SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
A.Bagaimana Cara Mengelompokkan Polimer ?
       Dari berbagai jenis polimer yang banyak kita jumpai, polimer dapat
digolongkan berdasarkan asalnya, pembuatannya, jenis monomer, sifatnya terhadap
panas dan reaksi pembentukannya.

a.        Penggolongan polimer berdasarkan asalnya
        Berdasarkan asalnya, polimer dapat dibedakan atas polimer alam dan polimer
sintesis.

1)        Polimer Alam
           Polimer alam adalah polimer yang terdapat di alam dan berasal dari
     makhluk hidup. Contoh polimer alam dapat dilihat pada table di bawah ini

     No   Polimer        Monomer        Polimerisasi   Contoh
     1.   Pati/amilum    Glukosa        Kondensasi     Biji-bijian, akar umbi
     2.   Selulosa       Glukosa        Kondensasi     Sayur, Kayu, Kapas
     3.   Protein        Asam amino     Kondensasi     Susu, daging, telur, wol, sutera
     4.   Asam nukleat   Nukleotida     Kondensasi     Molekul DNA dan RNA (sel)
     5.   Karet alam     Isoprena       Adisi          Getah pohon karet

       Sifat-sifat polimer alam kurang menguntungkan. Contohnya, karet alam
kadang-kadang cepat rusak, tidak elastis, dan berombak. Hal tersebut dapat terjadi
karena karet alamtidak tahan terhadap minyak bensin atau minyak tanah serta lama
terbuka di udara. Contoh lain, sutera dan wol merupakan senyawa protein bahan
makanan bakteri, sehingga wol dan sutera cepat rusak. Umumnya polimer alam
mempunyai sifat hidrofilik (suka air), sukar dilebur dan sukar dicetak, sehingga sangat
sukar mengembangkan fungsi polimer alam untuk tujuan-tujuan yang lebih luas
dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.

2)        Polimer Sintesis
        Polimer sintesis atau polimer buatan adalah polimer yang tidak terdapat di
alam dan harus dibuat oleh manusia. Sampai saat ini, para ahli kimia polimer telah
melakukan penelitian struktur molekul alam guna mengembangkan polimer
sintesisnya. Dari hasil penelitian tersebut dihasilkan polimer sintesis yang dapat
dirancang sifat-sifatnya, seperti tinggi rendahnya titik lebur, kelenturan dan
kekerasannya, serta ketahanannya terhadap zat kimia. Tujuannya, agar diperoleh
polimer sintesis yang penggunaannya sesuai yang diharapkan. Polimer sintesis yang
telah dikembangkan guna kepentingan komersil, misalnya pembentukan serat untuk
benang kain dan produksi ban yang elastisterhadap jalan raya. Ahli kimia saat ini
sudah berhasil mengembangkan beratus-ratus jenis polimer sintesis untuk tujuan yang
lebih luas. Contoh polimer sintesis dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
No   Polimer            Monomer                               Terdapat pada
     1.   Polietena          Etena                                 Kantung, kabel plastik
     2.   Polipropena        Propena                               Tali, karung, botol
                                                                   plastik
     3.   PVC                Vinil klorida                         Pipa paralon, pelapis
                                                                   lantai
     4.   Polivinil          Vinil alcohol                         Bak air
          alcohol
     5.   Teflon             Tetrafluoroetena                      Wajan atau panci anti
                                                                   lengket
     6.   Dakron             Metil tereftalat dan etilena glikol   Pipa rekam magnetik,
                                                                   kain atau tekstil (wol
                                                                   sintetis)
     7.   Nilon              Asam adipat dan heksametilena         Tekstil
                             diamin
     8. Polibutadiena        Butadiena                             Ban motor
     9. Poliester            Ester dan etilena glikol              Ban mobil
     10. Melamin             Fenol formaldehida                    Piring dan gelas
                                                                   melamin
     11. Epoksi resin        Metoksi benzena dan alcohol           Penyalut cat (cat
                             sekunder                              epoksi)


b.        Penggolongan Polimer Berdasarkan Proses Pembentukannya
       Reaksi pembentukan polimer dinamakan polimerisasi, jadi reaksi polimerisasi
adalah reaksi penggabungan molekul-molekul kecil (monomer) membentuk molekul
yang besar (polimer). Ada dua jenis polimerisasi, yaitu polimerisasi adisi dan
polimerisasi kondensasi.

1)        Polimer adisi
        Seperti yang telah kita ketahui, bahwa reaksi adisi adalah reaksi pemecahan
ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal sehingga ada atom yang bertambah di dalam
senyawa yang terbentuk. Jadi, polimerisasi adisi adalah reaksi pembentukan polimer
dari monomer-monomer yang berikatan rangkap (ikatan tak jenuh). Pada reaksi ini
monomer membuka ikatan rangkapnya lalu berikatan dengan monomer lain sehingga
menghasilkan polimer yang berikatan tunggal (ikatan jenuh). Artinya, monomer
pembentuk polimer adisi adalah senyawa yang ikatan karbon berikatan rangkap
seperti alkena, sterina, dan haloalkena. Polimer adisi ini biasanya identik dengan
plastik, karena hampir semua plastik dibuat dengan polimerisasi adisi. Misalnya
polietena, polipropena, polivinil klorida, teflon dan poliisoprena.


          Berikut beberapa contoh pembentukannya :
 a.       Pembentukan polietena (polietilena) dari etena (etilena)
                                 O2
          nCH2 = CH2                           - (CH2 - CH2)n -
            etena           tegangan tinggi         polietena

 b.       Pembentuka teflon dari tetrafluoro etena
nCF2 = CF2                           - (CF2 - CF2)n –
       tetrafluoroetena                  politetraetilena (teflon)

 c.    Pembentukan polivinil dari isoprena (2-metil-1,3-butadiena)

       nCH2 = CH2                           - (CH2 - CH)n –

       Cl                                          Cl
 d.    Pembentukan polisoprena dari isoprena (2-metil-1,3-butadiena)
               CH3                                 CH3

       nH2C = C – CH = CH2                         - (HC = C - CH = CH)n -



       Pada pembentukan poliisoprena, mula-mula kedua ikatan rangkap dari nomor
1 dan C nomor 3 terbuka, kemudian ikatan tunggal dari C nomor 2 dan C nomor 3
membentuk ikatan rangkap. Dari contoh-contoh reaksi di atas, dapat disimpulkan
bahwa pada polimerisasi adisi tidak terbentuk hasil samping dan monomernya harus
mengandung ikatan rangkap. Contoh polimer adisi dapat dilihat pada tabel di bawah
ini.


  Monomer            Polimer           Nama polimer             Kegunaan
                                       Polietilena              Tas plastik, botol,
                                                                mainan, isolasi listrik
                                       Polipropilena            Karpet plastik, botol
                                       Polistirena              Pernis kayu,
                                                                styrofoam, isolasi
                                                                plastik, gelas plastik,
                                                                mainan, bahan
                                                                pengepakkan
                                       Polivinil klorida        Pipa, genteng plastik
                                       Polivinil dienklorida    Plastik wrap
                                       Politetraetilena         Alat masak, isolasi
                                       (teflon)                 listrik (penutup
                                                                kabel)
                                       Poliakrilonitril         Wig (rambut palsu),
                                                                cat, benang
                                       Polivinilasetat          Tekstil, gumresin, cat
                                       Polimetilmetakrilat      Bahan pembuat
                                                                gelas, pembuat bola
                                                                bowling




2) Polimer kondensasi
Kondensasi merupakan reaksi penggabungab gugus-gugus fungsi antara kedua
monomernya. Artinya, polimerisasi kondensasi adalah reaksi pembentukan polimer
dari monomer-monomer yang mempunyai dua gugus fungsi. Misalnya, senyawa
polipeptida atau protein dan polisakarida merupakan senyawa biomolekul yang
dibentuk oleh reaksi polimerisasi kondensasi. Berikut beberapa contoh pembentukan
polimerisasi kondensasi :

a) Pembentukan nilon
       Nilon merupakan suatu polimer yang ditemukan oleh Wallace Hume
Carothers di tahun 1934 sewaktu bekerja di perusahaan Du Pont. Polimer nilon
dibentuk dari monomer asam 6-aminoheksanoat (HOOCCH2(CH2)3CH2NH2). Dalam
polimerisasi ini, gugus karboksil dari monomer berikatan dengan gugus amino dari
monomer tersebut.




       Perhatikan reaksi tersebut, setiap dua monomer asam 6-aminoheksanoat akan
menghasilkan satu polimer dan dua molekul air.
       Adapun nilon-66 dibentuk dengan heteropolimer (monomernya beragam),
yaitu antara heksametilena diamina, (1,6-heksana diamin) dengan asam adipat (asam
1,6-heksanadioat).




       Pada heteropolimer (kopolimer) setiap 2 monomer yang berlainan bersatu
akan dihasilkan 2 molekul air.
b) Pembentukan polyester (polietilena tereftalat) atau dakron
        Sama halnya pada nilon-66, polyester dakron dibentuk oleh 2 polimer
berlainan, yaitu dari etilena glikol (polialkohol) dengan dimetil tereftalat (senyawa
ester).




       Dari contoh-contoh reaksi di atas dapat disimpulkan bahwa polimerisasi
kondensasi akan menghasilkan molekul kecil air dan monomernya mempunyai gugus
fungsi pada kedua ujung rantainya. Apabila dirumuskan, secara umum reaksinya
adalah sebagai berikut :

                       n monomer → 1 polimer + (n - 1) H2O




c) Penggolongan polimer berdasarkan jenis monomernya
      Berdasarkan jenis monomernya, polimer dapat terdiri atas homopolimer dan
kopolimer.




1) Homopolimer
       Homopolimer adalah polimer yang monomernya sejenis. Contohnya, selulosa
dan protein.

                                (-P-P-P-P-P-P-P-P-)n

     Pada polimer adisi homopolimer, ikatan rangkapnya terbuka lalu berikatan
membentuk polimer yang berikatan tunggal.

2) Kopolimer
       Kopolimer atau disebut juga heteropolimer adalah polimer yang monomernya
tidak sejenis. Contoh dakron, nilon-66, melamin (fenol formaldehida). Proses
pembentukan polimer berlangsung dengan suhu dan tekanan tinggi atau dibantu
dengan katalis, namun tanpa katalis strukyur molekul yang terbentuk tidak beraturan.
Jadi, fungsi katalis adalah untuk mengendalikan proses pembentukan striktur molekul
polimer agar lebih teratur sehingga sifat-sifat polimer yang diperoleh sesuai dengan
yang diharapkan. Contoh struktur rantai molekul polimer tidak beraturan 9produk
polimerisasi tanpa katalis) adalah sebagai berikut :

                              (-P-S-S-P-P-S-S-S-P-S-P-)n
                               Kopolimer tidak beraturan

       Pada proses pembentukan polimer yang digunakan katalis, struktur molekul
yang terbentuk akan beraturan. Contoh struktur rantai molekul polimer teratur
(produk polimerisasi dengan katalis) adalah sebagai berikut :

       Sistem blok :

                             (-P-P-P-S-S-S-P-P-P-S-S-S-)n
                                    Kopolimer blok


       Sistem berseling :

                            (-P-S-P-S-P-S-P-S-P-S-P-S-P-)n
                                  Kopolimer berseling


d) Penggolongan polimer berdasarkan sifatnya terhadap panas
        Berdasarkan sifatnya terhadap panas, polimer dapat dibedakan atas polimer
termoplas (tidak tahan panas, seperti plastik) dan polimer termosting (tahan panas,
seperti melamin).




1) Polimer termoplas
       Polimer termoplas adalah polimer yang tidak tahan panas. Polimer tersebut
apabila dipanaskan akan meleleh (melunak), dan dapat dilebur untuk dicetak kembali
(didaur ulang). Contohnya polietilene, polipropilena, dan PVC.


2) Polimer termosting
       Polimer termosting adalah polimer yang tahan panas. Polimer tersebut apabila
dipanaskan tidak akan meleleh (sukar melunak), dan sukar didaur ulang. Contohnya
melamin dan bakelit.

B. Polimer Buatan
       Dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti banyak menggunakan polimer buatan.
Berikut ini beberapa contoh polimer buatan di sekitar kita :

1) Karet Sintetis
Dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan ban mobil dan motor, ahli-ahli
kimia organic telah mengembangkan pembuatan karet sintetis untuk mempercepat
perolehan kebutuhan tersebut.
       Karet-karet sintetis tersebut dibuat dengan menggunakan bahan dasar
monomer, seperti butadiene dan stirena denganm cara kopolimerisasi.




        Polibutadiena-stirena disebut juga dengan Buna atau nama dagangnya SBR
(stirena-butadiena rubber). Ada dua jenis Buna, yaitu Buna-N dan Buna-S. tidak
seperti polimer lain yang monomernya 1:1, pada Buna-N perbandingan antara 1,3-
butadiena dan stirena adalah 3:1, sedangkan Buna-S perbandingan antara 1,3-
butadiena dan stirena adalah 7:3. polimer tersebutb merupakan karet sintetis yang kuat
hamper menyamai karet alam karena resisten oksidasi dan abrasi dibandingkan karet
alam. SBR mengandung ikatan rangkap dan dapat di cross-linked kan dengan sulfur
dengan proses vulkanisasi. Saat ini Buna banyak digunakan sebagai ban mobil.
        Jika karet yang divulkanisasi ini diregangkan, jembatan belerang menahan
rantai-rantai polimer sehingga tidak mudah putus, kemudian karet tersebut akan
kembali pada bentuk semula setelah meregang. Karet sintetis lain adalah neoprene
yang berasal dari monomer kloropropena, polibutadiena, dan Thiokol.

2) Serat Sintetis
        Kapas merupakan serat alam yang merupakan polimer dari karbohidrat
(selulosa), dan polimer dari protein (wol dan sutera). Seperti halnya karet, serat
memiliki polimer sintetis, yaitu nilon dan poliester (dakron).
        Dakron atau tetoron merupakan polyester. Polimer ini yang sangat kuat, sangat
lentur dan transparan. Polimer ini juga digunakan untuk membuat sintetis dan
membuat lembaran film tipis yang dalam perdagangan disebut mylar. Mylar banyak
digunakan untuk pita rekam magnetic dan untuk membuat gelembung balon yang
dimanfaatkan dalam penelitian cuaca di atmosfer.
        Nilon-66 merupakan serat polimer yang titik leburnya tinggi. Disebut nilon-66
karena polimernya tersususn dari enam atom C dari 1,6-heksametilena diamina dan
enam atom C dari molekul asam 1,6 heksanadioat. Nilon-66 digunakan untuk serat
kain.

3) Orlon
        Orlon merupakan polimer adisi dari monomer akrilonitril. Polimer ini
merupakan serat sintetis, seperti wol digunakan dalam tekstil sebagai campuran wol,
karpet, dan kaus kaki.

4) Plastik
       Plastik merupakan polimer sintetis yang paling populer karena banyak
digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

        Berdasarkan jenis monomernya, ada beberapa jenis plastik yaitu sebagai
berikut :
a) Polietena (Polietilena)
           Polietilena merupakan polimer plastik yang sifatnya ulet (liat), massa jenis
rendah, lentur, sukar rusak apabila lama dalam keadaan terbuka di udara maupun
apabila terkena tanah Lumpur, tetapi tidak tahan panas. Polietena adalah plastik yang
banyak diproduksi, dicetak lembaran untuk kantong plastik, pembungkus halaman,
ember, dsb.

b) Polipropena (Polipropilena)
        Polipropena mempunyai sifat yang sama dengan polietena. Oleh karena plastik
ini juga banyak diproduksi, hanya kekuatannya lebih besar dari polietena dan lebih
tahan panas serta tahan terhadap reaksi asam dan basa. Plastik ini juga digunakan
untuk membuat botol plastik, karung, bak air, tali, dan kanel listrik (insulator).

c) PVC (Polivinil Klorida)
       PVC mempunyai sifat keras dan kaku digunakan untuk membuat pipa plastik,
pipa paralon, pipa kabel listrik, kulit sintetis, dan ubin plastik.

d) Teflon (Tetrafluoroetena)
        Teflon merupakan lapisan tipis yang sangat tahan panas dan tahan terhadap
bahan kimia. Teflon digunakan untuk pelapis wajan (panic anti lengket), pelapis
tangki di pabrik kimia, pipa anti patah, dan kabel listrik.

e) Bakelit (Fenol Formaldehida)
       Bakelit adalah suatu jenis polimer yang dibuat dari dua jenis monomer, yaitu
fenol dan formaldehida. Polimer ini sangat keras, titik leburnya sangat tinggi dantahan
api. Bakelit digunakan untuk instalasi listrik dan alat-alat yang tahan suhu tinggi,
misalnya asbak dan fiting lampu listrik.


f) Flexiglass (Polimetil Metakrilat)
        Polimetil Metakrilat disingkat PMMA mempunyai nama dagang flexiglass.
Polimetil metakrilat merupakan polimerisasi adisi dari monomer metil metakrilat
(H2C = CH-COOH3). PMMA merupakan plastik yang kuat dan transparan. Polimer
ini digunakan untuk jendela pesawat terbang dan lampu belakang mobil.

C. Kegunaan Polimer
       Kegunaan polimer dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut :
a) Plastik Polietilentereftalat (PET)
        Plastik PET merupakan serat sintetik poliester (dakron) yang transparan
dengan daya tahan kuat, tahan terhadap asam, kedap udara, fleksibel, dan tidak rapuh.
Dalam hal penggunaannya, plastik PET menempati urutan pertama. Penggunannya
sekitar 72 % sebagai kemasan minuman dengan kualitas yang baik. Plastik PET
merupakan poliester yang dapat dicampur dengan polimer alam seperti : sutera, wol
dan katun untuk menghasilkan bahan pakaian yang bersifat tahan lama dan mudah
perawatannya.

b) Plastik Polietena/Polietilena (PE)
Terdapat dua jenis plastik PE, yaitu Low Density Polyethylene (LDPE) dan
High Density Polyethylene (HDPE). Plastik LDPE banyak digunakan sebagai kantung
plastik serta pembungkus makanan dan barang.
        Plastik HDPE banyak digunakan sebagai bahan dasar membuat mainan anak-
anak, pipa yang kuat, tangki korek api gas, badan radio dan televisi, serta piringan
hitam.

c) Polivinil Klorida (PVC)
        Plastik PVC bersifat termoplastik dengan daya tahan kuat. Plastik ini juga
bersifat tahan serta kedap terhadap minyak dan bahan organik. Ada dua tipe plastik
PVC yaitu bentuk kaku dan bentuk fleksibel.
        Plastik bentuk kaku digunakan untuk membuat konstruksi bangunan, mainan
anak-anak, pipa PVC (paralon), meja, lemari, piringan hitam, dan beberapa komponen
mobil. Adapun plastik bentuk fleksibel, jenis ini digunakan untuk membuat selang
plastik dan isolasi listrik.
        Dalam hal penggunaannya, plastic PVC menempati urutan ketiga dan sekitar
68 % digunakan untuk konstruksi bangunan (pipa saluran air).

d) Plastik Nilon
       Plastik nilon merupakan polimer poliamida (proses pembentukannya seperti
pembentukan protein). Plastik Nilon ditemukan pada tahun 1934 oleh Wallace
Carothers dari Du Pont Company. Ketika itu, Carothers mereaksikan asam adipat dan
heksametilendiamin. Plastik yang bersifat sangat Kuat (tidak cepat rusak) dan halus
ini banyak digunakan untuk pakaian, peralatan kemah dan panjat tebing, peralatan
rumah tangga serta peralatan laboratorium.

e) Karet Sintetik
       Karet Sintetik yang terkenal adalah Styrene Butadiene Rubber (SBR), suatu
polimer yang terbentuk dari reaksi polemerisasi antara stirena dan 1,3-butadiena.
Karet sintetik ini banyak digunakan untuk membuat ban kendaraan karena memiliki
kekuatan yang baik dan tidak mengembang apabila terkena minyak atau bensin.

f) Wol
        Wol adalah serat alami dari protein hewani (keratin) yang tidak larut. Struktur
protein wol yang lentur menghasilkan kain dengan mutu yang baik, namun kadang-
kadang menimbulkan masalah karena dapat mengerut dalam pencucian. Oleh karena
itu, wol dicampur dengan PET untuk menghasilkan kain yang bermutu baik dan tidak
mengerut pada saat pencucian.

g) Kapas
        Kapas merupakan serat alami dari bahan nabati (selulosa) yang paling banyak
digunakan (hamper 50 % pemakaian serat alami berasal dari kapas). Kain katun
dibuat dari serat kapas dengan perlakuan kimia sehingga menghasilkan kain yang
kuat, enak dipakai, dan mudah perawatannya.

More Related Content

What's hot

Laporan Praktikum Biologi Pengaruh Warna Cahaya terhadap Fotosintesis Tanaman...
Laporan Praktikum Biologi Pengaruh Warna Cahaya terhadap Fotosintesis Tanaman...Laporan Praktikum Biologi Pengaruh Warna Cahaya terhadap Fotosintesis Tanaman...
Laporan Praktikum Biologi Pengaruh Warna Cahaya terhadap Fotosintesis Tanaman...emildaemiliano
 
Unsur Radoaktif Astatin
Unsur Radoaktif AstatinUnsur Radoaktif Astatin
Unsur Radoaktif AstatinRo Ana
 
Biologi 12 laporan praktikum enzim katalase
Biologi 12   laporan praktikum enzim katalaseBiologi 12   laporan praktikum enzim katalase
Biologi 12 laporan praktikum enzim katalaseNisa 'Icha' El
 
Praktikum Fotosintesis Pada Percobaan Sach
Praktikum Fotosintesis Pada Percobaan SachPraktikum Fotosintesis Pada Percobaan Sach
Praktikum Fotosintesis Pada Percobaan SachHariyatunnisa Ahmad
 
Gambar dan tahap pembelahan sel
Gambar dan tahap pembelahan selGambar dan tahap pembelahan sel
Gambar dan tahap pembelahan selresky r.p
 
Laporan Praktikum Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau pada Media yang Berbeda
Laporan Praktikum Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau pada Media yang BerbedaLaporan Praktikum Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau pada Media yang Berbeda
Laporan Praktikum Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau pada Media yang BerbedaArvina Frida Karela
 
Manfaat hidrokarbon dalam kehidupan sehari hari
Manfaat hidrokarbon dalam kehidupan sehari hariManfaat hidrokarbon dalam kehidupan sehari hari
Manfaat hidrokarbon dalam kehidupan sehari haridesyips
 
Laporan percobaan enzim katalase
Laporan percobaan enzim katalase Laporan percobaan enzim katalase
Laporan percobaan enzim katalase DaPiDaBi
 
Laporan percobaan pengaruh suhu terhadap pertumbuhan biji kacang hijau
Laporan percobaan pengaruh suhu terhadap pertumbuhan biji  kacang hijauLaporan percobaan pengaruh suhu terhadap pertumbuhan biji  kacang hijau
Laporan percobaan pengaruh suhu terhadap pertumbuhan biji kacang hijauyosa marinda
 
Soal kesetimbangan kimia dan pergeseran kimia
Soal kesetimbangan kimia dan pergeseran kimiaSoal kesetimbangan kimia dan pergeseran kimia
Soal kesetimbangan kimia dan pergeseran kimiaYusi Rahmah
 
Kelebihan dan Kekurangan dari Teroi Atom (Tugas Kuliah Kimia Dasar)
Kelebihan dan Kekurangan dari Teroi Atom (Tugas Kuliah Kimia Dasar)Kelebihan dan Kekurangan dari Teroi Atom (Tugas Kuliah Kimia Dasar)
Kelebihan dan Kekurangan dari Teroi Atom (Tugas Kuliah Kimia Dasar)Nurul Afdal Haris
 
Laporan Praktikum Biji Kacang Hijau Pengaruh Cahaya
Laporan Praktikum Biji Kacang Hijau Pengaruh CahayaLaporan Praktikum Biji Kacang Hijau Pengaruh Cahaya
Laporan Praktikum Biji Kacang Hijau Pengaruh CahayaAngga Oktyashari
 
Laporan praktikum biologi pengaruh perbedaan salinitas (kadar garam) terhadap...
Laporan praktikum biologi pengaruh perbedaan salinitas (kadar garam) terhadap...Laporan praktikum biologi pengaruh perbedaan salinitas (kadar garam) terhadap...
Laporan praktikum biologi pengaruh perbedaan salinitas (kadar garam) terhadap...Yeni Rahayu
 

What's hot (20)

Enzim katalase
Enzim katalaseEnzim katalase
Enzim katalase
 
Laporan Praktikum Biologi Pengaruh Warna Cahaya terhadap Fotosintesis Tanaman...
Laporan Praktikum Biologi Pengaruh Warna Cahaya terhadap Fotosintesis Tanaman...Laporan Praktikum Biologi Pengaruh Warna Cahaya terhadap Fotosintesis Tanaman...
Laporan Praktikum Biologi Pengaruh Warna Cahaya terhadap Fotosintesis Tanaman...
 
Laporan hasil praktikum kedelai
Laporan hasil praktikum kedelaiLaporan hasil praktikum kedelai
Laporan hasil praktikum kedelai
 
Unsur Radoaktif Astatin
Unsur Radoaktif AstatinUnsur Radoaktif Astatin
Unsur Radoaktif Astatin
 
Biologi 12 laporan praktikum enzim katalase
Biologi 12   laporan praktikum enzim katalaseBiologi 12   laporan praktikum enzim katalase
Biologi 12 laporan praktikum enzim katalase
 
Praktikum Fotosintesis Pada Percobaan Sach
Praktikum Fotosintesis Pada Percobaan SachPraktikum Fotosintesis Pada Percobaan Sach
Praktikum Fotosintesis Pada Percobaan Sach
 
Gambar dan tahap pembelahan sel
Gambar dan tahap pembelahan selGambar dan tahap pembelahan sel
Gambar dan tahap pembelahan sel
 
Laporan Praktikum Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau pada Media yang Berbeda
Laporan Praktikum Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau pada Media yang BerbedaLaporan Praktikum Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau pada Media yang Berbeda
Laporan Praktikum Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau pada Media yang Berbeda
 
Lap3 pembuatan tempe
Lap3  pembuatan tempeLap3  pembuatan tempe
Lap3 pembuatan tempe
 
Manfaat hidrokarbon dalam kehidupan sehari hari
Manfaat hidrokarbon dalam kehidupan sehari hariManfaat hidrokarbon dalam kehidupan sehari hari
Manfaat hidrokarbon dalam kehidupan sehari hari
 
Kimia halogen 5
Kimia halogen 5Kimia halogen 5
Kimia halogen 5
 
Laporan percobaan enzim katalase
Laporan percobaan enzim katalase Laporan percobaan enzim katalase
Laporan percobaan enzim katalase
 
Laporan Praktikum Laju Reaksi
Laporan Praktikum Laju ReaksiLaporan Praktikum Laju Reaksi
Laporan Praktikum Laju Reaksi
 
Laporan percobaan pengaruh suhu terhadap pertumbuhan biji kacang hijau
Laporan percobaan pengaruh suhu terhadap pertumbuhan biji  kacang hijauLaporan percobaan pengaruh suhu terhadap pertumbuhan biji  kacang hijau
Laporan percobaan pengaruh suhu terhadap pertumbuhan biji kacang hijau
 
Soal kesetimbangan kimia dan pergeseran kimia
Soal kesetimbangan kimia dan pergeseran kimiaSoal kesetimbangan kimia dan pergeseran kimia
Soal kesetimbangan kimia dan pergeseran kimia
 
Kelebihan dan Kekurangan dari Teroi Atom (Tugas Kuliah Kimia Dasar)
Kelebihan dan Kekurangan dari Teroi Atom (Tugas Kuliah Kimia Dasar)Kelebihan dan Kekurangan dari Teroi Atom (Tugas Kuliah Kimia Dasar)
Kelebihan dan Kekurangan dari Teroi Atom (Tugas Kuliah Kimia Dasar)
 
Kimia gol 5 a
Kimia gol 5 aKimia gol 5 a
Kimia gol 5 a
 
Laporan Praktikum Biji Kacang Hijau Pengaruh Cahaya
Laporan Praktikum Biji Kacang Hijau Pengaruh CahayaLaporan Praktikum Biji Kacang Hijau Pengaruh Cahaya
Laporan Praktikum Biji Kacang Hijau Pengaruh Cahaya
 
Laporan praktikum biologi pengaruh perbedaan salinitas (kadar garam) terhadap...
Laporan praktikum biologi pengaruh perbedaan salinitas (kadar garam) terhadap...Laporan praktikum biologi pengaruh perbedaan salinitas (kadar garam) terhadap...
Laporan praktikum biologi pengaruh perbedaan salinitas (kadar garam) terhadap...
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Uji Makanan
Laporan Resmi Praktikum Biologi Uji MakananLaporan Resmi Praktikum Biologi Uji Makanan
Laporan Resmi Praktikum Biologi Uji Makanan
 

Viewers also liked

Viewers also liked (20)

Pembahasan soal un kimia sma 2012 paket a52
Pembahasan soal un kimia sma 2012 paket a52Pembahasan soal un kimia sma 2012 paket a52
Pembahasan soal un kimia sma 2012 paket a52
 
Makromolekul (2)
Makromolekul (2)Makromolekul (2)
Makromolekul (2)
 
Makromolekul
MakromolekulMakromolekul
Makromolekul
 
Bab 5 senyawa karbon
Bab 5   senyawa karbonBab 5   senyawa karbon
Bab 5 senyawa karbon
 
Soal2 p h larutan
Soal2 p h larutanSoal2 p h larutan
Soal2 p h larutan
 
Soal un kimia sma 2014 6
Soal un kimia sma 2014 6Soal un kimia sma 2014 6
Soal un kimia sma 2014 6
 
Gugus fungsi organik kls 12
Gugus fungsi organik kls 12Gugus fungsi organik kls 12
Gugus fungsi organik kls 12
 
Kimia paket 2
Kimia paket 2Kimia paket 2
Kimia paket 2
 
Iktn
IktnIktn
Iktn
 
SOAL PREDIKSI KIMIA UN 2012
SOAL PREDIKSI KIMIA UN 2012SOAL PREDIKSI KIMIA UN 2012
SOAL PREDIKSI KIMIA UN 2012
 
Kelarutan dan hasil kali kelarutan
Kelarutan dan hasil kali kelarutanKelarutan dan hasil kali kelarutan
Kelarutan dan hasil kali kelarutan
 
Polimer ppt nia.ppt
Polimer ppt nia.pptPolimer ppt nia.ppt
Polimer ppt nia.ppt
 
1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidrat1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidrat
 
SENYAWA KARBON TURUNAN ALKANA
SENYAWA KARBON TURUNAN ALKANASENYAWA KARBON TURUNAN ALKANA
SENYAWA KARBON TURUNAN ALKANA
 
Kesetimbangan kimia [autosaved]
Kesetimbangan kimia [autosaved]Kesetimbangan kimia [autosaved]
Kesetimbangan kimia [autosaved]
 
Polimer/KIMIA SMA
Polimer/KIMIA SMAPolimer/KIMIA SMA
Polimer/KIMIA SMA
 
Polimer
PolimerPolimer
Polimer
 
Polimer
PolimerPolimer
Polimer
 
Lks makromolekul
Lks makromolekulLks makromolekul
Lks makromolekul
 
Polimer
PolimerPolimer
Polimer
 

Similar to CARA MENGELUMPOKKAN POLIMER

Modul polimer kelas xii sma bss malang
Modul polimer kelas xii sma bss malangModul polimer kelas xii sma bss malang
Modul polimer kelas xii sma bss malangdasi anto
 
Bab 6 makromulekol kelas xii
Bab 6 makromulekol kelas xiiBab 6 makromulekol kelas xii
Bab 6 makromulekol kelas xiiSinta Sry
 
Bab6makromulekolkelasxii 141109050217-conversion-gate01
Bab6makromulekolkelasxii 141109050217-conversion-gate01Bab6makromulekolkelasxii 141109050217-conversion-gate01
Bab6makromulekolkelasxii 141109050217-conversion-gate01sanoptri
 
Bab 6 makromolekul ( polimer )
Bab 6 makromolekul ( polimer )Bab 6 makromolekul ( polimer )
Bab 6 makromolekul ( polimer )wafiqasfari
 
bab6makromolekulpolimer-140504095936-phpapp02 (1).pptx
bab6makromolekulpolimer-140504095936-phpapp02 (1).pptxbab6makromolekulpolimer-140504095936-phpapp02 (1).pptx
bab6makromolekulpolimer-140504095936-phpapp02 (1).pptxcercleefanaela
 
makromolekul (polimer)
makromolekul (polimer)makromolekul (polimer)
makromolekul (polimer)mfebri26
 
Bab 6 POLIMER kelas dua belas xii mipa.pptx
Bab 6 POLIMER kelas dua belas xii mipa.pptxBab 6 POLIMER kelas dua belas xii mipa.pptx
Bab 6 POLIMER kelas dua belas xii mipa.pptxriyaditwo123
 
Definisi plastik
Definisi plastikDefinisi plastik
Definisi plastikjuherdi
 
Material Teknik Polimer
Material Teknik PolimerMaterial Teknik Polimer
Material Teknik PolimerZhafran Anas
 
Makromolekul dan Koloid
Makromolekul dan KoloidMakromolekul dan Koloid
Makromolekul dan KoloidAnca Septiawan
 
kimia polimer anorganik spektroskopi.ppt
kimia polimer anorganik spektroskopi.pptkimia polimer anorganik spektroskopi.ppt
kimia polimer anorganik spektroskopi.pptriandyputra3
 
proses petrokimia
 proses petrokimia proses petrokimia
proses petrokimiaFebrian Hsc
 

Similar to CARA MENGELUMPOKKAN POLIMER (20)

Modul polimer kelas xii sma bss malang
Modul polimer kelas xii sma bss malangModul polimer kelas xii sma bss malang
Modul polimer kelas xii sma bss malang
 
kimia12pol.pptx
kimia12pol.pptxkimia12pol.pptx
kimia12pol.pptx
 
Makalah kimia
Makalah kimiaMakalah kimia
Makalah kimia
 
Bab 6 makromulekol kelas xii
Bab 6 makromulekol kelas xiiBab 6 makromulekol kelas xii
Bab 6 makromulekol kelas xii
 
Bab6 makr
Bab6 makrBab6 makr
Bab6 makr
 
Bab6makromulekolkelasxii 141109050217-conversion-gate01
Bab6makromulekolkelasxii 141109050217-conversion-gate01Bab6makromulekolkelasxii 141109050217-conversion-gate01
Bab6makromulekolkelasxii 141109050217-conversion-gate01
 
Bab 6 makromolekul ( polimer )
Bab 6 makromolekul ( polimer )Bab 6 makromolekul ( polimer )
Bab 6 makromolekul ( polimer )
 
Polimer sintetik
Polimer sintetikPolimer sintetik
Polimer sintetik
 
bab6makromolekulpolimer-140504095936-phpapp02 (1).pptx
bab6makromolekulpolimer-140504095936-phpapp02 (1).pptxbab6makromolekulpolimer-140504095936-phpapp02 (1).pptx
bab6makromolekulpolimer-140504095936-phpapp02 (1).pptx
 
POLIMER
POLIMERPOLIMER
POLIMER
 
Polimer pow point
Polimer pow pointPolimer pow point
Polimer pow point
 
makromolekul (polimer)
makromolekul (polimer)makromolekul (polimer)
makromolekul (polimer)
 
Bab 6 POLIMER kelas dua belas xii mipa.pptx
Bab 6 POLIMER kelas dua belas xii mipa.pptxBab 6 POLIMER kelas dua belas xii mipa.pptx
Bab 6 POLIMER kelas dua belas xii mipa.pptx
 
Definisi plastik
Definisi plastikDefinisi plastik
Definisi plastik
 
Material Teknik Polimer
Material Teknik PolimerMaterial Teknik Polimer
Material Teknik Polimer
 
Makromolekul dan Koloid
Makromolekul dan KoloidMakromolekul dan Koloid
Makromolekul dan Koloid
 
kimia polimer anorganik spektroskopi.ppt
kimia polimer anorganik spektroskopi.pptkimia polimer anorganik spektroskopi.ppt
kimia polimer anorganik spektroskopi.ppt
 
Industri polimer
Industri polimerIndustri polimer
Industri polimer
 
proses petrokimia
 proses petrokimia proses petrokimia
proses petrokimia
 
Kimia polimer 3
Kimia polimer 3Kimia polimer 3
Kimia polimer 3
 

More from Kira R. Yamato

Tutorial game-maker-bagi-pemula
Tutorial game-maker-bagi-pemulaTutorial game-maker-bagi-pemula
Tutorial game-maker-bagi-pemulaKira R. Yamato
 
Paparan pembekalan kkl 20 januari 2014
Paparan pembekalan kkl   20 januari 2014Paparan pembekalan kkl   20 januari 2014
Paparan pembekalan kkl 20 januari 2014Kira R. Yamato
 
Paparan pembekalan kkl 9 juli 2013
Paparan pembekalan kkl   9 juli 2013Paparan pembekalan kkl   9 juli 2013
Paparan pembekalan kkl 9 juli 2013Kira R. Yamato
 
Rock mag 1 (2013.15) terjemah
Rock mag 1 (2013.15) terjemahRock mag 1 (2013.15) terjemah
Rock mag 1 (2013.15) terjemahKira R. Yamato
 
Speed of light apparatus modul
Speed of light apparatus modulSpeed of light apparatus modul
Speed of light apparatus modulKira R. Yamato
 
Pembiasan pada trapesium
Pembiasan pada trapesiumPembiasan pada trapesium
Pembiasan pada trapesiumKira R. Yamato
 
Tuntunan menulis artikel
Tuntunan menulis artikel Tuntunan menulis artikel
Tuntunan menulis artikel Kira R. Yamato
 
Supriyanto s komputasi untuk sains dan teknik menggunakan matlab edisi 4 - ...
Supriyanto s   komputasi untuk sains dan teknik menggunakan matlab edisi 4 - ...Supriyanto s   komputasi untuk sains dan teknik menggunakan matlab edisi 4 - ...
Supriyanto s komputasi untuk sains dan teknik menggunakan matlab edisi 4 - ...Kira R. Yamato
 
Laporan eksperimen go 5 kelompok 7
Laporan eksperimen go 5 kelompok 7Laporan eksperimen go 5 kelompok 7
Laporan eksperimen go 5 kelompok 7Kira R. Yamato
 
Mengatasi apache xampp yang tidak bisa berjalan
Mengatasi apache xampp yang tidak bisa berjalanMengatasi apache xampp yang tidak bisa berjalan
Mengatasi apache xampp yang tidak bisa berjalanKira R. Yamato
 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikKira R. Yamato
 

More from Kira R. Yamato (20)

Tutorial game-maker-bagi-pemula
Tutorial game-maker-bagi-pemulaTutorial game-maker-bagi-pemula
Tutorial game-maker-bagi-pemula
 
Fisika komputasi
Fisika komputasiFisika komputasi
Fisika komputasi
 
Fisika komputasi
Fisika komputasiFisika komputasi
Fisika komputasi
 
Fisika komputasi
Fisika komputasiFisika komputasi
Fisika komputasi
 
Sosialisasi+kp+09
Sosialisasi+kp+09Sosialisasi+kp+09
Sosialisasi+kp+09
 
Paparan pembekalan kkl 20 januari 2014
Paparan pembekalan kkl   20 januari 2014Paparan pembekalan kkl   20 januari 2014
Paparan pembekalan kkl 20 januari 2014
 
Ujian pkl
Ujian pkl Ujian pkl
Ujian pkl
 
Paparan pembekalan kkl 9 juli 2013
Paparan pembekalan kkl   9 juli 2013Paparan pembekalan kkl   9 juli 2013
Paparan pembekalan kkl 9 juli 2013
 
Rock mag 1 (2013.15) terjemah
Rock mag 1 (2013.15) terjemahRock mag 1 (2013.15) terjemah
Rock mag 1 (2013.15) terjemah
 
Speed of light apparatus modul
Speed of light apparatus modulSpeed of light apparatus modul
Speed of light apparatus modul
 
Tugas go polarisasi
Tugas go polarisasiTugas go polarisasi
Tugas go polarisasi
 
Pembiasan pada trapesium
Pembiasan pada trapesiumPembiasan pada trapesium
Pembiasan pada trapesium
 
Tuntunan menulis artikel
Tuntunan menulis artikel Tuntunan menulis artikel
Tuntunan menulis artikel
 
Supriyanto s komputasi untuk sains dan teknik menggunakan matlab edisi 4 - ...
Supriyanto s   komputasi untuk sains dan teknik menggunakan matlab edisi 4 - ...Supriyanto s   komputasi untuk sains dan teknik menggunakan matlab edisi 4 - ...
Supriyanto s komputasi untuk sains dan teknik menggunakan matlab edisi 4 - ...
 
Laporan eksperimen go 5 kelompok 7
Laporan eksperimen go 5 kelompok 7Laporan eksperimen go 5 kelompok 7
Laporan eksperimen go 5 kelompok 7
 
Dasar matlab
Dasar matlabDasar matlab
Dasar matlab
 
Modul delphi
Modul delphiModul delphi
Modul delphi
 
Mengatasi apache xampp yang tidak bisa berjalan
Mengatasi apache xampp yang tidak bisa berjalanMengatasi apache xampp yang tidak bisa berjalan
Mengatasi apache xampp yang tidak bisa berjalan
 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik
 
G e hay's
G e hay'sG e hay's
G e hay's
 

Recently uploaded

PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 

Recently uploaded (20)

PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 

CARA MENGELUMPOKKAN POLIMER

  • 1. A.Bagaimana Cara Mengelompokkan Polimer ? Dari berbagai jenis polimer yang banyak kita jumpai, polimer dapat digolongkan berdasarkan asalnya, pembuatannya, jenis monomer, sifatnya terhadap panas dan reaksi pembentukannya. a. Penggolongan polimer berdasarkan asalnya Berdasarkan asalnya, polimer dapat dibedakan atas polimer alam dan polimer sintesis. 1) Polimer Alam Polimer alam adalah polimer yang terdapat di alam dan berasal dari makhluk hidup. Contoh polimer alam dapat dilihat pada table di bawah ini No Polimer Monomer Polimerisasi Contoh 1. Pati/amilum Glukosa Kondensasi Biji-bijian, akar umbi 2. Selulosa Glukosa Kondensasi Sayur, Kayu, Kapas 3. Protein Asam amino Kondensasi Susu, daging, telur, wol, sutera 4. Asam nukleat Nukleotida Kondensasi Molekul DNA dan RNA (sel) 5. Karet alam Isoprena Adisi Getah pohon karet Sifat-sifat polimer alam kurang menguntungkan. Contohnya, karet alam kadang-kadang cepat rusak, tidak elastis, dan berombak. Hal tersebut dapat terjadi karena karet alamtidak tahan terhadap minyak bensin atau minyak tanah serta lama terbuka di udara. Contoh lain, sutera dan wol merupakan senyawa protein bahan makanan bakteri, sehingga wol dan sutera cepat rusak. Umumnya polimer alam mempunyai sifat hidrofilik (suka air), sukar dilebur dan sukar dicetak, sehingga sangat sukar mengembangkan fungsi polimer alam untuk tujuan-tujuan yang lebih luas dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. 2) Polimer Sintesis Polimer sintesis atau polimer buatan adalah polimer yang tidak terdapat di alam dan harus dibuat oleh manusia. Sampai saat ini, para ahli kimia polimer telah melakukan penelitian struktur molekul alam guna mengembangkan polimer sintesisnya. Dari hasil penelitian tersebut dihasilkan polimer sintesis yang dapat dirancang sifat-sifatnya, seperti tinggi rendahnya titik lebur, kelenturan dan kekerasannya, serta ketahanannya terhadap zat kimia. Tujuannya, agar diperoleh polimer sintesis yang penggunaannya sesuai yang diharapkan. Polimer sintesis yang telah dikembangkan guna kepentingan komersil, misalnya pembentukan serat untuk benang kain dan produksi ban yang elastisterhadap jalan raya. Ahli kimia saat ini sudah berhasil mengembangkan beratus-ratus jenis polimer sintesis untuk tujuan yang lebih luas. Contoh polimer sintesis dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
  • 2. No Polimer Monomer Terdapat pada 1. Polietena Etena Kantung, kabel plastik 2. Polipropena Propena Tali, karung, botol plastik 3. PVC Vinil klorida Pipa paralon, pelapis lantai 4. Polivinil Vinil alcohol Bak air alcohol 5. Teflon Tetrafluoroetena Wajan atau panci anti lengket 6. Dakron Metil tereftalat dan etilena glikol Pipa rekam magnetik, kain atau tekstil (wol sintetis) 7. Nilon Asam adipat dan heksametilena Tekstil diamin 8. Polibutadiena Butadiena Ban motor 9. Poliester Ester dan etilena glikol Ban mobil 10. Melamin Fenol formaldehida Piring dan gelas melamin 11. Epoksi resin Metoksi benzena dan alcohol Penyalut cat (cat sekunder epoksi) b. Penggolongan Polimer Berdasarkan Proses Pembentukannya Reaksi pembentukan polimer dinamakan polimerisasi, jadi reaksi polimerisasi adalah reaksi penggabungan molekul-molekul kecil (monomer) membentuk molekul yang besar (polimer). Ada dua jenis polimerisasi, yaitu polimerisasi adisi dan polimerisasi kondensasi. 1) Polimer adisi Seperti yang telah kita ketahui, bahwa reaksi adisi adalah reaksi pemecahan ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal sehingga ada atom yang bertambah di dalam senyawa yang terbentuk. Jadi, polimerisasi adisi adalah reaksi pembentukan polimer dari monomer-monomer yang berikatan rangkap (ikatan tak jenuh). Pada reaksi ini monomer membuka ikatan rangkapnya lalu berikatan dengan monomer lain sehingga menghasilkan polimer yang berikatan tunggal (ikatan jenuh). Artinya, monomer pembentuk polimer adisi adalah senyawa yang ikatan karbon berikatan rangkap seperti alkena, sterina, dan haloalkena. Polimer adisi ini biasanya identik dengan plastik, karena hampir semua plastik dibuat dengan polimerisasi adisi. Misalnya polietena, polipropena, polivinil klorida, teflon dan poliisoprena. Berikut beberapa contoh pembentukannya : a. Pembentukan polietena (polietilena) dari etena (etilena) O2 nCH2 = CH2 - (CH2 - CH2)n - etena tegangan tinggi polietena b. Pembentuka teflon dari tetrafluoro etena
  • 3. nCF2 = CF2 - (CF2 - CF2)n – tetrafluoroetena politetraetilena (teflon) c. Pembentukan polivinil dari isoprena (2-metil-1,3-butadiena) nCH2 = CH2 - (CH2 - CH)n – Cl Cl d. Pembentukan polisoprena dari isoprena (2-metil-1,3-butadiena) CH3 CH3 nH2C = C – CH = CH2 - (HC = C - CH = CH)n - Pada pembentukan poliisoprena, mula-mula kedua ikatan rangkap dari nomor 1 dan C nomor 3 terbuka, kemudian ikatan tunggal dari C nomor 2 dan C nomor 3 membentuk ikatan rangkap. Dari contoh-contoh reaksi di atas, dapat disimpulkan bahwa pada polimerisasi adisi tidak terbentuk hasil samping dan monomernya harus mengandung ikatan rangkap. Contoh polimer adisi dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Monomer Polimer Nama polimer Kegunaan Polietilena Tas plastik, botol, mainan, isolasi listrik Polipropilena Karpet plastik, botol Polistirena Pernis kayu, styrofoam, isolasi plastik, gelas plastik, mainan, bahan pengepakkan Polivinil klorida Pipa, genteng plastik Polivinil dienklorida Plastik wrap Politetraetilena Alat masak, isolasi (teflon) listrik (penutup kabel) Poliakrilonitril Wig (rambut palsu), cat, benang Polivinilasetat Tekstil, gumresin, cat Polimetilmetakrilat Bahan pembuat gelas, pembuat bola bowling 2) Polimer kondensasi
  • 4. Kondensasi merupakan reaksi penggabungab gugus-gugus fungsi antara kedua monomernya. Artinya, polimerisasi kondensasi adalah reaksi pembentukan polimer dari monomer-monomer yang mempunyai dua gugus fungsi. Misalnya, senyawa polipeptida atau protein dan polisakarida merupakan senyawa biomolekul yang dibentuk oleh reaksi polimerisasi kondensasi. Berikut beberapa contoh pembentukan polimerisasi kondensasi : a) Pembentukan nilon Nilon merupakan suatu polimer yang ditemukan oleh Wallace Hume Carothers di tahun 1934 sewaktu bekerja di perusahaan Du Pont. Polimer nilon dibentuk dari monomer asam 6-aminoheksanoat (HOOCCH2(CH2)3CH2NH2). Dalam polimerisasi ini, gugus karboksil dari monomer berikatan dengan gugus amino dari monomer tersebut. Perhatikan reaksi tersebut, setiap dua monomer asam 6-aminoheksanoat akan menghasilkan satu polimer dan dua molekul air. Adapun nilon-66 dibentuk dengan heteropolimer (monomernya beragam), yaitu antara heksametilena diamina, (1,6-heksana diamin) dengan asam adipat (asam 1,6-heksanadioat). Pada heteropolimer (kopolimer) setiap 2 monomer yang berlainan bersatu akan dihasilkan 2 molekul air.
  • 5. b) Pembentukan polyester (polietilena tereftalat) atau dakron Sama halnya pada nilon-66, polyester dakron dibentuk oleh 2 polimer berlainan, yaitu dari etilena glikol (polialkohol) dengan dimetil tereftalat (senyawa ester). Dari contoh-contoh reaksi di atas dapat disimpulkan bahwa polimerisasi kondensasi akan menghasilkan molekul kecil air dan monomernya mempunyai gugus fungsi pada kedua ujung rantainya. Apabila dirumuskan, secara umum reaksinya adalah sebagai berikut : n monomer → 1 polimer + (n - 1) H2O c) Penggolongan polimer berdasarkan jenis monomernya Berdasarkan jenis monomernya, polimer dapat terdiri atas homopolimer dan kopolimer. 1) Homopolimer Homopolimer adalah polimer yang monomernya sejenis. Contohnya, selulosa dan protein. (-P-P-P-P-P-P-P-P-)n Pada polimer adisi homopolimer, ikatan rangkapnya terbuka lalu berikatan membentuk polimer yang berikatan tunggal. 2) Kopolimer Kopolimer atau disebut juga heteropolimer adalah polimer yang monomernya tidak sejenis. Contoh dakron, nilon-66, melamin (fenol formaldehida). Proses pembentukan polimer berlangsung dengan suhu dan tekanan tinggi atau dibantu dengan katalis, namun tanpa katalis strukyur molekul yang terbentuk tidak beraturan.
  • 6. Jadi, fungsi katalis adalah untuk mengendalikan proses pembentukan striktur molekul polimer agar lebih teratur sehingga sifat-sifat polimer yang diperoleh sesuai dengan yang diharapkan. Contoh struktur rantai molekul polimer tidak beraturan 9produk polimerisasi tanpa katalis) adalah sebagai berikut : (-P-S-S-P-P-S-S-S-P-S-P-)n Kopolimer tidak beraturan Pada proses pembentukan polimer yang digunakan katalis, struktur molekul yang terbentuk akan beraturan. Contoh struktur rantai molekul polimer teratur (produk polimerisasi dengan katalis) adalah sebagai berikut : Sistem blok : (-P-P-P-S-S-S-P-P-P-S-S-S-)n Kopolimer blok Sistem berseling : (-P-S-P-S-P-S-P-S-P-S-P-S-P-)n Kopolimer berseling d) Penggolongan polimer berdasarkan sifatnya terhadap panas Berdasarkan sifatnya terhadap panas, polimer dapat dibedakan atas polimer termoplas (tidak tahan panas, seperti plastik) dan polimer termosting (tahan panas, seperti melamin). 1) Polimer termoplas Polimer termoplas adalah polimer yang tidak tahan panas. Polimer tersebut apabila dipanaskan akan meleleh (melunak), dan dapat dilebur untuk dicetak kembali (didaur ulang). Contohnya polietilene, polipropilena, dan PVC. 2) Polimer termosting Polimer termosting adalah polimer yang tahan panas. Polimer tersebut apabila dipanaskan tidak akan meleleh (sukar melunak), dan sukar didaur ulang. Contohnya melamin dan bakelit. B. Polimer Buatan Dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti banyak menggunakan polimer buatan. Berikut ini beberapa contoh polimer buatan di sekitar kita : 1) Karet Sintetis
  • 7. Dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan ban mobil dan motor, ahli-ahli kimia organic telah mengembangkan pembuatan karet sintetis untuk mempercepat perolehan kebutuhan tersebut. Karet-karet sintetis tersebut dibuat dengan menggunakan bahan dasar monomer, seperti butadiene dan stirena denganm cara kopolimerisasi. Polibutadiena-stirena disebut juga dengan Buna atau nama dagangnya SBR (stirena-butadiena rubber). Ada dua jenis Buna, yaitu Buna-N dan Buna-S. tidak seperti polimer lain yang monomernya 1:1, pada Buna-N perbandingan antara 1,3- butadiena dan stirena adalah 3:1, sedangkan Buna-S perbandingan antara 1,3- butadiena dan stirena adalah 7:3. polimer tersebutb merupakan karet sintetis yang kuat hamper menyamai karet alam karena resisten oksidasi dan abrasi dibandingkan karet alam. SBR mengandung ikatan rangkap dan dapat di cross-linked kan dengan sulfur dengan proses vulkanisasi. Saat ini Buna banyak digunakan sebagai ban mobil. Jika karet yang divulkanisasi ini diregangkan, jembatan belerang menahan rantai-rantai polimer sehingga tidak mudah putus, kemudian karet tersebut akan kembali pada bentuk semula setelah meregang. Karet sintetis lain adalah neoprene yang berasal dari monomer kloropropena, polibutadiena, dan Thiokol. 2) Serat Sintetis Kapas merupakan serat alam yang merupakan polimer dari karbohidrat (selulosa), dan polimer dari protein (wol dan sutera). Seperti halnya karet, serat memiliki polimer sintetis, yaitu nilon dan poliester (dakron). Dakron atau tetoron merupakan polyester. Polimer ini yang sangat kuat, sangat lentur dan transparan. Polimer ini juga digunakan untuk membuat sintetis dan membuat lembaran film tipis yang dalam perdagangan disebut mylar. Mylar banyak digunakan untuk pita rekam magnetic dan untuk membuat gelembung balon yang dimanfaatkan dalam penelitian cuaca di atmosfer. Nilon-66 merupakan serat polimer yang titik leburnya tinggi. Disebut nilon-66 karena polimernya tersususn dari enam atom C dari 1,6-heksametilena diamina dan enam atom C dari molekul asam 1,6 heksanadioat. Nilon-66 digunakan untuk serat kain. 3) Orlon Orlon merupakan polimer adisi dari monomer akrilonitril. Polimer ini merupakan serat sintetis, seperti wol digunakan dalam tekstil sebagai campuran wol, karpet, dan kaus kaki. 4) Plastik Plastik merupakan polimer sintetis yang paling populer karena banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan jenis monomernya, ada beberapa jenis plastik yaitu sebagai berikut :
  • 8. a) Polietena (Polietilena) Polietilena merupakan polimer plastik yang sifatnya ulet (liat), massa jenis rendah, lentur, sukar rusak apabila lama dalam keadaan terbuka di udara maupun apabila terkena tanah Lumpur, tetapi tidak tahan panas. Polietena adalah plastik yang banyak diproduksi, dicetak lembaran untuk kantong plastik, pembungkus halaman, ember, dsb. b) Polipropena (Polipropilena) Polipropena mempunyai sifat yang sama dengan polietena. Oleh karena plastik ini juga banyak diproduksi, hanya kekuatannya lebih besar dari polietena dan lebih tahan panas serta tahan terhadap reaksi asam dan basa. Plastik ini juga digunakan untuk membuat botol plastik, karung, bak air, tali, dan kanel listrik (insulator). c) PVC (Polivinil Klorida) PVC mempunyai sifat keras dan kaku digunakan untuk membuat pipa plastik, pipa paralon, pipa kabel listrik, kulit sintetis, dan ubin plastik. d) Teflon (Tetrafluoroetena) Teflon merupakan lapisan tipis yang sangat tahan panas dan tahan terhadap bahan kimia. Teflon digunakan untuk pelapis wajan (panic anti lengket), pelapis tangki di pabrik kimia, pipa anti patah, dan kabel listrik. e) Bakelit (Fenol Formaldehida) Bakelit adalah suatu jenis polimer yang dibuat dari dua jenis monomer, yaitu fenol dan formaldehida. Polimer ini sangat keras, titik leburnya sangat tinggi dantahan api. Bakelit digunakan untuk instalasi listrik dan alat-alat yang tahan suhu tinggi, misalnya asbak dan fiting lampu listrik. f) Flexiglass (Polimetil Metakrilat) Polimetil Metakrilat disingkat PMMA mempunyai nama dagang flexiglass. Polimetil metakrilat merupakan polimerisasi adisi dari monomer metil metakrilat (H2C = CH-COOH3). PMMA merupakan plastik yang kuat dan transparan. Polimer ini digunakan untuk jendela pesawat terbang dan lampu belakang mobil. C. Kegunaan Polimer Kegunaan polimer dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut : a) Plastik Polietilentereftalat (PET) Plastik PET merupakan serat sintetik poliester (dakron) yang transparan dengan daya tahan kuat, tahan terhadap asam, kedap udara, fleksibel, dan tidak rapuh. Dalam hal penggunaannya, plastik PET menempati urutan pertama. Penggunannya sekitar 72 % sebagai kemasan minuman dengan kualitas yang baik. Plastik PET merupakan poliester yang dapat dicampur dengan polimer alam seperti : sutera, wol dan katun untuk menghasilkan bahan pakaian yang bersifat tahan lama dan mudah perawatannya. b) Plastik Polietena/Polietilena (PE)
  • 9. Terdapat dua jenis plastik PE, yaitu Low Density Polyethylene (LDPE) dan High Density Polyethylene (HDPE). Plastik LDPE banyak digunakan sebagai kantung plastik serta pembungkus makanan dan barang. Plastik HDPE banyak digunakan sebagai bahan dasar membuat mainan anak- anak, pipa yang kuat, tangki korek api gas, badan radio dan televisi, serta piringan hitam. c) Polivinil Klorida (PVC) Plastik PVC bersifat termoplastik dengan daya tahan kuat. Plastik ini juga bersifat tahan serta kedap terhadap minyak dan bahan organik. Ada dua tipe plastik PVC yaitu bentuk kaku dan bentuk fleksibel. Plastik bentuk kaku digunakan untuk membuat konstruksi bangunan, mainan anak-anak, pipa PVC (paralon), meja, lemari, piringan hitam, dan beberapa komponen mobil. Adapun plastik bentuk fleksibel, jenis ini digunakan untuk membuat selang plastik dan isolasi listrik. Dalam hal penggunaannya, plastic PVC menempati urutan ketiga dan sekitar 68 % digunakan untuk konstruksi bangunan (pipa saluran air). d) Plastik Nilon Plastik nilon merupakan polimer poliamida (proses pembentukannya seperti pembentukan protein). Plastik Nilon ditemukan pada tahun 1934 oleh Wallace Carothers dari Du Pont Company. Ketika itu, Carothers mereaksikan asam adipat dan heksametilendiamin. Plastik yang bersifat sangat Kuat (tidak cepat rusak) dan halus ini banyak digunakan untuk pakaian, peralatan kemah dan panjat tebing, peralatan rumah tangga serta peralatan laboratorium. e) Karet Sintetik Karet Sintetik yang terkenal adalah Styrene Butadiene Rubber (SBR), suatu polimer yang terbentuk dari reaksi polemerisasi antara stirena dan 1,3-butadiena. Karet sintetik ini banyak digunakan untuk membuat ban kendaraan karena memiliki kekuatan yang baik dan tidak mengembang apabila terkena minyak atau bensin. f) Wol Wol adalah serat alami dari protein hewani (keratin) yang tidak larut. Struktur protein wol yang lentur menghasilkan kain dengan mutu yang baik, namun kadang- kadang menimbulkan masalah karena dapat mengerut dalam pencucian. Oleh karena itu, wol dicampur dengan PET untuk menghasilkan kain yang bermutu baik dan tidak mengerut pada saat pencucian. g) Kapas Kapas merupakan serat alami dari bahan nabati (selulosa) yang paling banyak digunakan (hamper 50 % pemakaian serat alami berasal dari kapas). Kain katun dibuat dari serat kapas dengan perlakuan kimia sehingga menghasilkan kain yang kuat, enak dipakai, dan mudah perawatannya.