5. Dokumen ringkas dan netral yang berfokus
pada isu tertentu yang membutuhkan
perhatian pengambil kebijakan, yang
memaparkan alasan/rasional pemilihan
alternatif kebijakan tertentu yang ada pada
tataran perdebatan kebijakan.
(LAN, 2015, Modul Pelatihan AK).
Dokumen singkat yang menyajikan temuan
dan rekomendasi dari sebuah penelitian
untuk non-specialized audience.
(IDRC, Canada)
Policy
Brief
7. Perbedaan Policy Paper dan Policy Brief
Policy brief menawarkan pertimbangan-pertinbangan atas berbagai opsi kebijakan kepada
pembaca tertentu (particular audience) misalnya praktisi (pejabat/pimpinan organisasi
pemerintahan, birokrasi), politisi, donors.
1
Policy Brief lebih bersifat “professional” karena ditargetkan untuk pembaca yang memiliki waktu
terbatas untuk mengambil keputusan-keputusan.
2
Pertanyaan dalam bentuk ‘What’, ‘How’, ‘Who’, ‘When’.
3
Policy paper lebih bersifat “academic” karena memberikan perhatian yang lebih pada tinjauan
akademis terhadap argumentasi tertentu dan juga penilaian-penilaian subyek tertentu berdasar
pertimbangan intelektual dan kriteria intelektual.
1
Pembaca lebih luas tidak hanya praktisi tapi juga akademisi dan pihak lain yang tertarik dengan
studi kebijakan.
2
Pertanyaan ‘why’.
3
PUSAT PEMBINAAN ANALIS
KEBIJAKAN
PEDULI
INOVATIF
INTEGRITAS PROFESIONAL
Policy Brief
Policy Paper
8. Untuk Siapa Policy Brief ?
Sangat sibuk
Memiliki agenda
bertanggung jawab untuk membuat
berbagai kebijakan (keputusan)
terkait dengan substansi produk
kebijakan
tidak selalu memiliki ‘pengetahuan
yang tinggi’ tentang subyek/fokus
dalam produk kebijakan (apalagi
dibandingkan penulis produk
kebijakan)
Tipikal
penerima
produk
kebijakan
PUSAT PEMBINAAN ANALIS
KEBIJAKAN
PEDULI
INOVATIF
INTEGRITAS PROFESIONAL
Siapa yang membaca..?
Particular Audience..?
10. B. PRINSIP DALAM PEMBUATAN POLICY BRIEF
MENARIK - sebagai alat advokasi yang
berusaha melibatkan audiens target
Anda, yang terbaik adalah
mengedepankan fakta / wawasan yang
menarik dari suatu penelitian atau
analisis, mis. sebuah tren atau cerita
yang menggugat pandangan umum
tentang masalah tersebut
Lead with striking facts
1
11. RELEVAN
Semua aspek dari Policy Brief
perlu dibingkai dalam diskusi
yang saat ini menjadi perhatian
target audiens dan mampu
menjawab pertanyaan yang
mereka tanyakan.
Link to audience discussion
2
12. PRAKTIS BUKAN AKADEMIS
Audiens untuk policy brief biasanya
adalah para praktisi yang tidak familiar
dengan prosedur penelitian / analisis
yang dilakukan untuk menghasilkan.
Mereka tertarik untuk mengetahui cara
pandang baru tentang masalah dan
solusi potensial berdasarkan.
Focus on practical
?
3
13. Mudah Dipahami
Menggunakan bahasa yang
jelas dan sederhana (mis.
Bukan jargon atau konsep
disiplin akademis).
Disamping itu Policy Brief
harus memberikan
penjelasan dan argumen
yang mudah dipahami oleh
target audience yang luas.
4
15. STRUKTUR POLICY BRIEF
PUSAT PEMBINAAN ANALIS
KEBIJAKAN
PEDULI
INOVATIF
INTEGRITAS PROFESIONAL
Format 1
1. Judul.
2. Executive Summary
3. Pendahuluan
4. Pendekatan dan
Hasil
5. Kesimpulan
6. Implikasi dan
Rekomendasi
7. Apendiks atau
lampiran (bila harus
ada)
8. Daftar Pustaka
Format 2 Format 3
1. Judul
2. Daftar isi
3. Ringkasan
(Eksekutif)
4. Pendahuluan
5. Deskripsi masalah
6. Rekomendasi
kebijakan
7. Kesimpulan
8. Apendiks atau
lampiran (bila
harus ada)
9. Daftar Pustaka
1. Judul
2. Ringkasan
(Eksekutif)
3. Pendahuluan
4. Deskripsi masalah
5. Rekomendasi
kebijakan
6. Kesimpulan
7. Apendiks atau
lampiran (bila harus
ada)
8. Daftar Pustaka
17. 1. Judul
Sebagai alat advokasi,
judul sangat penting
sebagai pembuka dalam
menarik perhatian
pembaca dan juga dapat
digunakan untuk mulai
mengkomunikasikan isi
policy brief
19. CONTOH JUDUL
Judul Catatan
Krisis Etika PNS Milenial : Apa Yang Dapat
dilakukan?
Membuat policy brief dalam bentuk
pertanyaan akan menarik orang untuk
mencari jawaban dalam teks/body
Korupsi, Kolusi dan Kerugian Negara Judul singkat ttg 3 aspek utama policy brief
Manajemen Etika: Pendekatan Perilaku Yang
Ampuh
Judul Utama adalah isi policy brief, sub judul
penjelasan lebih lanjut dan mengundang
pembaca untuk membaca
Krisis Manajemen Kinerja di Indonesia:
Aksi nyata dibutuhkan untuk menghadapi
Dismotivasi Pegawai
Judul singkat dan sub judul mendorong
urgensi isu.
20. 2. Executive
Summary
Meskipun singkat,
sebagian besar Policy
Brief menyertakan
ringkasan satu atau dua
paragraph maksimal,
dengan tujuan untuk
secara jelas menyatakan
temuan inti dan
rekomendasi yang
menarik perhatian
pembaca.
21. Menyusun Executive Summary
Gambarkan
overview isi
policy brief
pada
pembaca yang
sangat sibuk
Menarik
pembaca
untuk
membaca
keseluruhan
policy brief
Letakkan
pada sampul
muka atau
bagian atas
policy brief
Ditulis
terakhir
Apa,
mengapa,
Bagaimana
dan oleh
siapa
22. Contoh
Indonesia termasuk salah satu negara dengan jumlah pekerja migran
yang tinggi mencapai 9 juta pekerja atau setara dengan 7 persen dari total
angkatan kerja Indonesia pada tahun 2016 dan penyumbang besar devisa
negara. Meskipun mereka bekerja di luar negeri (negara-negara ASEAN,
Asia Pasifik (Taiwan dan Hongkong) serta negara-negara Timur Tengah),
persoalan pekerja migran hampir 70 persen terkait dengan permasalahan
yang terjadi atau berada di dalam negeri. Mulai dari sumber informasi
yang kurang valid, tidak transparansinya biaya penempatan, pendidikan
untuk pekerja migran yang tidak memadai, serta merebaknyanya calo-
calo perekrut para pekerja migran yang semakin hari semakin tumbuh
subur saja akibat dari lemahnya regulasi pemerintah. Berbagai
permasalahan pekerja migran di atas sangat perlu dicarikan solusinya.
Pemerintah (?) harus tegas untuk merevitalisasi peraturan yang ada untuk
melindungi pekerja migran Indonesia…
23. 3. Latar Belakang
PEDULI
INOVATIF
INTEGRITAS PROFESIONAL
(Optional)
Gunakan
pertanyaan
spesifik yang
membutuhkan
keputusan
Mengapa
‘pembaca/penga
mbil keputusan’
harus segera
bertindak
Mengapa penting
(skala dan urgensi
masalah mis. jumlah
yang terkena
dampak, biaya dan
lain-lain)
Gambarkan
permasalahan/
isu yang akan
dibahas (secara
ringkas)
(Relevansi Isu/permasalahan
untuk mengingatkan pembaca
mengapa isu/masalah tersebut
penting bagi pengambil
keputusan).
Contoh:
a. Peran apa yang dapat dimainkan Pemerintah dalam meningkatkan perlindungan hukum bagi
pekerja migran? Bagaimana gambaran kebijakan ketenagakerjaan di negara penempatan?
b. Penyebab sebagian besar pekerja migran bermasalah?
c. Bagaimana Pemerintah merespon pelaksanaan hukuman mati bagi pekerja migran?
d. Efektifkah moratorium pengiriman pekerja migran diberlakukan?
e. Bagaimana penegakkan hukum terhadap pekerja migran di dalam negeri?
24. CONTOH STRUKTUR LATAR BELAKANG
• Fokus Masalah..apa masalahnya? Mengapa
penting?
• Latar belakang dan konteksnya..apa yang terjadi,
dimana dan siapa yang terlibat?
• Penyebab masalah saat ini..mengapa? Beri
bukti/contoh
• Efek atau dampak atau impact dari situasi saat
ini..apa efek yang ditimbulkan, beri contoh atau
bukti
25. 3. Analisa
Permasalahan
Tujuan dalam bagian ini
adalah untuk
menyajikan fakta atau
elemen analisis yang
paling menarik untuk
meyakinkan audiens
sehingga mereka
terdorong untuk
mengubah cara pandang
atau sikap terhadap
kebijakan saat ini dan
alasan yang
mendasarinya
26. DESKRIPSI MASALAH
Tampilkan
ringkasan
fakta
Gambarkan
isu dan
konteksnya
Gambarkan
latar belakang
masalah (apa
yang belum
diselesaikan dari
isu/masalah)
Hubungan,
dinamika,
penyebab
berbagai
komponen
dalam
permasalahan
Sudut
pandang
berbagai
pihak yang
terlibat
Kebijakan,
program, kegiatan
dan pendekatan
yang sudah
dilakukan (baik
yang berhasil
maupun yang
gagal)
Dampak
terhadap
stakeholders
dan juga hasil
pembangunan
secara umum
1
2
3
4
5
6
7
27. BODY (ANALISIS)
• Struktur Logis
• Paragraphs pendek dan memiliki ide tunggal (single
idea)
• Menggunakan headings dan subheadings (dari
penulisan normal)…misalnya 4 hal. minimal
subheadings
28. STRUKTUR DALAM BODY (ANALISIS)
• Masalah– efek – penyebab– alternatif solusi
• Subyek 1– subyek 2 – subyek 3 – alternatif
solusi
• Masalah – intervensi/kebijakan yang ada–
hasil– alternatif solusi (bagaimana
implementasi dilaksanakan supaya
mendapatkan hasil yang lebih baik)
29. 4.Rekomendasi
Jelaskan secara
spesifik dan
terukur alternatif
kebijakan yang
dipilih
Jelaskan
keberadaan
aternatif
kebijakan lainnya
Metode
pemilihan
alternatif
Keuntungan dan
Peluang untuk
dilaksanakan
Jangan terlalu
teknis
30. REKOMENDASI
- Sajikan secara jelas dan mudah dipahami
(misalnya mulai dengan kata kerja dan bold
setiap kata kunci)
- Buatlah untuk mudah ditemukan (bold, warna
berbeda, atau dalam kotak
terpisah dan diberi judul rekomendasi)
- Ringkas dan Pendek
- Realistik, (bisa dalam bentuk format Who do
what, When)
31. Branding
Policy Brief akan terlihat
sammewakili identitas dan
menjadi sarana promosi
organisasi penyusunnya.
Identifitas ini terlihat dari mis.
tata letak, penggunaan warna,
logo, foto, slogan, kutipan
ilustrasi.
ELEMEN BRANDING
• Nama dan logo organisasi di halaman pembuka;·
• Header / footer berwarna pada semua halaman dan /
atau halaman judul khusus;·
• Nomor Seri Policy brief dalam rangkaian
• Pilihan font, ukuran dan gaya untuk pos, subpos dan
teks utama;·
• Panjang Policy brief halaman;
• Tampilan ringkasan eksekutif,
• Tata letak kolom pada halaman (Banyak brief memiliki
dua atau tiga kolom teks pada setiap halaman)
Presentasi teks pendukung, mis. baik dalam kotak atau
lampu latar, dengan bulatan atau angka;
• Presentasi fakta atau kasus yang mencolok, mis. dalam
grafik atau tabel, dengan grafik atau gambar
pendukung;
34. Tantangan dalam penyusunan Policy Brief
• Masyarakat pada umumnya tidak baca policy brief
• Masyarakat cenderung membaca pesan pendek
• Scope perhatian semakin sempit
• Gambar cenderung memberi dampak afektif lebih
besar