SlideShare a Scribd company logo
Kompetensi
Subkompetensi
Tujuan
Pembelajaran
:
:
:
Memahami senyawa organik dan reaksinya,
benzena, dan turunannya, dan
makromolekul
Mendeskripsikan struktur, tata nama,
penggolongan, sifat, dan kegunaan
makromolekul (polimer, karbohidrat dan
protein)
1.Siswa dapat mengidentifikasikan polimer
alam dan polimer sintetik (karet,
karbohidrat, protein, plastik).
2.Siswa dapat menjelaskan sifat fisik dan
sifat kimia polimer.
3.Siswa dapat menuliskan reaksi
pembentukan polimer (adisi dan kondensasi)
dari monomernya.
4.Siswa dapat mendeskripsikan kegunaan
polimer dan mewaspadai dampaknya
terhadap lingkungan.
A. POLIMER DAN KEGUNAANNYA
Polimer berasal dari bahasa Yunani, poly dan
meros. Poly berarti banyak dan meros berarti unit
atau bagian.
Polimer diartikan sebagai senyawa yang besar dan
terbentuk dari hasil penggabungan sejumlah unit
atau molekul kecil yang disebut monomer. Polimer
seringkali disebut juga sebagai makromolekul.
Proses penggabungan monomer-monomer hingga
membentuk suatu polimer disebut sebagai reaksi
polimerisasi.
Berdasarkan cara terbentuknya,
polimer dibedakan menjadi dua,
yaitu
1.Polimer alam, dan
2.Polimer sintetis atau buatan.
1. Polimer Alam
Polimer alam yaitu polimer yang terbentuk secara
alami dalam tubuh jasad makhluk hidup.
Contoh :
a.Protein. b. Karet alam.
H H O H H O (– CH2– C = CH – CH2 )n
| | || | | || |
(– N – C – C – N – C – C –)n CH3
| |
R R
c. Sebagian molekul aluminium dan glikogen.
d. Sebagian molekul selulosa.
2. Polimer Sintetis atau Buatan
Polimer sintetis atau buatan yaitu polimer yang
tidak terdapat di alam, tetapi disintesis dari
monomer-monomernya dalam reaktor.
Contoh :
a. Karet buatan (neopren) b. Polistirena (plastik)
(– CH2– C = CH – CH2 –)n (– CH– CH2 –)n
| |
Cℓ
c. PVC atau polyvinilcloride (plastik)
(– CH2– CH –)n
|
Cℓ
d. Nilon (serat sintetis)
H H O O
| | || ||
(-N-)CH2)6-N-C-(CH2)4-C-)n
Berdasarkan pada jenis reaksi
pembentukan polimer, maka
reaksi polimerisasi digolongkan
menjadi dua, yaitu :
1.polimerisasi adisi, dan
2.polimerisasi kondensasi.
1. Polimerisasi Adisi
Polimerisasi adisi, terjadi dari monomer-
monomer yang mempunyai ikatan rangkap,
bergabung satu sama lain melalui reaksi adisi
membentuk molekul baru.
Molekul baru ini ikatannya tidak lagi rangkap,
melainkan tunggal, dan Mr-nya merupakan Mr
monomernya. Hal ini dikarenakan tidak ada molekul
yang hilang selama reaksi berlangsung.
Reaksi polimerisasi adisi dibedakan menjadi
dua yaitu polimerisasi adisi alami dan polimerisasi
adisi sintetis.
a. Polimerisasi Adisi Alami
Contoh: karet alam.
Karet alam merupakan hasil polimerisasi dari 2 – metil
– 1,3 – butadiena. Polimer ini secara alami terdapat
pada pohon karet (para).
Reaksinya:
n(H2C = C- CH = CH2) (- CH2– C = CH – CH2-)n
| |
CH3 CH3
2–metil–1,3–butadiena poli (2–metil–1,3–butadiena)
b. Polimerisasi Adisi Sintetis
1. Pembentukan PVC dari
Vinilklorida.
Reaksinya:
n(H2C = CH) ( - H➔ 2C – CH-)n
| |
Cℓ Cℓ
vinil klorida poli vinil klorida
2. Pembentukan polistirena dari
stirena.
Reaksinya:
n(CH = CH2) ( - CH - CH2 –)n➔
feniletena poli finiletena
3. Pembentukan polipropilena dari
propena.
Reaksinya:
n(CH = CH2) ( - CH – CH➔ 2 –-)n
| |
CH3 CH3
propena poli propena
4. Pembentukan teflon dari
tetrafluoroetana.
Reaksinya:
n(F2C = CF2 ) ( - F➔ 2C – CF2 –-)
tetrafluoroetana poli tetrafluorotana
2. Polimerisasi Kondensasi
Polimerisasi kondensasi terjadi apabila dua
atau lebih monomer sejenis maupun berbeda
jenis bergabung membentuk molekul besar
sambil melepaskan molekul-molekul kecil
dan sederhana seperti H2O atau NH3.
Reaksi polimerisasi kondensasi dibedakan
menjadi dua, yaitu polimerisasi kondensasi
alami dan polimerisasi kondensasi sintetis.
a. Polimerisasi Kondensasi Alami
Contoh:
1. Selulosa terbentuk dari glukosa.
nC6H12O6 → (C6H10O5)n + nH2O
glukosa selulosa
2. Pembentukan protein dari asam amino.
O H O H O
|| | || | ||
n - (CH2– CH – C – OH) - → (- N – CH – C – N – CH – C -)n + (n + 1) H2O
| | |
R R R
Asam amino Protein
b. Polimerisasi Kondensasi Sintetis
Contoh:
1. Pembentukan nilon (serat sintetis) dari asam adipat dan
heksametilen diamin.
Reaksinya:
O O
| | | |
nHO – C – (CH2)4 – C – OH + n NH2 – (CH2)6
Asam adipat heksametilen diamin
O O H H
| | | | | |
(- C - (CH2)4 – C – N - (CH2)4 – N -)n + nH2O
nilon
2. Pembentukan tetoron dari asam paraftalat dan
etandiol.
Reaksinya:
O O
| | | |
nHO – C - - C – OH + n HO – CH2 – CH2 – OH →
asam paraftalat 1,2-etanadiol
O O
| | | |
(- O – C - - C – O – CH2 – CH2 –) n + (n – 1) H2O
tetoron
3. Pembentukan bakelit dari fenol dan metanal (formaldehid).
OH H H
|  /
C
fenol | |
O
metanal (formaldehid)
Polimerisasi kondensasi bakelit:
H2O H2O H2O
↑ ↑ ↑
...O + H - OH - H + O + H - - H + ...
| | | |
C fenol C
//  // 
H H H↓H
Metanal OH
|
[ - H2C - - CH2 -]n Bakelit
4. Pembentukan urea-metanal dari urea dan metanal.
Reaksinya: H2N – CO – NH2 HCHO
Urea metanal (formaldehid)
Polimerisasi kondensasi urea-metanal:
H2O H2O H2O
↑ ↑ ↑
...O + H - N – CO - N - H + O + H - N – CO - N - H + ...
| | | | | | | |
CH2 H urea H CH2 H H
↓ metanal
[- CH2 - NH CO – NH - CH2 – NH – CO – NH -]n
Urea-Metanal
Berdasarkan jenis-jenis monomer penyusun
polimer, polimer dibedakan menjadi dua, yaitu
homopolimer dan kopolimer.
1. Homopolimer
Homopolimer yaitu polimer yang terbentuk dari
monomer sejenis, baik melalui reaksi polimerisasi
adisi atau polimerisasi kondensasi.
Struktur homopolimer adalah
. . . – A – A – A – A – . . .
Contoh : PVC, karet alam, protein, polistirena, PVA.
2. Kopolimer
Kopolimer adalah polimer yang terbentuk dari
monomer-monomer yang berbeda melalui proses
polimerisasi kondensasi atau polimerisasi adisi.
Struktur kopolomer adalah
. . . – A – B – A – B – . . .
Contoh : nilon, tetoron, dan karet SBR (Stirena
Butadiena Rubler).
Reaksi yang terjadi pada pembentukan karet SBR,
melalui polimerisasi adisi dari 1,2-butadiena dan
stirena.
Ditinjau dari sifat kekenyalannya,
1. Polimer termoplastik, yaitu polimer yang bersifat
kenyal (liat) apabila dipanaskan dan dapat dibentuk
menurut pola yang kita inginkan. Setelah
pendinginan, polimer kehilangan sifat
kekenyalannya dan mempertahankan bentuknya
yang baru. Proses ini dapat diulangi dan kita dapat
mengubahnya menjadi bentuk lain.
2. Polimer termoset, yaitu polimer yang pada
mulanya kenyal tatkala dipanaskan, tetapi setelah
didinginkan ia tidak dapat dilunakkan lagi,
sehingga tidak dapat diubah menjadi bentuk lain.
Ditinjau dari sifat polimer terhadap panas
1. Amorf yaitu polimer-polimer yang struktur
polimernya tidak teratur, memiliki sifat
kristalinitas yang rendah. Makin tidak teratur
struktur rantainya makin hilang sifat
kristalinitasnya, polimer ini bersifat kurang
kuat dan tidak tahan terhadap bahan kimia.
Contoh : Gelas, karet.
2. Serat yaitu polimer-polimer yang struktur
rantainya teratur memiliki sifat kristalinitas
yang tinggi. Polimer ini memiliki sifat lebih
kuat dan lebih tahan terhadap bahan-bahan
Sifat-sifat fisik polimer ini sangat ditentukan
oleh beberapa faktor, antara lain.
1.Panjang rata-rata rantai polimer.
Kekuatan dan titik leleh polimer naik dengan
bertambah panjangnya rantai polimer.
2.Gaya antarmolekul
Jika gaya antarmolekul pada rantai polimer besar,
polimer menjadi kuat dan sukar meleleh.
3.Percabangan
Rantai polimer yang bercabang banyak mempunyai
daya tegang rendah dan lebih mudah meleleh.
4. Ikatan silang antar rantai polimer.
Sifat ini menyebabkan terjadinya jaringan yang
kaku dan membentuk bahan yang keras. Semakin
banyak ikatan silang menyebabkan polimer
semakin kaku dan mudah patah.
5. Sifat kristalinitas rantai polimer.
Polimer yang mempunyai struktur tidak teratur
memiliki kristalinitas rendah dan bersifat amorf.
Sementara itu, polimer dengan struktur teratur
memiliki kristalinitas tinggi sehingga lebih kuat
dan lebih tahan terhadap bahan-bahan kimia dan
enzim.
Beberapa polimer yang banyak digunakan saat ini.
1. Plastik
Pembuatan plastik lembaran dilakukan dengan cara
“peniupan” lelehan polimer.
Plastik yang pertama kali diprosuksi secara besar-
besaran adalah polimer fenol-formaldehida, yang
dipatenkan oleh Leo Hendrik Baekeland (1863-
1944) di Amerika Serikat pada tahun 1909, dan
dikenal sebagai plastik jenis bakelit. Bakelit
merupakan kopolimer yang terbentuk dari
monomer-monomerfenol dan metanal
(formaldehida).
Plastik jenis ini merupakan homopolimer dan jenis
reaksinya adalah polimerisasi adisi sebab monomer-
monomernya memiliki ikatan rangkap C = C.
Plastik Monomer Rantai Polimer Sifat dan Kegunaannya
Polietilena
(polietena)
CH2 = CH2 ... -CH2 – CH2 – CH2 –... Tembus cahaya, buram,
fleksibel, berlilin, mudah
dipotong, melunak dalam
air panas, sangat mudah
terbakar, digunakan sebagai
pembungkus.
Polivinil
klorida (PVC)
CH2 = CHCℓ -CH2 - CH2 - CH2 - CH2...
I I
Cℓ Cℓ
Tembus cahaya: keras,
kaku, mudah dipotong,
sukar terbakar, digunakan
untuk pipa saluran dan
perabot rumah tangga.
Polipropilena
(polipropena)
CH2=CH-CH3 -CH2 – CH - CH2 - CH - ...
I I
CH3 CH3
Kuat, fleksibel, kerapatan
besar, dapat terbakar,
digunakan untuk serat, tali
dan bahan perahu.
Teflon
(politetra
fluoro etena)
CF2 = CF2 -CF2 - CF2 - CF2- ... Sangat keras, tahan asam,
tidak dapat terbakar, lentur,
gesekan kecil,digunakan
sebagai pengganti logam.
Akrilan
(polisiano
etena)
CH2-CH-CN .-CH2 - CH - CH2 – CH-...
I I
CN CN
Kuat, fleksibel, dapat
terbakar, digunakan
sebagai pengganti logam.
Polistirena
(polifenil
etena)
CH2 = CH .- CH2 - CH - CH2 – CH-... Putih, kenyal, sukar
dipotong, dapat terbakar,
digunakan untuk
pembungkus, isalator
listrik, sol sepatu, dan
berbagai peralatan.
Perspex
(polimetil
metakrilat)
CH3
I
CH2 = C
I
COOCH3
CH2 CH2
I I
...-CH2 – C - CH2 – C -..
I I
COOCH3 COOCH3
Permukaan halus, terang,
keras, kaku, mudah
dipotong, dapat terbakar,
digunakan sebagai
pengganti gelas, jendela
pesawat terbang,
peralatan bedah, kaca
mata debu, dan sebagai
reflektor di jalan raya.
2. Karet
Karet alam belum diolah tidaklah elastis. Jika suhu
terlampaui dingin ia menjadi keras dan rapuh, sedangkan
jika suhu terlalu panas ia menjadi lunak dan lengket.
Tahun 1839 Charles Goodyear (1800 – 1860) dari Amerika
Serikat menemukan bahwa apabila karet dipanaskan
dengan sejumlah kecil belerang, ia menjadi elastis dan
kuat dalam segala cuaca. Proses ini dinamai vulkanisasi
oleh Brockedon, teman ilmuwan Inggris Tomas Hancock
yang menemukan proses tersebut, tahun 1843.
Kini kita mengetahui bahwa karet alam adalah polimer dari
isoprena (2-metil-1,3-butadiena).
CH3 CH3
| |
CH2 = C – CH = CH2 + CH2 = C – CH = CH2
CH3 CH3
| |
. . . . CH2 – C = CH - CH2 - CH2 – C = CH - CH2 = . . . .
Karet alam (poliisoprena)
Pada proses vulkanisasi, terbentuk “jembatan belerang” antara
rantai-rantai polimer. Apabila karet yang telah tervulkanisasi
direnggangkan, jembatan belerang menahan rantai-rantai polimer
sehingga tidak mudah putus, dan tatkala tenaga meregangnya
ditiadakan karet ini dengan cepat kembali ke bentuk semula.
CH3 CH3
| |
. . . CH - CH – CH - CH2 - CH – CH – CH – CH2 . . .
| | | |
S S S S
| | | |
S S S S
| | | |
. . . CH - CH – CH - CH2 - CH – CH – CH – CH2 . . .
| |
CH3 CH3
Karet tervulkanisasi
Beberapa Jenis Karet Sintetis dan Manfaatnya
Karet
Sintetis
Monomer Rantai Polimer Sifat dan
Kegunaannya
Neoprena
CH2–C–CH=CH2
|
Cℓ
Kloroprena
–CH2–C=CH–CH2–
| |
Cℓ Cℓ
Tahan terhadap oksidasi,
sinar matahari, minyak,
uap dan nyala api,
digunakan untuk selang
bensin, kemasan barang,
isolator kawat dan kabel
Polibutadiena
CH2=C–CH=CH2
1,3-butadiena
–CH2–C=CH–CH2–
Kurang elastis
dibandingkan karet alam,
digunakan sebagai
campuran dengan jenis
karet alam atau karet
sintetis lain.
Buna-S
(butadiena
stirena) atau
SBR (styrene
butadiena
rubber)
CH2 = CH – CH = CH2–
1,3-butadiena (70 %)
CH2 = CH -
Stirena (30 %)
– CH2 – CH = CH –
CH2 – CH2 – CH –
Kopolimer
Memiliki sifat seperti
neoprena, karet
sintesis yang
terbanyak diproduksi,
digunakan untuk
kendaraan bermotor.
Buna-N
(butadiena
nitril)
CH2 = CH – CH = CH2
1,3-butadiena (75 %)
CH2 = CH – CN
akrilonitril (25 %)
– CH2 – CH = CH – CH2 –
CH2 – CH –
|
CN
Tahan terhadap
minyak dan nyala api,
digunakan sebagai
selang bensin dan
saluran minyak-
minyak.
Thiokol Cℓ – CH2 – CH2 – Cℓ
etilen diklorida
S
||
Na = S – S = Na
||
S
natrium polisulfisa
S
||
– CH2 – CH2 – S – S –
||
S
kopolimer
polimerisasi kondensasi
melepaskan NaCℓ
Sangat tahan terhadap
minyak dan pelarut
apa pun, digunakan
untuk pembungkus
kabel, kemasan
barang, zat perekat,
dan lapisan
pelindung.
3. Serat Sintesis
Serat-serat sintesis umunya merupakan kopolimer, dan terbentuk
melalui polimerisasi kondensasi. Di sini kita hanya akan
membahas dua jenis serat sintesis yang terkenal, yaitu nilon
(poliamida) dan tetoron (poester).
Nilon adalah senyawa polimer yang terbentuk dari asam adipat dan
1,6 diaminoheksana.
O O H – N- (CH2)6 – N –
H
|| || | |
HO – C - (CH2)4 - C – OH H H
asam lipat 1,6-
diaminoheksana
O O
. . . || ||
C - (CH2)4 - C – N - (CH2)6 - N - . . .
| |
H H
nilon
Rayon dibedakan menjadi dua, yaitu rayon viskosa
dan rayon kupromonium.
1. Rayon viskosa merupakan rayon yang
dihasilkan dari proses pelarutan selulosa ke dalam NaOH.
Selulosa ini berasal dari pulp sulfit.
2. Rayon kupromonium, merupakan rayon
yang dihasilkan dengan cara melarutkan selulosa ke
dalam larutan senyawa kompleks Cu (CH3)4 (CH)2
Kedua jenis rayon ini digunakan sebagai bahan
pembuat pakaian. Selain rayon, ada jenis polimer lain yang
berfungsi sebagai bahan pakaian, yaitu tetoron. Tetoron
dihasilkan elalui reaksi antara asam tereftalat dan 1,2-
etanadiol
O O
|| ||
n HO – C – C – OH + n HO – CH2 – CH2 - OH
asam tereflatat etanadiol
O
||
↦ . . .O = C - - CH2 - CH2 – O - ... n
tetoron
Penggunaan polimer yang berlebihan, dapat
menyebabkan dampak negatif bagi lingkungan, seperti
pencemaran dan gangguan kesehatan. Penyebabnya adalah
gugus atom polimer yang terlarut dalam makanan dan
dalam tubuh bersifat karsinogen.
Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk
meminimalkan dampak negatif penggunaan polimer antara
lain:
1.Mencari alternatif pemakaian polimer yang
berlebihan
2.Meendaur ulang plastik-plastik bekas (proses
pirolisis)
3.Mengurangi pemakaian polimer plastik
B. KARBOHIDRAT
Karbohidrat adalah golongan senyawa yang terdiri dari unsur-unsur
C, H, dan O, serta memiliki rumus umum Cn(H2O)m. Harga n dan
m boleh sama boleh juga berbeda, tetapi jumlah atos H harus dua kali
jumlah atom O. Sifat-sifat karbohidrat sebagai berikut.
1.Banyak isomer ruang suatu karbohidrat 2n, dengan n menyatakan
jumlah atom C simetri.
2.Karbohidrat dapat mereduksi hidroksida-hidroksida logam dan
karbohidrat itu sendiri akan teroksidasi.
3.Oksidasi pada karbohidrat menghasilkan asam.
4.Karbohidrat umumnya dapat diragikan menjadi etanol dan CO2
(gas)
1. Monosakarida
Monosakarida merupakan karbohidrat paling
sederhana, karena molekulnya hanya terdiri atas
beberapa atom C dan tidak diuraikan dengan
cara hodrolisis karbohidrat yang lain.
Berdasarkan gugus fungsional yang dikandung,
monosakarida digolongkan sebagai berikut,
a. Aldosa, yaitu suatu monosakarida yang
mempunyai gugus fungsi aldehida, seperti
glukosa dan galaktosa.
b. Ketosa, yaitu suatu monosakarida yang
mempunyai gugus fungsi keton, misal fruktosa.
       O                                             H                                                O
                 //                                                 |                                                //
              C            Aldehida                H – C – OH   Keton                    C
                   H                                                                        H 
 
       H – C – OH                                        C = O                             H – C - OH
               |                                                     |                                             |
     HO – C – H                                 HO – C – H                         HO – C - H
                |                                                    |                                             |
        H – C – OH                                 H – C – OH                     HO -  C - H
                |                                                    |                                             |
        H – C – OH                                 H – C – OH                         H – C – OH
                |                                                    |                                             |
              CH2 – OH                                   CH2 – OH                             CH2 – OH
          D – glukosa                                D-fruktosa                                D-
galaktosa
Monosakarida yang memiliki 3 – 7
atom berturut-turut adalah triosa,
tetrosa, pentosa, heksosa, dan
heptosa. Monosakarida dengan
jumlah atom C sebanyak 5, 6, dan 7
biasanya membentuk struktur lingkar
yang disebut struktur Haworth.
Monosakarida dengan jumlah atom C sebanyak 5.
 
                    O                                                                    O
                  //                                                                      //
              C                                                                       C
                   H                                                             H                             
                                                                    
                    
        H – C – OH                                                    H – C - OH
                |                                                                        |
     HO – C – H                                                    HO – C - H
                |                                                                        |
        H – C – OH                                                  HO - C - OH
                |                                                                        |
        H – C – OH                                                    H – C – OH
                |                                                                        |
              CH2 – OH  D – glukosa                           H – C – OH   D – glukosa 
  
                                                                                         |
                                                                                       CH2 – OH 
Monosakarida dapat berupa 
1.Glukosa, 
2.Fruktosa, dan 
3.Galaktosa. 
Gluktosa, galaktosa, dan fruktosa
merupakan isomer, karena memiliki rumus
molekul sama yaitu C6H12O6. Monosakarida
yang banyak dijumpai dalam kehidupan
sehari-hari adalah glukosa yang terdapat
pada gula merah dan buah anggur.
Glukosa adalah aldoheksosa.
Glukosa mempunyai sifat-sifat berikut:
a. Dapat larut dalam air dan berasa manis.
b. Jika direaksikan dengan larutan fehling
akan memberikan endapan merah
Cu2O.
c. Berisomer dengan galaktosa.
d. Sering juga disebut dekstrosa.
Fruktosa adalah suatu ketohektosa.
Fruktosa mempunyai sifat-sifat berikut:
a. Berasa manis, lebih manis dari pada
glukosa.
b. Dapat dibedakan dari glukosa
dengan pereaksi seliwanoff.
Galaktosa adalah aldoheksosa.
Galaktosa mempunyai sifat-sifat
berikut:
a. Kurang manis dari pada glukosa
b. Sukar larut dalam air.
2.  Disakarida
Disakarida terbentuk dari molekul
monosakarida yang berikatan melalui gugus
-OH dengan melepaskan molekul air.
Contoh:
a. Glukosa + Fruktosa → Sukrosa + H2O
b. Glukosa + Galaktosa → Laktosa + H2O
c. Glukosa + Glukosa → Maltosa + H2O
Senyawa-senyawa disakarida dapat
kembali menjadi monosakarida-
monosakaridanya melalui proses hidrolisis.
Ketiga jenis disakarida (sukrosa, laktosa,
dan maltosa) merupakan isomer karena
sama-sama memiliki rumus molekul
C12H22O11.
Disakarida banyak dijumpai pada gula
tebu (sukrosa), biji gandum bertunas
(maltosa), serta pada air susu (laktosa).
3. Polisakarida
Polisakarida merupakan polimer alam,
karena polisakarida terbentuk dari
banyak sakarida sebagai monomernya
dan mempunyai rumus umum
(C6H10O5)n. Polisakarida dapat berupa
selulosa, glikogen, dan amilum(pati).
Selulosa merupakan polisakarida alam
yang tidak dapat dihidrolisis di dalam tubuh
manusia.
Kegunaan selulosa sebagai berikut.
1.Bahan untuk membuat rayon.
2.Bahan untuk membuat selulosa nitrat
yang dapat dipakai untuk membuat seluloid,
bahan peledak, dan kolodion (bila dilarutkan
dalam campuran eter dan alkohol).
Glikogen mudah larut dalam air panas
dan dalam larutannya dapat mereduksi
Fehling. Pada hidrolisis dengan asam encer
terbentuk glukosa.
Amilum merupakan bahan pangan
cadangan bagi tumbuh-tumbuhan. Zat ini
terbentuk dalam butir-butir klorofil, CO2,
dan H2O dengan pengaruh sinar matahari.
Amilum sedikit larut dalam air dingin, tetapi
lebih mudah larut dalam air panas.
C.  PROTEIN
Protein berasal dari bahasa Yunani, Proteios artinya
yang pertama atau yang utama.
• Protein merupakan senyawa polimer (polimerida)
dengan monomernya berupa asam amino.
• Protein terbentuk melalui reaksi polimerisasi
kondensasi dari macam-macam asam amino.
• Protein mempunyai molekul besar dengan bobot
molekul bervariasi antara 5.000 sampai jutaan.
• Dengan cara hidrolisis oleh asam atau oleh enzim,
protein akan menghasilkan asam-asam amino.
1.   Asam Amino
H
I O
R – C – C
I OH
NH2
Asam amino merupakan turunan asam karboksilat dengan gugus
asam amina. Oleh karena itu, dalam setiap molekul asam
amino terdapat sekurang-kurangnya dua buah gugus fungsi,
yaitu gugus karboksilat (-COOH) dan gugus asam amina (-
NH2).
Untuk asam amino alami yang merupakan hasil hidrolisis protein
memiliki gugus karboksil (-COOH) dan amino (-NH2) yang
melekat pada atom karbon .∝
Contoh  :
CH3 – CH2 – CH2 – CH – COOH
                                       |
                                      NH2
   Asam   - aminoheksanoat∝
CH3 – CH2 – CH2 – CH - CH2 – COOH
                                   |
                                   NH2
Asam    - aminoheksanoatϐ
Asam amino bersifat amfoter yaitu dapat bersifat asam
dan dapat bersifat basa. Hal ini karena asam amino
mempunyai gugus karboksil (bersifat asam) dan gugus
amina (bersifat basa).
a.Asam amino dapat membentuk ester apabila
direaksikan dengan alkohol (sifat asam kaboksilat).
O O
// //
R – CH – C + R'OH R – CH – C + H➙ 2O
|  | 
NH2 OH NH2 OR'
b. Asam amino dalam air melepaskan OH-
(sifat basa).
O O
// //
R – CH – C + H2 O R – CH – C + OH➙ -
|  | 
NH2 OH- NH3
+
O-
Amino dapat membentuk zwitter ion (ion
bermuatan ganda) karena terjadi pelepasan proton
pada gugus yang sekaligus ditangkap oleh molekul
bebas pada gugus amino. pH saat terbentuk zwitter
ion disebut titik isoelektrik atau isolistrik. Adanya
zwitter ion ini menyebabkan asam amino memiliki
kepolaran yang tinggi, dapat larut dengan baik
dalam air, dan tidak mudah menguap.
Asam amino bersifat optis aktif karena
mempunyai atom C asimetris atau atom C khiral
yang merupakan atom C yang mengikat empat buah
gugus yang berbeda (-H, -COOH, -NH2, dan R),
kecuali glisin.
Asam amino dapat dibedakan menjadi
1.Asam amino esensial, yaitu asam
amino yang tidak dapat disintesis di
dalam tubuh (harus disuplai dari
makanan).
2.Asam amino nonesensial, yaitu asam
amino yang dapat disintesis di dalam
tubuh
Berdasarkan struktur gugus R yang dikandung, asam-
asam amino dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a.Asam amino yang gugus R-nya alifatik atau berupa
hidrogen.
H O O
| // //
H – C – C CH3 – CH – C
|  | 
NH2 OH NH2 OH
Glisin Alanin
b. Asam amino yang gugus R-nya mengandung gugus
hidroksil.
O O
// //
H2 C – CH - C CH3 – CH - CH – C
| |  | | 
HO NH2 OH OH NH2 OH
Serin Treonin
c. Asam amino yang gugus R-nya mengandung rantai benzena.
O O
// //
HO - - CH2 – CH - C - CH2 – CH – C
|  | 
NH2 OH NH2 OH
d. Asam amino dengan 2 gugus karboksilat.
O O O O
 //  //
C - CH2 – CH - C C - CH2 – CH2 – CH – C
/ |  / | 
HO NH2 OH HO NH2 OH
Asam asparat Asam glutamat
e. Asam amino yang mengandung belerang (S).
O O
// //
H- S - CH2 – CH - C CH3 – S - CH2 –CH2 – CH – C
|  | 
NH2 OH NH2 OH
Sistein Metionin
f. Asam amino dengan rantai heterosiklik.
O O
// //
CH2 – CH - C CH2 – CH – C
|  | 
NH2 OH NH2 OH
Triptofan Histidin
2. Protein
Protein adalah senyawa polipeptida yang dihasilkan
dari polimerisasi asam-asam amino. struktur
pembentuk protein sebagai berikut.
Asam amino + asam amino∝ ∝ -H2O
senyawa
dipeptida asam amino∝
Senyawa tripeptida asam amino∝
senyawa polipeptida (protein).
Antarmolekul asam amino yang saling
berikatan membentuk protein terdapat ikatan
kovalen yang disebut sebagai ikatan peptida.
Ikatan peptida ini terjadi antara atom C dari gugus
-COOH dengan atom N dari gugus -NH2.
Protein dapat dikelompokkan berdasarkan bentuk atau
konformasinya, fungsi, hasil hidrolisis, gugus alkil, dan
sumber asalnya.
a)Berdasarkan bentuk atau konformasinya, protein
dibedakan menjadi protein globular dan protein fibrous.
1.Protein globular adalah protein yang bentuknya
menggulung. Protein jenis ini dapat larut dalam air.
Contohnya albumin, globumin, histon, protamin, dan
mioglobin.
2.Protein fibrous adalah protein yang bentuknya
memanjang dan berupa serat atau serabut. Protein jenis ini
tidak dapat larut dalam air. Contohnya kolagen, kerotin,∝
kerotin.
b) Berdasarkan fungsinya, protein dibedakan sebagai berikut.
1. Enzim, berfungsi sebagai biokatalis, misalnya tripsin.
2. Protein transpor, berfungsi mengangkut O2 ke sel, misalnya
hemoglobin.
3. Protein cadangan, berfungsi sebagai cadangan makanan,
misalnya ovalbumin.
4. Protein kontraktil, berfungsi menggerakkan otot, misalnya
aktin.
5. Protein struktural, berfungsi melindungi jaringan
dibawahnya, misalnya kreatin.
6. Protein pelindung, berfungsi sebagai pelindung terhadap
mikroorganisme patogen, misalnya antibodi dan trombin.
7. Hormon, berfungsi mengatur reaksi dalam tubuh, misalnya
insulin.
c) Berdasarkan hasil hidrolisisnya, protein dibedakan
menjadi protein majemuk dan protein tunggal.
1. Protein majemuk, hasil hidrolisisnya berupa asam
amino dan zat-zat lain, seperti lemak dan karbohidrat.
Misalnya:
a. lipoprotein → asam amino + lipid
b. glikoprotein → asam amino + karbohidrat
c. kromoprotein → asam amino + zat warna
d. fosforprotein → asam amino + fosfor
2. Protein tunggal, hasil hidrolisisnya berupa asam
amino
d) Berdasarkan gugus alkil pada rantai protein serabut terdapat
bermacam-macam protein, misalnya keratin∝ (protein pada
tanduk, rambut, kulit), keratinɞ (serat yang dihasilkan
kepompong ulat sutra, jaring laba-laba, paruh burung atau
unggas, kuku), dan kolagen (pada kulit, urat, tulang, jaringan
penghubung).
e) Berdasarkan sumber asalnya, protein dibedakan menjadi
protein nabati dan protein hewani.
1. Protein nabati merupakan protein yang berasal dari tumbuh-
tumbuhan. Protein jenis ini banyak terdapat dalam biji-bijian
dan kacang-kacangan.
2. Protein hewani merupakan protein yang berasal dari hewan.
Protein jenis ini banyak terdapat dalam daging, susu, dan ikan.
Untuk menunjukkan adanya protein dapat dilakukan dengan
reaksi uji protein melalui reaksi sebagai berikut.
a.Reaksi Biuret: untuk menguji adanya ikatan peptida.
Protein ditambah beberapa tetes CuSO4 dan ditambah NaOH
akan berwarna merah sampai ungu.
b.Reaksi Xantoprotein.
Protein ditambah asam nitrat pekat kemudian ditambah basa
akan menjadi warna kuning. Reaksi ini positif untuk protein yang
mengandung inti benzena.
c.Reaksi Millon: untuk menguji adanya asam amino dengan
gugus fenil.
Protein dipanaskan dengan merkuri nitrat (Hg(NO3)2) yang
ditambah dengan asam nitrit (HNO2) terjadi cincin yang berwarna
merah.
d.Reaksi uji belerang: untuk menguji adanya belerang
Protein direaksikan dengan NaOH panas dari Pb(CH3COOH)2 atau
Pb(NO3)2 akan terjadi endapan hitam yang berasal dari PbS.
Sifat-sifat protein seperti berikut.
a. Mr-nya besar.
b. Larutannya dalam air membentuk koloid hidrofil.
c. Tidak tahan suhu tinggi.
d. Dapat dihidrolisis menjadi amino.
Kegunaan protein seperti berikut.
a. Sumber gizi.
b. Biokatalis dalam sistem hidup yaitu enzim.
c. Pengangkut, misalnya hemoglobin dalam darah.
d. Bahan pembuat sikat gigi, serat, tekstil, lem, dan cat.
e. Sebagai pelindung pada beberapa binatang misalnya
bisa ular.
Protein dapat mengalami kerusakan struktur sehingga
kehilangan fungsinya. Proses ini disebut denaturasi protein.
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya denaturasi protein
adalah:
1.Suhu tinggi (akibat pemanasan);
2.Keasaman (perubahan pH yang sangat ekstrim);
3.Adanya pelarut organik dan zat kimia tertentu (detergen,
urea); dan
4.Adanya pengaruh mekanik seperti guncangan.
Contoh peristiwa denaturasi protein adalah:
a)Proses pemanasan putih telur yaitu protein pada putih telur
akan mengalami koagulasi (menggumpal) pada suhu sekitar 60–70o
.
b)Pemanasan enzim di mana panas akan menyebankan enzin
menjadi tidak aktif dan tidak dapat berfungsi kembali menjadi
biokatalisator.
Polimer pow point

More Related Content

What's hot

Powerpoint Aldehid dan keton
Powerpoint Aldehid dan ketonPowerpoint Aldehid dan keton
Powerpoint Aldehid dan keton
Husin Hamzah
 
Kimia ppt unsur transisi periode 4
Kimia ppt unsur transisi periode 4Kimia ppt unsur transisi periode 4
Kimia ppt unsur transisi periode 4
Khoirul Anas
 
Unsur Radoaktif Astatin
Unsur Radoaktif AstatinUnsur Radoaktif Astatin
Unsur Radoaktif AstatinRo Ana
 
Unsur Periode 3
Unsur Periode 3Unsur Periode 3
Unsur Periode 3
Qorry Annisya
 
Senyawa Aromatik
Senyawa AromatikSenyawa Aromatik
Senyawa Aromatikelfisusanti
 
Kimia Organik (Alkohol dan eter)
Kimia Organik (Alkohol dan eter) Kimia Organik (Alkohol dan eter)
Kimia Organik (Alkohol dan eter)
nailaamaliaa
 
Sifat Fisik dan Kimia Vanadium
Sifat Fisik dan Kimia VanadiumSifat Fisik dan Kimia Vanadium
Sifat Fisik dan Kimia Vanadium
Ahmad Dzikrullah
 
Eter
EterEter
Kimia 'Makromolekul'
Kimia 'Makromolekul'Kimia 'Makromolekul'
Kimia 'Makromolekul'
NoNa KeYko
 
Asam amino, protein dan enzim
Asam amino, protein dan enzimAsam amino, protein dan enzim
Asam amino, protein dan enzim
Nor Hidayati
 
Ppt keramik
Ppt keramikPpt keramik
Ppt keramik
uminopitasari
 
Skandium
SkandiumSkandium
Skandium
Aditya Dwiaji
 
Asam amino, peptida, protein
Asam amino, peptida, proteinAsam amino, peptida, protein
Asam amino, peptida, proteinNursa'id Fitria
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikum
Arly Hidayat
 
ALDEHID (Senyawa Karbon)
ALDEHID (Senyawa Karbon)ALDEHID (Senyawa Karbon)
ALDEHID (Senyawa Karbon)Firda Khaerini
 
Polimer
PolimerPolimer
Polimer
ghinahuwaidah
 

What's hot (20)

Powerpoint Aldehid dan keton
Powerpoint Aldehid dan ketonPowerpoint Aldehid dan keton
Powerpoint Aldehid dan keton
 
Aldehid
AldehidAldehid
Aldehid
 
Kimia ppt unsur transisi periode 4
Kimia ppt unsur transisi periode 4Kimia ppt unsur transisi periode 4
Kimia ppt unsur transisi periode 4
 
Unsur Radoaktif Astatin
Unsur Radoaktif AstatinUnsur Radoaktif Astatin
Unsur Radoaktif Astatin
 
Unsur Periode 3
Unsur Periode 3Unsur Periode 3
Unsur Periode 3
 
Senyawa Aromatik
Senyawa AromatikSenyawa Aromatik
Senyawa Aromatik
 
Kimia Organik (Alkohol dan eter)
Kimia Organik (Alkohol dan eter) Kimia Organik (Alkohol dan eter)
Kimia Organik (Alkohol dan eter)
 
Sifat Fisik dan Kimia Vanadium
Sifat Fisik dan Kimia VanadiumSifat Fisik dan Kimia Vanadium
Sifat Fisik dan Kimia Vanadium
 
Eter
EterEter
Eter
 
Kimia 'Makromolekul'
Kimia 'Makromolekul'Kimia 'Makromolekul'
Kimia 'Makromolekul'
 
Asam amino, protein dan enzim
Asam amino, protein dan enzimAsam amino, protein dan enzim
Asam amino, protein dan enzim
 
Ppt keramik
Ppt keramikPpt keramik
Ppt keramik
 
Ppt. sel
Ppt. selPpt. sel
Ppt. sel
 
Skandium
SkandiumSkandium
Skandium
 
Power Point Protein
Power Point ProteinPower Point Protein
Power Point Protein
 
Asam amino, peptida, protein
Asam amino, peptida, proteinAsam amino, peptida, protein
Asam amino, peptida, protein
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikum
 
ALDEHID (Senyawa Karbon)
ALDEHID (Senyawa Karbon)ALDEHID (Senyawa Karbon)
ALDEHID (Senyawa Karbon)
 
Polimer
PolimerPolimer
Polimer
 
Ppt isomer
Ppt isomerPpt isomer
Ppt isomer
 

Viewers also liked

Wood derived chemicals
Wood derived chemicalsWood derived chemicals
Wood derived chemicals
Carrie Meiriza Virriysha Putri
 
Ilmu bahan
Ilmu bahan Ilmu bahan
Ilmu bahan
irwaniin
 
Industri polimer
Industri polimerIndustri polimer
Industri polimer
Mariati Batma Apria silaban
 
111199261 rumus-lengkap-kimia-sma
111199261 rumus-lengkap-kimia-sma111199261 rumus-lengkap-kimia-sma
111199261 rumus-lengkap-kimia-smaaiiuk
 
tata nama senyawa organik dan anorganik
tata nama senyawa organik dan anorganiktata nama senyawa organik dan anorganik
tata nama senyawa organik dan anorganik
Ni'matin Choiroh
 
rumus kimia dan tatanama
rumus kimia dan tatanamarumus kimia dan tatanama
rumus kimia dan tatanamaRudi Wicaksana
 
Media evaluation part a
Media evaluation part aMedia evaluation part a
Media evaluation part a_Perkinator
 
Letter of reccomendation_planimetria
Letter of reccomendation_planimetriaLetter of reccomendation_planimetria
Letter of reccomendation_planimetriaKelly Martins
 
Degradation of Ethanolamine by Fluidized-bed Fenton Process
Degradation of Ethanolamine by Fluidized-bed Fenton ProcessDegradation of Ethanolamine by Fluidized-bed Fenton Process
Degradation of Ethanolamine by Fluidized-bed Fenton Process
Oswar Mungkasa
 
Obste hormonas placentarias
Obste hormonas placentariasObste hormonas placentarias
Obste hormonas placentarias
Luis Peraza MD
 
Act 6.2 yotube
Act 6.2 yotubeAct 6.2 yotube
Act 6.2 yotube
Adi Vazquez
 
Meu Deus
Meu DeusMeu Deus
Meu Deus
Aurora Boreal
 
Makrogd is (1)
Makrogd is (1)Makrogd is (1)
Makrogd is (1)dhaneswara
 
05 questões comentadas (bônus)
05 questões comentadas (bônus)05 questões comentadas (bônus)
05 questões comentadas (bônus)
Português em Foco
 
Acórdão possibilidade de conversão de período especial após 1998
Acórdão   possibilidade de conversão de período especial após 1998Acórdão   possibilidade de conversão de período especial após 1998
Acórdão possibilidade de conversão de período especial após 1998Waldemar Ramos Junior
 
Editors Choice Magazine Ad Op
Editors Choice Magazine Ad OpEditors Choice Magazine Ad Op
Editors Choice Magazine Ad OpVanHalen
 
64 Water Street, Birmingham
64 Water Street, Birmingham64 Water Street, Birmingham
64 Water Street, Birmingham
dutcharchitecture
 

Viewers also liked (20)

Presentasi poli propilena (pp)
Presentasi poli propilena (pp)Presentasi poli propilena (pp)
Presentasi poli propilena (pp)
 
Wood derived chemicals
Wood derived chemicalsWood derived chemicals
Wood derived chemicals
 
Ilmu bahan
Ilmu bahan Ilmu bahan
Ilmu bahan
 
Industri polimer
Industri polimerIndustri polimer
Industri polimer
 
111199261 rumus-lengkap-kimia-sma
111199261 rumus-lengkap-kimia-sma111199261 rumus-lengkap-kimia-sma
111199261 rumus-lengkap-kimia-sma
 
tata nama senyawa organik dan anorganik
tata nama senyawa organik dan anorganiktata nama senyawa organik dan anorganik
tata nama senyawa organik dan anorganik
 
rumus kimia dan tatanama
rumus kimia dan tatanamarumus kimia dan tatanama
rumus kimia dan tatanama
 
Rumus lengkap-kimia
Rumus lengkap-kimiaRumus lengkap-kimia
Rumus lengkap-kimia
 
Media evaluation part a
Media evaluation part aMedia evaluation part a
Media evaluation part a
 
Letter of reccomendation_planimetria
Letter of reccomendation_planimetriaLetter of reccomendation_planimetria
Letter of reccomendation_planimetria
 
CV_Thomas Vlachos
CV_Thomas VlachosCV_Thomas Vlachos
CV_Thomas Vlachos
 
Degradation of Ethanolamine by Fluidized-bed Fenton Process
Degradation of Ethanolamine by Fluidized-bed Fenton ProcessDegradation of Ethanolamine by Fluidized-bed Fenton Process
Degradation of Ethanolamine by Fluidized-bed Fenton Process
 
Obste hormonas placentarias
Obste hormonas placentariasObste hormonas placentarias
Obste hormonas placentarias
 
Act 6.2 yotube
Act 6.2 yotubeAct 6.2 yotube
Act 6.2 yotube
 
Meu Deus
Meu DeusMeu Deus
Meu Deus
 
Makrogd is (1)
Makrogd is (1)Makrogd is (1)
Makrogd is (1)
 
05 questões comentadas (bônus)
05 questões comentadas (bônus)05 questões comentadas (bônus)
05 questões comentadas (bônus)
 
Acórdão possibilidade de conversão de período especial após 1998
Acórdão   possibilidade de conversão de período especial após 1998Acórdão   possibilidade de conversão de período especial após 1998
Acórdão possibilidade de conversão de período especial após 1998
 
Editors Choice Magazine Ad Op
Editors Choice Magazine Ad OpEditors Choice Magazine Ad Op
Editors Choice Magazine Ad Op
 
64 Water Street, Birmingham
64 Water Street, Birmingham64 Water Street, Birmingham
64 Water Street, Birmingham
 

Similar to Polimer pow point

Makromolekul dan Koloid
Makromolekul dan KoloidMakromolekul dan Koloid
Makromolekul dan Koloid
Anca Septiawan
 
Polimer/KIMIA SMA
Polimer/KIMIA SMAPolimer/KIMIA SMA
Polimer/KIMIA SMA
Ira Sigit
 
Makromolekul
MakromolekulMakromolekul
Makromolekul
SMA Negeri 9 KERINCI
 
Makromolekul (2)
Makromolekul (2)Makromolekul (2)
Makromolekul (2)Hilda130710
 
kimia12pol.pptx
kimia12pol.pptxkimia12pol.pptx
kimia12pol.pptx
ayammcdayam
 
Modul polimer kelas xii sma bss malang
Modul polimer kelas xii sma bss malangModul polimer kelas xii sma bss malang
Modul polimer kelas xii sma bss malang
dasi anto
 
Bab 6 makromulekol kelas xii
Bab 6 makromulekol kelas xiiBab 6 makromulekol kelas xii
Bab 6 makromulekol kelas xiiSinta Sry
 
Bab6makromulekolkelasxii 141109050217-conversion-gate01
Bab6makromulekolkelasxii 141109050217-conversion-gate01Bab6makromulekolkelasxii 141109050217-conversion-gate01
Bab6makromulekolkelasxii 141109050217-conversion-gate01sanoptri
 
Bab 6 makromolekul ( polimer )
Bab 6 makromolekul ( polimer )Bab 6 makromolekul ( polimer )
Bab 6 makromolekul ( polimer )
wafiqasfari
 
Bab6 makromulekul (polimer)
Bab6 makromulekul (polimer)Bab6 makromulekul (polimer)
Bab6 makromulekul (polimer)
Bayu Ariantika Irsan
 
Material Teknik Polimer
Material Teknik PolimerMaterial Teknik Polimer
Material Teknik Polimer
Zhafran Anas
 
bab6makromolekulpolimer-140504095936-phpapp02 (1).pptx
bab6makromolekulpolimer-140504095936-phpapp02 (1).pptxbab6makromolekulpolimer-140504095936-phpapp02 (1).pptx
bab6makromolekulpolimer-140504095936-phpapp02 (1).pptx
cercleefanaela
 
Polimer_Kimfar-zahwa camilla-SMKN 5 TANGSEL
Polimer_Kimfar-zahwa camilla-SMKN 5 TANGSELPolimer_Kimfar-zahwa camilla-SMKN 5 TANGSEL
Polimer_Kimfar-zahwa camilla-SMKN 5 TANGSEL
Zahwa Camilla
 
Bab 6 POLIMER kelas dua belas xii mipa.pptx
Bab 6 POLIMER kelas dua belas xii mipa.pptxBab 6 POLIMER kelas dua belas xii mipa.pptx
Bab 6 POLIMER kelas dua belas xii mipa.pptx
riyaditwo123
 

Similar to Polimer pow point (20)

Makromolekul dan Koloid
Makromolekul dan KoloidMakromolekul dan Koloid
Makromolekul dan Koloid
 
Polimer/KIMIA SMA
Polimer/KIMIA SMAPolimer/KIMIA SMA
Polimer/KIMIA SMA
 
Makromolekul
MakromolekulMakromolekul
Makromolekul
 
Makromolekul (2)
Makromolekul (2)Makromolekul (2)
Makromolekul (2)
 
Makalah kimia
Makalah kimiaMakalah kimia
Makalah kimia
 
kimia12pol.pptx
kimia12pol.pptxkimia12pol.pptx
kimia12pol.pptx
 
Polimer makalah
Polimer makalahPolimer makalah
Polimer makalah
 
Modul polimer kelas xii sma bss malang
Modul polimer kelas xii sma bss malangModul polimer kelas xii sma bss malang
Modul polimer kelas xii sma bss malang
 
Bab 6 makromulekol kelas xii
Bab 6 makromulekol kelas xiiBab 6 makromulekol kelas xii
Bab 6 makromulekol kelas xii
 
Bab6makromulekolkelasxii 141109050217-conversion-gate01
Bab6makromulekolkelasxii 141109050217-conversion-gate01Bab6makromulekolkelasxii 141109050217-conversion-gate01
Bab6makromulekolkelasxii 141109050217-conversion-gate01
 
Bab 6 makromolekul ( polimer )
Bab 6 makromolekul ( polimer )Bab 6 makromolekul ( polimer )
Bab 6 makromolekul ( polimer )
 
Bab6 makromulekul (polimer)
Bab6 makromulekul (polimer)Bab6 makromulekul (polimer)
Bab6 makromulekul (polimer)
 
Bab6 makr
Bab6 makrBab6 makr
Bab6 makr
 
Material Teknik Polimer
Material Teknik PolimerMaterial Teknik Polimer
Material Teknik Polimer
 
Polimer kegunaannya
Polimer kegunaannyaPolimer kegunaannya
Polimer kegunaannya
 
Kimia polimer 3
Kimia polimer 3Kimia polimer 3
Kimia polimer 3
 
bab6makromolekulpolimer-140504095936-phpapp02 (1).pptx
bab6makromolekulpolimer-140504095936-phpapp02 (1).pptxbab6makromolekulpolimer-140504095936-phpapp02 (1).pptx
bab6makromolekulpolimer-140504095936-phpapp02 (1).pptx
 
Polimer
PolimerPolimer
Polimer
 
Polimer_Kimfar-zahwa camilla-SMKN 5 TANGSEL
Polimer_Kimfar-zahwa camilla-SMKN 5 TANGSELPolimer_Kimfar-zahwa camilla-SMKN 5 TANGSEL
Polimer_Kimfar-zahwa camilla-SMKN 5 TANGSEL
 
Bab 6 POLIMER kelas dua belas xii mipa.pptx
Bab 6 POLIMER kelas dua belas xii mipa.pptxBab 6 POLIMER kelas dua belas xii mipa.pptx
Bab 6 POLIMER kelas dua belas xii mipa.pptx
 

More from Dipta R Freelancer (12)

Konsep kebidanan ppt
Konsep kebidanan pptKonsep kebidanan ppt
Konsep kebidanan ppt
 
Tata cara-penulisan-skripsi
Tata cara-penulisan-skripsiTata cara-penulisan-skripsi
Tata cara-penulisan-skripsi
 
TRY OUT OTOMOTIVE
TRY OUT OTOMOTIVETRY OUT OTOMOTIVE
TRY OUT OTOMOTIVE
 
Amdal peta done
Amdal peta doneAmdal peta done
Amdal peta done
 
makalah induktok murni
makalah induktok murnimakalah induktok murni
makalah induktok murni
 
PROPOSAL PENJERNIHAN AIR
PROPOSAL PENJERNIHAN AIRPROPOSAL PENJERNIHAN AIR
PROPOSAL PENJERNIHAN AIR
 
Net stat
Net statNet stat
Net stat
 
Pengertian karya sastra
Pengertian karya sastraPengertian karya sastra
Pengertian karya sastra
 
Daur biogeokimia
Daur biogeokimiaDaur biogeokimia
Daur biogeokimia
 
Aliran energi ekosistem i
Aliran energi ekosistem iAliran energi ekosistem i
Aliran energi ekosistem i
 
Kisi kisi-smp-smasmk-plb-tahun-2012-2013
Kisi kisi-smp-smasmk-plb-tahun-2012-2013Kisi kisi-smp-smasmk-plb-tahun-2012-2013
Kisi kisi-smp-smasmk-plb-tahun-2012-2013
 
Kumpulan soal-jawab-teori-sim
Kumpulan soal-jawab-teori-simKumpulan soal-jawab-teori-sim
Kumpulan soal-jawab-teori-sim
 

Polimer pow point

  • 1.
  • 2. Kompetensi Subkompetensi Tujuan Pembelajaran : : : Memahami senyawa organik dan reaksinya, benzena, dan turunannya, dan makromolekul Mendeskripsikan struktur, tata nama, penggolongan, sifat, dan kegunaan makromolekul (polimer, karbohidrat dan protein) 1.Siswa dapat mengidentifikasikan polimer alam dan polimer sintetik (karet, karbohidrat, protein, plastik). 2.Siswa dapat menjelaskan sifat fisik dan sifat kimia polimer. 3.Siswa dapat menuliskan reaksi pembentukan polimer (adisi dan kondensasi) dari monomernya. 4.Siswa dapat mendeskripsikan kegunaan polimer dan mewaspadai dampaknya terhadap lingkungan.
  • 3. A. POLIMER DAN KEGUNAANNYA Polimer berasal dari bahasa Yunani, poly dan meros. Poly berarti banyak dan meros berarti unit atau bagian. Polimer diartikan sebagai senyawa yang besar dan terbentuk dari hasil penggabungan sejumlah unit atau molekul kecil yang disebut monomer. Polimer seringkali disebut juga sebagai makromolekul. Proses penggabungan monomer-monomer hingga membentuk suatu polimer disebut sebagai reaksi polimerisasi.
  • 4. Berdasarkan cara terbentuknya, polimer dibedakan menjadi dua, yaitu 1.Polimer alam, dan 2.Polimer sintetis atau buatan.
  • 5. 1. Polimer Alam Polimer alam yaitu polimer yang terbentuk secara alami dalam tubuh jasad makhluk hidup. Contoh : a.Protein. b. Karet alam. H H O H H O (– CH2– C = CH – CH2 )n | | || | | || | (– N – C – C – N – C – C –)n CH3 | | R R c. Sebagian molekul aluminium dan glikogen. d. Sebagian molekul selulosa.
  • 6. 2. Polimer Sintetis atau Buatan Polimer sintetis atau buatan yaitu polimer yang tidak terdapat di alam, tetapi disintesis dari monomer-monomernya dalam reaktor. Contoh : a. Karet buatan (neopren) b. Polistirena (plastik) (– CH2– C = CH – CH2 –)n (– CH– CH2 –)n | | Cℓ
  • 7. c. PVC atau polyvinilcloride (plastik) (– CH2– CH –)n | Cℓ d. Nilon (serat sintetis) H H O O | | || || (-N-)CH2)6-N-C-(CH2)4-C-)n
  • 8. Berdasarkan pada jenis reaksi pembentukan polimer, maka reaksi polimerisasi digolongkan menjadi dua, yaitu : 1.polimerisasi adisi, dan 2.polimerisasi kondensasi.
  • 9. 1. Polimerisasi Adisi Polimerisasi adisi, terjadi dari monomer- monomer yang mempunyai ikatan rangkap, bergabung satu sama lain melalui reaksi adisi membentuk molekul baru. Molekul baru ini ikatannya tidak lagi rangkap, melainkan tunggal, dan Mr-nya merupakan Mr monomernya. Hal ini dikarenakan tidak ada molekul yang hilang selama reaksi berlangsung. Reaksi polimerisasi adisi dibedakan menjadi dua yaitu polimerisasi adisi alami dan polimerisasi adisi sintetis.
  • 10. a. Polimerisasi Adisi Alami Contoh: karet alam. Karet alam merupakan hasil polimerisasi dari 2 – metil – 1,3 – butadiena. Polimer ini secara alami terdapat pada pohon karet (para). Reaksinya: n(H2C = C- CH = CH2) (- CH2– C = CH – CH2-)n | | CH3 CH3 2–metil–1,3–butadiena poli (2–metil–1,3–butadiena)
  • 11. b. Polimerisasi Adisi Sintetis 1. Pembentukan PVC dari Vinilklorida. Reaksinya: n(H2C = CH) ( - H➔ 2C – CH-)n | | Cℓ Cℓ vinil klorida poli vinil klorida 2. Pembentukan polistirena dari stirena. Reaksinya: n(CH = CH2) ( - CH - CH2 –)n➔ feniletena poli finiletena 3. Pembentukan polipropilena dari propena. Reaksinya: n(CH = CH2) ( - CH – CH➔ 2 –-)n | | CH3 CH3 propena poli propena 4. Pembentukan teflon dari tetrafluoroetana. Reaksinya: n(F2C = CF2 ) ( - F➔ 2C – CF2 –-) tetrafluoroetana poli tetrafluorotana
  • 12. 2. Polimerisasi Kondensasi Polimerisasi kondensasi terjadi apabila dua atau lebih monomer sejenis maupun berbeda jenis bergabung membentuk molekul besar sambil melepaskan molekul-molekul kecil dan sederhana seperti H2O atau NH3. Reaksi polimerisasi kondensasi dibedakan menjadi dua, yaitu polimerisasi kondensasi alami dan polimerisasi kondensasi sintetis.
  • 13. a. Polimerisasi Kondensasi Alami Contoh: 1. Selulosa terbentuk dari glukosa. nC6H12O6 → (C6H10O5)n + nH2O glukosa selulosa 2. Pembentukan protein dari asam amino. O H O H O || | || | || n - (CH2– CH – C – OH) - → (- N – CH – C – N – CH – C -)n + (n + 1) H2O | | | R R R Asam amino Protein
  • 14. b. Polimerisasi Kondensasi Sintetis Contoh: 1. Pembentukan nilon (serat sintetis) dari asam adipat dan heksametilen diamin. Reaksinya: O O | | | | nHO – C – (CH2)4 – C – OH + n NH2 – (CH2)6 Asam adipat heksametilen diamin O O H H | | | | | | (- C - (CH2)4 – C – N - (CH2)4 – N -)n + nH2O nilon
  • 15. 2. Pembentukan tetoron dari asam paraftalat dan etandiol. Reaksinya: O O | | | | nHO – C - - C – OH + n HO – CH2 – CH2 – OH → asam paraftalat 1,2-etanadiol O O | | | | (- O – C - - C – O – CH2 – CH2 –) n + (n – 1) H2O tetoron
  • 16. 3. Pembentukan bakelit dari fenol dan metanal (formaldehid). OH H H | / C fenol | | O metanal (formaldehid) Polimerisasi kondensasi bakelit: H2O H2O H2O ↑ ↑ ↑ ...O + H - OH - H + O + H - - H + ... | | | | C fenol C // // H H H↓H Metanal OH | [ - H2C - - CH2 -]n Bakelit
  • 17. 4. Pembentukan urea-metanal dari urea dan metanal. Reaksinya: H2N – CO – NH2 HCHO Urea metanal (formaldehid) Polimerisasi kondensasi urea-metanal: H2O H2O H2O ↑ ↑ ↑ ...O + H - N – CO - N - H + O + H - N – CO - N - H + ... | | | | | | | | CH2 H urea H CH2 H H ↓ metanal [- CH2 - NH CO – NH - CH2 – NH – CO – NH -]n Urea-Metanal
  • 18. Berdasarkan jenis-jenis monomer penyusun polimer, polimer dibedakan menjadi dua, yaitu homopolimer dan kopolimer. 1. Homopolimer Homopolimer yaitu polimer yang terbentuk dari monomer sejenis, baik melalui reaksi polimerisasi adisi atau polimerisasi kondensasi. Struktur homopolimer adalah . . . – A – A – A – A – . . . Contoh : PVC, karet alam, protein, polistirena, PVA.
  • 19. 2. Kopolimer Kopolimer adalah polimer yang terbentuk dari monomer-monomer yang berbeda melalui proses polimerisasi kondensasi atau polimerisasi adisi. Struktur kopolomer adalah . . . – A – B – A – B – . . . Contoh : nilon, tetoron, dan karet SBR (Stirena Butadiena Rubler). Reaksi yang terjadi pada pembentukan karet SBR, melalui polimerisasi adisi dari 1,2-butadiena dan stirena.
  • 20. Ditinjau dari sifat kekenyalannya, 1. Polimer termoplastik, yaitu polimer yang bersifat kenyal (liat) apabila dipanaskan dan dapat dibentuk menurut pola yang kita inginkan. Setelah pendinginan, polimer kehilangan sifat kekenyalannya dan mempertahankan bentuknya yang baru. Proses ini dapat diulangi dan kita dapat mengubahnya menjadi bentuk lain. 2. Polimer termoset, yaitu polimer yang pada mulanya kenyal tatkala dipanaskan, tetapi setelah didinginkan ia tidak dapat dilunakkan lagi, sehingga tidak dapat diubah menjadi bentuk lain.
  • 21. Ditinjau dari sifat polimer terhadap panas 1. Amorf yaitu polimer-polimer yang struktur polimernya tidak teratur, memiliki sifat kristalinitas yang rendah. Makin tidak teratur struktur rantainya makin hilang sifat kristalinitasnya, polimer ini bersifat kurang kuat dan tidak tahan terhadap bahan kimia. Contoh : Gelas, karet. 2. Serat yaitu polimer-polimer yang struktur rantainya teratur memiliki sifat kristalinitas yang tinggi. Polimer ini memiliki sifat lebih kuat dan lebih tahan terhadap bahan-bahan
  • 22. Sifat-sifat fisik polimer ini sangat ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain. 1.Panjang rata-rata rantai polimer. Kekuatan dan titik leleh polimer naik dengan bertambah panjangnya rantai polimer. 2.Gaya antarmolekul Jika gaya antarmolekul pada rantai polimer besar, polimer menjadi kuat dan sukar meleleh. 3.Percabangan Rantai polimer yang bercabang banyak mempunyai daya tegang rendah dan lebih mudah meleleh.
  • 23. 4. Ikatan silang antar rantai polimer. Sifat ini menyebabkan terjadinya jaringan yang kaku dan membentuk bahan yang keras. Semakin banyak ikatan silang menyebabkan polimer semakin kaku dan mudah patah. 5. Sifat kristalinitas rantai polimer. Polimer yang mempunyai struktur tidak teratur memiliki kristalinitas rendah dan bersifat amorf. Sementara itu, polimer dengan struktur teratur memiliki kristalinitas tinggi sehingga lebih kuat dan lebih tahan terhadap bahan-bahan kimia dan enzim.
  • 24. Beberapa polimer yang banyak digunakan saat ini. 1. Plastik Pembuatan plastik lembaran dilakukan dengan cara “peniupan” lelehan polimer. Plastik yang pertama kali diprosuksi secara besar- besaran adalah polimer fenol-formaldehida, yang dipatenkan oleh Leo Hendrik Baekeland (1863- 1944) di Amerika Serikat pada tahun 1909, dan dikenal sebagai plastik jenis bakelit. Bakelit merupakan kopolimer yang terbentuk dari monomer-monomerfenol dan metanal (formaldehida). Plastik jenis ini merupakan homopolimer dan jenis reaksinya adalah polimerisasi adisi sebab monomer- monomernya memiliki ikatan rangkap C = C.
  • 25. Plastik Monomer Rantai Polimer Sifat dan Kegunaannya Polietilena (polietena) CH2 = CH2 ... -CH2 – CH2 – CH2 –... Tembus cahaya, buram, fleksibel, berlilin, mudah dipotong, melunak dalam air panas, sangat mudah terbakar, digunakan sebagai pembungkus. Polivinil klorida (PVC) CH2 = CHCℓ -CH2 - CH2 - CH2 - CH2... I I Cℓ Cℓ Tembus cahaya: keras, kaku, mudah dipotong, sukar terbakar, digunakan untuk pipa saluran dan perabot rumah tangga. Polipropilena (polipropena) CH2=CH-CH3 -CH2 – CH - CH2 - CH - ... I I CH3 CH3 Kuat, fleksibel, kerapatan besar, dapat terbakar, digunakan untuk serat, tali dan bahan perahu. Teflon (politetra fluoro etena) CF2 = CF2 -CF2 - CF2 - CF2- ... Sangat keras, tahan asam, tidak dapat terbakar, lentur, gesekan kecil,digunakan sebagai pengganti logam.
  • 26. Akrilan (polisiano etena) CH2-CH-CN .-CH2 - CH - CH2 – CH-... I I CN CN Kuat, fleksibel, dapat terbakar, digunakan sebagai pengganti logam. Polistirena (polifenil etena) CH2 = CH .- CH2 - CH - CH2 – CH-... Putih, kenyal, sukar dipotong, dapat terbakar, digunakan untuk pembungkus, isalator listrik, sol sepatu, dan berbagai peralatan. Perspex (polimetil metakrilat) CH3 I CH2 = C I COOCH3 CH2 CH2 I I ...-CH2 – C - CH2 – C -.. I I COOCH3 COOCH3 Permukaan halus, terang, keras, kaku, mudah dipotong, dapat terbakar, digunakan sebagai pengganti gelas, jendela pesawat terbang, peralatan bedah, kaca mata debu, dan sebagai reflektor di jalan raya.
  • 27. 2. Karet Karet alam belum diolah tidaklah elastis. Jika suhu terlampaui dingin ia menjadi keras dan rapuh, sedangkan jika suhu terlalu panas ia menjadi lunak dan lengket. Tahun 1839 Charles Goodyear (1800 – 1860) dari Amerika Serikat menemukan bahwa apabila karet dipanaskan dengan sejumlah kecil belerang, ia menjadi elastis dan kuat dalam segala cuaca. Proses ini dinamai vulkanisasi oleh Brockedon, teman ilmuwan Inggris Tomas Hancock yang menemukan proses tersebut, tahun 1843. Kini kita mengetahui bahwa karet alam adalah polimer dari isoprena (2-metil-1,3-butadiena).
  • 28. CH3 CH3 | | CH2 = C – CH = CH2 + CH2 = C – CH = CH2 CH3 CH3 | | . . . . CH2 – C = CH - CH2 - CH2 – C = CH - CH2 = . . . . Karet alam (poliisoprena)
  • 29. Pada proses vulkanisasi, terbentuk “jembatan belerang” antara rantai-rantai polimer. Apabila karet yang telah tervulkanisasi direnggangkan, jembatan belerang menahan rantai-rantai polimer sehingga tidak mudah putus, dan tatkala tenaga meregangnya ditiadakan karet ini dengan cepat kembali ke bentuk semula. CH3 CH3 | | . . . CH - CH – CH - CH2 - CH – CH – CH – CH2 . . . | | | | S S S S | | | | S S S S | | | | . . . CH - CH – CH - CH2 - CH – CH – CH – CH2 . . . | | CH3 CH3 Karet tervulkanisasi
  • 30. Beberapa Jenis Karet Sintetis dan Manfaatnya Karet Sintetis Monomer Rantai Polimer Sifat dan Kegunaannya Neoprena CH2–C–CH=CH2 | Cℓ Kloroprena –CH2–C=CH–CH2– | | Cℓ Cℓ Tahan terhadap oksidasi, sinar matahari, minyak, uap dan nyala api, digunakan untuk selang bensin, kemasan barang, isolator kawat dan kabel Polibutadiena CH2=C–CH=CH2 1,3-butadiena –CH2–C=CH–CH2– Kurang elastis dibandingkan karet alam, digunakan sebagai campuran dengan jenis karet alam atau karet sintetis lain.
  • 31. Buna-S (butadiena stirena) atau SBR (styrene butadiena rubber) CH2 = CH – CH = CH2– 1,3-butadiena (70 %) CH2 = CH - Stirena (30 %) – CH2 – CH = CH – CH2 – CH2 – CH – Kopolimer Memiliki sifat seperti neoprena, karet sintesis yang terbanyak diproduksi, digunakan untuk kendaraan bermotor. Buna-N (butadiena nitril) CH2 = CH – CH = CH2 1,3-butadiena (75 %) CH2 = CH – CN akrilonitril (25 %) – CH2 – CH = CH – CH2 – CH2 – CH – | CN Tahan terhadap minyak dan nyala api, digunakan sebagai selang bensin dan saluran minyak- minyak. Thiokol Cℓ – CH2 – CH2 – Cℓ etilen diklorida S || Na = S – S = Na || S natrium polisulfisa S || – CH2 – CH2 – S – S – || S kopolimer polimerisasi kondensasi melepaskan NaCℓ Sangat tahan terhadap minyak dan pelarut apa pun, digunakan untuk pembungkus kabel, kemasan barang, zat perekat, dan lapisan pelindung.
  • 32. 3. Serat Sintesis Serat-serat sintesis umunya merupakan kopolimer, dan terbentuk melalui polimerisasi kondensasi. Di sini kita hanya akan membahas dua jenis serat sintesis yang terkenal, yaitu nilon (poliamida) dan tetoron (poester). Nilon adalah senyawa polimer yang terbentuk dari asam adipat dan 1,6 diaminoheksana. O O H – N- (CH2)6 – N – H || || | | HO – C - (CH2)4 - C – OH H H asam lipat 1,6- diaminoheksana O O . . . || || C - (CH2)4 - C – N - (CH2)6 - N - . . . | | H H nilon
  • 33. Rayon dibedakan menjadi dua, yaitu rayon viskosa dan rayon kupromonium. 1. Rayon viskosa merupakan rayon yang dihasilkan dari proses pelarutan selulosa ke dalam NaOH. Selulosa ini berasal dari pulp sulfit. 2. Rayon kupromonium, merupakan rayon yang dihasilkan dengan cara melarutkan selulosa ke dalam larutan senyawa kompleks Cu (CH3)4 (CH)2 Kedua jenis rayon ini digunakan sebagai bahan pembuat pakaian. Selain rayon, ada jenis polimer lain yang berfungsi sebagai bahan pakaian, yaitu tetoron. Tetoron dihasilkan elalui reaksi antara asam tereftalat dan 1,2- etanadiol
  • 34. O O || || n HO – C – C – OH + n HO – CH2 – CH2 - OH asam tereflatat etanadiol O || ↦ . . .O = C - - CH2 - CH2 – O - ... n tetoron
  • 35. Penggunaan polimer yang berlebihan, dapat menyebabkan dampak negatif bagi lingkungan, seperti pencemaran dan gangguan kesehatan. Penyebabnya adalah gugus atom polimer yang terlarut dalam makanan dan dalam tubuh bersifat karsinogen. Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalkan dampak negatif penggunaan polimer antara lain: 1.Mencari alternatif pemakaian polimer yang berlebihan 2.Meendaur ulang plastik-plastik bekas (proses pirolisis) 3.Mengurangi pemakaian polimer plastik
  • 36. B. KARBOHIDRAT Karbohidrat adalah golongan senyawa yang terdiri dari unsur-unsur C, H, dan O, serta memiliki rumus umum Cn(H2O)m. Harga n dan m boleh sama boleh juga berbeda, tetapi jumlah atos H harus dua kali jumlah atom O. Sifat-sifat karbohidrat sebagai berikut. 1.Banyak isomer ruang suatu karbohidrat 2n, dengan n menyatakan jumlah atom C simetri. 2.Karbohidrat dapat mereduksi hidroksida-hidroksida logam dan karbohidrat itu sendiri akan teroksidasi. 3.Oksidasi pada karbohidrat menghasilkan asam. 4.Karbohidrat umumnya dapat diragikan menjadi etanol dan CO2 (gas)
  • 37. 1. Monosakarida Monosakarida merupakan karbohidrat paling sederhana, karena molekulnya hanya terdiri atas beberapa atom C dan tidak diuraikan dengan cara hodrolisis karbohidrat yang lain. Berdasarkan gugus fungsional yang dikandung, monosakarida digolongkan sebagai berikut, a. Aldosa, yaitu suatu monosakarida yang mempunyai gugus fungsi aldehida, seperti glukosa dan galaktosa. b. Ketosa, yaitu suatu monosakarida yang mempunyai gugus fungsi keton, misal fruktosa.
  • 38.        O                                             H                                                O                  //                                                 |                                                //               C            Aldehida                H – C – OH   Keton                    C                    H                                                                        H           H – C – OH                                        C = O                             H – C - OH                |                                                     |                                             |      HO – C – H                                 HO – C – H                         HO – C - H                 |                                                    |                                             |         H – C – OH                                 H – C – OH                     HO -  C - H                 |                                                    |                                             |         H – C – OH                                 H – C – OH                         H – C – OH                 |                                                    |                                             |               CH2 – OH                                   CH2 – OH                             CH2 – OH           D – glukosa                                D-fruktosa                                D- galaktosa
  • 39. Monosakarida yang memiliki 3 – 7 atom berturut-turut adalah triosa, tetrosa, pentosa, heksosa, dan heptosa. Monosakarida dengan jumlah atom C sebanyak 5, 6, dan 7 biasanya membentuk struktur lingkar yang disebut struktur Haworth.
  • 40. Monosakarida dengan jumlah atom C sebanyak 5.                       O                                                                    O                   //                                                                      //               C                                                                       C                    H                                                             H                                                                                                                                H – C – OH                                                    H – C - OH                 |                                                                        |      HO – C – H                                                    HO – C - H                 |                                                                        |         H – C – OH                                                  HO - C - OH                 |                                                                        |         H – C – OH                                                    H – C – OH                 |                                                                        |               CH2 – OH  D – glukosa                           H – C – OH   D – glukosa                                                                                              |                                                                                        CH2 – OH 
  • 41. Monosakarida dapat berupa  1.Glukosa,  2.Fruktosa, dan  3.Galaktosa.  Gluktosa, galaktosa, dan fruktosa merupakan isomer, karena memiliki rumus molekul sama yaitu C6H12O6. Monosakarida yang banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah glukosa yang terdapat pada gula merah dan buah anggur.
  • 42. Glukosa adalah aldoheksosa. Glukosa mempunyai sifat-sifat berikut: a. Dapat larut dalam air dan berasa manis. b. Jika direaksikan dengan larutan fehling akan memberikan endapan merah Cu2O. c. Berisomer dengan galaktosa. d. Sering juga disebut dekstrosa.
  • 43. Fruktosa adalah suatu ketohektosa. Fruktosa mempunyai sifat-sifat berikut: a. Berasa manis, lebih manis dari pada glukosa. b. Dapat dibedakan dari glukosa dengan pereaksi seliwanoff.
  • 44. Galaktosa adalah aldoheksosa. Galaktosa mempunyai sifat-sifat berikut: a. Kurang manis dari pada glukosa b. Sukar larut dalam air.
  • 45. 2.  Disakarida Disakarida terbentuk dari molekul monosakarida yang berikatan melalui gugus -OH dengan melepaskan molekul air. Contoh: a. Glukosa + Fruktosa → Sukrosa + H2O b. Glukosa + Galaktosa → Laktosa + H2O c. Glukosa + Glukosa → Maltosa + H2O
  • 46. Senyawa-senyawa disakarida dapat kembali menjadi monosakarida- monosakaridanya melalui proses hidrolisis. Ketiga jenis disakarida (sukrosa, laktosa, dan maltosa) merupakan isomer karena sama-sama memiliki rumus molekul C12H22O11. Disakarida banyak dijumpai pada gula tebu (sukrosa), biji gandum bertunas (maltosa), serta pada air susu (laktosa).
  • 47. 3. Polisakarida Polisakarida merupakan polimer alam, karena polisakarida terbentuk dari banyak sakarida sebagai monomernya dan mempunyai rumus umum (C6H10O5)n. Polisakarida dapat berupa selulosa, glikogen, dan amilum(pati).
  • 48. Selulosa merupakan polisakarida alam yang tidak dapat dihidrolisis di dalam tubuh manusia. Kegunaan selulosa sebagai berikut. 1.Bahan untuk membuat rayon. 2.Bahan untuk membuat selulosa nitrat yang dapat dipakai untuk membuat seluloid, bahan peledak, dan kolodion (bila dilarutkan dalam campuran eter dan alkohol).
  • 49. Glikogen mudah larut dalam air panas dan dalam larutannya dapat mereduksi Fehling. Pada hidrolisis dengan asam encer terbentuk glukosa. Amilum merupakan bahan pangan cadangan bagi tumbuh-tumbuhan. Zat ini terbentuk dalam butir-butir klorofil, CO2, dan H2O dengan pengaruh sinar matahari. Amilum sedikit larut dalam air dingin, tetapi lebih mudah larut dalam air panas.
  • 50. C.  PROTEIN Protein berasal dari bahasa Yunani, Proteios artinya yang pertama atau yang utama. • Protein merupakan senyawa polimer (polimerida) dengan monomernya berupa asam amino. • Protein terbentuk melalui reaksi polimerisasi kondensasi dari macam-macam asam amino. • Protein mempunyai molekul besar dengan bobot molekul bervariasi antara 5.000 sampai jutaan. • Dengan cara hidrolisis oleh asam atau oleh enzim, protein akan menghasilkan asam-asam amino.
  • 51. 1.   Asam Amino H I O R – C – C I OH NH2 Asam amino merupakan turunan asam karboksilat dengan gugus asam amina. Oleh karena itu, dalam setiap molekul asam amino terdapat sekurang-kurangnya dua buah gugus fungsi, yaitu gugus karboksilat (-COOH) dan gugus asam amina (- NH2). Untuk asam amino alami yang merupakan hasil hidrolisis protein memiliki gugus karboksil (-COOH) dan amino (-NH2) yang melekat pada atom karbon .∝
  • 53. Asam amino bersifat amfoter yaitu dapat bersifat asam dan dapat bersifat basa. Hal ini karena asam amino mempunyai gugus karboksil (bersifat asam) dan gugus amina (bersifat basa). a.Asam amino dapat membentuk ester apabila direaksikan dengan alkohol (sifat asam kaboksilat). O O // // R – CH – C + R'OH R – CH – C + H➙ 2O | | NH2 OH NH2 OR'
  • 54. b. Asam amino dalam air melepaskan OH- (sifat basa). O O // // R – CH – C + H2 O R – CH – C + OH➙ - | | NH2 OH- NH3 + O-
  • 55. Amino dapat membentuk zwitter ion (ion bermuatan ganda) karena terjadi pelepasan proton pada gugus yang sekaligus ditangkap oleh molekul bebas pada gugus amino. pH saat terbentuk zwitter ion disebut titik isoelektrik atau isolistrik. Adanya zwitter ion ini menyebabkan asam amino memiliki kepolaran yang tinggi, dapat larut dengan baik dalam air, dan tidak mudah menguap. Asam amino bersifat optis aktif karena mempunyai atom C asimetris atau atom C khiral yang merupakan atom C yang mengikat empat buah gugus yang berbeda (-H, -COOH, -NH2, dan R), kecuali glisin.
  • 56. Asam amino dapat dibedakan menjadi 1.Asam amino esensial, yaitu asam amino yang tidak dapat disintesis di dalam tubuh (harus disuplai dari makanan). 2.Asam amino nonesensial, yaitu asam amino yang dapat disintesis di dalam tubuh
  • 57. Berdasarkan struktur gugus R yang dikandung, asam- asam amino dapat dikelompokkan sebagai berikut: a.Asam amino yang gugus R-nya alifatik atau berupa hidrogen. H O O | // // H – C – C CH3 – CH – C | | NH2 OH NH2 OH Glisin Alanin
  • 58. b. Asam amino yang gugus R-nya mengandung gugus hidroksil. O O // // H2 C – CH - C CH3 – CH - CH – C | | | | HO NH2 OH OH NH2 OH Serin Treonin c. Asam amino yang gugus R-nya mengandung rantai benzena. O O // // HO - - CH2 – CH - C - CH2 – CH – C | | NH2 OH NH2 OH
  • 59. d. Asam amino dengan 2 gugus karboksilat. O O O O // // C - CH2 – CH - C C - CH2 – CH2 – CH – C / | / | HO NH2 OH HO NH2 OH Asam asparat Asam glutamat e. Asam amino yang mengandung belerang (S). O O // // H- S - CH2 – CH - C CH3 – S - CH2 –CH2 – CH – C | | NH2 OH NH2 OH Sistein Metionin
  • 60. f. Asam amino dengan rantai heterosiklik. O O // // CH2 – CH - C CH2 – CH – C | | NH2 OH NH2 OH Triptofan Histidin
  • 61. 2. Protein Protein adalah senyawa polipeptida yang dihasilkan dari polimerisasi asam-asam amino. struktur pembentuk protein sebagai berikut. Asam amino + asam amino∝ ∝ -H2O senyawa dipeptida asam amino∝ Senyawa tripeptida asam amino∝ senyawa polipeptida (protein).
  • 62. Antarmolekul asam amino yang saling berikatan membentuk protein terdapat ikatan kovalen yang disebut sebagai ikatan peptida. Ikatan peptida ini terjadi antara atom C dari gugus -COOH dengan atom N dari gugus -NH2.
  • 63. Protein dapat dikelompokkan berdasarkan bentuk atau konformasinya, fungsi, hasil hidrolisis, gugus alkil, dan sumber asalnya. a)Berdasarkan bentuk atau konformasinya, protein dibedakan menjadi protein globular dan protein fibrous. 1.Protein globular adalah protein yang bentuknya menggulung. Protein jenis ini dapat larut dalam air. Contohnya albumin, globumin, histon, protamin, dan mioglobin. 2.Protein fibrous adalah protein yang bentuknya memanjang dan berupa serat atau serabut. Protein jenis ini tidak dapat larut dalam air. Contohnya kolagen, kerotin,∝ kerotin.
  • 64. b) Berdasarkan fungsinya, protein dibedakan sebagai berikut. 1. Enzim, berfungsi sebagai biokatalis, misalnya tripsin. 2. Protein transpor, berfungsi mengangkut O2 ke sel, misalnya hemoglobin. 3. Protein cadangan, berfungsi sebagai cadangan makanan, misalnya ovalbumin. 4. Protein kontraktil, berfungsi menggerakkan otot, misalnya aktin. 5. Protein struktural, berfungsi melindungi jaringan dibawahnya, misalnya kreatin. 6. Protein pelindung, berfungsi sebagai pelindung terhadap mikroorganisme patogen, misalnya antibodi dan trombin. 7. Hormon, berfungsi mengatur reaksi dalam tubuh, misalnya insulin.
  • 65. c) Berdasarkan hasil hidrolisisnya, protein dibedakan menjadi protein majemuk dan protein tunggal. 1. Protein majemuk, hasil hidrolisisnya berupa asam amino dan zat-zat lain, seperti lemak dan karbohidrat. Misalnya: a. lipoprotein → asam amino + lipid b. glikoprotein → asam amino + karbohidrat c. kromoprotein → asam amino + zat warna d. fosforprotein → asam amino + fosfor 2. Protein tunggal, hasil hidrolisisnya berupa asam amino
  • 66. d) Berdasarkan gugus alkil pada rantai protein serabut terdapat bermacam-macam protein, misalnya keratin∝ (protein pada tanduk, rambut, kulit), keratinɞ (serat yang dihasilkan kepompong ulat sutra, jaring laba-laba, paruh burung atau unggas, kuku), dan kolagen (pada kulit, urat, tulang, jaringan penghubung). e) Berdasarkan sumber asalnya, protein dibedakan menjadi protein nabati dan protein hewani. 1. Protein nabati merupakan protein yang berasal dari tumbuh- tumbuhan. Protein jenis ini banyak terdapat dalam biji-bijian dan kacang-kacangan. 2. Protein hewani merupakan protein yang berasal dari hewan. Protein jenis ini banyak terdapat dalam daging, susu, dan ikan.
  • 67. Untuk menunjukkan adanya protein dapat dilakukan dengan reaksi uji protein melalui reaksi sebagai berikut. a.Reaksi Biuret: untuk menguji adanya ikatan peptida. Protein ditambah beberapa tetes CuSO4 dan ditambah NaOH akan berwarna merah sampai ungu. b.Reaksi Xantoprotein. Protein ditambah asam nitrat pekat kemudian ditambah basa akan menjadi warna kuning. Reaksi ini positif untuk protein yang mengandung inti benzena. c.Reaksi Millon: untuk menguji adanya asam amino dengan gugus fenil. Protein dipanaskan dengan merkuri nitrat (Hg(NO3)2) yang ditambah dengan asam nitrit (HNO2) terjadi cincin yang berwarna merah. d.Reaksi uji belerang: untuk menguji adanya belerang Protein direaksikan dengan NaOH panas dari Pb(CH3COOH)2 atau Pb(NO3)2 akan terjadi endapan hitam yang berasal dari PbS.
  • 68. Sifat-sifat protein seperti berikut. a. Mr-nya besar. b. Larutannya dalam air membentuk koloid hidrofil. c. Tidak tahan suhu tinggi. d. Dapat dihidrolisis menjadi amino. Kegunaan protein seperti berikut. a. Sumber gizi. b. Biokatalis dalam sistem hidup yaitu enzim. c. Pengangkut, misalnya hemoglobin dalam darah. d. Bahan pembuat sikat gigi, serat, tekstil, lem, dan cat. e. Sebagai pelindung pada beberapa binatang misalnya bisa ular.
  • 69. Protein dapat mengalami kerusakan struktur sehingga kehilangan fungsinya. Proses ini disebut denaturasi protein. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya denaturasi protein adalah: 1.Suhu tinggi (akibat pemanasan); 2.Keasaman (perubahan pH yang sangat ekstrim); 3.Adanya pelarut organik dan zat kimia tertentu (detergen, urea); dan 4.Adanya pengaruh mekanik seperti guncangan. Contoh peristiwa denaturasi protein adalah: a)Proses pemanasan putih telur yaitu protein pada putih telur akan mengalami koagulasi (menggumpal) pada suhu sekitar 60–70o . b)Pemanasan enzim di mana panas akan menyebankan enzin menjadi tidak aktif dan tidak dapat berfungsi kembali menjadi biokatalisator.