2. PILIHAN KATA
Diksi adalah pilihan kata. Maksudnya, kita memilih kata yang
tepat untuk menyatakan ide atau gagasan. Pilihan kata merupakan
unsur yang sangat penting, karena bahasa terjadi dari kata-kata.
Kata-kata ini membentuk kelompok kata, kalimat,atau pun wacana
berdasarkan kaidah bahasa yang bersangkutan.
Setiap kata terdiri atas dua aspek, yaitu bentuk dan makna.
Bentuk merupakan sesuatu yang dapat diindrai, dilihat, atau
didengar. Makna merupakan sesuatu yang dapat menimbulkan
reaksi dalam pikiran kita karena rangsangan bentuk.
3. PENGGUNAAN KATA
Kita harus memperhatikan pemakaian kata dan kaidah bahasa
yang berlaku pada bahasa yang kita gunakan untuk dapat
menghasilkan penggunaan berbahasa yang baik, benar, dan
cermat. Dalam penggunaan kata, yang terdiri atas bentuk dan
makna, kita harus mempertimbangkan berbagai faktor di luar
kebahasaan.
Faktor tersebut sangat berpengaruh pada penggunaan kata
karena kata merupakan tempat menampung ide atau gagasan.
Berdasarkan hal tersebut, untuk menyatakan gagasan atau ide, kita
memerlukan ketepatan kata yang mengandung gagasan atau ide
yang kita sampaikan; kesesuaian kata dengan situasi bicara dan
kondisi pendengar atau pembaca.
4. KETEPATAN PILIHAN
KATA
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
pemilihan /penggunaan kata, yaitu :
Kata sebagai Lambang
Homonim, Homofoni dan Homograf
Denotasi dan Konotasi
Kata Abstrak dan Kata Konkret
Kata Umum dan kata Khusus
Kata Populer dan Kata Kajian
Jargon, Kata Percakapan dan Slang
Perubahan Makna
Kata Asing dan Serapan
Kata-kata Baru
5. Kata sebagai Lambang
Simbol adalah sesuatu yang dapat mewakilkan
ide, perasaan, pikiran, benda dan tindakan.
Kata adalah bagian dari simbol yang hidup dan
digunakan oleh kelompok masyarakat tertentu.
Kata bersifat simbolis karena tidak mempunyai
hubungan langsung dengan kenyataan yang
diacunya.
6. Homonim, Homofon, dan
Homograf
Homonim adalah kata yang mempunyai tulisan dan bunyi yang sama, tetapi
maknanya berbeda.
contoh : bunga (tumbuhan) bulan (waktu) malang (kota)
bunga (bank) bulan (nama satelit bumi) malang (nasib)
Homofon adalah suatu kata yang mempunyai bunyi yang sama, tetapi tulisan dan
maknanya berbeda.
contoh : bang (kakak) masa (waktu) rock (aliran musik)
bank (tempat) massa (berat) rok (pakaian)
Homograf adalah suatu kata yang mempunyai tulisan yang sama, tetapi bunyi dan
maknanya berbeda.
contoh : apel (buah) memerah (warna) serang (kota)
apel (upacara) memerah (susu sapi) serang (menyerang)
7. Denotasi dan Konotasi
Makna denotatif adalah makna:
Makna dalam alam wajar
Makna yang sesuai dengan apa adanya
Makna yang terkandung dalam sebuah kata secara
objektif
Makna konseptual
Makna bersifat umum
Contoh :
- makan ‘memasukkan sesuatu (padat) ke dalam mulut’
8. Denotasi dan Konotasi
Makna konotatif ialah:
- Makna yg timbul sebagai akibat dari sikap sosial, sikap pribadi,
atau kriteria tambahan pada makna konseptual
- Makna asosiatif
- Makna yang terkait dengan situasi dan kondisi
- Makna tambahan
- Makna majas/kias
- Makna sbg tautan pikiran yg menimbulkan nilai rasa ketika
seseorang behadapan dng sebuah kata
- Makna bersifat khusus
Contoh:
- makan bisa berarti ‘korupsi’ pada “Ia diadili karena makan beton
dalam proyek itu.
9. Contoh Makna Denotatif-Konotatif
Amelia adalah wanita cantik. (denotatif)
Amelia adalah wanita manis. (konotatif)
Perangainya buruk. (denotatif)
Ia membeli kursi makan satu set.
(denotatif)
Ia mendapat kursi empuk di kantornya
yang baru. (konotatif)
10. Kata Abstrak dan Konkret
Kata konkret ialah
- kata yang acuannya mudah dicerap pancaindra
- kata yang digunakan untuk mengungkapkan hal yang
nyata
- kata yang gagasannya gamblang
Kata abstrak ialah
- kata yang acuan sulit dicerap pancaindra
- kata yang digunakan untuk mengungkapkan gagasan
yang rumit
- kata yang mampu membedakan secara halus gagasan
yang bersifat teknis dan khusus
11. Contoh Kata Konkret dan Abstrak
Di Jakarta muncul bangunan pencakar langit
(konkret)
Manusia memiliki jasmani dan rohani.(konkret)
Setiap orang cinta perdamaian. (abstrak)
12. Kata Bermakna Umum dan Khusus
Makna umum ialah:
- Makna dari kata yang menjadi superordinat dari kata
tertentu
- Makna kata yang memiliki acuan yang luas
- Makna yang luas dan mencakupi
- Makna yang generik
Makna Khusus ialah:
- Makna dari kata yang menjadi subordinat dari kata
tertentu
- Makna kata yang memiliki acuan yang sempit
- Makna yang terbatas dan tidak mencakupi
- Makna yang spesifik
- Makna istilahi
13. KATA UMUM DAN KATA KHUSUS
Warna
Biru Hijau Pink
Superordinat
(Hipernim)
Subordinat
(Hiponim)
14. Contoh Makna Umum dan Khusus
Ia memetik sekuntum bunga di taman. (umum)
Ia memetik sekuntum mawar di taman. (khusus)
Orang tuanya membangun rumah di kompleks
itu. (umum)
Orang tuanya membangun vila di Puncak.
(khusus)
15. Kata yang Mengalami Perubahan
Makna
Generalisasi Spesialisasi
Bapak Pendeta
Saudara Sarjana
Ameloratif Peyoratif
Tunakarya Pengangguran
Sinestesia : Wajah Sofi tampak asam karena cintanya
ditolak Willy
Asosiasi : Rijal menyikat habis makanan di kantin fikom
16. Kata Ilmiah dan Kata Populer
Kata ilmiah adalah kata-kata yang biasa digunakan
dilingkungan ilmiah dan dunia pendidikan pada
umumnya. Kata populer adalah kata yang biasa
digunakan dikalangan masyarakat pada umumnya.
Contohnya sebagai berikut :
Kata ilmiah : Kata populer :
- dampak - akibat, kendala, hambatan
- formasi - susunan
- frustasi - kecewa
- pasien - orang sakit
- volume - isi
- koma - sekarat
17. Jargon
Jargon mengandung beberapa pengertian.
Pertama, jargon adalah kata-kata yang
mengandung makna suatu bahasa, dialek,
atau tutur yang dianggap kurang sopan atau
aneh. Kedua, jargon diartikan sebagai bahasa
yang timbul dari percampuran bahasa-bahasa,
dianggap sebagai bahasa perhubungan.
Ketiga, jargon diartikan sebagai kata-kata
teknis atau rahasia dalam suatu bidang
tertentu.
18. Kata Slang
Kata slang adalah kata percakapan yang
tinggi atau murni. Kadang, kata slang
dihasilkan dari salah ucap yang disengaja,
atau kadang berupa pengrusakan sebuah kata
biasa untuk mengisi suatu bidang makna yang
lain.
Contoh Slang : mana tahan, belum tahu, dia,
dan sebagainya (bersifat sementara)
19. Kata Percakapan
kata percakapan adalah kata-kata yang biasa
dipakai dalam percakapan atau pergaulan
orang-orang yang terdidik. Pengertian
percakapan ini disini sama sekali tidak boleh
disejajarkan dengan bahasa yang tidak benar,
tidak terpelihara atau tidak disenangi.
Bahasa percakapan yang dimaksud disini
lebih luas dari pengertian kat-kat populer,
kata-kata percakapan mencakup pula
sebagian kata-kata ilmiah yang biasa dipakai
oleh golongan terpelajar.
20. Kata Serapan
Tidak ada dua bahasa yang sama persis apalagi bahasa yang
berlainan rumpun. Dalam proses penyerapan dari bahasa pemberi
pengaruh kepada bahasa penerima pengaruh akan terjadi perubahan-
perubahan.
Ada proses penyerapan yang terjadi secara utuh, ada proses
penyerapan yang terjadi dengan beberapa penyesuaian, dan ada
pergeseran baik dalam ucapan maupun ejaan antar bahasa pemberi
dan penerima pengaruh maupun pergeseran sistematis.
Bunyi bahasa dan kosakata pada umumnya merupakan unsur bahasa
yang bersifat terbuka, dengan sendirinya dalam kontak bahasa akan
terjadi saling pengaruh, saling meminjam atau menyerap unsur asing.
Peminjaman ini dilatar belakangi oleh berbagai hal antara lain
kebutuhan, pretise, kurang paham terhadap bahasa sendiri atau
berbagai latar belakang yang lain.
21. Kata Serapan
Sebuah huruf tertentu akan berubah menjadi huruf
lainnya begitu kosakata asing itu kita serap menjadi
kosakata Indonesia, sebagian lainnya tidak berubah.
Contoh : jika ‘ (ain arab) diikuti dengan (a) menjadi (‘a).
Dalam kaidah bahasa Indonesia diserap menjadi (a) saja.
Seperti kata (manfa’ah) diserap dalam bahasa Indonesia,
ejaan kata serapannya menjadi (manfaat). (‘asr) diserap
dalam bahasa Indonesia, ejaan kata serapannya menjadi
(asar). (sa’ah) diserap dalam bahasa Indonesia, ejaan
kata kata serapannya menjadi (saat).
22. Kata Serapan
Proses penyerapan itu dapat dipertimbangkan jika salah
satu syarat di bawah ini terpenuhi, yaitu :
Istilah serapan yang dipilih cocok konotasinya
Istilah yang dipilih lebih singkat dibandingkan dengan
terjemahan Indonesianya
Istilah serapan yang dipilih dapat mempermudah
tercapainya kesepakatan jika istilah Indonesia terlalu
banyak sinonimnya
23. Kata Serapan
Secara umum kata serapan itu masuk ke dalam bahasa Indonesia dengan empat cara,
yaitu :
Adopsi, terjadi apabila pemakai bahasa mengambil bentuk dan makna kata asing itu
secara keseluruhan, contoh : supermarket, plaza, mall.
Adaptasi, terjadi apabila pemakai bahasa hanya mengambil makna kata asing itu,
sedangkan ejaan atau penulisannya disesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia,
contoh : pluralization – pluralisasi, acceptability – akseptabilitas.
Penerjemahan, terjadi apabila pemakai bahasa mengambil konsep yang terkandung
dalam bahasa asing itu, kemudian kata tersebut dicari padanannya dalam bahasa
Indonesia, contoh : overlap - tumpang tindih, try out - uji coba, psychologist – ahli
psikolog.
Kreasi, terjadi apabila pemakai bahasa hanya mengambil konsep dasar yang ada
dalam bahasa Indonesia. Cara ini mirip dengan cara penerjemahan, akan tetapi
memiliki perbedaan. Cara kreasi tidak menuntut bentuk fisik yang mirip seperti
penerjemahan. Boleh saja kata yang ada dalam bahasa aslinya ditulis dalam dua atau
tiga kata, sedangkan bahasa Indonesianya hanya satu kata saja, contoh : Effective –
berhasil guna, spare part – suku cadang
24. Kata-kata Baru
Bahasa berkembang sesuai dengan kemajuan ilmu dan bidang kehidupan.
Demikian pula bahasa Indonesia. Akhir-akhir ini banyak sekali kata baru yang
dikemukakan berbagai pihak. Sebagian diantaranya telah diterima oleh
masyarakat.
Contoh :
1. canggih 6. Pemantauan
2. acak 7. pendekatan
3. kendala 8. terandalkan
4. lahan 9. prakiraan
5. telaah 10. Pascabedah
Kita dapat menggunakan kata-kata seperti itu asal kita tahu dengan tepat makna
dan pemakaiannya. Jika kata itu sudah dibakukan kita dapat menggunakannya
tanpa tanda khusus, tetapi jika kata itu belum dibakukan atau belum dikenal
secara luas kita perlu menggarisbawahi dan memberikan padanannya dalam
bahasa asing atau dalam bahasa Indonesia.
Contoh : Berhari-hari ia memikirkan rancang bangun ‘out line’ karangannya.
25. Kesesuaian Pilihan Kata
Ada hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan kesesuaian
pilihan kata :
Dalam situasi resmi, kita gunakan kata-kata baku
Dalam situasi umum, kita gunakan kata-kata umum
Dalam situasi khusus, kita gunakan kata-kata khusus
Kata-kata yang bersifat ilmiah tidak harus berbahasa asing
Bahasa lisan berbeda dengan bahan tulisan
Hindari pemakaian kata-kata yang kurang efektif
26. Nilai-nilai Sosial
Dalam Memilih kata harus diperhatikan nilai
yang berlaku di masyarakat. Terutama yang
berhubungan dengan nilai sosial harus
diperhatikan sopan atau tidak.
Contoh
Isteri - bini
Wanita - perempuan
Pria - laki-laki
Wafat - mati
27. Kata Baku dan Tak Baku
Kata baku adalah sebagai bahasa resmi dan sebagai
kerangka rujukan norma bahasa indonesia dalam
penggunaannya.
Kata tak baku adalah kata yang tidak sesuai dengan
kaidah mengenai kata dalam bahasa indonesia. Dalam
artikata kata takbaku adalah kata tidak resmi.
28. Bahasa Baku
Suatu ragam penggunaan bahasa yang
dilembagakan dan diakui oleh sebagian
besar warga masyarakat pemakainya
sebagai bahasa resmi.
29. Ciri Bahasa Baku
Menurut Anton M. Moeliono ada dua ciri
bahasa baku:
1. Mantap
*Untuk mencapai kemantapan perlu
diusahakan penyusunan aturan bahasa
yang menyangkut dua aspek :
a. Bahasa menurut situasi pemakai dan
pemakaiannya.
b. Bahasa menurut strukturnya sebagai
sistem komunikasi.
2. Cendikia
*Bahasa Indonesia harus mampu
mengungkapkan proses pemikiran yang
rumit dalam berbagai bidang ilmu.
30. Fungsi Bahasa Baku
1. Fungsi pemersatu, karena bahasa merupakan
wahana dan pengungkap kebudayaan nasional.
2. Fungsi Penanda kepribadian, indonesia
membedakan dirinya dengan menggunakan
bahasa indonesia sebagai identitas bangsa.
3. Fungsi Penambah wibawa, gengsi yang lekat
pada bahasa Indonesia baku menambahkan
wibawa pada setiap orang yang dapat
menguasai bahasa dengan mahir.
4. Fungsi Kerangka acuan, merupakan ukuran
tentang tepat atau tak tepat pemakaian
bahasa dalam situasi tertentu.
31. Bahasa Tak Baku
Definisi :
Suatu ragam penggunaan bahasa yang
tidak dilembagakan dan ditandai oleh ciri-
ciri yang menyimpang dari aturan bahasa
baku.
Dipakai dalam situasi tidak resmi.
32. Contoh-contoh
Baku Tidak Baku Baku Tidak Baku
kemarin kemaren aksesori aksesoris
mengubah merubah aktivitas aktifitas
di samping disamping akuarium aquarium
pertanggungjawab
an
pertanggungan
jawab
azan adzan
belum mengenal belum kenal azas asas
mengonsumsi mengkonsumsi Cina China
mengoordinasi mengkoordinasi Februari Pebruari
menyukseskan mensukseskan ijazah ijasah
kait-mengait kait-mengkait izin ijin
hakikat hakekat memercayai mempercayai
hipotesis hipotesa memengaru
hi
mempengaru
hi
komersial komersil memerkosa memperkosa
melegalkan melegalisasi zaman jaman
33. Sasaran Tulisan
Setiap tulisan ada sasarannya yaitu kelompok
masyarakat kepada siapa tulisan itu ditujukan.
Cerita anak mempunyai sasaran anak-anak.
Karangan ilmiah ditujukan kepada masyarakat
ilmiah.
Sasaran tulisan akan menentukan ragam bahasa,
kalimat, dan kata-kata yang digunakan.
Tulisan untuk wanita kata-kata yang digunakan
banyak mengandung kata-kata yang
berhubungan dengan wanita.
Tulisan untuk masyarakat umum akan banyak
menggunakan kata-kata populer