SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
PILIHAN KATA
PILIHAN KATA
Diksi adalah pilihan kata. Maksudnya, kita memilih kata yang
tepat untuk menyatakan ide atau gagasan. Pilihan kata merupakan
unsur yang sangat penting, karena bahasa terjadi dari kata-kata.
Kata-kata ini membentuk kelompok kata, kalimat,atau pun wacana
berdasarkan kaidah bahasa yang bersangkutan.
Setiap kata terdiri atas dua aspek, yaitu bentuk dan makna.
Bentuk merupakan sesuatu yang dapat diindrai, dilihat, atau
didengar. Makna merupakan sesuatu yang dapat menimbulkan
reaksi dalam pikiran kita karena rangsangan bentuk.
PENGGUNAAN KATA
Kita harus memperhatikan pemakaian kata dan kaidah bahasa
yang berlaku pada bahasa yang kita gunakan untuk dapat
menghasilkan penggunaan berbahasa yang baik, benar, dan
cermat. Dalam penggunaan kata, yang terdiri atas bentuk dan
makna, kita harus mempertimbangkan berbagai faktor di luar
kebahasaan.
Faktor tersebut sangat berpengaruh pada penggunaan kata
karena kata merupakan tempat menampung ide atau gagasan.
Berdasarkan hal tersebut, untuk menyatakan gagasan atau ide, kita
memerlukan ketepatan kata yang mengandung gagasan atau ide
yang kita sampaikan; kesesuaian kata dengan situasi bicara dan
kondisi pendengar atau pembaca.
KETEPATAN PILIHAN
KATA
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
pemilihan /penggunaan kata, yaitu :
 Kata sebagai Lambang
 Homonim, Homofoni dan Homograf
 Denotasi dan Konotasi
 Kata Abstrak dan Kata Konkret
 Kata Umum dan kata Khusus
 Kata Populer dan Kata Kajian
 Jargon, Kata Percakapan dan Slang
 Perubahan Makna
 Kata Asing dan Serapan
 Kata-kata Baru
Kata sebagai Lambang
Simbol adalah sesuatu yang dapat mewakilkan
ide, perasaan, pikiran, benda dan tindakan.
Kata adalah bagian dari simbol yang hidup dan
digunakan oleh kelompok masyarakat tertentu.
Kata bersifat simbolis karena tidak mempunyai
hubungan langsung dengan kenyataan yang
diacunya.
Homonim, Homofon, dan
Homograf
 Homonim adalah kata yang mempunyai tulisan dan bunyi yang sama, tetapi
maknanya berbeda.
contoh : bunga (tumbuhan) bulan (waktu) malang (kota)
bunga (bank) bulan (nama satelit bumi) malang (nasib)
 Homofon adalah suatu kata yang mempunyai bunyi yang sama, tetapi tulisan dan
maknanya berbeda.
contoh : bang (kakak) masa (waktu) rock (aliran musik)
bank (tempat) massa (berat) rok (pakaian)
 Homograf adalah suatu kata yang mempunyai tulisan yang sama, tetapi bunyi dan
maknanya berbeda.
contoh : apel (buah) memerah (warna) serang (kota)
apel (upacara) memerah (susu sapi) serang (menyerang)
Denotasi dan Konotasi
 Makna denotatif adalah makna:
Makna dalam alam wajar
Makna yang sesuai dengan apa adanya
Makna yang terkandung dalam sebuah kata secara
objektif
Makna konseptual
Makna bersifat umum
 Contoh :
- makan ‘memasukkan sesuatu (padat) ke dalam mulut’
Denotasi dan Konotasi
 Makna konotatif ialah:
- Makna yg timbul sebagai akibat dari sikap sosial, sikap pribadi,
atau kriteria tambahan pada makna konseptual
- Makna asosiatif
- Makna yang terkait dengan situasi dan kondisi
- Makna tambahan
- Makna majas/kias
- Makna sbg tautan pikiran yg menimbulkan nilai rasa ketika
seseorang behadapan dng sebuah kata
- Makna bersifat khusus
 Contoh:
- makan bisa berarti ‘korupsi’ pada “Ia diadili karena makan beton
dalam proyek itu.
Contoh Makna Denotatif-Konotatif
 Amelia adalah wanita cantik. (denotatif)
 Amelia adalah wanita manis. (konotatif)
 Perangainya buruk. (denotatif)
 Ia membeli kursi makan satu set.
(denotatif)
 Ia mendapat kursi empuk di kantornya
yang baru. (konotatif)
Kata Abstrak dan Konkret
 Kata konkret ialah
- kata yang acuannya mudah dicerap pancaindra
- kata yang digunakan untuk mengungkapkan hal yang
nyata
- kata yang gagasannya gamblang
 Kata abstrak ialah
- kata yang acuan sulit dicerap pancaindra
- kata yang digunakan untuk mengungkapkan gagasan
yang rumit
- kata yang mampu membedakan secara halus gagasan
yang bersifat teknis dan khusus
Contoh Kata Konkret dan Abstrak
 Di Jakarta muncul bangunan pencakar langit
(konkret)
 Manusia memiliki jasmani dan rohani.(konkret)
 Setiap orang cinta perdamaian. (abstrak)
Kata Bermakna Umum dan Khusus
 Makna umum ialah:
- Makna dari kata yang menjadi superordinat dari kata
tertentu
- Makna kata yang memiliki acuan yang luas
- Makna yang luas dan mencakupi
- Makna yang generik
 Makna Khusus ialah:
- Makna dari kata yang menjadi subordinat dari kata
tertentu
- Makna kata yang memiliki acuan yang sempit
- Makna yang terbatas dan tidak mencakupi
- Makna yang spesifik
- Makna istilahi
KATA UMUM DAN KATA KHUSUS
Warna
Biru Hijau Pink
 Superordinat
(Hipernim)
 Subordinat
(Hiponim)
Contoh Makna Umum dan Khusus
 Ia memetik sekuntum bunga di taman. (umum)
 Ia memetik sekuntum mawar di taman. (khusus)
 Orang tuanya membangun rumah di kompleks
itu. (umum)
 Orang tuanya membangun vila di Puncak.
(khusus)
Kata yang Mengalami Perubahan
Makna
Generalisasi Spesialisasi
Bapak Pendeta
Saudara Sarjana
Ameloratif Peyoratif
Tunakarya Pengangguran
Sinestesia : Wajah Sofi tampak asam karena cintanya
ditolak Willy
Asosiasi : Rijal menyikat habis makanan di kantin fikom
Kata Ilmiah dan Kata Populer
Kata ilmiah adalah kata-kata yang biasa digunakan
dilingkungan ilmiah dan dunia pendidikan pada
umumnya. Kata populer adalah kata yang biasa
digunakan dikalangan masyarakat pada umumnya.
Contohnya sebagai berikut :
Kata ilmiah : Kata populer :
- dampak - akibat, kendala, hambatan
- formasi - susunan
- frustasi - kecewa
- pasien - orang sakit
- volume - isi
- koma - sekarat
Jargon
 Jargon mengandung beberapa pengertian.
Pertama, jargon adalah kata-kata yang
mengandung makna suatu bahasa, dialek,
atau tutur yang dianggap kurang sopan atau
aneh. Kedua, jargon diartikan sebagai bahasa
yang timbul dari percampuran bahasa-bahasa,
dianggap sebagai bahasa perhubungan.
Ketiga, jargon diartikan sebagai kata-kata
teknis atau rahasia dalam suatu bidang
tertentu.
Kata Slang
 Kata slang adalah kata percakapan yang
tinggi atau murni. Kadang, kata slang
dihasilkan dari salah ucap yang disengaja,
atau kadang berupa pengrusakan sebuah kata
biasa untuk mengisi suatu bidang makna yang
lain.
 Contoh Slang : mana tahan, belum tahu, dia,
dan sebagainya (bersifat sementara)
Kata Percakapan
 kata percakapan adalah kata-kata yang biasa
dipakai dalam percakapan atau pergaulan
orang-orang yang terdidik. Pengertian
percakapan ini disini sama sekali tidak boleh
disejajarkan dengan bahasa yang tidak benar,
tidak terpelihara atau tidak disenangi.
 Bahasa percakapan yang dimaksud disini
lebih luas dari pengertian kat-kat populer,
kata-kata percakapan mencakup pula
sebagian kata-kata ilmiah yang biasa dipakai
oleh golongan terpelajar.
Kata Serapan
 Tidak ada dua bahasa yang sama persis apalagi bahasa yang
berlainan rumpun. Dalam proses penyerapan dari bahasa pemberi
pengaruh kepada bahasa penerima pengaruh akan terjadi perubahan-
perubahan.
 Ada proses penyerapan yang terjadi secara utuh, ada proses
penyerapan yang terjadi dengan beberapa penyesuaian, dan ada
pergeseran baik dalam ucapan maupun ejaan antar bahasa pemberi
dan penerima pengaruh maupun pergeseran sistematis.
 Bunyi bahasa dan kosakata pada umumnya merupakan unsur bahasa
yang bersifat terbuka, dengan sendirinya dalam kontak bahasa akan
terjadi saling pengaruh, saling meminjam atau menyerap unsur asing.
Peminjaman ini dilatar belakangi oleh berbagai hal antara lain
kebutuhan, pretise, kurang paham terhadap bahasa sendiri atau
berbagai latar belakang yang lain.
Kata Serapan
 Sebuah huruf tertentu akan berubah menjadi huruf
lainnya begitu kosakata asing itu kita serap menjadi
kosakata Indonesia, sebagian lainnya tidak berubah.
 Contoh : jika ‘ (ain arab) diikuti dengan (a) menjadi (‘a).
Dalam kaidah bahasa Indonesia diserap menjadi (a) saja.
Seperti kata (manfa’ah) diserap dalam bahasa Indonesia,
ejaan kata serapannya menjadi (manfaat). (‘asr) diserap
dalam bahasa Indonesia, ejaan kata serapannya menjadi
(asar). (sa’ah) diserap dalam bahasa Indonesia, ejaan
kata kata serapannya menjadi (saat).
Kata Serapan
Proses penyerapan itu dapat dipertimbangkan jika salah
satu syarat di bawah ini terpenuhi, yaitu :
 Istilah serapan yang dipilih cocok konotasinya
 Istilah yang dipilih lebih singkat dibandingkan dengan
terjemahan Indonesianya
 Istilah serapan yang dipilih dapat mempermudah
tercapainya kesepakatan jika istilah Indonesia terlalu
banyak sinonimnya
Kata Serapan
Secara umum kata serapan itu masuk ke dalam bahasa Indonesia dengan empat cara,
yaitu :
 Adopsi, terjadi apabila pemakai bahasa mengambil bentuk dan makna kata asing itu
secara keseluruhan, contoh : supermarket, plaza, mall.
 Adaptasi, terjadi apabila pemakai bahasa hanya mengambil makna kata asing itu,
sedangkan ejaan atau penulisannya disesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia,
contoh : pluralization – pluralisasi, acceptability – akseptabilitas.
 Penerjemahan, terjadi apabila pemakai bahasa mengambil konsep yang terkandung
dalam bahasa asing itu, kemudian kata tersebut dicari padanannya dalam bahasa
Indonesia, contoh : overlap - tumpang tindih, try out - uji coba, psychologist – ahli
psikolog.
 Kreasi, terjadi apabila pemakai bahasa hanya mengambil konsep dasar yang ada
dalam bahasa Indonesia. Cara ini mirip dengan cara penerjemahan, akan tetapi
memiliki perbedaan. Cara kreasi tidak menuntut bentuk fisik yang mirip seperti
penerjemahan. Boleh saja kata yang ada dalam bahasa aslinya ditulis dalam dua atau
tiga kata, sedangkan bahasa Indonesianya hanya satu kata saja, contoh : Effective –
berhasil guna, spare part – suku cadang
Kata-kata Baru
Bahasa berkembang sesuai dengan kemajuan ilmu dan bidang kehidupan.
Demikian pula bahasa Indonesia. Akhir-akhir ini banyak sekali kata baru yang
dikemukakan berbagai pihak. Sebagian diantaranya telah diterima oleh
masyarakat.
Contoh :
1. canggih 6. Pemantauan
2. acak 7. pendekatan
3. kendala 8. terandalkan
4. lahan 9. prakiraan
5. telaah 10. Pascabedah
Kita dapat menggunakan kata-kata seperti itu asal kita tahu dengan tepat makna
dan pemakaiannya. Jika kata itu sudah dibakukan kita dapat menggunakannya
tanpa tanda khusus, tetapi jika kata itu belum dibakukan atau belum dikenal
secara luas kita perlu menggarisbawahi dan memberikan padanannya dalam
bahasa asing atau dalam bahasa Indonesia.
Contoh : Berhari-hari ia memikirkan rancang bangun ‘out line’ karangannya.
Kesesuaian Pilihan Kata
Ada hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan kesesuaian
pilihan kata :
 Dalam situasi resmi, kita gunakan kata-kata baku
 Dalam situasi umum, kita gunakan kata-kata umum
 Dalam situasi khusus, kita gunakan kata-kata khusus
 Kata-kata yang bersifat ilmiah tidak harus berbahasa asing
 Bahasa lisan berbeda dengan bahan tulisan
 Hindari pemakaian kata-kata yang kurang efektif
Nilai-nilai Sosial
 Dalam Memilih kata harus diperhatikan nilai
yang berlaku di masyarakat. Terutama yang
berhubungan dengan nilai sosial harus
diperhatikan sopan atau tidak.
Contoh
 Isteri - bini
 Wanita - perempuan
 Pria - laki-laki
 Wafat - mati
Kata Baku dan Tak Baku
 Kata baku adalah sebagai bahasa resmi dan sebagai
kerangka rujukan norma bahasa indonesia dalam
penggunaannya.
 Kata tak baku adalah kata yang tidak sesuai dengan
kaidah mengenai kata dalam bahasa indonesia. Dalam
artikata kata takbaku adalah kata tidak resmi.
Bahasa Baku
 Suatu ragam penggunaan bahasa yang
dilembagakan dan diakui oleh sebagian
besar warga masyarakat pemakainya
sebagai bahasa resmi.
Ciri Bahasa Baku
Menurut Anton M. Moeliono ada dua ciri
bahasa baku:
1. Mantap
*Untuk mencapai kemantapan perlu
diusahakan penyusunan aturan bahasa
yang menyangkut dua aspek :
a. Bahasa menurut situasi pemakai dan
pemakaiannya.
b. Bahasa menurut strukturnya sebagai
sistem komunikasi.
2. Cendikia
*Bahasa Indonesia harus mampu
mengungkapkan proses pemikiran yang
rumit dalam berbagai bidang ilmu.
Fungsi Bahasa Baku
1. Fungsi pemersatu, karena bahasa merupakan
wahana dan pengungkap kebudayaan nasional.
2. Fungsi Penanda kepribadian, indonesia
membedakan dirinya dengan menggunakan
bahasa indonesia sebagai identitas bangsa.
3. Fungsi Penambah wibawa, gengsi yang lekat
pada bahasa Indonesia baku menambahkan
wibawa pada setiap orang yang dapat
menguasai bahasa dengan mahir.
4. Fungsi Kerangka acuan, merupakan ukuran
tentang tepat atau tak tepat pemakaian
bahasa dalam situasi tertentu.
Bahasa Tak Baku
Definisi :
 Suatu ragam penggunaan bahasa yang
tidak dilembagakan dan ditandai oleh ciri-
ciri yang menyimpang dari aturan bahasa
baku.
 Dipakai dalam situasi tidak resmi.
Contoh-contoh
Baku Tidak Baku Baku Tidak Baku
kemarin kemaren aksesori aksesoris
mengubah merubah aktivitas aktifitas
di samping disamping akuarium aquarium
pertanggungjawab
an
pertanggungan
jawab
azan adzan
belum mengenal belum kenal azas asas
mengonsumsi mengkonsumsi Cina China
mengoordinasi mengkoordinasi Februari Pebruari
menyukseskan mensukseskan ijazah ijasah
kait-mengait kait-mengkait izin ijin
hakikat hakekat memercayai mempercayai
hipotesis hipotesa memengaru
hi
mempengaru
hi
komersial komersil memerkosa memperkosa
melegalkan melegalisasi zaman jaman
Sasaran Tulisan
 Setiap tulisan ada sasarannya yaitu kelompok
masyarakat kepada siapa tulisan itu ditujukan.
 Cerita anak mempunyai sasaran anak-anak.
Karangan ilmiah ditujukan kepada masyarakat
ilmiah.
 Sasaran tulisan akan menentukan ragam bahasa,
kalimat, dan kata-kata yang digunakan.
 Tulisan untuk wanita kata-kata yang digunakan
banyak mengandung kata-kata yang
berhubungan dengan wanita.
 Tulisan untuk masyarakat umum akan banyak
menggunakan kata-kata populer
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifPresentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifzazinul ummah
 
Putusan/Proposisi/Pendapat Logika
Putusan/Proposisi/Pendapat LogikaPutusan/Proposisi/Pendapat Logika
Putusan/Proposisi/Pendapat LogikaSiti Hardiyanti
 
Konsep dan model komunikasi massa
Konsep dan model komunikasi massaKonsep dan model komunikasi massa
Konsep dan model komunikasi massaReni Kurniati
 
4. aspek aspek kritik sastra
4. aspek aspek kritik sastra4. aspek aspek kritik sastra
4. aspek aspek kritik sastraCoral Reef
 
Materi 2 morfem (rev)
Materi 2 morfem (rev)Materi 2 morfem (rev)
Materi 2 morfem (rev)anggerio
 
PPT4. pengenalan produk
PPT4. pengenalan produkPPT4. pengenalan produk
PPT4. pengenalan produkDessy Arifina
 
media dan budaya populer
media dan budaya populermedia dan budaya populer
media dan budaya populerandre rahman
 
ppt Kata, Jenis Kata, dan Pembentukkan Kata
ppt Kata, Jenis Kata, dan Pembentukkan Katappt Kata, Jenis Kata, dan Pembentukkan Kata
ppt Kata, Jenis Kata, dan Pembentukkan Katadinitsyh
 
Ppt 10 representasi budaya dan media massa
Ppt 10 representasi budaya dan media massaPpt 10 representasi budaya dan media massa
Ppt 10 representasi budaya dan media massaPrasetiyo Eko Laksono
 
Bab 4. pengetahuan produk konsumen dan keterlibatan
Bab 4. pengetahuan produk konsumen dan keterlibatanBab 4. pengetahuan produk konsumen dan keterlibatan
Bab 4. pengetahuan produk konsumen dan keterlibatanJudianto Nugroho
 

What's hot (20)

Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifPresentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
 
Putusan/Proposisi/Pendapat Logika
Putusan/Proposisi/Pendapat LogikaPutusan/Proposisi/Pendapat Logika
Putusan/Proposisi/Pendapat Logika
 
PPT 1-3.pptx
PPT 1-3.pptxPPT 1-3.pptx
PPT 1-3.pptx
 
Konsep dan model komunikasi massa
Konsep dan model komunikasi massaKonsep dan model komunikasi massa
Konsep dan model komunikasi massa
 
Morfologi klp 8
Morfologi klp 8Morfologi klp 8
Morfologi klp 8
 
Materi Fakta dan opini
Materi Fakta dan opiniMateri Fakta dan opini
Materi Fakta dan opini
 
4. aspek aspek kritik sastra
4. aspek aspek kritik sastra4. aspek aspek kritik sastra
4. aspek aspek kritik sastra
 
Materi 2 morfem (rev)
Materi 2 morfem (rev)Materi 2 morfem (rev)
Materi 2 morfem (rev)
 
Bilingualisme
BilingualismeBilingualisme
Bilingualisme
 
PPT4. pengenalan produk
PPT4. pengenalan produkPPT4. pengenalan produk
PPT4. pengenalan produk
 
KALIMAT
KALIMATKALIMAT
KALIMAT
 
media dan budaya populer
media dan budaya populermedia dan budaya populer
media dan budaya populer
 
ppt Kata, Jenis Kata, dan Pembentukkan Kata
ppt Kata, Jenis Kata, dan Pembentukkan Katappt Kata, Jenis Kata, dan Pembentukkan Kata
ppt Kata, Jenis Kata, dan Pembentukkan Kata
 
Komunitas
KomunitasKomunitas
Komunitas
 
variasi dan jenis bahasa
variasi dan jenis bahasavariasi dan jenis bahasa
variasi dan jenis bahasa
 
Ppt 10 representasi budaya dan media massa
Ppt 10 representasi budaya dan media massaPpt 10 representasi budaya dan media massa
Ppt 10 representasi budaya dan media massa
 
RAGAM BAHASA
RAGAM BAHASARAGAM BAHASA
RAGAM BAHASA
 
Desain produk
Desain produk Desain produk
Desain produk
 
SK PP IAI NO.PO.003
SK PP IAI NO.PO.003SK PP IAI NO.PO.003
SK PP IAI NO.PO.003
 
Bab 4. pengetahuan produk konsumen dan keterlibatan
Bab 4. pengetahuan produk konsumen dan keterlibatanBab 4. pengetahuan produk konsumen dan keterlibatan
Bab 4. pengetahuan produk konsumen dan keterlibatan
 

Similar to PPT PILIHAN KATA ATAU DIKSI (BAHASA INDONESIA)

Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaSTMIK Sumedang
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaSTMIK Sumedang
 
DIKSI BAHASA INDONESIA
DIKSI BAHASA INDONESIADIKSI BAHASA INDONESIA
DIKSI BAHASA INDONESIALtfltf
 
KATA BAKU ISTILAH DALAM BAHASA INDONESIA.pptx
KATA BAKU ISTILAH DALAM BAHASA INDONESIA.pptxKATA BAKU ISTILAH DALAM BAHASA INDONESIA.pptx
KATA BAKU ISTILAH DALAM BAHASA INDONESIA.pptxsarahadawiyah011990
 
Tataran linguistik semantik
Tataran linguistik semantikTataran linguistik semantik
Tataran linguistik semantikAlfian Akatsuki
 
PPT B.Indo Kelompok 4.pptx
PPT B.Indo Kelompok 4.pptxPPT B.Indo Kelompok 4.pptx
PPT B.Indo Kelompok 4.pptxQANITATRIANA
 
Tugas power point makalah b.indo
Tugas power point makalah b.indoTugas power point makalah b.indo
Tugas power point makalah b.indoFuad Nasir
 
Mengetahui pentingnya akurasi pemilihan kata (BAHASA INDONESIA)
Mengetahui pentingnya akurasi pemilihan kata (BAHASA INDONESIA)Mengetahui pentingnya akurasi pemilihan kata (BAHASA INDONESIA)
Mengetahui pentingnya akurasi pemilihan kata (BAHASA INDONESIA)Risa Octaviani
 
Makalah bahasa indonesia ugi
Makalah bahasa indonesia ugiMakalah bahasa indonesia ugi
Makalah bahasa indonesia ugipipit rantika
 
Morphological typology
Morphological typologyMorphological typology
Morphological typologypenipenny
 
Morphological typology
Morphological typologyMorphological typology
Morphological typologypenipenny
 

Similar to PPT PILIHAN KATA ATAU DIKSI (BAHASA INDONESIA) (20)

Pilihan kata-diksi
Pilihan kata-diksiPilihan kata-diksi
Pilihan kata-diksi
 
DIKSI KELOMPOK 5.pptx
DIKSI KELOMPOK 5.pptxDIKSI KELOMPOK 5.pptx
DIKSI KELOMPOK 5.pptx
 
Bahan mentah
Bahan mentahBahan mentah
Bahan mentah
 
Diksi dan arti
Diksi dan artiDiksi dan arti
Diksi dan arti
 
Semantik makna
Semantik maknaSemantik makna
Semantik makna
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesia
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesia
 
Diksi
DiksiDiksi
Diksi
 
Diksi 1
Diksi 1Diksi 1
Diksi 1
 
Diksi 1
Diksi 1Diksi 1
Diksi 1
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
 
DIKSI BAHASA INDONESIA
DIKSI BAHASA INDONESIADIKSI BAHASA INDONESIA
DIKSI BAHASA INDONESIA
 
KATA BAKU ISTILAH DALAM BAHASA INDONESIA.pptx
KATA BAKU ISTILAH DALAM BAHASA INDONESIA.pptxKATA BAKU ISTILAH DALAM BAHASA INDONESIA.pptx
KATA BAKU ISTILAH DALAM BAHASA INDONESIA.pptx
 
Tataran linguistik semantik
Tataran linguistik semantikTataran linguistik semantik
Tataran linguistik semantik
 
PPT B.Indo Kelompok 4.pptx
PPT B.Indo Kelompok 4.pptxPPT B.Indo Kelompok 4.pptx
PPT B.Indo Kelompok 4.pptx
 
Tugas power point makalah b.indo
Tugas power point makalah b.indoTugas power point makalah b.indo
Tugas power point makalah b.indo
 
Mengetahui pentingnya akurasi pemilihan kata (BAHASA INDONESIA)
Mengetahui pentingnya akurasi pemilihan kata (BAHASA INDONESIA)Mengetahui pentingnya akurasi pemilihan kata (BAHASA INDONESIA)
Mengetahui pentingnya akurasi pemilihan kata (BAHASA INDONESIA)
 
Makalah bahasa indonesia ugi
Makalah bahasa indonesia ugiMakalah bahasa indonesia ugi
Makalah bahasa indonesia ugi
 
Morphological typology
Morphological typologyMorphological typology
Morphological typology
 
Morphological typology
Morphological typologyMorphological typology
Morphological typology
 

Recently uploaded

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 

PPT PILIHAN KATA ATAU DIKSI (BAHASA INDONESIA)

  • 2. PILIHAN KATA Diksi adalah pilihan kata. Maksudnya, kita memilih kata yang tepat untuk menyatakan ide atau gagasan. Pilihan kata merupakan unsur yang sangat penting, karena bahasa terjadi dari kata-kata. Kata-kata ini membentuk kelompok kata, kalimat,atau pun wacana berdasarkan kaidah bahasa yang bersangkutan. Setiap kata terdiri atas dua aspek, yaitu bentuk dan makna. Bentuk merupakan sesuatu yang dapat diindrai, dilihat, atau didengar. Makna merupakan sesuatu yang dapat menimbulkan reaksi dalam pikiran kita karena rangsangan bentuk.
  • 3. PENGGUNAAN KATA Kita harus memperhatikan pemakaian kata dan kaidah bahasa yang berlaku pada bahasa yang kita gunakan untuk dapat menghasilkan penggunaan berbahasa yang baik, benar, dan cermat. Dalam penggunaan kata, yang terdiri atas bentuk dan makna, kita harus mempertimbangkan berbagai faktor di luar kebahasaan. Faktor tersebut sangat berpengaruh pada penggunaan kata karena kata merupakan tempat menampung ide atau gagasan. Berdasarkan hal tersebut, untuk menyatakan gagasan atau ide, kita memerlukan ketepatan kata yang mengandung gagasan atau ide yang kita sampaikan; kesesuaian kata dengan situasi bicara dan kondisi pendengar atau pembaca.
  • 4. KETEPATAN PILIHAN KATA Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan /penggunaan kata, yaitu :  Kata sebagai Lambang  Homonim, Homofoni dan Homograf  Denotasi dan Konotasi  Kata Abstrak dan Kata Konkret  Kata Umum dan kata Khusus  Kata Populer dan Kata Kajian  Jargon, Kata Percakapan dan Slang  Perubahan Makna  Kata Asing dan Serapan  Kata-kata Baru
  • 5. Kata sebagai Lambang Simbol adalah sesuatu yang dapat mewakilkan ide, perasaan, pikiran, benda dan tindakan. Kata adalah bagian dari simbol yang hidup dan digunakan oleh kelompok masyarakat tertentu. Kata bersifat simbolis karena tidak mempunyai hubungan langsung dengan kenyataan yang diacunya.
  • 6. Homonim, Homofon, dan Homograf  Homonim adalah kata yang mempunyai tulisan dan bunyi yang sama, tetapi maknanya berbeda. contoh : bunga (tumbuhan) bulan (waktu) malang (kota) bunga (bank) bulan (nama satelit bumi) malang (nasib)  Homofon adalah suatu kata yang mempunyai bunyi yang sama, tetapi tulisan dan maknanya berbeda. contoh : bang (kakak) masa (waktu) rock (aliran musik) bank (tempat) massa (berat) rok (pakaian)  Homograf adalah suatu kata yang mempunyai tulisan yang sama, tetapi bunyi dan maknanya berbeda. contoh : apel (buah) memerah (warna) serang (kota) apel (upacara) memerah (susu sapi) serang (menyerang)
  • 7. Denotasi dan Konotasi  Makna denotatif adalah makna: Makna dalam alam wajar Makna yang sesuai dengan apa adanya Makna yang terkandung dalam sebuah kata secara objektif Makna konseptual Makna bersifat umum  Contoh : - makan ‘memasukkan sesuatu (padat) ke dalam mulut’
  • 8. Denotasi dan Konotasi  Makna konotatif ialah: - Makna yg timbul sebagai akibat dari sikap sosial, sikap pribadi, atau kriteria tambahan pada makna konseptual - Makna asosiatif - Makna yang terkait dengan situasi dan kondisi - Makna tambahan - Makna majas/kias - Makna sbg tautan pikiran yg menimbulkan nilai rasa ketika seseorang behadapan dng sebuah kata - Makna bersifat khusus  Contoh: - makan bisa berarti ‘korupsi’ pada “Ia diadili karena makan beton dalam proyek itu.
  • 9. Contoh Makna Denotatif-Konotatif  Amelia adalah wanita cantik. (denotatif)  Amelia adalah wanita manis. (konotatif)  Perangainya buruk. (denotatif)  Ia membeli kursi makan satu set. (denotatif)  Ia mendapat kursi empuk di kantornya yang baru. (konotatif)
  • 10. Kata Abstrak dan Konkret  Kata konkret ialah - kata yang acuannya mudah dicerap pancaindra - kata yang digunakan untuk mengungkapkan hal yang nyata - kata yang gagasannya gamblang  Kata abstrak ialah - kata yang acuan sulit dicerap pancaindra - kata yang digunakan untuk mengungkapkan gagasan yang rumit - kata yang mampu membedakan secara halus gagasan yang bersifat teknis dan khusus
  • 11. Contoh Kata Konkret dan Abstrak  Di Jakarta muncul bangunan pencakar langit (konkret)  Manusia memiliki jasmani dan rohani.(konkret)  Setiap orang cinta perdamaian. (abstrak)
  • 12. Kata Bermakna Umum dan Khusus  Makna umum ialah: - Makna dari kata yang menjadi superordinat dari kata tertentu - Makna kata yang memiliki acuan yang luas - Makna yang luas dan mencakupi - Makna yang generik  Makna Khusus ialah: - Makna dari kata yang menjadi subordinat dari kata tertentu - Makna kata yang memiliki acuan yang sempit - Makna yang terbatas dan tidak mencakupi - Makna yang spesifik - Makna istilahi
  • 13. KATA UMUM DAN KATA KHUSUS Warna Biru Hijau Pink  Superordinat (Hipernim)  Subordinat (Hiponim)
  • 14. Contoh Makna Umum dan Khusus  Ia memetik sekuntum bunga di taman. (umum)  Ia memetik sekuntum mawar di taman. (khusus)  Orang tuanya membangun rumah di kompleks itu. (umum)  Orang tuanya membangun vila di Puncak. (khusus)
  • 15. Kata yang Mengalami Perubahan Makna Generalisasi Spesialisasi Bapak Pendeta Saudara Sarjana Ameloratif Peyoratif Tunakarya Pengangguran Sinestesia : Wajah Sofi tampak asam karena cintanya ditolak Willy Asosiasi : Rijal menyikat habis makanan di kantin fikom
  • 16. Kata Ilmiah dan Kata Populer Kata ilmiah adalah kata-kata yang biasa digunakan dilingkungan ilmiah dan dunia pendidikan pada umumnya. Kata populer adalah kata yang biasa digunakan dikalangan masyarakat pada umumnya. Contohnya sebagai berikut : Kata ilmiah : Kata populer : - dampak - akibat, kendala, hambatan - formasi - susunan - frustasi - kecewa - pasien - orang sakit - volume - isi - koma - sekarat
  • 17. Jargon  Jargon mengandung beberapa pengertian. Pertama, jargon adalah kata-kata yang mengandung makna suatu bahasa, dialek, atau tutur yang dianggap kurang sopan atau aneh. Kedua, jargon diartikan sebagai bahasa yang timbul dari percampuran bahasa-bahasa, dianggap sebagai bahasa perhubungan. Ketiga, jargon diartikan sebagai kata-kata teknis atau rahasia dalam suatu bidang tertentu.
  • 18. Kata Slang  Kata slang adalah kata percakapan yang tinggi atau murni. Kadang, kata slang dihasilkan dari salah ucap yang disengaja, atau kadang berupa pengrusakan sebuah kata biasa untuk mengisi suatu bidang makna yang lain.  Contoh Slang : mana tahan, belum tahu, dia, dan sebagainya (bersifat sementara)
  • 19. Kata Percakapan  kata percakapan adalah kata-kata yang biasa dipakai dalam percakapan atau pergaulan orang-orang yang terdidik. Pengertian percakapan ini disini sama sekali tidak boleh disejajarkan dengan bahasa yang tidak benar, tidak terpelihara atau tidak disenangi.  Bahasa percakapan yang dimaksud disini lebih luas dari pengertian kat-kat populer, kata-kata percakapan mencakup pula sebagian kata-kata ilmiah yang biasa dipakai oleh golongan terpelajar.
  • 20. Kata Serapan  Tidak ada dua bahasa yang sama persis apalagi bahasa yang berlainan rumpun. Dalam proses penyerapan dari bahasa pemberi pengaruh kepada bahasa penerima pengaruh akan terjadi perubahan- perubahan.  Ada proses penyerapan yang terjadi secara utuh, ada proses penyerapan yang terjadi dengan beberapa penyesuaian, dan ada pergeseran baik dalam ucapan maupun ejaan antar bahasa pemberi dan penerima pengaruh maupun pergeseran sistematis.  Bunyi bahasa dan kosakata pada umumnya merupakan unsur bahasa yang bersifat terbuka, dengan sendirinya dalam kontak bahasa akan terjadi saling pengaruh, saling meminjam atau menyerap unsur asing. Peminjaman ini dilatar belakangi oleh berbagai hal antara lain kebutuhan, pretise, kurang paham terhadap bahasa sendiri atau berbagai latar belakang yang lain.
  • 21. Kata Serapan  Sebuah huruf tertentu akan berubah menjadi huruf lainnya begitu kosakata asing itu kita serap menjadi kosakata Indonesia, sebagian lainnya tidak berubah.  Contoh : jika ‘ (ain arab) diikuti dengan (a) menjadi (‘a). Dalam kaidah bahasa Indonesia diserap menjadi (a) saja. Seperti kata (manfa’ah) diserap dalam bahasa Indonesia, ejaan kata serapannya menjadi (manfaat). (‘asr) diserap dalam bahasa Indonesia, ejaan kata serapannya menjadi (asar). (sa’ah) diserap dalam bahasa Indonesia, ejaan kata kata serapannya menjadi (saat).
  • 22. Kata Serapan Proses penyerapan itu dapat dipertimbangkan jika salah satu syarat di bawah ini terpenuhi, yaitu :  Istilah serapan yang dipilih cocok konotasinya  Istilah yang dipilih lebih singkat dibandingkan dengan terjemahan Indonesianya  Istilah serapan yang dipilih dapat mempermudah tercapainya kesepakatan jika istilah Indonesia terlalu banyak sinonimnya
  • 23. Kata Serapan Secara umum kata serapan itu masuk ke dalam bahasa Indonesia dengan empat cara, yaitu :  Adopsi, terjadi apabila pemakai bahasa mengambil bentuk dan makna kata asing itu secara keseluruhan, contoh : supermarket, plaza, mall.  Adaptasi, terjadi apabila pemakai bahasa hanya mengambil makna kata asing itu, sedangkan ejaan atau penulisannya disesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia, contoh : pluralization – pluralisasi, acceptability – akseptabilitas.  Penerjemahan, terjadi apabila pemakai bahasa mengambil konsep yang terkandung dalam bahasa asing itu, kemudian kata tersebut dicari padanannya dalam bahasa Indonesia, contoh : overlap - tumpang tindih, try out - uji coba, psychologist – ahli psikolog.  Kreasi, terjadi apabila pemakai bahasa hanya mengambil konsep dasar yang ada dalam bahasa Indonesia. Cara ini mirip dengan cara penerjemahan, akan tetapi memiliki perbedaan. Cara kreasi tidak menuntut bentuk fisik yang mirip seperti penerjemahan. Boleh saja kata yang ada dalam bahasa aslinya ditulis dalam dua atau tiga kata, sedangkan bahasa Indonesianya hanya satu kata saja, contoh : Effective – berhasil guna, spare part – suku cadang
  • 24. Kata-kata Baru Bahasa berkembang sesuai dengan kemajuan ilmu dan bidang kehidupan. Demikian pula bahasa Indonesia. Akhir-akhir ini banyak sekali kata baru yang dikemukakan berbagai pihak. Sebagian diantaranya telah diterima oleh masyarakat. Contoh : 1. canggih 6. Pemantauan 2. acak 7. pendekatan 3. kendala 8. terandalkan 4. lahan 9. prakiraan 5. telaah 10. Pascabedah Kita dapat menggunakan kata-kata seperti itu asal kita tahu dengan tepat makna dan pemakaiannya. Jika kata itu sudah dibakukan kita dapat menggunakannya tanpa tanda khusus, tetapi jika kata itu belum dibakukan atau belum dikenal secara luas kita perlu menggarisbawahi dan memberikan padanannya dalam bahasa asing atau dalam bahasa Indonesia. Contoh : Berhari-hari ia memikirkan rancang bangun ‘out line’ karangannya.
  • 25. Kesesuaian Pilihan Kata Ada hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan kesesuaian pilihan kata :  Dalam situasi resmi, kita gunakan kata-kata baku  Dalam situasi umum, kita gunakan kata-kata umum  Dalam situasi khusus, kita gunakan kata-kata khusus  Kata-kata yang bersifat ilmiah tidak harus berbahasa asing  Bahasa lisan berbeda dengan bahan tulisan  Hindari pemakaian kata-kata yang kurang efektif
  • 26. Nilai-nilai Sosial  Dalam Memilih kata harus diperhatikan nilai yang berlaku di masyarakat. Terutama yang berhubungan dengan nilai sosial harus diperhatikan sopan atau tidak. Contoh  Isteri - bini  Wanita - perempuan  Pria - laki-laki  Wafat - mati
  • 27. Kata Baku dan Tak Baku  Kata baku adalah sebagai bahasa resmi dan sebagai kerangka rujukan norma bahasa indonesia dalam penggunaannya.  Kata tak baku adalah kata yang tidak sesuai dengan kaidah mengenai kata dalam bahasa indonesia. Dalam artikata kata takbaku adalah kata tidak resmi.
  • 28. Bahasa Baku  Suatu ragam penggunaan bahasa yang dilembagakan dan diakui oleh sebagian besar warga masyarakat pemakainya sebagai bahasa resmi.
  • 29. Ciri Bahasa Baku Menurut Anton M. Moeliono ada dua ciri bahasa baku: 1. Mantap *Untuk mencapai kemantapan perlu diusahakan penyusunan aturan bahasa yang menyangkut dua aspek : a. Bahasa menurut situasi pemakai dan pemakaiannya. b. Bahasa menurut strukturnya sebagai sistem komunikasi. 2. Cendikia *Bahasa Indonesia harus mampu mengungkapkan proses pemikiran yang rumit dalam berbagai bidang ilmu.
  • 30. Fungsi Bahasa Baku 1. Fungsi pemersatu, karena bahasa merupakan wahana dan pengungkap kebudayaan nasional. 2. Fungsi Penanda kepribadian, indonesia membedakan dirinya dengan menggunakan bahasa indonesia sebagai identitas bangsa. 3. Fungsi Penambah wibawa, gengsi yang lekat pada bahasa Indonesia baku menambahkan wibawa pada setiap orang yang dapat menguasai bahasa dengan mahir. 4. Fungsi Kerangka acuan, merupakan ukuran tentang tepat atau tak tepat pemakaian bahasa dalam situasi tertentu.
  • 31. Bahasa Tak Baku Definisi :  Suatu ragam penggunaan bahasa yang tidak dilembagakan dan ditandai oleh ciri- ciri yang menyimpang dari aturan bahasa baku.  Dipakai dalam situasi tidak resmi.
  • 32. Contoh-contoh Baku Tidak Baku Baku Tidak Baku kemarin kemaren aksesori aksesoris mengubah merubah aktivitas aktifitas di samping disamping akuarium aquarium pertanggungjawab an pertanggungan jawab azan adzan belum mengenal belum kenal azas asas mengonsumsi mengkonsumsi Cina China mengoordinasi mengkoordinasi Februari Pebruari menyukseskan mensukseskan ijazah ijasah kait-mengait kait-mengkait izin ijin hakikat hakekat memercayai mempercayai hipotesis hipotesa memengaru hi mempengaru hi komersial komersil memerkosa memperkosa melegalkan melegalisasi zaman jaman
  • 33. Sasaran Tulisan  Setiap tulisan ada sasarannya yaitu kelompok masyarakat kepada siapa tulisan itu ditujukan.  Cerita anak mempunyai sasaran anak-anak. Karangan ilmiah ditujukan kepada masyarakat ilmiah.  Sasaran tulisan akan menentukan ragam bahasa, kalimat, dan kata-kata yang digunakan.  Tulisan untuk wanita kata-kata yang digunakan banyak mengandung kata-kata yang berhubungan dengan wanita.  Tulisan untuk masyarakat umum akan banyak menggunakan kata-kata populer