SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Download to read offline
A
U
G
U
S
T
1
8
,
2
0
2
0
Teknik Persilangan
Kelapa Sawit
Kelompok 6 :
Dewi Anggraeni P J1307211003
Dhea Ayu Amelia J1307211013
Naufal Dhiyaul Haq J1307211020
Audi Elit Syahdanti J1307211029
Tiara Agustia J1307211042
Mutiara Nurvidiani J1307211048
Pendahuluan
Latar Belakang
Tujuan
Kelapa sawit adalah tanaman palma penghasil minyak makanan, minyak industri
dan biodiesel (bahan bakar nabati). Kelapa sawit merupakan tanaman perkebunan
penting di Indonesia. Tetapi, produktifitas kebun kelapa sawit secara nasional
masih rendah, terutama perkebunan rakyat yang dikelola secara perseorangan.
Tingkat produksi kelapa sawit dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya
adalah faktor lingkungan tempat tumbuhnya, kualitas bibit yang digunakan serta
teknik budidaya dan pengelolaan dalam budidayanya. (BPTP SulSel, 2020)
Praktikum ini dilakukan untuk mempelajari tahapan dan teknik persilangan pada
tanaman kelapa sawit serta mengetahui varietas kelapa sawit yang sudah terlepas.
Metodologi
Praktikum ini dilaksanakan pada Sabtu, 14 Mei 2022 di
Kabupaten Sukabumi.
Waktu dan Tempat
Bahan dan Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu puffer, kapas,
kanvas sebagai pembungkus, kapak atau golok, karet ban bekas,
plastik, hand spray, spidol. Bahan yang digunakan yaitu tanaman
induk varietas Dura dan Psifera, insektisida, alkohol.
Metode Praktikum
Persilangan buatan pada kelapa sawit dilakukan dengan
mencari referensi jurnal dan buku mengenai teknik persilangan
buatan pada kelapa sawit.
Pemilihan Pohon Induk
• Di Indonesia pada saat ini menggunakan benih tanaman Tenera, yaitu hasil
persilangan antara Dura terpilih dari kebun induk dengan Psifera hasil
pengujian.
• Persilangan antara bunga betina Dura (sebagai putik) dan bunga jantan
Psifera (sebagai serbuk sari).
• Tanaman induk dura dan psifera bisa dilakukan program penyerbukan saat
berumur 4 TST.
• Jika tanaman Dura dan Psifera sudah menghasilkan buah atau bunga,
maka bisa digunakan sebagai induk.
• Ukuran tandan benih pada tanaman berumur 4 TST yang dilakukan
persilangan DxP yaitu sekitar 4-6 kg/tandan atau sekitar 200-400 biji benih.
• Dalam menggunakan kombinasi Dura dan Psifera harus ada ketentuan dari
hasil pengujian, Pisifera mana saja yang dapat dikawinkan dengan pohon
induk Dura tertentu dan ada skala prioritasnya.
Sumber : Setiawan K (2017) dan Syukur, et al (2018)
Pembungkusan Bunga
• Bunga dibersihkan terlebih dahulu sebelum dibungkus, yaitu dengan
membuang seludang dan membersihkan tangkai tandan. Pelepah daun
dibengkokkan sedikit ke bawah dan sebagian spikelet bunga yang berada di
bagian bawah dibuang agar kantong pembungkus dapat lebih mudah
disarungkan.
• Setelah itu disemprot dengan insektisida agar binatang kecil seperti semut,
laba-laba, dan lain-lain mati.
• Pembungkus bunga yang terbuat dari kanvas diberi jendela plastik kemudian
disarungkan dan diikat bagian bawah tangkai tandan setelah dibalut dengan
kapas yang dibubuhi insektisida.
• Kanvas pembungkus berukuran 60 x 60 cm.
• Sebagai pengikat digunakan karet bekas ban mobil.
• Setelah dibungkus maka di bagian luar pembungkus disemprot kembali
dengan insektisida untuk mengusir binatang kecil agar tidak masuk.
• Penyerbukan bunga betina dura dengan bunga jantan psifera
dilakukan saat bunga betina dura pada kondisi telah siap menerima
serbuk sari atau masa antesis.
• Tandan bunga jantan dipotong dan diturunkan, kemudian dibawa ke
laboratorium dan dikeringkan (dibiarkan) pada ruangan ber AC.
• Beberapa jam kemudian, bungkus diguncang agar polen turun ke
kantong plastik yang ada di bagian bawah, kemudian ikat rapat
kantong yang berisi polen.
• Polen disimpan dalam freezer (-18° C) dan biasanya tahan disimpan
untuk beberapa bulan.
• Sebelum dibawa ke lapangan, polen dimasukkan ke dalam puffer.
Tiap tabung puffer berisi 0,25 g polen dicampur dengan 2,5-3 g
talcum (bedak).
Penyerbukan
Bunga Betina
Bunga Jantan
• Sebelum penyerbukan, bagian luar pembungkus disemprot dengan
insektisida agar serangga kecil tidak masuk yang mungkin pada tubuhnya
melekat polen asing.
• Jendela plastik dilap dengan alkohol kemudian dilubangi untuk
memasukkan ujung tabung pollen.
• Polen disemprotkan dari kedua sisi jendela kemudian lubang ditutup
dengan plester.
• Tandan bunga digoyang agar campuran polen dan serbuk menyebar rata
jatuh ke kepala putik.
• Kemudian beri label aluminium yang bertuliskan nomor pohon, nomor
serbuk, nomor Psifera, tanggal bungkus dan serbuk, serta nama pollinator
yang diikatkan pada pohon.
• Setelah tiga hari, hasil penyerbukan perlu diperiksa, untuk mengetahui
keberhasilan dari hasil penyerbukan.
Penyerbukan
• Tandan yang telah dipanen dibawa ke laboratorium persiapan
biji. Kemudian dipisahkan spikeletnya dengan memakai kapak
pada ruangan khusus agar tidak bercampur dengan buah lain.
• Spikelet dengan buah yang masih melekat dimasukkan ke dalam
peti fermentasi yang terbuat dari kayu berukuran 0,60 m x 0,20
m x 1 m selama 3 hari dan sedikit dibasahi agar buah terangsang
cepat lepas dari spikeletnya.
• Buah yang terlepas dari spikelet kemudian dimasukkan ke dalam
peti fermentasi kedua agar buah sedikit membusuk untuk
mempermudah pelepasan daging buah pada proses selanjutnya.
Mempersiapkan Biji
• Kemudian biji di kering-anginkan beberapa jam, dibersihkan
dari serabut yang masih melekat serta menyortir biji yang
pecah, kecil, dan abnormal lainnya.
• Biji yang bersih dihitung dan diberi label, direndam selama 3
menit dalam larutan Dithane dan dikeringanginkan, guna
mencegah pertumbuhan cendawan pada kulit biji.
• Biji dimasukan ke dalam kantong plastik atau kantong kain dan
disimpan minimal satu bulan sebelum dikecambakan.
Mempersiapkan Biji
• Benih diletakkan pada kantong plastik yang diberi lubang beserta
labelnya dan direndam dalam bak air. Setelah perendaman, biji
dicelupkan ke dalam larutan Dithane 0,1-0,2% selama 3 menit.
• Kemudian benih dimasukkan ke dalam kantong plastik dan disimpan
pada ruang pemanas dengan suhu 39-40 ºC selama 40-60 hari.
• Setiap minggu kantong plastik diperiksa dan benih yang terlihat kering
disiram dengan menyemprotkan air.
• Benih dikeluarkan dan direndam dalam air selama 3 hari untuk menaikkan
kadar air dari 18% menjadi 23%.
• Benih dikering-anginkan selama 1 hari dan dimasukkan kembali ke
kantong plastik dan diletakkan pada ruang perkecambahan dengan suhu
26-28 ºC.
Perkecambahan
Kecambah Normal
Kecambah Abnormal
• Setelah 12-15 hari akan mulai berkecambah dan selanjutnya tiap
minggu diperiksa dan dikeluarkan.
• Benih kelapa sawit dapat diletakkan di ruang perkecambahan
menggunakan kantong plastik yang diletakkan pada rak-rak
perkecambahan dan menggunakan tray plastik dengan kapasitas satu
tray ± 1000 benih.
• Selanjutnya tray ditumpuk dengan tray lainnya ± 21 tumpukan. Suhu
ruang perkecambahan berkisar antara 28-30 ºC dan kelembaban
berkisar antara 65–75%.
• Setelah 12- 15 hari di ruang perkecambahan, benih kelapa sawit akan
berkecambah. Setelah 4-5 minggu persentase kecambah mencapai 70-
90%.
Perkecambahan
Kecambah Normal
Kecambah Abnormal
Daftar Varietas Benih Kelapa Sawit
Varietas Benih Kelapa Sawit
Sumber : Pusat Penelitian Kelapa Sawit [Indonesian Oil Palm Research Institute]
Kesimpulan
Persilangan kelapa sawit memiliki beberapa tahapan yang perlu
diperhatikan yaitu, pemilihan pohon induk, pembungkusan bunga,
penyerbukan, mempersiapkan biji dan perkecambahan. Pemilihan
induk menjadi salah satu tahapan yang penting untuk mengetahui
karakter pohon induk dan warisannya dalam proses pemuliaan.
Karena keberhasilan persilangan akan meningkat apabila induk yang
digunakan dan kombinasi persilangannya tepat.
Daftar Pustaka
[BPTP SulSel] Balai Pengkajian Teknologi Pertanian. 2020.
Budidaya Kelapa Sawit dan Varietas Kelapa Sawit.
[diakses 2022 Mei 15].
Lubis, U.A. 1993. Pedoman Pengadaan Benih Kelapa Sawit.
Pematang Siantar : Pusat Penelitan Kelapa Sawit.
Setiawan K. 2017. Pemuliaan Kelapa Sawit untuk Produksi
Benih Unggul Tanaman Pendek, Kompak, dan Minyak
Tak Jenuh Tinggi. Yogyakarta(ID): Plantaxia.
Syukur M, Sujiprihati S, Yunianti R. 2018. Teknik Pemuliaan
Tanaman. Ed revisi. Jakarta: Penebar Swadaya.
Terima Kasih

More Related Content

Similar to Teknik Persilangan Kelapa Sawit dan Daftar Varietas Kelapa Sawit

budidaya jamur tiram.pptx
budidaya jamur tiram.pptxbudidaya jamur tiram.pptx
budidaya jamur tiram.pptxFaisalSetiawan9
 
pertemuan 1 dan 2.pptx
pertemuan 1 dan 2.pptxpertemuan 1 dan 2.pptx
pertemuan 1 dan 2.pptxevisunita
 
pertemuan 1 dan 2.pptx
pertemuan 1 dan 2.pptxpertemuan 1 dan 2.pptx
pertemuan 1 dan 2.pptxevisunita
 
Produksi & Penyimpanan Bibit Durian
Produksi & Penyimpanan Bibit DurianProduksi & Penyimpanan Bibit Durian
Produksi & Penyimpanan Bibit DurianEmma Femi
 
Proses pembuatan nata de coco
Proses pembuatan nata de cocoProses pembuatan nata de coco
Proses pembuatan nata de cocoLutfia Nur Izzati
 
Penanganan pascapanen tanaman hias
Penanganan pascapanen tanaman hiasPenanganan pascapanen tanaman hias
Penanganan pascapanen tanaman hiasmuharsyad5
 
Pedoman Teknis Budidaya Hebras
Pedoman Teknis Budidaya HebrasPedoman Teknis Budidaya Hebras
Pedoman Teknis Budidaya HebrasWarta Wirausaha
 
Ppt Budidaya Jagung.pptx
Ppt Budidaya Jagung.pptxPpt Budidaya Jagung.pptx
Ppt Budidaya Jagung.pptxMuasyaroh
 
tanaman kelapa sawit
tanaman kelapa sawittanaman kelapa sawit
tanaman kelapa sawitghazalippdkmy
 
Pembuatan tempe kedelai lap tetap
Pembuatan tempe kedelai  lap tetapPembuatan tempe kedelai  lap tetap
Pembuatan tempe kedelai lap tetaprando_suhendra
 
Budidaya buah naga merah
Budidaya buah naga merahBudidaya buah naga merah
Budidaya buah naga merahZa Rush
 
Budidaya tanaman kelapa sawit
Budidaya tanaman kelapa sawitBudidaya tanaman kelapa sawit
Budidaya tanaman kelapa sawitgabriellapatric
 
Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan MasyarakatPemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan MasyarakatGde Artha
 

Similar to Teknik Persilangan Kelapa Sawit dan Daftar Varietas Kelapa Sawit (20)

budidaya jamur tiram.pptx
budidaya jamur tiram.pptxbudidaya jamur tiram.pptx
budidaya jamur tiram.pptx
 
pertemuan 1 dan 2.pptx
pertemuan 1 dan 2.pptxpertemuan 1 dan 2.pptx
pertemuan 1 dan 2.pptx
 
pertemuan 1 dan 2.pptx
pertemuan 1 dan 2.pptxpertemuan 1 dan 2.pptx
pertemuan 1 dan 2.pptx
 
Aglaonema
AglaonemaAglaonema
Aglaonema
 
Produksi & Penyimpanan Bibit Durian
Produksi & Penyimpanan Bibit DurianProduksi & Penyimpanan Bibit Durian
Produksi & Penyimpanan Bibit Durian
 
Proses pembuatan nata de coco
Proses pembuatan nata de cocoProses pembuatan nata de coco
Proses pembuatan nata de coco
 
Penanganan pascapanen tanaman hias
Penanganan pascapanen tanaman hiasPenanganan pascapanen tanaman hias
Penanganan pascapanen tanaman hias
 
Vii. pembiakan jamur
Vii. pembiakan jamurVii. pembiakan jamur
Vii. pembiakan jamur
 
Pedoman Teknis Budidaya Hebras
Pedoman Teknis Budidaya HebrasPedoman Teknis Budidaya Hebras
Pedoman Teknis Budidaya Hebras
 
Kelompok Mencangkok 2
Kelompok Mencangkok 2Kelompok Mencangkok 2
Kelompok Mencangkok 2
 
Ppt Budidaya Jagung.pptx
Ppt Budidaya Jagung.pptxPpt Budidaya Jagung.pptx
Ppt Budidaya Jagung.pptx
 
tanaman kelapa sawit
tanaman kelapa sawittanaman kelapa sawit
tanaman kelapa sawit
 
Budidaya tanaman buah naga
Budidaya tanaman buah nagaBudidaya tanaman buah naga
Budidaya tanaman buah naga
 
Pembuatan tempe kedelai lap tetap
Pembuatan tempe kedelai  lap tetapPembuatan tempe kedelai  lap tetap
Pembuatan tempe kedelai lap tetap
 
Budidaya tanaman cengkeh
Budidaya tanaman cengkehBudidaya tanaman cengkeh
Budidaya tanaman cengkeh
 
Fisiologi Biji
Fisiologi  BijiFisiologi  Biji
Fisiologi Biji
 
Budidaya buah naga merah
Budidaya buah naga merahBudidaya buah naga merah
Budidaya buah naga merah
 
Budidaya tanaman kelapa sawit
Budidaya tanaman kelapa sawitBudidaya tanaman kelapa sawit
Budidaya tanaman kelapa sawit
 
Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan MasyarakatPemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan Masyarakat
 
Jahe
JaheJahe
Jahe
 

Teknik Persilangan Kelapa Sawit dan Daftar Varietas Kelapa Sawit

  • 1. A U G U S T 1 8 , 2 0 2 0 Teknik Persilangan Kelapa Sawit Kelompok 6 : Dewi Anggraeni P J1307211003 Dhea Ayu Amelia J1307211013 Naufal Dhiyaul Haq J1307211020 Audi Elit Syahdanti J1307211029 Tiara Agustia J1307211042 Mutiara Nurvidiani J1307211048
  • 2. Pendahuluan Latar Belakang Tujuan Kelapa sawit adalah tanaman palma penghasil minyak makanan, minyak industri dan biodiesel (bahan bakar nabati). Kelapa sawit merupakan tanaman perkebunan penting di Indonesia. Tetapi, produktifitas kebun kelapa sawit secara nasional masih rendah, terutama perkebunan rakyat yang dikelola secara perseorangan. Tingkat produksi kelapa sawit dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya adalah faktor lingkungan tempat tumbuhnya, kualitas bibit yang digunakan serta teknik budidaya dan pengelolaan dalam budidayanya. (BPTP SulSel, 2020) Praktikum ini dilakukan untuk mempelajari tahapan dan teknik persilangan pada tanaman kelapa sawit serta mengetahui varietas kelapa sawit yang sudah terlepas.
  • 3. Metodologi Praktikum ini dilaksanakan pada Sabtu, 14 Mei 2022 di Kabupaten Sukabumi. Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu puffer, kapas, kanvas sebagai pembungkus, kapak atau golok, karet ban bekas, plastik, hand spray, spidol. Bahan yang digunakan yaitu tanaman induk varietas Dura dan Psifera, insektisida, alkohol. Metode Praktikum Persilangan buatan pada kelapa sawit dilakukan dengan mencari referensi jurnal dan buku mengenai teknik persilangan buatan pada kelapa sawit.
  • 4. Pemilihan Pohon Induk • Di Indonesia pada saat ini menggunakan benih tanaman Tenera, yaitu hasil persilangan antara Dura terpilih dari kebun induk dengan Psifera hasil pengujian. • Persilangan antara bunga betina Dura (sebagai putik) dan bunga jantan Psifera (sebagai serbuk sari). • Tanaman induk dura dan psifera bisa dilakukan program penyerbukan saat berumur 4 TST. • Jika tanaman Dura dan Psifera sudah menghasilkan buah atau bunga, maka bisa digunakan sebagai induk. • Ukuran tandan benih pada tanaman berumur 4 TST yang dilakukan persilangan DxP yaitu sekitar 4-6 kg/tandan atau sekitar 200-400 biji benih. • Dalam menggunakan kombinasi Dura dan Psifera harus ada ketentuan dari hasil pengujian, Pisifera mana saja yang dapat dikawinkan dengan pohon induk Dura tertentu dan ada skala prioritasnya. Sumber : Setiawan K (2017) dan Syukur, et al (2018)
  • 5. Pembungkusan Bunga • Bunga dibersihkan terlebih dahulu sebelum dibungkus, yaitu dengan membuang seludang dan membersihkan tangkai tandan. Pelepah daun dibengkokkan sedikit ke bawah dan sebagian spikelet bunga yang berada di bagian bawah dibuang agar kantong pembungkus dapat lebih mudah disarungkan. • Setelah itu disemprot dengan insektisida agar binatang kecil seperti semut, laba-laba, dan lain-lain mati. • Pembungkus bunga yang terbuat dari kanvas diberi jendela plastik kemudian disarungkan dan diikat bagian bawah tangkai tandan setelah dibalut dengan kapas yang dibubuhi insektisida. • Kanvas pembungkus berukuran 60 x 60 cm. • Sebagai pengikat digunakan karet bekas ban mobil. • Setelah dibungkus maka di bagian luar pembungkus disemprot kembali dengan insektisida untuk mengusir binatang kecil agar tidak masuk.
  • 6. • Penyerbukan bunga betina dura dengan bunga jantan psifera dilakukan saat bunga betina dura pada kondisi telah siap menerima serbuk sari atau masa antesis. • Tandan bunga jantan dipotong dan diturunkan, kemudian dibawa ke laboratorium dan dikeringkan (dibiarkan) pada ruangan ber AC. • Beberapa jam kemudian, bungkus diguncang agar polen turun ke kantong plastik yang ada di bagian bawah, kemudian ikat rapat kantong yang berisi polen. • Polen disimpan dalam freezer (-18° C) dan biasanya tahan disimpan untuk beberapa bulan. • Sebelum dibawa ke lapangan, polen dimasukkan ke dalam puffer. Tiap tabung puffer berisi 0,25 g polen dicampur dengan 2,5-3 g talcum (bedak). Penyerbukan Bunga Betina Bunga Jantan
  • 7. • Sebelum penyerbukan, bagian luar pembungkus disemprot dengan insektisida agar serangga kecil tidak masuk yang mungkin pada tubuhnya melekat polen asing. • Jendela plastik dilap dengan alkohol kemudian dilubangi untuk memasukkan ujung tabung pollen. • Polen disemprotkan dari kedua sisi jendela kemudian lubang ditutup dengan plester. • Tandan bunga digoyang agar campuran polen dan serbuk menyebar rata jatuh ke kepala putik. • Kemudian beri label aluminium yang bertuliskan nomor pohon, nomor serbuk, nomor Psifera, tanggal bungkus dan serbuk, serta nama pollinator yang diikatkan pada pohon. • Setelah tiga hari, hasil penyerbukan perlu diperiksa, untuk mengetahui keberhasilan dari hasil penyerbukan. Penyerbukan
  • 8. • Tandan yang telah dipanen dibawa ke laboratorium persiapan biji. Kemudian dipisahkan spikeletnya dengan memakai kapak pada ruangan khusus agar tidak bercampur dengan buah lain. • Spikelet dengan buah yang masih melekat dimasukkan ke dalam peti fermentasi yang terbuat dari kayu berukuran 0,60 m x 0,20 m x 1 m selama 3 hari dan sedikit dibasahi agar buah terangsang cepat lepas dari spikeletnya. • Buah yang terlepas dari spikelet kemudian dimasukkan ke dalam peti fermentasi kedua agar buah sedikit membusuk untuk mempermudah pelepasan daging buah pada proses selanjutnya. Mempersiapkan Biji
  • 9. • Kemudian biji di kering-anginkan beberapa jam, dibersihkan dari serabut yang masih melekat serta menyortir biji yang pecah, kecil, dan abnormal lainnya. • Biji yang bersih dihitung dan diberi label, direndam selama 3 menit dalam larutan Dithane dan dikeringanginkan, guna mencegah pertumbuhan cendawan pada kulit biji. • Biji dimasukan ke dalam kantong plastik atau kantong kain dan disimpan minimal satu bulan sebelum dikecambakan. Mempersiapkan Biji
  • 10. • Benih diletakkan pada kantong plastik yang diberi lubang beserta labelnya dan direndam dalam bak air. Setelah perendaman, biji dicelupkan ke dalam larutan Dithane 0,1-0,2% selama 3 menit. • Kemudian benih dimasukkan ke dalam kantong plastik dan disimpan pada ruang pemanas dengan suhu 39-40 ºC selama 40-60 hari. • Setiap minggu kantong plastik diperiksa dan benih yang terlihat kering disiram dengan menyemprotkan air. • Benih dikeluarkan dan direndam dalam air selama 3 hari untuk menaikkan kadar air dari 18% menjadi 23%. • Benih dikering-anginkan selama 1 hari dan dimasukkan kembali ke kantong plastik dan diletakkan pada ruang perkecambahan dengan suhu 26-28 ºC. Perkecambahan Kecambah Normal Kecambah Abnormal
  • 11. • Setelah 12-15 hari akan mulai berkecambah dan selanjutnya tiap minggu diperiksa dan dikeluarkan. • Benih kelapa sawit dapat diletakkan di ruang perkecambahan menggunakan kantong plastik yang diletakkan pada rak-rak perkecambahan dan menggunakan tray plastik dengan kapasitas satu tray ± 1000 benih. • Selanjutnya tray ditumpuk dengan tray lainnya ± 21 tumpukan. Suhu ruang perkecambahan berkisar antara 28-30 ºC dan kelembaban berkisar antara 65–75%. • Setelah 12- 15 hari di ruang perkecambahan, benih kelapa sawit akan berkecambah. Setelah 4-5 minggu persentase kecambah mencapai 70- 90%. Perkecambahan Kecambah Normal Kecambah Abnormal
  • 12. Daftar Varietas Benih Kelapa Sawit
  • 13. Varietas Benih Kelapa Sawit Sumber : Pusat Penelitian Kelapa Sawit [Indonesian Oil Palm Research Institute]
  • 14. Kesimpulan Persilangan kelapa sawit memiliki beberapa tahapan yang perlu diperhatikan yaitu, pemilihan pohon induk, pembungkusan bunga, penyerbukan, mempersiapkan biji dan perkecambahan. Pemilihan induk menjadi salah satu tahapan yang penting untuk mengetahui karakter pohon induk dan warisannya dalam proses pemuliaan. Karena keberhasilan persilangan akan meningkat apabila induk yang digunakan dan kombinasi persilangannya tepat.
  • 15. Daftar Pustaka [BPTP SulSel] Balai Pengkajian Teknologi Pertanian. 2020. Budidaya Kelapa Sawit dan Varietas Kelapa Sawit. [diakses 2022 Mei 15]. Lubis, U.A. 1993. Pedoman Pengadaan Benih Kelapa Sawit. Pematang Siantar : Pusat Penelitan Kelapa Sawit. Setiawan K. 2017. Pemuliaan Kelapa Sawit untuk Produksi Benih Unggul Tanaman Pendek, Kompak, dan Minyak Tak Jenuh Tinggi. Yogyakarta(ID): Plantaxia. Syukur M, Sujiprihati S, Yunianti R. 2018. Teknik Pemuliaan Tanaman. Ed revisi. Jakarta: Penebar Swadaya.