Pak Purwadi mengajarkan penjumlahan pecahan kepada murid-muridnya namun hanya sedikit murid yang memahami. Ia kurang mengecek pemahaman murid secara mendalam dan tidak membimbing mereka dengan baik ketika mengerjakan soal latihan.
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT
BADAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MALIGANO
KECAMATAN MALIGANO KABUPATEN MUNA
PERIODE JULI 2016
Karya Tulis
Contoh Laporan PKP UT PGSD IPA Materi Perpindahan Energi Panas - Pemantaan Ke...Soal Universitas Terbuka
Â
Contoh Laporan PKP UT PGSD IPA Materi Perpindahan Energi Panas - Pemantaan Kemampuan Profesional PDGK4560. Untuk melihat dan mendownload contoh laporan PKP ini secara lengkap, kunjungi situs www.soalut.com gunakan menu search di situs untuk mencari dan menemukan laporan ini.
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT
BADAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MALIGANO
KECAMATAN MALIGANO KABUPATEN MUNA
PERIODE JULI 2016
Karya Tulis
Contoh Laporan PKP UT PGSD IPA Materi Perpindahan Energi Panas - Pemantaan Ke...Soal Universitas Terbuka
Â
Contoh Laporan PKP UT PGSD IPA Materi Perpindahan Energi Panas - Pemantaan Kemampuan Profesional PDGK4560. Untuk melihat dan mendownload contoh laporan PKP ini secara lengkap, kunjungi situs www.soalut.com gunakan menu search di situs untuk mencari dan menemukan laporan ini.
Contoh judul ptk lengkap bahasa indonesia sdn kelas 1 sd kemampuan membaca n...SEDIA PTK
Â
Kami Menyediakan CD KUMPULAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS DAN PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH dan PTS yang bisa digunakan sebagai referensi dalam pembuatan karya ilmiah dan juga sebagai referensi untuk kenaikan pangkat, DVD Penelitian Tindakan Kelas Ini untuk Tingkat TK, SD, SMP, SMA Sederajat dengan Format Word, sangat bagus untuk menambah Khazanah Keilmuan Kita Semuanya. Semoga Bermanfaat. Pemesanan Hubungi 085797510051
Contoh judul ptk lengkap bahasa indonesia sdn kelas 1 sd kemampuan membaca n...SEDIA PTK
Â
Kami Menyediakan CD KUMPULAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS DAN PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH dan PTS yang bisa digunakan sebagai referensi dalam pembuatan karya ilmiah dan juga sebagai referensi untuk kenaikan pangkat, DVD Penelitian Tindakan Kelas Ini untuk Tingkat TK, SD, SMP, SMA Sederajat dengan Format Word, sangat bagus untuk menambah Khazanah Keilmuan Kita Semuanya. Semoga Bermanfaat. Pemesanan Hubungi 085797510051
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Â
Kasus pembelajaran tap
1. KASUS
Pak Purwadi adalah seorang guru kelas 4 di sebuah SD yang terletak di daerah pegunungan.
Dalam mata pelajaran matematika tentang pecahan, Pak Purwadi menjelaskan cara
menjumlahkan pecahan dengan memberi contoh di papan tulis. Salah satu penjelasannya
adalah sebagai berikut:
Pak Purwadi:
"Perhatikan anak-anak, kalau kita menjumlahkan pecahan, penyebutnya harus disamakan
terlebih dahulu, kemudian pembilangnya dijumlahkan. Perhatikan contoh berikut: 1/2 + 1/4 =
2/4 + 1/4 = 3/4. Perhatikan lagi contoh ini: 1/2 + 1/3 = 3/6 + 2/6 = 5/6. Jadi yang dijumlahnya
adalah pembilangnya, sedangkan penyebutnya tetap. Mengerti anak-anak?"
Anak-anak diam, mungkin mereka bingung.
Pak Purwadi:
Pasti sudah jelas, kan. Nah sekarang coba kerjakan soal-soal ini."
Pak Purwadi menulis 5 soal di papan tulis dan anak-anak mengeluarkan buku latihan. Secara
berangsur-angsur mereka mulai mengerjakan soal, namun sebagian besar anak ribut karena
tidak tahu bagaimana cara mengerjakannya. Hanya beberapa anak yang tampak mengerjakan
soal, yang lain hanya menulis soal, dan ada pula yang bertengkar dengan temannya. Selama
anak-anak bekerja Pak Purwadi duduk di depan kelas sambil membaca.
Setelah selesai, anak-anak diminta saling bertukar hasil pekerjaannya. Pak Purwadi meminta
seorang anak menuliskan jawabannya di papan tulis. Tetapi karena jawaban itu salah, Pak
Purwadi lalu menuliskan semua jawaban di papan tulis. Kemudian anak-anak diminta
memeriksa pekerjaan temannya, dan mencocokkan dengan jawaban di papan tulis. Alangkah
kecewanya Pak Purwadi ketika mengetahui bahwa dari 30 anak, hanya seorang yang benar
semua, sedangkan seorang lagi benar 3 soal, dan yang lainnya salah semua.
2. Pertanyaan Kasus A
1. Identifikasi 3 kelemahan pembelajaran yang dilakukan Pak Purwadi dalam kasus di
atas. Berikan alasan mengapa itu anda anggap sebagai kelemahan. (skor 6).
2. Jika anda yang menjadi Pak Purwadi, jelaskan langkah-langkah pembelajaran yang
akan anda tempuh untuk mengajarkan pecahan dengan penyebut yang berbeda. Beri
alasan mengapa langkah-langkah itu yang anda tempuh. (skor 15)
1. Tiga (3) kelemahan pembelajaran Pak Purwadi adalah:
ï‚· Pak Purwadi tidak menjelaskan bagaimana menyelesaikan soal secara bertahap,
misalnya pada kasus tersebut tampak Pak Purwadi sama sekali tidak menjelaskan
bagaimana caranya untuk menyamakan penyebut bilangan pecahan. Penjelasannya
terlalu singkat sehingga tidak jelas. Padahal penjelasan yang runtut, jelas dan logis
selangkah demi selangkah diperlukan untuk membuat siswa mudah memahami
penjumlahan pecahan tersebut.
ï‚· Pak Purwadi tidak mengecek pemahaman siswanya dengan baik. Ia hanya
menanyakan "Mengerti anak-anak?". Pertanyaan model ini tidak dapat mengecek
pemahaman siswa. Seharusnya ia menanyakan langkah-langkah menjumlahkan
pecahan secara langsung, misalnya dengan menanyakan, "Mengapa penyebut pada
langkah penjumlahan pecahan itu diubah menjadi 4 dan 6?" dan sebagainya.
Pertanyaan langsung mengarah ke materi pelajaran, bukan menanyakan apakah anak
mengerti atau tidak saja.
ï‚· Pak Purwadi tidak membimbing siswa, setelah memberikan 5 soal latihan, alih-alih
berkeliling memberikan bantuan pada siswa yang membutuhkan, ia malah duduk di
depan kelas (di kursinya) sambil membaca.
ï‚· Ketika salah seorang anak diminta menuliskan jawabannya di papan tulis, Pak
Purwadi tidak meminta tanggapan dari siswa lain. Hal ini merupakan sebuah
kelemahan pembelajaran, padahal apabila Pak Purwadi memanfaatkannya menjadi
bahan diskusi dan kesempatan untuk menjelaskan kembali materi terkait soal tersebut
maka pembelajaran akan dapat menjadi lebih baik.
2. Pada materi penjumlahan pecahan tersebut, jika saya menjadi Pak Purwadi maka langkah-
langkah yang akan saya lakukan adalah sebagai berikut:
KEGIATAN PENDAHULUAN
ï‚· Melakukan apersepsi
ï‚· Memberikan motivasi
ï‚· Menyampaikan tujuan pembelajaran
3. KEGIATAN INTI
ï‚· Memberikan sebuah contoh soal tentang penjumlahan pecahan yang memiliki
penyebut yang berbeda, misal 1/4 + 1/2
ï‚· Menyajikan langkah-langkah demi langkah cara menyelesaikan contoh soal tersebut
secara runtut, rinci, jelas, dan logis kepada siswa.
ï‚· Memberikan sebuah contoh soal lagi, misal 1/3 + 1/4
ï‚· Meminta siswa untuk berpartisipasi secara bergantian untuk menyelesaikan soal
tersebut selangkah demi selangkah, sembari mengecek pemahaman setiap siswa.
ï‚· Membantu siswa yang mengalami kesulitan pada langkah-langkah yang dilakukan
untuk menyelesaikan soal tersebut.
ï‚· Memberi sebuah contoh soal lagi, misalnya 1/2 + 1/5.
ï‚· Kembali meminta siswa mengerjakan soal tersebut, kali ini secara berpasangan
dengan teman sebangku mereka (teman yang duduk berdekatan) masing-masing.
ï‚· Meminta siswa mengecek hasil pekerjaan mereka dengan membandingkannya dengan
hasil pekerjaan pasangan lainnya.
ï‚· Meminta mereka mendiskusikan apabila terdapat perbedaan jawaban, sembari guru
memberikan bimbingan bila diperlukan.
ï‚· Memberikan soal latihan sebanyak 5 buah contoh soal untuk dikerjakan.
ï‚· Mengecek jawaban siswa dengan meminta beberapa orang menuliskan jawaban
mereka masing-masing di papan tulis.
ï‚· memfasilitasi diskusi kelas apabila terdapat perbedaan-perbedaan jawaban siswa.
PENUTUP
ï‚· Mengajak siswa merefleksi dan menyimpulkan pembelajaran yang telah diikuti.
ï‚· Memberikan tugas rumah (PR) dan meminta siswa belajar untuk materi pada
pertemuan berikutnya.