Rpp kelas vi semester 1 perkembangbiakan makhluk hidupRachmah Safitri
Materi ini tentang Proses pertumbuhan dan perkembangan manusia dari bayi dsampai lanjut usia. dan ciri primer dan sekunder pada anak laki-laki dan perempuan
Rpp kelas vi semester 1 perkembangbiakan makhluk hidupRachmah Safitri
Materi ini tentang Proses pertumbuhan dan perkembangan manusia dari bayi dsampai lanjut usia. dan ciri primer dan sekunder pada anak laki-laki dan perempuan
Keterampilan proses memformulasi hipotesiis, mengontrol variabel, membuat definisi operasional, menginterpretasi data.
Mata kuliah Pembelajaran IPA di SD. Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotor. Belajar selalu berkenaan dengan perubahan pada individu yang harus melalui proses tertentu yang dipengaruhi oleh factor dari dalam diri dan diluar individu. Gagne mendefinisikan belajar sebagai proses perubahan tingkah laku yang meliputi perubahan kecenderungan manusia seperti sikap, minat, atau nilai dan perubahan kemampuannya yakni peningkatan kemampuan untuk melakukan berbagai jenis kinerja. Belajar menurut Skinner (1958) dalam Sagala (2011, hlm.14) adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif. Belajar juga dipahami sebagai suatu perilaku, pada saat orang belajar, maka respon yang didapatkannya akan menjadi lebih baik. Begitu pun sebaliknya, bila ia tidak belajar maka respon yang akan diterima menurun. Jadi belajar ialah suatu perubahan dalam peluang atau kemungkinan terjadinya respon. Berdasarakan pandangan dari para ahli maka dapat diambil kesimpulan bahwa belajar yaitu proses pengembangan aspek-aspek dalam diri sehingga terjadi perubahan atau peningkatan kemampuan dalam aspek-aspek tersebut. Proses ini terjadi melalui respon yang diterima oleh diri lalu diproses menjadi sebuah pengetahuan atau penguasaan.
UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE REALITA PENELITIAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS III SDN 3 TANJUNG KURUNG
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Keterampilan proses memformulasi hipotesiis, mengontrol variabel, membuat definisi operasional, menginterpretasi data.
Mata kuliah Pembelajaran IPA di SD. Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotor. Belajar selalu berkenaan dengan perubahan pada individu yang harus melalui proses tertentu yang dipengaruhi oleh factor dari dalam diri dan diluar individu. Gagne mendefinisikan belajar sebagai proses perubahan tingkah laku yang meliputi perubahan kecenderungan manusia seperti sikap, minat, atau nilai dan perubahan kemampuannya yakni peningkatan kemampuan untuk melakukan berbagai jenis kinerja. Belajar menurut Skinner (1958) dalam Sagala (2011, hlm.14) adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif. Belajar juga dipahami sebagai suatu perilaku, pada saat orang belajar, maka respon yang didapatkannya akan menjadi lebih baik. Begitu pun sebaliknya, bila ia tidak belajar maka respon yang akan diterima menurun. Jadi belajar ialah suatu perubahan dalam peluang atau kemungkinan terjadinya respon. Berdasarakan pandangan dari para ahli maka dapat diambil kesimpulan bahwa belajar yaitu proses pengembangan aspek-aspek dalam diri sehingga terjadi perubahan atau peningkatan kemampuan dalam aspek-aspek tersebut. Proses ini terjadi melalui respon yang diterima oleh diri lalu diproses menjadi sebuah pengetahuan atau penguasaan.
UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE REALITA PENELITIAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS III SDN 3 TANJUNG KURUNG
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasarnya pelaksanaan remidi dilakukan oleh guru kelas, namun dalam pelaksanaannya bukan hanya satu pihak saja yang melakukan remedial, namun dari pihak keluarga juga harus memiliki kesempatan untuk memberikan preses remedial. hal ini dikarenakan bahwa perlu adanya bimbingan lebih lanjut bukan hanya bimbingan yang dilakukan oleh guru , karena disadari bahwa guru tidak selalu ada untuk para siswa namun yang perlu tahu yaitu orang tua, karena orang tua selalu ada di antara mereka untuk setiap waktu. Selainorang tua adalah orang yang selalu ada bersamanya bisa kakak, kakek, nenek atau bahkan paman dan bibi.
Akan hal tersebut, perlu adanya pengetahuan pembelajaran remedial untuk anak yang memiliki maslah apapun, baik masalah proses belajar atau masalah motivasi belajar. akan lebih dalam lagi apabila dalam observasi ini dibahas tentang pembelajaran remedial untuk anak yang memiliki maslah motivasi belajar.
B. Tujuan
Rumusan masalah diantaranya:
1. Menjelaskan pengertian pembelajaran
2. Menjelaskan macam-macam penyimpangan perilaku pada anak usia SD
3. Menjelaskan gejala-gejala penyimpangan perilaku pada anak usia SD
4. Menjelaskan jenis-jenis perilaku yang menyimpag
5. Menjelaskan cara mengatasi anak yang memiliki masalah
C. Manfaat Observasi
Manfaat observasi bagi mahasiswa maupun bagi guru adalah :
1. Bagi Mahasiswa
Sebagai calon guru memperoleh pengalaman baru dan sebagai acuan dalam mengajar serta menambah wawasan mahasiswa dalam mengajar anak SD.
2. Bagi Guru
Guru dapat mengetahui dan menambah wawasan tentang kegiatan belajar mengajar yang harus diterapkan di SD pada saat ini.
Selain itu manfaat observasi adalah :
a. Melatih kita dalam membuat karya tulis agar terbiasa dan lebih baik.
b. Sebagai pedoman pembelajaran.
c. Sebagai motivasi untuk melakukan suatu observasi, wawancara atau membaca buku-buku yang berhubungan dengan pendidikan sekolah dasar.
3. Ruang Lingkup Penulisan Laporan
Dalam penulisan laporan ini, ruang lingkup yang digunakan adalah :
1. Pembelajaran Remidi
2. Kesulitan Belajar
4. Metode Penelitian
Dalam melakukan penelitian, metode yang digunakan terdiri dari berbagai macam teknik, diantaranya adalah pengumpulan data, pengamatan, dokumen, dan wawancara.
5. Waktu dan Tempat
Observasi (penelitian) ini dilakukan selama satu kali di Desa Bendosewu Kecamatan Talun-Blitar di rumah Bapak Maswan pada tanggal 15 April 2015 selama jam 15.14 sampai 14.10.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. PENGERTIAN PEMBELAJARAN REMIDIAL
Pembelajaran remedial (Remedial Teaching) merupakan layanan pendidikan yang diberikan kepada peserta didik untuk memperbaiki prestasi baik akademik maupun non akademik belajarnya sehingga mencapai kriteria ketuntasan yang ditetapkan. Jika seorang peserta didik mencapai standar tertentu maka peserta didik dinyatakan telah mencapai ketuntasan.
Pelaksanaan pembelajaran berbasis kompetensi dan pembelajaran tuntas, dimulai dari peni
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
1. MK : PERSPEKTIF PENDIDIKAN DI SD
TUTOR : HAMAMI, M,PD
MODUL : 06
JUDUL : LAYANAN PENDIDIKAN BAGI SISWA SD
ANGGOTA KELOMPOK ;
1. DESMAWATI
2. DEPI RANTI
3. AMIN WAHYUANTI
4. AZWAR ANAS
2. A. Pengertian Bimbingan
Bimbingan dapat diartikan sebagai suatu
proses membantu individu siswa untuk
dapat memahami diri, mengenal lingkungan
dan merencanakan masa depannya,
sehingga diharapkan dapat mencapai
perkembangan optimal dan demokratis.
3. Tujuan ini dibedakan menjadi:
1. Tujuan Umum adalah terwujudnya manusia
Indonesia seutuhnya yang cerdas, yang beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
berbudi luhur, memiliki pengetahuan dan
keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani,
kepribadi yang mantap dan mandiri, serta rasa
tanggung jawab kemasyarkatan dan kebangsaan.
2. Tujuan Khusus
Siswa dapat memahami diri sendiri sehingga
mampu mengatasi masalah dan kesulitan yang
dialami dan menyesuaikan diri dengan lingkungan,
baik lingkungan sekolah, keluarga, masyarakat.
4. 1. Fungsi Pengungkapan
2. Fungsi Penyaluran
3. Fungsi Penyesuaian
4. Fungsi Pencegahan
5. Fungsi Perkembangan
6. Fungsi Perbaikan
5. 1. Untuk semua
2. Di SD dilaksanakan oleh semua guru kelas
3. Diarahkan untuk perkembangan Kognitif dan
afektif
4. Diberikan secara insidensial dan formal
5. Ditekankan pada tujuan belajar dan
kebermaknaan belajar
6. Difokuskan pada aset
7. Proses pendewasaan
8. Program bimbinga dilaksanakan secara
bersamaan.
6. Peranan guru sebagai sebagai seorang
pengajar , pendidik dan juga sebagai
pembimbing dapat diwujudkan dalam bentuk
membimbing siswa,menentukan tujuan yang
hendak dicapainya.
7. 1. Pengertian Anak Berbakat menurut Clark (dalam
Astati) adalah anak yang menunjukkan
kemampuan/penampilan yang tinggi dalam
bidang-bidang seperti, intelektual, kreatif, seni,
kapasitas, kepemimpinan atau bidang akademik
khusus dan bidang yang memerlukan pelayanan
atau aktivitas yang tidak biasa disediakan oleh
sekolah,agar tiap kemampuan anak berkembang
penuh.
8. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
memberikan pelayanan anak berbakat
disekolah Dasar.
a. Mengidentifikasi anak berbakat
b. Layanan Anak Berbakat
c. Strategi pembelajaran dan model layanan
d. Layanan perkembangan kreatifitas
e. Stimulasi imajinasi dan proses inkubasi
f. Desaign pembelajaran
g. Evaluasi
9. 1. Pengertian
Menurut Mulyono Abdulrahman(dalam
pengantar pendidikan anak luar biasa
2007) keluarbiasaan merupakan istilah yang
digunakan untuk menggambarkan kondisi
anak yang menunjukkan perbedaan dengan
anak normal pada umumnya.
10. 1. Tunanetra
ganguan pada penglihatan
2. Tunarungu
gangguan pendengaran
3. Tunadaksa
cacat secara fisik, seperti folio,anggota
tubuh diamputasi,kelainan tulang belakang
11. a. Layanan anak tunanetra : ditempatkan
pada sekolah biasa, tempat duduk
dideretan depan, alat peraga
menggunakan warna kontras, ruang
belajar haruslah terang.
b. Layanan anak tunarungu: pada tunarungu
tingkat lebih tinggi dibutuhkan
pembimbing khusus
c. Layanan anak tunadaksa : pada kelainan
ini tidak menganggu tingkat kecerdasan
anak,hanya saja pandangan negatif orang
menyebabkan rendahdiri
12. 1. Anak Tunalaras : menurut Rosembera, anak
tunalaras dapat dikelompokkan atas tingkah
laku yang beresiko tinggi hiperaktif, agresif,
pembangkang delinkuensi dan anak yang
menarik diri dari pergaulan sosial. Sedang
yang beresiko rendah yaitu Autisme dan
skizofrenia.
13. 2. Jenis Perilaku Menyimpang disekolah biasa
Perilaku ini dibedakan menjadi 2, anak luar
biasa yang secara jelas terlihat dan anak
luar biasa yang sulit dideteksi. untuk
kelompok anak yang tidak bisa dideteksi,
dapat diketahui melalui gejala yang
ditunjukkan dengan perilaku, seperti jail, iri
hati, mencela, rewel, agresif, suka protes,
malas belajar
14. a. Anak yang suka jahil
b. Anak yang suka iri hati
c. Anak yang suka menyela
d. Anak yang suka agresif
15. 4. Penyebab prilaku menyimpang
Terjadi karena
a. Tidak mendapat perhatian
b. Disepelekan
c. Kehadirannya dianggap tidak ada
d. Tidak mendapat peran apapun
e. Sebagai pelengkap penderita
f. Takut kehilangan peran dalam
lingkungannya
17. Dukungan rekan sekerja bagi guru meliputi hal-hal
berikut :
a. Pemahaman dari sekolah secara keseluruhan, bahwa perlu
kebersamaan didalam mengatasi masalah
b. Pemahaman bahwa masalah-masalah perilaku yang besar
membutuhkan pendekatan kelompok
c. Kesediaan wali kelas untuk menerima dukungan dan
pemahaman bahwa dukungan ini bersifat normative
d. Penyelenggaraan rapat oleh wali kelas dengan sesame
kolega
e. Pengakuan bahwa penyimpangan perilaku seseorang
bukanlah semata-mata tanggung jawab guru yang
bersangkutan, tetapi merupakan tanggung jawab bersama
f. Perlunya pembentukan forum sekolah
g. Ketersediaan dukungan sesama rekan didalam observasi
kelas dengan saling bertukar kelas
18. a. Penyimpangan sebagai akibat : pengalaman
dirumah sering dibawah kesekolah sehingga
terjadi benturan nilai
b. Perilaku Destruktif : perilaku yang tidak
patut, tidak bertanggung jawab dan
menyalahi aturan
c. Perilaku mengajar : perilaku buruk
seringkali dihubungkan dengan prestasi
belajar
d. cara mengatasi anak berperilaku
menyimpang
19. 1. Pendekatan kasih sayang
2. Responsif terhadap perasaan anak
3. Dengarkan suara hati anak
4. Binalah kasih sayang antar anak
20. 1.Pengertian
Kegiatan yang diselenggarakan diluar jam
pelajaran yang tercantum dalam susunan
program sesuai dengan keadaan dan
kebutuhan sekolah
2. Tujuan Ekstra kurikuler
Mampu mengaitkan antara pengetahuan yang
diperoleh disekolah dengan keadaan
kebutuhan lingkungan
21. 3.Jenis kegiatan ekstra
Pramuka, UKS, olahraga, PMR, kesenian
4. Manfaat kegiatan ekstra kurikuler
Pengembangan fisik, mental, emosional,
kognitif, dan sosial
5. Pelaksanaankegiatan Ekstra kurikuler
pelaksanaanya dilakukan oleh para guru yang
menguasai dibidangnya