SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
KONSTITUSI DAN RULE OF
LAW
Ikhwan Aulia Fatahillah, SH., MH.
SEJARAH HAKI
Konstitusional dari akar
kata konstitusi atau
Undang-Undang Dasar,
dengan demikian hal
tersebut merujuk pada
semua langkah politik
yang sesuai dengan aturan
hukum yang berlaku di
suatu Negara..
NEXT..
Di Indonesia, pada masa pemerintahan Presiden Soeharto yang dikenal
sebagai era Orde Baru, misalnya konstitusi mendapat posisi yang begitu
sakral sehingga tidak bisa diubah walau hanya satukata
PENGERTIAN KONSTITUSI
 Konstitusi dalam pengertian luas adalah keseluruhan dari ketentuan-
ketentuan dasar atau hukum dasar.
 Konstitusi dalam pengertian sempit berarti piagam dasar atau undang-
undang dasar (Lex constitutionalle) ialah suatu dokumen lengkap mengenai
peraturan dasar negara.
 EC Wade : Konstitusi adalah naskah yang memaparkan rangka dan
tugas pokok dari badan pemerintahan suatu negara dan menentukan
pokok-pokok cara kerja badan tersebut.
NEXT..
 Herman Heller : Menamakan undang-undang dasar sebagai riwayat
hidup suatu hubungan kekuasaan.
 Lasalle : Pengertian konstitusi adalah Kekuasaan antara kekuasaan
yang terdapat dalam masyarakat (faktor kekuatan riil : presiden, TNI,
Partai; buruh, tani dsb).
PENILAIAN KONSTITUSI
Menurut EC Wade :konstitusi adalah naskah yang
memaparkan rangka dan tugas pokok dari badan-badan
pemerintahan suatu negara dan menentukan pokok-pokok cara
kerja badan itu.
Herman Heller dalam bukunya Vervassunglehre
:menamakan UUD sebagai riwayat hidup suatu hubungan
kekuasaan.
NEXT..
 Herman Heller membagi Konstitusi dalam 3 tingkat, yaitu:
Konstitusi Sebagai Pengertian Politik,
mencerminkan keadaan sosial politik suatu bangsa . Pengertian
Hukum menjadi sekunder, yang primer adalah bangunan
masyarakat atau sering disebut political decision. Bangunan
masyarakat sebagai hasil keputusan masyarakat.
NEXT..
Konstitusi Sebagai Pengertian Hukum,
Keputusan masyarakat dijadikan perumusan yang normatif, yang
harus berlaku. Dari pengertian ini timbul aliran kodifikasi
menghendaki hukum tertulis untuk terciptanya kesatuan hukum,
kesederhanaan hukum dan kepastian hukum.
NEXT..
Konstitusi Sebagai Peraturan Hukum, Peraturan Hukum Tertulis.
Dengan demikian Undang-undang Dasar adalah bagian dari konstitusi
tertulis.
MENILAI KONSTITUSI
1. Konstitusi bernilai normatif, berarti secara hukum diakui dan
dilaksanakan secara murni dan konsekuen.
2. Konstitusi bernilai nominal, secara hukum konstitusi diakui
kedudukannya sebagai konstitusi negara.
3. Konstitusi bernilai simpati, secara yuridis diakui dan tidak
operasional. Konstitusi ini dikesampingkan oleh kebijakan
lain.
.
.
FUNGSI KONSTITUSI
1. Menentukan pembatasan terhadap kekuasaan sebagai suatu
fungsi konstitusionalisme;
2. Memberikan legitimasi terhadap kekuasaan pemerintah;
3. Sebagai instrumen untuk mengalihkan kewenangan dari
pemegang kekuasaan asal (baik rakyat dalam sistem
demokrasi atau raja dalam sistem monarki) kepada organ-
organ kekuasaan negara;
SIFAT KONSTITUSI
1. Formil dan materiil; Formil berarti tertulis. Materiil dilihat dari
segi isinya berisikan hal-hal bersifat dasar pokok bagi rakyat dan
negara. (sama dengan konstitusi dalam arti relatif).
2. Flexibel dan rigid; rigid berarti kaku, sulit untuk mengadakan
perubahan sebagaimana disebutkan oleh KC Wheare Menurut
James Bryce, ciri flexibel :
a. Elastis.
b. Diumumkan dan diubah sama dengan undang-undang.
3 Tertulis dan tidak tertulis
CARA PERUBAHAN KONSTITUSI
1. Oleh rakyat melalui referendum
2. Oleh sejumlah negara bagian
3. Dengan konvensi ketatanegaraan.
RULE OF LAW
Rule of law tumbuh dan berkembang pertama kali
pada negara-negara yang menganut system seperti
Inggris dan Amerika Serikat, kedua negara tersebut
mengejawantahkannya sebagai perwujudan dari
persamaan hak, kewajiban, dan derajat dalam suatu
negara di hadapan hukum.
NEXT..
Hal tersebut berlandaskan pada nilai-nilai hak asasi
manusia (HAM), di mana setiap warga negara
dianggap sama di hadapan hukum dan berhak
dijamin HAM-nya melalui sistem hukum dalam
negara tersebut.
E M PA T P I L A R D E M O K R A S I YA N G D I DA S A R K A N
R E C H S S T A A T DA N R U L E O F L AW DA L A M A R T I
K L A S I K
1. Penghargaan terhadap hak asasi manusia.
2. Pemisahan dan pembagian kekuasaan yang
popular dengan “trias politica.
3. Pemerintah berdasarkan undang-undang.
4. Peradilan ( Miriam Budiardjo, 1983:57)
P I L A R - P I L A R D E M O K R A S I YA N G
D I DA S A R K A N KO N S E P RU L E O F L AW
M E N U RU T AV D I C E Y
1. Tidak adanya kekuasaan sewenang-wenang.
2. Kedudukan yang sama dalam hukum (dalil ini
berlaku baik untuk orang biasa maupun untuk
pejabat)
3. Terjaminnya hak-hak manusia oleh undang-
undang.
DEMOKRASI BERDASARKAN RULE
OF LAW
 Konsep demokrasi berdasarkan rule of law lahir dari paham
liberalisme yang menganut dalil negara sebagai penjaga malam.
 Pemerintahan hendaknya tidak terlalu banyak mencampuri
urusan warga negaranya, kecuali dalam hal yang menyangkut
kepentingan umum seperti bencana alam, hubungan luar
negeri dan pertahanan serta keamanan.
LATAR BELAKANG
KELAHIRAN RULE OF LAW
1. Diawali oleh adanya gagasan untuk melakukan
pembatasan kekuasaan pemerintahan Negara.
2. Sarana yang dipilih untuk maksud tersebut yaitu
Demokrasi Konstitusional
3. Perumusan yuridis dari Demokrasi Konstitusional
adalah konsepsi negara hukum.
Rule of law adalah doktrin hukum yang muncul pada
abad ke 19, seiring degan negara konstitusi dan
demokrasi.
UNSUR-UNSUR RULE OF LAW
MENURUT A.V. DICEY
1. Supremasi aturan-aturan hukum.
2. Kedudukan yang sama didalam menghadapi
hukum.
3. Terjaminnya hak-hak asasi manusia oleh undang-
undang serta keputusan-keputusan pengadilan.
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to Presentasi Konstitusi dan Rule of Law.pptx

Similar to Presentasi Konstitusi dan Rule of Law.pptx (20)

Konstitusi
KonstitusiKonstitusi
Konstitusi
 
Rule of Law
Rule of LawRule of Law
Rule of Law
 
Negara dan konstitusi
Negara dan konstitusiNegara dan konstitusi
Negara dan konstitusi
 
Konstitusi
KonstitusiKonstitusi
Konstitusi
 
Hukum Konstitusi
Hukum KonstitusiHukum Konstitusi
Hukum Konstitusi
 
Disiplin ilmu hukum tata negara
Disiplin ilmu hukum tata negaraDisiplin ilmu hukum tata negara
Disiplin ilmu hukum tata negara
 
TEORI KONSTITUSI DAN NEGARA HUKUM
TEORI KONSTITUSI DAN NEGARA HUKUMTEORI KONSTITUSI DAN NEGARA HUKUM
TEORI KONSTITUSI DAN NEGARA HUKUM
 
Hubungan dasar negara dan konstitusi
Hubungan dasar negara dan konstitusiHubungan dasar negara dan konstitusi
Hubungan dasar negara dan konstitusi
 
Negara dan Konstitusi
Negara dan Konstitusi Negara dan Konstitusi
Negara dan Konstitusi
 
Paper bab 4 pkn
Paper bab 4 pknPaper bab 4 pkn
Paper bab 4 pkn
 
Makalah negara dan konstitusii
Makalah negara dan konstitusiiMakalah negara dan konstitusii
Makalah negara dan konstitusii
 
Makalah negara dan konstitusii
Makalah negara dan konstitusiiMakalah negara dan konstitusii
Makalah negara dan konstitusii
 
Makalah hukum tata negara
Makalah hukum tata negaraMakalah hukum tata negara
Makalah hukum tata negara
 
DOC-20230403-WA0010..pptx
DOC-20230403-WA0010..pptxDOC-20230403-WA0010..pptx
DOC-20230403-WA0010..pptx
 
KONSTITUSI NEGARA INDONESIA
KONSTITUSI NEGARA INDONESIA KONSTITUSI NEGARA INDONESIA
KONSTITUSI NEGARA INDONESIA
 
PKn
PKnPKn
PKn
 
Bahan pancasila 2
Bahan pancasila 2Bahan pancasila 2
Bahan pancasila 2
 
Hubungan warga negara(mustina)
Hubungan warga negara(mustina)Hubungan warga negara(mustina)
Hubungan warga negara(mustina)
 
Ali R-Sifat, Materi Muatan, dan Perubahan Konstitusi
Ali R-Sifat, Materi Muatan, dan Perubahan KonstitusiAli R-Sifat, Materi Muatan, dan Perubahan Konstitusi
Ali R-Sifat, Materi Muatan, dan Perubahan Konstitusi
 
versi panjang.pptx
versi panjang.pptxversi panjang.pptx
versi panjang.pptx
 

Recently uploaded

Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxBudyHermawan3
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxBudyHermawan3
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxBudyHermawan3
 
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxBudyHermawan3
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdfHarisKunaifi2
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxBudyHermawan3
 
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxPerencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxBudyHermawan3
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxBudyHermawan3
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxBudyHermawan3
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxBudyHermawan3
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdfSalinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdfdrmdbriarren
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxBudyHermawan3
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxBudyHermawan3
 
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptxIPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptxrohiwanto
 

Recently uploaded (15)

Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
 
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
 
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxPerencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdfSalinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
 
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptxIPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
 

Presentasi Konstitusi dan Rule of Law.pptx

  • 1. KONSTITUSI DAN RULE OF LAW Ikhwan Aulia Fatahillah, SH., MH.
  • 2. SEJARAH HAKI Konstitusional dari akar kata konstitusi atau Undang-Undang Dasar, dengan demikian hal tersebut merujuk pada semua langkah politik yang sesuai dengan aturan hukum yang berlaku di suatu Negara..
  • 3. NEXT.. Di Indonesia, pada masa pemerintahan Presiden Soeharto yang dikenal sebagai era Orde Baru, misalnya konstitusi mendapat posisi yang begitu sakral sehingga tidak bisa diubah walau hanya satukata
  • 4. PENGERTIAN KONSTITUSI  Konstitusi dalam pengertian luas adalah keseluruhan dari ketentuan- ketentuan dasar atau hukum dasar.  Konstitusi dalam pengertian sempit berarti piagam dasar atau undang- undang dasar (Lex constitutionalle) ialah suatu dokumen lengkap mengenai peraturan dasar negara.  EC Wade : Konstitusi adalah naskah yang memaparkan rangka dan tugas pokok dari badan pemerintahan suatu negara dan menentukan pokok-pokok cara kerja badan tersebut.
  • 5. NEXT..  Herman Heller : Menamakan undang-undang dasar sebagai riwayat hidup suatu hubungan kekuasaan.  Lasalle : Pengertian konstitusi adalah Kekuasaan antara kekuasaan yang terdapat dalam masyarakat (faktor kekuatan riil : presiden, TNI, Partai; buruh, tani dsb).
  • 6. PENILAIAN KONSTITUSI Menurut EC Wade :konstitusi adalah naskah yang memaparkan rangka dan tugas pokok dari badan-badan pemerintahan suatu negara dan menentukan pokok-pokok cara kerja badan itu. Herman Heller dalam bukunya Vervassunglehre :menamakan UUD sebagai riwayat hidup suatu hubungan kekuasaan.
  • 7. NEXT..  Herman Heller membagi Konstitusi dalam 3 tingkat, yaitu: Konstitusi Sebagai Pengertian Politik, mencerminkan keadaan sosial politik suatu bangsa . Pengertian Hukum menjadi sekunder, yang primer adalah bangunan masyarakat atau sering disebut political decision. Bangunan masyarakat sebagai hasil keputusan masyarakat.
  • 8. NEXT.. Konstitusi Sebagai Pengertian Hukum, Keputusan masyarakat dijadikan perumusan yang normatif, yang harus berlaku. Dari pengertian ini timbul aliran kodifikasi menghendaki hukum tertulis untuk terciptanya kesatuan hukum, kesederhanaan hukum dan kepastian hukum.
  • 9. NEXT.. Konstitusi Sebagai Peraturan Hukum, Peraturan Hukum Tertulis. Dengan demikian Undang-undang Dasar adalah bagian dari konstitusi tertulis.
  • 10. MENILAI KONSTITUSI 1. Konstitusi bernilai normatif, berarti secara hukum diakui dan dilaksanakan secara murni dan konsekuen. 2. Konstitusi bernilai nominal, secara hukum konstitusi diakui kedudukannya sebagai konstitusi negara. 3. Konstitusi bernilai simpati, secara yuridis diakui dan tidak operasional. Konstitusi ini dikesampingkan oleh kebijakan lain. . .
  • 11. FUNGSI KONSTITUSI 1. Menentukan pembatasan terhadap kekuasaan sebagai suatu fungsi konstitusionalisme; 2. Memberikan legitimasi terhadap kekuasaan pemerintah; 3. Sebagai instrumen untuk mengalihkan kewenangan dari pemegang kekuasaan asal (baik rakyat dalam sistem demokrasi atau raja dalam sistem monarki) kepada organ- organ kekuasaan negara;
  • 12. SIFAT KONSTITUSI 1. Formil dan materiil; Formil berarti tertulis. Materiil dilihat dari segi isinya berisikan hal-hal bersifat dasar pokok bagi rakyat dan negara. (sama dengan konstitusi dalam arti relatif). 2. Flexibel dan rigid; rigid berarti kaku, sulit untuk mengadakan perubahan sebagaimana disebutkan oleh KC Wheare Menurut James Bryce, ciri flexibel : a. Elastis. b. Diumumkan dan diubah sama dengan undang-undang. 3 Tertulis dan tidak tertulis
  • 13. CARA PERUBAHAN KONSTITUSI 1. Oleh rakyat melalui referendum 2. Oleh sejumlah negara bagian 3. Dengan konvensi ketatanegaraan.
  • 14. RULE OF LAW Rule of law tumbuh dan berkembang pertama kali pada negara-negara yang menganut system seperti Inggris dan Amerika Serikat, kedua negara tersebut mengejawantahkannya sebagai perwujudan dari persamaan hak, kewajiban, dan derajat dalam suatu negara di hadapan hukum.
  • 15. NEXT.. Hal tersebut berlandaskan pada nilai-nilai hak asasi manusia (HAM), di mana setiap warga negara dianggap sama di hadapan hukum dan berhak dijamin HAM-nya melalui sistem hukum dalam negara tersebut.
  • 16. E M PA T P I L A R D E M O K R A S I YA N G D I DA S A R K A N R E C H S S T A A T DA N R U L E O F L AW DA L A M A R T I K L A S I K 1. Penghargaan terhadap hak asasi manusia. 2. Pemisahan dan pembagian kekuasaan yang popular dengan “trias politica. 3. Pemerintah berdasarkan undang-undang. 4. Peradilan ( Miriam Budiardjo, 1983:57)
  • 17. P I L A R - P I L A R D E M O K R A S I YA N G D I DA S A R K A N KO N S E P RU L E O F L AW M E N U RU T AV D I C E Y 1. Tidak adanya kekuasaan sewenang-wenang. 2. Kedudukan yang sama dalam hukum (dalil ini berlaku baik untuk orang biasa maupun untuk pejabat) 3. Terjaminnya hak-hak manusia oleh undang- undang.
  • 18. DEMOKRASI BERDASARKAN RULE OF LAW  Konsep demokrasi berdasarkan rule of law lahir dari paham liberalisme yang menganut dalil negara sebagai penjaga malam.  Pemerintahan hendaknya tidak terlalu banyak mencampuri urusan warga negaranya, kecuali dalam hal yang menyangkut kepentingan umum seperti bencana alam, hubungan luar negeri dan pertahanan serta keamanan.
  • 19. LATAR BELAKANG KELAHIRAN RULE OF LAW 1. Diawali oleh adanya gagasan untuk melakukan pembatasan kekuasaan pemerintahan Negara. 2. Sarana yang dipilih untuk maksud tersebut yaitu Demokrasi Konstitusional 3. Perumusan yuridis dari Demokrasi Konstitusional adalah konsepsi negara hukum. Rule of law adalah doktrin hukum yang muncul pada abad ke 19, seiring degan negara konstitusi dan demokrasi.
  • 20. UNSUR-UNSUR RULE OF LAW MENURUT A.V. DICEY 1. Supremasi aturan-aturan hukum. 2. Kedudukan yang sama didalam menghadapi hukum. 3. Terjaminnya hak-hak asasi manusia oleh undang- undang serta keputusan-keputusan pengadilan.