Dokumen tersebut membahas tentang kas dan setara kas menurut PSAK 2. Kas dan setara kas merupakan aset lancar yang terdiri dari kas, simpanan di bank, dan investasi jangka pendek lainnya yang sangat likuid dan mudah dikonversi menjadi kas dalam jumlah yang dapat ditentukan dan memiliki risiko perubahan nilai yang tidak signifikan. Dokumen juga menjelaskan pengendalian, pencatatan, dan penyajian kas s
2. Tujuan pembelajaran :
A. Kas dan
Setara Kas
B. Kas Kecil
C.
Rekonsiliasi
Bank
D. Penyajian
E. Pengungkapan
3. Definisi
Kas : alat tukar yang dimiliki
perusahaan dan siap digunakan
dalam transaksi perusahaan.
■ Uang kertas
■ Uang logam
■ Cek kontan yang belum disetorkan
■ Simpanan giro
■ Cek perjalanan
■ Bank draft
Setara kas : investasi yang bersifat likuid,
berjangka pendek dan yang dengan cepat
dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu
tanpa menghadapi risiko perubahan nilai
yang signifikan.
Ex:
Deposito yang jatuh temponya ≤ 3 bulan
• Deposito yang jatuh temponya > 3 bulan
• Perangko dan meterai
• Kas bon atau uang muka
• Cek kosong
• Giro mundur / Bilyet Giro
4. Pengendalian Kas
■ Harus ada kroscek dan control dari pihak lain, sehingga penyalanggunaan wewenang
dapat dihindari.
■ Penggunaan brankas untuk menyimpan kas atau di ruang tertutup dengan akses terbatas.
■ Penerimaan dan pengeluaran kas menggunakan rekening yang berbeda.
■ Pengeluaran uang dilakukan melalui bank dan menggunakan cek.
■ Penerimaan kas dilakukan melalui bank.
■ Penggunaan system imprest kas kecil.
■ Rekonsiliasi antara pencatatan perusahaan dengan rekening koran bank.
5. Kas Kecil : uang tunai yang
disediakan perusahaan untuk
membayar pengeluaran yang
jumlahnya relative kecil, rutin, dan
tidak ekonomis bila dibayar
dengan cek atau giro.
• Biaya tiket tol
• Biaya parkir kendaraan
• Biaya tambal ban dan
menambah angin ban
kendaraan
• Biaya perbaikan kecil bangunan
kantor
• Biaya bahan bakar kendaraan
• Biaya reparasi computer dan
printer
• dll
Kas Kecil
6. Metode Pencatatan Kas Kecil
Metode Imprest Metode Fluktuasi
Metode pengisian dan pengendalian kas kecil di
mana jumlah kas kecil selalu tetap dari waktu ke
waktu.
Metode pencatatan dan pengendalian kas kecil di
mana jumlah kas kecil akan selalu berubah karena
pengisian Kembali kas kecil selalu sama dari waktu
ke waktu.
Tidak memerlukan pencatatan (ayat jurnal) atas
setiap transaksi yang terjadi.
Mengharuskan pencatatan (ayat jurnal) atas setiap
transaksi yang terjadi.
7. Selisih Kas
Untuk meminimalkan terjadinya kecurangan atas pengelolaan
kas, setiap perusahaan secara berkala harus melakukan cash
opname yaitu menghitung fisik kas (kecil) dan
membandingkannya dengan saldo kas (kecil) yang ada di
buku besar.
8. Rekonsiliasi Bank
■ Rekonsiliasi Bank : upaya untuk mencari penyebab perbedaan saldo kas menurut catatan
perusahaan dan menurut catatan bank yang dilaporkan dalam bentuk rekening koran.
■ Penyebab perbedaan antara saldo kas menurut perusahaan dan bank sbb:
1. Setoran dalam perjalanan
2. Cek yang beredar
3. Cek kosong
4. Penagihan oleh bank yang belum diketahui oleh perusahaan
5. Jasa giro
6. Beban bunga dan administrasi
7. Kesalahan-kesalahan
9. Setoran dalam perjalanan : uang
yang telah diterima perusahaan
tetapi karena berbagai hal, pihak
bank belum dapat dikirimkan dan
belum diakui sebagai setoran.
Perusahaan sudah terlanjur dicatat
sebagai penerimaan kas tetapi
oleh bank belum dicatat/diakui.
Setoran dalam
perjalanan
10. Cek yang beredar : cek yang telah
dikeluarkan dan diserahkan
perusahaan untuk membayar
sesuatu dan telah diserahkan
kepada pihak yang berhak
menerimanya tetapi hingga
tanggal laporan posisi keuangan
belum dicairkan oleh
pemegangnya.
Perusahaan telah terlanjur diakui
sebagai pengeluaran kas tetapi
oleh bank belum dicatat dan diakui
sebagai pengeluaran kas.
Cek yang
beredar
11. Cek kosong : cek yang dananya
tidak tersedia dalam rekening giro
atau dana yang tersedia dalam
rekening giro tidak sebesar nilai
yang harus ditarik sehingga
dananya tidak mencukupi.
Cek kosong merupakan salah satu
penyebab perbedaan saldo kas di
bank menurut perusahaan dan
menurut bank karena pada saat
perusahaan menerima cek atau
giro mundur dari pelanggannya
langsung dicatat dan diakui
sebagai penerimaan kas.
Cek Kosong
12. Inkaso : layanan bank untuk
penagihan pembayaran atas surat
berharga kepada pihak ketiga di
tempat atau kota lain di dalam
negeri.
Surat berharga yang dapat
diproses:
• Wesel
• Cek
• Bilyet giro
• Kuitansi
• Surat promes
• Hadiah undian
Penagihan oleh bank yang belum
diketahui oleh perusahaan
13. Jasa giro : bunga yang diberikan
kepada nasabah bank atas
simpanan uangnya di rekening giro
suatu bank.
Biasanya perusahaan pemilik
rekening giro baru mengetahuinya
setelah menerima rekening koran
dari bank tersebut.
Jasa Giro
14. Beban bunga dan administasi
perbankan : beban bunga dan
administrasi yang dikenakan
karena menggunakan fasilitas
perbankan tertentu.
Biasanya perusahaan pemilik
rekening giro baru mengetahuinya
setelah menerima rekening koran
dari bank tersebut.
Beban Bunga dan
Administrasi
15. Kesalahan-kesalahan : berbagai
kesalahan yang mungkin dilakukan
oleh kedua belah pihak, baik
perusahaan maupun pihak bank.
Berbagai kesalahan tersebut dapat
dibuat oleh karyawan perusahaan
maupun oleh karyawan bank.
Kesalahan-kesalahan
16. Kas dalam laporan posisi
keuangan disajikan dalam
kelompok asset lancar diurutan
paling atas.
Pengungkapan kas dalam
laporan keuangan meliputi
pengungkapan kebijakan
akuntansi dan informasi rincian
kas yang dimiliki perusahaan.
Penyajian Pengungkapan
17. Laporan posisi keuangan :
daftar terstruktur yang
menunjukkan posisi sumber
daya yang dimiliki perusahaan
serta informasi dari mana
sumber daya tersebut
diperoleh.
• Aset
• Liabilitas/Kewajiban
• Ekuitas
Laporan Posisi
Keuangan
18. Laporan Posisi Keuangan
31 Desember 2015
Aset Lancar Liabilitas Jangka
Pendek
Aset Tidak Lancar Liabilitas Jangka
Panjang
Ekuitas
Laporan Posisi Keuangan
31 Desember 2015
Aset
Liabilitas
Ekuitas
Bentuk Akun Bentuk Laporan
19. Laporan arus kas : laporan tentang
aliran keluar masuknya kas
perusahaan selama periode
tertentu beserta penjelasan
tentang sumber penerimaan dan
pengeluaran kas tersebut.
Tujuan Laporan Arus Kas :
• Menilai kemampuan perusahaan
untuk menghasilkan arus kas bersih
masa depan.
• Menlai kemampuan perusahaan
memenuhi kewajibannya.
• Menilai alas an perbedaan antara
laba bersih dan penerimaan serta
pembayaran kas.
• Menilai pengaruh posisi keuangan
perusahaan dari transaksi investasi
dan pendanaan kas serta non kas
selama periode tertentu.
Laporan Arus Kas
20. Format Laporan Arus kas
Sumber Arus Kas Penerimaan Pengeluaran
Aktivitas Operasi Penjualan Produk
Pendapatan Lain-lain
Pembelian Bahan/Barang Dagang
Pembayaran Beban Tenaga Kerja
Pembayaran Beban Overhead
Pembayaran Beban Pemasaran
Pembayaran Beban Administrasi &
Umum
Pembayaran Beban Lain-lain
Aktivitas Investasi Penjualan Gedung
Penjualan Mesin
Penjualan Kendaraan
Penjualan Tanah
Penjualan Surat Berharga
dll
Pembelian/Pembangunan Gedung
Pembelian Mesin
Pembelian Kendaraan
Pembelian Tanah
Pembelian Surat Berharga
dll
Aktivitas Pendanaan Penerbitan Saham
Penerbitan Obligasi
Penerbitan Promes/Wesel
dll
Pembayaran Deviden
Pelunasan Obligasi/Promes/Wesel
dll
21. Metode Langsung : metode penyusunan
laporan arus kas yang merinci arus kas
masuk dari aktivitas operasi dan arus kas
keluar dari aktivitas operasi.
+ Kas diterima dari aktivitas operasi
- Kas dikeluarkan untuk aktivitas operasi
= Kas bersih dari aktivitas operasi
Metode Tidak Langsung : metode
penyusunan laporan arus kas yang
merekonsiliasi antara laba yang dilaporkan
dan arus kas.
+ Laba bersih
± Penyesuaian terhadap laba bersih
= Kas bersih dari aktivitas operasi
Metode Penyusunan
Laporan Arus Kas
22. Contoh Pencatatan dan pengelolaan kas
kecil
■ Pada awal Februari tahun 2017, Manajer Keuangan PT Mitra Lestari membentuk dana kas
kecil yang akan digunakan untuk membayar pengeluaran tunai yang tidak besar
jumlahnya dan sering terjadi. Manajemen perusahaan menetapkan dana kas kecil yang
dibentuk sebesar Rp2.500.000 yang akan diisi Kembali pada tanggal 1 dan 16 setiap
bulannya.
■ Selama bulan Februari 2017, transaksi PT Mitra Lestari yang menggunakan kas kecil
adalah sebagai berikut:
■ 4/2/2017 Membeli materai dan perangko seharga Rp260.000
■ 10/2/2017 Membayar beban perawatan kendaraan sebesar Rp1.600.000
■ 12/2/2017 Membeli bahan bakar minyak bagi kendaraan perusahaan seharga Rp275.000
■ 17/2/2017 Membayar beban perbaikan tiga unit computer kantor sebesar Rp1.250.000
■ 25/2/2017 Membeli perlengkapan (alat tulis kantor) seharga Rp320.000
■ 27/2/2017 Membeli printer seharga Rp770.000