SlideShare a Scribd company logo
ERNITA
ASUHAN KEBIDANAN PADA
NY.S DENGAN PLASENTA
PREVIA DI PUSKESMAS
PAKUAN BARU KOTA JAMBI
TAHUN 2024
Plasenta previa salah satu penyebab
penting kematian maternal
01
02
03
04
Plasenta
Previa
Plasenta previa adalah keadaan plasenta berimplantasi
rendah pada segmen bawah rahim, menutupi atau tidak
menutupi ostium uteri internum pada usia kehamilan lebih dari
20 minggu dan janin mampu hidup diluar rahim
Menurut definisi World Heatlh Organization (WHO),
kematian maternal ialah kematian seorang wanita waktu
hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan
oleh sebab apapun, terlepas dari tuanya kehamilan dan
tindakan yang dilakukan untuk mengakhiri kehamilan
Penyebab terpenting kematian maternal di Indonesia
adalah perdarahan (40-60%), infeksi (20-30%), dan
keracunan kehamilan (20-30%), serta sisanya sekitar 5%
disebabkan penyakit lain
Faktor Risiko
Ovum yang dibuahi tertanam sangat
rendah di dalam rahim
Lapisan rahim (endometrium) memiliki
kelainan seperti fibroid atau jaringan parut
Riwayat seksio sesarea sebelumnya.
Plasenta terbentuk secara tidak normal.
Kejadian plasenta previa tiga kali lebih
sering pada wanita multipara daripada
primiparat.
Ibu dengan usia lebih tua.
Klasifikasi Plasenta Previa
Low Implantation: Plasenta yang berimplantasi pada segmen
bawah rahim yang sedemikian rupa sehingga tepi bawahnya berada
pada jarak lebih kurang 2 cm dari ostium uteri internum.
Partial Placenta Previa: Ostium uteri internum tertutup sebagian
oleh plasenta.
Total Placenta Previa : Ostium uteri internum tertutup seluruhnya
oleh plasenta.
Plasenta previa diklasifikasikan menjadi 4 jenis berdasarkan lokasinya:
Plasenta Previa
Normal Placenta : Suatu kondisi dimana plasenta berada rendah di
dekat jalan lahir. Kondisi ini bisa memungkinkan ibu untuk
melahirkan secara normal, tetapi tetap berisiko terjadi pendarahan..
Pathway
Plasenta
Previa
Mind
Maping
TEORI
EBM (Evidence Based Midwifery) pada kasus
Adere (2020) mengenai Neonatal and Maternal
Complications of Placenta Praevia and Its Risk Factors in
Tikur Anbessa Specialized and Gandhi Memorial
Hospitals: Unmatched Case-Control Study
Senkoro (2017) mengenai Frequency, Risk Factors,
and Adverse Fetomaternal Outcomes of Placenta
Previa in Northern Tanzania
Syahfitri (2018) mengenai Faktor-Faktor yang Berhubungan
dengan Plasenta Previa di RSUP H. Adam Malik Medan
Husain (2019) mengenai Hubungan Kejadian Plasenta Previa
dengan Riwayat Kehamilan Sebelumnya
Tempat Pengkajian Ruang VK RSUD. HAM
Identitas Suami Data Subjektif Data Objektif
Nama Suami : Tn.F
Umur : 27 Tahun
Agama : Islam
Suku : Melayu
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Buruh
Add Text Here Add Text Here Add Text Here
Keluhan Utama : ibu
masuk ruang VK
kebidanan via IGD jam
9.45 WIB dengan keluhan
sudah USG dengan SPOG
dengan plasenta previa +
Riwayat abortus
G3P1A1H1 uk 33-34 minggu
HPHT : 20-06-2023
TP : 29-03-2024
Keadaan Umum : Baik
Turgor : Baik
Suhu Badan : 36, 5◦C
TD :120/70 mmHg
Nadi : 82 x/menit
Pernafasan : 22
x/it
Identitas Pasien
Nama Ibu : Ny. S
Umur : 26 Tahun
Agama : Islam
Suku : Nias
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Alamat : RT.05
Tungkal Ilir
Add Text Here
Plasenta Previa
Syok hypovolemik
Anemia sedang
Infeksi
Diagnosa Potensial
INTERPRETASI DATA
Ny. S G3P1A1 H1 Uk 33-34 minggu, janin tunggal, hidup intrauteri,
presentasi kepala dengan plasenta previa.
Data Dasar :
Data Subjektif
Ibu mengatakan bernama Ny. S umur 26 tahun
Ibu mengatakan ini kehamilan ke tiga dan pernah keguguran 1 kali
Ibu mengatakan cemas dengan kondisi kehamilannya sekarang
RENCANA TINDAKAN
Observasi keadaan umum dan tanda
– tanda vital.
Observasi DJJ, HIS dan perdarahan
pervaginam.
Kolaborasi dengan dokter SPOG.
Berikan informasi kepada ibu dan
keluarga tentang keadaan yang
dialami ibu.
Anjurkan keluarga untuk membantu
pemenuhan nutrisi dan cairan ibu
Anjurkan pada keluarga agar selalu
mendampingi ibu
IMPLEMENTASI
Memberitahu kepada ibu dan
keluarga tentang keadaan ibu dan
tindakan yang akan dilakukan
hasil dari kolaborasi dengan
SPOG
Melakukan hasil kolaborasi
dengan dr.Spog
Mengobservasi DJJ, HIS dan
perdarahan pervaginam
Menganjurkan pada keluarga agar
selalu mendampingi ibu
Mengobservasi keadaan umum
dan tanda – tanda vital
Menganjurkan keluarga/ suami
untuk memberikan ibu makan,
minum
EVALUASI
Keadaan umum ibu dan tanda-tanda vital masih dalam
batas normal
DJJ normal, perdarahan pervaginam berhenti
Sudah dilakukan pemasangan infus dan kateter.
Ibu sudah mengerti tentang keadaan yang dialaminya
saat ini dan ibu merasa lega setelah mengetahui bahwa
ibu dan janin dalam kandungannya dalam keadaan baik
Pada kasus ny. S dengan plasenta Previa, penulis memperoleh hasil pengkajian
dimana keluhan utama Ny. S yaitu ibu masuk ruang VK kebidanan via IGD jam
09.45 WIB dengan keluhan Keluar darah banyak dari jalan lahir tanpa disertai nyeri
dan sudah USG dengan SPOG dengan plasenta previa. Ibu mengatakan pernah
mengalami keguguran 1 kali. Berdasarkan data yang di peroleh dalam studi kasus
Ny. S dengan plasenta previa menunjukkan adanya kesamaan dengan penjelasan
tanda dan gejala plasenta previa. Hal ini berarti antara konsep dasar dan studi
kasus tidak tampak ada kesenjangan
PEMBAHASAN
Plasenta
Previa
100%
100%
01
100%
02
100%
03
Jurnal
Mendukung
Hal ini didukung oleh penelitian Senkoro (2017) mengenai Frequency, Risk
Factors, and Adverse Fetomaternal Outcomes of Placenta Previa in Northern
Tanzania, bahwa Plasenta previa adalah komplikasi obstetrik yang ditandai
dengan implantasi plasenta ke dalam segmen bawah dinding rahim,
menutupi seluruh (mayor) atau sebagian (minor) serviks. Ini mempersulit
0,4% kehamilan aterm. Plasenta previa biasanya muncul dengan perdarahan
pervaginam tanpa rasa sakit pada akhir trimester kedua atau awal trimester
ketiga. Ini didiagnosis dengan ultrasound selama trimester kedua atau secara
kebetulan selama operasi
Peneitian Syahfitri (2018) mengenai Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan
Plasenta Previa di RSUP H. Adam Malik Medan, bahwa faktor Riwayat
Abortus yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa faktor riwayat abortus
ibu hamil yang mengalami plasenta previa, dikarenakan abortus akan
dilakukan kuretage yang mengakibatkan perlukaan pada dinding endometrium
uterus (rahim) sehingga dapat mengganggu vaskularisasi pada desidua
sehingga kesuburan pada dinding endometrium semakin berkurang,
sedangkan dalam kehamilan plasenta akan berusaha mencukupi kebutuhan
janin sehingga pada dinding endometrium yang kurang subur plasenta akan
memperluas diri menjadi menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri
internum
penelitian Husain (2019) mengenai Hubungan Kejadian Plasenta Previa
dengan Riwayat Kehamilan Sebelumnya, bahwa riwayat seksio sesarea
pada ibu di kehamilan sebelumnya bukan menjadi hal yang mutlak
sebagai penyebab terjadinya plasenta previa di kehamilan berikutnya.
Terdapat faktor lain yang dapat menyebabkan plasenta previa seperti
usia ibu yang sudah lanjut, multiparitas, gemeli, hipoplasia
endometrium, endometrium cacat, bekas aborsi, dan riwayat plasenta
previa sebelumnya. Dengan demikian dapat dikatakan tidak terdapat
hubungan bermakna dari kejadian plasenta previa dengan riwayat
seksio sesarea pada kehamilan sebelumnya
Plasenta
Previa
Pada konsep dasar, diagnosis lebih sering diidentifikasi pada apa yang dialami
oleh klien, sedangkan Ny. s dengan kasus plasenta previa di ruang VK
kebidanan via IGD, diagnosis yang dapat ditegakkan yaitu: G3P1A1H1, usia
kehamilan 33-34 minggu.
Pada langkah akhir dari proses manajemen asuhan kebidanan,
berhasil atau tidak asuhan yang telah diberikan oleh petugas
kesehatan kepada klien. Hasil evaluasi studi kasus pada Ny. S terlihat
bahwa Keadaan umum ibu dan tanda-tanda vital masih dalam batas
normal, DJJ normal, sudah dilakukan kolaborasi dengan SPOG dalam
pemberian terapi dan tindakan, ibu sudah mengerti tentang keadaan
yang dialaminya saat ini dan ibu merasa lega setelah mengetahui
bahwa ibu dan janin dalam kandungannya dalam keadaan baik,
keluarga bersedia untuk selalu mendampingi ibu, dan sekarang ibu
merasa lebih nyaman.
Kesimpulan
1.Plasenta Previa adalah plasenta yang letaknya abnormal, yaitu pada segmen bawah uterus,
sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir. Pada keadaan
normal, plasenta terletak di bagian atas uterus.
2.Penulis telah mampu melakukan pengkajian data hingga melakukan evaluasi hasil
Tindakan pada kasus Ny. S.
3.Pendokumentasian yang dilakukan pada Ny. S mengacu pada manajemen asuhan
kebidanan sesuai dengan pola fikir Varney.
Dalam upaya penerapan dokumentasi kebidanan penting untuk dilaksanakan, karena
merupakan alat pembuktian untuk pertanggungjawaban bidan terhadap asuhan kebidanan
yang telah diberikan kepada klien
THANK YOU
Insert the SubTitle of Your Presentation

More Related Content

Similar to Power point edukasi PLASENTA PREVIA. ppt

Presus placenta previa
Presus placenta previaPresus placenta previa
Presus placenta previaErio4
 
Ketuban pecah dini
Ketuban pecah diniKetuban pecah dini
Ketuban pecah diniWahyoe Poesh
 
Kegawatdaruratan Obstetri - Kapan Harus Merujuk Yudianto 30 Okt 2021.pdf
Kegawatdaruratan Obstetri - Kapan Harus Merujuk Yudianto 30 Okt 2021.pdfKegawatdaruratan Obstetri - Kapan Harus Merujuk Yudianto 30 Okt 2021.pdf
Kegawatdaruratan Obstetri - Kapan Harus Merujuk Yudianto 30 Okt 2021.pdfArinSahara1
 
PoA_Deteksi_Dini_Bumil_Risti.ppt
PoA_Deteksi_Dini_Bumil_Risti.pptPoA_Deteksi_Dini_Bumil_Risti.ppt
PoA_Deteksi_Dini_Bumil_Risti.pptMUTHIA45
 
Makalah angin awan
Makalah angin awanMakalah angin awan
Makalah angin awanWarnet Raha
 
PPT ASKEB LTA dg Usia Lebih Tua
PPT ASKEB LTA dg Usia Lebih TuaPPT ASKEB LTA dg Usia Lebih Tua
PPT ASKEB LTA dg Usia Lebih TuaChiyapuri
 
Ketuban Pecah Dini dan Kehamilan Preterm
Ketuban Pecah Dini dan Kehamilan PretermKetuban Pecah Dini dan Kehamilan Preterm
Ketuban Pecah Dini dan Kehamilan Pretermyoungdoctorsnote
 
08 persalinan preterm
08 persalinan preterm08 persalinan preterm
08 persalinan pretermJoni Iswanto
 
ppt pembahasan soal kasus.pptx
ppt pembahasan soal kasus.pptxppt pembahasan soal kasus.pptx
ppt pembahasan soal kasus.pptxMirnaaAprilia
 
PoA_Deteksi_Dini_Bumil_Risti.ppt
PoA_Deteksi_Dini_Bumil_Risti.pptPoA_Deteksi_Dini_Bumil_Risti.ppt
PoA_Deteksi_Dini_Bumil_Risti.pptdrhysoul
 

Similar to Power point edukasi PLASENTA PREVIA. ppt (20)

Preskas peb
Preskas pebPreskas peb
Preskas peb
 
Presus placenta previa
Presus placenta previaPresus placenta previa
Presus placenta previa
 
Ketuban pecah dini
Ketuban pecah diniKetuban pecah dini
Ketuban pecah dini
 
Kegawatdaruratan Obstetri - Kapan Harus Merujuk Yudianto 30 Okt 2021.pdf
Kegawatdaruratan Obstetri - Kapan Harus Merujuk Yudianto 30 Okt 2021.pdfKegawatdaruratan Obstetri - Kapan Harus Merujuk Yudianto 30 Okt 2021.pdf
Kegawatdaruratan Obstetri - Kapan Harus Merujuk Yudianto 30 Okt 2021.pdf
 
Plasenta Previa
Plasenta PreviaPlasenta Previa
Plasenta Previa
 
PoA_Deteksi_Dini_Bumil_Risti.ppt
PoA_Deteksi_Dini_Bumil_Risti.pptPoA_Deteksi_Dini_Bumil_Risti.ppt
PoA_Deteksi_Dini_Bumil_Risti.ppt
 
35 kti
35 kti35 kti
35 kti
 
Kti wa ida
Kti wa idaKti wa ida
Kti wa ida
 
Makalah angin awan
Makalah angin awanMakalah angin awan
Makalah angin awan
 
Kehamilan ganda (kembar) AKPER PEMKAB MUNA
Kehamilan ganda (kembar) AKPER PEMKAB MUNA Kehamilan ganda (kembar) AKPER PEMKAB MUNA
Kehamilan ganda (kembar) AKPER PEMKAB MUNA
 
74 136-1-sm
74 136-1-sm74 136-1-sm
74 136-1-sm
 
PPT ASKEB LTA dg Usia Lebih Tua
PPT ASKEB LTA dg Usia Lebih TuaPPT ASKEB LTA dg Usia Lebih Tua
PPT ASKEB LTA dg Usia Lebih Tua
 
Ketuban Pecah Dini dan Kehamilan Preterm
Ketuban Pecah Dini dan Kehamilan PretermKetuban Pecah Dini dan Kehamilan Preterm
Ketuban Pecah Dini dan Kehamilan Preterm
 
08 persalinan preterm
08 persalinan preterm08 persalinan preterm
08 persalinan preterm
 
ppt pembahasan soal kasus.pptx
ppt pembahasan soal kasus.pptxppt pembahasan soal kasus.pptx
ppt pembahasan soal kasus.pptx
 
Ppt blighted ovum
Ppt blighted ovumPpt blighted ovum
Ppt blighted ovum
 
PoA_Deteksi_Dini_Bumil_Risti.ppt
PoA_Deteksi_Dini_Bumil_Risti.pptPoA_Deteksi_Dini_Bumil_Risti.ppt
PoA_Deteksi_Dini_Bumil_Risti.ppt
 
Bab i1
Bab i1Bab i1
Bab i1
 
Kti wa ida 2
Kti wa ida 2Kti wa ida 2
Kti wa ida 2
 
Proposal wa ida
Proposal wa idaProposal wa ida
Proposal wa ida
 

Recently uploaded

AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJARAKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJARcakrasyid
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxmuhammadyudiyanto55
 
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)saritharamadhani03
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxEkoPutuKromo
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...AgusRahmat39
 
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdfALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdfMIN1Sumedang
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxd2spdpnd9185
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfgloriosaesy
 
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptxSejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptxGallantryW
 
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docxDokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docxMasHari12
 
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANGKERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANGEviRohimah3
 
Lidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis Jurnal
Lidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis JurnalLidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis Jurnal
Lidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis JurnalCloudybblz
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...haryonospdsd011
 
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisaiKonflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisaimuhammadmasyhuri9
 
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptperumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptAryLisawaty
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfindrawatiahmad62
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfSusi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfSusiSusanti94678
 
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxSolusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxAgungRomadhon3
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJARAKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdfALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptxSejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
 
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docxDokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
 
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANGKERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
 
Lidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis Jurnal
Lidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis JurnalLidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis Jurnal
Lidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis Jurnal
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisaiKonflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
 
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptperumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfSusi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxSolusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
 

Power point edukasi PLASENTA PREVIA. ppt

  • 1. ERNITA ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.S DENGAN PLASENTA PREVIA DI PUSKESMAS PAKUAN BARU KOTA JAMBI TAHUN 2024
  • 2. Plasenta previa salah satu penyebab penting kematian maternal 01 02 03 04 Plasenta Previa Plasenta previa adalah keadaan plasenta berimplantasi rendah pada segmen bawah rahim, menutupi atau tidak menutupi ostium uteri internum pada usia kehamilan lebih dari 20 minggu dan janin mampu hidup diluar rahim Menurut definisi World Heatlh Organization (WHO), kematian maternal ialah kematian seorang wanita waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab apapun, terlepas dari tuanya kehamilan dan tindakan yang dilakukan untuk mengakhiri kehamilan Penyebab terpenting kematian maternal di Indonesia adalah perdarahan (40-60%), infeksi (20-30%), dan keracunan kehamilan (20-30%), serta sisanya sekitar 5% disebabkan penyakit lain
  • 3. Faktor Risiko Ovum yang dibuahi tertanam sangat rendah di dalam rahim Lapisan rahim (endometrium) memiliki kelainan seperti fibroid atau jaringan parut Riwayat seksio sesarea sebelumnya. Plasenta terbentuk secara tidak normal. Kejadian plasenta previa tiga kali lebih sering pada wanita multipara daripada primiparat. Ibu dengan usia lebih tua.
  • 4. Klasifikasi Plasenta Previa Low Implantation: Plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah rahim yang sedemikian rupa sehingga tepi bawahnya berada pada jarak lebih kurang 2 cm dari ostium uteri internum. Partial Placenta Previa: Ostium uteri internum tertutup sebagian oleh plasenta. Total Placenta Previa : Ostium uteri internum tertutup seluruhnya oleh plasenta. Plasenta previa diklasifikasikan menjadi 4 jenis berdasarkan lokasinya: Plasenta Previa Normal Placenta : Suatu kondisi dimana plasenta berada rendah di dekat jalan lahir. Kondisi ini bisa memungkinkan ibu untuk melahirkan secara normal, tetapi tetap berisiko terjadi pendarahan..
  • 7. TEORI EBM (Evidence Based Midwifery) pada kasus Adere (2020) mengenai Neonatal and Maternal Complications of Placenta Praevia and Its Risk Factors in Tikur Anbessa Specialized and Gandhi Memorial Hospitals: Unmatched Case-Control Study Senkoro (2017) mengenai Frequency, Risk Factors, and Adverse Fetomaternal Outcomes of Placenta Previa in Northern Tanzania Syahfitri (2018) mengenai Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Plasenta Previa di RSUP H. Adam Malik Medan Husain (2019) mengenai Hubungan Kejadian Plasenta Previa dengan Riwayat Kehamilan Sebelumnya
  • 8. Tempat Pengkajian Ruang VK RSUD. HAM Identitas Suami Data Subjektif Data Objektif Nama Suami : Tn.F Umur : 27 Tahun Agama : Islam Suku : Melayu Pendidikan : SMA Pekerjaan : Buruh Add Text Here Add Text Here Add Text Here Keluhan Utama : ibu masuk ruang VK kebidanan via IGD jam 9.45 WIB dengan keluhan sudah USG dengan SPOG dengan plasenta previa + Riwayat abortus G3P1A1H1 uk 33-34 minggu HPHT : 20-06-2023 TP : 29-03-2024 Keadaan Umum : Baik Turgor : Baik Suhu Badan : 36, 5◦C TD :120/70 mmHg Nadi : 82 x/menit Pernafasan : 22 x/it Identitas Pasien Nama Ibu : Ny. S Umur : 26 Tahun Agama : Islam Suku : Nias Pendidikan : SMA Pekerjaan : IRT Alamat : RT.05 Tungkal Ilir Add Text Here
  • 9. Plasenta Previa Syok hypovolemik Anemia sedang Infeksi Diagnosa Potensial INTERPRETASI DATA Ny. S G3P1A1 H1 Uk 33-34 minggu, janin tunggal, hidup intrauteri, presentasi kepala dengan plasenta previa. Data Dasar : Data Subjektif Ibu mengatakan bernama Ny. S umur 26 tahun Ibu mengatakan ini kehamilan ke tiga dan pernah keguguran 1 kali Ibu mengatakan cemas dengan kondisi kehamilannya sekarang
  • 10. RENCANA TINDAKAN Observasi keadaan umum dan tanda – tanda vital. Observasi DJJ, HIS dan perdarahan pervaginam. Kolaborasi dengan dokter SPOG. Berikan informasi kepada ibu dan keluarga tentang keadaan yang dialami ibu. Anjurkan keluarga untuk membantu pemenuhan nutrisi dan cairan ibu Anjurkan pada keluarga agar selalu mendampingi ibu
  • 11. IMPLEMENTASI Memberitahu kepada ibu dan keluarga tentang keadaan ibu dan tindakan yang akan dilakukan hasil dari kolaborasi dengan SPOG Melakukan hasil kolaborasi dengan dr.Spog Mengobservasi DJJ, HIS dan perdarahan pervaginam Menganjurkan pada keluarga agar selalu mendampingi ibu Mengobservasi keadaan umum dan tanda – tanda vital Menganjurkan keluarga/ suami untuk memberikan ibu makan, minum
  • 12. EVALUASI Keadaan umum ibu dan tanda-tanda vital masih dalam batas normal DJJ normal, perdarahan pervaginam berhenti Sudah dilakukan pemasangan infus dan kateter. Ibu sudah mengerti tentang keadaan yang dialaminya saat ini dan ibu merasa lega setelah mengetahui bahwa ibu dan janin dalam kandungannya dalam keadaan baik
  • 13. Pada kasus ny. S dengan plasenta Previa, penulis memperoleh hasil pengkajian dimana keluhan utama Ny. S yaitu ibu masuk ruang VK kebidanan via IGD jam 09.45 WIB dengan keluhan Keluar darah banyak dari jalan lahir tanpa disertai nyeri dan sudah USG dengan SPOG dengan plasenta previa. Ibu mengatakan pernah mengalami keguguran 1 kali. Berdasarkan data yang di peroleh dalam studi kasus Ny. S dengan plasenta previa menunjukkan adanya kesamaan dengan penjelasan tanda dan gejala plasenta previa. Hal ini berarti antara konsep dasar dan studi kasus tidak tampak ada kesenjangan PEMBAHASAN
  • 14. Plasenta Previa 100% 100% 01 100% 02 100% 03 Jurnal Mendukung Hal ini didukung oleh penelitian Senkoro (2017) mengenai Frequency, Risk Factors, and Adverse Fetomaternal Outcomes of Placenta Previa in Northern Tanzania, bahwa Plasenta previa adalah komplikasi obstetrik yang ditandai dengan implantasi plasenta ke dalam segmen bawah dinding rahim, menutupi seluruh (mayor) atau sebagian (minor) serviks. Ini mempersulit 0,4% kehamilan aterm. Plasenta previa biasanya muncul dengan perdarahan pervaginam tanpa rasa sakit pada akhir trimester kedua atau awal trimester ketiga. Ini didiagnosis dengan ultrasound selama trimester kedua atau secara kebetulan selama operasi Peneitian Syahfitri (2018) mengenai Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Plasenta Previa di RSUP H. Adam Malik Medan, bahwa faktor Riwayat Abortus yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa faktor riwayat abortus ibu hamil yang mengalami plasenta previa, dikarenakan abortus akan dilakukan kuretage yang mengakibatkan perlukaan pada dinding endometrium uterus (rahim) sehingga dapat mengganggu vaskularisasi pada desidua sehingga kesuburan pada dinding endometrium semakin berkurang, sedangkan dalam kehamilan plasenta akan berusaha mencukupi kebutuhan janin sehingga pada dinding endometrium yang kurang subur plasenta akan memperluas diri menjadi menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri internum penelitian Husain (2019) mengenai Hubungan Kejadian Plasenta Previa dengan Riwayat Kehamilan Sebelumnya, bahwa riwayat seksio sesarea pada ibu di kehamilan sebelumnya bukan menjadi hal yang mutlak sebagai penyebab terjadinya plasenta previa di kehamilan berikutnya. Terdapat faktor lain yang dapat menyebabkan plasenta previa seperti usia ibu yang sudah lanjut, multiparitas, gemeli, hipoplasia endometrium, endometrium cacat, bekas aborsi, dan riwayat plasenta previa sebelumnya. Dengan demikian dapat dikatakan tidak terdapat hubungan bermakna dari kejadian plasenta previa dengan riwayat seksio sesarea pada kehamilan sebelumnya
  • 15. Plasenta Previa Pada konsep dasar, diagnosis lebih sering diidentifikasi pada apa yang dialami oleh klien, sedangkan Ny. s dengan kasus plasenta previa di ruang VK kebidanan via IGD, diagnosis yang dapat ditegakkan yaitu: G3P1A1H1, usia kehamilan 33-34 minggu. Pada langkah akhir dari proses manajemen asuhan kebidanan, berhasil atau tidak asuhan yang telah diberikan oleh petugas kesehatan kepada klien. Hasil evaluasi studi kasus pada Ny. S terlihat bahwa Keadaan umum ibu dan tanda-tanda vital masih dalam batas normal, DJJ normal, sudah dilakukan kolaborasi dengan SPOG dalam pemberian terapi dan tindakan, ibu sudah mengerti tentang keadaan yang dialaminya saat ini dan ibu merasa lega setelah mengetahui bahwa ibu dan janin dalam kandungannya dalam keadaan baik, keluarga bersedia untuk selalu mendampingi ibu, dan sekarang ibu merasa lebih nyaman.
  • 16. Kesimpulan 1.Plasenta Previa adalah plasenta yang letaknya abnormal, yaitu pada segmen bawah uterus, sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir. Pada keadaan normal, plasenta terletak di bagian atas uterus. 2.Penulis telah mampu melakukan pengkajian data hingga melakukan evaluasi hasil Tindakan pada kasus Ny. S. 3.Pendokumentasian yang dilakukan pada Ny. S mengacu pada manajemen asuhan kebidanan sesuai dengan pola fikir Varney. Dalam upaya penerapan dokumentasi kebidanan penting untuk dilaksanakan, karena merupakan alat pembuktian untuk pertanggungjawaban bidan terhadap asuhan kebidanan yang telah diberikan kepada klien
  • 17. THANK YOU Insert the SubTitle of Your Presentation