Dokumen tersebut membahas mengenai departementalisasi biaya overhead pabrik yang dibagi menjadi 4 tahap utama yaitu penyusunan anggaran BOP per departemen, alokasi BOP departemen pembantu ke departemen produksi, dan perhitungan tarif pembebanan BOP per departemen. Dibahas pula dua metode alokasi BOP yaitu metode alokasi langsung dan metode alokasi bertahap.
Dokumen tersebut membahas tentang perhitungan biaya produksi berdasarkan proses dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang dan FIFO. Disebutkan pula tahap-tahap perhitungan biaya dan perbandingan antara kedua metode tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi biaya bahan baku, termasuk definisi, proses pembelian, penetapan harga pokok, dan metode pencatatan persediaan bahan baku."
Dokumen tersebut memberikan contoh soal dan penyelesaian mengenai departementalisasi biaya overhead pabrik (BOP). Terdapat beberapa soal yang mencakup penghitungan alokasi BOP menggunakan metode kontinyu dan aljabar, serta distribusi biaya overhead departemen jasa menggunakan metode langsung, bertingkat, dan simultan.
Dokumen tersebut membahas tentang perhitungan biaya produksi berdasarkan proses dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang dan FIFO. Disebutkan pula tahap-tahap perhitungan biaya dan perbandingan antara kedua metode tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi biaya bahan baku, termasuk definisi, proses pembelian, penetapan harga pokok, dan metode pencatatan persediaan bahan baku."
Dokumen tersebut memberikan contoh soal dan penyelesaian mengenai departementalisasi biaya overhead pabrik (BOP). Terdapat beberapa soal yang mencakup penghitungan alokasi BOP menggunakan metode kontinyu dan aljabar, serta distribusi biaya overhead departemen jasa menggunakan metode langsung, bertingkat, dan simultan.
1. Dokumen tersebut membahas mengenai anggaran komprehensif dan anggaran parsial serta kasus praktik anggaran untuk perusahaan PT Mebel Indonesia.
2. Anggaran komprehensif merupakan anggaran yang menggabungkan seluruh rencana organisasi, sedangkan anggaran parsial hanya menyangkut satu kelompok kegiatan tertentu.
3. Kasus praktik menjelaskan langkah-langkah penyusunan berbagai anggaran seperti
sumber daya manusia, pelatihan dan pengembangan sdm, pelatihan sdm, pelatihan karyawan, manajemen pelatihan, pelatihan manajemen, program pelatihan, pelatihan hrd, teori pengembangan sdm, pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia, tugas manajemen sumber daya manusia, training sdm, tugas msdm, pelatihan sumber daya manusia, teori pengembangan sumber daya manusia, pelatihan pengembangan sdm, pelatihan manajemen sdm
http://infokonsultasisdm.web.id/
Dokumen tersebut membahas mengenai departementalisasi biaya overhead pabrik, yang merupakan pembagian pabrik menjadi bagian-bagian atau departemen untuk mengendalikan biaya dan menentukan harga pokok produk dengan lebih tepat. Dokumen ini juga menjelaskan langkah-langkah penentuan tarif biaya overhead per departemen, metode alokasi biaya overhead, serta perbandingan antara biaya overhead yang dianggarkan dan sesungguhnya
Dokumen tersebut memberikan contoh soal tentang penerbitan obligasi oleh dua perusahaan beserta jawabannya yang mencakup jurnal akuntansi untuk mencatat transaksi penerbitan, pembayaran bunga, dan pelunasan obligasi. Jawaban juga menghitung amortisasi diskonto dan premium obligasi dengan metode garis lurus beserta tabelnya.
Analisa operasional leverage dan financial leverage & Break Even PointFarrelfebrinal
Perusahaan harus menjual minimum 7.000 unit produk dengan harga Rp95.000 per unit atau total penjualan Rp665 juta untuk mencapai titik impas (break even point) dimana pendapatan sama dengan biaya. Analisis ini mempertimbangkan biaya tetap Rp140 juta dan biaya variabel Rp75.000 per unit.
Jurnal penyesuaian , neraca saldo setelah penyesuaian dan neraca lajur.pdfDeby Andriana
Dokumen tersebut memberikan contoh jurnal penyesuaian, neraca saldo setelah penyesuaian, dan neraca lajur untuk menyesuaikan transaksi-transaksi yang belum tercatat pada akhir periode akuntansi. Terdapat beberapa jenis penyesuaian seperti beban yang ditangguhkan, pendapatan yang ditangguhkan, beban akrual, pendapatan akrual, dan penyusutan aktiva tetap. Dokumen tersebut juga memberikan contoh soal untuk men
Dokumen tersebut membahas tentang departemenalisasi biaya overhead pabrik untuk tujuan pengendalian biaya dan penetapan harga pokok produk dengan lebih akurat. Terdapat beberapa metode alokasi biaya overhead departemen pembantu ke departemen produksi, yaitu metode alokasi langsung, bertahap, dan timbal balik.
Kalkulasi biaya produk sampingan dan gabunganArif Setiawan
Dokumen tersebut membahas tentang kalkulasi biaya produk sampingan dan produk gabungan. Secara singkat, dibahas definisi dan sifat produk sampingan dan gabungan, metode-metode kalkulasi biaya untuk kedua jenis produk, serta analisis yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan manajerial.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang harga pokok standar, yang merupakan harga pokok yang ditentukan sebelum produksi berdasarkan kondisi efisiensi dan ekonomi tertentu. Dokumen ini juga menjelaskan proses penetapan harga pokok standar, termasuk penetapan standar, biaya bahan, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik. Selanjutnya dijelaskan analisis selisih antara harga pokok standar dengan harga pok
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, penyebab timbulnya, jenis, dan faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran piutang. Diberikan pula contoh ilustrasi penyusunan anggaran piutang untuk perusahaan dagang, manufaktur, dan jasa keuangan.
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep Activity Based Costing (ABC), Activity Based Management (ABM), Just In Time (JIT), dan Activity Based Budgeting (ABB). Dokumen tersebut menjelaskan pengertian, keunggulan, dan komponen-komponen dari konsep-konsep tersebut serta perbandingan antara sistem tradisional dengan sistem ABC dan JIT.
Dokumen tersebut membahas tentang alokasi biaya departemen pendukung ke departemen produksi dan cara menentukan tarif overhead. Terdapat tiga metode alokasi biaya departemen pendukung yaitu metode alokasi langsung, berurutan, dan timbal balik. Dokumen juga membahas tentang alokasi biaya bersama (joint cost) untuk produk patungan dan pentingnya alokasi biaya tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang departementalisasi biaya overhead pembantu (BOP) antara departemen produksi dan departemen pembantu. Terdapat beberapa metode alokasi BOP, yaitu metode alokasi langsung, bertahap, dan timbal balik. Metode alokasi akan mempengaruhi perhitungan tarif BOP per unit atau jam mesin di setiap departemen.
1. Dokumen tersebut membahas mengenai anggaran komprehensif dan anggaran parsial serta kasus praktik anggaran untuk perusahaan PT Mebel Indonesia.
2. Anggaran komprehensif merupakan anggaran yang menggabungkan seluruh rencana organisasi, sedangkan anggaran parsial hanya menyangkut satu kelompok kegiatan tertentu.
3. Kasus praktik menjelaskan langkah-langkah penyusunan berbagai anggaran seperti
sumber daya manusia, pelatihan dan pengembangan sdm, pelatihan sdm, pelatihan karyawan, manajemen pelatihan, pelatihan manajemen, program pelatihan, pelatihan hrd, teori pengembangan sdm, pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia, tugas manajemen sumber daya manusia, training sdm, tugas msdm, pelatihan sumber daya manusia, teori pengembangan sumber daya manusia, pelatihan pengembangan sdm, pelatihan manajemen sdm
http://infokonsultasisdm.web.id/
Dokumen tersebut membahas mengenai departementalisasi biaya overhead pabrik, yang merupakan pembagian pabrik menjadi bagian-bagian atau departemen untuk mengendalikan biaya dan menentukan harga pokok produk dengan lebih tepat. Dokumen ini juga menjelaskan langkah-langkah penentuan tarif biaya overhead per departemen, metode alokasi biaya overhead, serta perbandingan antara biaya overhead yang dianggarkan dan sesungguhnya
Dokumen tersebut memberikan contoh soal tentang penerbitan obligasi oleh dua perusahaan beserta jawabannya yang mencakup jurnal akuntansi untuk mencatat transaksi penerbitan, pembayaran bunga, dan pelunasan obligasi. Jawaban juga menghitung amortisasi diskonto dan premium obligasi dengan metode garis lurus beserta tabelnya.
Analisa operasional leverage dan financial leverage & Break Even PointFarrelfebrinal
Perusahaan harus menjual minimum 7.000 unit produk dengan harga Rp95.000 per unit atau total penjualan Rp665 juta untuk mencapai titik impas (break even point) dimana pendapatan sama dengan biaya. Analisis ini mempertimbangkan biaya tetap Rp140 juta dan biaya variabel Rp75.000 per unit.
Jurnal penyesuaian , neraca saldo setelah penyesuaian dan neraca lajur.pdfDeby Andriana
Dokumen tersebut memberikan contoh jurnal penyesuaian, neraca saldo setelah penyesuaian, dan neraca lajur untuk menyesuaikan transaksi-transaksi yang belum tercatat pada akhir periode akuntansi. Terdapat beberapa jenis penyesuaian seperti beban yang ditangguhkan, pendapatan yang ditangguhkan, beban akrual, pendapatan akrual, dan penyusutan aktiva tetap. Dokumen tersebut juga memberikan contoh soal untuk men
Dokumen tersebut membahas tentang departemenalisasi biaya overhead pabrik untuk tujuan pengendalian biaya dan penetapan harga pokok produk dengan lebih akurat. Terdapat beberapa metode alokasi biaya overhead departemen pembantu ke departemen produksi, yaitu metode alokasi langsung, bertahap, dan timbal balik.
Kalkulasi biaya produk sampingan dan gabunganArif Setiawan
Dokumen tersebut membahas tentang kalkulasi biaya produk sampingan dan produk gabungan. Secara singkat, dibahas definisi dan sifat produk sampingan dan gabungan, metode-metode kalkulasi biaya untuk kedua jenis produk, serta analisis yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan manajerial.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang harga pokok standar, yang merupakan harga pokok yang ditentukan sebelum produksi berdasarkan kondisi efisiensi dan ekonomi tertentu. Dokumen ini juga menjelaskan proses penetapan harga pokok standar, termasuk penetapan standar, biaya bahan, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik. Selanjutnya dijelaskan analisis selisih antara harga pokok standar dengan harga pok
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, penyebab timbulnya, jenis, dan faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran piutang. Diberikan pula contoh ilustrasi penyusunan anggaran piutang untuk perusahaan dagang, manufaktur, dan jasa keuangan.
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep Activity Based Costing (ABC), Activity Based Management (ABM), Just In Time (JIT), dan Activity Based Budgeting (ABB). Dokumen tersebut menjelaskan pengertian, keunggulan, dan komponen-komponen dari konsep-konsep tersebut serta perbandingan antara sistem tradisional dengan sistem ABC dan JIT.
Dokumen tersebut membahas tentang alokasi biaya departemen pendukung ke departemen produksi dan cara menentukan tarif overhead. Terdapat tiga metode alokasi biaya departemen pendukung yaitu metode alokasi langsung, berurutan, dan timbal balik. Dokumen juga membahas tentang alokasi biaya bersama (joint cost) untuk produk patungan dan pentingnya alokasi biaya tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang departementalisasi biaya overhead pembantu (BOP) antara departemen produksi dan departemen pembantu. Terdapat beberapa metode alokasi BOP, yaitu metode alokasi langsung, bertahap, dan timbal balik. Metode alokasi akan mempengaruhi perhitungan tarif BOP per unit atau jam mesin di setiap departemen.
Overhead pabrik alokasi menurut departmenArif Setiawan
Dokumen tersebut membahas konsep alokasi menurut departemen untuk overhead pabrik, termasuk jenis departemen produksi dan jasa, faktor yang dipertimbangkan dalam menentukan departemen, dan metode alokasi biaya tidak langsung antar departemen seperti metode langsung, bertahap, dan aljabar.
ETIKA BISNIS, Lingkungan manajerial, Planning and Strategy ( Perencanaan dan...Kartika Dwi Rachmawati
Dokumen tersebut membahas tentang etika bisnis dan profesi berdasarkan perusahaan, negara, dan individu. Ada 4 jenis etika yang dibahas yaitu etika sosial, etika kerja, etika organisasi, dan etika individu. Standar etika berbeda antar negara dan budaya, contohnya soal pekerja anak. Dokumen ini juga membahas kasus-kasus pelanggaran etika oleh perusahaan farmasi dan supir taksi di New York.
Shalat Jumat adalah salat wajib bagi Muslim laki-laki yang terdiri dari dua rakaat dilanjutkan dengan khutbah, dan membuatnya tidak wajib melaksanakan salat zuhur. Alquran menyebutkan kewajiban melaksanakan salat Jumat.
Dokumen tersebut membahas tentang shalat Jumat, meliputi pengertian dan hukum shalat Jumat, rukun-rukun shalat Jumat dan khutbah Jumat, serta syarat-syarat pelaksanaan khutbah dan sunnah-sunnah sebelum shalat Jumat. Shalat Jumat adalah shalat wajib dua rakaat yang dilakukan setelah khutbah pada hari Jumat bagi laki-laki dewasa dan memenuhi syarat
Shalat Jumat adalah fardu ain bagi muslim laki-laki dewasa yang sehat dan berada di daerah pemukiman. Dilaksanakan pada waktu dzuhur pada hari Jumat. Terdiri dari dua khutbah dan dua rakaat shalat wajib. Memiliki berbagai tata cara pelaksanaan dan hal-hal yang dianjurkan seperti mandi, berpakaian rapi, dan datang tepat waktu ke masjid.
Shalat Jum'at adalah shalat wajib bagi laki-laki muslim dewasa yang sehat dan bermukim. Terdiri atas dua rakaat disertai dua khutbah sebelumnya. Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran akan Allah SWT dan persatuan umat. Dilaksanakan dengan khusyuk dan menghormati proses khutbah.
EFISIENSI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI BERDASARKAN SISTEM ACTIVITY BASED CO...Uofa_Unsada
Skripsi ini membahas tentang perbandingan efisiensi penentuan harga pokok produksi dengan menggunakan sistem Activity Based Costing dibandingkan dengan sistem konvensional pada usaha Batik Solo Karawang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan penentuan harga pokok produksi kedua jenis batik yaitu batik tulis dan batik cap dengan menggunakan kedua sistem tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan
Untuk melihat tulisan lebih jelas, maka silahkan di unduh. Karena tulisan banyak tertimpa dengan efek-efek. Jika kurang jelas, Anda bisa email saya di: amrina7x@gmail.com. Terima kasih telah berkunjung.
Dokumen tersebut membahas tentang penganggaran biaya overhead pabrik perusahaan yang mencakup pengertian budget biaya overhead pabrik, jenis biaya overhead pabrik, bagian-bagian produksi perusahaan, metode alokasi biaya, satuan kegiatan bagian produksi dan pembantu, alokasi dan pembebanan biaya overhead pabrik.
Dokumen tersebut membahas tentang departemenalisasi biaya overhead pabrik, yang merupakan pembagian pabrik menjadi bagian-bagian atau departemen untuk mengalokasikan biaya overhead. Hal ini berguna untuk mengendalikan biaya dan menentukan harga pokok produk dengan lebih tepat. Dokumen ini juga menjelaskan cara menentukan tarif biaya overhead per departemen melalui penyusunan anggaran dan alokasi biaya antar departemen.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, tujuan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran biaya overhead pabrik (BOP). Dokumen juga menjelaskan proses penyusunan anggaran BOP mulai dari penanggung jawab perencanaan biaya, penentuan jumlah biaya, hingga pengawasan BOP. Diakhiri dengan contoh soal perhitungan BOP masing-masing departemen produksi dan jasa setelah
Metode harga pokok proses mengakumulasi biaya berdasarkan lokasi proses produksi. Biaya bahan baku, tenaga kerja, dan overhead dialokasikan ke akun barang dalam proses setiap departemen. Laporan biaya produksi disusun berdasarkan unit produksi ekuivalen dan biaya per unit.
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi biaya tenaga kerja yang mencakup pendefinisian biaya tenaga kerja, perhitungan upah kotor, penetapan tarif biaya overhead pabrik, distribusi biaya upah dan gaji, serta perhitungan harga pokok produksi.
Dokumen tersebut membahas penggolongan biaya overhead pabrik berdasarkan sifat, perilaku, dan hubungannya dengan departemen. Juga dijelaskan langkah-langkah penentuan tarif biaya overhead pabrik meliputi penyusunan anggaran, pemilihan dasar pembebanan, dan perhitungan tarif."
Dokumen ini memberikan penjelasan tentang harga pokok proses (process costing) dan contoh
penyelesaian kasus penghitungan harga pokok produksi dan laporan laba rugi untuk dua perusahaan
yang memproduksi melalui beberapa departemen dengan menggunakan metode harga pokok proses.
Laporan laba rugi segmen yang menggunakan kalkulasi biaya variabel dapat memberikan informasi biaya yang penting untuk mengevaluasi kontribusi masing-masing segmen terhadap kinerja perusahaan secara keseluruhan. Laporan tersebut mengungkapkan bahwa penghapusan lini produk perekam video oleh direktur utama menyebabkan penurunan laba sebesar $55.000 karena lini tersebut sebenarnya memberikan kontribusi positif terhadap perus
Sistem biaya taksiran digunakan untuk mencatat biaya produksi yang dialokasikan ke produk. Dokumen menjelaskan prosedur akuntansi dan contoh pencatatan transaksi biaya taksiran, termasuk jurnal entri untuk mencatat biaya bahan baku, tenaga kerja, overhead pabrik, dan harga pokok taksiran produk antar departemen dan yang dijual. Selisih antara biaya sesungguhnya dengan taksiran dibagikan ke akun-
Dokumen tersebut membahas tentang perhitungan biaya berdasarkan aktivitas dengan menggunakan metode activity based costing (ABC). ABC menelusuri biaya aktivitas dan kemudian ke produk dengan menggunakan penggerak biaya aktivitas berdasarkan unit maupun non unit. Dokumen ini menjelaskan prosedur penerapan ABC serta contoh kasus penerapannya pada perusahaan Amanah Corporation.
Produksi dalam pandangan islam dapat didefinisikan sebagai upaya manusia untuk
menghasilkkan barang dan jasa yang bermanfaat untuk dirinya sendiri dan masyarakat
secara umum, dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada dan melalui usaha
yang halal dan berkah. Dalam pandangan islam, tujuan produksi tidak hanya untuk
memenuhi kebutuhan materi manusia, tetapi juga untuk mencapai tujuan spiritual yang
lebih tinggi. Produksi yang dijalankan oleh umat islam harus mengarah pada kemaslahatan
bersama dan memperkuat tali persaudaraan antar sesama muslim.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Islam menekankan prinsip-prinsip berikut :
Keadilan
1.
Kemaslahatan Bersama
2.
Etika dan Moralitas
3.
Keterkaitan antara Produksi dan Ibadah
4.
2. KONSEP KONSUMSI DALAM ISLAM
Konsumsi dalam pandangan islam adalah suatu aktivitas mengeluarkan harta yang
dilakukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Konsumsi dapat
dilakukan dengan cara yang halal maupun yang haram, oleh karena itu penting
bagi umat islam agar dapat memenuhi kebutuhannyha dengan cara yang halal
dan membawa berkah.
Konsumsi dalam Islam memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan
manusia. Dalam islam, konsumsi yang dilakukan dengan cara yang halal dan baik
akan membawa keberkahan dan mendatangkan rizki yang halal. Sebaliknya
konsumsi yang dilakukan dengan cara yang haram dan tidak baik akan membawa
malapetaka dan kehancuran. IInvestasi dalam pandangan Islam adalah upaya memanfaatkan harta dengan cara
menanamkan modal pada bidang-bidang usaha tertentu dengan harapan memperoleh
keuntungan dan berkembangnya usaha tersebut, sekaligus memberikan manfaat bagi
masyarakat.
Tujuan utama investasi dalam Islam adalah untuk memperoleh keuntungan yang halal
dan bermanfaat secara ekonomi serta dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
Investasi dalam Islam juga diharapkan dapat membantu mendorong pertumbuhan ekonomi
dan mengurangi kemiskinan serta ketimpangan sosial. Selain itu, investasi juga dianggap
sebagai cara untuk menghargai dan memanfaatkan sumber daya yang diberikan oleh Allah
SWT.
PERAN INVESTASI DALAM
MEININGKATKAN KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT
Investasi memiliki peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Berikut adalah beberapa kontribusi investasi dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat:
a. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat melalui Investasi
b. Kontribusi Investasi dalam Menurunkan Tingkat Kemiskinan
c. Peningkatan Kesejahteraan Umum melalui Investasi
4. POTENSI INDUSTRI HALAL
Industri halal memiliki potensi pasar yang besar, terutama di negara-negara mayoritas
Muslim seperti Indonesia, Malaysia, dan Timur Tengah. Selain itu, produk halal juga diminati
oleh konsumen non-Muslim yang mencari produk yang berkualitas, aman dikonsumsi, dan
diproduksi dengan standar yang ketat. Beberapa faktor yang mempengaruhi potensi pasar
industri halal antara lain:
a. Ukuran Pasar Global Industri Halal.
b. Pertumbuhan Pasar Industri Halal.
c. permintaan Masyarakat akan Produk Halal.
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)ritaseptia16
Ijarah adalah akad sewa-menyewa antara pemilik ma’jur (obyek
sewa) dan musta’jir (penyewa) untuk mendapatkan imbalan atas obyek
sewa yang di sewakannya.
2. 2
Perhitungan tarif pembebanan biaya
overhead per departemen
1
Akuntansi BOP
2
3
4
Alokasi biaya overhead departemen
pembantu ke departemen propduksi
Penyusunan anggaran BOP per departemen
3. Departementalisasi BOP
adalah pembagian pabrik ke
dalam bagian-bagian yang
disebut departemen atau
pusat biaya yg dibebani BOP
Departementalisasi BOP
bermanfaat untuk
pengendalian biaya dan
ketelitian penentuan harga
pokok produk
Pengertian
4. o Penyusunan anggaran BOP per
departemen.
o Alokasi BOP departemen pembantu ke
departemen produksi.
o Perhitungan tarif pembebanan BOP per
departemen.
Langkah-langkah Penentuan
Tarif BOP per Departemen
5. LANGKAH – LANGKAH PENENTUAN TARIF
BIAYA OVERHEAD PABRIK PER
DEPARTEMEN
1. Penyusunan Anggaran BOP Per Departemen.
Untuk penentuan tarif BOP tiap departemen perlu disusun
anggaran BOP untuk tiap departemen. Misalnya : jika
produk diolah melalui beberapa tahap proses produksi,
perusahaan akan membentuk lebih dari satu departemen
produksi dan departemen produksi akan membentuk
beberapa departemen pembantu untuk melayani berbagai
kebutuhan departemen produksi.
Dalam penyusunan anggaran BOP, sifat biaya harus
diperhatikan dalam hubungannya dengan pusat biaya atau
departemen ( BOP langsung dan tidang langsung
departemen). BOP tidak langsung departemen
didistribusikan ke departemen – departemen yang
menikmatinya dengan menggunakan dasar pembebanan
yang relevan.Langkah penyusunan anggaran BOP tiap
departemen yang diperlakukan antara lain :
6. Penyusunan anggaran BOP per departemen
dibagi menjadi 4 tahap utama yaitu :
a. Penaksiran BOP langsung departemen atas dasar kapasitas
yang direncanakan untuk tahun anggaran.
Dalam menyusun anggaran BOP di bagi dua yaitu biaya
langsung departemen dan biaya tidak langsung departemen.
Dalam perhitungan tarif BOP per departemen produksi, BOP
tidak langsung departemen ini harus didistribusikan terlebih
dahulu kepada departemen – departemen yang menikmati
manfaatnya.
b. Penaksiran BOP tidak langsung departemen.
Biaya tidak langsung departemen ini didistribusikan kepada
departemen – departemen yang menikmati manfaatnya atas
dasar distribusi tertentu.
7. Biaya tak langsung departemen Dasar distribusi
Biaya deprisiasi gedung Meter persegi luas lantai
Biaya reparasi dan pemeliharaan
gedung
Meter persegi luas lantai
Gaji pengawas departemen Jumlah karyawan
Biaya angkut bahan baku Biaya bahan baku
Pajak bumi dan bangunan Perbandingan harga pokok aktiva
tetap dalam tiap departemen atau
perbandingan meter persegi luas
lantai
8. c. Distribusi BOP tidak langsung departemen ke departemen yang
menikmati manfaatnya.
Untuk penentuan tarif, BOP tak langsung departemen harus di
distribusiakn kepada departemen –departemen yang menikmati
manfaat berdasarkan salah satu distribusi diatas.
d. Penjumlahan BOP per departemen
Menjumlah taksiran BOP langsung dan tidak langsung
departemen dalam tiap-tiap departemen kemudian BOP per
departemen dipisahkan menurut perlakuan hubungannya dengan
perubahan volume kegiatan kedalam BOP tetap dan BOP
variabel
9. ALOKASI BIAYA OVERHEAD PABRIK DEPARTEMEN
PEMBANTU KE DEPARTEMEN PRODUKSI
Setelah anggaran BOP per departemen disusun langkah
berikutnya adalah mengalokasikan BOP departemen pembantu
ke departemen produksi yang menikmati manfaat jasa
departemen pembantu. Alokasi BOP departemen pembantu ke
departemen produksi dapat dilakukan dengan salah satu dari dua
cara berikut yaitu Metode Alokasi Langsung (direct allocation
methods) dan Metode Alokasi Bertahap (step methods) :
1. Metode Alokasi Langsung (Direct allocation methods)
Dalam metode ini, BOP departemen pembantu dialokasikan
ke tiap departemen produksi yang menikmatinya. Metode
alokasi langsung digunakan apabila jasa yang dihasilkan oleh
departemen pembantu hanya dinikmati oleh departemen
produksi saja. Dalam metode ini tidak ada departemen
pembantu yang memanfaatkan jasa departemen pembantu
lain.
10. Metode Alokasi Langsung
o Metode dalam mengalokasikan biaya secara langsung dari
departemen jasa ke departemen produksi
o BOP Departemen Pembantu diasumsikan hanya dinikmati oleh
Departemen Produksi saja.
o Dep Prod I Dept Prod II Dept Pembantu A Dept Pembantu B
11. 2. Metode Alokasi Bertahap (step allocation methods)
Metode bertahap ini digunakan apabila jasa yang dihasilkan
departemen pembantu tidak hanya produksi saja, tetapi juga
dapat dimanfaatkan atau departemen pembantu yang lain.
Misalnya departemen pembangkit listrik yang memasok listrik
yang tidak hanya untuk departemen produksi saja, tetapi juga
untuk departemen pembantu lain. Begitu juga sebaliknya
departemen listrik menerima jasa perbaikan dan perawatan dari
departemen bengkel. Oleh karena itu pada metode ini, sebelum
BOP di dua departemen pembantu tersebut dialokasikan ke
departemen produksi, perlu diadakan alokasi BOP antar
departemen pembantu yang saling menikmati jasa tersebut.
Sehingga alokasi BOP dari departemen pembantu ke
departemen produksi dilakukan secara bertahap, dengan terlebih
dahulu mengalokasikan BOP antar departemen pembantu yang
baru kemudian dilanjutkan dengan mengalokasikan BOP
departemen pembantu ke departemen produksi.
12. Metode Alokasi Bertahap (step allocation methods)
dibagi menjadi dua kelompok
Metode alokasi yg memperhitungkan transfer jasa
timbal balik antar departemen pembantu :
- Metode Alokasi Kontinyu
- Metode Aljabar
Metode Alokasi yg tidak memperhitungkan transfer jasa
timbal balik antar departemen pembantu :
- Metode Urutan Alokasi yg diatur
13. Metode Alokasi Bertahap
o Metode pengalokasian biaya dari departemen jasa ke
departemen produksi secara bertahap
o Jasa pada Dept Pembantu akan dialokasikan ke Departemen
Pembantu & Produksi tetapi jika alokasi ke Dept Pembantu
tidak material akan diabaikan
o Dep Prod I Dept Prod II Dept Pembantu A Dept Pembantu B
14. Metode Alokasi Timbal Balik
o Biaya Departemen Pembantu akan dialokasikan ke
Departemen Pembantu yang lain dan ke Departemen Produksi.
o Dep Prod I Dept Prod II Dept Pembantu A Dept Pembantu B
15. Metode Alokasi Langsung
o PT. KARIMATA mempunyai 2 Departemen Produksi yaitu Dept I & Dept II
dan Dept Pemb A & B
o Anggaran BOP untuk periode waktu ttt adalah sbb :
Taksiran Jasa Departemen Pembantu yang dinikmati oleh Dept Produksi :
Ditanya :
a. Hitung BOP Dept Produksi stlh mendapat alokasi dari Dept Pembantu
b. Hitung Tarif BOP per Unit Jika Dasar Pembebanan yg dipakai Dept 1 adalah Jam Mesin
dengan jumlah yang dianggarkan 10.000 jam mesin dan Dept 2 menggunakan dasar
pembebanan Unit Produksi, jumlah yang dianggarkan 20.000 unit.
Dept Jml Anggaran BOP
I 60.000,-
II 80.000,-
A 50.000,-
B 40.000,-
Dept Pembantu Dept I Dept II
A 60% 40%
B 75% 25%
16. Metode Alokasi Langsung
o Tarif BOP = 120.000 110.000
10.000 20.000
= 12/jm 5,5/unit
Keterangan D.Prod I D.Prod II D.Pemb A D.Pemb B
BOP sblm Alokasi 60.000 80.000 50.000 40.000
Alokasi BOP Dept A 30.000 20.000 (50.000) -
Alokasi BOP Dept B 30.000 10.000 - (40.000)
BOP Setelah Alokasi 120.000 110.000 0 0
19. o Jika diantara departemen pembantu terdapat transfer jasa secara timbal
balik dan di dalam pembuatan tarif biaya overhead transfer jasa ini akan
diperhitungkan maka perlu dilakukan alokasi biaya overhead antar
departemen pembantu, sebelum biaya overhead departemen pembantu
akhirnya dialokasikan seluruhnya ke departemen produksi.
o Distribusi biaya overhead merupakan pembagian biaya overhead tidak
langsung departemen kepada departemen-departemen yang menikmati
manfaatnya baik departemen produksi maupun departemen pembantu.
o Alokasi biaya merupakan pembagian biaya overhead departemen
pembantu ke departemen produksi atau dari departemen pembantu ke
departemen pembantu lainnya dan departemen produksi.
o Pembebanan biaya merupakan pembagian biaya overhead pabrik di
departemen produksi kepada produk.
METODE ALOKASI BERTAHAP YANG
MEMPERHITUNGKAN JASA TIMBAL BALIK
ANTAR DEPARTEMEN PEMBANTU
20.
21.
22.
23. Dalam praktik, metode alokasi kontinu dan metode
aljabar seringkali menimbulkan kesulitan dalam
perhitungan apabila perusahaan memiliki
departemen pembantu yang banyak.
METODE ALOKASI BERTAHAP YANG TIDAK
MEMPERHITUNGKAN JASA TIMBAL BALIK
ANTAR DEPARTEMEN PEMBANTU