SlideShare a Scribd company logo
POLINOMIAL
(Suku Banyak)
Proyek Matematika
POLINOMIALOleh :
Arjuna Adhe Wijaya (05), Bagus Aji Pangestu (06), Dhea Rohmawati (08), Shafira Hany Maris (29)
- X MIA B-
PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO
DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1 PROBOLINGGO
Jl. Soekarno Hatta 137 Probolinggo Telp./ Fax. (0335) 421566
Website: http://sman1-prob.sch.id e-mail: sman1.prob@yahoo.co.id
BAB I
Pendahuluan
BAB I
PENDAHULUAN
Suku banyak merupakan suatu konsep pengerjaan dalam proses
hitung berbentuk (anxn + an-1xn-1 +an-2xn-2 + … + xo ). Dalam kehidupan
sehari-hari penghitungan dalam suku banyak tidak terlalu digunakan karena
prosesnya terlalu banyak dan rumit. Dalam penerapannya, suku banyak
biasanya digunakan untuk membuat suatu alat transportasi atau yang lainnya.
Misal pada alat transportasi, suku banyak digunakan untuk menentukan
perbandingan antara bagian yang satu dengan bagian yang lainnya. Dalam hal
ini penggunanya bisa mengukur dan mempertimbangkan suatu ukuran yang
diinginkan agar bisa mengetahui keseimbangan, berat, struktur, bentuk, dan
ukuran alat tersebut. Jika unsur-unsur tersebut diketahui maka pengerjaan
suatu alat transportasi tersebut bisa dipermudah selain itu tidak perlu ada
perasaan was-was dalam pembentukan maupun pengerjaannya. Sehingga
benda tersebut akan cepat selesai dengan hasil yang memuaskan.
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bidang lain suku banyak digunakan untuk menghitung suatu
tumpukan-tumpukan barang yang berbentuk sama dengan jumlah isi yang
berbeda. Dengan demikian pengguna bisa mengetahui berapa banyak barang
yang ada dalam beberapa tumpukan yang berbeda tempatnya dan jumlahnya.
Misalnya ada suatu box kecil yang hanya bisa diisi dengan 20 butir
telur. Lalu ada box sedang yang isinya 2 kalinya isi dari box kecil. Dan juga ada
box besar yang bisa diisi dengan 4 kalinya box kecil. Jika box kecil ada 3
tumpukan, box sedang ada 1 tumpukan, dan box besar ada 2 tumpukan maka
rumusnya yaitu :
f(x) = x3 + x32 + x2
f(x) = x3 + 4x2 + 2x
f(20) = 203 + 4.202 + 2.20
f(20) = 80000 + 1600 + 40
f(20) = 81640
Jadi jumlah keseluruhan jumlah telur
yang ada dari tumpukan-tumpukan
tersebut berjumlah 81640 butir telur.
BAB II
Kajian Teori
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Pengertian Suku Banyak
Dalam matematika, polinomial atau suku banyak (juga ditulis
sukubanyak) adalah pernyataan matematika yang melibatkan jumlahan
perkalian pangkat dalam satu atau lebih variabel dengan koefisien. Sebuah
polinomial dalam satu variabel dengan koefisien konstan memiliki bentuk
seperti berikut:
anxn + an-1xn-1 + an-2xn-2 + … + a2x2 + a1x + a0
dengan :
an, an-1, an-2, …, a2, a1, a0 adalah bilangan-bilangan real dengan an ≠ 0.
an adalah dari x2, an-1 adalah koefisien dari xn-1, an-2 adalah koefisie dari xn-2,
…. , demikian seterusnya. a0 disebut suku tetap (konstanta). n adalah
bilangan cacah yang menyatakan derajat suku banyak.
Pangkat tertinggi pada suatu polinomial menunjukkan orde atau derajat
dari polinomial tersebut.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1.1 Operasi Antar Suku Banyak
2.1.1.1 Penjumlahan dan Pengurangan Suku Banyak
Penjumlahan atau pengurangan sukubanyak f(x) dengan
sukubanyak g(x) dapat ditentukan dengan cara menjumlahkan atau
mengurangkan suku-suku yangn sejenis dari kedua suku banyak itu.
Untuk mempermudah perhitungan, biasakanlah menyusun tiap suku
banyak dalam eksponen atau pangkat turun.
Contoh : f (x) = 3x4 – 2x3 + 5x2 – 4x + 3 , g(x) = 4x3 – 6x2 + 7x – 1
Tentukan : f (x) + g(x)
Jawab : = f (x) + g(x)
= (3x4 – 2x3 + 5x2 – 4x + 3) + (4x3 – 6x2 + 7x – 1)
= 3x4 + (-2 +4)x3 + (5-6)x2 + (-4+7)x + (3-1)
= 3x4 + 2 x3 – 1x2 + 3x + 2
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1.1.2 Perkalian Suku Banyak
Perkalian suku banyak f(x) dengan suku banyak g(x) dapat
ditentukan dengan cara mengalikan suku-suku dari kedua
sukubanyak itu. Dalam mengalikan suku-suku dari kedua buah
sukubanyak itu digunakan sifat distributif perkalian, baik distributif
perkalian terhadap penjumlahan maupun distributif perkalian
terhadap pengurangan. Maka berlaku sifat :
am x an = amn
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1.2 Kesamaan Suku Banyak
Suku banyak f(x) dikatakan memiliki kesamaan dengan suku banyak
g(x), jika kedua suku banyak itu mempunyai nilai yang sama untuk
variabel x bilangan real. Kesamaan dua suku banyak f(x) dan g(x) itu di
tulis sebagai
f(x) = g(x)
CONTOH : Tentukan nilai a pada kesamaan x2 – 3x + 14 ≡ (x – 1) (x – 2) +
3a.
JAWAB : Jabarkan bagian ruas kanan kesamaan
x2 – 3x + 14 ≡ x2 – 3x + 2 + 3a
x2 – 3x + 14 ≡ x2 – 3x + (2 + 3a)
Dengan menggunakan sifat kesamaan suku banyak, diperoleh :
14 = 2 +3a
a = 4
BAB II
KAJIAN TEORI
2.2 Nilai Suku Banyak
2.2.1 Menentukan Nilai Suku Banyak dengan Subtitusi
Misalkan kita mempunyai sebuah fungsi f(x) = 2x2+3x-4. Untuk
menentukan nilai f untuk x = 3, kita bisa menyubtitusikan x = 3 ke dalam
fungsi di atas. Maka diperoleh :
f(x) = 2x2+3x-4
f(x) = 2(3)2+3(3) – 4
f(x) = 2(9)+9 – 4
f(x) = 2
Jadi, nilai f(x) = 2x2+3x-4 untuk x=3 adalah 23.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.2 Nilai Suku Banyak
2.2.2 Menentukan Nilai Suku Banyak dengan Cara Sintetik
Dalam menentukan nilai suku banyak dengan sintetik, harus
diurutkan suku banyak tersebut dalam pangkat turun.
Misalkan : f(x) = a3x3 + a2x2 + a1x +a 0
Kita ubah f(x) menjadi f(x) = (a3x2 + a2x + a1)x +a 0
=((a3x + a2)x + a1)x +a 0
Bentuk f(x)=((a3x + a2)x + a1)x +a 0 disebut bentuk bagan. Nilai suku
banyak untuk x = k adalah f(x)=((a3x + a2)x + a1)x +a 0
Jika persamaan terakhir dituliskan dalam bentuk skema atau sintetik,
tampak seperti berikut.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.2 Nilai Suku Banyak
2.2.2 Menentukan Nilai Suku Banyak dengan Cara Sintetik
BAB II
KAJIAN TEORI
2.3 Konsep Pembagian
Hubungan antara yang Dibagi, Pembagi, Hasil bagi, dan Sisa
Pembagian. Sebagai ilustrasi, misalnya bilangan 4.369 dibagi dengan 14
dapat diselesaikan dengan metode bersusun pendek seperti di perlihatkan
pada bagan di bawah. Dari bagan ini terlihat bahwa 4.369 dibagi dengan 14
memberikan hasil bagi 312 dengan sisa pembgian 1.
4.369 = 14 x 312 + 1
↑ ↑ ↑ ↑
Yang dibagi Pembagi hasil bagi sisa
pembagian
f(x) = p(x) x H(x) + sisa
BAB II
KAJIAN TEORI
2.3 Konsep Pembagian
2.3.1 Pembagian Suku Banyak dengan Pembagi Berbentuk Linear
Cara yang akan digunakan untuk membagi suku banyak dengan
pembagi berbentuk linear di kenal sebagai Metode Horner. Ada 2
macam pembagi berbentuk linear yang akan dibicarakan disini, yaitu
pembagi berbentuk (x – k) dan (ax + b).
2.3.1.1 Pembagian Suku banyak dengan (x – k)
Persamaan yang menghubungkan suku banyak yang dibagi f(x)
dengan suku banyak pembagi (x – k), suku banyak hasil bagi H(x),
dan sisa pembagian S adalah
f(x) = (x – k) ∙ H(x) + S
BAB II
KAJIAN TEORI
2.3.1.1 Pembagian Suku banyak dengan (x – k)
Menentukan hasil bagi H(x) dan sisa pembagian S pada
pembagian suku banyak f(x) oleh (x – k) dengan menggunakan
bantuan bagan atau skema dikenal sebagai metode pembagian
sintetik atau metode horner.
2.3.1.2 Pembagian Suku Banyak dengan (ax + b)
Misalkan k adalah bilangan rasional yang ditentukan oleh k = - ,
sehingga bentuk x – k menjadi x – (- ) = x + . Jika suku banyak f(x)
dibagi dengan x + memberikan hasilnya H(x) dan sisa pembagian S,
maka diperoleh hubungan.
f(x) = (x + ) ∙ H(x) + S
BAB II
KAJIAN TEORI
2.3.1.2 Pembagian Suku Banyak dengan (ax + b)
Berdasarkan persamaan tersebut terlihat bahwa hasil bagi H(x)
dan sisa S dapat ditentukan dengan metode pembagian sintetik atau
metode horner, hanya saja nilai k harus diganti dengan.
f(x) = (x + ) ∙ H(x) + S
f(x) = (ax + b) ∙ H(x) + S
f(x) = (ax + b) ∙ + S
Persamaan tersebut menunjukkan bahwa suku banyak f(x) dibagi
dengan (ax + b) memberikan hasil bagi dan sisa pembagian S.
Koefisien-koefisien dari H(x) dan sisa S dapat ditentukan dengan
metode pembagian sintetik atau metode horner, hanya saja nilai k
harus diganti dengan k = .
BAB II
KAJIAN TEORI
2.3.2 Pembagian Suku Banyak dengan Pembagi Berbentuk Kuadrat
Misalkan suku banyak f(x) dibagi dengan ax2 + bx + c (a ≠ 0 dan
bentuk ax2 + bx + c dapat difaktorkan atau yang tidak dapat
difaktorkan), maka hasil bagi dan sisa pada pembagian suku banyak itu
dapat ditentukan dengan metode pembagian bersusun pendek yang
pernah dipelajar sebelumnya.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.4 Teorema Sisa
Misalkan suku banyak f(x) dibagi dengan P(x) memberikan hasil bagi H(x)
dengan sisa pembagian S(x). Persamaan yang menyatakan hubungan
antara f(x) dengan P(x), H(x), dan S(x) adalah:
f(x) = P(x) ∙ H(x) + S(x)
dengan keterangan :
 f(x) sebagai suku banyak yang dibagi, misalnya diketahui berderajat n.
 P(x) sebagai suku banyak pembagi, misalnya diketahui berderajat m dan
m≤ n.
 H(x) sebagai suku banyak hasil bagi, berderajat (n-m) yaitu derajat suku
banyak yang di bagi dikurangi dengan derajat suku banyak pembagi.
 S(x) sebagai suku banyak sisa pembagian, berderajat paling tinggi atau
maksimum (m – 1) yaitu berderajat maksimum satu kurangnya dari
derajat suku bayak pembagi.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.4 Teorema Sisa
2.4.1 Pembagi Berbentuk (x – k)
Jika suku banyak pembagi P(x) = (x – k), maka persamaan
sebelumnya dapat ditulis menjadi
f(x) = (x – k) ∙ H(x) + S
Persamaan ini berlaku untuk semua bilangan real x. Karena suku
banyak pembagi P(x) = (x – k) berderajat satu, maka sisa pembagian S
maksimum berderajat nol, yaitu sebuah konstanta yang tidak memuat x.
Sisa pembagian S di tentukan dengan menggunakan teorema berikut.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.4.1 Pembagi Berbentuk (x – k)
 Teorema 1
Jika suku banyak f(x) berderajat n dibagi dengan (x – k) maka
sisanya ditentukan oleh :
S = f(k)
Teorema tersebut dikenal sebagai teorema sisa atau Dalil sisa
 Bukti Teorema 1
Perhatikan kembali persamaan, f(x) = (x – k) ∙ H(x) + S. Karena
persamaan itu berlaku untuk semua bilangan real x, maka dengan
menyulihkan atau substitusi x = k ke dalam persamaan itu, diperoleh
:
f(k) = (k – k) ∙ H(k) + S = 0 ∙ H(k) + S = 0 + S
S = f(k)
Jadi, terbukti bahwa sisa pembagian S = f(k).
BAB II
KAJIAN TEORI
2.4.2 Pembagi Berbentuk (ax + b)
Dalam pembahasan sebelumnya telah ditunjukkan bahwa
pembagian suku banyak f(x) dengan (ax + b) memberikan hasil bagi dan
sisa pembagian S. Pernyataan ini dituliskan dalam persamaan berikut.
f(x) = (ax + b) ∙ + S
Persamaan diatas berlaku untuk semua bilangan real x.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.4.2 Pembagi Berbentuk (ax + b)
 Teorema 2
Jika suku banyak f(x) berderajat n dibagi dengan (ax + b) maka
sisanya ditentukan oleh
S = f(- )
 Bukti Teorema 2
Perhatikan kembali persamaan : f(x) = (ax + b) ∙ + S. Persamaan
ini berlaku untuk semua bilangan real x, maka dengan substitusi nilai
x = ke persamaan di atas dan akan diperoleh:
↔f( - ) = {a (- ) + b} ∙ { } + S = {- b + b} ∙ { } + S
↔ f( - ) = 0 ∙ { } + S = 0 + S
↔ S = f( - )
Jadi, terbukti bahwa sisa pembagian S = f( - ).
BAB II
KAJIAN TEORI
2.4.3 Pembagi Berbentuk (x – a)(x – b)
Menurut alogaritma pembagian suku banyak dengan pembagi (x –
a)(x – b) maka f(x) dapat dituliskan sebagai berikut.
f(x) = (x – a)(x – b) .H(x) + S(x)
dengan S(x) = px + q, p dan q merupakan koefisien sisa pembagi.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.5 Teorema Faktor
Teorema Faktor di sini merupakan teorema 4 yang dibahas dalam
Laporan Matematika Polinomial tersebut.
 Teorema 4
Misalkan f(x) adalah sebuah suku banyak, (x – k) adalah faktor dari
f(x) jika dan hanya jika f(k) = 0.
Teorema tersebut dikenal sebagai teorema faktor. Dalam teorema
faktor memuat kata hubung jika dan hanya jika. Sehingga sebuah
teorema faktor itu dapat dibaca sebagai berikut.
 Jika (x – k) adalah faktor dari f(x) maka f(k) = 0 dan
 Jika f(k) = 0 maka (x – k) adalah faktor dari f(x).
BAB II
KAJIAN TEORI
2.5 Teorema Faktor
 Bukti Teorema 4
Misalkan (x – k) adalah faktor dari f(x), maka f(x) dapat dituliskan
sebagai f(x) = (x – k) ∙ H(x) dengan H(x) adalah suku banyak hasil bagi
dengan bentuk tertentu.
Substitusi nilai x = ke dalam persamaan f(x) = (x – k) ∙ H(x), sehingga
diperoleh:
↔ f(k) = (k – k) ∙ H(k)
↔ f(k) = 0 ∙ H(k)
↔ f(k) = 0
Jadi, jika (x – k) adalah faktor dari f(x) maka f(k) = 0.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.6 Akar – Akar Rasional dari Persamaan Suku Banyak
Misalkan f(x) adalah suku banyak, (x – k) merupakan faktor dari f(x) jika
dan hanya jika f(x) = 0. Sedangkan f(k) = 0 jika dan hanya jika k adalah akar
persamaan f(x) = 0. Dengan menggunakan kaidah silogisme pada dua
pernyataan tersebut, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.
Misalkan f(x) adalah sebuah suku banyak. (x – k ) adalah faktor dari f(x)
jika dan hanya jika k adalah akar dari f(x) = 0. k disebut akar atau nilai nol
dari persamaan suku banyak f(x) = 0.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.6 Akar – Akar Rasional dari Persamaan Suku Banyak
 Misalnya :
Tunjukkan bahwa salah satu akar persamaan suku banyak x3 – 7x – 6
= 0 adalah 3. Kemudian tentukan akar- akar yang lain.
 Jawab :
Misalkan f(x) = x3 – 7x – 6. Untuk menunjukkan bahwa 3 adalah akar
dari f(x) = 0, cukup dperlihatkan bahwa f(3) = 0. Karena f(3) = 0, maka 3
adalah akar dari persamaan f(x) = x3 – 7x – 6 = 0.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.6 Akar – Akar Rasional dari Persamaan Suku Banyak
 Untuk menentukan akar-akar yang lain, dicari terlebih dahulu hasil
bagi f(x) = x3 – 7x – 6 dengan x – 3. Hasil bagi itu ditentukan dengan
metode pembagian sintetik sebagai berikut
Hasil baginya adalah H(x) =
x2 + 3x + 2 = (x + 1) (x + 2).
Jadi, akar-akar yang lainnya
adalah x = -1 dan x = -2.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.7 Sifat Akar – Akar Suku Banyak
2.7.1 Pada Persamaan Berderajat 3
ax3 + bx2 + cx + d = 0 akan mempunyai akar-akar x1, x2, x3 dengan
sifat :
Jumlah 1 akar : x1 + x2 + x3 = – b/a
Jumlah 2 akar : x1.x2 + x1.x3 + x2.x3 = c/a
Hasil kali 3 akar : x1.x2.x3 = – d/a
2.7.2 Pada persamaan berderajat 4:
ax4 + bx3 + cx2 + dx + e = 0 akan mempunyai akar-akar x1, x2, x3, x4
dengan sifat :
Jumlah 1 akar : x1 + x2 + x3 + x4 = – b/a
Jumlah 2 akar : x1.x2 + x1.x3 + x1.x4 + x2.x3 + x2.x4 + x3.x4 = c/a
Jumlah 3 akar : x1.x2.x3 + x1.x2.x4 + x2.x3.x4 = – d/a
Hasil kali 4 akar : x1.x2.x3.x4 = e/a
BAB III
Pembahasan
Contoh Permasalahan Suku Banyak dan Penyelesaiannya
1. Polinom 2x4 – 7x3 + 8x – 12 dapat
dinyatakan sebagai?
Contoh Permasalahan Suku Banyak dan Penyelesaiannya
1. Polinom dituliskan secara lengkap dengan
menambahkan variable x berpangkat
berurutan tertentu yang memiliki koefisien 0,
sehingga tidak berpengaruh pada hasil akhir
suku banyak. polinom memiliki variable
berpangkat yang terurut, dari yang paling
tinggi ke yang paling rendah. Polinom 2x4 – 7x3
+ 8x – 12 tidak memiliki variable x2, sehingga
eksponen tidak terurut. Oleh karena itu,
tambahkan 0x2 setelah 7x3 untuk
mengurutkan eksponen, sehingga menjadi x4
– 0x2 7x3 + 8x – 12.
Contoh Permasalahan Suku Banyak dan Penyelesaiannya
2. Carilah sisa pembagian dari (4x3 + 2x2 – 4x +
6) : (x – 3) tanpa melakukan pembagian
terlebih dahulu!
Contoh Permasalahan Suku Banyak dan Penyelesaiannya
2. Suku banyak P(x) = (4x3 + 2x2 – 4x + 6) dibagi
dengan (x – 3) sisanya adalah S = P = P (3).
Jadi, dengan mensubtitusikan x = 3 ke dalam
fungsi P(x), diperoleh, P(3) = (4(3)3 + 2(3)2 –
4(3) + 6) = 120. Dengan demikian, sisa
pembagiannya adalah 120.
Contoh Permasalahan Suku Banyak dan Penyelesaiannya
3. Suku banyak f(x) = 2x5 – 3x4 + 2x3 – px +10,
untuk x = 2 adalah f(2) = 38. Tentukan nilai p!
Contoh Permasalahan Suku Banyak dan Penyelesaiannya
3.
f(2) = 38
f(2) = 42 – 2p
38 = 42 – 2p
2p = 4
p = 2, sehingga nilai p adalah 2.
Contoh Permasalahan Suku Banyak dan Penyelesaiannya
4. Jika merupakan akar-akar persamaan 2x3
+ x2 – 13x + a = 0, tentukan nilai a!
Contoh Permasalahan Suku Banyak dan Penyelesaiannya
4.
Jadi, nilai a adalah 6.
Contoh Permasalahan Suku Banyak dan Penyelesaiannya
5. Tentukanlah nilai p agar pembagian (6x2 +
7x – 5) : (px – 1) menghasilkan sisa pembagian
yang bernilai 0!
Contoh Permasalahan Suku Banyak dan Penyelesaiannya
5. Suku banyak P(x) = (6x2 + 7x – 5) dibagi
dengan (px – 1), sisanya adalah s = p .
Jadi, dengan mensubtitusikan x = ke dalam
fungsi P(x), diperoleh : click it!
Contoh Permasalahan Suku Banyak dan Penyelesaiannya
Terima
KasihOleh :
Arjuna Adhe Wijaya (05), Bagus Aji Pangestu (06),
Dhea Rohmawati (08), Shafira Hany Maris (29)
- X MIA B-
DAFTAR PUSTAKA
⊸http://id.wikipedia.org/wiki/Polinomial diunduh tanggal 16 Mei 2015, pukul 19.00
⊸Wahyudi Soegeng dalam
http://educationshare4.blogspot.com/2013/06/polinomial-suku-banyak_4.html
diunduh tanggal 16 Mei 2015, pukul 19.10
⊸Alam Akbar dalam
http://akbarpelatnas11.blogspot.com/ diunduh tanggal 16 Mei 2015, pukul
19.25
⊸Utama Ardian Sandra dalam
http://ardiangood.blogspot.com/2011/01/penerapan-suku-banyak-polinom-
dalam.html diunduh tanggal 16 Mei 2015, pukul 19.45
⊸Faris Irfan dalam
http://4soalmatematika.blogspot.com/2013/06/soal-suku-banyak-dengan-
pembahasan.html diunduh tanggal 16 Mei 2015, pukul 20.11

More Related Content

What's hot

Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)
Nerossi Jonathan
 
Homomorfisma grup
Homomorfisma grupHomomorfisma grup
Homomorfisma grup
Yadi Pura
 
Bilangan kompleks
Bilangan kompleksBilangan kompleks
Bilangan kompleks
PT.surga firdaus
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Arvina Frida Karela
 
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKATDERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKATyuni dwinovika
 
Bab v-probabilitas
Bab v-probabilitasBab v-probabilitas
Bab v-probabilitasAndina Titra
 
2 deret fourier
2 deret fourier2 deret fourier
2 deret fourier
Simon Patabang
 
Barisan dan deret aritmatika dan geometri
Barisan dan deret aritmatika dan geometriBarisan dan deret aritmatika dan geometri
Barisan dan deret aritmatika dan geometri
sintia 67
 
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
Kelinci Coklat
 
Teori Group
Teori GroupTeori Group
Powerpoint Suku Banyak
Powerpoint Suku BanyakPowerpoint Suku Banyak
Powerpoint Suku Banyak
reno sutriono
 
Fungsi Pembangkit
Fungsi PembangkitFungsi Pembangkit
Fungsi Pembangkit
St. Risma Ayu Nirwana
 
Materi Relasi dan Fungsi
 Materi Relasi dan Fungsi Materi Relasi dan Fungsi
Materi Relasi dan Fungsi
siska sri asali
 
Makalah relasi
Makalah relasiMakalah relasi
Makalah relasi
Taqwa nuddin
 
Fungsi phi dan teorema euler
Fungsi phi dan teorema eulerFungsi phi dan teorema euler
Fungsi phi dan teorema eulervionk
 
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsistenMenentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsistenBAIDILAH Baidilah
 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Charro NieZz
 
Bahan ajar materi peluang kelas viii
Bahan ajar materi peluang kelas viiiBahan ajar materi peluang kelas viii
Bahan ajar materi peluang kelas viii
MartiwiFarisa
 
Vektor, Aljabar Linier
Vektor, Aljabar LinierVektor, Aljabar Linier
Vektor, Aljabar Linier
SartiniNuha
 

What's hot (20)

Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)
 
Homomorfisma grup
Homomorfisma grupHomomorfisma grup
Homomorfisma grup
 
Bilangan kompleks
Bilangan kompleksBilangan kompleks
Bilangan kompleks
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
 
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKATDERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
 
Bab v-probabilitas
Bab v-probabilitasBab v-probabilitas
Bab v-probabilitas
 
2 deret fourier
2 deret fourier2 deret fourier
2 deret fourier
 
Barisan dan deret aritmatika dan geometri
Barisan dan deret aritmatika dan geometriBarisan dan deret aritmatika dan geometri
Barisan dan deret aritmatika dan geometri
 
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
 
Teori Group
Teori GroupTeori Group
Teori Group
 
Powerpoint Suku Banyak
Powerpoint Suku BanyakPowerpoint Suku Banyak
Powerpoint Suku Banyak
 
Graf 2
Graf 2Graf 2
Graf 2
 
Fungsi Pembangkit
Fungsi PembangkitFungsi Pembangkit
Fungsi Pembangkit
 
Materi Relasi dan Fungsi
 Materi Relasi dan Fungsi Materi Relasi dan Fungsi
Materi Relasi dan Fungsi
 
Makalah relasi
Makalah relasiMakalah relasi
Makalah relasi
 
Fungsi phi dan teorema euler
Fungsi phi dan teorema eulerFungsi phi dan teorema euler
Fungsi phi dan teorema euler
 
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsistenMenentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2
 
Bahan ajar materi peluang kelas viii
Bahan ajar materi peluang kelas viiiBahan ajar materi peluang kelas viii
Bahan ajar materi peluang kelas viii
 
Vektor, Aljabar Linier
Vektor, Aljabar LinierVektor, Aljabar Linier
Vektor, Aljabar Linier
 

Similar to Polinomial (Suku Banyak)

Polinomial (Suku Banyak)
Polinomial (Suku Banyak)Polinomial (Suku Banyak)
Polinomial (Suku Banyak)
shafirahany22
 
sukubanyak
sukubanyaksukubanyak
sukubanyakmfebri26
 
4. Suku Banyak (Barisan dan Deret).pptx
4. Suku Banyak (Barisan dan Deret).pptx4. Suku Banyak (Barisan dan Deret).pptx
4. Suku Banyak (Barisan dan Deret).pptx
FaishalAkbar10
 
Ppt suku banyak (2)
Ppt suku banyak (2)Ppt suku banyak (2)
Ppt suku banyak (2)
1810715001
 
RPP Suku Banyak
RPP Suku BanyakRPP Suku Banyak
RPP Suku Banyak
Jazz Michele Pasaribu
 
Suku Banyak
Suku BanyakSuku Banyak
Suku Banyak
trisno direction
 
Polynomials SMA Global Prestasi XI SC 2
Polynomials SMA Global Prestasi XI SC 2Polynomials SMA Global Prestasi XI SC 2
Polynomials SMA Global Prestasi XI SC 2
MOSESNAMSA
 
Suku banyak
Suku banyakSuku banyak
Suku banyak
Juwita Suwendo
 
polinomial.ppt
polinomial.pptpolinomial.ppt
polinomial.ppt
ssuserbf58ae
 
polinomial.ppt
polinomial.pptpolinomial.ppt
polinomial.ppt
ssuserb7d229
 
polinomial.ppt
polinomial.pptpolinomial.ppt
polinomial.ppt
suci870827
 
polinomial.ppt
polinomial.pptpolinomial.ppt
polinomial.ppt
UbaidillahUbaidillah30
 
Polinomial editan
Polinomial editanPolinomial editan
Polinomial editan
Azzam Zembrot
 
Polinomial
PolinomialPolinomial
pembagian suku banyak kelompok 5
pembagian suku banyak kelompok 5pembagian suku banyak kelompok 5
pembagian suku banyak kelompok 5
Mahmudaah Mahmudaah
 
Science Math - Polinomial
Science Math - Polinomial Science Math - Polinomial
Science Math - Polinomial
Juanitabintang
 
Makalah mtk
Makalah mtkMakalah mtk
Makalah mtk
Cristover Fernando
 
Suku banyak
Suku banyakSuku banyak
Suku banyak
shafiramulyani
 
Suku banyak
Suku banyakSuku banyak
Suku banyak
petrus fendiyanto
 
Materi aljabar polinomial
Materi aljabar polinomialMateri aljabar polinomial
Materi aljabar polinomial
Sriwijaya University
 

Similar to Polinomial (Suku Banyak) (20)

Polinomial (Suku Banyak)
Polinomial (Suku Banyak)Polinomial (Suku Banyak)
Polinomial (Suku Banyak)
 
sukubanyak
sukubanyaksukubanyak
sukubanyak
 
4. Suku Banyak (Barisan dan Deret).pptx
4. Suku Banyak (Barisan dan Deret).pptx4. Suku Banyak (Barisan dan Deret).pptx
4. Suku Banyak (Barisan dan Deret).pptx
 
Ppt suku banyak (2)
Ppt suku banyak (2)Ppt suku banyak (2)
Ppt suku banyak (2)
 
RPP Suku Banyak
RPP Suku BanyakRPP Suku Banyak
RPP Suku Banyak
 
Suku Banyak
Suku BanyakSuku Banyak
Suku Banyak
 
Polynomials SMA Global Prestasi XI SC 2
Polynomials SMA Global Prestasi XI SC 2Polynomials SMA Global Prestasi XI SC 2
Polynomials SMA Global Prestasi XI SC 2
 
Suku banyak
Suku banyakSuku banyak
Suku banyak
 
polinomial.ppt
polinomial.pptpolinomial.ppt
polinomial.ppt
 
polinomial.ppt
polinomial.pptpolinomial.ppt
polinomial.ppt
 
polinomial.ppt
polinomial.pptpolinomial.ppt
polinomial.ppt
 
polinomial.ppt
polinomial.pptpolinomial.ppt
polinomial.ppt
 
Polinomial editan
Polinomial editanPolinomial editan
Polinomial editan
 
Polinomial
PolinomialPolinomial
Polinomial
 
pembagian suku banyak kelompok 5
pembagian suku banyak kelompok 5pembagian suku banyak kelompok 5
pembagian suku banyak kelompok 5
 
Science Math - Polinomial
Science Math - Polinomial Science Math - Polinomial
Science Math - Polinomial
 
Makalah mtk
Makalah mtkMakalah mtk
Makalah mtk
 
Suku banyak
Suku banyakSuku banyak
Suku banyak
 
Suku banyak
Suku banyakSuku banyak
Suku banyak
 
Materi aljabar polinomial
Materi aljabar polinomialMateri aljabar polinomial
Materi aljabar polinomial
 

More from shafirahany22

Strategi dan manajemen risiko penagihan pajak
Strategi dan manajemen risiko penagihan pajakStrategi dan manajemen risiko penagihan pajak
Strategi dan manajemen risiko penagihan pajakshafirahany22
 
Rukun dan Syarat Nikah
Rukun dan Syarat NikahRukun dan Syarat Nikah
Rukun dan Syarat Nikah
shafirahany22
 
Pandangan Ulama tentang Qada dan Qadar
Pandangan Ulama tentang Qada dan QadarPandangan Ulama tentang Qada dan Qadar
Pandangan Ulama tentang Qada dan Qadar
shafirahany22
 
Sistem Hormon pada Manusia
Sistem Hormon pada ManusiaSistem Hormon pada Manusia
Sistem Hormon pada Manusia
shafirahany22
 
Tokoh Penyebar Islam di Tanah Jawa - Wali Songo
Tokoh Penyebar Islam di Tanah Jawa - Wali SongoTokoh Penyebar Islam di Tanah Jawa - Wali Songo
Tokoh Penyebar Islam di Tanah Jawa - Wali Songo
shafirahany22
 
Mitokondria - The House Power of Cell
Mitokondria - The House Power of CellMitokondria - The House Power of Cell
Mitokondria - The House Power of Cell
shafirahany22
 
Teks Eksposisi - Integrasi ASEAN dalam Plurilingualisme
Teks Eksposisi - Integrasi ASEAN dalam PlurilingualismeTeks Eksposisi - Integrasi ASEAN dalam Plurilingualisme
Teks Eksposisi - Integrasi ASEAN dalam Plurilingualisme
shafirahany22
 
Teks Eksposisi - Benua Atlantis di Kaki Indonesia
Teks Eksposisi - Benua Atlantis di Kaki IndonesiaTeks Eksposisi - Benua Atlantis di Kaki Indonesia
Teks Eksposisi - Benua Atlantis di Kaki Indonesia
shafirahany22
 
Laporan Pengolahan Inovasi Jamur Tiram dan Tahu pada Makanan Tradisional Mart...
Laporan Pengolahan Inovasi Jamur Tiram dan Tahu pada Makanan Tradisional Mart...Laporan Pengolahan Inovasi Jamur Tiram dan Tahu pada Makanan Tradisional Mart...
Laporan Pengolahan Inovasi Jamur Tiram dan Tahu pada Makanan Tradisional Mart...
shafirahany22
 
Makalah BPK dan Kekuasaan Kehakiman
Makalah BPK dan Kekuasaan KehakimanMakalah BPK dan Kekuasaan Kehakiman
Makalah BPK dan Kekuasaan Kehakiman
shafirahany22
 
Pantun Berbalas
Pantun BerbalasPantun Berbalas
Pantun Berbalas
shafirahany22
 
Makalah Kebijakan Ekonomi Moneter dan Fiskal
Makalah Kebijakan Ekonomi Moneter dan FiskalMakalah Kebijakan Ekonomi Moneter dan Fiskal
Makalah Kebijakan Ekonomi Moneter dan Fiskal
shafirahany22
 
Laporan PKW Pemanfaatan Limbah Kardus Bekas
Laporan PKW Pemanfaatan Limbah Kardus BekasLaporan PKW Pemanfaatan Limbah Kardus Bekas
Laporan PKW Pemanfaatan Limbah Kardus Bekas
shafirahany22
 
Membedah Struktur Teks Anekdot
Membedah Struktur Teks AnekdotMembedah Struktur Teks Anekdot
Membedah Struktur Teks Anekdot
shafirahany22
 
Cara Pembuatan Masker Alami Berbahan Dasar Kopi
Cara Pembuatan Masker Alami Berbahan Dasar KopiCara Pembuatan Masker Alami Berbahan Dasar Kopi
Cara Pembuatan Masker Alami Berbahan Dasar Kopi
shafirahany22
 
Kerajaan Islam Demak-Mataram
Kerajaan Islam Demak-MataramKerajaan Islam Demak-Mataram
Kerajaan Islam Demak-Mataram
shafirahany22
 
Iman kepada Hari Akhir
Iman kepada Hari AkhirIman kepada Hari Akhir
Iman kepada Hari Akhir
shafirahany22
 
Berbuat Ihsan kepada Alam Semesta
Berbuat Ihsan kepada Alam SemestaBerbuat Ihsan kepada Alam Semesta
Berbuat Ihsan kepada Alam Semesta
shafirahany22
 
Asuransi dalam Islam
Asuransi dalam IslamAsuransi dalam Islam
Asuransi dalam Islam
shafirahany22
 
Iman kepada Malaikat
Iman kepada MalaikatIman kepada Malaikat
Iman kepada Malaikat
shafirahany22
 

More from shafirahany22 (20)

Strategi dan manajemen risiko penagihan pajak
Strategi dan manajemen risiko penagihan pajakStrategi dan manajemen risiko penagihan pajak
Strategi dan manajemen risiko penagihan pajak
 
Rukun dan Syarat Nikah
Rukun dan Syarat NikahRukun dan Syarat Nikah
Rukun dan Syarat Nikah
 
Pandangan Ulama tentang Qada dan Qadar
Pandangan Ulama tentang Qada dan QadarPandangan Ulama tentang Qada dan Qadar
Pandangan Ulama tentang Qada dan Qadar
 
Sistem Hormon pada Manusia
Sistem Hormon pada ManusiaSistem Hormon pada Manusia
Sistem Hormon pada Manusia
 
Tokoh Penyebar Islam di Tanah Jawa - Wali Songo
Tokoh Penyebar Islam di Tanah Jawa - Wali SongoTokoh Penyebar Islam di Tanah Jawa - Wali Songo
Tokoh Penyebar Islam di Tanah Jawa - Wali Songo
 
Mitokondria - The House Power of Cell
Mitokondria - The House Power of CellMitokondria - The House Power of Cell
Mitokondria - The House Power of Cell
 
Teks Eksposisi - Integrasi ASEAN dalam Plurilingualisme
Teks Eksposisi - Integrasi ASEAN dalam PlurilingualismeTeks Eksposisi - Integrasi ASEAN dalam Plurilingualisme
Teks Eksposisi - Integrasi ASEAN dalam Plurilingualisme
 
Teks Eksposisi - Benua Atlantis di Kaki Indonesia
Teks Eksposisi - Benua Atlantis di Kaki IndonesiaTeks Eksposisi - Benua Atlantis di Kaki Indonesia
Teks Eksposisi - Benua Atlantis di Kaki Indonesia
 
Laporan Pengolahan Inovasi Jamur Tiram dan Tahu pada Makanan Tradisional Mart...
Laporan Pengolahan Inovasi Jamur Tiram dan Tahu pada Makanan Tradisional Mart...Laporan Pengolahan Inovasi Jamur Tiram dan Tahu pada Makanan Tradisional Mart...
Laporan Pengolahan Inovasi Jamur Tiram dan Tahu pada Makanan Tradisional Mart...
 
Makalah BPK dan Kekuasaan Kehakiman
Makalah BPK dan Kekuasaan KehakimanMakalah BPK dan Kekuasaan Kehakiman
Makalah BPK dan Kekuasaan Kehakiman
 
Pantun Berbalas
Pantun BerbalasPantun Berbalas
Pantun Berbalas
 
Makalah Kebijakan Ekonomi Moneter dan Fiskal
Makalah Kebijakan Ekonomi Moneter dan FiskalMakalah Kebijakan Ekonomi Moneter dan Fiskal
Makalah Kebijakan Ekonomi Moneter dan Fiskal
 
Laporan PKW Pemanfaatan Limbah Kardus Bekas
Laporan PKW Pemanfaatan Limbah Kardus BekasLaporan PKW Pemanfaatan Limbah Kardus Bekas
Laporan PKW Pemanfaatan Limbah Kardus Bekas
 
Membedah Struktur Teks Anekdot
Membedah Struktur Teks AnekdotMembedah Struktur Teks Anekdot
Membedah Struktur Teks Anekdot
 
Cara Pembuatan Masker Alami Berbahan Dasar Kopi
Cara Pembuatan Masker Alami Berbahan Dasar KopiCara Pembuatan Masker Alami Berbahan Dasar Kopi
Cara Pembuatan Masker Alami Berbahan Dasar Kopi
 
Kerajaan Islam Demak-Mataram
Kerajaan Islam Demak-MataramKerajaan Islam Demak-Mataram
Kerajaan Islam Demak-Mataram
 
Iman kepada Hari Akhir
Iman kepada Hari AkhirIman kepada Hari Akhir
Iman kepada Hari Akhir
 
Berbuat Ihsan kepada Alam Semesta
Berbuat Ihsan kepada Alam SemestaBerbuat Ihsan kepada Alam Semesta
Berbuat Ihsan kepada Alam Semesta
 
Asuransi dalam Islam
Asuransi dalam IslamAsuransi dalam Islam
Asuransi dalam Islam
 
Iman kepada Malaikat
Iman kepada MalaikatIman kepada Malaikat
Iman kepada Malaikat
 

Recently uploaded

Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 

Recently uploaded (20)

Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 

Polinomial (Suku Banyak)

  • 2. Proyek Matematika POLINOMIALOleh : Arjuna Adhe Wijaya (05), Bagus Aji Pangestu (06), Dhea Rohmawati (08), Shafira Hany Maris (29) - X MIA B- PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 1 PROBOLINGGO Jl. Soekarno Hatta 137 Probolinggo Telp./ Fax. (0335) 421566 Website: http://sman1-prob.sch.id e-mail: sman1.prob@yahoo.co.id
  • 4. BAB I PENDAHULUAN Suku banyak merupakan suatu konsep pengerjaan dalam proses hitung berbentuk (anxn + an-1xn-1 +an-2xn-2 + … + xo ). Dalam kehidupan sehari-hari penghitungan dalam suku banyak tidak terlalu digunakan karena prosesnya terlalu banyak dan rumit. Dalam penerapannya, suku banyak biasanya digunakan untuk membuat suatu alat transportasi atau yang lainnya. Misal pada alat transportasi, suku banyak digunakan untuk menentukan perbandingan antara bagian yang satu dengan bagian yang lainnya. Dalam hal ini penggunanya bisa mengukur dan mempertimbangkan suatu ukuran yang diinginkan agar bisa mengetahui keseimbangan, berat, struktur, bentuk, dan ukuran alat tersebut. Jika unsur-unsur tersebut diketahui maka pengerjaan suatu alat transportasi tersebut bisa dipermudah selain itu tidak perlu ada perasaan was-was dalam pembentukan maupun pengerjaannya. Sehingga benda tersebut akan cepat selesai dengan hasil yang memuaskan.
  • 5. BAB I PENDAHULUAN Dalam bidang lain suku banyak digunakan untuk menghitung suatu tumpukan-tumpukan barang yang berbentuk sama dengan jumlah isi yang berbeda. Dengan demikian pengguna bisa mengetahui berapa banyak barang yang ada dalam beberapa tumpukan yang berbeda tempatnya dan jumlahnya. Misalnya ada suatu box kecil yang hanya bisa diisi dengan 20 butir telur. Lalu ada box sedang yang isinya 2 kalinya isi dari box kecil. Dan juga ada box besar yang bisa diisi dengan 4 kalinya box kecil. Jika box kecil ada 3 tumpukan, box sedang ada 1 tumpukan, dan box besar ada 2 tumpukan maka rumusnya yaitu : f(x) = x3 + x32 + x2 f(x) = x3 + 4x2 + 2x f(20) = 203 + 4.202 + 2.20 f(20) = 80000 + 1600 + 40 f(20) = 81640 Jadi jumlah keseluruhan jumlah telur yang ada dari tumpukan-tumpukan tersebut berjumlah 81640 butir telur.
  • 7. BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Suku Banyak Dalam matematika, polinomial atau suku banyak (juga ditulis sukubanyak) adalah pernyataan matematika yang melibatkan jumlahan perkalian pangkat dalam satu atau lebih variabel dengan koefisien. Sebuah polinomial dalam satu variabel dengan koefisien konstan memiliki bentuk seperti berikut: anxn + an-1xn-1 + an-2xn-2 + … + a2x2 + a1x + a0 dengan : an, an-1, an-2, …, a2, a1, a0 adalah bilangan-bilangan real dengan an ≠ 0. an adalah dari x2, an-1 adalah koefisien dari xn-1, an-2 adalah koefisie dari xn-2, …. , demikian seterusnya. a0 disebut suku tetap (konstanta). n adalah bilangan cacah yang menyatakan derajat suku banyak. Pangkat tertinggi pada suatu polinomial menunjukkan orde atau derajat dari polinomial tersebut.
  • 8. BAB II KAJIAN TEORI 2.1.1 Operasi Antar Suku Banyak 2.1.1.1 Penjumlahan dan Pengurangan Suku Banyak Penjumlahan atau pengurangan sukubanyak f(x) dengan sukubanyak g(x) dapat ditentukan dengan cara menjumlahkan atau mengurangkan suku-suku yangn sejenis dari kedua suku banyak itu. Untuk mempermudah perhitungan, biasakanlah menyusun tiap suku banyak dalam eksponen atau pangkat turun. Contoh : f (x) = 3x4 – 2x3 + 5x2 – 4x + 3 , g(x) = 4x3 – 6x2 + 7x – 1 Tentukan : f (x) + g(x) Jawab : = f (x) + g(x) = (3x4 – 2x3 + 5x2 – 4x + 3) + (4x3 – 6x2 + 7x – 1) = 3x4 + (-2 +4)x3 + (5-6)x2 + (-4+7)x + (3-1) = 3x4 + 2 x3 – 1x2 + 3x + 2
  • 9. BAB II KAJIAN TEORI 2.1.1.2 Perkalian Suku Banyak Perkalian suku banyak f(x) dengan suku banyak g(x) dapat ditentukan dengan cara mengalikan suku-suku dari kedua sukubanyak itu. Dalam mengalikan suku-suku dari kedua buah sukubanyak itu digunakan sifat distributif perkalian, baik distributif perkalian terhadap penjumlahan maupun distributif perkalian terhadap pengurangan. Maka berlaku sifat : am x an = amn
  • 10. BAB II KAJIAN TEORI 2.1.2 Kesamaan Suku Banyak Suku banyak f(x) dikatakan memiliki kesamaan dengan suku banyak g(x), jika kedua suku banyak itu mempunyai nilai yang sama untuk variabel x bilangan real. Kesamaan dua suku banyak f(x) dan g(x) itu di tulis sebagai f(x) = g(x) CONTOH : Tentukan nilai a pada kesamaan x2 – 3x + 14 ≡ (x – 1) (x – 2) + 3a. JAWAB : Jabarkan bagian ruas kanan kesamaan x2 – 3x + 14 ≡ x2 – 3x + 2 + 3a x2 – 3x + 14 ≡ x2 – 3x + (2 + 3a) Dengan menggunakan sifat kesamaan suku banyak, diperoleh : 14 = 2 +3a a = 4
  • 11. BAB II KAJIAN TEORI 2.2 Nilai Suku Banyak 2.2.1 Menentukan Nilai Suku Banyak dengan Subtitusi Misalkan kita mempunyai sebuah fungsi f(x) = 2x2+3x-4. Untuk menentukan nilai f untuk x = 3, kita bisa menyubtitusikan x = 3 ke dalam fungsi di atas. Maka diperoleh : f(x) = 2x2+3x-4 f(x) = 2(3)2+3(3) – 4 f(x) = 2(9)+9 – 4 f(x) = 2 Jadi, nilai f(x) = 2x2+3x-4 untuk x=3 adalah 23.
  • 12. BAB II KAJIAN TEORI 2.2 Nilai Suku Banyak 2.2.2 Menentukan Nilai Suku Banyak dengan Cara Sintetik Dalam menentukan nilai suku banyak dengan sintetik, harus diurutkan suku banyak tersebut dalam pangkat turun. Misalkan : f(x) = a3x3 + a2x2 + a1x +a 0 Kita ubah f(x) menjadi f(x) = (a3x2 + a2x + a1)x +a 0 =((a3x + a2)x + a1)x +a 0 Bentuk f(x)=((a3x + a2)x + a1)x +a 0 disebut bentuk bagan. Nilai suku banyak untuk x = k adalah f(x)=((a3x + a2)x + a1)x +a 0 Jika persamaan terakhir dituliskan dalam bentuk skema atau sintetik, tampak seperti berikut.
  • 13. BAB II KAJIAN TEORI 2.2 Nilai Suku Banyak 2.2.2 Menentukan Nilai Suku Banyak dengan Cara Sintetik
  • 14. BAB II KAJIAN TEORI 2.3 Konsep Pembagian Hubungan antara yang Dibagi, Pembagi, Hasil bagi, dan Sisa Pembagian. Sebagai ilustrasi, misalnya bilangan 4.369 dibagi dengan 14 dapat diselesaikan dengan metode bersusun pendek seperti di perlihatkan pada bagan di bawah. Dari bagan ini terlihat bahwa 4.369 dibagi dengan 14 memberikan hasil bagi 312 dengan sisa pembgian 1. 4.369 = 14 x 312 + 1 ↑ ↑ ↑ ↑ Yang dibagi Pembagi hasil bagi sisa pembagian f(x) = p(x) x H(x) + sisa
  • 15. BAB II KAJIAN TEORI 2.3 Konsep Pembagian 2.3.1 Pembagian Suku Banyak dengan Pembagi Berbentuk Linear Cara yang akan digunakan untuk membagi suku banyak dengan pembagi berbentuk linear di kenal sebagai Metode Horner. Ada 2 macam pembagi berbentuk linear yang akan dibicarakan disini, yaitu pembagi berbentuk (x – k) dan (ax + b). 2.3.1.1 Pembagian Suku banyak dengan (x – k) Persamaan yang menghubungkan suku banyak yang dibagi f(x) dengan suku banyak pembagi (x – k), suku banyak hasil bagi H(x), dan sisa pembagian S adalah f(x) = (x – k) ∙ H(x) + S
  • 16. BAB II KAJIAN TEORI 2.3.1.1 Pembagian Suku banyak dengan (x – k) Menentukan hasil bagi H(x) dan sisa pembagian S pada pembagian suku banyak f(x) oleh (x – k) dengan menggunakan bantuan bagan atau skema dikenal sebagai metode pembagian sintetik atau metode horner. 2.3.1.2 Pembagian Suku Banyak dengan (ax + b) Misalkan k adalah bilangan rasional yang ditentukan oleh k = - , sehingga bentuk x – k menjadi x – (- ) = x + . Jika suku banyak f(x) dibagi dengan x + memberikan hasilnya H(x) dan sisa pembagian S, maka diperoleh hubungan. f(x) = (x + ) ∙ H(x) + S
  • 17. BAB II KAJIAN TEORI 2.3.1.2 Pembagian Suku Banyak dengan (ax + b) Berdasarkan persamaan tersebut terlihat bahwa hasil bagi H(x) dan sisa S dapat ditentukan dengan metode pembagian sintetik atau metode horner, hanya saja nilai k harus diganti dengan. f(x) = (x + ) ∙ H(x) + S f(x) = (ax + b) ∙ H(x) + S f(x) = (ax + b) ∙ + S Persamaan tersebut menunjukkan bahwa suku banyak f(x) dibagi dengan (ax + b) memberikan hasil bagi dan sisa pembagian S. Koefisien-koefisien dari H(x) dan sisa S dapat ditentukan dengan metode pembagian sintetik atau metode horner, hanya saja nilai k harus diganti dengan k = .
  • 18. BAB II KAJIAN TEORI 2.3.2 Pembagian Suku Banyak dengan Pembagi Berbentuk Kuadrat Misalkan suku banyak f(x) dibagi dengan ax2 + bx + c (a ≠ 0 dan bentuk ax2 + bx + c dapat difaktorkan atau yang tidak dapat difaktorkan), maka hasil bagi dan sisa pada pembagian suku banyak itu dapat ditentukan dengan metode pembagian bersusun pendek yang pernah dipelajar sebelumnya.
  • 19. BAB II KAJIAN TEORI 2.4 Teorema Sisa Misalkan suku banyak f(x) dibagi dengan P(x) memberikan hasil bagi H(x) dengan sisa pembagian S(x). Persamaan yang menyatakan hubungan antara f(x) dengan P(x), H(x), dan S(x) adalah: f(x) = P(x) ∙ H(x) + S(x) dengan keterangan :  f(x) sebagai suku banyak yang dibagi, misalnya diketahui berderajat n.  P(x) sebagai suku banyak pembagi, misalnya diketahui berderajat m dan m≤ n.  H(x) sebagai suku banyak hasil bagi, berderajat (n-m) yaitu derajat suku banyak yang di bagi dikurangi dengan derajat suku banyak pembagi.  S(x) sebagai suku banyak sisa pembagian, berderajat paling tinggi atau maksimum (m – 1) yaitu berderajat maksimum satu kurangnya dari derajat suku bayak pembagi.
  • 20. BAB II KAJIAN TEORI 2.4 Teorema Sisa 2.4.1 Pembagi Berbentuk (x – k) Jika suku banyak pembagi P(x) = (x – k), maka persamaan sebelumnya dapat ditulis menjadi f(x) = (x – k) ∙ H(x) + S Persamaan ini berlaku untuk semua bilangan real x. Karena suku banyak pembagi P(x) = (x – k) berderajat satu, maka sisa pembagian S maksimum berderajat nol, yaitu sebuah konstanta yang tidak memuat x. Sisa pembagian S di tentukan dengan menggunakan teorema berikut.
  • 21. BAB II KAJIAN TEORI 2.4.1 Pembagi Berbentuk (x – k)  Teorema 1 Jika suku banyak f(x) berderajat n dibagi dengan (x – k) maka sisanya ditentukan oleh : S = f(k) Teorema tersebut dikenal sebagai teorema sisa atau Dalil sisa  Bukti Teorema 1 Perhatikan kembali persamaan, f(x) = (x – k) ∙ H(x) + S. Karena persamaan itu berlaku untuk semua bilangan real x, maka dengan menyulihkan atau substitusi x = k ke dalam persamaan itu, diperoleh : f(k) = (k – k) ∙ H(k) + S = 0 ∙ H(k) + S = 0 + S S = f(k) Jadi, terbukti bahwa sisa pembagian S = f(k).
  • 22. BAB II KAJIAN TEORI 2.4.2 Pembagi Berbentuk (ax + b) Dalam pembahasan sebelumnya telah ditunjukkan bahwa pembagian suku banyak f(x) dengan (ax + b) memberikan hasil bagi dan sisa pembagian S. Pernyataan ini dituliskan dalam persamaan berikut. f(x) = (ax + b) ∙ + S Persamaan diatas berlaku untuk semua bilangan real x.
  • 23. BAB II KAJIAN TEORI 2.4.2 Pembagi Berbentuk (ax + b)  Teorema 2 Jika suku banyak f(x) berderajat n dibagi dengan (ax + b) maka sisanya ditentukan oleh S = f(- )  Bukti Teorema 2 Perhatikan kembali persamaan : f(x) = (ax + b) ∙ + S. Persamaan ini berlaku untuk semua bilangan real x, maka dengan substitusi nilai x = ke persamaan di atas dan akan diperoleh: ↔f( - ) = {a (- ) + b} ∙ { } + S = {- b + b} ∙ { } + S ↔ f( - ) = 0 ∙ { } + S = 0 + S ↔ S = f( - ) Jadi, terbukti bahwa sisa pembagian S = f( - ).
  • 24. BAB II KAJIAN TEORI 2.4.3 Pembagi Berbentuk (x – a)(x – b) Menurut alogaritma pembagian suku banyak dengan pembagi (x – a)(x – b) maka f(x) dapat dituliskan sebagai berikut. f(x) = (x – a)(x – b) .H(x) + S(x) dengan S(x) = px + q, p dan q merupakan koefisien sisa pembagi.
  • 25. BAB II KAJIAN TEORI 2.5 Teorema Faktor Teorema Faktor di sini merupakan teorema 4 yang dibahas dalam Laporan Matematika Polinomial tersebut.  Teorema 4 Misalkan f(x) adalah sebuah suku banyak, (x – k) adalah faktor dari f(x) jika dan hanya jika f(k) = 0. Teorema tersebut dikenal sebagai teorema faktor. Dalam teorema faktor memuat kata hubung jika dan hanya jika. Sehingga sebuah teorema faktor itu dapat dibaca sebagai berikut.  Jika (x – k) adalah faktor dari f(x) maka f(k) = 0 dan  Jika f(k) = 0 maka (x – k) adalah faktor dari f(x).
  • 26. BAB II KAJIAN TEORI 2.5 Teorema Faktor  Bukti Teorema 4 Misalkan (x – k) adalah faktor dari f(x), maka f(x) dapat dituliskan sebagai f(x) = (x – k) ∙ H(x) dengan H(x) adalah suku banyak hasil bagi dengan bentuk tertentu. Substitusi nilai x = ke dalam persamaan f(x) = (x – k) ∙ H(x), sehingga diperoleh: ↔ f(k) = (k – k) ∙ H(k) ↔ f(k) = 0 ∙ H(k) ↔ f(k) = 0 Jadi, jika (x – k) adalah faktor dari f(x) maka f(k) = 0.
  • 27. BAB II KAJIAN TEORI 2.6 Akar – Akar Rasional dari Persamaan Suku Banyak Misalkan f(x) adalah suku banyak, (x – k) merupakan faktor dari f(x) jika dan hanya jika f(x) = 0. Sedangkan f(k) = 0 jika dan hanya jika k adalah akar persamaan f(x) = 0. Dengan menggunakan kaidah silogisme pada dua pernyataan tersebut, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. Misalkan f(x) adalah sebuah suku banyak. (x – k ) adalah faktor dari f(x) jika dan hanya jika k adalah akar dari f(x) = 0. k disebut akar atau nilai nol dari persamaan suku banyak f(x) = 0.
  • 28. BAB II KAJIAN TEORI 2.6 Akar – Akar Rasional dari Persamaan Suku Banyak  Misalnya : Tunjukkan bahwa salah satu akar persamaan suku banyak x3 – 7x – 6 = 0 adalah 3. Kemudian tentukan akar- akar yang lain.  Jawab : Misalkan f(x) = x3 – 7x – 6. Untuk menunjukkan bahwa 3 adalah akar dari f(x) = 0, cukup dperlihatkan bahwa f(3) = 0. Karena f(3) = 0, maka 3 adalah akar dari persamaan f(x) = x3 – 7x – 6 = 0.
  • 29. BAB II KAJIAN TEORI 2.6 Akar – Akar Rasional dari Persamaan Suku Banyak  Untuk menentukan akar-akar yang lain, dicari terlebih dahulu hasil bagi f(x) = x3 – 7x – 6 dengan x – 3. Hasil bagi itu ditentukan dengan metode pembagian sintetik sebagai berikut Hasil baginya adalah H(x) = x2 + 3x + 2 = (x + 1) (x + 2). Jadi, akar-akar yang lainnya adalah x = -1 dan x = -2.
  • 30. BAB II KAJIAN TEORI 2.7 Sifat Akar – Akar Suku Banyak 2.7.1 Pada Persamaan Berderajat 3 ax3 + bx2 + cx + d = 0 akan mempunyai akar-akar x1, x2, x3 dengan sifat : Jumlah 1 akar : x1 + x2 + x3 = – b/a Jumlah 2 akar : x1.x2 + x1.x3 + x2.x3 = c/a Hasil kali 3 akar : x1.x2.x3 = – d/a 2.7.2 Pada persamaan berderajat 4: ax4 + bx3 + cx2 + dx + e = 0 akan mempunyai akar-akar x1, x2, x3, x4 dengan sifat : Jumlah 1 akar : x1 + x2 + x3 + x4 = – b/a Jumlah 2 akar : x1.x2 + x1.x3 + x1.x4 + x2.x3 + x2.x4 + x3.x4 = c/a Jumlah 3 akar : x1.x2.x3 + x1.x2.x4 + x2.x3.x4 = – d/a Hasil kali 4 akar : x1.x2.x3.x4 = e/a
  • 32. Contoh Permasalahan Suku Banyak dan Penyelesaiannya 1. Polinom 2x4 – 7x3 + 8x – 12 dapat dinyatakan sebagai?
  • 33. Contoh Permasalahan Suku Banyak dan Penyelesaiannya 1. Polinom dituliskan secara lengkap dengan menambahkan variable x berpangkat berurutan tertentu yang memiliki koefisien 0, sehingga tidak berpengaruh pada hasil akhir suku banyak. polinom memiliki variable berpangkat yang terurut, dari yang paling tinggi ke yang paling rendah. Polinom 2x4 – 7x3 + 8x – 12 tidak memiliki variable x2, sehingga eksponen tidak terurut. Oleh karena itu, tambahkan 0x2 setelah 7x3 untuk mengurutkan eksponen, sehingga menjadi x4 – 0x2 7x3 + 8x – 12.
  • 34. Contoh Permasalahan Suku Banyak dan Penyelesaiannya 2. Carilah sisa pembagian dari (4x3 + 2x2 – 4x + 6) : (x – 3) tanpa melakukan pembagian terlebih dahulu!
  • 35. Contoh Permasalahan Suku Banyak dan Penyelesaiannya 2. Suku banyak P(x) = (4x3 + 2x2 – 4x + 6) dibagi dengan (x – 3) sisanya adalah S = P = P (3). Jadi, dengan mensubtitusikan x = 3 ke dalam fungsi P(x), diperoleh, P(3) = (4(3)3 + 2(3)2 – 4(3) + 6) = 120. Dengan demikian, sisa pembagiannya adalah 120.
  • 36. Contoh Permasalahan Suku Banyak dan Penyelesaiannya 3. Suku banyak f(x) = 2x5 – 3x4 + 2x3 – px +10, untuk x = 2 adalah f(2) = 38. Tentukan nilai p!
  • 37. Contoh Permasalahan Suku Banyak dan Penyelesaiannya 3. f(2) = 38 f(2) = 42 – 2p 38 = 42 – 2p 2p = 4 p = 2, sehingga nilai p adalah 2.
  • 38. Contoh Permasalahan Suku Banyak dan Penyelesaiannya 4. Jika merupakan akar-akar persamaan 2x3 + x2 – 13x + a = 0, tentukan nilai a!
  • 39. Contoh Permasalahan Suku Banyak dan Penyelesaiannya 4. Jadi, nilai a adalah 6.
  • 40. Contoh Permasalahan Suku Banyak dan Penyelesaiannya 5. Tentukanlah nilai p agar pembagian (6x2 + 7x – 5) : (px – 1) menghasilkan sisa pembagian yang bernilai 0!
  • 41. Contoh Permasalahan Suku Banyak dan Penyelesaiannya 5. Suku banyak P(x) = (6x2 + 7x – 5) dibagi dengan (px – 1), sisanya adalah s = p . Jadi, dengan mensubtitusikan x = ke dalam fungsi P(x), diperoleh : click it!
  • 42. Contoh Permasalahan Suku Banyak dan Penyelesaiannya
  • 43.
  • 44. Terima KasihOleh : Arjuna Adhe Wijaya (05), Bagus Aji Pangestu (06), Dhea Rohmawati (08), Shafira Hany Maris (29) - X MIA B-
  • 45. DAFTAR PUSTAKA ⊸http://id.wikipedia.org/wiki/Polinomial diunduh tanggal 16 Mei 2015, pukul 19.00 ⊸Wahyudi Soegeng dalam http://educationshare4.blogspot.com/2013/06/polinomial-suku-banyak_4.html diunduh tanggal 16 Mei 2015, pukul 19.10 ⊸Alam Akbar dalam http://akbarpelatnas11.blogspot.com/ diunduh tanggal 16 Mei 2015, pukul 19.25 ⊸Utama Ardian Sandra dalam http://ardiangood.blogspot.com/2011/01/penerapan-suku-banyak-polinom- dalam.html diunduh tanggal 16 Mei 2015, pukul 19.45 ⊸Faris Irfan dalam http://4soalmatematika.blogspot.com/2013/06/soal-suku-banyak-dengan- pembahasan.html diunduh tanggal 16 Mei 2015, pukul 20.11