cara meningkatkan penerimaan negara? Sumber: http://fokusbisnis.com/wp-content/uploads/2015/07/kesenjangan-DKI.jpg Menurut Anda, apa sajakah hal-hal yang menyebabkan terjadinya gejala disintegrasi bangsa? Carilah faktor-faktor penyebab disintegrasi tersebut melalui diskusi kelompok. Hasilnya kemukakan di muka kelas. B. Menanya Alasan Mengapa Diperlukan Integrasi Nasional Sebelumnya Anda telah menelusuri pengertian, konsep, definisi-definisi tentang integrasi nasional. Anda juga telah menelaah jenis-jenis integrasi nasional dan pentingnya integrasi nasional.
  • 14. 66 Apakah dari hasil penelurusan dan kajian Anda telah didapatkan pemahaman atas materi integrasi nasional? Jika belum paham, cobalah Anda mengemukakan pertanyaan-pertanyaan yang nantinya menuntut jawaban lebih lanjut. Berikut ini contoh-contoh pertanyaan yang bisa Anda ajukan:  Apakah integrasi bisa berarti pembauran atau penyatuan?  Apakah istilah nasional bisa disamakan dengan istilah bangsa?  Dalam hal integrasi bangsa, sebenarnya hal-hal apakah yang diintegrasikan itu?  Mengapa setiap bangsa memerlukan integrasi?  Apa yang terjadi seandainya negara tidak berintegrasi?  Seperti apakah negara yang tidak mampu berintegrasi?  Adakah contoh–contoh negara yang tidak mampu melakukan integrasi?  Adakah contoh-contoh negara yang telah mampu melakukan integrasi? Adakah pertanyaan yang lain? Jika ada, ajukan pertanyaan-pertanyaan sejenis untuk memperkaya penelurusan dan pengkajian Anda tentang konsep integrasi nasional. 1. Setiap kelompok membuat tiga pertanyaan terkait dengan konsep dan urgensi Integrasi nasional. 2. Setiap satu pertanyaan ditulis dalam selembar kertas dilengkapi dengan identitas kelompok selanjutnya dilipat. 3. Sampaikanlah 3 lipatan kertas pertanyaan tersebut kepada kelompok lain sehingga saling terjadi serah terima lembar pertanyaan. 4. Diskusikan dan jawablah pertanyaan-pertanyaan yang didapat dari kelompok lain. 5. Anggota kelompok mendatangi kelompok lain untuk memberikan jawaban. 6. Lakukan pergantian secara tertib dan teratur. C. Menggali Sumber Historis, Sosiologis, Politik tentang Integrasi Nasional Mengintegrasikan bangsa umumnya menjadi tugas pertama bagi negara yang baru merdeka. Hal ini dikarenakan negara baru tersebut tetap
  • 15. 67 menginginkan agar semua warga yang ada di dalam wilayah negara bersatu untuk negara yang bersangkutan. Apakah bangsa Indonesia pernah mengalami integrasi sebelum merdeka tanggal 17 Agustus 1945? 1. Perkembangan sejarah integrasi di Indonesia Menurut Suroyo (2002), ternyata sejarah menjelaskan bangsa kita sudah mengalami pembangunan integrasi sebelum bernegara Indonesia yang merdeka. Menurutnya, ada tiga model integrasi dalam sejarah perkembangan integrasi di Indonesia, yakni 1) model integrasi imperium Majapahit, 2) model integrasi kolonial, dan 3) model integrasi nasional Indonesia. a. Model integrasi imperium Majapahit Model integrasi pertama ini bersifat kemaharajaan (imperium) Majapahit. Struktur kemaharajaan yang begitu luas ini berstruktur konsentris. Dimulai dengan konsentris pertama yaitu wilayah inti kerajaan (nagaragung): pulau Jawa dan Madura yang diperintah langsung oleh raja dan saudara- saudaranya. Konsentris kedua adalah wilayah di luar Jawa (mancanegara dan pasisiran) yang merupakan kerajaan-kerajaan otonom. Konsentris ketiga (tanah sabrang) adalah negara-negara sahabat di mana Majapahit menjalin hubungan diplomatik dan hubungan dagang, antara lain dengan Champa, Kamboja, Ayudyapura (Thailand). b. Model integrasi kolonial Model integrasi kedua atau lebih tepat disebut dengan integrasi atas wilayah Hindia Belanda baru sepenuhnya dicapai pada awal abad XX dengan wilayah yang terentang dari Sabang sampai Merauke. Pemerintah kolonial mampu membangun integrasi wilayah juga dengan menguasai maritim, sedang integrasi vertikal antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dibina melalui jaringan birokrasi kolonial yang terdiri dari ambtenaar-ambtenaar (pegawai) Belanda dan pribumi yang tidak memiliki jaringan dengan massa rakyat. Dengan kata lain pemerintah tidak memiliki dukungan massa yang berarti. Integrasi model kolonial ini tidak mampu menyatukan segenap keragaman bangsa Indonesia tetapi hanya untuk maksud menciptakan kesetiaan tunggal pada penguasa kolonial.
  • 16. 68 c. Model integrasi nasional Indonesia Model integrasi ketiga ini merupakan proses berintegrasinya bangsa Indonesia sejak bernegara merdeka tahun 1945. Meskipun sebelumnya ada integrasi kolonial, namun integrasi model ketiga ini berbeda dengan model kedua. Integrasi model kedua lebih dimaksudkan agar rakyat jajahan (Hindia Belanda) mendukung pemerintahan kolonial melalui penguatan birokrasi kolonial dan penguasaan wilayah. Integrasi model ketiga dimaksudkan untuk membentuk kesatuan yang baru yakni bangsa Indonesia yang merdeka, memiliki semangat kebangsaan (nasionalisme) yang baru atau kesadaran kebangsaan yang baru. Model integrasi nasional ini diawali dengan tumbuhnya kesadaran berbangsa khususnya pada diri orang-orang Indonesia yang mengalami proses pendidikan sebagai dampak dari politik etis pemerintah kolonial Belanda. Mereka mendirikan organisasi-organisasi pergerakan baik yang bersifat keagamaan, kepemudaan, kedaerahan, politik, ekonomi perdagangan dan kelompok perempuan. Para kaum terpelajar ini mulai menyadari bahwa bangsa mereka adalah bangsa jajahan yang harus berjuang meraih kemerdekaan jika ingin menjadi bangsa merdeka dan sederajat dengan bangsa-bangsa lain. Mereka berasal dari berbagai daerah dan suku bangsa yang merasa sebagai satu nasib dan penderitaan sehingga bersatu menggalang kekuatan bersama. Misalnya, Sukarno berasal dari Jawa, Mohammad Hatta berasal dari Sumatera, AA Maramis dari Sulawesi, Tengku Mohammad Hasan dari Aceh. Dalam sejarahnya, penumbuhan kesadaran berbangsa tersebut dilalui dengan tahapan-tahapan sebagai berikut: 1) Masa Perintis Masa perintis adalah masa mulai dirintisnya semangat kebangsaan melalui pembentukan organisasi-organisasi pergerakan. Masa ini ditandai dengan munculnya pergerakan Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908. Kelahiran Budi Utomo diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional. 2) Masa Penegas Masa penegas adalah masa mulai ditegaskannya semangat kebangsaan pada diri bangsa Indonesia yang ditandai dengan peristiwa Sumpah
  • 17. 69 Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Dengan Sumpah Pemuda, masyarakat Indonesia yang beraneka ragam tersebut menyatakan diri sebagai satu bangsa yang memiliki satu Tanah Air, satu bangsa, dan bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia. 3) Masa Percobaan Bangsa Indonesia melalui organisasi pergerakan mencoba meminta kemerdekaan dari Belanda. Organisasi-organisasi pergerakan yang tergabung dalam GAPI (Gabungan Politik Indonesia) tahun 1938 mengusulkan Indonesia Berparlemen. Namun, perjuangan menuntut Indonesia merdeka tersebut tidak berhasil. 4) Masa Pendobrak Pada masa tersebut semangat dan gerakan kebangsaan Indonesia telah berhasil mendobrak belenggu penjajahan dan menghasilkan kemerdekaan. Kemerdekaan bangsa Indonesia diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945. Sejak saat itu bangsa Indonesia menjadi bangsa merdeka, bebas, dan sederajat dengan bangsa lain. Nasionalisme telah mendasari bagi pembentukan negara kebangsaan Indonesia modern. Dari sisi politik, proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 merupakan pernyatan bangsa Indonesia baik ke dalam maupun ke luar bahwa bangsa ini telah merdeka, bebas dari belenggu penjajahan, dan sederajat dengan bangsa lain di dunia. Dari sisi sosial budaya, Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 merupakan “revolusi integratifnya” bangsa Indonesia, dari bangsa yang terpisah dengan beragam identitas menuju bangsa yang satu yakni bangsa Indonesia. Gambar III.14 Proklamasi Kemerdekaan RI merupakan proses integrasi Bangsa Indonesia
  • 18. 70 Berdasar gambar di atas, apakah perbedaan yang terjadi dalam diri bangsa Indonesia sebelum dan setelah Proklamasi 17 Agustus 1945? Apakah faktor-faktor yang menjadikan bangsa Indonesia bersedia berintegrasi sebagai satu negara-bangsa? Diskusikan dalam kelompok Anda dan presentasikan hasil diskusi Anda di muka kelas. Tugas berat selanjutnya adalah mengintegrasikan segenap unsur di dalam agar negara-bangsa yang baru ini kokoh, bersatu dan dapat melanjutkan kehidupannya sebagai satu kesatuan kebangsaan yang baru. 2. Pengembangan integrasi di Indonesia Lalu bagaimana mengembangkan integrasi nasional sebuah bangsa? Howard Wriggins dalam Muhaimin & Collin MaxAndrews (1995) menyebut ada lima pendekatan atau cara bagaimana para pemimpin politik mengembangkan integrasi bangsa. Kelima pendekatan yang selanjutnya kita sebut sebagai faktor yang menentukan tingkat integrasi suatu negara adalah :1) Adanya ancaman dari luar, 2) Gaya politik kepemimpinan, 3) Kekuatan lembaga–lembaga politik, 4) Ideologi Nasional, dan 5) Kesempatan pembangunan ekonomi. a. Adanya ancaman dari luar Adanya ancaman dari luar dapat menciptakan integrasi masyarakat. Masyarakat akan bersatu, meskipun berbeda suku, agama dan ras ketika menghadapi musuh bersama. Contoh, ketika penjajah Belanda ingin kembali ke Indonesia, masyarakat Indonesia bersatu padu melawannya. Suatu bangsa yang sebelumnya berseteru dengan saudara sendiri, suatu saat dapat berintegrasi ketika ada musuh negara yang datang atau ancaman bersama yang berasal dari luar negeri. Adanya anggapan musuh dari luar mengancam bangsa juga mampu mengintegrasikan masyarakat bangsa itu. Berikan lagi dua contoh kasus bahwa ancaman yang datang ke suatu negara dapat mengintegrasikan masyarakat negara itu. Mengapa bisa? Kemukakan secara lisan.
  • 19. 71 b. Gaya politik kepemimpinan Gaya politik para pemimpin bangsa dapat menyatukan atau mengintegrasikan masyarakat bangsa tersebut. Pemimpin yang karismatik, dicintai rakyatnya dan memiliki jasa-jasa besar umumnya mampu menyatukan bangsanya yang sebelumya tercerai berai. Misal Nelson Mandela dari Afrika Selatan. Gaya politik sebuah kepemimpinan bisa dipakai untuk mengembangkan integrasi bangsanya. Adakah pemimpin kita yang mampu menyatukan seperti ini? Berikan lagi satu contoh tokoh atau pemimpin yang Anda anggap mampu menyatukan masyarakat bangsanya. Mengapa bisa? Kemukakan secara lisan. c. Kekuatan lembaga- lembaga politik Lembaga politik, misalnya birokrasi, juga dapat menjadi sarana pemersatu masyarakat bangsa. Birokrasi yang satu dan padu dapat menciptakan sistem pelayanan yang sama, baik, dan diterima oleh masyarakat yang beragam. Pada akhirnya masyarakat bersatu dalam satu sistem pelayanan. Cobalah Anda jelaskan mengapa sebuah lembaga politik bisa menciptakan persatuan orang-orang yang ada didalamnya. Kemukakan disertai contoh lembaga tersebut. Lakukan secara individual. d. Ideologi Nasional Ideologi merupakan seperangkat nilai-nilai yang diterima dan disepakati. Ideologi juga memberikan visi dan beberapa panduan bagaimana cara menuju visi atau tujuan itu. Jika suatu masyarakat meskipun berbeda-beda tetapi menerima satu ideologi yang sama maka memungkinkan masyarakat tersebut bersatu. Bagi bangsa Indonesia, nilai bersama yang bisa mempersatukan masyarakat Indonesia adalah Pancasila. Pancasila merupakan nilai sosial bersama yang bisa diterima oleh seluruh masyarakat Indonesia. Nilai-nilai bersama tidak harus berlaku secara nasional. Di beberapa daerah di Indonesia terdapat nilai-nilai bersama. Dengan nilai itu kelompok-
  • 20. 72 kelompok masyarakat di daerah itu bersedia bersatu. Misal “Pela Gadong” sebagai nilai bersama yang dijunjung oleh masyarakat Maluku. Wawancarai tokoh masyarakat di suatu daerah perihal nilai-nilai apa di daerah itu yang dianggap mampu menyatukan masyarakat. Hasilnya disusun dalam bentuk laporan tertulis. e. Kesempatan pembangunan ekonomi Jika pembangunan ekonomi berhasil dan menciptakan keadilan, maka masyarakat bangsa tersebut bisa menerima sebagai satu kesatuan. Namun jika ekonomi menghasilkan ketidakadilan maka muncul kesenjangan atau ketimpangan. Orang–orang yang dirugikan dan miskin sulit untuk mau bersatu atau merasa satu bangsa dengan mereka yang diuntungkan serta yang mendapatkan kekayaan secara tidak adil. Banyak kasus karena ketidakadilan, maka sebuah masyarakat ingin memisahkan diri dari bangsa yang bersangkutan. Dengan pembangunan ekonomi yang merata maka hubungan dan integrasi antar masyarakat akan semakin mudah dicapai. Gambar III.15 Perbatasan Malaysia dan Indonesia. Jalan yang menghubungkan antar daerah, dibiayai dari APBN yang sebagian besar bersumber dari pajak. Sarana jalan yang kurang baik dapat memicu terjadinya disintegrasi. Mengapa demikian? Sumber: http://abarky.blogspot.com/ Mengapa pembangunan jalan bisa mengintegrasikan masyarakat? Berikan jawaban.
  • 21. 73 Sunyoto Usman (1998) menyatakan bahwa suatu kelompok masyarakat dapat terintegrasi, apabila: 1. Masyarakat dapat menemukan dan menyepakati nilai-nilai fundamental yang dapat dijadikan rujukan bersama. Jika masyarakat memiliki nilai bersama yang disepakati maka mereka dapat bersatu, namun jika sudah tidak lagi memiliki nilai bersama maka mudah untuk berseteru. 2. Masyarakat terhimpun dalam unit sosial sekaligus, memiliki “cross cutting affiliation” sehingga menghasilkan “cross cutting loyality”. Jika masyarakat yang berbeda-beda latar belakangnya menjadi anggota organisasi yang sama, maka mereka dapat bersatu dan menciptakan loyalitas pada organisasi tersebut, bukan lagi pada latar belakangnya. 3. Masyarakat berada di atas memiliki sifat saling ketergantungan di antara unit-unit sosial yang terhimpun di dalamnya dalam memenuhi kebutuhan ekonomi. Apabila masyarakat saling memiliki ketergantungan, saling membutuhkan, saling kerjasama dalam bidang ekonomi, maka mereka akan bersatu. Namun jika ada yang menguasai suatu usaha atau kepemilikan maka yang lain akan merasa dirugikan dan dapat menimbulkan perseteruan. Pendapat lain menyebutkan, integrasi bangsa dapat dilakukan dengan dua strategi kebijakan yaitu “policy assimilasionis” dan “policy bhinneka tunggal ika” (Sjamsudin, 1989). Strategi pertama dengan cara penghapusan sifat- sifat kultural utama dari komunitas kecil yang berbeda menjadi semacam kebudayaan nasional. Asimilasi adalah pembauran dua kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan asli sehingga membentuk kebudayaan baru. Apabila asimilasi ini menjadi sebuah strategi bagi integrasi nasional, berarti bahwa negara mengintegrasikan masyarakatnya dengan mengupayakan agar unsur-unsur budaya yang ada dalam negara itu benar-benar melebur menjadi satu dan tidak lagi menampakkan identitas budaya kelompok atau budaya lokal. Lalu bagaimana mengembangkan integrasi di Indonesia saat ini? Secara individu, pilihlah dengan cara merangking nilai 1-7 (tidak penting-sangat penting), policy (kebijakan) atau strategi apa yang sebaiknya dilakukan pemerintah Indonesia guna mengembangkan integrasi saat ini.
  • 22. 74 Kebijakan strategi yang sebaiknya dilakukan di Indonesia  Memperkuat nilai bersama  Membangun fasilitas  Menciptakan musuh bersama  Memperkokoh lembaga politik  Membuat organisasi untuk bersama  Menciptakan ketergantungan ekonomi antar kelompok  Mewujudkan kepemimpinan yang kuat  Menghapuskan identitas-identitas lokal  Membaurkan antar tradisi dan budaya lokal  Menguatkan identitas nasional Membangun fasilitas infrastruktur seperti jalan, gedung pertemuan, lapangan olahraga, dan pasar merupakan contoh kebijakan penyelenggara negara yang memungkinkan mampu mengintegrasikan masyarakatnya. Hal ini dikarenakan masyarakat dari berbagai latar belakang akan bertemu, berinteraksi dan bekerja sama. Pembangunan berbagai fasilitas itu bisa dilakukan apabila memiliki sumber pembiayaan yang cukup. Di negara yang sedang membangun, salah satu sumber utama pembiayaan negara tersebut adalah pajak yang dipungut dari warga negara. Pajak sebagai instrumen memperkokoh Integrasi Nasional Salah satu tujuan negara Republik Indonesia sebagaimana tersebut dalam alenia ke empat Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 adalah “memajukan kesejahteraan umum”. Kesejahteraan umum akan dapat dicapai atau akan lebih cepat dicapai, apabila keuangan negara sehat, atau dengan kata lain negara memiliki dana yang cukup untuk membiayai seluruh kegiatan yang diperlukan untuk menunjang tujuan negara “memajukan kesejahteraan umum” tersebut. Berbicara tentang keuangan negara yang sehat, tidak bisa dilepaskan dari sumber-sumber penerimaan negara. Salah satu sumber keuangan negara adalah penerimaan dari sektor pajak. Dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir Penerimaan pajak merupakan sumber pendapatan negara yang utama. Pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun 2016, pemerintah menargetkan pendapatan yang bersumber dari penerimaan
  • 23. 75 pajak adalah sebesar 1.360 triliun atau sebesar 74,63 % dari penerimaan negara secara keseluruhan. Berdasarkan uraian di atas, Anda diminta menganalisis akibat dan dampak yang timbul apabila penerimaan dari sektor pajak tidak memenuhi target yang telah di tentukan atau penerimaan pajak di bawah ketentuan yang telah direncanakan. Adakah implikasinya bagi integrasi bangsa Indonesia? D. Membangun Argumen tentang Dinamika dan Tantangan Integrasi Nasional 1. Dinamika integrasi nasional di Indonesia Sejak kita bernegara tahun 1945, upaya membangun integrasi secara terus-menerus dilakukan. Terdapat banyak perkembangan dan dinamika dari integrasi yang terjadi di Indonesia. Dinamika integrasi sejalan dengan tantangan zaman waktu itu. Dinamika itu bisa kita contohkan peristiswa integrasi berdasar 5 (lima) jenis integrasi sebagai berikut: a. Integrasi bangsa Tanggal 15 Agustus 2005 melalui MoU (Memorandum of Understanding) di Vantaa, Helsinki, Finlandia, pemerintah Indonesia berhasil secara damai mengajak Gerakan Aceh Merdeka (GAM) untuk kembali bergabung dan setia memegang teguh kedaulatan bersama Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Proses ini telah berhasil menyelesaikan kasus disintegrasi yang terjadi di Aceh sejak tahun 1975 sampai 2005. b. Integrasi wilayah Melalui Deklarasi Djuanda tanggal 13 Desember 1957, pemerintah Indonesia mengumumkan kedaulatan wilayah Indonesia yakni lebar laut teritorial seluas 12 mil diukur dari garis yang menghubungkan titik-titik ujung yang terluar pada pulau-pulau Negara Indonesia. Dengan deklarasi ini maka terjadi integrasi wilayah teritorial Indonesia. Wilayah Indonesia merupakan satu kesatuan wilayah dan laut tidak lagi merupakan pemisah pulau, tetapi menjadi penghubung pulau-pulau di Indonesia.
  • 24. 76 c. Integrasi nilai Nilai apa yang bagi bangsa Indonesia merupakan nilai integratif? Jawabnya adalah Pancasila. Pengalaman mengembangkan Pancasila sebagai nilai integratif terus-menerus dilakukan, misalnya, melalui kegiatan pendidikan Pancasila baik dengan mata kuliah di perguruan tinggi dan mata pelajaran di sekolah. Melalui kurikulum 1975, mulai diberikannya mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP) di sekolah. Saat ini, melalui kurikulum 2013 terdapat mata pelajaran PPKn. Melalui pelajaran ini, Pancasila sebagai nilai bersama dan sebagai dasar filsafat negara disampaikan kepada generasi muda. d. Integrasi elit-massa Dinamika integrasi elit–massa ditandai dengan seringnya pemimpin mendekati rakyatnya melalui berbagai kegiatan. Misalnya kunjungan ke daerah, temu kader PKK, dan kotak pos presiden. Kegiatan yang sifatnya mendekatkan elit dan massa akan menguatkan dimensi vertikal integrasi nasional. Berikut ini contoh peristiwa yang terkait dengan dinamika integrasi elit massa. Senin, Presiden Mengunjungi Korban Gempa BENER MERIAH — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadwalkan akan mengunjungi korban gempa di Aceh Tengah dan Bener Meriah. Keinginan Presiden mengunjungi Aceh disampaikan saat melakukan video conference dengan Posko Tanggap Darurat Gempa Aceh, Jumat (5/7/2013). Presiden melakukan video conference dengan Komandan Korem 011 Lilawangsa Kolonel Inf Hifdiza, Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Bencana Fatchul Hadi, Bupati Aceh Tengah Nasaruddin, dan Bupati Bener Meriah Ruslan Abdul Gani. Televideo ini juga diikuti oleh Kapolda Riau, Plt Gubernur Riau, Duta Besar Indonesia untuk Singapura, dan Kepala BNPB Syamsul Maarif. Presiden Yudhoyono meminta Danrem Hifdiza menginformasikan perkembangan penanganan korban gempa di Aceh Tengah dan Bener Meriah. Kepada Presiden, Danrem selaku penanggungjawab pelaksanaan tanggap darurat pascagempa melaporkan bahwa pihaknya tengah melakukan pencarian terhadap korban hilang di Aceh Tengah. Ia juga melaporkan kondisi pengungsi yang masih membutuhkan bantuan, terutama makanan, selimut, obat-obatan, dan kebutuhan bayi. Usai mendengarkan laporan Danrem, Presiden Yudhoyono menyatakan niatnya bertemu dengan korban gempa di dua daerah tersebut. “Saya harus datang ke sana untuk mengunjungi saudara-saudara kita yang terkena musibah,” ujar Presiden.
  • 25. 77 Ia menyebutkan akan mengunjungi korban gempa pada Senin (7/7/2013) dan kembali ke Jakarta pada Selasa (8/7/2013). “Danrem, saya akan datang. Yang penting penanganan korban semua dilakukan dengan baik. Jangan terganggu dengan ageda (kunjungan) saya. Terus kerjakan apa yang sedang dikerjakan,” ujarnya (ACEHKITA.COM) Sumber: http://journalaceh.blogspot.com/2013/07/senin-presidenmengunjungi-korban-gempa.html e. Integrasi tingkah laku (perilaku integratif). Mewujudkan perilaku integratif dilakukan dengan pembentukan lembaga- lembaga politik dan pemerintahan termasuk birokrasi. Dengan lembaga dan birokrasi yang terbentuk maka orang-orang dapat bekerja secara terintegratif dalam suatu aturan dan pola kerja yang teratur, sistematis, dan bertujuan. Pembentukan lembaga-lembaga politik dan birokrasi di Indonesia diawali dengan hasil sidang I PPKI tanggal 18 Agustus 1945 yakni memilih Presiden dan Wakil Presiden. Sidang PPKI ke-2 tanggal 19 Agustus 1945 memutuskan pembentukan dua belas kementerian dan delapan provinsi di Indonesia. Gambar III.16 Kabinet I Republik Indonesia menandai dimulainya integrasi perilaku dalam birokrasi pemerintahan Indonesia. Mengapa dikatakan demikian? Sumber: http://www.sejarahfoto.com/ Cobalah Anda runut kembali peristiwa apa sajakah yang pernah terjadi di Indonesia terkait dengan dinamika integrasi ini? Peristiwa tersebut bisa berskala nasional maupun yang bersifat kedaerahan. Kemukakan lima jenis
  • 26. 78 integrasi dan contoh peristiwanya. Lakukan secara kelompok dan hasilnya dipresentasikan. 2. Tantangan dalam membangun integrasi Dalam upaya mewujudkan integrasi nasional Indonesia, tantangan yang dihadapi datang dari dimensi horizontal dan vertikal. Dalam dimensi horizontal, tantangan yang ada berkenaan dengan pembelahan horizontal yang berakar pada perbedaan suku, agama, ras, dan geografi. Sedangkan dalam dimensi vertikal, tantangan yang ada adalah berupa celah perbedaan antara elite dan massa, di mana latar belakang pendidikan kekotaan menyebabkan kaum elite berbeda dari massa yang cenderung berpandangan tradisional. Masalah yang berkenaan dengan dimensi vertikal lebih sering muncul ke permukaan setelah berbaur dengan dimensi horizontal, sehingga hal ini memberikan kesan bahwa dalam kasus Indonesia dimensi horizontal lebih menonjol daripada dimensi vertikalnya. Terkait dengan dimensi horizontal ini, salah satu persoalan yang dialami oleh negara-negara berkembang termasuk Indonesia dalam mewujudkan integrasi nasional adalah masalah primordialisme yang masih kuat. Titik pusat goncangan primordial biasanya berkisar pada beberapa hal, yaitu masalah hubungan darah (kesukuan), jenis bangsa (ras), bahasa, daerah, agama, dan kebiasaan. Masih besarnya ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan dan hasil-hasil pembangunan dapat menimbulkan berbagai rasa tidak puas dan keputusasaan di masalah SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar-golongan), gerakan separatisme dan kedaerahan, demonstrasi dan unjuk rasa. Hal ini bisa berpeluang mengancam integrasi horizontal di Indonesia. Terkait dengan dimensi vertikal, tantangan yang ada adalah kesediaan para pemimpin untuk terus menerus bersedia berhubungan dengan rakyatnya. Pemimpin mau mendengar keluhan rakyat, mau turun kebawah, dan dekat dengan kelompok-kelompok yang merasa dipinggirkan.
  • 27. 79 Gambar III.17 Mengapa daerah tertinggal berpengaruh terhadap integrasi nasional? Sumber: https://diajarnyerat.files.wordpress.com/2014/03/img_0178.jpg/ Tantangan dari dimensi vertikal dan horizontal dalam integrasi nasional Indonesia tersebut semakin tampak setelah memasuki era reformasi tahun 1998. Konflik horizontal maupun vertikal sering terjadi bersamaan dengan melemahnya otoritas pemerintahan di pusat. Kebebasan yang digulirkan pada era reformasi sebagai bagian dari proses demokratisasi telah banyak disalahgunakan oleh kelompok-kelompok dalam masyarakat untuk bertindak seenaknya sendiri. Tindakan ini kemudian memunculkan adanya gesekan-gesekan antar kelompok dalam masyarakat dan memicu terjadinya konflik atau kerusuhan antar kelompok. Bersamaan dengan itu demonstrasi menentang kebijakan pemerintah juga banyak terjadi, bahkan seringkali demonstrasi itu diikuti oleh tindakan-tindakan anarkis. Keinginan yang kuat dari pemerintah untuk mewujudkan aspirasi masyarakat, kebijakan pemerintah yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat, dukungan masyarakat terhadap pemerintah yang sah, dan ketaatan warga masyarakat melaksanakan kebijakan pemerintah adalah pertanda adanya integrasi dalam arti vertikal. Sebaliknya kebijakan demi kebijakan yang diambil oleh pemerintah yang tidak/kurang sesuai dengan keinginan dan harapan masyarakat serta penolakan sebagian besar warga masyarakat terhadap kebijakan pemerintah menggambarkan kurang adanya integrasi vertikal. Memang tidak ada kebijakan pemerintah yang dapat melayani dan memuaskan seluruh warga masyarakat, tetapi setidak-
  • 28. 80 tidaknya kebijakan pemerintah hendaknya dapat melayani keinginan dan harapan sebagian besar warga masyarakat. Jalinan hubungan dan kerjasama di antara kelompok-kelompok yang berbeda dalam masyarakat, kesediaan untuk hidup berdampingan secara damai dan saling menghargai antara kelompok-kelompok masyarakat dengan pembedaan yang ada satu sama lain, merupakan pertanda adanya integrasi dalam arti horizontal. Kita juga tidak dapat mengharapkan terwujudnya integrasi horizontal ini dalam arti yang sepenuhnya. Pertentangan atau konflik antar kelompok dengan berbagai latar belakang perbedaan yang ada, tidak pernah tertutup sama sekali kemungkinannya untuk terjadi. Namun yang diharapkan bahwa konflik itu dapat dikelola dan dicarikan solusinya dengan baik, dan terjadi dalam kadar yang tidak terlalu mengganggu upaya pembangunan bagi kesejahteraan masyarakat dan pencapaian tujuan nasional. Di era globalisasi, tantangan itu ditambah oleh adanya tarikan global di mana keberadaan negara-bangsa sering dirasa terlalu sempit untuk mewadahi tuntutan dan kecenderungan global. Dengan demikian keberadaan negara berada dalam dua tarikan sekaligus, yaitu tarikan dari luar berupa globalisasi yang cenderung mangabaikan batas-batas negara- bangsa, dan tarikan dari dalam berupa kecenderungan menguatnya ikatan- ikatan yang sempit seperti ikatan etnis, kesukuan, atau kedaerahan. Di situlah nasionalisme dan keberadaan negara nasional mengalami tantangan yang semakin berat. Di sisi lain, tantangan integrasi juga dapat dikaitkan dengan aspek aspek lain dalam integrasi yakni aspek politik, ekonomi, dan sosial budaya. Untuk mendalami perihal tantangan integrasi di Indonesia di masa depan, kemukakan contoh tantangan atau ancaman apa yang berpotensi mengganggu integrasi. Selanjutnya contoh–contoh tersebut Anda kaitkan dengan dimensi atau aspek integrasi seperti berikut ini: No Aspek/Dimensi Integrasi Contoh Tantangan/Ancaman 1 Integrasi vertikal 2 Integrasi horizontal 3 Integrasi ekonomi
  • 29. 81 4 Integrasi sosial budaya 5 Integrasi politik Dari berbagai contoh tantangan integrasi, pilihlah satu yang menurut Anda paling potensial untuk saat ini di Indonesia, kemudian kemukakan alasannya. E. Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi Integrasi Nasional Setelah Anda menelusuri, mempertanyakan kembali, dan menggali konsep- konsep integrasi nasional, cobalah kemukakan kembali dengan kalimat- kalimat sendiri perihal dua hal: Apa esensi dan urgensi dari Integrasi Nasional? Hasilnya Anda kemukakan di depan kelas. Selanjutnya bandingkanlah dengan uraian di bawah ini. Masyarakat yang terintegrasi dengan baik merupakan harapan bagi setiap negara. Sebab integrasi masyarakat merupakan kondisi yang sangat diperlukan bagi negara untuk membangun kejayaan nasional demi mencapai tujuan yang diharapkan. Ketika masyarakat suatu negara senantiasa diwarnai oleh pertentangan atau konflik, maka akan banyak kerugian yang diderita, baik kerugian berupa fisik material seperti kerusakan sarana dan prasarana yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat, maupun kerugian mental spiritual seperti perasaan kekhawatiran, cemas, ketakutan, bahkan juga tekanan mental yang berkepanjangan. Di sisi lain, banyak pula potensi sumber daya yang dimiliki oleh negara di mana semestinya dapat digunakan untuk melaksanakan pembangunan bagi kesejahteraan masyarakat akhirnya harus dikorbankan untuk menyelesaikan konflik tersebut. Dengan demikian negara yang senantiasa diwarnai dengan konflik di dalamnya akan sulit untuk mewujudkan kemajuan.
  • 30. 82 Gambar III.18. Pengelolaan Sumber Daya Alam yang belum optimal menyebabkan ketimpangan sosial. Apa pengaruhnya bagi integrasi bangsa? Sumber: http://www.bloomberg.com/image/iPIO.BWDxEuI.jpg dan http://energitoday.com/uploads//2015/05/Anjungan-minyak-lepas-pantai-2.jpg Apakah yang dapat Anda kemukakan dari gambar di atas? Mengapa bangsa perlu berintegrasi? Apa pentingnya? Integrasi masyarakat yang sepenuhnya memang sesuatu yang tidak mungkin diwujudkan, karena setiap masyarakat di samping membawa potensi integrasi juga menyimpan potensi konflik atau pertentangan. Persamaan kepentingan, kebutuhan untuk bekerjasama, serta konsensus tentang nilai-nilai tertentu dalam masyarakat, merupakan potensi yang mengintegrasikan. Sebaliknya perbedaan-perbedaan yang ada dalam masyarakat seperti perbedaan suku, perbedaan agama, perbedaan budaya, dan perbedaan kepentingan menyimpan potensi konflik, terlebih apabila perbedaan-perbedaan itu tidak dikelola dan disikapi dengan cara dan sikap yang tepat. Namun apa pun kondisinya, integrasi masyarakat merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan untuk membangun kejayaan bangsa dan negara sehingga perlu senantiasa diupayakan. Kegagalan dalam mewujudkan integrasi masyarakat berarti kegagalan untuk membangun kejayaan nasional, bahkan dapat mengancam kelangsungan hidup bangsa dan negara yang bersangkutan.
  • 31. 83 F. Rangkuman tentang Integrasi Nasional Indonesia 1. Integrasi nasional berasal dari kata integrasi dan nasional. Integrasi berarti memberi tempat dalam suatu keseluruhan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, integrasi berarti pembauran hingga menjadi kesatuan yang bulat dan utuh. Kata nasional berasal dari kata nation (Inggris) yang berarti bangsa sebagai persekutuan hidup manusia. 2. Integrasi nasional merupakan proses mempersatukan bagian-bagian, unsur atau elemen yang terpisah dari masyarakat menjadi kesatuan yang lebih bulat, sehingga menjadi satu nation (bangsa). 3. Jenis jenis integrasi mencakup 1) integrasi bangsa, 2) integrasi wilayah, 3) integrasi nilai, 4) integrasi elit-massa, dan 5) integrasi tingkah laku (perilaku integratif). 4. Dimensi integrasi mencakup integrasi vertikal dan horizontal, sedang aspek integrasi meliputi aspek politik, ekonomi, dan sosial budaya. 5. Integrasi berkebalikan dengan disintegrasi. Jika integrasi menyiratkan adanya keterpaduan, kesatuan dan kesepakatan atau konsensus, disintegrasi menyiratkan adanya keterpecahan, pertentangan, dan konflik. 6. Model integrasi yang berlangsung di Indonesia adalah model integrasi imperium Majapahit, model integrasi kolonial, dan model integrasi nasional Indonesia. 7. Pengembangan integrasi dapat dilakukan melalui lima strategi atau pendekatan yakni 1) Adanya ancaman dari luar, 2) Gaya politik kepemimpinan, 3) Kekuatan lembaga–lembaga politik, 4) Ideologi Nasional, dan 5) Kesempatan pembangunan ekonomi. 8. Integrasi bangsa diperlukan guna membangkitkan kesadaran akan identitas bersama, menguatkan identitas nasional, dan membangun persatuan bangsa. G. Praktik Kewarganegaraan 3 Secara berkelompok sajikanlah sebuah kasus disintegrasi yang terjadi di Indonesia dewasa ini. Selanjutnya analisislah berita tersebut berdasarkan aspek-aspek berikut ini:  Judul Berita dan Sumbernya  Isi Pokok Berita
  • 32. 84  Kaitannya dengan jenis integrasi  Faktor penyebab disintegrasi  Alternatif penyelesaiannya Hasil diskusi dituliskan dan dipresentasikan ke muka kelas.