SlideShare a Scribd company logo
MAKALAH
PERENCANAAN PRODUK BARU DAN RELIABILITAS
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Operasional
Dosen Pengampu: Dr. H. Susilo Toto Rahardjo, SE., MT.
Kelas D
KELOMPOK 2
Disusun Oleh:
Isah Nurdianah 12010115120006
Adinda Dewi Arum Mukti 12010115120040
Ardine Hasna Savira 12010115120092
Maryama Tria Ruti 12010115120015
Nafi Nur Rafida 12010115120034
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2015/2016
SIKLUS HIDUP PRODUK
Siklus hidup produk adalah suatu konsep penting yang memberikan pemahaman
tentang dinamika kompetitif suatu produk. Seperti halnya dengan manusia, suatu produk juga
memiliki siklus atau daur hidup. Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini yaitu suatu
grafik yang menggambarkan riwayat produk sejak diperkenalkan ke pasar sampai dengan
ditarik dari pasar. Mereka disingkirkan oleh masyarakat yang terus berubah. Siklus hidup
produk mungkin berusia beberapa jam (koran), bulan (model baju dan PC), tahun (rekaman
piringan hitam), atau dekade (volkswagen beetle).
Terlepas dari panjangnya siklus, tugas manajer operasi tetaplah sama yaitu merancang
sebuah sistem yang membantu memperkenalkan produk baru dengan sukses. Jika fungsi
operasi tidak dapat berjalan secara efektif pada tahapan ini, maka perusahaan mungkin
dibebani dengan produk yang tidak dapat diproduksi secara efisien atau bahkan tidak layak
diproduksi sama sekali. Ada berbagai pendapatan mengenai tahap – tahap yang ada dalam
Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) suatu produk. Ada yang menggolongkannya
menjadi introduction, growth, maturity, decline dan termination. Sementara itu ada pula yang
menyatakan bahwa keseluruhan tahap – tahap Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle)
terdiri dari introduction (pioneering), rapid growth (market acceptance), slow growth
(turbulance), maturity (saturation), dan decline (obsolescence).
Meskipun demikian pada umumnya yang digunakan adalah penggolongan ke dalam empat
tahap, yaitu introduction, growth, maturity dan decline. Menurut Basu Swastha (1984:127-
132), daur hidup produk itu di bagi menjadi empat tahap, yaitu:
1. Tahap Perkenalan (introduction)
Pada tahap ini, barang mulai dipasarkan dalam jumlah yang besar walaupun volume
penjualannya belum tinggi. Barang yang di jual umumnya barang baru (betul-betul baru)
Karena masih berada pada tahap permulaan, biasanya ongkos yang dikeluarkan tinggi
terutama biaya periklanan. Promosi yang dilakukan memang harus agresif dan
menitikberatkan pada merek penjual. Di samping itu distribusi barang tersebut masih
terbatas dan laba yang diperoleh masih rendah.
2. Tahap Pertumbuhan (growth)
Dalam tahap pertumbuhan ini, penjualan dan laba akan meningkat dengan cepat.
Karena permintaan sudah sangat meningkat dan masyarakat sudah mengenal barang
bersangkutan, maka usaha promosi yang dilakukan oleh perusahaan tidak seagresif tahap
sebelumnya. Di sini pesaing sudah mulai memasuki pasar sehingga persaingan menjadi
lebih ketat. Cara lain yang dapat dilakukan untuk memperluas dan meningkatkan
distribusinya adalah dengan menurunkan harga jualnya.
3. Tahap Kedewasaan (maturity)
Pada tahap kedewasaan ini kita dapat melihat bahwa penjualan masih meningkat dan
pada tahap berikutnya tetap. Dalam tahap ini, laba produsen maupun laba pengecer mulai
turun. Persaingan harga menjadi sangat tajam sehingga perusahaan perlu memperkenalkan
produknya dengan model yang baru. Pada tahap kedewasaan ini, usaha periklanan
biasanya mulai ditingkatkan lagi untuk menghadapi persaingan.
4. Tahap Kemunduran (decline)
Hampir semua jenis barang yang dihasilkan oleh perusahaan selalu mengalami
kekunoan atau keusangan dan harus di ganti dengan barang yang baru. Dalam tahap ini,
barang baru harus sudah dipasarkan untuk menggantikan barang lama yang sudah kuno.
Meskipun jumlah pesaing sudah berkurang tetapi pengawasan biaya menjadi sangat
penting karena permintaan sudah jauh menurun. Apabila barang yang lama tidak segera
ditinggalkan tanpa mengganti dengan barang baru, maka perusahaan hanya dapat
beroperasi pada pasar tertentu yang sangat terbatas. Altematif-alternatif yang dapat
dilakukan oleh manajemen pada saat penjualan menurun antara lain:
a. Memperbarui barang (dalam arti fungsinya).
b. Meninjau kembali dan memperbaiki program pemasaran serta program produksinya
agar lebih efisien.
c. Menghilangkan ukuran, warna, dan model yang kurang baik.
d. Menghilangkan sebagian jenis barang untuk mencapai laba optimum pada barang yang
sudah ada.
e. Meninggalkan sama sekali barang tersebut.
Strategi Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle)
Bila Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) dianggap sebagai nilai strategik bagi
suatu perusahaan, maka manajernya harus dapat menentukan dimana posisi Siklus Hidup
Produk (Product Life Cycle) produknya. Identifikasi tahapan Siklus Hidup Produk
(Product Life Cycle) ini dapat ditentukan dengan kombinasi tiga faktor yang menunjukan
ciri status produk dan membandingkan hasilnya dengan pola yang umum. Tahap Siklus
Hidup Produk (Product Life Cycle) suatu produk dapat ditentukan dengan
mengidentifikasikan statusnya dalam market volume, rate of change of market volume.
Dalam keempat tahap dari analisa Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini memiliki
beberapa strategi (Kotler 1997) yaitu :
1. Tahap Perkenalan (inrtroduction)
a. Strategi peluncuran cepat (rapid skimming strategy)
Peluncuran produk baru pada harga tinggi dengan tingkat promosi yang tinggi.
Perusahaan berusaha menetapkan harga tinggi untuk memperoleh keuntungan yang
mana akan digunakan untuk menutup biaya pengeluaran dari pemasaran.
b. Strategi peluncuran lambat (slow skimming strategy)
Merupakan peluncuran produk baru dengan harga tinggi dan sedikit promosi. Harga
tinggi untuk memperoleh keuntungan sedangkan sedikit promosi untuk menekan
biaya pemasaran.
c. Strategi penetrasi cepat (rapid penetration strategy)
Merupakan peluncuran produk pada harga yang rendah dengan biaya promosi yang
besar. Srategi ini menjanjikan penetrasi pasar yang paling cepat dan pangsa pasar
yang paling besar.
d. Strategi penetrasi lambat (slow penetration strategy)
Merupakan peluncuran produk baru dengan promosi rendah dan harga rendah.
Harga rendah ini dapat mendorong penerimaan produk yang cepat dan biaya
promosi yang rendah.
2. Tahap Pertumbuhan (growth)
Selama tahap pertumbuhan perusahaan menggunakan beberapa strategi untuk
mempertahankan pertumbuhan pasar yang pesat selama mungkin dengan cara:
a. Meningkatkan kualitas produk serta menambahkan keistimewaan produk baru dan
gaya yang lebih baik.
b. Perusahaan menambahkan model-model baru dan produk-produk penyerta (yaitu,
produk dengan berbagai ukuran, rasa, dan sebagainya yang melindungi produk
utama)
c. Perusahaan memasuki segmen pasar baru.
d. Perusahaan meningkatkan cakupan distribusinya dan memasuki saluran distribusi
yang baru.
e. Perusahaan beralih dari iklan yang membuat orang menyadari produk (product
awareness advertising) ke iklan yang membuat orang memilih produk (product
preference advertising).
f. Perusahaan menurunkan harga untuk menarik pembeli yang sensitif terhadap harga.
3. Tahap Kedewasaan (maturity)
a. Perusahaan meninggalkan produk mereka yang kurang kuat dan lebih berkonsentrasi
sumber daya pada produk yang lebih menguntungkan dan pada produk baru.
b. Perusahaan mencoba menarik konsumen yang merupakan pemakai produknya.
c. Menggunakan strategi peningkatan keistimewaan (feature improvement) yaitu
bertujuan menambah keistimewaan baru yang memperluas keanekagunaan,
keamanan atau kenyamanan produk
d. Strategi peningkatkan mutu yang bertujuan meningkatkan kemampuan produk,
misalnya daya tahan, kecepatan, dan kinerja produk.
e. Strategi perbaikan model yang bertujuan untuk menambah daya tarik estetika produk
seperti model, warna, kemasan dan lain – lain.
f. Menggunakan take-off strategy yang mana marupakan salah satu strategi yang
digunakan untuk mencapai fase penerimaan konsumen baru, strategi ini dapat
memperbaharui pertumbuhan pada saat produk masuk dalam kematangan.
4. Tahap Penurunan (decline)
a. Menambah investasi agar dapat mendominasi atau menempati posisi persaingan yang
baik.
b. Mengubah produk atau mencari penggunaan/manfaat baru pada produk.
c. Mencari pasar baru.
d. Tetap pada tingkat investasi perusahaan saat ini sampai ketidakpastian dalam industri
dapat diatasi.
e. Mengurangi investasi perusahaan secara selektif dengan cara meninggalkan
konsumen yang kurang menguntungkan.
f. Harvesting strategy untuk mewujudkan pengembalian uang tunai secara cepat.
g. Meninggalkan bisnis tersebut dan menjual aset perusahaan.
PELUANG PRODUK BARU
Pengembangan produk yang agresif mengharuskan organisasi membangun struktur
internal yang membuka komunikasi dengan pelanggan, budaya organisasinya inovatif,
penelitian dengan pengembangannya (litbang) agresif, kepemimpikannya kuat, bonusnya
bersifat formal, serta pelatihan. Baru setelah itu, sebuah perusahaan dapat menghasilkan
keuntungan dan memusatkan perhatiannya dengan bersemangat pada peluang tertentu
sebagaimana di bawah ini.
1. Memahami pelanggan merupakan permasalahan utama dalam pengembangan produk
baru. Beberapa produk cenderung dikembangkan oleh lead users – perusahaan,
organisasi, atau perorangan yang peka terhadap tren pasar dan mempunyai kebutuhan di
luar kebutuhan pengguna biasa. Manajer operasi harus “menyesuaikan diri” pada pasar,
terutama para lead users ini.
2. Perusahaan ekonomis menyebabkan meningkatnya tingkat kemakmuran pada jangka
panjang, tetapi siklus ekonomis dan harga berubah pada jangka pendek.
3. Perubahan sosiologis dan demografis dapat muncul pada beberapa faktor seperti
berkurangnya ukuran keluarga. Tren ini mengubah prefensi pada ukuran rumah,
apartemen, dan mobil.
4. Perubahan teknologi yang membuat segalanya mungkin, mulai dari telepon genggam
hingga iPod hingga jantung buatan.
5. Perubahan politik/peraturan menghasilnya perjanjian perdagangan yang baru, tarif yang
baru, dan juga persyaratan kontrak yang baru dengan pemerintah.
6. Perubahan lain dapat muncul melalui kebiasaan pasar, standar profesional, pemasok, dan
distributor.
Manajer operasi harus menyadari adanya faktor-faktor ini dan dapat mengantisipasi
perubahan dalam peluang poduk, produk itu sendiri, volume produk, dan bauran produk.
PENTINGNYA PRODUK BARU
Pentingnya produk baru sudah tidak dapat terelakkan lagi. Semua perusahaan harus
mengeluarkan produk baru atau berinovasi dengan produknya jika ingin perusahaannya tetap
hidup. Terlepas dari begitu banyak upaya yang terus dilakukan untuk memperkenalkan
produk baru agar tetap hidup, kenyataannya banyak produk baru yang gagal. Walaupun
demikian, bagi General Mills, untuk menjadi pemenang dalam pasar sereal untuk
sarapan,sereal yang menguasai pangsa pasar hanya setengah dari 1%, tidaklah mudah.
Diantara 10 merek sereal yang paling terkemuka dan yang paling muda, yakni Honey Nut
Cheerios, diluncurkan pada tahun 1979. DuPont memperkirakan setidaknya ia membutuhkan
250 ideuntuk menghasilkan satu produk yang dapat dipasarkan.
Sebagaimana kita lihat, pemilihan, definisi, dan perancangan produk dilakukan hingga
bahkan ratusan kali. Manajer operasi dan organisasinya harus dapat menampung banyak
produk baru sambil mempertahankan aktivitas yang telah mereka jalnkan, serta harus dapat
menerima resiko dan kegagalan.
Pentingnya produk baru dapat kita simpulkan menjadi 3:
1. Produk baru bukti Anda terus berinovasi
Inovasi atau pembaruan mutlak diperlukan jika kita ingin bisnis yang kita manage
tetap survive. Tanpa inovasi mustahil sebuah usaha bisa terus bertahan. Kita tentu masih
ingat, di tahun 2000-an bisnis wartel menggurita. Namun sejak adanya telepon seluler,
bisnis wartel pun berjatuhan. Kita juga ingat sekitar tahun 2005-an, bisnis rental komputer
dan printing dokumen berjamur. Namun sejak munculnya laptop murah, bisnis rental
komputer pun tergerus zaman. Ya, tanpa inovasi, bisnis kita bisa gulung tikar. Tanpa
inovasi, seorang pengusaha akan memilih untuk mengobral, mendiskon atau mengecer
produknya. Padahal cara ini justru membunuh nilai produknya sendiri. Ini menunjukkan
kualitas usaha yang tak berkembang dan cenderung menyerah dengan keadaan. Disinilah
pentingnya produk baru.
2. Produk baru bukti Anda peduli dengan konsumen
Manusia makhluk tak sempurna. Demikian juga dengan produk kita. Tak ada satupun
produk di dunia ini yang sempurna. Sebagai contoh, di era tahun 2010-an, modem adalah
salah satu produk yang sempurna untuk bisa mendapatkan akses internet di berbagai
tempat. Namun sekarang, modem mulai ditinggalkan. Produsen modem mulai
meluncurkan produk baru berupa wifi portable yang jangkauannya lebih luas dan
lebihcompatible dengan berbagai gadget. Peluncuran produk baru ini bukti bahwa
produsen peduli dengan konsumen.
3. Produk baru bisa mengakses konsumen baru
Sebagai contoh, biasanya pameran lukisan hanya diperuntukkan bagi orang yang
dapat melihat. Namun pada tahun 2015, Museum Prado di Madrid membuka pameran
spesial yang disebut "Touch The Prado". Pameran ini ternyata menampilkan berbagai
lukisan replika yang sengaja dibuat dengan bentuk 3D. pameran ini diperuntukkan bagi
para penyandang tunanetra agar bisa ikut menikmati keindahan lukisan di sana. Jadi
produk baru dapat membuat kita mendapatkan konsumen baru.
Berikut adalah presentase penjualan dari produk baru menurut posisi perusahaan dalam
industrinya dalam 5 tahun terakhir:
Dari grafik di atas, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi presentase penjualan produk
baru lima tahun terakhir, semakin besar kemungkinan perusahaan menjadi pemimpin pasar.
SISTEM PENGEMBANGAN PRODUK
Sistem pengembangan produk merupakan sebuah strategi produk yang
menghubungkan antara arus uang, dinamika pasar, siklus hidup produk, dan kemampuan
organisasi.Sebuah perusahaan harus mempunyai dana untuk mengembangkan produk,
memahami pasar yang terus terjadi dipasar, mempunyai potensi yang diperlukan dan juga
sumber daya.
Quality Function Deployment (QFD) merupakan suatu metodologi yang digunakan oleh
perusahaan untuk mengantisipasi dan menentukan prioritas kebutuhan dan keinginan
konsumen, serta menggabungkan kebutuhan dan keinginan konsumen tersebut dalam produk
dan jasa yang disediakan bagi konsumen. Berikut ini dikemukan beberapa definisi dari QFD
antara lain :
 QFD adalah suatu metodologi untuk menterjemahkan kebutuhan dan keinginan
konsumen ke dalam suatu rancangan produk yang memiliki persyaratan teknik dan
karakteristik kualitas tertentu. (Akao, 1990; Urban Hauser, 1993).
 QFD adalah suatu metodologi terstruktur yang digunakan dalam proses perencanaan
dan pengembangan produk untuk menetapkan spesifikasi kebutuhan dan keinginan
konsumen, serta mengefaluasi secara sistematis kapabilitas suatu produk atau jasa
dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
 Menurut Oakland J.S (1995), QFD adalah suatu sistem untuk mendesain sebuah
produk atau jasa yang berdasarkan permintaan pelanggan, dengan melibatkan
partisipasi fungsi-fungsi yang terdapat dalam organisasi tertentu.
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
Category 1
pemimpin industri
tiga teratas
tiga tengah
tiga terbawah
 QFD juga dapat diartikan sebagai penyebaran fungsi-fungsi yang terkait dengan
pengembangan produk dan pelayanan dengan mutu yang memenuhi kepuasan
konsumen. (Revelle., Frigon., dan Jackson, 1995).
Manfaat Penerapan Quality Function Deployment
 Mengurangi waktu ke pasar
 Pengurangan perubahan desain
 Penurunan desain dan biaya produksi
 Peningkatan kualitas
 Peningkatan kepuasan pelanggan
KEUNGGULAN QFD
1. Menyediakan format standar untuk menerjemahkan kebutuhan konsumen menjadi
persyaratan teknis, sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumen.
2. Menolong tim perancang untuk memfokuskan proses perancangan yang dilakukan
pada fakta-fakta yang ada, bukan intuisi.
3. Selama proses perancangan, pembuatan keputusan „direkam‟ dalam matriks-matriks
sehingga dapat diperiksa ulang serta dimodifikasi di masa yang akan datang.
HIRARKI QFD
Dengan menggunakan metodologi QFD dalam proses perancangan dan pengembangan
produk, maka akan dikenal empat jenis tahapan, yaitu masing-masing adalah:
1. Tahap Perencanaan Produk ( House of Quality)
2. Tahap Perencanaan Komponen (Part Deployment)
3. Tahap Perencanaan Proses (Proses Deployment)
4. Tahap Perencanaan Produksi (Manufacturing/ Production Planning)
Selain "House of Quality" matriks, QFD menggunakan "Tujuh Manajemen dan Perencanaan
Tools "yang digunakan dalam banyak prosedur:
1. Affinity diagram.
2. Hubungan diagram.
3. Hirarki pohon.
4. Matriks dan tabel.
5. Program Diagram Proses Keputusan (PDPC)
6. The Analytic Hierarchy Process (AHP)
7. Blueprinting
Matriks adalah alat yang terletak di jantung metode QFD banyak. Dengan daftar
membandingkan dua item menggunakan kotak persegi panjang sel, dapat digunakan untuk
mendokumentasikan persepsi tim a dari keterkaitan yang ada, dalam cara yang dapat
kemudian ditafsirkan dengan mempertimbangkan entri pada khususnya sel, baris atau kolom.
Dalam matriks prioritas kepentingan relatif dari item dalam daftar dan kekuatan hubungan
timbal balik yang diberikan numerik bobot (ditampilkan sebagai angka atau simbol). Prioritas
keseluruhan item dari satu daftar menurut hubungan mereka dengan daftar yang lain, maka
dapat
Hubungan diagram
Hubungan diagram atau Di Kaitan-grafik dapat digunakan untuk menemukan
prioritas, akar penyebab masalah dan kebutuhan pelanggan tak tertulis.
Program Diagram Proses Keputusan (PDPC)
PDPC digunakan untuk mempelajari potensi kegagalan proses dan layanan baru.
The Analytic Hierarchy Process (AHP)
AHP menggunakan perbandingan berpasangan pada unsur-unsur hierarkis terorganisir untuk
menghasilkan seperangkat akurat prioritas.
Blueprinting
Blueprinting adalah alat yang digunakan untuk menggambarkan dan menganalisa
semua proses yang terlibat
dalam memberikan layanan.
Rumah Kualitas
The "Rumah Kualitas" matriks adalah bentuk yang paling dikenal dari QFD Ini
digunakan oleh tim multidisipliner untuk menerjemahkan satu set pelanggan persyaratan,
menggambar pada riset pasar dan pembandingan data, ke jumlah sesuai target rekayasa
prioritas yang harus dipenuhi oleh seorang baru desain produk. Ada banyak bentuk sedikit
berbeda dari matriks dan kemampuan ini harus disesuaikan dengan kebutuhan dari suatu
masalah tertentu atau kelompok pengguna membentuk salah satu kekuatan utama Rumah
kualitas terdiri dari enam komponen utama yang selesai dalam perjalanan proyek QFD:
1. Persyaratan pelanggan (hows) - daftar terstruktur persyaratan berasal dari laporan
pelanggan.
2. Persyaratan teknis (Whats) - satu set terstruktur yang relevan dan karakteristik produk
yang terukur.
3. Perencanaan matriks - menggambarkan persepsi pelanggan diamati pada survei pasar.
Termasuk kepentingan relatif persyaratan pelanggan, perusahaan dan pesaing kinerja
dalam memenuhi persyaratan ini.
4. Keterkaitan matriks - menggambarkan QFD tim persepsi dari keterkaitan antara dan
pelanggan persyaratan teknis. Sebuah skala yang sesuai diterapkan, diilustrasikan
dengan menggunakan simbol atau angka. Mengisi ini bagian dari matriks melibatkan
diskusi dan membangun konsensus dalam tim dan dapat memakan waktu.
5. Berkonsentrasi pada hubungan kunci dan meminimalkan jumlah persyaratan teknik
yang bermanfaat untuk mengurangi tuntutan sumber daya.
korelasi Teknis (Roof) matriks - digunakan untuk mengidentifikasi dimana
persyaratan teknis mendukung atau menghambat satu sama lain dalam desain
produk.Dapat menyoroti peluang inovasi.
6. Teknis prioritas, tolok ukur dan target - digunakan untuk mencatat prioritas yang
ditugaskan untuk persyaratan teknis oleh ukuran matriks, dari teknis kinerja yang
telah dicapai oleh produk yang kompetitif dan derajat kesulitan yang terlibat dalam
mengembangkan kebutuhan masing-masing. Hasil akhir dari matriks adalah
seperangkat nilai-nilai target untuk setiap persyaratan teknis yang harus dipenuhi oleh
desain baru, yang dihubungkan kembali ke tuntutan pelanggan.
6 langkah membuat rumah kualitas:
1. Kenali Keinginan Pelanggan
2. Kenali bagaimana produk / jasa akan memuaskan keinginan pelanggan
3. Hubungkan keinginan pelanggan dengan bagaimana produk akan dibuat
4. Kenali hubungan antara sejumlah bagaimana pada perusahaan
5. Buat tingkat kepentingan
6. Evaluasi produk pesaing
7. Tentukan atribut teknis yang diinginkan, prestasi Anda, dan prestasi pesaing terhadap
atribut ini.
Tahap – tahap pengembangan produk:
Menyusun Organisasi Untuk Pengembangan Produk:
1. Organisasi dengan departemen – departemen yang berbeda
2. Memenangkan produk melalui sistem pengembangan produk dan organisasi –
organisasi terkait
3. Menggunakan sebuah tim
4. Tidak membagi organisasi dengan pengembangan, rekayasa, produk dan lainnya
Manfaat Rekayasa Nilai:
1. Mengurangi kerumitan produk
2. Standardisasi tambahan dari berbagai komponen
3. Perbaikan aspek – aspek fungsional dari produk
4. Peningkatan desain pekerjaan dan keamanan pekerjaaan
5. Memudahkan produk untuk dirawat
6. Desain yang tangguh
ISU-ISU YANG BERKAITAN DENGAN DESAIN PRODUK
1.Desain yang tangguh (Robust Design)
Adalah sebuah desain yang dapat diproduksi sesuai dengan permintaan walaupun pada
kondisi yang tidak memadai pada proses produksi.
2. Desain Modular (Modular Design)
Adalah bagian atau komponen sebuah produk dibagi menjadi komponen yang dengan
mudah dapat ditukar atau digantikan.
3. Computer Aided Design (CAD)
Adalah penggunaan sebuah computer secara interaktif untuk mengembangkan dan
mendokumentasikan sebuah produk
4. Computer Aided Manufacturing (CAM)
Adalah penggunaan teknologi informasi untuk mengendalikan mesin.
5. Teknologi Virtual Realitas (Realty Virtual Technology)
Adalah bentuk komunikasi secara tampilan dimana gambar menggantikan kenyataan dan
biasanya pengguna dapt menanggapi secara interaktif.
6. Analisis Nilai (Value Analysis)
Merupakan kajian dari produk sukses yang dilakukan selama proses produksi.
7. Desain yang ramah lingkungan (Environtmentally Friendly Design)
Merupakan perancanagn produk yang telah memasukkan unsure kepekaan terhadap
permasalan lingkungan yang sangat luas pada proses produksi.
Cara yang bisa dilakukan antara lain dengan:
a. Membuat produk yang dapat didaur ulang
b. Menggunakan bahan baku yang dapt di daur ulang.
c. Menggunakan komponen yang tidak membahayakan.
d. Menggunakan komponen yang lebih ringan.
e. Menggunakan energi yang lebih sedikit.
f. Menggunakan bahan baku yang lebih sedikit.
PERENCANAAN PRODUK
Perencanaan produk adalah proses menciptakan ide produk dan menindaklanjuti
sampai produk diperkenalkan ke pasar. Selain itu, perusahaan harus memiliki strategi
cadangan apabila produk gagal dalam pemasarannya. Termasuk diantaranya ekstensi produk
atau perbaikan, distribusi, perubahan harga dan promosi.
DESAIN JASA
Sejauh ini, banyak pembahasan kita memusatkan perhatian pada apa yang disebut
produk nyata, yakni barang. Di sisi lain, terdapat produk yang tidak nyata, yaitu jasa. Industri
yang termasuk dalam industri jasa adalah perbankan, keuangan, asuransi, transportasi dan
komunikasi. Produk yang ditawarkan oleh perusahaan jasa mulai dari prosedur kesehatan
yang meninggalkan luka kecil setelah operasi usus buntu, pencucian dan pemotongan rambut
di salon, hingga film bagus.
Merancang produk jasa merupakan tantangan karena jasa umumnya mempunyai
karakteristik yang unik. Satu alasan peningkatan produktivitas dalam jasa begitu rendah
adalah karena baik desain maupun pengantaran produk jasa menyertakan adanya interaksi
pelanggan. Saat pelanggan berpartisipasi dalam proses desain, pemasok jasa mungkin
mempunyai daftar menu jasa di mana pelanggan dapat memilih pilihannya (lihat Figur
5.12[a]). Dalam hal ini, pelanggan dapat berpartisipasi dalam perancangan jasa itu sendiri.
Spesifikasi desain dapat berupa sebuah kontrak atau penjelasan tertulis dengan foto (seperti
pada operasi plastik atau tatanan rambut). Begitu pula, pelanggan dapat berperan dalam
pengantaran sebuah jasa (lihat Figur 5.12[b]) atau pada keduanya, yakni perancangan dan
pengantaran. Situasi ini menambah tantangan pada desain produknya (lihat Figur 5.12[c]).
Figur 5.12 Partisipasi Pelanggan dalam Desain Jasa
Pelanggan
Desain
PengirimDesain
Pelanggan
Pengirim
Pelanggan
Desain Pengirim
(a) Partisipasi pelanggan dalam
desain seperti pada
perancangan operasi
plastik atau tatanan
rambut.
(b) Partisipasi pelanggan dalam
pengiriman, misalnya
proses kelahiran bayi.
(c) Partisipasi pelanggan dalam
desain dan pengiriman,
seperti dekorasi interior.
Walaupun demikian, seperti halnya barang, sebagian besar biaya dan kualitas sebuah
jasa didefinisikan pada tahap desain. Seperti halnya barang, terdapat sejumlah teknik yang
dapat mengurangi biaya dan meningkatkan produknya. Salah satu tekniknya adalah
merancang produk sehingga pelaksanaan kustomisasi dapat ditunda selama mungkin dalam
prosesnya. Hal ini merupakan cara sebuah calon kecantikan beroperasi: Walaupun proses
pencucian dan pembilasan rambut telah dikerjakan dengan sebuah cara standar dengan biaya
rendah, proses pewarnaan dan penataan rambut (kustomisasi) dilakukan terakhir.
Pendekatan kedua adalah memodulerkan produk sehingga kustomisasinya
dilaksanakan pada perubahan modul. Pendekatan moduler pada desain produk mempunyai
dampak pada perusahaan manufaktur dan jasa. Sebagaimana desain moduler memungkinkan
anda membeli sebuah motor Harley-Davidson atau stereo high-fidelity sesuai dengan fitur
yang anda inginkan.
Pendekatan ketiga desain jasa adalah membagi jasa menjadi bagian-bagian kecil dan
mengidentifikasi bagian-bagian yang menyebabkan otomatis atau pengurangan interaksi
dengan pelanggan. Sebagai contoh, perusahaan penerbangan sekarang memulai jasa
pelayanan tanpa tiket. Karena perusahaan penerbangan menghabiskan $15 hingga $30 untuk
memproduksi selembar tiket (termasuk upah, percetakan, dan komisi agen perjalanan), sistem
tanpa tiket dapat menghemat perusahaan penerbangan hingga miliaran dolar per tahun.
Dengan mengurangi biaya dan antrean di bandara, yang karenanya dapat meningkatkan
kepuasan pelanggan dan memberikan sebuah desain “produk” yang menguntungkan semua
pihak.
Karena adanya interaksi pelanggan yang tinggi pada banyak industri jasa, teknik yang
keempat adalah untuk memfokuskan desain pada apa yang disebut moment of truth. Moment
of truth adalah ingatan yang begitu berkesan yang meningkatkan atau menurunkan ekspektasi
pelanggan. Hubungan antara penyedia jasa dan pelanggan merupakan sesuatu yang sangat
penting, karena saat itulah kepuasan pelnggan pada sebuah jasa ditentukan. Moment of truth
dapat terjadi saat anda memesan makanan di McDonald, memotong rambut, atau mendaftar
pada sebuah kursus, hal itu dapat sangat sederhana seperti senyuman. Tugas manajer operasi
adalah mengidentifikasi moment of truth dan merancang operasi yang dapat memenuhi atau
bahkan melebihi eksepektasi pelanggan.
Dokumen untuk Jasa
Karena tingginya interaksi pelanggan pada hampir semua industri jasa, dokumen
untuk memindahkan produk ke proses produksi berbeda dengan yang digunakan pada operasi
pembuatan barang dokumentasi pada jasa sering berbentuk perintah kerja yang eksplisit yang
merinci apa yang akan terjadi pada moment of truth. Sebagai contoh, terlepas dari seberapa
baik produk bank dalam bentuk cek, simpanan, deposito, pinjaman, hipotek, dan lain-lain,
jika moment of truth tidak dilakukan dengan baik, maka produknya mungkin tidak diterima
dengan baik juga.
RELIABILITAS PRODUK
Khusus untuk realiability, merupakan peninjauan dari sisi kehandalan. Berikut
definisi reliability, "Reliability is the probability thaht parts products, or system will perform
their intended function without failure in specified environments for desired periods or the
capacity of a product to operate and not fail."
Maka, arti reliabilitas dalam perancangan suatu produk adalah peninjauan rancangan yang
memasukkan unsur probabilitas tingkat keberhasilan suatu sistem agar berfungsi baik sesuai
kondisi yang diinginkan untuk suatu periode waktu tertentu pada suatu produk .
Misal, dua produk dengan reliability 99% dan 95 &, maka selanjutnya karakteristik dari
sistem tersebut akan berbeda, sesuai dengan tingkat kehandalan yang ditetapkan. Umumnya
(tidak harus, semisal perangkat elektronik) tingkat kehandalan ini diperbandingkan terhada
resiko kegagalan. Semakin besar dampak kegagalan, maka besarnya nilai reliabilitas dari
rancangan produk harus semakin tinggi. Contohnya kegagalan yang menyebabkan kematian
dan kegagalan yang hanya menyebabkan loss produksi. Kegagalan yang menyebabkan
kematian, mungkin akan berada pada tingkat kehandalan yang sangat tinggi, bisa mencapai
99.999%.
Contoh kasus reliability 99.999%, misal motor dipandang dalam rentang operasi 1000 jam
untuk 100 ribu produk, maka "dijamin", hanya 1 yang gagal dan 99 ribu tetap beroperasi
normal, setelah melewati 1000 jam.

More Related Content

What's hot

Bab 15 Penjadwalan Mata Kuliah Manajemen Operasi A
Bab 15 Penjadwalan Mata Kuliah Manajemen Operasi ABab 15 Penjadwalan Mata Kuliah Manajemen Operasi A
Bab 15 Penjadwalan Mata Kuliah Manajemen Operasi A
alawwapnp
 
BMP EKMA4565 Manajemen Perubahan
BMP EKMA4565 Manajemen PerubahanBMP EKMA4565 Manajemen Perubahan
BMP EKMA4565 Manajemen Perubahan
Mang Engkus
 
Operasi dan produktivitas
Operasi dan produktivitas Operasi dan produktivitas
Operasi dan produktivitas
Eni Cahyani
 
Uji asumsi klasik
Uji asumsi klasikUji asumsi klasik
Uji asumsi klasik
Junianto Junianto
 
Dinamika persaingan
Dinamika persainganDinamika persaingan
Dinamika persainganAgeng Asmara
 
PPT MO Desain Produk dan Jasa.pptx
PPT MO Desain Produk dan Jasa.pptxPPT MO Desain Produk dan Jasa.pptx
PPT MO Desain Produk dan Jasa.pptx
ArifRahmanHakim771101
 
Model persediaan untuk independent demand
Model persediaan untuk independent demandModel persediaan untuk independent demand
Model persediaan untuk independent demandPusri Indariyah
 
RESUME BAB 12 BUKU INTRODUCTION TO BUSINESS JEFF MADURA
RESUME BAB 12 BUKU INTRODUCTION TO BUSINESS JEFF MADURARESUME BAB 12 BUKU INTRODUCTION TO BUSINESS JEFF MADURA
RESUME BAB 12 BUKU INTRODUCTION TO BUSINESS JEFF MADURA
fiqifazriana
 
Strategi Unit Bisnis
Strategi Unit BisnisStrategi Unit Bisnis
Strategi Unit Bisnis
Eko Mardianto
 
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiKeseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Yasmin Pambudi Putri
 
Bab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaBab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaNugroho Adi
 
Menjelaskan dasar-dasar intelijen bisnis : database dan manajemen informasi
Menjelaskan dasar-dasar intelijen bisnis : database dan manajemen informasiMenjelaskan dasar-dasar intelijen bisnis : database dan manajemen informasi
Menjelaskan dasar-dasar intelijen bisnis : database dan manajemen informasi
Kresna Wijaya Kesuma
 
Manajemen Strategi
Manajemen StrategiManajemen Strategi
Manajemen Strategi
Yodhia Antariksa
 
Ekonomi dan keadilan di dalam etika bisnis
Ekonomi dan keadilan di dalam etika bisnisEkonomi dan keadilan di dalam etika bisnis
Ekonomi dan keadilan di dalam etika bisnis
Yesica Adicondro
 
Etika Bisnis
Etika BisnisEtika Bisnis
Etika Bisnis
@masbaim Imam P
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaan
Gusstiawan Raimanu
 
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan Komunitas
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan KomunitasTanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan Komunitas
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan Komunitas
Randiarsa Saputra
 
#3 pendekatan sdm
#3 pendekatan sdm#3 pendekatan sdm
#3 pendekatan sdm
Anto Apriyanto, M.E.I.
 
Deret berkala dan peramalan
Deret berkala dan peramalanDeret berkala dan peramalan
Deret berkala dan peramalan
Maulina Sahara
 

What's hot (20)

Bab 15 Penjadwalan Mata Kuliah Manajemen Operasi A
Bab 15 Penjadwalan Mata Kuliah Manajemen Operasi ABab 15 Penjadwalan Mata Kuliah Manajemen Operasi A
Bab 15 Penjadwalan Mata Kuliah Manajemen Operasi A
 
BMP EKMA4565 Manajemen Perubahan
BMP EKMA4565 Manajemen PerubahanBMP EKMA4565 Manajemen Perubahan
BMP EKMA4565 Manajemen Perubahan
 
Operasi dan produktivitas
Operasi dan produktivitas Operasi dan produktivitas
Operasi dan produktivitas
 
Uji asumsi klasik
Uji asumsi klasikUji asumsi klasik
Uji asumsi klasik
 
Dinamika persaingan
Dinamika persainganDinamika persaingan
Dinamika persaingan
 
PPT MO Desain Produk dan Jasa.pptx
PPT MO Desain Produk dan Jasa.pptxPPT MO Desain Produk dan Jasa.pptx
PPT MO Desain Produk dan Jasa.pptx
 
Model persediaan untuk independent demand
Model persediaan untuk independent demandModel persediaan untuk independent demand
Model persediaan untuk independent demand
 
RESUME BAB 12 BUKU INTRODUCTION TO BUSINESS JEFF MADURA
RESUME BAB 12 BUKU INTRODUCTION TO BUSINESS JEFF MADURARESUME BAB 12 BUKU INTRODUCTION TO BUSINESS JEFF MADURA
RESUME BAB 12 BUKU INTRODUCTION TO BUSINESS JEFF MADURA
 
Strategi Unit Bisnis
Strategi Unit BisnisStrategi Unit Bisnis
Strategi Unit Bisnis
 
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiKeseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
 
Bab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaBab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biaya
 
Menjelaskan dasar-dasar intelijen bisnis : database dan manajemen informasi
Menjelaskan dasar-dasar intelijen bisnis : database dan manajemen informasiMenjelaskan dasar-dasar intelijen bisnis : database dan manajemen informasi
Menjelaskan dasar-dasar intelijen bisnis : database dan manajemen informasi
 
Manajemen Strategi
Manajemen StrategiManajemen Strategi
Manajemen Strategi
 
Ekonomi dan keadilan di dalam etika bisnis
Ekonomi dan keadilan di dalam etika bisnisEkonomi dan keadilan di dalam etika bisnis
Ekonomi dan keadilan di dalam etika bisnis
 
Etika Bisnis
Etika BisnisEtika Bisnis
Etika Bisnis
 
Resume Kompensasi SDM
Resume Kompensasi SDMResume Kompensasi SDM
Resume Kompensasi SDM
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaan
 
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan Komunitas
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan KomunitasTanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan Komunitas
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan Komunitas
 
#3 pendekatan sdm
#3 pendekatan sdm#3 pendekatan sdm
#3 pendekatan sdm
 
Deret berkala dan peramalan
Deret berkala dan peramalanDeret berkala dan peramalan
Deret berkala dan peramalan
 

Similar to Perencanaan produk baru dan reliabilitas

Pemasaran-Desain-Pertemuan Materi Perkuliahan ke-8
Pemasaran-Desain-Pertemuan Materi Perkuliahan ke-8Pemasaran-Desain-Pertemuan Materi Perkuliahan ke-8
Pemasaran-Desain-Pertemuan Materi Perkuliahan ke-8
HanaDianaMaria1
 
Product life cylce
Product life cylceProduct life cylce
Product life cylceIndra Purba
 
Mengelola siklus hidup dan stratgei produk
Mengelola siklus hidup dan stratgei produkMengelola siklus hidup dan stratgei produk
Mengelola siklus hidup dan stratgei produkSumaryanto
 
Strategi Perngembangan Produk Baru Dan PLC.ppt
Strategi Perngembangan Produk Baru Dan PLC.pptStrategi Perngembangan Produk Baru Dan PLC.ppt
Strategi Perngembangan Produk Baru Dan PLC.ppt
imnathn
 
Belajar Nilai layanan di www.sekolahbisnisindonesia.com
Belajar Nilai layanan di www.sekolahbisnisindonesia.comBelajar Nilai layanan di www.sekolahbisnisindonesia.com
Belajar Nilai layanan di www.sekolahbisnisindonesia.com
SEKOLAH BISNIS INDONESIA
 
Makalah konsep bisnis
Makalah konsep bisnisMakalah konsep bisnis
Makalah konsep bisnis
Dian Permatasari
 
Rangkuman ppt Manajemen.docx
Rangkuman ppt Manajemen.docxRangkuman ppt Manajemen.docx
Rangkuman ppt Manajemen.docx
thisiscake
 
Rangkuman ppt Manajemen (1).docx
Rangkuman ppt Manajemen (1).docxRangkuman ppt Manajemen (1).docx
Rangkuman ppt Manajemen (1).docx
thisiscake
 
2806739.ppt
2806739.ppt2806739.ppt
2806739.ppt
aciambarwati
 
Pengembangan dan menajemen produk baru recover
Pengembangan dan menajemen produk baru recoverPengembangan dan menajemen produk baru recover
Pengembangan dan menajemen produk baru recover
Indah Hayati
 
Jawaban uas pk
Jawaban uas pk Jawaban uas pk
Jawaban uas pk
AdrianNurzain
 
Strategi Mengelola bisnis berkelanjutan_kdw
Strategi Mengelola bisnis berkelanjutan_kdwStrategi Mengelola bisnis berkelanjutan_kdw
Strategi Mengelola bisnis berkelanjutan_kdw
klinikbisnis
 
Usaha12,iwan muklas,hapzi ali,manajemen pemasaran,universitas mercubuana,2018
Usaha12,iwan muklas,hapzi ali,manajemen pemasaran,universitas mercubuana,2018Usaha12,iwan muklas,hapzi ali,manajemen pemasaran,universitas mercubuana,2018
Usaha12,iwan muklas,hapzi ali,manajemen pemasaran,universitas mercubuana,2018
IwanMuklas
 
SM,edo fitriansyah,hapzi ali,strategy perusahaan,mercubuana,2018
SM,edo fitriansyah,hapzi ali,strategy perusahaan,mercubuana,2018SM,edo fitriansyah,hapzi ali,strategy perusahaan,mercubuana,2018
SM,edo fitriansyah,hapzi ali,strategy perusahaan,mercubuana,2018
Edo Fitriansyah
 
Strategi Produk
Strategi ProdukStrategi Produk
Strategi Produk
eriskan
 
manajemen produk dan harga.ppt
manajemen produk dan harga.pptmanajemen produk dan harga.ppt
manajemen produk dan harga.ppt
aciambarwati
 
Produck baru dan proses
Produck baru dan prosesProduck baru dan proses
Produck baru dan proses
taikkk
 
strategi pemasaran
strategi pemasaranstrategi pemasaran
strategi pemasaranZara Lumina
 
Callaway golf co.
Callaway golf co.Callaway golf co.
Callaway golf co.
Iskandar Muda
 

Similar to Perencanaan produk baru dan reliabilitas (20)

Pemasaran-Desain-Pertemuan Materi Perkuliahan ke-8
Pemasaran-Desain-Pertemuan Materi Perkuliahan ke-8Pemasaran-Desain-Pertemuan Materi Perkuliahan ke-8
Pemasaran-Desain-Pertemuan Materi Perkuliahan ke-8
 
Product life cylce
Product life cylceProduct life cylce
Product life cylce
 
Mengelola siklus hidup dan stratgei produk
Mengelola siklus hidup dan stratgei produkMengelola siklus hidup dan stratgei produk
Mengelola siklus hidup dan stratgei produk
 
Strategi Perngembangan Produk Baru Dan PLC.ppt
Strategi Perngembangan Produk Baru Dan PLC.pptStrategi Perngembangan Produk Baru Dan PLC.ppt
Strategi Perngembangan Produk Baru Dan PLC.ppt
 
Belajar Nilai layanan di www.sekolahbisnisindonesia.com
Belajar Nilai layanan di www.sekolahbisnisindonesia.comBelajar Nilai layanan di www.sekolahbisnisindonesia.com
Belajar Nilai layanan di www.sekolahbisnisindonesia.com
 
Makalah konsep bisnis
Makalah konsep bisnisMakalah konsep bisnis
Makalah konsep bisnis
 
Rangkuman ppt Manajemen.docx
Rangkuman ppt Manajemen.docxRangkuman ppt Manajemen.docx
Rangkuman ppt Manajemen.docx
 
Rangkuman ppt Manajemen (1).docx
Rangkuman ppt Manajemen (1).docxRangkuman ppt Manajemen (1).docx
Rangkuman ppt Manajemen (1).docx
 
2806739.ppt
2806739.ppt2806739.ppt
2806739.ppt
 
Pengembangan dan menajemen produk baru recover
Pengembangan dan menajemen produk baru recoverPengembangan dan menajemen produk baru recover
Pengembangan dan menajemen produk baru recover
 
Jawaban uas pk
Jawaban uas pk Jawaban uas pk
Jawaban uas pk
 
Strategi Mengelola bisnis berkelanjutan_kdw
Strategi Mengelola bisnis berkelanjutan_kdwStrategi Mengelola bisnis berkelanjutan_kdw
Strategi Mengelola bisnis berkelanjutan_kdw
 
Siklus hidup produk 9
Siklus hidup produk 9Siklus hidup produk 9
Siklus hidup produk 9
 
Usaha12,iwan muklas,hapzi ali,manajemen pemasaran,universitas mercubuana,2018
Usaha12,iwan muklas,hapzi ali,manajemen pemasaran,universitas mercubuana,2018Usaha12,iwan muklas,hapzi ali,manajemen pemasaran,universitas mercubuana,2018
Usaha12,iwan muklas,hapzi ali,manajemen pemasaran,universitas mercubuana,2018
 
SM,edo fitriansyah,hapzi ali,strategy perusahaan,mercubuana,2018
SM,edo fitriansyah,hapzi ali,strategy perusahaan,mercubuana,2018SM,edo fitriansyah,hapzi ali,strategy perusahaan,mercubuana,2018
SM,edo fitriansyah,hapzi ali,strategy perusahaan,mercubuana,2018
 
Strategi Produk
Strategi ProdukStrategi Produk
Strategi Produk
 
manajemen produk dan harga.ppt
manajemen produk dan harga.pptmanajemen produk dan harga.ppt
manajemen produk dan harga.ppt
 
Produck baru dan proses
Produck baru dan prosesProduck baru dan proses
Produck baru dan proses
 
strategi pemasaran
strategi pemasaranstrategi pemasaran
strategi pemasaran
 
Callaway golf co.
Callaway golf co.Callaway golf co.
Callaway golf co.
 

More from Isah Nurdianah

Sistem Nilai Bisnis Amerika
Sistem Nilai Bisnis AmerikaSistem Nilai Bisnis Amerika
Sistem Nilai Bisnis Amerika
Isah Nurdianah
 
How to Calculate Product Costs for a Manufacturer
How to Calculate Product Costs for a ManufacturerHow to Calculate Product Costs for a Manufacturer
How to Calculate Product Costs for a Manufacturer
Isah Nurdianah
 
Interpretasi Hasil Pada SPSS
Interpretasi Hasil Pada SPSSInterpretasi Hasil Pada SPSS
Interpretasi Hasil Pada SPSS
Isah Nurdianah
 
Strategi Porter (Studi pada Indofood)
Strategi Porter (Studi pada Indofood)Strategi Porter (Studi pada Indofood)
Strategi Porter (Studi pada Indofood)
Isah Nurdianah
 
Pengaruh Kualitas Produk, Citra Merek, dan Desain Produk terhadap Keputusan P...
Pengaruh Kualitas Produk, Citra Merek, dan Desain Produk terhadap Keputusan P...Pengaruh Kualitas Produk, Citra Merek, dan Desain Produk terhadap Keputusan P...
Pengaruh Kualitas Produk, Citra Merek, dan Desain Produk terhadap Keputusan P...
Isah Nurdianah
 
Analisis persoalan (AP) Apartement DPR
Analisis persoalan (AP) Apartement DPRAnalisis persoalan (AP) Apartement DPR
Analisis persoalan (AP) Apartement DPR
Isah Nurdianah
 
Analisis Kelayakan Franchise Apotik KImia Farma
Analisis Kelayakan Franchise Apotik KImia FarmaAnalisis Kelayakan Franchise Apotik KImia Farma
Analisis Kelayakan Franchise Apotik KImia Farma
Isah Nurdianah
 
Sistem informasi pemasaran PT Sido Muncul
Sistem informasi pemasaran PT Sido MunculSistem informasi pemasaran PT Sido Muncul
Sistem informasi pemasaran PT Sido Muncul
Isah Nurdianah
 
Cross cultural business comunication
Cross cultural business comunicationCross cultural business comunication
Cross cultural business comunication
Isah Nurdianah
 
Bisnis, lingkungan hidup, dan etika
Bisnis, lingkungan hidup, dan etikaBisnis, lingkungan hidup, dan etika
Bisnis, lingkungan hidup, dan etika
Isah Nurdianah
 
Bitcoin
BitcoinBitcoin
Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Sistem Informasi Sumber Daya ManusiaSistem Informasi Sumber Daya Manusia
Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Isah Nurdianah
 
Geen Marketing
Geen MarketingGeen Marketing
Geen Marketing
Isah Nurdianah
 
Emerging Market
Emerging MarketEmerging Market
Emerging Market
Isah Nurdianah
 
TQM dan Alat-alat TQM
TQM dan Alat-alat TQMTQM dan Alat-alat TQM
TQM dan Alat-alat TQM
Isah Nurdianah
 
Geprek Brewok
Geprek BrewokGeprek Brewok
Geprek Brewok
Isah Nurdianah
 
Budaya Jepang
Budaya JepangBudaya Jepang
Budaya Jepang
Isah Nurdianah
 
Gaya komunikasi dalam praktek manajemen di indonesia
Gaya komunikasi dalam praktek manajemen di indonesiaGaya komunikasi dalam praktek manajemen di indonesia
Gaya komunikasi dalam praktek manajemen di indonesia
Isah Nurdianah
 
Utang jangka panjang, saham preferen dan saham biasa
Utang jangka panjang, saham preferen dan saham biasaUtang jangka panjang, saham preferen dan saham biasa
Utang jangka panjang, saham preferen dan saham biasa
Isah Nurdianah
 
Analisis promotion mix dalam iklan oppo f1s
Analisis promotion mix dalam iklan oppo f1sAnalisis promotion mix dalam iklan oppo f1s
Analisis promotion mix dalam iklan oppo f1s
Isah Nurdianah
 

More from Isah Nurdianah (20)

Sistem Nilai Bisnis Amerika
Sistem Nilai Bisnis AmerikaSistem Nilai Bisnis Amerika
Sistem Nilai Bisnis Amerika
 
How to Calculate Product Costs for a Manufacturer
How to Calculate Product Costs for a ManufacturerHow to Calculate Product Costs for a Manufacturer
How to Calculate Product Costs for a Manufacturer
 
Interpretasi Hasil Pada SPSS
Interpretasi Hasil Pada SPSSInterpretasi Hasil Pada SPSS
Interpretasi Hasil Pada SPSS
 
Strategi Porter (Studi pada Indofood)
Strategi Porter (Studi pada Indofood)Strategi Porter (Studi pada Indofood)
Strategi Porter (Studi pada Indofood)
 
Pengaruh Kualitas Produk, Citra Merek, dan Desain Produk terhadap Keputusan P...
Pengaruh Kualitas Produk, Citra Merek, dan Desain Produk terhadap Keputusan P...Pengaruh Kualitas Produk, Citra Merek, dan Desain Produk terhadap Keputusan P...
Pengaruh Kualitas Produk, Citra Merek, dan Desain Produk terhadap Keputusan P...
 
Analisis persoalan (AP) Apartement DPR
Analisis persoalan (AP) Apartement DPRAnalisis persoalan (AP) Apartement DPR
Analisis persoalan (AP) Apartement DPR
 
Analisis Kelayakan Franchise Apotik KImia Farma
Analisis Kelayakan Franchise Apotik KImia FarmaAnalisis Kelayakan Franchise Apotik KImia Farma
Analisis Kelayakan Franchise Apotik KImia Farma
 
Sistem informasi pemasaran PT Sido Muncul
Sistem informasi pemasaran PT Sido MunculSistem informasi pemasaran PT Sido Muncul
Sistem informasi pemasaran PT Sido Muncul
 
Cross cultural business comunication
Cross cultural business comunicationCross cultural business comunication
Cross cultural business comunication
 
Bisnis, lingkungan hidup, dan etika
Bisnis, lingkungan hidup, dan etikaBisnis, lingkungan hidup, dan etika
Bisnis, lingkungan hidup, dan etika
 
Bitcoin
BitcoinBitcoin
Bitcoin
 
Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Sistem Informasi Sumber Daya ManusiaSistem Informasi Sumber Daya Manusia
Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
 
Geen Marketing
Geen MarketingGeen Marketing
Geen Marketing
 
Emerging Market
Emerging MarketEmerging Market
Emerging Market
 
TQM dan Alat-alat TQM
TQM dan Alat-alat TQMTQM dan Alat-alat TQM
TQM dan Alat-alat TQM
 
Geprek Brewok
Geprek BrewokGeprek Brewok
Geprek Brewok
 
Budaya Jepang
Budaya JepangBudaya Jepang
Budaya Jepang
 
Gaya komunikasi dalam praktek manajemen di indonesia
Gaya komunikasi dalam praktek manajemen di indonesiaGaya komunikasi dalam praktek manajemen di indonesia
Gaya komunikasi dalam praktek manajemen di indonesia
 
Utang jangka panjang, saham preferen dan saham biasa
Utang jangka panjang, saham preferen dan saham biasaUtang jangka panjang, saham preferen dan saham biasa
Utang jangka panjang, saham preferen dan saham biasa
 
Analisis promotion mix dalam iklan oppo f1s
Analisis promotion mix dalam iklan oppo f1sAnalisis promotion mix dalam iklan oppo f1s
Analisis promotion mix dalam iklan oppo f1s
 

Recently uploaded

AUDITING II chapter25.ppt
AUDITING II                chapter25.pptAUDITING II                chapter25.ppt
AUDITING II chapter25.ppt
DwiAyuSitiHartinah
 
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.pptMateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
kurikulumsdithidayah
 
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptxANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Financial Planning Eno Perencanaan keuangan
Financial Planning Eno Perencanaan keuanganFinancial Planning Eno Perencanaan keuangan
Financial Planning Eno Perencanaan keuangan
EnoCasmiSEMBA
 
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
ritaseptia16
 
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptxMAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
JaffanNauval
 
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxBAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
anselmusl280
 
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplinEKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
anthoniusaldolemauk
 
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdfTabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
HuseinKewolz1
 
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdftantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
muhammadarsyad77
 
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdfModul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
muhammadarsyad77
 
Kelompok 5_PPT Etika Akuntan dalam Kasus Anti Korupsi pada Perusahaan Manufak...
Kelompok 5_PPT Etika Akuntan dalam Kasus Anti Korupsi pada Perusahaan Manufak...Kelompok 5_PPT Etika Akuntan dalam Kasus Anti Korupsi pada Perusahaan Manufak...
Kelompok 5_PPT Etika Akuntan dalam Kasus Anti Korupsi pada Perusahaan Manufak...
MrBready
 
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
Meihotmapurba
 

Recently uploaded (13)

AUDITING II chapter25.ppt
AUDITING II                chapter25.pptAUDITING II                chapter25.ppt
AUDITING II chapter25.ppt
 
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.pptMateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
 
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptxANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
 
Financial Planning Eno Perencanaan keuangan
Financial Planning Eno Perencanaan keuanganFinancial Planning Eno Perencanaan keuangan
Financial Planning Eno Perencanaan keuangan
 
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
 
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptxMAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
 
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxBAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
 
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplinEKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
 
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdfTabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
 
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdftantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
 
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdfModul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
 
Kelompok 5_PPT Etika Akuntan dalam Kasus Anti Korupsi pada Perusahaan Manufak...
Kelompok 5_PPT Etika Akuntan dalam Kasus Anti Korupsi pada Perusahaan Manufak...Kelompok 5_PPT Etika Akuntan dalam Kasus Anti Korupsi pada Perusahaan Manufak...
Kelompok 5_PPT Etika Akuntan dalam Kasus Anti Korupsi pada Perusahaan Manufak...
 
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
 

Perencanaan produk baru dan reliabilitas

  • 1. MAKALAH PERENCANAAN PRODUK BARU DAN RELIABILITAS Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Operasional Dosen Pengampu: Dr. H. Susilo Toto Rahardjo, SE., MT. Kelas D KELOMPOK 2 Disusun Oleh: Isah Nurdianah 12010115120006 Adinda Dewi Arum Mukti 12010115120040 Ardine Hasna Savira 12010115120092 Maryama Tria Ruti 12010115120015 Nafi Nur Rafida 12010115120034 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO 2015/2016
  • 2. SIKLUS HIDUP PRODUK Siklus hidup produk adalah suatu konsep penting yang memberikan pemahaman tentang dinamika kompetitif suatu produk. Seperti halnya dengan manusia, suatu produk juga memiliki siklus atau daur hidup. Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini yaitu suatu grafik yang menggambarkan riwayat produk sejak diperkenalkan ke pasar sampai dengan ditarik dari pasar. Mereka disingkirkan oleh masyarakat yang terus berubah. Siklus hidup produk mungkin berusia beberapa jam (koran), bulan (model baju dan PC), tahun (rekaman piringan hitam), atau dekade (volkswagen beetle). Terlepas dari panjangnya siklus, tugas manajer operasi tetaplah sama yaitu merancang sebuah sistem yang membantu memperkenalkan produk baru dengan sukses. Jika fungsi operasi tidak dapat berjalan secara efektif pada tahapan ini, maka perusahaan mungkin dibebani dengan produk yang tidak dapat diproduksi secara efisien atau bahkan tidak layak diproduksi sama sekali. Ada berbagai pendapatan mengenai tahap – tahap yang ada dalam Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) suatu produk. Ada yang menggolongkannya menjadi introduction, growth, maturity, decline dan termination. Sementara itu ada pula yang menyatakan bahwa keseluruhan tahap – tahap Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) terdiri dari introduction (pioneering), rapid growth (market acceptance), slow growth (turbulance), maturity (saturation), dan decline (obsolescence). Meskipun demikian pada umumnya yang digunakan adalah penggolongan ke dalam empat tahap, yaitu introduction, growth, maturity dan decline. Menurut Basu Swastha (1984:127- 132), daur hidup produk itu di bagi menjadi empat tahap, yaitu: 1. Tahap Perkenalan (introduction) Pada tahap ini, barang mulai dipasarkan dalam jumlah yang besar walaupun volume penjualannya belum tinggi. Barang yang di jual umumnya barang baru (betul-betul baru) Karena masih berada pada tahap permulaan, biasanya ongkos yang dikeluarkan tinggi terutama biaya periklanan. Promosi yang dilakukan memang harus agresif dan menitikberatkan pada merek penjual. Di samping itu distribusi barang tersebut masih terbatas dan laba yang diperoleh masih rendah. 2. Tahap Pertumbuhan (growth) Dalam tahap pertumbuhan ini, penjualan dan laba akan meningkat dengan cepat. Karena permintaan sudah sangat meningkat dan masyarakat sudah mengenal barang bersangkutan, maka usaha promosi yang dilakukan oleh perusahaan tidak seagresif tahap sebelumnya. Di sini pesaing sudah mulai memasuki pasar sehingga persaingan menjadi lebih ketat. Cara lain yang dapat dilakukan untuk memperluas dan meningkatkan distribusinya adalah dengan menurunkan harga jualnya.
  • 3. 3. Tahap Kedewasaan (maturity) Pada tahap kedewasaan ini kita dapat melihat bahwa penjualan masih meningkat dan pada tahap berikutnya tetap. Dalam tahap ini, laba produsen maupun laba pengecer mulai turun. Persaingan harga menjadi sangat tajam sehingga perusahaan perlu memperkenalkan produknya dengan model yang baru. Pada tahap kedewasaan ini, usaha periklanan biasanya mulai ditingkatkan lagi untuk menghadapi persaingan. 4. Tahap Kemunduran (decline) Hampir semua jenis barang yang dihasilkan oleh perusahaan selalu mengalami kekunoan atau keusangan dan harus di ganti dengan barang yang baru. Dalam tahap ini, barang baru harus sudah dipasarkan untuk menggantikan barang lama yang sudah kuno. Meskipun jumlah pesaing sudah berkurang tetapi pengawasan biaya menjadi sangat penting karena permintaan sudah jauh menurun. Apabila barang yang lama tidak segera ditinggalkan tanpa mengganti dengan barang baru, maka perusahaan hanya dapat beroperasi pada pasar tertentu yang sangat terbatas. Altematif-alternatif yang dapat dilakukan oleh manajemen pada saat penjualan menurun antara lain: a. Memperbarui barang (dalam arti fungsinya). b. Meninjau kembali dan memperbaiki program pemasaran serta program produksinya agar lebih efisien. c. Menghilangkan ukuran, warna, dan model yang kurang baik. d. Menghilangkan sebagian jenis barang untuk mencapai laba optimum pada barang yang sudah ada. e. Meninggalkan sama sekali barang tersebut. Strategi Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) Bila Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) dianggap sebagai nilai strategik bagi suatu perusahaan, maka manajernya harus dapat menentukan dimana posisi Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) produknya. Identifikasi tahapan Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini dapat ditentukan dengan kombinasi tiga faktor yang menunjukan ciri status produk dan membandingkan hasilnya dengan pola yang umum. Tahap Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) suatu produk dapat ditentukan dengan mengidentifikasikan statusnya dalam market volume, rate of change of market volume. Dalam keempat tahap dari analisa Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini memiliki beberapa strategi (Kotler 1997) yaitu : 1. Tahap Perkenalan (inrtroduction) a. Strategi peluncuran cepat (rapid skimming strategy)
  • 4. Peluncuran produk baru pada harga tinggi dengan tingkat promosi yang tinggi. Perusahaan berusaha menetapkan harga tinggi untuk memperoleh keuntungan yang mana akan digunakan untuk menutup biaya pengeluaran dari pemasaran. b. Strategi peluncuran lambat (slow skimming strategy) Merupakan peluncuran produk baru dengan harga tinggi dan sedikit promosi. Harga tinggi untuk memperoleh keuntungan sedangkan sedikit promosi untuk menekan biaya pemasaran. c. Strategi penetrasi cepat (rapid penetration strategy) Merupakan peluncuran produk pada harga yang rendah dengan biaya promosi yang besar. Srategi ini menjanjikan penetrasi pasar yang paling cepat dan pangsa pasar yang paling besar. d. Strategi penetrasi lambat (slow penetration strategy) Merupakan peluncuran produk baru dengan promosi rendah dan harga rendah. Harga rendah ini dapat mendorong penerimaan produk yang cepat dan biaya promosi yang rendah. 2. Tahap Pertumbuhan (growth) Selama tahap pertumbuhan perusahaan menggunakan beberapa strategi untuk mempertahankan pertumbuhan pasar yang pesat selama mungkin dengan cara: a. Meningkatkan kualitas produk serta menambahkan keistimewaan produk baru dan gaya yang lebih baik. b. Perusahaan menambahkan model-model baru dan produk-produk penyerta (yaitu, produk dengan berbagai ukuran, rasa, dan sebagainya yang melindungi produk utama) c. Perusahaan memasuki segmen pasar baru. d. Perusahaan meningkatkan cakupan distribusinya dan memasuki saluran distribusi yang baru. e. Perusahaan beralih dari iklan yang membuat orang menyadari produk (product awareness advertising) ke iklan yang membuat orang memilih produk (product preference advertising). f. Perusahaan menurunkan harga untuk menarik pembeli yang sensitif terhadap harga.
  • 5. 3. Tahap Kedewasaan (maturity) a. Perusahaan meninggalkan produk mereka yang kurang kuat dan lebih berkonsentrasi sumber daya pada produk yang lebih menguntungkan dan pada produk baru. b. Perusahaan mencoba menarik konsumen yang merupakan pemakai produknya. c. Menggunakan strategi peningkatan keistimewaan (feature improvement) yaitu bertujuan menambah keistimewaan baru yang memperluas keanekagunaan, keamanan atau kenyamanan produk d. Strategi peningkatkan mutu yang bertujuan meningkatkan kemampuan produk, misalnya daya tahan, kecepatan, dan kinerja produk. e. Strategi perbaikan model yang bertujuan untuk menambah daya tarik estetika produk seperti model, warna, kemasan dan lain – lain. f. Menggunakan take-off strategy yang mana marupakan salah satu strategi yang digunakan untuk mencapai fase penerimaan konsumen baru, strategi ini dapat memperbaharui pertumbuhan pada saat produk masuk dalam kematangan. 4. Tahap Penurunan (decline) a. Menambah investasi agar dapat mendominasi atau menempati posisi persaingan yang baik. b. Mengubah produk atau mencari penggunaan/manfaat baru pada produk. c. Mencari pasar baru. d. Tetap pada tingkat investasi perusahaan saat ini sampai ketidakpastian dalam industri dapat diatasi. e. Mengurangi investasi perusahaan secara selektif dengan cara meninggalkan konsumen yang kurang menguntungkan. f. Harvesting strategy untuk mewujudkan pengembalian uang tunai secara cepat. g. Meninggalkan bisnis tersebut dan menjual aset perusahaan. PELUANG PRODUK BARU Pengembangan produk yang agresif mengharuskan organisasi membangun struktur internal yang membuka komunikasi dengan pelanggan, budaya organisasinya inovatif, penelitian dengan pengembangannya (litbang) agresif, kepemimpikannya kuat, bonusnya
  • 6. bersifat formal, serta pelatihan. Baru setelah itu, sebuah perusahaan dapat menghasilkan keuntungan dan memusatkan perhatiannya dengan bersemangat pada peluang tertentu sebagaimana di bawah ini. 1. Memahami pelanggan merupakan permasalahan utama dalam pengembangan produk baru. Beberapa produk cenderung dikembangkan oleh lead users – perusahaan, organisasi, atau perorangan yang peka terhadap tren pasar dan mempunyai kebutuhan di luar kebutuhan pengguna biasa. Manajer operasi harus “menyesuaikan diri” pada pasar, terutama para lead users ini. 2. Perusahaan ekonomis menyebabkan meningkatnya tingkat kemakmuran pada jangka panjang, tetapi siklus ekonomis dan harga berubah pada jangka pendek. 3. Perubahan sosiologis dan demografis dapat muncul pada beberapa faktor seperti berkurangnya ukuran keluarga. Tren ini mengubah prefensi pada ukuran rumah, apartemen, dan mobil. 4. Perubahan teknologi yang membuat segalanya mungkin, mulai dari telepon genggam hingga iPod hingga jantung buatan. 5. Perubahan politik/peraturan menghasilnya perjanjian perdagangan yang baru, tarif yang baru, dan juga persyaratan kontrak yang baru dengan pemerintah. 6. Perubahan lain dapat muncul melalui kebiasaan pasar, standar profesional, pemasok, dan distributor. Manajer operasi harus menyadari adanya faktor-faktor ini dan dapat mengantisipasi perubahan dalam peluang poduk, produk itu sendiri, volume produk, dan bauran produk. PENTINGNYA PRODUK BARU Pentingnya produk baru sudah tidak dapat terelakkan lagi. Semua perusahaan harus mengeluarkan produk baru atau berinovasi dengan produknya jika ingin perusahaannya tetap hidup. Terlepas dari begitu banyak upaya yang terus dilakukan untuk memperkenalkan produk baru agar tetap hidup, kenyataannya banyak produk baru yang gagal. Walaupun demikian, bagi General Mills, untuk menjadi pemenang dalam pasar sereal untuk sarapan,sereal yang menguasai pangsa pasar hanya setengah dari 1%, tidaklah mudah. Diantara 10 merek sereal yang paling terkemuka dan yang paling muda, yakni Honey Nut Cheerios, diluncurkan pada tahun 1979. DuPont memperkirakan setidaknya ia membutuhkan 250 ideuntuk menghasilkan satu produk yang dapat dipasarkan. Sebagaimana kita lihat, pemilihan, definisi, dan perancangan produk dilakukan hingga bahkan ratusan kali. Manajer operasi dan organisasinya harus dapat menampung banyak
  • 7. produk baru sambil mempertahankan aktivitas yang telah mereka jalnkan, serta harus dapat menerima resiko dan kegagalan. Pentingnya produk baru dapat kita simpulkan menjadi 3: 1. Produk baru bukti Anda terus berinovasi Inovasi atau pembaruan mutlak diperlukan jika kita ingin bisnis yang kita manage tetap survive. Tanpa inovasi mustahil sebuah usaha bisa terus bertahan. Kita tentu masih ingat, di tahun 2000-an bisnis wartel menggurita. Namun sejak adanya telepon seluler, bisnis wartel pun berjatuhan. Kita juga ingat sekitar tahun 2005-an, bisnis rental komputer dan printing dokumen berjamur. Namun sejak munculnya laptop murah, bisnis rental komputer pun tergerus zaman. Ya, tanpa inovasi, bisnis kita bisa gulung tikar. Tanpa inovasi, seorang pengusaha akan memilih untuk mengobral, mendiskon atau mengecer produknya. Padahal cara ini justru membunuh nilai produknya sendiri. Ini menunjukkan kualitas usaha yang tak berkembang dan cenderung menyerah dengan keadaan. Disinilah pentingnya produk baru. 2. Produk baru bukti Anda peduli dengan konsumen Manusia makhluk tak sempurna. Demikian juga dengan produk kita. Tak ada satupun produk di dunia ini yang sempurna. Sebagai contoh, di era tahun 2010-an, modem adalah salah satu produk yang sempurna untuk bisa mendapatkan akses internet di berbagai tempat. Namun sekarang, modem mulai ditinggalkan. Produsen modem mulai meluncurkan produk baru berupa wifi portable yang jangkauannya lebih luas dan lebihcompatible dengan berbagai gadget. Peluncuran produk baru ini bukti bahwa produsen peduli dengan konsumen. 3. Produk baru bisa mengakses konsumen baru Sebagai contoh, biasanya pameran lukisan hanya diperuntukkan bagi orang yang dapat melihat. Namun pada tahun 2015, Museum Prado di Madrid membuka pameran spesial yang disebut "Touch The Prado". Pameran ini ternyata menampilkan berbagai lukisan replika yang sengaja dibuat dengan bentuk 3D. pameran ini diperuntukkan bagi para penyandang tunanetra agar bisa ikut menikmati keindahan lukisan di sana. Jadi produk baru dapat membuat kita mendapatkan konsumen baru. Berikut adalah presentase penjualan dari produk baru menurut posisi perusahaan dalam industrinya dalam 5 tahun terakhir:
  • 8. Dari grafik di atas, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi presentase penjualan produk baru lima tahun terakhir, semakin besar kemungkinan perusahaan menjadi pemimpin pasar. SISTEM PENGEMBANGAN PRODUK Sistem pengembangan produk merupakan sebuah strategi produk yang menghubungkan antara arus uang, dinamika pasar, siklus hidup produk, dan kemampuan organisasi.Sebuah perusahaan harus mempunyai dana untuk mengembangkan produk, memahami pasar yang terus terjadi dipasar, mempunyai potensi yang diperlukan dan juga sumber daya. Quality Function Deployment (QFD) merupakan suatu metodologi yang digunakan oleh perusahaan untuk mengantisipasi dan menentukan prioritas kebutuhan dan keinginan konsumen, serta menggabungkan kebutuhan dan keinginan konsumen tersebut dalam produk dan jasa yang disediakan bagi konsumen. Berikut ini dikemukan beberapa definisi dari QFD antara lain :  QFD adalah suatu metodologi untuk menterjemahkan kebutuhan dan keinginan konsumen ke dalam suatu rancangan produk yang memiliki persyaratan teknik dan karakteristik kualitas tertentu. (Akao, 1990; Urban Hauser, 1993).  QFD adalah suatu metodologi terstruktur yang digunakan dalam proses perencanaan dan pengembangan produk untuk menetapkan spesifikasi kebutuhan dan keinginan konsumen, serta mengefaluasi secara sistematis kapabilitas suatu produk atau jasa dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.  Menurut Oakland J.S (1995), QFD adalah suatu sistem untuk mendesain sebuah produk atau jasa yang berdasarkan permintaan pelanggan, dengan melibatkan partisipasi fungsi-fungsi yang terdapat dalam organisasi tertentu. 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% Category 1 pemimpin industri tiga teratas tiga tengah tiga terbawah
  • 9.  QFD juga dapat diartikan sebagai penyebaran fungsi-fungsi yang terkait dengan pengembangan produk dan pelayanan dengan mutu yang memenuhi kepuasan konsumen. (Revelle., Frigon., dan Jackson, 1995). Manfaat Penerapan Quality Function Deployment  Mengurangi waktu ke pasar  Pengurangan perubahan desain  Penurunan desain dan biaya produksi  Peningkatan kualitas  Peningkatan kepuasan pelanggan KEUNGGULAN QFD 1. Menyediakan format standar untuk menerjemahkan kebutuhan konsumen menjadi persyaratan teknis, sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumen. 2. Menolong tim perancang untuk memfokuskan proses perancangan yang dilakukan pada fakta-fakta yang ada, bukan intuisi. 3. Selama proses perancangan, pembuatan keputusan „direkam‟ dalam matriks-matriks sehingga dapat diperiksa ulang serta dimodifikasi di masa yang akan datang. HIRARKI QFD Dengan menggunakan metodologi QFD dalam proses perancangan dan pengembangan produk, maka akan dikenal empat jenis tahapan, yaitu masing-masing adalah: 1. Tahap Perencanaan Produk ( House of Quality) 2. Tahap Perencanaan Komponen (Part Deployment) 3. Tahap Perencanaan Proses (Proses Deployment) 4. Tahap Perencanaan Produksi (Manufacturing/ Production Planning) Selain "House of Quality" matriks, QFD menggunakan "Tujuh Manajemen dan Perencanaan Tools "yang digunakan dalam banyak prosedur: 1. Affinity diagram. 2. Hubungan diagram. 3. Hirarki pohon. 4. Matriks dan tabel. 5. Program Diagram Proses Keputusan (PDPC) 6. The Analytic Hierarchy Process (AHP) 7. Blueprinting Matriks adalah alat yang terletak di jantung metode QFD banyak. Dengan daftar membandingkan dua item menggunakan kotak persegi panjang sel, dapat digunakan untuk mendokumentasikan persepsi tim a dari keterkaitan yang ada, dalam cara yang dapat kemudian ditafsirkan dengan mempertimbangkan entri pada khususnya sel, baris atau kolom. Dalam matriks prioritas kepentingan relatif dari item dalam daftar dan kekuatan hubungan timbal balik yang diberikan numerik bobot (ditampilkan sebagai angka atau simbol). Prioritas keseluruhan item dari satu daftar menurut hubungan mereka dengan daftar yang lain, maka dapat
  • 10. Hubungan diagram Hubungan diagram atau Di Kaitan-grafik dapat digunakan untuk menemukan prioritas, akar penyebab masalah dan kebutuhan pelanggan tak tertulis. Program Diagram Proses Keputusan (PDPC) PDPC digunakan untuk mempelajari potensi kegagalan proses dan layanan baru. The Analytic Hierarchy Process (AHP) AHP menggunakan perbandingan berpasangan pada unsur-unsur hierarkis terorganisir untuk menghasilkan seperangkat akurat prioritas. Blueprinting Blueprinting adalah alat yang digunakan untuk menggambarkan dan menganalisa semua proses yang terlibat dalam memberikan layanan. Rumah Kualitas The "Rumah Kualitas" matriks adalah bentuk yang paling dikenal dari QFD Ini digunakan oleh tim multidisipliner untuk menerjemahkan satu set pelanggan persyaratan, menggambar pada riset pasar dan pembandingan data, ke jumlah sesuai target rekayasa prioritas yang harus dipenuhi oleh seorang baru desain produk. Ada banyak bentuk sedikit berbeda dari matriks dan kemampuan ini harus disesuaikan dengan kebutuhan dari suatu masalah tertentu atau kelompok pengguna membentuk salah satu kekuatan utama Rumah kualitas terdiri dari enam komponen utama yang selesai dalam perjalanan proyek QFD: 1. Persyaratan pelanggan (hows) - daftar terstruktur persyaratan berasal dari laporan pelanggan. 2. Persyaratan teknis (Whats) - satu set terstruktur yang relevan dan karakteristik produk yang terukur. 3. Perencanaan matriks - menggambarkan persepsi pelanggan diamati pada survei pasar. Termasuk kepentingan relatif persyaratan pelanggan, perusahaan dan pesaing kinerja dalam memenuhi persyaratan ini. 4. Keterkaitan matriks - menggambarkan QFD tim persepsi dari keterkaitan antara dan pelanggan persyaratan teknis. Sebuah skala yang sesuai diterapkan, diilustrasikan dengan menggunakan simbol atau angka. Mengisi ini bagian dari matriks melibatkan diskusi dan membangun konsensus dalam tim dan dapat memakan waktu. 5. Berkonsentrasi pada hubungan kunci dan meminimalkan jumlah persyaratan teknik yang bermanfaat untuk mengurangi tuntutan sumber daya. korelasi Teknis (Roof) matriks - digunakan untuk mengidentifikasi dimana persyaratan teknis mendukung atau menghambat satu sama lain dalam desain produk.Dapat menyoroti peluang inovasi. 6. Teknis prioritas, tolok ukur dan target - digunakan untuk mencatat prioritas yang ditugaskan untuk persyaratan teknis oleh ukuran matriks, dari teknis kinerja yang telah dicapai oleh produk yang kompetitif dan derajat kesulitan yang terlibat dalam mengembangkan kebutuhan masing-masing. Hasil akhir dari matriks adalah seperangkat nilai-nilai target untuk setiap persyaratan teknis yang harus dipenuhi oleh desain baru, yang dihubungkan kembali ke tuntutan pelanggan.
  • 11. 6 langkah membuat rumah kualitas: 1. Kenali Keinginan Pelanggan 2. Kenali bagaimana produk / jasa akan memuaskan keinginan pelanggan 3. Hubungkan keinginan pelanggan dengan bagaimana produk akan dibuat 4. Kenali hubungan antara sejumlah bagaimana pada perusahaan 5. Buat tingkat kepentingan 6. Evaluasi produk pesaing 7. Tentukan atribut teknis yang diinginkan, prestasi Anda, dan prestasi pesaing terhadap atribut ini. Tahap – tahap pengembangan produk: Menyusun Organisasi Untuk Pengembangan Produk: 1. Organisasi dengan departemen – departemen yang berbeda 2. Memenangkan produk melalui sistem pengembangan produk dan organisasi – organisasi terkait 3. Menggunakan sebuah tim 4. Tidak membagi organisasi dengan pengembangan, rekayasa, produk dan lainnya Manfaat Rekayasa Nilai: 1. Mengurangi kerumitan produk 2. Standardisasi tambahan dari berbagai komponen 3. Perbaikan aspek – aspek fungsional dari produk 4. Peningkatan desain pekerjaan dan keamanan pekerjaaan
  • 12. 5. Memudahkan produk untuk dirawat 6. Desain yang tangguh ISU-ISU YANG BERKAITAN DENGAN DESAIN PRODUK 1.Desain yang tangguh (Robust Design) Adalah sebuah desain yang dapat diproduksi sesuai dengan permintaan walaupun pada kondisi yang tidak memadai pada proses produksi. 2. Desain Modular (Modular Design) Adalah bagian atau komponen sebuah produk dibagi menjadi komponen yang dengan mudah dapat ditukar atau digantikan. 3. Computer Aided Design (CAD) Adalah penggunaan sebuah computer secara interaktif untuk mengembangkan dan mendokumentasikan sebuah produk 4. Computer Aided Manufacturing (CAM) Adalah penggunaan teknologi informasi untuk mengendalikan mesin. 5. Teknologi Virtual Realitas (Realty Virtual Technology) Adalah bentuk komunikasi secara tampilan dimana gambar menggantikan kenyataan dan biasanya pengguna dapt menanggapi secara interaktif. 6. Analisis Nilai (Value Analysis) Merupakan kajian dari produk sukses yang dilakukan selama proses produksi. 7. Desain yang ramah lingkungan (Environtmentally Friendly Design) Merupakan perancanagn produk yang telah memasukkan unsure kepekaan terhadap permasalan lingkungan yang sangat luas pada proses produksi. Cara yang bisa dilakukan antara lain dengan: a. Membuat produk yang dapat didaur ulang b. Menggunakan bahan baku yang dapt di daur ulang. c. Menggunakan komponen yang tidak membahayakan. d. Menggunakan komponen yang lebih ringan. e. Menggunakan energi yang lebih sedikit.
  • 13. f. Menggunakan bahan baku yang lebih sedikit. PERENCANAAN PRODUK Perencanaan produk adalah proses menciptakan ide produk dan menindaklanjuti sampai produk diperkenalkan ke pasar. Selain itu, perusahaan harus memiliki strategi cadangan apabila produk gagal dalam pemasarannya. Termasuk diantaranya ekstensi produk atau perbaikan, distribusi, perubahan harga dan promosi. DESAIN JASA Sejauh ini, banyak pembahasan kita memusatkan perhatian pada apa yang disebut produk nyata, yakni barang. Di sisi lain, terdapat produk yang tidak nyata, yaitu jasa. Industri yang termasuk dalam industri jasa adalah perbankan, keuangan, asuransi, transportasi dan komunikasi. Produk yang ditawarkan oleh perusahaan jasa mulai dari prosedur kesehatan yang meninggalkan luka kecil setelah operasi usus buntu, pencucian dan pemotongan rambut di salon, hingga film bagus. Merancang produk jasa merupakan tantangan karena jasa umumnya mempunyai karakteristik yang unik. Satu alasan peningkatan produktivitas dalam jasa begitu rendah adalah karena baik desain maupun pengantaran produk jasa menyertakan adanya interaksi pelanggan. Saat pelanggan berpartisipasi dalam proses desain, pemasok jasa mungkin mempunyai daftar menu jasa di mana pelanggan dapat memilih pilihannya (lihat Figur 5.12[a]). Dalam hal ini, pelanggan dapat berpartisipasi dalam perancangan jasa itu sendiri. Spesifikasi desain dapat berupa sebuah kontrak atau penjelasan tertulis dengan foto (seperti pada operasi plastik atau tatanan rambut). Begitu pula, pelanggan dapat berperan dalam pengantaran sebuah jasa (lihat Figur 5.12[b]) atau pada keduanya, yakni perancangan dan pengantaran. Situasi ini menambah tantangan pada desain produknya (lihat Figur 5.12[c]). Figur 5.12 Partisipasi Pelanggan dalam Desain Jasa Pelanggan Desain PengirimDesain Pelanggan Pengirim Pelanggan Desain Pengirim (a) Partisipasi pelanggan dalam desain seperti pada perancangan operasi plastik atau tatanan rambut. (b) Partisipasi pelanggan dalam pengiriman, misalnya proses kelahiran bayi. (c) Partisipasi pelanggan dalam desain dan pengiriman, seperti dekorasi interior.
  • 14. Walaupun demikian, seperti halnya barang, sebagian besar biaya dan kualitas sebuah jasa didefinisikan pada tahap desain. Seperti halnya barang, terdapat sejumlah teknik yang dapat mengurangi biaya dan meningkatkan produknya. Salah satu tekniknya adalah merancang produk sehingga pelaksanaan kustomisasi dapat ditunda selama mungkin dalam prosesnya. Hal ini merupakan cara sebuah calon kecantikan beroperasi: Walaupun proses pencucian dan pembilasan rambut telah dikerjakan dengan sebuah cara standar dengan biaya rendah, proses pewarnaan dan penataan rambut (kustomisasi) dilakukan terakhir. Pendekatan kedua adalah memodulerkan produk sehingga kustomisasinya dilaksanakan pada perubahan modul. Pendekatan moduler pada desain produk mempunyai dampak pada perusahaan manufaktur dan jasa. Sebagaimana desain moduler memungkinkan anda membeli sebuah motor Harley-Davidson atau stereo high-fidelity sesuai dengan fitur yang anda inginkan. Pendekatan ketiga desain jasa adalah membagi jasa menjadi bagian-bagian kecil dan mengidentifikasi bagian-bagian yang menyebabkan otomatis atau pengurangan interaksi dengan pelanggan. Sebagai contoh, perusahaan penerbangan sekarang memulai jasa pelayanan tanpa tiket. Karena perusahaan penerbangan menghabiskan $15 hingga $30 untuk memproduksi selembar tiket (termasuk upah, percetakan, dan komisi agen perjalanan), sistem tanpa tiket dapat menghemat perusahaan penerbangan hingga miliaran dolar per tahun. Dengan mengurangi biaya dan antrean di bandara, yang karenanya dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan memberikan sebuah desain “produk” yang menguntungkan semua pihak. Karena adanya interaksi pelanggan yang tinggi pada banyak industri jasa, teknik yang keempat adalah untuk memfokuskan desain pada apa yang disebut moment of truth. Moment of truth adalah ingatan yang begitu berkesan yang meningkatkan atau menurunkan ekspektasi pelanggan. Hubungan antara penyedia jasa dan pelanggan merupakan sesuatu yang sangat penting, karena saat itulah kepuasan pelnggan pada sebuah jasa ditentukan. Moment of truth dapat terjadi saat anda memesan makanan di McDonald, memotong rambut, atau mendaftar pada sebuah kursus, hal itu dapat sangat sederhana seperti senyuman. Tugas manajer operasi adalah mengidentifikasi moment of truth dan merancang operasi yang dapat memenuhi atau bahkan melebihi eksepektasi pelanggan. Dokumen untuk Jasa Karena tingginya interaksi pelanggan pada hampir semua industri jasa, dokumen untuk memindahkan produk ke proses produksi berbeda dengan yang digunakan pada operasi pembuatan barang dokumentasi pada jasa sering berbentuk perintah kerja yang eksplisit yang merinci apa yang akan terjadi pada moment of truth. Sebagai contoh, terlepas dari seberapa baik produk bank dalam bentuk cek, simpanan, deposito, pinjaman, hipotek, dan lain-lain, jika moment of truth tidak dilakukan dengan baik, maka produknya mungkin tidak diterima dengan baik juga. RELIABILITAS PRODUK Khusus untuk realiability, merupakan peninjauan dari sisi kehandalan. Berikut definisi reliability, "Reliability is the probability thaht parts products, or system will perform their intended function without failure in specified environments for desired periods or the capacity of a product to operate and not fail."
  • 15. Maka, arti reliabilitas dalam perancangan suatu produk adalah peninjauan rancangan yang memasukkan unsur probabilitas tingkat keberhasilan suatu sistem agar berfungsi baik sesuai kondisi yang diinginkan untuk suatu periode waktu tertentu pada suatu produk . Misal, dua produk dengan reliability 99% dan 95 &, maka selanjutnya karakteristik dari sistem tersebut akan berbeda, sesuai dengan tingkat kehandalan yang ditetapkan. Umumnya (tidak harus, semisal perangkat elektronik) tingkat kehandalan ini diperbandingkan terhada resiko kegagalan. Semakin besar dampak kegagalan, maka besarnya nilai reliabilitas dari rancangan produk harus semakin tinggi. Contohnya kegagalan yang menyebabkan kematian dan kegagalan yang hanya menyebabkan loss produksi. Kegagalan yang menyebabkan kematian, mungkin akan berada pada tingkat kehandalan yang sangat tinggi, bisa mencapai 99.999%. Contoh kasus reliability 99.999%, misal motor dipandang dalam rentang operasi 1000 jam untuk 100 ribu produk, maka "dijamin", hanya 1 yang gagal dan 99 ribu tetap beroperasi normal, setelah melewati 1000 jam.