SlideShare a Scribd company logo
1 of 47
BUDIDAYA KEPITING
Ir. Arif Tribina, MM
Materi Praktisi Mengajar
FAKANLUT UNIROW 2023
BUDIDAYA KEPITING
• Mencari alternative usaha Budidaya
• Mempunyai nilai ekonomis yang tinggi
• Prospek eskport tinggi tanpa batas ( Quota )
• Memanfaatkan polusi tambak yang tidak produktif
• Permintaan Kepiting terus meningkat baik dari dalam
negeri maupun luar negeri
• Teknologi Budidaya sederhana dan dapat di pelajari
oleh pembudidaya
• Potensi lahan untuk Budidaya Kepiting ini cukup besar
KLASIFIKASI KEPITING BAKAU
• Phyllum : Arthropoda
• Class : Crustacea
• Ordo : Decapoda
• Famillia : Portunidae
• Genus : Scylla
• Species : Scylla Serrata
Mengenal Kepiting Bakau
• Kepiting dapat ditemukan di sepanjang pantai Indonesia.
• Ada dua jenis kepiting yang memiliki nilai komersil, yakni kepiting bakau
dan rajungan.
• Di dunia, kepiting bakau sendiri terdiri atas 4 spesies dan keempatnya
ditemukan di Indonesia, yakni: kepiting bakau merah (Scylla olivacea) atau
di dunia internasional dikenal dengan nama “red/orange mud crab”, kepiting
bakau hijau (S.serrata) yang dikenal sebagai “giant mud crab” karena
ukurannya yang dapat mencapai 2-3 kg per ekor, S. tranquebarica (Kepiting
bakau ungu) juga dapat mencapai ukuran besar dan S. paramamosain
(kepiting bakau putih).
Gambar :Kepiting bakau (Scylla sp)
2024/2/16 5
Keempat species kepiting bakau
S. tranquebarica
S. serrata
S. olivacea
S. paramamosain
MORFOLOG
I
TINGKAH LAKU KEPITING
 Suka berendam dalam lumpur
 Membuat lubang pada dinding atau
pematang tambak
 Sifat kanibalisme yang tinggi (dominan
kepiting jantan)
 Terjadi moulting
• Setiap terjadi ganti kulit, kepiting akan mengalami
pertumbuhan besar karapas maupun beratnya.
• Umumnya pergantian kulit akan terjadi sekitar 18 kali
mulai dari stadia instar sampai dewasa.
• Selama proses ganti kulit, kepiting memerlukan energi
dan gerakan yang cukup kuat, maka kepiting dewasa
yang mengalami pergantian kulit perlu tempat yang
cukup luas.
• Moulting pada kepiting dipengaruhi oleh hormon
ekdisteroid.
• Keluarga Crustaceae memiliki ekdisteroid yang
diproduksi menjelang mereka berganti kulit atau bertelur,
tetapi jumlahnya sangat sedikit
molting
PEMILIHAN LOKASI
1. Sumber Air
– Sumber air yang cocok payau dan asin
– Kadar garam yang ideal : 15 – 30 promil
– Suhu : 23 – 32 C
– PH : 7,2 – 7,8
2. Tanah
– Fungsi tanah sebagai penahan air
– Jenis tanah lumpur dan berpasir ( Sandy clay ) atau
lempung berliat ( Silty Loam )
– Tanah sebagai sumber hara bagi banyak organisme
dan sebagai sumber makanan kepiting
– Organisme pito plankton, zoo plankton. Larva insekta.
– Bila PH tanah rendah atau bersifat asam maka
kelarutan unsure-unsur tanah yang beracun seperti
besi, aluminium, mangan dan seng meningkat maka
hal ini dapat membahayakan kehidupan kepiting.
– PH tanah yang baik PH netral : 6,6 – 7,3
3. KETERSEDIAAN PAKAN
– Kebutuhan pakan dalam budidaya kepiting memerlukan
biaya yang paling tinggi.
– Dapat ditekan biaya pakan tersebut apabila pada lokasi
tersebut pakan alami dapat di perolah dengan mudah.
( bekicot, kerang, cumi-cumi, Ular, Belut, dsb )
4. SARANA DAN PRASARANA BUDIDAYA
– Ketersediaan benih yang mencukupi dan harga wajar
– Mudah memperolah sarana produksi untuk budidaya
– Bahan-bahan untuk membuat kontruksi tambak, sarana
budidaya yang di perlukan
– Lokasi dekat dengan pasar kepiting untuk menjual
kepiting.
– Lokasi lancar transportasi
– Jarak pasar akan mempengaruhi juga kualitas kepiting.
5. TENAGA LAPANGAN YANG TERAMPIL
– Pembudidaya kepiting harus di dampingi oleh
tenaga yang terampil
– Tenaga lapangan harus cakap, terampil, mempunyai
banyak teknik dalam budidaya kepiting
– Tenaga lapang mempunyai dedikasi tinggi,
berpengalaman untuk mendampingi pembudidaya
kepiting.
SISTEM BUDIDAYA KEPITING
TEKNIK BUDIDAYA
 Berdasrkan Tempat:
1. Di dalam bak
2. Di Tambak
3. Di Sungai
3. Di pantai (daerah hutan mangrove)
 Berdasarkan wadah budidaya:
1. Kotak bambu
2. Keranjang buah
3. Keranjang plastik (berkat kondangan)
4. Kotak desain khusus
5. Keramba bambu
6. Karamba jaring
TEMPAT BAK, WADAH KERANJANG BUAH
BUDIDAYA KEPITING DI BANYUWANGI
TEMPAT TAMBAK,WADAH KERANJANG KHUSUS
Contoh kepiting yang akan
dibudidayakan
1. Metode Keramba Bambu
– Metode ini mudah berkembang di pantai
– Cara pembuatan mudah
– Kelemahan tingkat kanibalisme tinggi
– Padat penebaran yang sedikit
Peralatan Dan Bahan
- Karambah bambu ukuran : 2 x 1,50 meter
- Balok ukuran 5 x 7 x 4 m sebanyak 18 Batang.
- Bambu sebanyak 15 batang
- Paku 1,5 inch : 0,8 Kg dan paku 4 inch 0,5 Kg
- Engsel anti karat sedang, ukuran 0,5 mm sebanyak 4 buah
- Kunci gembok sebanyak 1 set
- Martil dan parang
2. Sistem Keramba Jaring Trawl
( MADANG )
• Bahan dari jaring Polyetheline ( PE )
• Merupakan modifikasi dari keramba bambu
• Kelebihan sirkulasi air lancar
• Proses pembuatan yang sangat praktis
Bahan Keramba Jaring
– Jaring trawl dia meter 1-1,5 sebanyak 3 Kg
– Balok ukuran 5 x 7 x 4 m sebanyak 18 Batang.
– Kayu lat triplek sebanyak 36 M
– Paku 1 inch 1 Kg dan paku 4 inch sebanyak 1,5 Kg
– Engsel sebanyak 4 buah
– Gembok sebanyak 1 set
– Bambu sebanyak 1 batang
3. SISTEM PAGAR TANCAP
• Model ini merupakan bagian dari pengembangan sistem
budidaya pengemukan kepiting yang memanfaatkanbahan dari
bambu yang dibelah sebagaii dinding / pagar.
• Rangka pagar terubat dari balok kayu
• Digunakan pada areal tambak
• Ukuran 15 x 8 meter atau 20 x 10 meter
• Potongan bambu yang telah dibelah-belah ditancapkan kedasar
tanah sedalam 0,5 meter disusun secara vertikal.
• Jarak antara celah antara 0,5 -1 Cm agar sirkulasi lancar
BAHAN PEMBUATAN PAGAR
TANCAP
• Bambu sebanyak 15 batang
• Broti 5 x 7 x 4 meter sebanyak 40 batang
• Paku 1 inch 5 Kg dan paku 4 inch sebanyak 2,5 Kg
• Waring hitam sebanyak 45 meter
4. PEMBESARAN KEPITING DI
TAMBAK
• Ukuran benih : 20 – 50 gram
• Kepadatan : 5.000 – 10.000 ekor / Ha
• Pakan ikan segar tau kerang
• Dosis pakan : 3 – 5 % Biomas kepiting
• Pakan di taruh di anco
• Plankton di pelihara cukup agar sinar tidak terlalu
tinggi Perawatan
• kualitas air ( suhu 24 – 30 C )
• Salinitas ( 18 -33 % ),
• PH air : 7,2 – 7,8
5. PENGGEMUKAN KEPITING
• Benih kepiting ukuran : 250 – 300 Gram
• Setiap kotak bambu di isi 1 ekor kepiting
• Pakan ikan rucah
• Dosis pakan : 3 – 5 % dari bobot biomas total /
hari
• Lama pemeliharaan 20 – 30 hari
6. PRODUKSI KEPITING BERTELUR
PENUH
• Pemeliharaan kepiting belum bertelur atau
bertelur belum penuh
• Benih kepiting minimal : 150 gram / ekor
• Masa pemeliharaan : 7 – 14 Hari
• Setiap kotak bambu di isi 1 ekor kepiting
• Tingkat kelulusan hidup kepiting 90 – 95 %
• Pakan ikan rucah atau pakan buatan
• Dosis pakan : 3 – 5 % dari bobot biomas total
Praktisi mengajar kepiting 23 ditambak tawar
Praktisi mengajar kepiting 23 ditambak tawar
Praktisi mengajar kepiting 23 ditambak tawar
Praktisi mengajar kepiting 23 ditambak tawar
Praktisi mengajar kepiting 23 ditambak tawar
Praktisi mengajar kepiting 23 ditambak tawar
Praktisi mengajar kepiting 23 ditambak tawar
Praktisi mengajar kepiting 23 ditambak tawar
Praktisi mengajar kepiting 23 ditambak tawar
Praktisi mengajar kepiting 23 ditambak tawar
Praktisi mengajar kepiting 23 ditambak tawar
Praktisi mengajar kepiting 23 ditambak tawar
Praktisi mengajar kepiting 23 ditambak tawar
Praktisi mengajar kepiting 23 ditambak tawar
Praktisi mengajar kepiting 23 ditambak tawar
Praktisi mengajar kepiting 23 ditambak tawar

More Related Content

Similar to Praktisi mengajar kepiting 23 ditambak tawar

Pembenihan ikan-lele
Pembenihan ikan-lelePembenihan ikan-lele
Pembenihan ikan-leleMade Arta
 
Proposal Pembiakan Ikan Bawal
Proposal Pembiakan Ikan BawalProposal Pembiakan Ikan Bawal
Proposal Pembiakan Ikan BawalRoni Darmanto
 
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan Mas
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan MasPedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan Mas
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan MasWarta Wirausaha
 
Budidaya tiram mutiara
Budidaya tiram mutiaraBudidaya tiram mutiara
Budidaya tiram mutiaraNana
 
Budidaya Pakan Alami secara massal
Budidaya Pakan Alami  secara massalBudidaya Pakan Alami  secara massal
Budidaya Pakan Alami secara massalBatar Siahaan
 
Tugas paper
Tugas paperTugas paper
Tugas paperHafdalia
 
Budidaya ikan hias komet
Budidaya ikan hias kometBudidaya ikan hias komet
Budidaya ikan hias kometFitriHastuti2
 
Slide PPT Mikroworm Daf 1042 tv t3
Slide PPT Mikroworm Daf 1042 tv t3Slide PPT Mikroworm Daf 1042 tv t3
Slide PPT Mikroworm Daf 1042 tv t3Surianim Azmi
 
Under the Sea Vocabulary for Pre-K by Slidesgo (7).pdf
Under the Sea Vocabulary for Pre-K by Slidesgo (7).pdfUnder the Sea Vocabulary for Pre-K by Slidesgo (7).pdf
Under the Sea Vocabulary for Pre-K by Slidesgo (7).pdfmarspoint
 
Under the Sea Vocabulary for Pre-K by Slidesgo (7).pdf
Under the Sea Vocabulary for Pre-K by Slidesgo (7).pdfUnder the Sea Vocabulary for Pre-K by Slidesgo (7).pdf
Under the Sea Vocabulary for Pre-K by Slidesgo (7).pdfmarspoint
 
Budidaya Rumput Laut.ppt
Budidaya Rumput Laut.pptBudidaya Rumput Laut.ppt
Budidaya Rumput Laut.pptcsxman
 

Similar to Praktisi mengajar kepiting 23 ditambak tawar (20)

Prospek budidaya kerang abalon
Prospek budidaya kerang abalonProspek budidaya kerang abalon
Prospek budidaya kerang abalon
 
Budidaya Ikan Lele.pdf
Budidaya Ikan Lele.pdfBudidaya Ikan Lele.pdf
Budidaya Ikan Lele.pdf
 
Karya Ilmiah
Karya IlmiahKarya Ilmiah
Karya Ilmiah
 
Budidaya ikan nila
Budidaya ikan nilaBudidaya ikan nila
Budidaya ikan nila
 
Nilaaaaa
NilaaaaaNilaaaaa
Nilaaaaa
 
Pembenihan ikan-lele
Pembenihan ikan-lelePembenihan ikan-lele
Pembenihan ikan-lele
 
Budidaya Ikan NIla
Budidaya Ikan NIlaBudidaya Ikan NIla
Budidaya Ikan NIla
 
Proposal Pembiakan Ikan Bawal
Proposal Pembiakan Ikan BawalProposal Pembiakan Ikan Bawal
Proposal Pembiakan Ikan Bawal
 
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan Mas
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan MasPedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan Mas
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan Mas
 
Budidaya tiram mutiara
Budidaya tiram mutiaraBudidaya tiram mutiara
Budidaya tiram mutiara
 
Budidaya Pakan Alami secara massal
Budidaya Pakan Alami  secara massalBudidaya Pakan Alami  secara massal
Budidaya Pakan Alami secara massal
 
Budidaya belut
Budidaya belutBudidaya belut
Budidaya belut
 
Budidayaikangurame
BudidayaikangurameBudidayaikangurame
Budidayaikangurame
 
Tugas paper
Tugas paperTugas paper
Tugas paper
 
Budidaya ikan hias komet
Budidaya ikan hias kometBudidaya ikan hias komet
Budidaya ikan hias komet
 
Slide PPT Mikroworm Daf 1042 tv t3
Slide PPT Mikroworm Daf 1042 tv t3Slide PPT Mikroworm Daf 1042 tv t3
Slide PPT Mikroworm Daf 1042 tv t3
 
Under the Sea Vocabulary for Pre-K by Slidesgo (7).pdf
Under the Sea Vocabulary for Pre-K by Slidesgo (7).pdfUnder the Sea Vocabulary for Pre-K by Slidesgo (7).pdf
Under the Sea Vocabulary for Pre-K by Slidesgo (7).pdf
 
Under the Sea Vocabulary for Pre-K by Slidesgo (7).pdf
Under the Sea Vocabulary for Pre-K by Slidesgo (7).pdfUnder the Sea Vocabulary for Pre-K by Slidesgo (7).pdf
Under the Sea Vocabulary for Pre-K by Slidesgo (7).pdf
 
Ikan gabus
Ikan gabusIkan gabus
Ikan gabus
 
Budidaya Rumput Laut.ppt
Budidaya Rumput Laut.pptBudidaya Rumput Laut.ppt
Budidaya Rumput Laut.ppt
 

Recently uploaded

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfsaptari3
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptAlfandoWibowo2
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 

Recently uploaded (20)

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 

Praktisi mengajar kepiting 23 ditambak tawar

  • 1. BUDIDAYA KEPITING Ir. Arif Tribina, MM Materi Praktisi Mengajar FAKANLUT UNIROW 2023
  • 2. BUDIDAYA KEPITING • Mencari alternative usaha Budidaya • Mempunyai nilai ekonomis yang tinggi • Prospek eskport tinggi tanpa batas ( Quota ) • Memanfaatkan polusi tambak yang tidak produktif • Permintaan Kepiting terus meningkat baik dari dalam negeri maupun luar negeri • Teknologi Budidaya sederhana dan dapat di pelajari oleh pembudidaya • Potensi lahan untuk Budidaya Kepiting ini cukup besar
  • 3. KLASIFIKASI KEPITING BAKAU • Phyllum : Arthropoda • Class : Crustacea • Ordo : Decapoda • Famillia : Portunidae • Genus : Scylla • Species : Scylla Serrata
  • 4. Mengenal Kepiting Bakau • Kepiting dapat ditemukan di sepanjang pantai Indonesia. • Ada dua jenis kepiting yang memiliki nilai komersil, yakni kepiting bakau dan rajungan. • Di dunia, kepiting bakau sendiri terdiri atas 4 spesies dan keempatnya ditemukan di Indonesia, yakni: kepiting bakau merah (Scylla olivacea) atau di dunia internasional dikenal dengan nama “red/orange mud crab”, kepiting bakau hijau (S.serrata) yang dikenal sebagai “giant mud crab” karena ukurannya yang dapat mencapai 2-3 kg per ekor, S. tranquebarica (Kepiting bakau ungu) juga dapat mencapai ukuran besar dan S. paramamosain (kepiting bakau putih). Gambar :Kepiting bakau (Scylla sp)
  • 5. 2024/2/16 5 Keempat species kepiting bakau S. tranquebarica S. serrata S. olivacea S. paramamosain
  • 7. TINGKAH LAKU KEPITING  Suka berendam dalam lumpur  Membuat lubang pada dinding atau pematang tambak  Sifat kanibalisme yang tinggi (dominan kepiting jantan)  Terjadi moulting
  • 8. • Setiap terjadi ganti kulit, kepiting akan mengalami pertumbuhan besar karapas maupun beratnya. • Umumnya pergantian kulit akan terjadi sekitar 18 kali mulai dari stadia instar sampai dewasa. • Selama proses ganti kulit, kepiting memerlukan energi dan gerakan yang cukup kuat, maka kepiting dewasa yang mengalami pergantian kulit perlu tempat yang cukup luas. • Moulting pada kepiting dipengaruhi oleh hormon ekdisteroid. • Keluarga Crustaceae memiliki ekdisteroid yang diproduksi menjelang mereka berganti kulit atau bertelur, tetapi jumlahnya sangat sedikit molting
  • 9. PEMILIHAN LOKASI 1. Sumber Air – Sumber air yang cocok payau dan asin – Kadar garam yang ideal : 15 – 30 promil – Suhu : 23 – 32 C – PH : 7,2 – 7,8
  • 10. 2. Tanah – Fungsi tanah sebagai penahan air – Jenis tanah lumpur dan berpasir ( Sandy clay ) atau lempung berliat ( Silty Loam ) – Tanah sebagai sumber hara bagi banyak organisme dan sebagai sumber makanan kepiting – Organisme pito plankton, zoo plankton. Larva insekta. – Bila PH tanah rendah atau bersifat asam maka kelarutan unsure-unsur tanah yang beracun seperti besi, aluminium, mangan dan seng meningkat maka hal ini dapat membahayakan kehidupan kepiting. – PH tanah yang baik PH netral : 6,6 – 7,3
  • 11. 3. KETERSEDIAAN PAKAN – Kebutuhan pakan dalam budidaya kepiting memerlukan biaya yang paling tinggi. – Dapat ditekan biaya pakan tersebut apabila pada lokasi tersebut pakan alami dapat di perolah dengan mudah. ( bekicot, kerang, cumi-cumi, Ular, Belut, dsb )
  • 12. 4. SARANA DAN PRASARANA BUDIDAYA – Ketersediaan benih yang mencukupi dan harga wajar – Mudah memperolah sarana produksi untuk budidaya – Bahan-bahan untuk membuat kontruksi tambak, sarana budidaya yang di perlukan – Lokasi dekat dengan pasar kepiting untuk menjual kepiting. – Lokasi lancar transportasi – Jarak pasar akan mempengaruhi juga kualitas kepiting.
  • 13. 5. TENAGA LAPANGAN YANG TERAMPIL – Pembudidaya kepiting harus di dampingi oleh tenaga yang terampil – Tenaga lapangan harus cakap, terampil, mempunyai banyak teknik dalam budidaya kepiting – Tenaga lapang mempunyai dedikasi tinggi, berpengalaman untuk mendampingi pembudidaya kepiting.
  • 15. TEKNIK BUDIDAYA  Berdasrkan Tempat: 1. Di dalam bak 2. Di Tambak 3. Di Sungai 3. Di pantai (daerah hutan mangrove)  Berdasarkan wadah budidaya: 1. Kotak bambu 2. Keranjang buah 3. Keranjang plastik (berkat kondangan) 4. Kotak desain khusus 5. Keramba bambu 6. Karamba jaring
  • 16. TEMPAT BAK, WADAH KERANJANG BUAH
  • 17.
  • 18. BUDIDAYA KEPITING DI BANYUWANGI
  • 20. Contoh kepiting yang akan dibudidayakan
  • 21. 1. Metode Keramba Bambu – Metode ini mudah berkembang di pantai – Cara pembuatan mudah – Kelemahan tingkat kanibalisme tinggi – Padat penebaran yang sedikit
  • 22. Peralatan Dan Bahan - Karambah bambu ukuran : 2 x 1,50 meter - Balok ukuran 5 x 7 x 4 m sebanyak 18 Batang. - Bambu sebanyak 15 batang - Paku 1,5 inch : 0,8 Kg dan paku 4 inch 0,5 Kg - Engsel anti karat sedang, ukuran 0,5 mm sebanyak 4 buah - Kunci gembok sebanyak 1 set - Martil dan parang
  • 23.
  • 24. 2. Sistem Keramba Jaring Trawl ( MADANG ) • Bahan dari jaring Polyetheline ( PE ) • Merupakan modifikasi dari keramba bambu • Kelebihan sirkulasi air lancar • Proses pembuatan yang sangat praktis
  • 25. Bahan Keramba Jaring – Jaring trawl dia meter 1-1,5 sebanyak 3 Kg – Balok ukuran 5 x 7 x 4 m sebanyak 18 Batang. – Kayu lat triplek sebanyak 36 M – Paku 1 inch 1 Kg dan paku 4 inch sebanyak 1,5 Kg – Engsel sebanyak 4 buah – Gembok sebanyak 1 set – Bambu sebanyak 1 batang
  • 26.
  • 27. 3. SISTEM PAGAR TANCAP • Model ini merupakan bagian dari pengembangan sistem budidaya pengemukan kepiting yang memanfaatkanbahan dari bambu yang dibelah sebagaii dinding / pagar. • Rangka pagar terubat dari balok kayu • Digunakan pada areal tambak • Ukuran 15 x 8 meter atau 20 x 10 meter • Potongan bambu yang telah dibelah-belah ditancapkan kedasar tanah sedalam 0,5 meter disusun secara vertikal. • Jarak antara celah antara 0,5 -1 Cm agar sirkulasi lancar
  • 28. BAHAN PEMBUATAN PAGAR TANCAP • Bambu sebanyak 15 batang • Broti 5 x 7 x 4 meter sebanyak 40 batang • Paku 1 inch 5 Kg dan paku 4 inch sebanyak 2,5 Kg • Waring hitam sebanyak 45 meter
  • 29. 4. PEMBESARAN KEPITING DI TAMBAK • Ukuran benih : 20 – 50 gram • Kepadatan : 5.000 – 10.000 ekor / Ha • Pakan ikan segar tau kerang • Dosis pakan : 3 – 5 % Biomas kepiting • Pakan di taruh di anco • Plankton di pelihara cukup agar sinar tidak terlalu tinggi Perawatan • kualitas air ( suhu 24 – 30 C ) • Salinitas ( 18 -33 % ), • PH air : 7,2 – 7,8
  • 30. 5. PENGGEMUKAN KEPITING • Benih kepiting ukuran : 250 – 300 Gram • Setiap kotak bambu di isi 1 ekor kepiting • Pakan ikan rucah • Dosis pakan : 3 – 5 % dari bobot biomas total / hari • Lama pemeliharaan 20 – 30 hari
  • 31. 6. PRODUKSI KEPITING BERTELUR PENUH • Pemeliharaan kepiting belum bertelur atau bertelur belum penuh • Benih kepiting minimal : 150 gram / ekor • Masa pemeliharaan : 7 – 14 Hari • Setiap kotak bambu di isi 1 ekor kepiting • Tingkat kelulusan hidup kepiting 90 – 95 % • Pakan ikan rucah atau pakan buatan • Dosis pakan : 3 – 5 % dari bobot biomas total