Dokumen tersebut membahas tentang logistik dalam penanggulangan bencana bidang perlindungan sosial, mencakup dasar hukum, jenis bencana, dan mekanisme penyaluran bantuan termasuk beras."
Dokumen tersebut membahas identifikasi dan pengkajian potensi serta sumber kebutuhan korban bencana. Mencakup permasalahan fisik, psikologis, sosial, dan religius yang dialami korban, identifikasi jenis korban, sumber daya internal dan eksternal yang dimiliki, serta pentingnya jejaring kerja dalam penanganan korban bencana.
Dokumen tersebut membahas pedoman sistem informasi penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana, mencakup jenis informasi yang dibutuhkan pada tahap pra, saat dan pascabencana, sumber informasi, alur penyampaian informasi, dan pengelolaan data terkait.
Renstra dan Roadmap Badan Nasional Penanggulangan Bencana 2015-2019Dadang Solihin
Dokumen tersebut membahas tentang rencana strategis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Indonesia untuk periode 2015-2019. Rencana strategis ini menjelaskan visi, misi, tujuan, sasaran strategis, arah kebijakan, strategi, target kinerja, dan kerangka kelembagaan BNPB selama 5 tahun ke depan.
Dokumen tersebut membahas tentang logistik dalam penanggulangan bencana bidang perlindungan sosial, mencakup dasar hukum, jenis bencana, dan mekanisme penyaluran bantuan termasuk beras."
Dokumen tersebut membahas identifikasi dan pengkajian potensi serta sumber kebutuhan korban bencana. Mencakup permasalahan fisik, psikologis, sosial, dan religius yang dialami korban, identifikasi jenis korban, sumber daya internal dan eksternal yang dimiliki, serta pentingnya jejaring kerja dalam penanganan korban bencana.
Dokumen tersebut membahas pedoman sistem informasi penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana, mencakup jenis informasi yang dibutuhkan pada tahap pra, saat dan pascabencana, sumber informasi, alur penyampaian informasi, dan pengelolaan data terkait.
Renstra dan Roadmap Badan Nasional Penanggulangan Bencana 2015-2019Dadang Solihin
Dokumen tersebut membahas tentang rencana strategis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Indonesia untuk periode 2015-2019. Rencana strategis ini menjelaskan visi, misi, tujuan, sasaran strategis, arah kebijakan, strategi, target kinerja, dan kerangka kelembagaan BNPB selama 5 tahun ke depan.
Dokumen tersebut membahas tentang rencana kontinjensi untuk menangani keadaan darurat. Rencana ini melibatkan berbagai pihak seperti pemerintah, LSM, dan organisasi internasional untuk bekerja sama dalam merespons berbagai skenario keadaan darurat seperti bencana alam maupun konflik dengan tujuan melindungi korban dan memenuhi kebutuhan dasar mereka. Rencana ini mencakup analisis risiko, pengembangan sken
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut memberikan pedoman tanggap darurat bencana banjir di Paroki St. Arnoldus Jannsen, termasuk definisi, tujuan, dan tahapan tanggap darurat.
2. Ada 3 aksi utama tanggap darurat yaitu evakuasi, penyediaan pangan, dan penyediaan sandang bagi korban bencana.
3. Dokumen tersebut juga menjelaskan prosedur dan tugas berbagai tim tanggap darur
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep dasar manajemen bencana seperti bahaya, kerentanan, risiko, kapasitas, dan pengurangan risiko. Beberapa poin penting yang diangkat adalah pentingnya keterlibatan masyarakat lokal dalam menilai bahaya, kerentanan, risiko dan kapasitas; serta proses pengurangan risiko melalui penilaian risiko, kesiapsiagaan, mitigasi bencana.
Dokumen tersebut menjelaskan prosedur penanggulangan bencana dan penanganan pengungsi mulai dari tingkat desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota, hingga provinsi. Termasuk di dalamnya adalah persiapan sebelum, saat, dan sesudah terjadi bencana serta prosedur kerja penanganan bantuan dan rehabilitasi korban bencana.
Dokumen tersebut membahas definisi, jenis, dan komponen bencana serta penanggulangannya. Secara ringkas, bencana didefinisikan sebagai peristiwa alam atau non-alam yang mengancam kehidupan manusia dan menimbulkan kerugian, sedangkan penanggulangannya meliputi tahapan mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat, dan pemulihan.
Dokumen tersebut berisi instruksi pengerjaan soal-soal tentang laboratorium IPA yang harus dikirim ke email tertentu paling lambat tanggal 30 Juni 2014.
Dokumen tersebut membahas tentang aspek-aspek budidaya tiram mutiara, mulai dari persiapan, sarana dan prasarana, teknik pembenihan, pembiakan, insersi, pemeliharaan, panen, hingga permasalahan yang sering dihadapi. Budidaya tiram mutiara memerlukan persiapan yang matang dan dilakukan secara hati-hati agar hasil panennya optimal.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang kriteria inspeksi sanitasi untuk tempat-tempat umum seperti bioskop, terminal angkutan udara, dan pangkas rambut. Terdapat 10 item tempat yang dicakup beserta komponen-komponen yang dinilai untuk memastikan terpenuhinya standar kesehatan lingkungan."
Rangkuman dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut merupakan rencana perencanaan tempat pemrosesan akhir sampah di Kabupaten Gianyar yang dirancang menggunakan metode sanitary landfill untuk mengatasi permasalahan dari metode pembuangan terbuka sebelumnya. Rencana ini mencakup konsep, kriteria teknis, gambaran pelayanan, dan analisis data untuk merancang lokasi, persiapan lahan, pengaturan sel, blok, dan
Dokumen tersebut merupakan soal ujian akhir sekolah mata pelajaran produktif perikanan untuk program agribisnis perikanan kelas XII. Soal terdiri dari 40 pertanyaan pilihan ganda yang meliputi berbagai aspek dalam bidang perikanan seperti kualitas air, penyakit ikan, pakan alami, pemijahan, dan pembuatan pakan.
Laporan ini mendeskripsikan uji makanan untuk menentukan zat makanan seperti amilum, protein, glukosa, dan lemak dalam berbagai bahan makanan seperti amilum, sukrosa, putih telur, minyak sawit, soto, roti, tempe, kuning telur, dan tahu. Uji dilakukan dengan mereaksikan bahan makanan dengan berbagai reagen seperti lugol, biuret, fehling, dan kertas payung untuk mengamati perubahan warna atau noda
Dokumen tersebut membahas tentang rencana kontinjensi untuk menangani keadaan darurat. Rencana ini melibatkan berbagai pihak seperti pemerintah, LSM, dan organisasi internasional untuk bekerja sama dalam merespons berbagai skenario keadaan darurat seperti bencana alam maupun konflik dengan tujuan melindungi korban dan memenuhi kebutuhan dasar mereka. Rencana ini mencakup analisis risiko, pengembangan sken
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut memberikan pedoman tanggap darurat bencana banjir di Paroki St. Arnoldus Jannsen, termasuk definisi, tujuan, dan tahapan tanggap darurat.
2. Ada 3 aksi utama tanggap darurat yaitu evakuasi, penyediaan pangan, dan penyediaan sandang bagi korban bencana.
3. Dokumen tersebut juga menjelaskan prosedur dan tugas berbagai tim tanggap darur
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep dasar manajemen bencana seperti bahaya, kerentanan, risiko, kapasitas, dan pengurangan risiko. Beberapa poin penting yang diangkat adalah pentingnya keterlibatan masyarakat lokal dalam menilai bahaya, kerentanan, risiko dan kapasitas; serta proses pengurangan risiko melalui penilaian risiko, kesiapsiagaan, mitigasi bencana.
Dokumen tersebut menjelaskan prosedur penanggulangan bencana dan penanganan pengungsi mulai dari tingkat desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota, hingga provinsi. Termasuk di dalamnya adalah persiapan sebelum, saat, dan sesudah terjadi bencana serta prosedur kerja penanganan bantuan dan rehabilitasi korban bencana.
Dokumen tersebut membahas definisi, jenis, dan komponen bencana serta penanggulangannya. Secara ringkas, bencana didefinisikan sebagai peristiwa alam atau non-alam yang mengancam kehidupan manusia dan menimbulkan kerugian, sedangkan penanggulangannya meliputi tahapan mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat, dan pemulihan.
Dokumen tersebut berisi instruksi pengerjaan soal-soal tentang laboratorium IPA yang harus dikirim ke email tertentu paling lambat tanggal 30 Juni 2014.
Dokumen tersebut membahas tentang aspek-aspek budidaya tiram mutiara, mulai dari persiapan, sarana dan prasarana, teknik pembenihan, pembiakan, insersi, pemeliharaan, panen, hingga permasalahan yang sering dihadapi. Budidaya tiram mutiara memerlukan persiapan yang matang dan dilakukan secara hati-hati agar hasil panennya optimal.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang kriteria inspeksi sanitasi untuk tempat-tempat umum seperti bioskop, terminal angkutan udara, dan pangkas rambut. Terdapat 10 item tempat yang dicakup beserta komponen-komponen yang dinilai untuk memastikan terpenuhinya standar kesehatan lingkungan."
Rangkuman dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut merupakan rencana perencanaan tempat pemrosesan akhir sampah di Kabupaten Gianyar yang dirancang menggunakan metode sanitary landfill untuk mengatasi permasalahan dari metode pembuangan terbuka sebelumnya. Rencana ini mencakup konsep, kriteria teknis, gambaran pelayanan, dan analisis data untuk merancang lokasi, persiapan lahan, pengaturan sel, blok, dan
Dokumen tersebut merupakan soal ujian akhir sekolah mata pelajaran produktif perikanan untuk program agribisnis perikanan kelas XII. Soal terdiri dari 40 pertanyaan pilihan ganda yang meliputi berbagai aspek dalam bidang perikanan seperti kualitas air, penyakit ikan, pakan alami, pemijahan, dan pembuatan pakan.
Laporan ini mendeskripsikan uji makanan untuk menentukan zat makanan seperti amilum, protein, glukosa, dan lemak dalam berbagai bahan makanan seperti amilum, sukrosa, putih telur, minyak sawit, soto, roti, tempe, kuning telur, dan tahu. Uji dilakukan dengan mereaksikan bahan makanan dengan berbagai reagen seperti lugol, biuret, fehling, dan kertas payung untuk mengamati perubahan warna atau noda
Teks tersebut merupakan soal ulangan tengah semester mata pelajaran IPA kelas 5 SD yang mencakup berbagai materi seperti sifat benda, perubahan wujud, daur air, dan penghematan sumber daya alam. Teks tersebut berisi 47 soal pilihan ganda dan isian singkat serta 3 soal essay yang berkaitan dengan topik-topik tersebut.
Soal UTS IPS Kelas 6 Semester 2 terdiri dari 40 soal pilihan ganda. Untuk mendapatkan soal mata pelajaran yang lain, silakan mengunjungi www.pendidikandasar.net
Dokumen ini merangkum proses pembekuan udang putih bentuk PND STPP di PT. Istana Cipta Sembada Banyuwangi. Prosesnya meliputi penerimaan bahan baku, pemotongan kepala, pengupasan kulit, sortasi, soaking, penimbangan, pembersihan, pembekuan, pengemasan, dan penyimpanan di cold storage. Dokumen ini juga menjelaskan tata letak pabrik, sanitasi, dan higiene yang dilakukan untuk memastikan keaman
Teks tersebut membahas tentang pentingnya pepohonan dan hutan dalam menahan tanah dan menyerap air hujan untuk mencegah longsor dan banjir. Gagasan utamanya adalah pepohonan berperan penting dalam menjaga lingkungan.
Dokumen tersebut merupakan proposal usaha budidaya tomat yang membahas rencana pelaksanaan kegiatan budidaya tomat seluas 1 ha, meliputi perencanaan waktu, jadwal kegiatan, permodalan, analisis keuangan, dan pemasaran. Proposal ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan siswa dalam budidaya tomat secara komersial.
OpenSID adalah sistem informasi desa yang dikembangkan oleh Lembaga Hukum Perkumpulan Desa Digital Terbuka untuk mendukung fungsi administrasi pemerintahan desa melalui berbagai modul seperti administrasi umum, kependudukan, keuangan, pembangunan, dan layanan publik. OpenSID memiliki fitur website desa, pengolah data administrasi, layanan mandiri, dan absensi pegawai untuk memudahkan pelayanan kepada masyarakat dan pengelolaan data des
Proposal ini merupakan draf rencana renovasi dan perluasan sarana Pondok Pesantren Husnul Khowatim untuk mengakomodasi peningkatan jumlah santri. Proposal ini mencakup latar belakang, tujuan, rencana kegiatan pembangunan seperti renovasi madrasah dan asrama santri, serta rincian anggaran untuk pembangunan madrasah.
Desa ini memperoleh berbagai penghargaan dan prestasi di tingkat kabupaten, provinsi, dan nasional dalam bidang pengelolaan BUMDes, program PKK, KB, serta dijadikan desa percontohan. Desa ini juga mendapat kesempatan kunjungan dari beberapa mentri dan kedutaan besar serta mendapat beasiswa ke Tiongkok.
Dokumen tersebut berisi visi, misi, tujuan dan sasaran Pemerintah Desa Biaung untuk periode 2018-2023. Visi utamanya adalah menciptakan Desa Biaung yang cerdas, aman, nyaman, tentram, indah dan berkeluarga. Misi antara lain meningkatkan pelayanan pemerintahan desa, meningkatkan sarana prasarana, dan memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan. Tujuan dan sasarannya meliputi pening
Dokumen tersebut membahas tentang keanggotaan BPD yang terdiri atas wakil dari penduduk desa yang dipilih melalui pemilihan umum setiap 5 tahun sekali, struktur kelembagaan BPD yang terdiri dari ketua, wakil ketua dan sekretaris, serta peraturan tata tertib BPD yang mengatur
Pemerintah Indonesia berencana mengembangkan industri pariwisata dengan membangun objek-objek wisata baru dan memperbaiki fasilitas yang ada. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia. Pemerintah berharap langkah ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja baru.
Dokumen tersebut membahas tentang pedoman pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan COVID-19, mencakup pendataan kesehatan warga, pembagian tugas antara aparat desa dan masyarakat, serta cara penyampaian informasi tentang COVID-19 kepada masyarakat."
Dokumen tersebut memberikan ringkasan strategi dan kegiatan untuk mempercepat program Open Defecation Free (ODF) di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Strategi utama adalah menghentikan perilaku buang air besar sembarangan dan meningkatkan akses sanitasi melalui Gerakan Sanitasi Total Sa Sukabumi. Kegiatan kunci meliputi sosialisasi, pembangunan fasilitas sanitasi, verifikasi, dan deklarasi desa-desa ODF di Kabupaten S
Dokumen tersebut merangkum tugas, fungsi, hak, kewajiban, dan kewenangan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) berdasarkan peraturan perundang-undangan. Secara ringkas, BPD bertugas menampung aspirasi masyarakat desa, mengawasi kinerja kepala desa, dan membahas rancangan peraturan desa. BPD juga berhak meminta keterangan kepada pemerintah desa dan berkewajiban memegang teguh Pancasila serta
Dokumen tersebut merupakan lampiran peraturan daerah tentang rencana tata ruang wilayah Kabupaten Cianjur tahun 2011-2031 yang mengatur ketentuan umum peraturan zonasi, struktur ruang wilayah yang terdiri dari sistem pusat kegiatan dan sistem jaringan prasarana, serta ketentuan prasarana dan sarana minimum di setiap zona.
Dokumen tersebut berisi matriks program utama rencana tata ruang kabupaten Cianjur tahun 2011-2031 yang mencakup pembangunan infrastruktur transportasi darat seperti jalan arteri, kolektor, dan lokal di berbagai kecamatan untuk mendukung struktur ruang dan sistem prasarana utama kabupaten.
Dokumen tersebut merupakan lampiran peraturan daerah Kabupaten Cianjur tentang rencana tata ruang wilayah 2011-2031. Dokumen tersebut menyajikan data luas wilayah, luas kawasan perkotaan, dan peruntukan lahan di 9 kecamatan di Kabupaten Cianjur. Juga disajikan perbandingan luas lahan peruntukan tata ruang eksisting dan yang direncanakan.
This document is the Takokak Subdistrict in Figures 2018 publication from the BPS-Statistics of Cianjur Regency. It contains tables of data on geography, government, population, employment, social welfare, housing, agriculture, and the economy of Takokak Subdistrict. The publication aims to improve data quality and completeness to meet the needs of data users and help with development planning in Cianjur Regency. Criticism and suggestions are welcomed to improve future publications.
This document is the Sukanagara Subdistrict in Figures 2018 publication from the BPS-Statistics of Cianjur Regency. It contains statistical tables on various topics related to Sukanagara Subdistrict, including geography, government, population, employment, education, social welfare, housing, environment, agriculture, and economy. The tables provide data by village and were obtained from secondary sources as well as routine surveys conducted by the BPS. The publication is intended to help complete development planning in Cianjur Regency by making relevant statistical data available.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
1. NAMA : ARUM BUDIARTI
PANGKAT/ NRP : PELDA (K) NRP 2920032170372
JABATAN : BATIH UTAMA KAN DEP KANPERMIN
ALAMAT : KPAD PUSDIKBEKANG NO B4
RT 06 RW 13 RATULANGI,
BAROS, CIMAHI TENGAH
DIK MIL : SECABA MILSUK X TA. 1992
4/26/2013 1
2. NAMA : I NYOMAN WARNATA
PANGKAT/ NRP : LETDA CBA NRP 21950210150674
JABATAN : PAUR JASAKAN DEP KANPERMIN
ALAMAT : BUMI PAKU SARAKAN 2, TANI MULYA,
NGAMPRAH, KBB
DIK MIL : SESARCAB BEKANG TA 2008
4/26/2013 2
5. a. Cara Memilih
Hewan Potong
b. Mutu
Daging
c. Sifat
Daging
d. Pengawetannya
a. Jenis“2 Unggas
b. Cara Memilih Hewan Unggas
c. Mutu Daging Unggas
5
6. a. Jenis Ikan
b. Mutu Ikan
a. Susu Sapi
Mutu susu
Sifat susu
Pengawetan
b. Telur
Mutu susu
Pengawetan telur
6
7. 1) Beras
a) Jenis-jenis beras
b) Mutu beras yang baik
c) Sifat-sifat beras
2) Jagung
a) Mutu
b) Sifat
3) Terigu
a) Mutu
b) Sifat
1) Kacang kedelai
a) Mutu
b) Han Kan hsl olahan ialah :
tempe, tahu, oncom, susu
kedelai, tauco, tauge kedelai &
kecap
2) Kacang hijau
a) Mutu
b) Han olahannya ialah tepung
hunkuwe, taoge dll
3) Kacang tanah
Han Kan jenis umbi2an spt singkong & umbi jalar bukanlah mrpkn
han kan yg tepat utk pengganti beras krn selain han kan ini
m’berikan kalori yg kurang juga proteinnya sangat rendah
7
8. 1) Jenis-jenis sayuran
2) Mutu sayuran yang baik
3) Pengawetan sayuran
1) Buah’2an asal Eropa seperti apple, anggur dll
2) Buah’2an Indonesia spt pisang ambon, pisang raja,
rambutan, duku, salak, mangga, manggis, durian,
nangka. Utk menjaga agar buah’2an tdk cepat rusak
atau busuk maka han ini dpt diawetkan dg cara :
a) Pengawetan jangka pendek dg cara dibuat
menjadi manisan dan jam atau selai.
b) Pengawetan jangka panjang dikalengkan &
disterilkan.
8
9. a. Penyelenggaraan Yang Salah
b. Tikus, Serangga, Bakteri, Cendawan
c. Suhu Yang Tinggi
d. Kelembaban
e. Bau – Bauan Yang Tajam
a. Penyelenggaraan yang benar
b. M’berikan p’lindungan thdp bek dr serangan
tikus, serangga, bakteri maupun cendawan
c. Hindari bek yg tdk tahan suhu tinggi dr tempat
panas atau yg t’kena sinar matahari langsung
d. Jangan menyimpan bek yg berbau tajam dlm
satu ruangan dg bek yg peka & mdh terkontaminasi
e. Adanya was dan Rik terus menerus terutama bek
yg tdk tahan lama
9
10. a. Beras. Disimpan di tempat yg kering & derajat kelembabab harus dijaga
tdk boleh lebih 75%
b. Gula. Disimpan ditempat yg bersih & kering, sirkulasi udara yg baik,
Hindari kelembabab & benda’2 yg berbau tajam spt minyak tanah, kopi
mentah, & terpentin atau cat
c. Minyak Goreng. Disimpan di tempat terkena sinar scr langsung maupun
tempat udaranya lembab
d. Mie Kering, Makroni, Bihun. penyimpanan bek ini hrs ditempat yg bersih &
kering serta terhindar dari kelembaban
e. Susu Kental. Susu kental adl bek kan tdk tahan thdp suhu yg tinggi,
akan m’percepat pemisahan lemak, & mengakibatkan naiknya kadar asam
f. Susu Bubuk. Disimpan di tempat yg bersih dan kering
g. Jenis Kacang – Kacangan. Disimpan ditempat yg bersih & kering dg
sirkulasi udara yg baik & lancar
h. Makanan Kaleng. Adl bek kan yg dpt menjadi rusak krn mikroorganisme
yg dpt timbulnya krn proses strerilisasi yg tdk sempurna & krn reaksi’2 kimia
yg bereaksi dg kaleng serta pemvakuman yg kurang rapat
10
12. • Kekuatan I regu durlap , tdd :
a. Danru : 1 Orang Bintara.
b. Wadanru : 1 Orang Tamtama.
c. Ta Pemasak : 5 Orang Tamtama.
d. Taban Pemasak : 2 Orang Tamtama.
e. Tayan Saji : 1 Orang Tamtama
Untuk melayani
150 orang
Kekuatan I Ton Durlap ( 36 orang )
3 RU Durlap + 6 Pokko
Untuk melayani
7500 orang
12
PUSAT PENDIDIKAN PEMBEKALAN ANGKUTAN
13. a. Ada perlindungan alam yang baik dari peninjauan udara dan darat.
b. Terlindung dari tembakan senjata lintas datar.
c. Ada jalan penghubung dari dan ke pasukan yang dilayani
d. Dekat dengan sumber air, pasukan zeni dan pembekalan lainya.
e. Tidak jauh dari pasukan yang dilayani.
f. Tanah cukup keras & luas utk tempat & lalin ke Ran & instalasi Durlap
g. Terlindung dari angin.
h. Cukup ruangan agar tidak berjejal-jejal.
i. Jauh dari tempat buang air dan WC ( ± 100 m ).
j. Hindari pinggiran sungai, jurang atau daerah yang mullah longsor.
k. Hindari tanah yang liatl berdebu.
13
14. NO NAMA ALAT SATUAN NORMA
1 2 3 4
1. Ketel masak 100 Ltr Buah 2
2. Ketel Angkut 100 Ltr Buah 3
3. Ketel Angkut 50 Ltr Buah 4
4. Ketel Angkut 40 Ltr Buah 5
5. Panci masak 10 Ltr Buah 4
6. Panci masak 5 Ltr Buah 6
7. Sendok pembagi 1 Ltr Buah 2
8. Sendok pembagi ½ Ltr Buah 4
9. Sendok sambal tangkai panjang Buah 4
10. Serok penggorengan Buah 4
11. Gilingan daging dan pisau gilingan Buah 2
12. peniris Buah 2
13. Pembuka kaleng Buah 2
14. Penjepit makanan Buah 4
3 Alat Dapur Lapangan (34 Item).
14
15. PUSAT PENDIDIKAN PEMBEKALAN ANGKUTAN
1 2 3 4
15. Alas pemotong / talenan kayu Buah 2
16. Pengaduk nasi dari kayu Buah 2
17. Susuk wajan Buah 2
18. Wajan alumunium besar 65 cm Buah 1
19. Wajan alumunium sedang 50 cm Buah 2
20. Takaran nasi ukuran 300 gram Buah 2
21. Takaran nasi ukuran 400 gram Buah 2
22. Takaran nasi ukuran 500 gram Buah 2
23. Kocokan telor Buah 2
24. Pisau dapur 24 cm Buah 4
25. Pisau cincang / golok no 2 Buah 2
26. Saringan santan Buah 2
27. Parut kelapa Buah 2
28. serba guna Buah 2
29. Gayung alumunium
a) Gayung alumunium volume 3,7 liter
b) Gayung alumunium volume 2 liter
Buah
Buah
2
2 15
16. PUSAT PENDIDIKAN PEMBEKALAN ANGKUTAN
1 2 3 4
30. Skop nasi alumunium Buah 2
31. Pikulan bamboo / pengangkut Buah 2
32. Timbangan gantung 25 Kg Buah 1
33. Batu asahan Buah 2
34. Alat kemas
a) Kontainer seng BWG 24
b) Ban pengikat
1
4
16
19. Alpal pendukung lainnya ;
a. Tenda Peleton i. Alat pembersih (sabun, disinfectan, dll)
b. Tenda Dapur j. Meja racik & kursi
c. Meja Lapangan k. Meja tmpt makanan yg tlh masak
d. Kursi Lapangan l. APK
e. Veldbed m. Jerigent & pompa minyak/rotary
f. Kompor lap n. Alat penerangan
g. Rambu2 : o. Papan tulis, daft menu.
1) Juk arah p. Daftar inventarisasi Alpal.
2) Juk tmpt sak
3) juk lain
h. Palet 19
PUSAT PENDIDIKAN PEMBEKALAN ANGKUTAN
20. B. TAHAP PELAKSANAAN
1. PERACIKAN
2. PEMASAKAN
C. TAHAP PENYELESAIAN
1. PENYIMPANAN HASIL MASAKAN.
2. PEMBERSIHAN.
3. PENGAMANAN
20
21. ………………………
………………………
SATUAN : ……………….
NO. KODE : ……………….
TEMPAT : ……………….
Ransum ………………. Pembagian, santapan ……………………………
Untuk minggu mulai jum’at tgl ……………. s.d Kamis tgl ………. 20..
DAFTAR MENU
HARI MAKAN PAGI MAKAN SIANG MAKAN MALAM YG TUGAS JAGA, DLL
JUM’AT
SABTU
MINGGU
SENIN
SELASA
RABU
KAMIS
21
22. ………………………
………………………
SATUAN : ……………….
NO. KODE : ……………….
TEMPAT : ……………….
DAFTAR ATURAN BANYAKNYA BAHAN MAKANAN
UNTUK
Ransum ………………. Pembagian, santapan ……………………………
Untuk minggu mulai jum’at tgl ……………. s.d Kamis tgl ………. 20..
Melihat dan Setuju :
Komandan
………………………………………
…………………….. NRP ……..
Dibuat untuk …………………….
Di …………………, tgl - - 20…
………………………………………
…………………….. NRP ……..
22
23. NAMA
BARANG
JUM’AT SABTU MINGGU JML YG
DIPERLUKA
N DLM
MINGGU
TSB
JML
MINGGU
MENURUT
RANSUM
KETJ
M
L
MAKA
N
PAGI
MAKAN
SIANG
MAKAN
MALAM
J
M
L
MAKAN
PAGI
MAKAN
SIANG
MAKAN
MALAM
J
M
L
MAKAN
PAGI
MAKAN
SIANG
MAKAN
MALAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
0
11 12 13 14 15 16
23
25. Agar diperoleh keseragaman dan ketertiban dlm pelaks adm
pergud
Memudahkan para pengurus gudang Bekkan dlm melaks tugas &
tanggung jawabnya
Terpeliharanya kondisi Bekkan
Terlaksananya mekanisme kerja dan adm pergudangan
Terlaksananya dalwas terhadap pergudangan Bekkan
a. Suai Tuan
b. Terpadu
c. Terencana dan terkendali
d. Peka
e. FIFO (First In First Out)
25
26. a.Bebas banjir, tdk dekat sungai, tanah keras
b.Strategis mempunyai jalan pendekat
c.Terlindung dr tinjauan & tembakan lintas datar musuh
d.Daya tampung Bekkan terbatas
e.Pelaks bun relatif singkat
f. Gar bersifat temporer
a. Pemindahan Bek dr ruangan penyimpanan satu ke penyimpanan ke tempat muat
bongkar atau ke alat angkutan dpt terlaksana scr mudah, lancar can cepat
b. Dapat menghemat waktu, buruh maupun alat peralatan semaksimal mungkin
c. Bek yg dismpan mudah dikenal dan dicapai dg memberi kartu tanpa simpan
(004/Bek)
d. Memanfaatkan ruang penyimpanan seefisien mungkin
26
27. a. Tujuan Pengaturan lorong dlm ruang
timbun
1) Melancarkan lalu lintas barang
2) M’beri kelancaran bekerja
3) M’berikan peredaran udara
b. Jenis lorong dlm ruangan
1) Lorong Pokok
2) Lorong Silang
3) Lorong Stapel
4) Kebakaran Stapel
c. Jenis lorong dlm ruang timbun dlm Gud
1) Lorong Pokok lorong yg menghub pintu’2 yg saling berhadapan
2) Lorong Silang lorong yg menyilang tegak lurus dg lorong pokok dg lebar 2 M
3) Lorong stapel lorong yg memisahkan antara tumpukan dg tumpukan
4) Lorong api lorong antara dinding dg tumpukan
5) Grs khayal suatu garis utk memisahkan & merubah arah tumpukan
a. Pembagian daeah
b. Pencegahan kebakaran
c. Pencegahan pencurian
27
28. 7. Tuan Luas & Vol R. Timbun
a) Tuan Luas Ruang Timbun
1) LRT = LG – ( LRTD + LRDK + L2 )
2) LRTP = LP + LRRA
3) LRDK = LRT + LRK + LRA + LKK
4) L2 = LLP + LLS + LLST + LLA
7. Contoh perhit puan timbun
a) Luas Gud total (LGT) = P x L
Vol Gud total (VGT) = P x L x T
b) RTD = A
1) TP = tinggi total = TBB
VP = P x L x TP
2) VRRA = PR x LR x TTB
Jadi : A = VP + VRRA
c) RDK = B
1) VRT = PR x LR x TTB
2) VRK = PR x LR X TTB
3) VRA = PR x LR x TTB
4) VKK = PR x LR x TTB
Jadi : B = VRT + VRK + VKK
b) Tuan vol Ruang Timbun
1) VRT = VG – ( VRTP + VRDK + VL )
2) VRTP = VR + VRRA
3) VRDK = VRT + VRK + VRA + VKK
5) VLL = VLP + VLS + VLST + VLA
d) LL = C
1) VLP = PL x LL x TTB
2) VLSL = PL x LL x TTB
3) VLST = PL x LL x TTB
4) VLA = PL x LL x TTB
Jadi : C = VLP + VLSL + VLST + VLA
e) Ruang timbun
1) LRT = LG – ( A + B + C )
Catatan = A, B, C tanpa dikalikan TTB
2) VRT = VG – ( A + B + C )
28
30. 1. Pemilihan/ tempat dapur lapangan :
a. Ada perlindungan alam utk hindari jau udara dan darat.
b. Lindung tembak.
c. Jalan penghubung ke psk yang dilayani
d. Tidak jauh dari psk yang dilayani.
e. Tanah cukup keras untuk lalin dan tempat Ran.
f. Tanah cukup luas.
g. Terlindung dari angin.
h. Hindari pinggiran sungai, jurang atau daerah mudah
longsor.
i. Hindari tanah berdebu/ tanah liat.
30
PUSAT PENDIDIKAN PEMBEKALAN ANGKUTAN
31. a. Terjadi kesinambungan kegiatan pemasakan mulai dari penyiapan
bahan makanan / bahan mentah, penyiapan dan penghidangan hams
mengalir hingga tempat penyimpanan dengan lancar, tidak simpang slur.
b. Tersedianya tempat penerimaan yang memadai, sehingga dalam
pemeriksaan bahan makanan tidak terjadi kesulitan menghitung,
mencocokkan, menimbang dan tersedia tempat meletakkan bahan
tersebut sebelum dihitung (ditimbun).
c. Perlengkapan yang dipilih/digunakan sesuai kekuatan personel yang
akan dilayani (diberi makan) dan kapasitas ruangan.
d. Memperhatikan hygiene dan keamanan / keselamatan kerja.
e. Sedapat mungkin mengurangi kegaduhan pada saat pelaksanaan
pemasakan.
f. Tersedia penerangan yang cukup.
g. Tersedia lorong-lorong / gang untuk kelancaran lalu lintas
penyimpanan bahan makanan, kegiatan pemasakan dan penyajian
masakan.
h. Mencermati setiap kegiatan dengan tidak mengabaikan setiap
permasalahan.
31
32. a. Tenda Pleton.
b. Tenda Dapur.
c. Tenda Komando.
d. Meja Lapangan.
e. Kursi Lapangan.
f. Veldbed.
g. Rambu – Rambu.
1) Petunjuk arah.
2) Petunjuk tempat masakan.
3) Petunjuk-petunjuk lainnya.
32
33. Keterangan :
1. Tempat Han Kan yg akan di Sak
2. Tempat ganti pakaian
3. Meja racik/potong
4. Kotak sampah
5. Kompor lapangan
6. Meja tempat Kan matang
7. Trailer/tempat air bersih
8. Tempat pembuangan sampah
9. Arah angin
a. Pes Lih han kan yg akan dimasak ditempat
han kan
b. Kegiatan meracik
c. Kegiatan memasak
d. Menaruh han kan yg sudah matang
e. Pers selesai melaksanakan kegiatan
Arah lalu lintas giat memasak.
1 3 4
6
2 7
8
a
d
cb
e
9
5
33
34. Karena :
Jumlah hidangan terbatas.
Waktu kegiatan makan sedikit/sempit.
• Dilakukan secara PENJATAHAN.
1. Papan menu.
2. Alat makan.
3. Air steril.
4. Nasi.
5. Lauk pauk.
6. Sayur.
7. S ambal.
8. Kerupuk.
9. Buah-buahan.
10 Air minum.34
36. Tempat alat makan :
1. Jauh dari pembuangan air cucian.
2. Bersih lingkungan.
3. Menggunakan alat penyajian khusus
untuk di lapangan.
SISWAAA..,
LIMA LANGKAH LAARIII !!!
SIIAAAP nDAN !!
36
37. • Alat makan dicuci pemakai
• Urutan :
- Tempat pembuangan sisa makanan.
- Air panas.
- Air sabun.
- Air dingin.
- Air panas bersih.
- Tempat/rak alat makan.
Letak mess bila memungkinkan dibuat bentuk “U”. 37
39. a. Ukuran.
1) Panjang = 14 m.
2) Lebar = 6 m.
3) Tinggi samping = 1,55 m.
4) Tinggi = 3,5 m.
b. Nama – Nama Bagian.
1) Kain tenda untuk atap dan dinding.
2) Tiang terdiri & tiang tengah, palang penghubung & tiang samping.
3) Tali terdiri & tali tengah sebagai pengikat tiang samping.
4) Patok penguat terdiri & patok utama utk mengikat tali tengah &
patok samping untuk mengikat tali samping.
5) Alat perlengkapan lain terdiri dan palu, besi dan kayu
c. Syarat Tempat.
1) Aman.
2) Permukaan tanah keras dan datar.
3) Drainase baik.
4) Cukup luas.
39
40. d. Cara Memasang.
1) Persiapkan alat peralatan tenda.
2) Mendirikan tenda pada tiang utama.
3) Memasang tiang-tiang samping.
4) Kebersihan dan samaran.
5) Kebutuhan tenaga.
e. Cara Membongkar.
1) Melepas tiang samping.
2) Merobohkan tenda dan tiang utama
3) Pengepakan / pengemasan.
40
41. • 1. Memiliki perlindungan alam.
• 2. Terlindung dari Angin.
• 3. Lap luas agar tidak berdesakan/berjejal.
• 4. Jauh dari WC dan pembuangan sampah.
• 5. Dekat dengan sat yang dilayani
• 6. Ren penempatan :
• - Terhindar dari pengintaian.
• - Tidak menjadi Sas Musuh.
• - Terkesan teratur.
• - Lalin satu arah bentuk U
•
41