SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
B
A
B
5
PETUNJUK
DAN
PERSIAPAN PREOPERATIF
 Semakin banyaknya operasi mata dengan rawat
jalan dan anestesi lokal
 Mayoritas pasien usia lanjut (katarak dan glaukoma)
 Manajemen preoperatif yang memadai
meningkatkan hasil operasi
 Hubungan komunikasi antara pasien, operator
bedah, operator anestesi dan tim perawat 
meningkatkan outcome
PENDAHULUAN
Operasi
katarak
92,5%
RA
4,1%
RA dan
sedasi
3,8%
Anestesi
umum
PERTIMBANGAN PREOPERATIF UMUM UNTUK
JENIS ANESTESIA DAN OPERASI RAWAT JALAN
375.000
(RA)
9 kasus
mengancam
penglihatan
4 kasus
mengancam
jiwa
Survei 2012, Inggris.
KONTRAINDIKASI RA
Absolut
Sepsis lokal
Koagulopati
abnormal
Reaksi
alergi
terhadap
anestesi
lokal
Relatif
Tidak
mengikuti
instruksi
Tidak dapat
berbaring
Penilaian yang
mempengaruhi jenis anestesi
Riwayat
pembedahan
Jumlah mata
yang dioperasi
Pertimbangan
rawat jalan
EVALUASI PREOPERATIF DAN PERSIAPAN
PASIEN UNTUK BEDAH MATA
Harus diselesaikan
dalam waktu 3 bulan
sebelum operasi
Ulasan ulang pada hari
operasi
Dapat dilakukan oleh
perawat terlatih
dengan dokter untuk
konsultasi
KOMORBIDITAS
UMUM
Penyakit jantung
iskemik
Tingkat keparahan,
kontrolnya,
komplikasi, obat-
obatan yang
dikonsumsi dan
pemakaian stan.
Umumnya 3 bulan
setelah miocard
infark tidak
dilakukan
pembedahan
Hipertensi tidak
terkontrol
TD > 180/110
Harus
dipertimbangkan
penundaan karena
komplikasi sistemik
yang mungkin terjadi.
KOMORBIDITAS
UMUM
Diabetes melitus
SAMBA (obat-
obatan, Hba1c,
riwayat
hipoglikemik dan
riwayat masuk RS)
Pembedahan
ditunda pada
keadaan KAD,
HONK, dan
dehidrasi berat.
Gagal ginjal kronis
Diatur waktunya
dengan dialisis
Pengecekan
elektrolit.
KOMORBIDITAS
LAIN
Penyakit jantung
obstruksi
Epilepsi dan Tremor
Pasien dengan alat
pacu jantung
• Anemia
• Angkat Platelet Rendah
• Sesak napas signifikan
Hitung Darah
Lengkap
• Gagal Ginjal Kronik
• Beberapa obat diuretik
• Disritmia
Elektrolit, Ureum
dan Kreatinin
• Terapi Antikoagulan
• Gagal Hepar Kronik Berat
Profil Koagulasi
•Riwayat berdebar
•Bradikardi atau takikardia
•Hipertensi tidak terkontrol
•Penyakit jantung iskemik tidak terkontrol
•Riwayat pemakaian alat pacu jantung atau ICD.
Elektrokardiogram
• Hipotiroid atau hipertiroid yang tidak terkontrol
Pemeriksaan Fungsi
Tiroid
EDUKASI PASIEN (SIAPA, KAPAN DAN
KEPADA SIAPA YANG HARUS
MEMBERIKAN PETUNJUK PREOPERATIF)
Diberikan dalam bentuk lisan
dan tertulis
Dapat berupa video
Informasi mencakup waktu
puasa, waktu kedatangan dan
kepulangan, kebutuhan
pendamping dan kebutuhan
posisi operasi
PETUNJUK TERKAIT PENGOBATAN
SISTEMIK
Pembedahan dengan RA
Pada operasi katarak anti platelet dan antikoagulan
dapat dilanjutkan (INR tidak abnormal)
Pada operasi yang kompleks anti platelet dan
antikoagulan dapat dihentikan (normalisasi INR)
PETUNJUK TERKAIT PENGOBATAN
SISTEMIK
Pembedahan dengan RA
Resiko tromboemboli harus dinilai dengan skor CHADS2 atau
skor CHA2DS2-Vasc.
Antikoagulan oral terbaru seperti direct thrombin inhibitors
(misalnya dabigatran) dan direct factor Xa inhibitors telah
dipakai menggantikan warfarin
PETUNJUK TERKAIT PENGOBATAN
SISTEMIK
Pembedahan dengan RA
Kong dkk merekomendasikan bahwa sebelum pembedahan,
rivaroxaban dan dabigatran sebaiknya dihentikan 24 jam sebelum
pembedahan (resiko perdarahan yang rendah) dan 48 jam sebelum
pembedahan (resiko perdarahan yang tinggi)
Antiplatelet, warfarin, antikoagulan oral kerja langsung sebaiknya
dimulai kembali segera setelah dianggap aman setelah
mempertimbangkan resiko perdarahan paska pembedahan.
PUASA UNTUK PEMBEDAHAN
Tidak
diperlukan
pada RA
tanpa
sedasi atau
sedasi
minimal
Puasa
berkepanjan
gan dapat
meningkatk
an resiko
emesis
postoperatif
•Katarak dengan
RA (<1% + sedasi)
•Tidak ditemukan
peningkatan
aspirasi pulmoner
Maltby dan
Hamilton
•Menahan lapar
tidak diperlukan
untuk LA atau RA
Anaesthesia
Society (2001)
Pasien dengan sedasi moderat hingga
dalam sebaiknya tetap berpuasa
Panduan puasa dewasa sehat: makanan
solid ringan hingga 6 jam dan cairan
bening tidak lebih dari 200 ml/jam
hingga 2 jam sebelum pembedahan
Bayi sebaiknya berpuasa dari susu ASI
dan formula selama 4 jam dan cairan
bening 2 jam sebelum prosedur. Susu
formula bayi sebaiknya dihentikan sejak
4-6 jam tergantung usia dan
pertimbangan lokal.
Terlambatnya pengosongan lambung
dapat meningkatkan resiko aspirasi di
bawah pengaruh sedasi atau GA
Pembedahan darurat, nyeri, hiatus
hernia, refluks gastroesofageal, obesitas,
kehamilan (T2 dan T3), neuropati
diabetik autonomik, dan patologi
obstruktif lambung, opioid, konsumsi
alkohol, cannabinoids
Pada pasien dengan Diabetes Mellitus,
kadar gula darah sebaiknya diperiksa
dan pembedahan dijadwalkan lebih awal
.
FORMULIR DAN DAFTAR PERSETUJUAN
Waktu proses
persetujuan,
kehadiran
orang
pendukung
atau tenaga
kesehatan
Sebaiknya
dicatat pada
rekam medis
pasien
Kertas
persetujuan
atau informasi
yang telah
disiapkantidak
menggantikan
informed
consent
Daftar
checklist
pembedahan
preoperatif
World Health
Organisation
PENYIMPANAN CATATAN
Komponen anestetik Aspek pembedahan
Bermanfaat untuk
memfasilitasi
penilaian perioperatif
dan dapat
memudahkan
penelitian serta audit
klinis.
KALIMAT BIJAKSANA
 Penilaian perioperatif sebaiknya
diselesaikan dalam 3 bulan oleh
perawat yang terlatih dengan
anjuran ahli anestesi.
 Pasien harus dijelaskan tentang
tipe pembedahan dan diedukasi
mengenai pilihan teknik anestesi
selama penilaian preoperatif.
 Investigasi preoperatif rutin tidak
direkomendasikan kecuali
merupakan indikasi
 Instruksi berpuasa dan medikasi
sebaiknya berdasarkan pasien,
pembedahan, dan jenis anestesi
 Sebagian besar pembedahan
mata dilakukan di bawah RA
dengan sedasi ringan hingga
moderat dan GA kadang-kadang
diperlukan.
 Penilaian medis preoperatif dan
langkah yang diambil serta
komunikasi dengan ahli bedah,
ahli anestesi, dan pasien
sebaiknya dicatat dan
ditindaklanjuti secara cermat.
 Kondisi pasien sebaiknya dinilai
ulang sebelum masuk ke ruang
operasi untuk memastikan
seluruh persetujuan telah
ditandatangani dan tidak ada
perubahan kondisi klinis pasien.

More Related Content

Similar to PPT Bab 5.pptx

Sindroma anti phospholipid
Sindroma anti phospholipidSindroma anti phospholipid
Sindroma anti phospholipid
Sofie Krisnadi
 
PPT_PBL_SK1_KLP_1_BLOK_EMERGENCY.pptx
PPT_PBL_SK1_KLP_1_BLOK_EMERGENCY.pptxPPT_PBL_SK1_KLP_1_BLOK_EMERGENCY.pptx
PPT_PBL_SK1_KLP_1_BLOK_EMERGENCY.pptx
ve fitri
 
Pre ecclampsia in nefrology
Pre ecclampsia in nefrologyPre ecclampsia in nefrology
Pre ecclampsia in nefrology
Mulkan Fadhli
 
08 persalinan preterm
08 persalinan preterm08 persalinan preterm
08 persalinan preterm
Joni Iswanto
 
Resusitasi neonatus 2022.pptx
Resusitasi neonatus 2022.pptxResusitasi neonatus 2022.pptx
Resusitasi neonatus 2022.pptx
RMP086
 

Similar to PPT Bab 5.pptx (20)

Hipertensi dalam kehamilan
Hipertensi dalam kehamilanHipertensi dalam kehamilan
Hipertensi dalam kehamilan
 
Terapki Kanker Payudara | www.terapikankerindonesia.com
Terapki Kanker Payudara | www.terapikankerindonesia.comTerapki Kanker Payudara | www.terapikankerindonesia.com
Terapki Kanker Payudara | www.terapikankerindonesia.com
 
Sindroma anti phospholipid
Sindroma anti phospholipidSindroma anti phospholipid
Sindroma anti phospholipid
 
penyakit pada masa kehamilan.pptx
penyakit pada masa kehamilan.pptxpenyakit pada masa kehamilan.pptx
penyakit pada masa kehamilan.pptx
 
PPT_PBL_SK1_KLP_1_BLOK_EMERGENCY.pptx
PPT_PBL_SK1_KLP_1_BLOK_EMERGENCY.pptxPPT_PBL_SK1_KLP_1_BLOK_EMERGENCY.pptx
PPT_PBL_SK1_KLP_1_BLOK_EMERGENCY.pptx
 
Penyakit Ginjal Kronik di Bulan Suci Ramadhan
Penyakit Ginjal Kronik di Bulan Suci RamadhanPenyakit Ginjal Kronik di Bulan Suci Ramadhan
Penyakit Ginjal Kronik di Bulan Suci Ramadhan
 
anestesi peb ppt.ppt
anestesi peb ppt.pptanestesi peb ppt.ppt
anestesi peb ppt.ppt
 
KINERJA KESEHATAN IBU.pptx
KINERJA KESEHATAN IBU.pptxKINERJA KESEHATAN IBU.pptx
KINERJA KESEHATAN IBU.pptx
 
Manajemen pankreatitis akut
Manajemen pankreatitis akutManajemen pankreatitis akut
Manajemen pankreatitis akut
 
Materi Presentasi EWS.pptx
Materi Presentasi EWS.pptxMateri Presentasi EWS.pptx
Materi Presentasi EWS.pptx
 
Pre ecclampsia in nefrology
Pre ecclampsia in nefrologyPre ecclampsia in nefrology
Pre ecclampsia in nefrology
 
08 persalinan preterm
08 persalinan preterm08 persalinan preterm
08 persalinan preterm
 
Resusitasi neonatus 2022.pptx
Resusitasi neonatus 2022.pptxResusitasi neonatus 2022.pptx
Resusitasi neonatus 2022.pptx
 
Penyakit yang menyertai persalinan 3
Penyakit yang menyertai persalinan 3Penyakit yang menyertai persalinan 3
Penyakit yang menyertai persalinan 3
 
Lapsus anes
Lapsus anesLapsus anes
Lapsus anes
 
ASUHAN GIZI DAN DIETETIKA BEDAH UROLOGI.pptx
ASUHAN GIZI DAN DIETETIKA BEDAH UROLOGI.pptxASUHAN GIZI DAN DIETETIKA BEDAH UROLOGI.pptx
ASUHAN GIZI DAN DIETETIKA BEDAH UROLOGI.pptx
 
Thesis NLR.pptx
Thesis NLR.pptxThesis NLR.pptx
Thesis NLR.pptx
 
Society for Maternal-Fetal Medicine Special Statement: Quality metric on the ...
Society for Maternal-Fetal Medicine Special Statement: Quality metric on the ...Society for Maternal-Fetal Medicine Special Statement: Quality metric on the ...
Society for Maternal-Fetal Medicine Special Statement: Quality metric on the ...
 
Jurding Gastro dr. Abdullahdhdjjddjdjdjdjd.pdf
Jurding Gastro dr. Abdullahdhdjjddjdjdjdjd.pdfJurding Gastro dr. Abdullahdhdjjddjdjdjdjd.pdf
Jurding Gastro dr. Abdullahdhdjjddjdjdjdjd.pdf
 
jurnal reading obgyn aulia dwi.docx
jurnal reading obgyn aulia dwi.docxjurnal reading obgyn aulia dwi.docx
jurnal reading obgyn aulia dwi.docx
 

Recently uploaded

Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptxPresentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
PeniMSaptoargo2
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Halo Docter
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
cheatingw995
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
DwiDamayantiJonathan1
 

Recently uploaded (20)

Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
 
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
 
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptxPresentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
 
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptxAsuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
 
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakatEPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
 
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptxCRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
 
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTHEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
 
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
 
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptxTata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
 

PPT Bab 5.pptx

  • 2.  Semakin banyaknya operasi mata dengan rawat jalan dan anestesi lokal  Mayoritas pasien usia lanjut (katarak dan glaukoma)  Manajemen preoperatif yang memadai meningkatkan hasil operasi  Hubungan komunikasi antara pasien, operator bedah, operator anestesi dan tim perawat  meningkatkan outcome PENDAHULUAN
  • 3. Operasi katarak 92,5% RA 4,1% RA dan sedasi 3,8% Anestesi umum PERTIMBANGAN PREOPERATIF UMUM UNTUK JENIS ANESTESIA DAN OPERASI RAWAT JALAN 375.000 (RA) 9 kasus mengancam penglihatan 4 kasus mengancam jiwa Survei 2012, Inggris.
  • 5. Penilaian yang mempengaruhi jenis anestesi Riwayat pembedahan Jumlah mata yang dioperasi Pertimbangan rawat jalan
  • 6. EVALUASI PREOPERATIF DAN PERSIAPAN PASIEN UNTUK BEDAH MATA Harus diselesaikan dalam waktu 3 bulan sebelum operasi Ulasan ulang pada hari operasi Dapat dilakukan oleh perawat terlatih dengan dokter untuk konsultasi
  • 7. KOMORBIDITAS UMUM Penyakit jantung iskemik Tingkat keparahan, kontrolnya, komplikasi, obat- obatan yang dikonsumsi dan pemakaian stan. Umumnya 3 bulan setelah miocard infark tidak dilakukan pembedahan Hipertensi tidak terkontrol TD > 180/110 Harus dipertimbangkan penundaan karena komplikasi sistemik yang mungkin terjadi.
  • 8. KOMORBIDITAS UMUM Diabetes melitus SAMBA (obat- obatan, Hba1c, riwayat hipoglikemik dan riwayat masuk RS) Pembedahan ditunda pada keadaan KAD, HONK, dan dehidrasi berat. Gagal ginjal kronis Diatur waktunya dengan dialisis Pengecekan elektrolit.
  • 9. KOMORBIDITAS LAIN Penyakit jantung obstruksi Epilepsi dan Tremor Pasien dengan alat pacu jantung
  • 10. • Anemia • Angkat Platelet Rendah • Sesak napas signifikan Hitung Darah Lengkap • Gagal Ginjal Kronik • Beberapa obat diuretik • Disritmia Elektrolit, Ureum dan Kreatinin • Terapi Antikoagulan • Gagal Hepar Kronik Berat Profil Koagulasi •Riwayat berdebar •Bradikardi atau takikardia •Hipertensi tidak terkontrol •Penyakit jantung iskemik tidak terkontrol •Riwayat pemakaian alat pacu jantung atau ICD. Elektrokardiogram • Hipotiroid atau hipertiroid yang tidak terkontrol Pemeriksaan Fungsi Tiroid
  • 11. EDUKASI PASIEN (SIAPA, KAPAN DAN KEPADA SIAPA YANG HARUS MEMBERIKAN PETUNJUK PREOPERATIF) Diberikan dalam bentuk lisan dan tertulis Dapat berupa video Informasi mencakup waktu puasa, waktu kedatangan dan kepulangan, kebutuhan pendamping dan kebutuhan posisi operasi
  • 12. PETUNJUK TERKAIT PENGOBATAN SISTEMIK Pembedahan dengan RA Pada operasi katarak anti platelet dan antikoagulan dapat dilanjutkan (INR tidak abnormal) Pada operasi yang kompleks anti platelet dan antikoagulan dapat dihentikan (normalisasi INR)
  • 13. PETUNJUK TERKAIT PENGOBATAN SISTEMIK Pembedahan dengan RA Resiko tromboemboli harus dinilai dengan skor CHADS2 atau skor CHA2DS2-Vasc. Antikoagulan oral terbaru seperti direct thrombin inhibitors (misalnya dabigatran) dan direct factor Xa inhibitors telah dipakai menggantikan warfarin
  • 14. PETUNJUK TERKAIT PENGOBATAN SISTEMIK Pembedahan dengan RA Kong dkk merekomendasikan bahwa sebelum pembedahan, rivaroxaban dan dabigatran sebaiknya dihentikan 24 jam sebelum pembedahan (resiko perdarahan yang rendah) dan 48 jam sebelum pembedahan (resiko perdarahan yang tinggi) Antiplatelet, warfarin, antikoagulan oral kerja langsung sebaiknya dimulai kembali segera setelah dianggap aman setelah mempertimbangkan resiko perdarahan paska pembedahan.
  • 15. PUASA UNTUK PEMBEDAHAN Tidak diperlukan pada RA tanpa sedasi atau sedasi minimal Puasa berkepanjan gan dapat meningkatk an resiko emesis postoperatif
  • 16. •Katarak dengan RA (<1% + sedasi) •Tidak ditemukan peningkatan aspirasi pulmoner Maltby dan Hamilton •Menahan lapar tidak diperlukan untuk LA atau RA Anaesthesia Society (2001)
  • 17. Pasien dengan sedasi moderat hingga dalam sebaiknya tetap berpuasa Panduan puasa dewasa sehat: makanan solid ringan hingga 6 jam dan cairan bening tidak lebih dari 200 ml/jam hingga 2 jam sebelum pembedahan Bayi sebaiknya berpuasa dari susu ASI dan formula selama 4 jam dan cairan bening 2 jam sebelum prosedur. Susu formula bayi sebaiknya dihentikan sejak 4-6 jam tergantung usia dan pertimbangan lokal.
  • 18. Terlambatnya pengosongan lambung dapat meningkatkan resiko aspirasi di bawah pengaruh sedasi atau GA Pembedahan darurat, nyeri, hiatus hernia, refluks gastroesofageal, obesitas, kehamilan (T2 dan T3), neuropati diabetik autonomik, dan patologi obstruktif lambung, opioid, konsumsi alkohol, cannabinoids Pada pasien dengan Diabetes Mellitus, kadar gula darah sebaiknya diperiksa dan pembedahan dijadwalkan lebih awal .
  • 19. FORMULIR DAN DAFTAR PERSETUJUAN Waktu proses persetujuan, kehadiran orang pendukung atau tenaga kesehatan Sebaiknya dicatat pada rekam medis pasien Kertas persetujuan atau informasi yang telah disiapkantidak menggantikan informed consent Daftar checklist pembedahan preoperatif World Health Organisation
  • 20. PENYIMPANAN CATATAN Komponen anestetik Aspek pembedahan Bermanfaat untuk memfasilitasi penilaian perioperatif dan dapat memudahkan penelitian serta audit klinis.
  • 21. KALIMAT BIJAKSANA  Penilaian perioperatif sebaiknya diselesaikan dalam 3 bulan oleh perawat yang terlatih dengan anjuran ahli anestesi.  Pasien harus dijelaskan tentang tipe pembedahan dan diedukasi mengenai pilihan teknik anestesi selama penilaian preoperatif.  Investigasi preoperatif rutin tidak direkomendasikan kecuali merupakan indikasi  Instruksi berpuasa dan medikasi sebaiknya berdasarkan pasien, pembedahan, dan jenis anestesi  Sebagian besar pembedahan mata dilakukan di bawah RA dengan sedasi ringan hingga moderat dan GA kadang-kadang diperlukan.  Penilaian medis preoperatif dan langkah yang diambil serta komunikasi dengan ahli bedah, ahli anestesi, dan pasien sebaiknya dicatat dan ditindaklanjuti secara cermat.  Kondisi pasien sebaiknya dinilai ulang sebelum masuk ke ruang operasi untuk memastikan seluruh persetujuan telah ditandatangani dan tidak ada perubahan kondisi klinis pasien.

Editor's Notes

  1. RA di sini termasuk anestesi topikal Dari 375.00 kasus katarak RA, terdapat 9 kasus komplikasi sistemik yang mengancam pengelihatan dan 4 kasus yang mengancam jiwa.
  2. Pedoman Society of Ambulatory Anesthesia (SAMBA) menyarankan bahwa penilaian pra operasi harus mencakup meninjau obat-obatan pasien, pengendalian diabetes jangka panjang (HbA1c), riwayat hipoglikemik dan Riwayat masuk rumah sakit.
  3. Pasien dengan epilepsi dan tremor mungkin perlu dilakukan operasi dengan anestesi umum. Epilepsi harus dikontrol dengan baik sebelum pembedahan. Tremor yang tidak terkontrol dan parah yang tidak diatasi dengan sedasi akan mengganggu prosedur pembedahan. Pasien dengan alat pacu jantung dan defibrilator kardioverter implan harus diperiksa terlebih dahulu. Fungsi alat pacu jantung mereka harus diselidiki untuk memastikan bahwa itu berfungsi dengan baik. Diskusi dengan tim perioperatif dan tim kardiologi juga harus dilakukan untuk menentukan apakah pembedahan akan membutuhkan instrumen dengan elektromagnet yang dapat mengganggu fungsi pacu jantung atau defibrilator kardioverter implan. Keputusan harus dibuat tentang apakah perangkat perlu dinonaktifkan atau diprogram ulang selama operasi.
  4. Berikut ditampilkan beberapa pemeriksaan darah yang rutin diperiksa pada pasien yang menjalani operasi mata
  5. Dalam operasi katarak di lakukan dengan RA (sub-Tenon atau blok jarum) antiplatelet atau antikoagulan biasanya dapat dilanjutkan, setelah memastikan bahwa INR tidak terlalu abnormal. Namun, pada pembedahan yang kompleks, seperti pada korneal/konjungtival, glaukoma, pembedahan vitreoretinal yang kompleks, dan pembedahan okuloplastik yang kompleks mempunyai peningkatan resiko komplikasi akibat perdarahan. Agen antiplatelet (khususnya terapi dual antiplatelet) dan antikoagulan mungkin perlu dihentikan dengan normalisasi INR untuk warfarin.
  6. Resiko tromboemboli harus dinilai dengan skor CHADS2 atau skor CHA2DS2-Vasc. Douketis dkk menilai dan merekomendasikan manajemen perioperatif terapi antitrombotik. Menurut resiko penghentian medikasi antitrombotik, terdapat pasien tertentu yang menjalani terapi bridging dengan heparin sementara warfarin dihentikan.
  7. Waktu proses persetujuan, kehadiran orang pendukung atau tenaga kesehatan merupakan hal yang penting untuk memastikan hal ini Persetujuan mencakup informasi yang cukup untuk memastikan persetujuan penuh telah didapat dan diskusi sebaiknya dicatat pada rekam medis pasien Kertas persetujuan atau informasi yang telah disiapkan tidak menggantikan informed consent Daftar checklist pembedahan preoperatif World Health Organisation atau daftar checklist yang telah diadaptasi setempat dapat digunakan untuk tujuan ini.
  8. Komponen anestetik (penilaian preoperatif, persetujuan anestesi, rincian anestesi yang diberikan, hasil akhir anestesi, pemantauan dan grafik tanda-tanda vital, komplikasi (jika ada) dan kejadian buruk (jika ada) terjadi) Aspek pembedahan (persetujuan pembedahan, daftar coret keamanan pembedahan WHO, lokasi pembedahan, deskripsi prosedur, komplikasi pembedahan apapun, dan pengukuran pengendalian infeksi) Penyimpanan catatan akan bermanfaat untuk memfasilitasi penilaian perioperatif ketika pasien membutuhkan pembedahan mata yang kedua atau berulang dan dapat memudahkan penelitian serta audit klinis