SlideShare a Scribd company logo
SUKU BANYAK
Oleh:
IKE YULI MESTIKA DEWI
STKIP PGRI Sumenep
PGSD’II
KONSEP DASAR
MATEMATIKA
A. PENGERTIAN SUKUBANYAK
Polinom atau suku banyak adalah ungkapan
matematika yang berbentuk variabel x yang
berderajat n. Secara umum dapat digambarkan:
+ + . . . . . + + +
Dengan:
, , , . . . , , ,
Adalah bilangan-bilangan real dengan ≠ 0.
Adalah koefisien dari dan adalah koefisien
dari dan seterusnya.
Disebut suku tetap (konstan).
n adalah bilangan cacah yang menyatakan suku
banyak.
B. NILAI SUKU BANYAK
1. Fungi Suku Banyak
+
Tentukan: P(a), P(y), dan P(r)
Contoh:
Diketahui P(x) = + - x - 6
2. Menentukan Nilai Suatu Suku Banyak
Metode
Substitusi
Metode Horner
1. Metode Substitusi
Contoh: f(x) = + - x +5 ; nilai x = 3
Jawab:
f(x) = +  3 + 5
= 27 + 27 -3 + 5
= 56
2. Metode Horner
Contoh: f(x) = +  x – 6 ; untuk x = k
Dengan cara horner, sukubanyak ditulis:
f(x) = ((5x + 6)x – 1)x – 6
1. Tulislah koefisien-koefisien peubah mulai dari
yang pangkatnya tertinggi.
k 5 6 -1 -6
2. Buat tanda panah sebagai berikut:
k 5 6 -1 -6
3. Lakukan perhitungan berikut:
a.Panah ke bawah : tambahkan keofisien
b.Panah diagonal : kalikan dengan k
Sehingga kita peroleh:
k 5 6 -1 -6
5k (5k + 6)k ((5k + 6)k – 1)k
5 5k + 6 (5k + 6)k – 1 ((5k + 6)k – 1)k - 6
C. OPERASI ANTAR SUKU
BANYAK
1. Penjumlahan Dan Pengurangan Suku Banyak
Contoh:
Diketahui:
P(x) = + 4x – 5 dan Q(x) =   5x + 6
Tentukan:
a. P(x) + Q(x)
b. P(x) – Q(x)
2. Perkalian Suku Banyak
Pada perkalian sukubanyak berlaku sifat-sifat
perkalian bilangan real, yaitu sifat komutatif, asosiatif,
dan distributif.
Contoh:
P(x) = + x  5 dan Q(x) = 6x – 5
Tentukan:
P(x) . Q(x)
3. Kesamaan Dua Suku Banyak
Untuk memahami kesamaan antara dua
sukubanyak, perhatikan suku banyak berikut.
x3 – 4x2 – x + 6 dan (x + 1) (x – 2) (x – 3)
Jawab
(x + 1) (x – 2) (x – 3) = (x2 – x – 2) (x – 3)
= x3 – x2 – 2x – 3x2 + 3x + 6
= x3 – 4x2 + x + 6
D. PEMBAGIAN SUKU BANYAK
1. pembagi, hasil bagi, dan sisa pembagian
Secara umum, jika suatu sukubanyak P(x) dibagi
dengan sukubanyak lain Q(x), maka akan diperoleh
hasil bagi H(x) dan sisa.
P(x) = Q(x) . H(x) + S(x)
6x - 12
4x3 – 8x2
2x2 + 2x
2x2 – 4x
6x + 1
13
Hasil bagi
Sukubanyak yang
dibagi
Sisa pembagian
pembagi
4x2 + 2x + 6
2. Pembagian suku banyak dengan (x  a)
dan (ax + b)
a. Pembagian dengan (x a)
Contoh:
 + 2x + 1 dibagi x – 2
4x3 6x2
2 4 -6 2 1
8 4 12
4 2 6 13
P(x) = 4x3 – 6x2 + 2x + 1
Q(x) = x – 2
H(x) = 4x2 + 2x + 6
S(x) = 13
b. Pembagian dengan (ax+b)
Pembagian cara horner hanya dapat dipakai apabila
pembagi berbentuk (x-k). Untuk dapat menghitung P(x)
: (ax + b) melalui cara horner, kita tuliskan ax + b
sebagai a (x + ). Misalkan P(x) : (ax + b) menghasilkan
hasil bagi H(x) dan sisa S, maka:
P(x) = (ax + b) . H(x) + S
= a (x + ) . H(x) + S
= (x + ) . aH(x) + S
Contoh:
P(x) =  + 2x -8
Dengan menggunakan cara horner:
2x  1 = 2 (x  ), maka kita hitung P(x) : x –
1 -4 2 -8
1
x3
4x2
c. Pembagian Suatu Sukubanyak oleh Bentuk Kuadrat
ax2 + bx +c, a ≠0
x3 – x2 + 1
x2 + x + 1 x5 – 7x + 11
x5 + x4 + x3
-x4 – x3 – 7x + 11
- x4 – x3 –x2
x2 – 7x + 11
x2 + x + 1
- 8x + 10
C. Teorema Sisa
Algoritma Pembagian
Jika P(x) dan Q(x) adalah sukubanyak dengan Q(x) 0
dan derajat Q(x) lebih kecil dari derajat P(x), maka
terdapat sukubanyak H(x) dan S(x) sehingga
P(x) = Q(x) . H(x) + S(x)
Dengan derajat S(x) lebih kecil dari derajat Q(x) atau
S(x) = 0
Teorema Sisa
Jika sukubanyak P(x) dibagi oleh (x – k), maka sisanya
adalah S = P(a)
Bukti:
Berdasarkan algoritma pembagian, kita peroleh
P(x) = (x – a) . H(x) + S(x)
Dan karena derajat S(x) harus lebih kecil dari 1,
maka kita ketahui bahwa S(x) adalah suatu
konstanta dan selanjutnya kita sebut S. kemudian
dengan menghitung nilai P(x) untuk x = a, maka
kita peroleh
P(a) = (a – a) . H(a) + S
= 0 +S
= S (terbukti)
1. Teorema sisa untuk pembagian dengan
pembagian berbentuk (x - a)
Untuk lebih mudah memahaminya perhatikan contoh berikut:
Suatu sukubanyak f(x) = x5 – 3x3 – 8 dibagi x – 2
f(x) = x5 – 3x3 – 8
f(2) = 25 – 3.23 – 8 = 32 – 24 – 8 = 0
2. Teorema sisa untuk pembagian dengan
pembagian berbentuk (ax + b)
Sukubanyak P(x) dibagi oleh (ax + b), maka menurut
algoritma pembagian terdapat H(x) dan S sehingga
P(x) = (ax + b) . H(x) + S
Apabila (ax + b) kita tuliskan dalam bentuk a (x + ) maka
kita peroleh
P(x) = a (x + ) . H(x) + S
dan P( ) = a ( ) + . H ( ) + S
= a . 0 . H ( ) + S
= S
3. Teorema sisa untuk pembagian dengan pembagi
berbentuk ax2 + bx + c
Pembagian suatu sukubanyak P(x) dengan suatu
sukubanyak Q(x) yang berderajat 2 dapat dilakukan
dengan cara horner apabila Q(x) dapat difaktorkan
menjadi hasil kali dua buah sukubanyak berderajat 1.
Sisa pembagian dapat kita hitung dengan menggunakan
teorema sisa.
Misal Q(x) = (x – a) (x – b) dan hasil bagi P(x) : Q(x)
adalah H(x), maka
P(x) = (x – a) (x – b) . H(x) + S
Jika x = a, maka P(a) = 0 (x – b) . H(x) + S = S
Jika x = b, maka P(b) = (x – a) . 0 . H(x) + S = S
Contoh
Tentukan sisa pembagian –2x4 + 5x2 – 3x + 2 oleh
x2+2x
Cara 1. Cara subtitusi
x2 + 2x = x (x + 2)
= (x – 0) (x + 2)
= (x – 0) (x – (-2))
Diperoleh a = 0 dan b = - 2
f(x) = -2x4 + 5x2 – 3x + 2
a = 0 => f(x) = -2(0)4 + 5(0)2 – 3(0) +2 = 2
b = -2 => f(-2) = -2(-2)4 +5(-2)2 – 3(-2) + 2
= -32 + 20 + 6 + 2
= -4
Sisa pembagian S adalah px + q
p =  p =
p = = 3
q = ↔ q =
q = = 2
E. Teorema Faktor
Jika suatu sukubanyak P(x) dibagi oleh
suatu pembagi Q(x)dan hasil baginya H(x)
serta sisanya S adalah nol, maka pembagi
Q(x) disebut faktor dari sukubanyak P(x).
Teorema
Jika P(x) suatu sukubanyak,
maka (x – a) merupakan
faktor dari P(x) jika dan
hanya jika p(a) = 0
Pernyataan teorema faktor
di atas dapat diartikan
sebagai berikut:
1. Jika (x – a) merupakan
faktor dari P(x), maka
P(a) = 0
2. Jika p(a) = 0 maka (x –
a) merupakan faktor dari
P(x)
Bukti:
1. Jika (x – a) merupakan faktor dari P(x), maka
P(x) = (x – a) H(x) atau sisa S = 0 dan untuk x = a
diperoleh P(a) = (a – a) H(x) = 0.
Terbukti bahwa jika (x – a) merupakan faktor
dariP(x) maka P(a) = 0
2. Menurut teorema sisa, sisa suatu sukubanyak
sama dengan nilai sukubanyak itu, dituliskan S =
P(a) pada x = a
Karena sisanya 0 maka S = P(x) = 0 artinya P(x)
habis dibagi (x – a) ini menunjukkan bahwa
(x – a) merupakan faktor dari P(x)
Terbukti jika P(x) = 0 maka (x – a) merupakan
faktor dari P(x)
4. Suku Banyak (Barisan dan Deret).pptx

More Related Content

Similar to 4. Suku Banyak (Barisan dan Deret).pptx

Similar to 4. Suku Banyak (Barisan dan Deret).pptx (20)

Teorema sisa
Teorema sisaTeorema sisa
Teorema sisa
 
Suku Banyak Teorema Faktor
Suku Banyak Teorema FaktorSuku Banyak Teorema Faktor
Suku Banyak Teorema Faktor
 
Sukubanyakdanteo
SukubanyakdanteoSukubanyakdanteo
Sukubanyakdanteo
 
Suku banyak
Suku banyakSuku banyak
Suku banyak
 
Suku banyak
Suku banyakSuku banyak
Suku banyak
 
Makalah mtk
Makalah mtkMakalah mtk
Makalah mtk
 
suku banyak (polinomial)
suku banyak (polinomial)suku banyak (polinomial)
suku banyak (polinomial)
 
Ppt suku banyak (2)
Ppt suku banyak (2)Ppt suku banyak (2)
Ppt suku banyak (2)
 
Polinomial (Suku Banyak)
Polinomial (Suku Banyak)Polinomial (Suku Banyak)
Polinomial (Suku Banyak)
 
Polinomial (Suku Banyak)
Polinomial (Suku Banyak)Polinomial (Suku Banyak)
Polinomial (Suku Banyak)
 
Polynomials SMA Global Prestasi XI SC 2
Polynomials SMA Global Prestasi XI SC 2Polynomials SMA Global Prestasi XI SC 2
Polynomials SMA Global Prestasi XI SC 2
 
Polinomial editan
Polinomial editanPolinomial editan
Polinomial editan
 
Suku banyak
Suku banyakSuku banyak
Suku banyak
 
Suku banyak
Suku banyakSuku banyak
Suku banyak
 
Science Math - Polinomial
Science Math - Polinomial Science Math - Polinomial
Science Math - Polinomial
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
Pertemuan-2.pptx
Pertemuan-2.pptxPertemuan-2.pptx
Pertemuan-2.pptx
 
Suku%20 banyak%20 %20ipa
Suku%20 banyak%20 %20ipaSuku%20 banyak%20 %20ipa
Suku%20 banyak%20 %20ipa
 
Workshop kelompok suku banyak
Workshop kelompok   suku banyakWorkshop kelompok   suku banyak
Workshop kelompok suku banyak
 

Recently uploaded

Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnalrepyjayanti
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogorWILDANREYkun
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxmuhammadyudiyanto55
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfTarkaTarka
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER MULYADI.A S.Pd.,M.Pd.pdf
LAPORAN EKSTRAKURIKULER MULYADI.A S.Pd.,M.Pd.pdfLAPORAN EKSTRAKURIKULER MULYADI.A S.Pd.,M.Pd.pdf
LAPORAN EKSTRAKURIKULER MULYADI.A S.Pd.,M.Pd.pdfpkbmattariqpaud
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfindrawatiahmad62
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptDedi Dwitagama
 
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisaiKonflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisaimuhammadmasyhuri9
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIgloriosaesy
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfgloriosaesy
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comFathan Emran
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdferlita3
 
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptxBUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptxDWIHANDOYOPUTRO2
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..widyakusuma99
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERIPURWANTOSDNWATES2
 
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfSusi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfSusiSusanti94678
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxnawasenamerta
 
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptperumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptAryLisawaty
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfyuniarmadyawati361
 

Recently uploaded (20)

Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER MULYADI.A S.Pd.,M.Pd.pdf
LAPORAN EKSTRAKURIKULER MULYADI.A S.Pd.,M.Pd.pdfLAPORAN EKSTRAKURIKULER MULYADI.A S.Pd.,M.Pd.pdf
LAPORAN EKSTRAKURIKULER MULYADI.A S.Pd.,M.Pd.pdf
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisaiKonflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptxBUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfSusi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptperumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 

4. Suku Banyak (Barisan dan Deret).pptx

  • 1. SUKU BANYAK Oleh: IKE YULI MESTIKA DEWI STKIP PGRI Sumenep PGSD’II KONSEP DASAR MATEMATIKA
  • 2. A. PENGERTIAN SUKUBANYAK Polinom atau suku banyak adalah ungkapan matematika yang berbentuk variabel x yang berderajat n. Secara umum dapat digambarkan: + + . . . . . + + +
  • 3. Dengan: , , , . . . , , , Adalah bilangan-bilangan real dengan ≠ 0. Adalah koefisien dari dan adalah koefisien dari dan seterusnya. Disebut suku tetap (konstan). n adalah bilangan cacah yang menyatakan suku banyak.
  • 4. B. NILAI SUKU BANYAK 1. Fungi Suku Banyak + Tentukan: P(a), P(y), dan P(r) Contoh: Diketahui P(x) = + - x - 6
  • 5. 2. Menentukan Nilai Suatu Suku Banyak Metode Substitusi Metode Horner
  • 6. 1. Metode Substitusi Contoh: f(x) = + - x +5 ; nilai x = 3 Jawab: f(x) = +  3 + 5 = 27 + 27 -3 + 5 = 56
  • 7. 2. Metode Horner Contoh: f(x) = +  x – 6 ; untuk x = k Dengan cara horner, sukubanyak ditulis: f(x) = ((5x + 6)x – 1)x – 6
  • 8. 1. Tulislah koefisien-koefisien peubah mulai dari yang pangkatnya tertinggi. k 5 6 -1 -6 2. Buat tanda panah sebagai berikut: k 5 6 -1 -6
  • 9. 3. Lakukan perhitungan berikut: a.Panah ke bawah : tambahkan keofisien b.Panah diagonal : kalikan dengan k Sehingga kita peroleh: k 5 6 -1 -6 5k (5k + 6)k ((5k + 6)k – 1)k 5 5k + 6 (5k + 6)k – 1 ((5k + 6)k – 1)k - 6
  • 10. C. OPERASI ANTAR SUKU BANYAK 1. Penjumlahan Dan Pengurangan Suku Banyak Contoh: Diketahui: P(x) = + 4x – 5 dan Q(x) =   5x + 6 Tentukan: a. P(x) + Q(x) b. P(x) – Q(x)
  • 11. 2. Perkalian Suku Banyak Pada perkalian sukubanyak berlaku sifat-sifat perkalian bilangan real, yaitu sifat komutatif, asosiatif, dan distributif. Contoh: P(x) = + x  5 dan Q(x) = 6x – 5 Tentukan: P(x) . Q(x)
  • 12. 3. Kesamaan Dua Suku Banyak Untuk memahami kesamaan antara dua sukubanyak, perhatikan suku banyak berikut. x3 – 4x2 – x + 6 dan (x + 1) (x – 2) (x – 3) Jawab (x + 1) (x – 2) (x – 3) = (x2 – x – 2) (x – 3) = x3 – x2 – 2x – 3x2 + 3x + 6 = x3 – 4x2 + x + 6
  • 13. D. PEMBAGIAN SUKU BANYAK 1. pembagi, hasil bagi, dan sisa pembagian Secara umum, jika suatu sukubanyak P(x) dibagi dengan sukubanyak lain Q(x), maka akan diperoleh hasil bagi H(x) dan sisa. P(x) = Q(x) . H(x) + S(x)
  • 14. 6x - 12 4x3 – 8x2 2x2 + 2x 2x2 – 4x 6x + 1 13 Hasil bagi Sukubanyak yang dibagi Sisa pembagian pembagi 4x2 + 2x + 6
  • 15. 2. Pembagian suku banyak dengan (x  a) dan (ax + b) a. Pembagian dengan (x a) Contoh:  + 2x + 1 dibagi x – 2 4x3 6x2 2 4 -6 2 1 8 4 12 4 2 6 13
  • 16. P(x) = 4x3 – 6x2 + 2x + 1 Q(x) = x – 2 H(x) = 4x2 + 2x + 6 S(x) = 13
  • 17. b. Pembagian dengan (ax+b) Pembagian cara horner hanya dapat dipakai apabila pembagi berbentuk (x-k). Untuk dapat menghitung P(x) : (ax + b) melalui cara horner, kita tuliskan ax + b sebagai a (x + ). Misalkan P(x) : (ax + b) menghasilkan hasil bagi H(x) dan sisa S, maka: P(x) = (ax + b) . H(x) + S = a (x + ) . H(x) + S = (x + ) . aH(x) + S
  • 18. Contoh: P(x) =  + 2x -8 Dengan menggunakan cara horner: 2x  1 = 2 (x  ), maka kita hitung P(x) : x – 1 -4 2 -8 1 x3 4x2
  • 19. c. Pembagian Suatu Sukubanyak oleh Bentuk Kuadrat ax2 + bx +c, a ≠0 x3 – x2 + 1 x2 + x + 1 x5 – 7x + 11 x5 + x4 + x3 -x4 – x3 – 7x + 11 - x4 – x3 –x2 x2 – 7x + 11 x2 + x + 1 - 8x + 10
  • 20. C. Teorema Sisa Algoritma Pembagian Jika P(x) dan Q(x) adalah sukubanyak dengan Q(x) 0 dan derajat Q(x) lebih kecil dari derajat P(x), maka terdapat sukubanyak H(x) dan S(x) sehingga P(x) = Q(x) . H(x) + S(x) Dengan derajat S(x) lebih kecil dari derajat Q(x) atau S(x) = 0 Teorema Sisa Jika sukubanyak P(x) dibagi oleh (x – k), maka sisanya adalah S = P(a)
  • 21. Bukti: Berdasarkan algoritma pembagian, kita peroleh P(x) = (x – a) . H(x) + S(x) Dan karena derajat S(x) harus lebih kecil dari 1, maka kita ketahui bahwa S(x) adalah suatu konstanta dan selanjutnya kita sebut S. kemudian dengan menghitung nilai P(x) untuk x = a, maka kita peroleh P(a) = (a – a) . H(a) + S = 0 +S = S (terbukti)
  • 22. 1. Teorema sisa untuk pembagian dengan pembagian berbentuk (x - a) Untuk lebih mudah memahaminya perhatikan contoh berikut: Suatu sukubanyak f(x) = x5 – 3x3 – 8 dibagi x – 2 f(x) = x5 – 3x3 – 8 f(2) = 25 – 3.23 – 8 = 32 – 24 – 8 = 0
  • 23. 2. Teorema sisa untuk pembagian dengan pembagian berbentuk (ax + b) Sukubanyak P(x) dibagi oleh (ax + b), maka menurut algoritma pembagian terdapat H(x) dan S sehingga P(x) = (ax + b) . H(x) + S Apabila (ax + b) kita tuliskan dalam bentuk a (x + ) maka kita peroleh P(x) = a (x + ) . H(x) + S dan P( ) = a ( ) + . H ( ) + S = a . 0 . H ( ) + S = S
  • 24. 3. Teorema sisa untuk pembagian dengan pembagi berbentuk ax2 + bx + c Pembagian suatu sukubanyak P(x) dengan suatu sukubanyak Q(x) yang berderajat 2 dapat dilakukan dengan cara horner apabila Q(x) dapat difaktorkan menjadi hasil kali dua buah sukubanyak berderajat 1. Sisa pembagian dapat kita hitung dengan menggunakan teorema sisa. Misal Q(x) = (x – a) (x – b) dan hasil bagi P(x) : Q(x) adalah H(x), maka P(x) = (x – a) (x – b) . H(x) + S Jika x = a, maka P(a) = 0 (x – b) . H(x) + S = S Jika x = b, maka P(b) = (x – a) . 0 . H(x) + S = S
  • 25. Contoh Tentukan sisa pembagian –2x4 + 5x2 – 3x + 2 oleh x2+2x Cara 1. Cara subtitusi x2 + 2x = x (x + 2) = (x – 0) (x + 2) = (x – 0) (x – (-2)) Diperoleh a = 0 dan b = - 2 f(x) = -2x4 + 5x2 – 3x + 2 a = 0 => f(x) = -2(0)4 + 5(0)2 – 3(0) +2 = 2 b = -2 => f(-2) = -2(-2)4 +5(-2)2 – 3(-2) + 2 = -32 + 20 + 6 + 2 = -4
  • 26. Sisa pembagian S adalah px + q p =  p = p = = 3 q = ↔ q = q = = 2
  • 27. E. Teorema Faktor Jika suatu sukubanyak P(x) dibagi oleh suatu pembagi Q(x)dan hasil baginya H(x) serta sisanya S adalah nol, maka pembagi Q(x) disebut faktor dari sukubanyak P(x).
  • 28. Teorema Jika P(x) suatu sukubanyak, maka (x – a) merupakan faktor dari P(x) jika dan hanya jika p(a) = 0 Pernyataan teorema faktor di atas dapat diartikan sebagai berikut: 1. Jika (x – a) merupakan faktor dari P(x), maka P(a) = 0 2. Jika p(a) = 0 maka (x – a) merupakan faktor dari P(x)
  • 29. Bukti: 1. Jika (x – a) merupakan faktor dari P(x), maka P(x) = (x – a) H(x) atau sisa S = 0 dan untuk x = a diperoleh P(a) = (a – a) H(x) = 0. Terbukti bahwa jika (x – a) merupakan faktor dariP(x) maka P(a) = 0 2. Menurut teorema sisa, sisa suatu sukubanyak sama dengan nilai sukubanyak itu, dituliskan S = P(a) pada x = a
  • 30. Karena sisanya 0 maka S = P(x) = 0 artinya P(x) habis dibagi (x – a) ini menunjukkan bahwa (x – a) merupakan faktor dari P(x) Terbukti jika P(x) = 0 maka (x – a) merupakan faktor dari P(x)