Dokumen tersebut membahas tentang proses persalinan pada ibu hamil, meliputi tahapan-tahapannya seperti pembukaan, mengedan, dan pelepasan plasenta, serta hormon-hormon dan faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti oksitosin, prostaglandin, dan endorfin. Juga dibahas mengenai jenis-jenis persalinan seperti persalinan normal, operasi caesar, dan persalinan dalam air.
9. >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
Your search results here
Melahirkan adalah sebuah proses keluarnya janin bayi dari
rahim seorang ibu hamil ke dunia luar... more
www.yourdomainname.co.uk
Hormon yang Berperan dalam Persalinan
HCG (Human Chorionic Gonadotrophin) .. more
www.yourdomainname.co.uk
Tanda – tanda Persalinan
Keluarnya lendir yang bercampur darah.. more
www.presentationmagazine.com
10. >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
Your search results here
Tahapan Persalinan
Tahap ini merupakan yang paling lama, dimulai dari
kontraksi sampai saluran rahim terbuka penuh oleh
kepala bayi.. more
www.yourdomainname.co.uk
Jenis – jenis Persalinan
Persalinan normal adalah bayi lahir melalui vagina dengan
letak belakang kepala/ubun-ubun kecil.. more
www.yourdomainname.co.uk
11. >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
Melahirkan adalah
sebuah proses keluarnya
janin bayi dari rahim
seorang ibu hamil ke
dunia luar. Tentunya
persalinan ini adalah
ujung dari proses
kehamilan pada ibu hamil
dari awal proses
pembuahan (bertemunya
sel telur dengan sel
sperma) sampai dengan
tiba masanya
saat persalinan
12. >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
Hormon yang Berperan dalam Persalinan
1. HCG (Human Chorionic Gonadotrophin)
Hormon ini dihasilkan oleh embrio, berfungsi mencegah
haid dan meningkatkan kadar progesteron. Kadar HCG yang
tinggi pada tiga bulan pertama kehamilan diperkirakan
sebagai penyebab morning sickness.
2. Estrogen dan Progesteron
Hormon ini adalah hormon penting dalam kehamilan.
Progesteron mempersiapkan lapisan rahim untuk menerima
telur yang sudah dibuahi dan merangsang perkembangan
jaringan tubuh serta menimbulkan rasa tenang. Bersama
dengan estrogen, hormon progesteron juga berguna
merangsang perkembangan kelenjar air susu, memperbesar
payudara, dan membuat areola melebar dan lebih gelap.
3. Relaxin
Hormon ini melembutkan rahim dan mengendurkan otot
panggul untuk persiapan kelahiran.
13. >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
4. Oksitosin (Oxytocin)
Oksitosin diproduksi di hypothalamus, pada kelenjar posterior pituitary
“master gland” ini semua adalah bagian dari otak manusia yang bekerja salah
satunya untuk mengatur system endokrin dalam tubuh manusia.
Hormon ini adalah hormon reproduksi yang penting. Hormon ini juga sangat
berperan untuk merangsang dan memperkuat kontraksi rahim saat bersalin
dan mendorong janin keluar. Pada masa pascapersalinan, produksi oksitosin
yang baik dapat mencegah terjadinya perdarahan dengan mempertahankan
kontraksi uterus, juga berguna membantu rahim mengerut ke ukuran normal
dan merangsang produksi ASI.
Pancaran ASI (Air Susu Ibu) let-down reflex, reflek memancarnya ASI, dan ini
sangat dipengaruhi oleh hormone dalam tubuh yaitu oksitosin. Pada saat
menyusui.
14. >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
5. Prostaglandin
Hormon ini bertugas merangsang kehamilan. Perempuan
memproduksi hormon ini ketika janin siap lahir. Cairan semen
yang dikeluarkan pria ketika ejakulasi juga mengandung
hormon prostaglandin.
6. Endorphin
Hormon endorphin menimbulkan rasa tenang dan
menghilangkan rasa sakit. Hormon ini meningkat selama
kehamilan dan memuncak saat persalinan/kelahiran.
16. >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
Pecahnya Air Ketuban. Ini juga dialami ibu hamil ketika menjalani proses kelahiran anak
pertama. Ketika air ketuban mulai pecah dan bocor maka hal ini kita kenali dengan tanda
pecah ketuban seperti merasakan semburan air atau hanya rembesan, namun peristiwa
pecahnya air ketuban tidak terasa, karena membran tidak memiliki syaraf. Pada istri saya
kejadiaannya hanya merembes saja sehingga waktu itu segera datang ke Rumah Sakit Ini
juga yang disebut denganPecah Ketuban Dini (KTD). Cairan ketuban umumnya mempunyai
warna yang bening, tidak berbau, dan akan terus keluar sampai ibu akan melahirkan.
Keluarnya cairan ketuban dari jalan lahir ini bisa terjadi karena berbagai hal. Bisa karena
mengalami trauma, infeksi, atau bagian ketuban yang tipis (locus minoris) berlubang dan
pecah. Bila pecah ketuban berarti selaput ketuban sudah ada 'hubungan' dengan dunia
luar dan hal ini membuka potensi kuman untuk masuk. Karena itulah ibu hamil harus
segera mendapatkan penanganan dan dalam kurun waktu maksimal 24 jam diharapkan
bayi sudah bisa dilahirkan. Bersamaan pecahnya membran ini, ibu akan mengalami
kontraksi atau nyeri yang lebih intensif.
17. >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
Tahap pertama (pembukaan)
1. Tahap ini merupakan yang paling lama, dimulai dari kontraksi sampai
saluran rahim terbuka penuh oleh kepala bayi. Pada persalinan
pertama, prosesnya bisa lebih dari 18 jam, sementara pada persalinan
kedua dan seterusnya antara 2-3 jam.
2. Kontraksi yang lemah namun teratur dimulai dari bagian atas rahim ke
bawah sampai vagina, biasanya diawali dengan nyeri di punggung terus
menjalar menjadi seperti kram di perut bawah.
3. Sedikit demi sedikit kontraksi akan semakin seringdan kencang untuk
mengeluarkan mendesak kepala bayi ke mulut rahim. Setiap kontraksi
berlangsung 30 sampai 60 detik. Jarak antar kontraksi adalah 10-20
menit. Rasa sakit menghilang setiap kali rahim mengendor.
4. Mulut rahim menjadi lunak, tipis dan melebar sehingga memudahkan
bayi keluar dari rahim.
5. Sedikit cairan dan darah biasanya ikut menyertai proses persalinan,
sebelum akhirnya pecah air ketuban.
18. >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
Tahap kedua (mengedan)
• Tahap dari pembukaan penuh sampai bayi lahir. Dalam
tahap ini bayi lahir melalui mulut rahim ke vagina, lalu
dikeluarkan. Tahap ini biasanya berlangsung kurang dari
satu jam untuk persalinan pertama. Pada persalinan
kedua, hanya sekitar 20 menit.
• Ibu akan merasakan keinginan untuk mengedan (menekan
otot perut) dan merasakan sensasi seperti orang yang ingin
buang air besar. Semakin lama, dorongan mengedan itu
akan semakin kuat dan sering. Bayi lalu akan keluar
melalui mulut rahim.
• Pada posisi normal di mana kepala keluar terlebih dahulu,
kepala bayi berfungsi sebagai pembuka jalan. Dengan
demikian, bayi dapat bernafas bahkan sebelum seluruh
badan keluar dari rahim.
19. >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
Tahap ketiga (plasenta)
• Pada tahap ini plasenta
(ari-ari) akan terlepas dari
dinding rahim. Prosesnya
biasanya terjadi 15-20
menit setelah kelahiran
bayi.
• Kontraksi rahim yang
keras terus berlanjut
setelah kelahiran bayi dan
akan menekan pembuluh
darah, mengurangi
perdarahan dan
menyebabkan plasenta
lepas dari dinding rahim.
20. >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
Tindakan operasi caesar ini hanya
dilakukan jika terjadi kemacetan pada
persalinan normal atau jika ada
masalah pada proses persalinan yang
dapat mengancam nyawa ibu dan
janin. Keadaan yang memerlukan
operasi caesar, misalnya gawat janin,
jalan lahir tertutup plasenta (plasenta
previa totalis), persalinan meacet, ibu
mengalami hipertensi (preeklamsia),
bayi dalam posisi sungsang atau
melintang, serta terjadi pendarahan
sebelum proses persalinan.
21. >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
Jika pada fase kedua/ kala dua persalinan tidak maju dan
janin tidak juga lahir, sedangkan pasien sudah kehabisan tenaga
untuk mengejan, maka dokter akan melakukan persalinan
berbantu, yaitu persalinan dengan menggunakan alat bantu yang
disebut forsep atau vakum.
Melahirkan di dalam air atau Water Birth mulai populer di
Eropa, terutama Rusia dan Prancis pada tahun 1970-an. Tujuannya
saat itu adalah untuk memudahkan lahirnya bayi. Melahirkan
dalam air dapat mengurangi rasa sakit pada ibu. Idenya berawal
dari pemikiran bahwa janin yang selama sembilan bulan berenang
dalam air ketuban dapat lebih nyaman memasuki dunia baru yang
juga air. Setelah itu bayi akan bernapas dan menghirup udara.
Namun, ada beberapa resiko pada water birth, misalnya adanya