SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
PENENTUAN EPISENTER GEMPA BUMI
DENGAN PEMODELAN INVERSI NON-
LINEAR(METODE PENDEKATAN
GLOBAL(METODE GRID SEARCH DAN
RANDOM SEARCH)) MENGGUNAKAN
MATLAB
Fisika Komputasi
Pendahuluan
Di pusat gempa bumi terdapat
tempat2 yang terakumulasi energi
Untuk menentukan posisi episenter
gempa bumi maka digunakan data
sintetik
Asalnya dari
Metode Grid
Search dan
Random Search
Data diproses dengan Matlab
Memberikan solusi inversi non linear
Plot bentuk kurva
dan kontur fungsi
objektif yg tersebar
secara random
Kajian Pustaka
Formulasi Linear dan Hubungan data dengan Parameter Model
Data: d = [di] ; i = 1, 2, 3, …N
d = (d1, d2, d3, …, dN)
Model: m = [mj] ; j = 1, 2, 3, …M
m = (m1, m2, m3, …, mM)
Hubungan antara data dg parameter model:
d = G m
G adalah matriks kernel
Contoh pada simulasi. Nilai d=Gm , nilai d = ti-gm
Rumus gm yang dipakai pada matlab adalah
gm=to+(1/vp)*(sqrt((x-M(1)).^2+(y-M(2)).^2));
Penambahan pengaruh error dari noise dengan
Metode Least-Square
adalah dengan meminimumkan jarak antara Tical (hasil perhitungan)
dengan Tiobs (hasil pengamatan).
Contoh pada simulasi. Oleh stasiun pertama:
t_cal1=to+(1/vp)*sqrt((x(1)-X).^2+(y(1)-Y).^2);
Error1=(t_cal1-ti(1)).^2;
Dalam bentuk diskrit, persamaan bisa dinyatakan sebagai
Hal ini terjadi karena waktu tempuh t tidak berbanding lurus dengan
parameter model v, melainkan berbanding terbalik. Hubungan ini
dinamakan non-linear terhadap v. Namun demikian, jika kita
mendefinisikan parameter model c = 1/v, dimana c adalah slowness
gelombang seismik.
Jika dalam garis regresi dinyatakan sebagai y = a0 + a1x maka data
memenuhi relasi yi = a0 + a1xi + ei, dimana ei disebut error
Pendekatan Global(Metode Grid Search dan Random
Search) sebagai Solusi Inversi Non Linear
Metode Grid Search Metode Random Search
secara berulang-ulang
mengevaluasi nilai fungsi pada
nilai-nilai variabel bebas tertentu
(selected values) secara acak
Jika banyaknya sampel yang
dicoba mencukupi, maka kondisi
optimumnya akan teramati. Dengan
demikian, metode ini menjadi
TIDAK EFISIEN!!. Pendekatan ini
pada umumnya akan menghasilkan
titik optimum global (bukan
optimum lokal). Oleh karena itu,
metode ini sangat cocok sekali
dengan tujuan dari makalah ini
karena simulasinya
menggunakan pendekatan
secara global.
metode yang dapat menghindari solusi untuk
tidak terjebak dalam minimum lokal dan sering
digunakan dalam relokasi hiposenter.
Kelemahannya pada waktu perhitungan yang
lama. Hal ini disebabkan pengujian solusi yang
banyak dalam ruang model. Alogritma ini
masih memiliki kekurangan, masih besar
kemungkinan untuk terjebak di minimum lokal.
Oleh karena itu, dipilihlah pendekatan
secara globalnya karena jika menggunakan
lokal maka akan menjadi invalid.
Flowchart
Input data to,vp,ti,xo,yo
for n=1:10
Untuk rumus penentuan episenternya:
gm=to+(1/vp)*(sqrt((x-M(1)).^2+(y-M(2)).^2));
dgm_dx=(1/vp)*(-(x-M(1)))./(sqrt((x-M(1)).^2+(y-
M(2)).^2));
dgm_dy=(1/vp)*(-(x-M(2)))./(sqrt((x-M(1)).^2+(y-
M(2)).^2));
J=[dgm_dx dgm_dy];
Mo=M;
M=Mo+inv(J'*J)*J'*(ti-gm)
M1=[M1 M];
Mn=M1';
Untuk error erms nya:
t_cal1=to+(1/vp)*sqrt((x(1)-X).^2+(y(1)-Y).^2);
Error1=(t_cal1-ti(1)).^2;
t_cal2=to+(1/vp)*sqrt((x(2)-X).^2+(y(2)-Y).^2);
Error2=(t_cal2-ti(2)).^2;
t_cal3=to+(1/vp)*sqrt((x(3)-X).^2+(y(3)-Y).^2);
Error3=(t_cal3-ti(3)).^2;
t_cal4=to+(1/vp)*sqrt((x(4)-X).^2+(y(4)-Y).^2);
Error4=(t_cal4-ti(4)).^2;
Plot posisi episenter dari stasiun 1 sampai 4:
plot(X,Y,'.')
xlabel('Longitude');
ylabel('Latitude');
plot(Mn(:,1),Mn(:,2),'o')
hold on
plot(Mn(:,1),Mn(:,2))
End
Start
Skip program
%Penentuan Episenter Gempa Bumi secara Sederhana
%Inversi Non Linear Metode Pendekatan Global(Grid Search dan Random
Search)
clear all
clc
to=0; % origin time
vp=4; % kecepatan gelombang gempa
ti=[7.1;1.8;5;7.9]; % waktu tempuh masing2 stasiun
x=[20;50;40;10];
y=[10;25;50;40]; % posisi stasiun
h=length(x);
plot(x,y,'h')
hold on
M=[40;30]; % posisi tebakan awal
[X,Y]=meshgrid(0:10:80,0:10:80);
plot(X,Y,'.')
xlabel(‘X');
ylabel(‘Y');
M1=[];
for n=1:10
gm=to+(1/vp)*(sqrt((x-M(1)).^2+(y-M(2)).^2));
dgm_dx=(1/vp)*(-(x-M(1)))./(sqrt((x-
M(1)).^2+(y-M(2)).^2));
dgm_dy=(1/vp)*(-(x-M(2)))./(sqrt((x-
M(1)).^2+(y-M(2)).^2));
J=[dgm_dx dgm_dy];
Mo=M;
M=Mo+inv(J'*J)*J'*(ti-gm)
M1=[M1 M];
Mn=M1';
end;
plot(Mn(:,1),Mn(:,2),'o')
hold on
plot(Mn(:,1),Mn(:,2))
% oleh stasiun pertama
t_cal1=to+(1/vp)*sqrt((x(1)-X).^2+(y(1)-Y).^2);
Error1=(t_cal1-ti(1)).^2;
% oleh stasiun kedua
t_cal2=to+(1/vp)*sqrt((x(2)-X).^2+(y(2)-Y).^2);
Error2=(t_cal2-ti(2)).^2;
% oleh stasiun ketiga
t_cal3=to+(1/vp)*sqrt((x(3)-X).^2+(y(3)-Y).^2);
Error3=(t_cal3-ti(3)).^2;
% oleh stasiun keempat
t_cal4=to+(1/vp)*sqrt((x(4)-X).^2+(y(4)-Y).^2);
Error4=(t_cal4-ti(4)).^2;
Erms=sqrt((1/n)*(Error1+Error2+Error3+Error4));
[cs,h]=contour(X,Y,Erms,[0:0.5:15])
clabel(cs,h)
Pembahasan
Gambar di atas memperlihatkan hasil perhitungan objektif yang dinyatakan oleh
kesalahan perhitungan rata-rata (Erms) pada setiap grid 1km x 1km untuk N=10.
Terlihat bahwa posisi episenter gempa yang sebenarnya tidak terlalu match dengan
model prediksi, ini mungkin dikarenakan fungsi error pada setiap stasiun disebabkan
oleh noise yang ditambahkan pada data kalkulasi.
Simpulan
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan diketahui bahwa untuk
mengetahui cara menentukan episenter gempa bumi dari sumber gempa
secara sederhana dengan menggunakan Pemodelan Inversi Non
Linear,dimana pada pemodelan itu dilakukan pendekatan secara global
dengan metode grid search dan random search. Sedangkan, pada simulasi
diketahui bahwa plot posisi episenter gempa bumi tidak terlalu match
dengan model prediksi. Faktor yang mempengaruhi hal tersebut adalah
adanya penambahan error akibat noise saat pengambilan data.
PENENTUAN EPISENTER GEMPA BUMI DENGAN INVERSI NON-LINEAR

More Related Content

What's hot

Tomografi Delay Time Sederhana
Tomografi Delay Time SederhanaTomografi Delay Time Sederhana
Tomografi Delay Time SederhanaFajar Perdana
 
Makalah Geodesi Geometri II terkait Jaring Kontrol dan datum Geodesi
Makalah Geodesi Geometri II terkait Jaring Kontrol dan datum GeodesiMakalah Geodesi Geometri II terkait Jaring Kontrol dan datum Geodesi
Makalah Geodesi Geometri II terkait Jaring Kontrol dan datum GeodesiMega Yasma Adha
 
Pengolahan Data GPR KARSAM 2012
Pengolahan Data GPR KARSAM 2012Pengolahan Data GPR KARSAM 2012
Pengolahan Data GPR KARSAM 2012Fajar Perdana
 
Pengolahan Data Resistivity dengan RES2DINV
Pengolahan Data Resistivity dengan RES2DINVPengolahan Data Resistivity dengan RES2DINV
Pengolahan Data Resistivity dengan RES2DINVDery Marsan
 
SOF Jaring Kontrol Geodesi
SOF Jaring Kontrol GeodesiSOF Jaring Kontrol Geodesi
SOF Jaring Kontrol GeodesiAvrilina Hadi
 
177548695 bab-1-geofisika-umum
177548695 bab-1-geofisika-umum177548695 bab-1-geofisika-umum
177548695 bab-1-geofisika-umumfazar muslim
 
Metode gaya berat
Metode gaya beratMetode gaya berat
Metode gaya beratM Rifa'i
 
Pengolahan data Gravity
Pengolahan data GravityPengolahan data Gravity
Pengolahan data GravityKevin Pratama
 
Bahan mengajar geolistrik 2013
Bahan mengajar geolistrik 2013Bahan mengajar geolistrik 2013
Bahan mengajar geolistrik 2013UDIN MUHRUDIN
 
Bab 4.-integral-lipat-dua1 2
Bab 4.-integral-lipat-dua1 2Bab 4.-integral-lipat-dua1 2
Bab 4.-integral-lipat-dua1 2Dayga_Hatsu
 
Menentukan episenter dengan metode lingkaran (2)
Menentukan episenter dengan metode lingkaran (2)Menentukan episenter dengan metode lingkaran (2)
Menentukan episenter dengan metode lingkaran (2)Izaina Nurfitriana
 
Penyelesaian Raytracing dengan Bantuan Inversi Simulated Annealing
Penyelesaian Raytracing dengan Bantuan Inversi Simulated AnnealingPenyelesaian Raytracing dengan Bantuan Inversi Simulated Annealing
Penyelesaian Raytracing dengan Bantuan Inversi Simulated AnnealingFajar Perdana
 
Pengolahan Data Magnetik KARSAM 2012
Pengolahan Data Magnetik KARSAM 2012Pengolahan Data Magnetik KARSAM 2012
Pengolahan Data Magnetik KARSAM 2012Fajar Perdana
 

What's hot (20)

Tomografi Delay Time Sederhana
Tomografi Delay Time SederhanaTomografi Delay Time Sederhana
Tomografi Delay Time Sederhana
 
Metode Seismik
Metode Seismik Metode Seismik
Metode Seismik
 
Makalah Geodesi Geometri II terkait Jaring Kontrol dan datum Geodesi
Makalah Geodesi Geometri II terkait Jaring Kontrol dan datum GeodesiMakalah Geodesi Geometri II terkait Jaring Kontrol dan datum Geodesi
Makalah Geodesi Geometri II terkait Jaring Kontrol dan datum Geodesi
 
Pengolahan Data GPR KARSAM 2012
Pengolahan Data GPR KARSAM 2012Pengolahan Data GPR KARSAM 2012
Pengolahan Data GPR KARSAM 2012
 
Pengolahan Data Resistivity dengan RES2DINV
Pengolahan Data Resistivity dengan RES2DINVPengolahan Data Resistivity dengan RES2DINV
Pengolahan Data Resistivity dengan RES2DINV
 
SOF Jaring Kontrol Geodesi
SOF Jaring Kontrol GeodesiSOF Jaring Kontrol Geodesi
SOF Jaring Kontrol Geodesi
 
177548695 bab-1-geofisika-umum
177548695 bab-1-geofisika-umum177548695 bab-1-geofisika-umum
177548695 bab-1-geofisika-umum
 
Metode gravity
Metode gravityMetode gravity
Metode gravity
 
Metode gaya berat
Metode gaya beratMetode gaya berat
Metode gaya berat
 
Pengolahan data Gravity
Pengolahan data GravityPengolahan data Gravity
Pengolahan data Gravity
 
Bahan mengajar geolistrik 2013
Bahan mengajar geolistrik 2013Bahan mengajar geolistrik 2013
Bahan mengajar geolistrik 2013
 
Bab 4.-integral-lipat-dua1 2
Bab 4.-integral-lipat-dua1 2Bab 4.-integral-lipat-dua1 2
Bab 4.-integral-lipat-dua1 2
 
Kak tim gps
Kak tim gpsKak tim gps
Kak tim gps
 
Geolistrik 3
Geolistrik 3Geolistrik 3
Geolistrik 3
 
Menentukan episenter dengan metode lingkaran (2)
Menentukan episenter dengan metode lingkaran (2)Menentukan episenter dengan metode lingkaran (2)
Menentukan episenter dengan metode lingkaran (2)
 
Astronomi fisika bab vc
Astronomi fisika bab vcAstronomi fisika bab vc
Astronomi fisika bab vc
 
Penyelesaian Raytracing dengan Bantuan Inversi Simulated Annealing
Penyelesaian Raytracing dengan Bantuan Inversi Simulated AnnealingPenyelesaian Raytracing dengan Bantuan Inversi Simulated Annealing
Penyelesaian Raytracing dengan Bantuan Inversi Simulated Annealing
 
Pengolahan Data Magnetik KARSAM 2012
Pengolahan Data Magnetik KARSAM 2012Pengolahan Data Magnetik KARSAM 2012
Pengolahan Data Magnetik KARSAM 2012
 
Sistem Koordinat
Sistem KoordinatSistem Koordinat
Sistem Koordinat
 
Presentasi Praktikum Fisika Modul GMB
Presentasi Praktikum Fisika Modul GMBPresentasi Praktikum Fisika Modul GMB
Presentasi Praktikum Fisika Modul GMB
 

Similar to PENENTUAN EPISENTER GEMPA BUMI DENGAN INVERSI NON-LINEAR

FUNGSI MASSA PELUANG PADA POLA TITIK SPASIAL KELOMPOK SERTA FUNGSI STATISTIK ...
FUNGSI MASSA PELUANG PADA POLA TITIK SPASIAL KELOMPOK SERTA FUNGSI STATISTIK ...FUNGSI MASSA PELUANG PADA POLA TITIK SPASIAL KELOMPOK SERTA FUNGSI STATISTIK ...
FUNGSI MASSA PELUANG PADA POLA TITIK SPASIAL KELOMPOK SERTA FUNGSI STATISTIK ...Repository Ipb
 
Bab 9. Teknik Pengintegralan ( Kalkulus 1 )
Bab 9. Teknik Pengintegralan ( Kalkulus 1 )Bab 9. Teknik Pengintegralan ( Kalkulus 1 )
Bab 9. Teknik Pengintegralan ( Kalkulus 1 )Kelinci Coklat
 
DETEKSI POLA SEBARAN TITIK SPASIAL SECARA REGULER MELALUI PENELUSURAN FUNGSI ...
DETEKSI POLA SEBARAN TITIK SPASIAL SECARA REGULER MELALUI PENELUSURAN FUNGSI ...DETEKSI POLA SEBARAN TITIK SPASIAL SECARA REGULER MELALUI PENELUSURAN FUNGSI ...
DETEKSI POLA SEBARAN TITIK SPASIAL SECARA REGULER MELALUI PENELUSURAN FUNGSI ...Repository Ipb
 
Model regresi-non-linear
Model regresi-non-linearModel regresi-non-linear
Model regresi-non-linearGifard Narut
 
Interpolasi lagrange dan newton
Interpolasi lagrange dan newtonInterpolasi lagrange dan newton
Interpolasi lagrange dan newtonYuni Dwi Utami
 
127679922 penentuan-lokasi-gempa-baru
127679922 penentuan-lokasi-gempa-baru127679922 penentuan-lokasi-gempa-baru
127679922 penentuan-lokasi-gempa-baruNora Abner
 
MODEL_REGRESI_NON_LINEAR.doc
MODEL_REGRESI_NON_LINEAR.docMODEL_REGRESI_NON_LINEAR.doc
MODEL_REGRESI_NON_LINEAR.docAhmadFauzan146931
 
kuliah if-itb interpretasi dan pengolahan citra.pptx
kuliah if-itb interpretasi dan pengolahan citra.pptxkuliah if-itb interpretasi dan pengolahan citra.pptx
kuliah if-itb interpretasi dan pengolahan citra.pptxssuser06c28f
 
Momen inersia
Momen inersiaMomen inersia
Momen inersiaNia Rahma
 
Mengatasi multikolonieritas
Mengatasi multikolonieritasMengatasi multikolonieritas
Mengatasi multikolonieritasEka Siskawati
 
Presentasi progress rabu 22022016
Presentasi progress rabu 22022016Presentasi progress rabu 22022016
Presentasi progress rabu 22022016MohammadYazdiPusada
 
sp03-error-uncertainty.pdf
sp03-error-uncertainty.pdfsp03-error-uncertainty.pdf
sp03-error-uncertainty.pdfDewiSekarsari10
 
Jurnal pemodelan anomali gravitasi menggunakan metode inversi 2 d (dua dimens...
Jurnal pemodelan anomali gravitasi menggunakan metode inversi 2 d (dua dimens...Jurnal pemodelan anomali gravitasi menggunakan metode inversi 2 d (dua dimens...
Jurnal pemodelan anomali gravitasi menggunakan metode inversi 2 d (dua dimens...Satriyani Satriyani
 
Jurnal p value saru arah (kelompok ganjil)
Jurnal p value saru arah (kelompok ganjil)Jurnal p value saru arah (kelompok ganjil)
Jurnal p value saru arah (kelompok ganjil)statistikaits
 

Similar to PENENTUAN EPISENTER GEMPA BUMI DENGAN INVERSI NON-LINEAR (20)

Inversi 2008
Inversi 2008Inversi 2008
Inversi 2008
 
FUNGSI MASSA PELUANG PADA POLA TITIK SPASIAL KELOMPOK SERTA FUNGSI STATISTIK ...
FUNGSI MASSA PELUANG PADA POLA TITIK SPASIAL KELOMPOK SERTA FUNGSI STATISTIK ...FUNGSI MASSA PELUANG PADA POLA TITIK SPASIAL KELOMPOK SERTA FUNGSI STATISTIK ...
FUNGSI MASSA PELUANG PADA POLA TITIK SPASIAL KELOMPOK SERTA FUNGSI STATISTIK ...
 
Bab 9. Teknik Pengintegralan ( Kalkulus 1 )
Bab 9. Teknik Pengintegralan ( Kalkulus 1 )Bab 9. Teknik Pengintegralan ( Kalkulus 1 )
Bab 9. Teknik Pengintegralan ( Kalkulus 1 )
 
PENDUGAAN PARAMETER
PENDUGAAN PARAMETERPENDUGAAN PARAMETER
PENDUGAAN PARAMETER
 
DETEKSI POLA SEBARAN TITIK SPASIAL SECARA REGULER MELALUI PENELUSURAN FUNGSI ...
DETEKSI POLA SEBARAN TITIK SPASIAL SECARA REGULER MELALUI PENELUSURAN FUNGSI ...DETEKSI POLA SEBARAN TITIK SPASIAL SECARA REGULER MELALUI PENELUSURAN FUNGSI ...
DETEKSI POLA SEBARAN TITIK SPASIAL SECARA REGULER MELALUI PENELUSURAN FUNGSI ...
 
Bahan kuliah 5
Bahan kuliah 5Bahan kuliah 5
Bahan kuliah 5
 
Model regresi-non-linear
Model regresi-non-linearModel regresi-non-linear
Model regresi-non-linear
 
Interpolasi lagrange dan newton
Interpolasi lagrange dan newtonInterpolasi lagrange dan newton
Interpolasi lagrange dan newton
 
127679922 penentuan-lokasi-gempa-baru
127679922 penentuan-lokasi-gempa-baru127679922 penentuan-lokasi-gempa-baru
127679922 penentuan-lokasi-gempa-baru
 
MODEL_REGRESI_NON_LINEAR.doc
MODEL_REGRESI_NON_LINEAR.docMODEL_REGRESI_NON_LINEAR.doc
MODEL_REGRESI_NON_LINEAR.doc
 
kuliah if-itb interpretasi dan pengolahan citra.pptx
kuliah if-itb interpretasi dan pengolahan citra.pptxkuliah if-itb interpretasi dan pengolahan citra.pptx
kuliah if-itb interpretasi dan pengolahan citra.pptx
 
Iterasi jacobi
Iterasi jacobiIterasi jacobi
Iterasi jacobi
 
Pcd 4
Pcd 4Pcd 4
Pcd 4
 
Momen inersia
Momen inersiaMomen inersia
Momen inersia
 
Mengatasi multikolonieritas
Mengatasi multikolonieritasMengatasi multikolonieritas
Mengatasi multikolonieritas
 
Presentasi progress rabu 22022016
Presentasi progress rabu 22022016Presentasi progress rabu 22022016
Presentasi progress rabu 22022016
 
Pcd 4
Pcd 4Pcd 4
Pcd 4
 
sp03-error-uncertainty.pdf
sp03-error-uncertainty.pdfsp03-error-uncertainty.pdf
sp03-error-uncertainty.pdf
 
Jurnal pemodelan anomali gravitasi menggunakan metode inversi 2 d (dua dimens...
Jurnal pemodelan anomali gravitasi menggunakan metode inversi 2 d (dua dimens...Jurnal pemodelan anomali gravitasi menggunakan metode inversi 2 d (dua dimens...
Jurnal pemodelan anomali gravitasi menggunakan metode inversi 2 d (dua dimens...
 
Jurnal p value saru arah (kelompok ganjil)
Jurnal p value saru arah (kelompok ganjil)Jurnal p value saru arah (kelompok ganjil)
Jurnal p value saru arah (kelompok ganjil)
 

More from Kira R. Yamato

Tutorial game-maker-bagi-pemula
Tutorial game-maker-bagi-pemulaTutorial game-maker-bagi-pemula
Tutorial game-maker-bagi-pemulaKira R. Yamato
 
Paparan pembekalan kkl 20 januari 2014
Paparan pembekalan kkl   20 januari 2014Paparan pembekalan kkl   20 januari 2014
Paparan pembekalan kkl 20 januari 2014Kira R. Yamato
 
Paparan pembekalan kkl 9 juli 2013
Paparan pembekalan kkl   9 juli 2013Paparan pembekalan kkl   9 juli 2013
Paparan pembekalan kkl 9 juli 2013Kira R. Yamato
 
Rock mag 1 (2013.15) terjemah
Rock mag 1 (2013.15) terjemahRock mag 1 (2013.15) terjemah
Rock mag 1 (2013.15) terjemahKira R. Yamato
 
Speed of light apparatus modul
Speed of light apparatus modulSpeed of light apparatus modul
Speed of light apparatus modulKira R. Yamato
 
Pembiasan pada trapesium
Pembiasan pada trapesiumPembiasan pada trapesium
Pembiasan pada trapesiumKira R. Yamato
 
Tuntunan menulis artikel
Tuntunan menulis artikel Tuntunan menulis artikel
Tuntunan menulis artikel Kira R. Yamato
 
Supriyanto s komputasi untuk sains dan teknik menggunakan matlab edisi 4 - ...
Supriyanto s   komputasi untuk sains dan teknik menggunakan matlab edisi 4 - ...Supriyanto s   komputasi untuk sains dan teknik menggunakan matlab edisi 4 - ...
Supriyanto s komputasi untuk sains dan teknik menggunakan matlab edisi 4 - ...Kira R. Yamato
 
Laporan eksperimen go 5 kelompok 7
Laporan eksperimen go 5 kelompok 7Laporan eksperimen go 5 kelompok 7
Laporan eksperimen go 5 kelompok 7Kira R. Yamato
 
Mengatasi apache xampp yang tidak bisa berjalan
Mengatasi apache xampp yang tidak bisa berjalanMengatasi apache xampp yang tidak bisa berjalan
Mengatasi apache xampp yang tidak bisa berjalanKira R. Yamato
 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikKira R. Yamato
 
Modul 1 medan elektromagnetik
Modul 1 medan elektromagnetikModul 1 medan elektromagnetik
Modul 1 medan elektromagnetikKira R. Yamato
 

More from Kira R. Yamato (20)

Tutorial game-maker-bagi-pemula
Tutorial game-maker-bagi-pemulaTutorial game-maker-bagi-pemula
Tutorial game-maker-bagi-pemula
 
Fisika komputasi
Fisika komputasiFisika komputasi
Fisika komputasi
 
Fisika komputasi
Fisika komputasiFisika komputasi
Fisika komputasi
 
Sosialisasi+kp+09
Sosialisasi+kp+09Sosialisasi+kp+09
Sosialisasi+kp+09
 
Paparan pembekalan kkl 20 januari 2014
Paparan pembekalan kkl   20 januari 2014Paparan pembekalan kkl   20 januari 2014
Paparan pembekalan kkl 20 januari 2014
 
Ujian pkl
Ujian pkl Ujian pkl
Ujian pkl
 
Paparan pembekalan kkl 9 juli 2013
Paparan pembekalan kkl   9 juli 2013Paparan pembekalan kkl   9 juli 2013
Paparan pembekalan kkl 9 juli 2013
 
Rock mag 1 (2013.15) terjemah
Rock mag 1 (2013.15) terjemahRock mag 1 (2013.15) terjemah
Rock mag 1 (2013.15) terjemah
 
Speed of light apparatus modul
Speed of light apparatus modulSpeed of light apparatus modul
Speed of light apparatus modul
 
Tugas go polarisasi
Tugas go polarisasiTugas go polarisasi
Tugas go polarisasi
 
Pembiasan pada trapesium
Pembiasan pada trapesiumPembiasan pada trapesium
Pembiasan pada trapesium
 
Tuntunan menulis artikel
Tuntunan menulis artikel Tuntunan menulis artikel
Tuntunan menulis artikel
 
Supriyanto s komputasi untuk sains dan teknik menggunakan matlab edisi 4 - ...
Supriyanto s   komputasi untuk sains dan teknik menggunakan matlab edisi 4 - ...Supriyanto s   komputasi untuk sains dan teknik menggunakan matlab edisi 4 - ...
Supriyanto s komputasi untuk sains dan teknik menggunakan matlab edisi 4 - ...
 
Laporan eksperimen go 5 kelompok 7
Laporan eksperimen go 5 kelompok 7Laporan eksperimen go 5 kelompok 7
Laporan eksperimen go 5 kelompok 7
 
Dasar matlab
Dasar matlabDasar matlab
Dasar matlab
 
Modul delphi
Modul delphiModul delphi
Modul delphi
 
Mengatasi apache xampp yang tidak bisa berjalan
Mengatasi apache xampp yang tidak bisa berjalanMengatasi apache xampp yang tidak bisa berjalan
Mengatasi apache xampp yang tidak bisa berjalan
 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik
 
G e hay's
G e hay'sG e hay's
G e hay's
 
Modul 1 medan elektromagnetik
Modul 1 medan elektromagnetikModul 1 medan elektromagnetik
Modul 1 medan elektromagnetik
 

PENENTUAN EPISENTER GEMPA BUMI DENGAN INVERSI NON-LINEAR

  • 1. PENENTUAN EPISENTER GEMPA BUMI DENGAN PEMODELAN INVERSI NON- LINEAR(METODE PENDEKATAN GLOBAL(METODE GRID SEARCH DAN RANDOM SEARCH)) MENGGUNAKAN MATLAB Fisika Komputasi
  • 2. Pendahuluan Di pusat gempa bumi terdapat tempat2 yang terakumulasi energi Untuk menentukan posisi episenter gempa bumi maka digunakan data sintetik Asalnya dari Metode Grid Search dan Random Search Data diproses dengan Matlab Memberikan solusi inversi non linear Plot bentuk kurva dan kontur fungsi objektif yg tersebar secara random
  • 3. Kajian Pustaka Formulasi Linear dan Hubungan data dengan Parameter Model Data: d = [di] ; i = 1, 2, 3, …N d = (d1, d2, d3, …, dN) Model: m = [mj] ; j = 1, 2, 3, …M m = (m1, m2, m3, …, mM) Hubungan antara data dg parameter model: d = G m G adalah matriks kernel Contoh pada simulasi. Nilai d=Gm , nilai d = ti-gm Rumus gm yang dipakai pada matlab adalah gm=to+(1/vp)*(sqrt((x-M(1)).^2+(y-M(2)).^2));
  • 4. Penambahan pengaruh error dari noise dengan Metode Least-Square adalah dengan meminimumkan jarak antara Tical (hasil perhitungan) dengan Tiobs (hasil pengamatan). Contoh pada simulasi. Oleh stasiun pertama: t_cal1=to+(1/vp)*sqrt((x(1)-X).^2+(y(1)-Y).^2); Error1=(t_cal1-ti(1)).^2; Dalam bentuk diskrit, persamaan bisa dinyatakan sebagai Hal ini terjadi karena waktu tempuh t tidak berbanding lurus dengan parameter model v, melainkan berbanding terbalik. Hubungan ini dinamakan non-linear terhadap v. Namun demikian, jika kita mendefinisikan parameter model c = 1/v, dimana c adalah slowness gelombang seismik. Jika dalam garis regresi dinyatakan sebagai y = a0 + a1x maka data memenuhi relasi yi = a0 + a1xi + ei, dimana ei disebut error
  • 5. Pendekatan Global(Metode Grid Search dan Random Search) sebagai Solusi Inversi Non Linear Metode Grid Search Metode Random Search secara berulang-ulang mengevaluasi nilai fungsi pada nilai-nilai variabel bebas tertentu (selected values) secara acak Jika banyaknya sampel yang dicoba mencukupi, maka kondisi optimumnya akan teramati. Dengan demikian, metode ini menjadi TIDAK EFISIEN!!. Pendekatan ini pada umumnya akan menghasilkan titik optimum global (bukan optimum lokal). Oleh karena itu, metode ini sangat cocok sekali dengan tujuan dari makalah ini karena simulasinya menggunakan pendekatan secara global. metode yang dapat menghindari solusi untuk tidak terjebak dalam minimum lokal dan sering digunakan dalam relokasi hiposenter. Kelemahannya pada waktu perhitungan yang lama. Hal ini disebabkan pengujian solusi yang banyak dalam ruang model. Alogritma ini masih memiliki kekurangan, masih besar kemungkinan untuk terjebak di minimum lokal. Oleh karena itu, dipilihlah pendekatan secara globalnya karena jika menggunakan lokal maka akan menjadi invalid.
  • 6. Flowchart Input data to,vp,ti,xo,yo for n=1:10 Untuk rumus penentuan episenternya: gm=to+(1/vp)*(sqrt((x-M(1)).^2+(y-M(2)).^2)); dgm_dx=(1/vp)*(-(x-M(1)))./(sqrt((x-M(1)).^2+(y- M(2)).^2)); dgm_dy=(1/vp)*(-(x-M(2)))./(sqrt((x-M(1)).^2+(y- M(2)).^2)); J=[dgm_dx dgm_dy]; Mo=M; M=Mo+inv(J'*J)*J'*(ti-gm) M1=[M1 M]; Mn=M1'; Untuk error erms nya: t_cal1=to+(1/vp)*sqrt((x(1)-X).^2+(y(1)-Y).^2); Error1=(t_cal1-ti(1)).^2; t_cal2=to+(1/vp)*sqrt((x(2)-X).^2+(y(2)-Y).^2); Error2=(t_cal2-ti(2)).^2; t_cal3=to+(1/vp)*sqrt((x(3)-X).^2+(y(3)-Y).^2); Error3=(t_cal3-ti(3)).^2; t_cal4=to+(1/vp)*sqrt((x(4)-X).^2+(y(4)-Y).^2); Error4=(t_cal4-ti(4)).^2; Plot posisi episenter dari stasiun 1 sampai 4: plot(X,Y,'.') xlabel('Longitude'); ylabel('Latitude'); plot(Mn(:,1),Mn(:,2),'o') hold on plot(Mn(:,1),Mn(:,2)) End Start
  • 7. Skip program %Penentuan Episenter Gempa Bumi secara Sederhana %Inversi Non Linear Metode Pendekatan Global(Grid Search dan Random Search) clear all clc to=0; % origin time vp=4; % kecepatan gelombang gempa ti=[7.1;1.8;5;7.9]; % waktu tempuh masing2 stasiun x=[20;50;40;10]; y=[10;25;50;40]; % posisi stasiun h=length(x); plot(x,y,'h') hold on M=[40;30]; % posisi tebakan awal [X,Y]=meshgrid(0:10:80,0:10:80); plot(X,Y,'.') xlabel(‘X'); ylabel(‘Y');
  • 9. % oleh stasiun pertama t_cal1=to+(1/vp)*sqrt((x(1)-X).^2+(y(1)-Y).^2); Error1=(t_cal1-ti(1)).^2; % oleh stasiun kedua t_cal2=to+(1/vp)*sqrt((x(2)-X).^2+(y(2)-Y).^2); Error2=(t_cal2-ti(2)).^2; % oleh stasiun ketiga t_cal3=to+(1/vp)*sqrt((x(3)-X).^2+(y(3)-Y).^2); Error3=(t_cal3-ti(3)).^2; % oleh stasiun keempat t_cal4=to+(1/vp)*sqrt((x(4)-X).^2+(y(4)-Y).^2); Error4=(t_cal4-ti(4)).^2; Erms=sqrt((1/n)*(Error1+Error2+Error3+Error4)); [cs,h]=contour(X,Y,Erms,[0:0.5:15]) clabel(cs,h)
  • 10. Pembahasan Gambar di atas memperlihatkan hasil perhitungan objektif yang dinyatakan oleh kesalahan perhitungan rata-rata (Erms) pada setiap grid 1km x 1km untuk N=10. Terlihat bahwa posisi episenter gempa yang sebenarnya tidak terlalu match dengan model prediksi, ini mungkin dikarenakan fungsi error pada setiap stasiun disebabkan oleh noise yang ditambahkan pada data kalkulasi.
  • 11. Simpulan Berdasarkan analisis yang telah dilakukan diketahui bahwa untuk mengetahui cara menentukan episenter gempa bumi dari sumber gempa secara sederhana dengan menggunakan Pemodelan Inversi Non Linear,dimana pada pemodelan itu dilakukan pendekatan secara global dengan metode grid search dan random search. Sedangkan, pada simulasi diketahui bahwa plot posisi episenter gempa bumi tidak terlalu match dengan model prediksi. Faktor yang mempengaruhi hal tersebut adalah adanya penambahan error akibat noise saat pengambilan data.