1. Bagaimana struktur benih Kedelai (Glycine max), Jagung (Zea mays), Kacang Tanah (Arachis hypogaea), dan Padi (Oryza sativa)?
2. Apa saja tipe perkecambahan benih Kedelai (Glycine max), Jagung (Zea mays), Kacang Tanah (Arachis hypogaea), dan Padi (Oryza sativa)?
Transpirasi adalah proses pengeluaran uap air yang telah dikumpulkan melalui daun. Meskipun uap dikembalikan dengan cara menyiraminya tapi bila sirkulasi udara di sekeliling tanaman tidak baik, tanaman akhirnya akan merana dan akhirnya akan mati. Transpirasi tanaman dapat menciptakan lingkungan di sekelilingnya menjadi lembap sebagai akibat penguapan dari permukaan daun. Air berasal dari tanah melalui batang dan dahan-dahan dan akhirnya menguap melalui daun (Luwiharto, 1918: 12).
Hara tanah yang diangkut tanaman oleh transpirasi melalui proses yang disebut 'active transport' yang lajunya tergantung pada konsentrasi unsur-unsur hara dalam tanah serta laju transpirasi tersebut. Di samping itu, laju fotosintesis tergantung pada pembukaan stomata tempat CO, masuk ke dalam daun sedangkan pembukaan stomata (stomata laperture) tergantung pada ketersediaan air dalam tanah (Handoko, 2008: 49).
Tumbuhan mempunyai kemampuan untuk mengatur transpirasinya, antara lain dengan menutup stomatanya, menggulung daunnya dan menggugurkan daunnya pada waktu musim kering. Tumbuhan yang tumbuh di daerah kering sering mempunyai adaptasi morfologis, misalnya lapisan kutikula yang tebal di permukaan daun, rambut yang menutupi permukaan daun dan batang serta reduksi permukaan. Dengan adaptasi fisiologis dan morfologis itu transpirasi tumbuhan di daerah yang kering lebih kecil daripada di daerah yang basah (Hardjono, 2012: 12).
Berdasarkan hasil yang telah didapatkan, intensitas cahaya mempengaruhi kecepatan transpirasi pada tanaman pacar air. Semakin tinggi intensitas cahaya, maka semakin cepat laju transpirasinya dan begitu juga sebaliknya. Semakin rendah intensitas cahaya, maka semakin lambat laju transpirasi pada pacar air.
1. Bagaimana struktur benih Kedelai (Glycine max), Jagung (Zea mays), Kacang Tanah (Arachis hypogaea), dan Padi (Oryza sativa)?
2. Apa saja tipe perkecambahan benih Kedelai (Glycine max), Jagung (Zea mays), Kacang Tanah (Arachis hypogaea), dan Padi (Oryza sativa)?
Transpirasi adalah proses pengeluaran uap air yang telah dikumpulkan melalui daun. Meskipun uap dikembalikan dengan cara menyiraminya tapi bila sirkulasi udara di sekeliling tanaman tidak baik, tanaman akhirnya akan merana dan akhirnya akan mati. Transpirasi tanaman dapat menciptakan lingkungan di sekelilingnya menjadi lembap sebagai akibat penguapan dari permukaan daun. Air berasal dari tanah melalui batang dan dahan-dahan dan akhirnya menguap melalui daun (Luwiharto, 1918: 12).
Hara tanah yang diangkut tanaman oleh transpirasi melalui proses yang disebut 'active transport' yang lajunya tergantung pada konsentrasi unsur-unsur hara dalam tanah serta laju transpirasi tersebut. Di samping itu, laju fotosintesis tergantung pada pembukaan stomata tempat CO, masuk ke dalam daun sedangkan pembukaan stomata (stomata laperture) tergantung pada ketersediaan air dalam tanah (Handoko, 2008: 49).
Tumbuhan mempunyai kemampuan untuk mengatur transpirasinya, antara lain dengan menutup stomatanya, menggulung daunnya dan menggugurkan daunnya pada waktu musim kering. Tumbuhan yang tumbuh di daerah kering sering mempunyai adaptasi morfologis, misalnya lapisan kutikula yang tebal di permukaan daun, rambut yang menutupi permukaan daun dan batang serta reduksi permukaan. Dengan adaptasi fisiologis dan morfologis itu transpirasi tumbuhan di daerah yang kering lebih kecil daripada di daerah yang basah (Hardjono, 2012: 12).
Berdasarkan hasil yang telah didapatkan, intensitas cahaya mempengaruhi kecepatan transpirasi pada tanaman pacar air. Semakin tinggi intensitas cahaya, maka semakin cepat laju transpirasinya dan begitu juga sebaliknya. Semakin rendah intensitas cahaya, maka semakin lambat laju transpirasi pada pacar air.
Manggasangat digemari dimasyarakat untuk ditanam baik dalam skala kecil maupun skala besar. selain bernilai ekonomi, pohon mangga berguna untuk penghijauan lingkungan, buah manggasendirimempunyai banyak manfaat dan nilai gizi yang tinggi bagi manusia.Namun dalam menentukan pohon mangga yang akan ditanam, masyarakat masih menggunakan metode menerka jenis pohon yang akan ditanamnya. Karena itu masyarakat kadang tertipu dengan pohon mangga yang ditanam,dikarenakan pohon mangga mempunyai banyak jenis yang berbeda. Mangga yang dikaji dalam penelitian ini adalah mangga golek, gadung, gedong gincu, dan podang yang ada di Bojonegoro.
Dormansi merupakan terhambatnya proses metabolisme dalam biji dan merupakan masa istirahat biji sehingga proses perkecambahan tidak dapat terjadi, yang disebabkan karena adanya pengaruh dari dalam dan luar biji
Pengujian daya kecambah adalah mengecambahkan benih pada kondisi yang sesuai untuk kebutuhan perkecambahan benih tersebut, lalu menghitung presentase daya berkecambahnya
Laporan Fisologi Tumbuhan X Pengaruh AIA Terhadap Proses Absisi Daun Coleus sp.UNESA
Â
Hormon tanaman adalah suatu senyawa organik yang disintesis dalam suatu bagian tanaman dan kemudian diangkut ke bagian tanaman yang lain. Hormon harus ditranslokasikan di dalam tubuh tanaman. Auksin yang ditemukan oleh went, sekarang dikenal sebagai asam indol-asetat (indole 3-asetic acid, disingkat IAA). Beberapa ahli yakin bahwa hormon auksin yang sebenarnya, atau IAA diidentikkan dengan auksin. Walaupun demikian, tanaman mengandung 2 senyawa lain yang pengaruhnya terhadap tanaman sama dengan IAA dan selayaknya juga digolongkan sebagai auksin. Berbeda dengan pergerakan gula, ion, dan bahan terlarut lainnya. IAA biasanya tidak diangkut melalui pembuluh floem dan tidak juga melalui xylem. IAA diangkut melalui saluran pembuluh jika diaplikasikan pada permukaan daun yang cukup dewasa yang telah mengekspor gula, tetapi pengangkutan IAA secara normal dalam batang dan tangkai daun adalah dari daun muda dan melalui sel-sel hidup lainnya termasuk floem parenkim dan sel-sel parenkima yang mengelilingi jaringan pembuluh (Lakitan, 1996).
Hormon auksin diproduksi secara endogen pada bagian pucuk tanaman. Dominasi apikal biasanya ditandai dengan pertumbuhan vegetatif tanaman seperti, pertumbuhan akar, batang dan daun. Dominasi apikal dapat dikurangi dengan mendorong bagian pucuk tumbuhan sehingga produksi auksin yang disintesis pada pucuk akan terhambat bahkan terhenti. Hal ini akan mendorong pertumbuhan tunas lateral (ketiak daun) (Hopkins, 1995). Auksin yang terhenti dapat digantikan dengan beberapa jenis hormon IAA yang berfungsi dengan Lanolin untuk mengetahui pertumbuhan lateralnya (Paponov et al., 2008).
Kesimpulan
Absisi daun pada daun yang diberi lanolin + AIA lebih lambat dibandingkan dengan absisi daun yang diolesi lanolin saja. Pengaruh AIA terhadap proses absisi daun yang menghambat proses absisi daun. Juga semakin bawah letak daun maka semakin cepat pula proses absisi daunnya.
Kesimpulan
Absisi daun pada daun yang diberi lanolin + AIA l
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...UNESA
Â
1. Ada 145 botol media steril yang dihasilkan dari praktikum pembutan media MS (Murashige & Skoog), yaitu media A sejumlah 47 botol, media B sejumlah 50 botol, dan media C sejumlah 48 botol, dan tidak ada yang mengalami kontaminasi.
2. Pada eksplan embrio Kacang Tanah (Arachis hypogaea) yang ditanam pada botol media MS (Murashige & Skoog) ada 3 eksplan dan semuanya mengalami kontaminasi bakteri yang dapat dilihat dari warna akar dan tunas kacang tanah yang berwarna jingga.
3. Faktor-faktor penyebab kontaminasi dalam kultur jaringan pada praktikum ini adalah:
- Organisme kecil yang masuk ke dalam media berupa bakteri
- Botol kultur atau alat-alat tanam yang kurang steril
- Lingkungan kerja dan ruang kultur yang kotor
- Kecerobohan dalam pelaksanaan
Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...UNESA
Â
Senyawa organik menyimpan energi dalam susunan atomnya. Dengan bantuan enzim, sel secara sistematik merombak molekul organik kompleks yang kaya akan energi potensial menjadi produk limbah yang berenergi lebih rendah. Sebagian energi yang diambil dari simpanan kimiawi dapat digunakan untuk melakukan kerja; sisanya dilepas sebagai panas. Jalur metabolisme yang melepaskan energi simpanan dengan cara memecah molekul kompleks disebut jalur katabolik. Suatu proses katabolik, fermentasi, merupakan perombakan parsial gula yang terjadi tanpa bantuan oksigen. Akan tetapi, jalur katabolik yang paling umum dan paling efisien ialah respirasi seluler, di mana oksigen dikonsumsi sebagai reaktan bersama-sama dengan bahan bakar organik.
Dalam sel eukariotik, mitokondria mewadahi sebagian besar perlengkapan metabolik yang digunakan untuk respirasi seluler. Walau sangat berbeda mekanismenya, respirasi pada prisipnya serupa dengan pembakaran bensin dalam mesin mobil setelah oksigen dicampiur dengan bahan bakar (hidrokarbon). Makanan merupakan bahan bakar untuk respirasi, dan buangannya adalah karbon dioksida dan air (Campbell dkk., 2002: 159).
Proses keseluruhan dapat dirangkum sebagai berikut:
C6H12O6 + 6O2 → 6CO2 + 6H2O + ATP
glukosa oksigen karbon dioksida air energi
Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang telah didapatkan, semakin rendah suhu, maka semakin lambat laju respirasi, begitu pula dengan semakin tinggi suhu maka semakin cepat cepat laju respirasi.
Manggasangat digemari dimasyarakat untuk ditanam baik dalam skala kecil maupun skala besar. selain bernilai ekonomi, pohon mangga berguna untuk penghijauan lingkungan, buah manggasendirimempunyai banyak manfaat dan nilai gizi yang tinggi bagi manusia.Namun dalam menentukan pohon mangga yang akan ditanam, masyarakat masih menggunakan metode menerka jenis pohon yang akan ditanamnya. Karena itu masyarakat kadang tertipu dengan pohon mangga yang ditanam,dikarenakan pohon mangga mempunyai banyak jenis yang berbeda. Mangga yang dikaji dalam penelitian ini adalah mangga golek, gadung, gedong gincu, dan podang yang ada di Bojonegoro.
Dormansi merupakan terhambatnya proses metabolisme dalam biji dan merupakan masa istirahat biji sehingga proses perkecambahan tidak dapat terjadi, yang disebabkan karena adanya pengaruh dari dalam dan luar biji
Pengujian daya kecambah adalah mengecambahkan benih pada kondisi yang sesuai untuk kebutuhan perkecambahan benih tersebut, lalu menghitung presentase daya berkecambahnya
Laporan Fisologi Tumbuhan X Pengaruh AIA Terhadap Proses Absisi Daun Coleus sp.UNESA
Â
Hormon tanaman adalah suatu senyawa organik yang disintesis dalam suatu bagian tanaman dan kemudian diangkut ke bagian tanaman yang lain. Hormon harus ditranslokasikan di dalam tubuh tanaman. Auksin yang ditemukan oleh went, sekarang dikenal sebagai asam indol-asetat (indole 3-asetic acid, disingkat IAA). Beberapa ahli yakin bahwa hormon auksin yang sebenarnya, atau IAA diidentikkan dengan auksin. Walaupun demikian, tanaman mengandung 2 senyawa lain yang pengaruhnya terhadap tanaman sama dengan IAA dan selayaknya juga digolongkan sebagai auksin. Berbeda dengan pergerakan gula, ion, dan bahan terlarut lainnya. IAA biasanya tidak diangkut melalui pembuluh floem dan tidak juga melalui xylem. IAA diangkut melalui saluran pembuluh jika diaplikasikan pada permukaan daun yang cukup dewasa yang telah mengekspor gula, tetapi pengangkutan IAA secara normal dalam batang dan tangkai daun adalah dari daun muda dan melalui sel-sel hidup lainnya termasuk floem parenkim dan sel-sel parenkima yang mengelilingi jaringan pembuluh (Lakitan, 1996).
Hormon auksin diproduksi secara endogen pada bagian pucuk tanaman. Dominasi apikal biasanya ditandai dengan pertumbuhan vegetatif tanaman seperti, pertumbuhan akar, batang dan daun. Dominasi apikal dapat dikurangi dengan mendorong bagian pucuk tumbuhan sehingga produksi auksin yang disintesis pada pucuk akan terhambat bahkan terhenti. Hal ini akan mendorong pertumbuhan tunas lateral (ketiak daun) (Hopkins, 1995). Auksin yang terhenti dapat digantikan dengan beberapa jenis hormon IAA yang berfungsi dengan Lanolin untuk mengetahui pertumbuhan lateralnya (Paponov et al., 2008).
Kesimpulan
Absisi daun pada daun yang diberi lanolin + AIA lebih lambat dibandingkan dengan absisi daun yang diolesi lanolin saja. Pengaruh AIA terhadap proses absisi daun yang menghambat proses absisi daun. Juga semakin bawah letak daun maka semakin cepat pula proses absisi daunnya.
Kesimpulan
Absisi daun pada daun yang diberi lanolin + AIA l
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...UNESA
Â
1. Ada 145 botol media steril yang dihasilkan dari praktikum pembutan media MS (Murashige & Skoog), yaitu media A sejumlah 47 botol, media B sejumlah 50 botol, dan media C sejumlah 48 botol, dan tidak ada yang mengalami kontaminasi.
2. Pada eksplan embrio Kacang Tanah (Arachis hypogaea) yang ditanam pada botol media MS (Murashige & Skoog) ada 3 eksplan dan semuanya mengalami kontaminasi bakteri yang dapat dilihat dari warna akar dan tunas kacang tanah yang berwarna jingga.
3. Faktor-faktor penyebab kontaminasi dalam kultur jaringan pada praktikum ini adalah:
- Organisme kecil yang masuk ke dalam media berupa bakteri
- Botol kultur atau alat-alat tanam yang kurang steril
- Lingkungan kerja dan ruang kultur yang kotor
- Kecerobohan dalam pelaksanaan
Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...UNESA
Â
Senyawa organik menyimpan energi dalam susunan atomnya. Dengan bantuan enzim, sel secara sistematik merombak molekul organik kompleks yang kaya akan energi potensial menjadi produk limbah yang berenergi lebih rendah. Sebagian energi yang diambil dari simpanan kimiawi dapat digunakan untuk melakukan kerja; sisanya dilepas sebagai panas. Jalur metabolisme yang melepaskan energi simpanan dengan cara memecah molekul kompleks disebut jalur katabolik. Suatu proses katabolik, fermentasi, merupakan perombakan parsial gula yang terjadi tanpa bantuan oksigen. Akan tetapi, jalur katabolik yang paling umum dan paling efisien ialah respirasi seluler, di mana oksigen dikonsumsi sebagai reaktan bersama-sama dengan bahan bakar organik.
Dalam sel eukariotik, mitokondria mewadahi sebagian besar perlengkapan metabolik yang digunakan untuk respirasi seluler. Walau sangat berbeda mekanismenya, respirasi pada prisipnya serupa dengan pembakaran bensin dalam mesin mobil setelah oksigen dicampiur dengan bahan bakar (hidrokarbon). Makanan merupakan bahan bakar untuk respirasi, dan buangannya adalah karbon dioksida dan air (Campbell dkk., 2002: 159).
Proses keseluruhan dapat dirangkum sebagai berikut:
C6H12O6 + 6O2 → 6CO2 + 6H2O + ATP
glukosa oksigen karbon dioksida air energi
Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang telah didapatkan, semakin rendah suhu, maka semakin lambat laju respirasi, begitu pula dengan semakin tinggi suhu maka semakin cepat cepat laju respirasi.
Powerpoint keanekaragaman hayati bab2 kelas x semester 1 meliputi pengertian, jenis-jenis keanekaragaman hayati, persebaran keanekaragaman hayati di Indonesia, dan klasifikasi keanekaragaman hayati.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
Â
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Â
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
3. Pengertian
Perkecambahan ad: Rangkaian proses yang
diawali dengan hidrasi (penyerapan air) oleh
benih dan diakhiri dengan munculnya poros
embrio (umumnya akar) dari kulit benih
Pada benih-benih tanaman pangan:
Perkecambahan  agak simpel
Pada tumbuhhan ttt  kompleks, melibatkan
pematangan embrio (karene biji telah
terlepas saat embrio masih kecil) Example:
Fraxinus
5. Tahap-tahap perkecambahan benih
1. Imbibisi (penyerapan air)
• Hidrasi
• Fase I (imbibisi cepat/meningkat)
• Fase II fase plateau
• Penyerapan meningkat kembali setelah
akar muncul (berkecambah) Fase III
6. Tahap-tahap perkecambahan benih
2. Peningkatan aktivitas metabolisme
• Peningkatan respirasi
• Aktivasi organel-organel (mitokondria, inti dan
polyribosom)
• Selama hidrasi penurunan inhibitor
perkecambahan (ABA, senyawa fenolik)
• Reaktivasi enzim2 siklus Krebs dan sintesis
enzim2 baru
• Mengaktifkan embrio (signal perkecambahan)
7. Tahap-tahap perkecambahan benih
3. Pemecahan kulit biji dan pemunculan akar
• Menandai akhir fase II
• Memasuki awal fase III
• Benih yang dorman akan berhenti sampai
Fase II dan tidak memasuki fase III
• Melibatkan tekanan turgor dan pelemahan
dinding sel
• Tudung akar berperan penting
9. Mobilisasi cadangan makanan biji
Menandai awal fase III
• Energi
• Bahan pembentuk molekulmakro
• Fase tumbuh hiterotrop
• Pembelahan dan pembesaran sel yang cepat
• Perlu cukup air dan energi (ATP)
• Respirasi tinggi
• Ensim2 untuk hidrolisis cadangan makanan
• Berakhir saat muncul daun dan berfotosintesis
12. Poros embrio  Perkecambahan
Hormon dari poros embrio bergerak menuju
kotiledon dan memacu aktivitas enzim-enzim
hidrolisis
•Lipase
•Protease
•Amilase
13. TIPE-TIPE PERKECAMBAHAN
Epigeal
munculnya radikel diikuti
dengan Memanjangnya
hipokotil secara keseluruhan
dan membawa serta kotiledon
dan plumula ke atas
permukaan tanah.
Hipogeal
apabila terjadi pembentangan
ruas batang teratas (epikotil)
sehingga daun lembaga ikut
tertarik ke atas tanah, tetapi
kotiledon tetap di bawah
tanah. Misalnya pada biji
kacang kapri (Pisum sativum),
14. DORMANSI BIJI
 Dormansi Primer: Terjadi karena faktor yang ada
selama perkembangan biji
• Karena kulit biji (Coat related dormancy)
• Embrio (Embryo related dormancy)
• Immature seed
 Dormansi Sekunder: Karena faktor yang
terdapat setelah biji terlepas dari induknya
(berkaitan dengan peningkatan kandungan ABA)
•AFTERRIPENING
•CHILLING