Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
OPTIMALKAN PERENCANAAN
1. 1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perencanaan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia, hal ini
dikarenakan sebuah rencana di perlukan untuk menciptakan dan mensukseskan sebuah tujuan.
Bila dilihat dari “Urgency of Planning” atau pentingnya perencanaan, kita dapat
membuktikan seberapa pentingnya sebuah perencanaan karena sebuah rencana tidak akan
berjalan dengan semestinya apabila tidak ada perencanaan yang baik dan tidak sesuai tahapan-
tahapan dalam prosesnya.
Namun, perlu diingatkan kembali selain kita melakukan proses dan tahapan perencanaan,
kita juga tentunya harus mengetahui juga mendalami dengan apa saja perencanaan tersebut bisa
terwujud dengan baik. Dalam keadaan ini, kita bisa menjadikan nilai-nilai perencanaan sebagai
sebuah acuan dan patokan agar terbentuk dan terlaksananya sebuah rencana yang sudah
direncanakan sebelumnya demi mencapai tujuan.
Intinya, jika kita berbicara mengenai perencanaan, tidak akan luput dari masalah-masalah,
karena terbentuknya sebuah perencanaan secara garis besarnya adalah untuk menyelesaikan
masalah dan untuk mengantisipasi sebuah masalah.
B. Rumusan Masalah
Materi yang akan dikaji dalam ini yaitu:
1. Definisi Perencanaan
2. Proses Perencanaan
3. Nilai-Nilai Perencanaan
4. Contoh Nilai-Nilai Perencanaan
C. Tujuan
Makalah ini di buat dengan tujuan untuk di gunakan sebagai bahan ajar dan untuk membahas
materi mengenai nilai-nilai perencanaan sekaligus sebagai pelengkap tugas dari mata kuliah
Pengantar Perencanaan Wilayah dan Kota.
2. 2
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perencanaan
Perencanaan adalah kegiatan yang akan dilaksanakan di masa yang akan datang untuk
mencapai tujuan dan dalam perencanaan itu mengandung beberapa unsur, diantaranya sejumlah
kegiatan yang ditetapkan sebelumnya, adanya proses, hasil yang ingin dicapai, dan menyangkut
masa depan dalam waktu tertentu.
Adapun pengertian perencanaan menurut beberapa ahli, yaitu :
Garth N. Jone
Perencanaan adalah suatu proses pemilihan dan pengembangan dari pada tindakan yang
paling baik untuk percapaian tugas.
M.Farland
Perencanaan adalah suatu fungsi dimana pimpinan kemungkinan menggunakan sebagian
pengaruhnya untuk mengubah dari pada wewenangnya.
Kusmiadi (1995)
Perencanaan adalah proses dasar yang kita gunakan untuk memilih tujuan – tujuan dan
menguraikan bagaimana pencapaianya.
B. Proses Perencanaan
Setelah kita membahas definisi perencanaan, sekarang kita mempelajari tentang proses
perencanaan. Berikut adalah proses perencanaan:
1. Perumusan Sebuah Tujuan
2. Pengumpulan Data
3. Analisis atau Pengolahan Data
4. Alternatif atau Peluang atau Opsi atau Pilihan
5. Konsep perencanaan
6. Implementasi
7. Evaluasi
8. Perumusan Tujuan Baru
3. 3
C. Nilai-Nilai Perencanaan
Pada hakikatnya, nilai-nilai perencanaan itu sifatnya dinamis, yang dimaksud dengan sifat
dinamis ini adalah sifat yang terus tumbuh dan berkembang dengan seiringnya waktu, memelihara
sikap positif dan melihat sisi terang kehidupan untuk lebih baik dimasa depannya.
Nilai-nilai perencanaan juga didasarkan pada kondisi alam. Hal ini dikarenakan masyarakat
pada zaman dahulu dalam memenuhi kebutuhan hidupnya masih berantung kepada alam sekitar.
Nilai-nilai perencanaan dapat dibedakan dan dijelaskan dalam beberapa aspek, seperti yang
telah dijelaskan di atas tadi itu adalah aspek keamanan dan ketahanan. Berikut adalah beberapa
aspek dari nilai-nilai perencanaan:
1. Nilai Keamanan
Bila kita berbicara soal nilai keamanan, banyak orang tentunya akan berpikir
ataupun mengaitkannya dengan ketentraman. Namun, dalam nilai-nilai perencanaan,
nilai keamanan bisa diartikan secara lebih luas yaitu jaminan untuk mendapatkan
ketentraman ataupun kenyamanan dalam kelangsungan hidup di daerah yag di
rencanakan.
Contohnya yaitu, Bila kita akan membangunsebuah kota, tidak mungkin kita akan
membagun kota di pinggiran gunug berapi aktif apalagi sudah dalam status siaga.
Contoh lainya kita mendirikan pos kambling di duatu komplek perumahan agar
komplek tersebut aman dari maling.
2. Nilai Sosial
Bila kita berbicara soal nilai sosial, banyak orang menngaitkan nilai sosial dengan
hubungan atau interaksi. Akan tetapi, nilai sosial dalam nilai-nilai perencanaan bisa kita
kaitkan dengan kesehatan, keharmonisan, dan psikologi.
Dalam aspek sosial, kesehatan merupakan kondisi layak huni bagi masyarakat. Maksud
dari kondisi layak huni di dalam perencanaan bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup
dan juga kondisi hidup masyarakat luas demi mensejahterakan kehidupan-kehidupan di
masyarakat. Contohnya seperti membangun sebuah rumah sakit, klinik, maupun puskesmas
4. 4
guna meningkatkan kesehatan masyarakat, membangun taman-taman untuk refreshing,
membaanun tempat ibadah, dan sebagainya.
Dalam aspek sosial, maksud dari keharmonisan adalah tingkat keselarasan,
keseimbangan, kenyamanan, dan rasa kekeluargaan dalam penyesuaian kondisi sekitar
yang berada di dalam lingkungan masyarakat.contohnya pembuatan taman disetiap
komplek perumahan, dansabagainya
Dalam Aspek sosial, Psikologi di sini merupakan sebuah perasaan di mana suatu
masayrakat menyukai atau tidaknya kondisi, keadaan ataupun yang ada di lingkungannya,
apakah masyarakat itu nyaman atau tidak pada penempatan kondisi atau keadaan
lingkungan.
Contohnya, apakah fasilitas seperti taman. Apakah model taman di suatu komplek atau
kota A cocok dengan kondisi atau keadaan maupun budaya komplek atau kota A? Bila
tidak, coba cari komplek maupun kota yang sesuai dengan model taman ini?
3. Nilai Ekonomi
Bila kita berbicara soal nilai ekonomi, banyak orang akan mengaitkannya kepada biaya,
akomodasi dan lain sebagainya. Akan tetapi, yang dimaksud aspek ekonomi dalam nilai-
nilai perencanaan disini adalah sebagai bentuk efisiensi dan efektivitasnya.
Yang dimaksud dengan “efisiensi” disini adalah ukuran tingkat atau jumblah
penggunaaan sumber daya yang dipakai dalam suatu proses, semakin hemat/sedikit
penggunaan sumber daya akan tetapi mendapatkan hasil yang maksimal, maka prosesnya
dikatakan semakin efisien. Suatu proses bisa dikatakan efisien bila ditandai dengan adanya
perbaikan proses yang awalnya mahal dann lambat hingga menjadi lebih murah dan lebih
cepat.
Sedangkan yang dimaksud dengan “efektivitas” adalah ukuran tingkat atau jumblah
pemenuhan output/tujuan proses, semakin tinggi pencapaian target atau tujuan proses,
maka proses tersebut bisa dikatakan semakin efektif. Suatu proses bisa dikatakan efektif
5. 5
bila ditandai dengan perbaikan proses yang awalnya kurang baik dan aman menjadi lebih
baik dan lebih aman.
Contohnya, Suatu daerah, dapat dikatakan daerah yang mandiri dan maju dengan di
lihat dari pendapatannya. Mengapa? Karena pendapatan di daerah yang mandiri dan maju
masyarakatnya makmur. Maksudnya, pendapatan yang di peroleh oleh masyarakatnya
tinggi. Pendapatan yang tinggi akan menciptakan sumber pembiayaan pembangunan dari
saving, investasi dan produktivitas yang tinggi.
4. Nilai Estetika atau Keindahan
Bila kita berbicara soal nilai estetika, banyak orang tentunya akan berpikir bahwa nilai
estetika atau keindahan berkaitan dengan sebuah perasaan ketenangan jiwa dalam melihat
dan merasakan keadaan atau kondisi di lingkungan sekitar orang tersebut berada.. Namun,
dalam lingkup nilai-nilai perencanaan, nilai estetika merupakan tepat dan cocoknya suatu
perencanaan itu ditempatkan. Seperti halnya kita dalam menata ruang kota, indahnya
sebuah kota tidak hanya diukur dari kesejahteraan masyarakat disekitarnya, namun
indahnya sebuah kota juga harus dilihat dari apa saja fasilitas yang ada di kota itu dan
apakah kenyamanan dan kenikmatannya.
Contohnya, kita tidak mungkin membangun sebuah taman kota di sebelah atau di depan
tempat pengumpulan sampah kota. Sungguh tidak bagus bukan karena itu mengganggu
keindahan taman kota terebut, seperti bau dari tempat pengumpulan sampah, merusak
pemandangan dan lain sebagainya.
5. Nilai Enginering
Bila kita berbicara soal nilai teknik, banyak orang tentunya akan berpikir bahwa nilai teknik
berhubungan dengan mesin. Paahal hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Mengapa? Karena
nilai teknik dalam nilai-nilai perencanaan aspek atau nilai yang memperhatikan soal
infrastruktur perencanaan.
6. 6
Contohnya:
Tata guna lahan.
Pola atau motif yang digunakan pada tata guna lahan meliputi pengaturan
penggunaan tanah dan ruang. Kepastian penggunaan tata guna lahan merupakan
faktor keteraturan struktur kota baik fisik maupun non-fisik.
Ketersediaan Prasarana dan Sarana,
Ketersediaan sarana dan prasarana merupakan salah satu faktor penunjang
perkembangan daerah. Hal ini disebabkan bila sarana dan prasarana baik maka akan
menciptakan kelancaran aksesibilitas dan menarik investasi.beda bila sarana dan
prasarana buruk maka aksesibilitas tidak akan berjalan lancar dan juga tidak akan
menarik perhatian para penginvestasi.
Hubungan antar daerah.
Keberadaan suatu daerah akan tergantung dengan daerah-daerah lain yang
beada di sekitarnya. Tidak akan pernah ada daerah yang maju tanpa keterkaitan
dengan daerah yang lainnya. Hubungan-hubungan komplementer yang terjadi
merupakan hubungan yang saling menguntungkan dan tetunya akan berdampak
terhadap kemajuan daerah yang bersangkutan.
D. Contoh Nilai-Nilai Perencanaan
Ketika kita akan mendirikan sebuah pusat perbelanjaan atau Mall dalam suatu daerah, hal
pertama yang harus kita pikirkan yaitu apa atau seberapa pentingkah kehadiran bangunan tersebut
bagi masyarakat sekitar untuk kedepannya, bila memang masyarakat memang membutuhkan
bangunan seperti yang disebutkan tadi, maka pembangunan bisa atau perlu dilaksanakan. Akan
tetapi perlu diingat, ada hal yang harus diperhatikan mengenai bangunan tersebut yaitu mengenai
keamanan bangunan tersebut, cocok atau tidaknya bangunan tersebut, dan kemudian apakah selaras
jika dibangun di dearah tersebut.
Bila sewaktu-waktu ada masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasinya, sebagai seorang
perencana yang baik kita wajib menampung dan memikirkan aspirasi masyarakat tersebut.
Mengapa? Karena masyarakatlah yang nantinya akan menggunakan fasilitas yang kita buat. Ketika
masyarakat tidak setuju dengan apa yang kita rencanakan, pertama-tama kita harus mengetahui apa
dan mengapa sebabnya mereka tidak setuju dengan diadakannya perencanaan tersebut. Bila
7. 7
ternyata benar dan tepatnya terdapat ketidaksetujuan akan perencanaan tersebut, sebagai seorang
perencana yang baik kita diharuskan memperhitungkan perencanaan yang sudah diusun dan buat
sebelumnya.
Sebagai seorang perencana yang baik kita wajib memikirkan terlebih dahulu apa yang
dibutuhkan oleh masyarakat, misalnya seperti halnya didaerah yang akan kita dirikan pusat
perbelanjaana tau Mall tersebut ternyata masyrakatnya lebih memerlukan RumahSakit untuk
lingkungan daerahnya, maka, dahulukanlah hal-hal apa saja yang lebih penting dan harus
didahulukan untuk menunjang kesejahteraan masyarakat di daerah itu. Mungkin memang semua
hal yang dicontohkan tadi kuranglah penting, akan tetapi kembali lagi pada tujuannya akan masa
depan yang nantinya menentukan kehidupan masyarakat kedepannya.
8. 8
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi kesimpulan yang bisa kita peroleh dari pembahasan diatas adalah
perencanaan adalah sebuah rankaian kegiatan untuk mencapai tujuan secara efisien dan
efektif dengn menggunakan metode.
Nilai-nilai perencanaan pada hakikatnya mengutamakan masyarakat dalam
pelaksanaannya, hal ini dapat dilihat dari pelaksanaan-pelaksanaan rencana atau tujuan
yang sudah dibuat untuk masyarakat itu sendiri. Oleh sebab itu, hal ini menjadikan
masyarakatlah yang menjadi sasaran utama atau tujuan dibentuk dan dibuatnya suatu
rencana.
Sebagai seorang perencana yang baik, kita diwajibkan dan diharuskan utuk mendasari
perencanaan yang telah kita susun dan rancang dengan mementingkan nilai-nilai
perencanaan. Nilai-nilai perencanaan yang di buat harus sesuai dengan aspek-aspek
nilai perencanaan seperti Nilai Keamanan, Nilai Ekonomi, Nilai Sosial, Nilai
Estetika/Keindahan, dan juga Nilai Enginering.
Seorang perencana yang baik, tentunya akan memperhatikan nilai-nilai berikut seperti
keamanan, sosial, ekonomi, estetika/keindahan, dan Enginering. Hal ini disebabkan
karena apa bila perencanaan tidak didasari oleh nilai-nilai tersebut, nantinya bisa
menimbulkan masalah-masalah yang tidak terduga nantinya walaupun sebenarnya
perencanaan itu sendiri tidak akan pernah luput dari masalah. Akan tetapi, walaupun
tidak akan mungkin luput dari masalah.
B. Saran
Saran dari penulis untuk pembahasan kali ini adalah sebagai perencana yang baik, kita
sebaiknya perencanaan yang kita buat ini apakah sudah memenuhi syarat-syarat dari nilai-
nilai perencanaan? Karana bila kita tidak mengaitkannya dengan nilai-nilai perencanaan,
dikhawatirkan akan muncul masalah-masalah yang tak terduga dan nantinya akan
menyengsarakan masyarakat. Dan selain kita harus memperhatikan nilai-nilai perencanaan,
kita juga harus memperhatikan saran, aspirasi, dan kebutuhan dari masyarakat itu. Karena
masyarakatlah yang nantinya akan menggunakan fasilitas yang kita buat.