1. MAKALAH
AYAT-AYAT MENEJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
Di Susun Oleh :
Haidir Ali
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS ZAINUL HASAN GENGGONG
KRAKSAAN PROBOLINGGO
TAHUN 2022/2023
2. i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Puji dan syukur kita panjatkan kehadhirat Allah Swt. Yang telah memberikan taufik
dan hidayahnya kepada penyusun, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini
walaupun tidak seberapa sempurna. Shalawat serta salam serta salam semoga tercurah
limpahkan kepada nabi Muhammad saw. Keluarga, parasahabatnya, dan mudah-mudahan
sampai kepada kita selalu umatnya, amiin.
Makalahinimenyajikantentang pengertian Perencanaan, ayat yang menjelaskan
Perencanaan beserta hadistnya. Seiring dengan berakhirnya penyusunan makalah ini,
sepantasnya penulis mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah turut
membantu penyusun dalam menyusun makalah ini.
Kami selaku penyusun menyadari masih banyaknya kekurangan dalam menyusunan
makalah ini, oleh karena itu penyusun berharap adanya kritik dan saran yang membangun.
Penyusun berharap kiranya makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun maupun pembaca
dan mudah-mudahan makalah ini dijadikan ibadah di sisi Allah Swt. Aamiin.
Probolinggo, 11 Januari 2023
Penyusun
3. ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................ i
DAFTAR ISI .........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ....................................................................... 1
B. Rumusan masalah ................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Perencanaan (Planning).......................................................... 2
B. Ayat Al-Quran tentang Perencanaan(Planning)..................... 4
C. Hadist tentang perencanaan(planning)................................... 7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................ 8
B. Saran....................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 9
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Setiap organisasi, perusahaan, lembaga pendidikan, organisasi masyarakat, ataupun
yang lainnya pasti memerlukan perencanaan dalam setiap kegiatan organisasi, baik
perencanaan produksi, perencanaan rekrument siswa baru, perencanaan anggaran, dan lain
sebagainya. Perencanaan merupakan proses dasar untuk mencapai suatu tujuan tertentu
dengan menetapkan bagaimana cara mencapai tujuan tersebut.
Perencanaan merupakan aspek terpenting daripada manajemen. Manusia tidak boleh
menyerah pada keadaan dan masa depan yang tidak menentu tetapi menciptakan masa depan
itu. Dengan demikian landasan dasar perencanaan adalah kemampuan manusia untuk secara
sadar memilih alternatif masa depan yang dikehendaki dan kemudian mengarahkan daya
upayanya untuk mewujudkan masa depan yang dipilihnya dalam hal ini manajemen yang
diterapkan seperti apa.
Perencanaan merupakan tahapan paling penting dalam fungsi manajemen didalam
mengambil suati keputusan atau tindakan. Tanpa adanya fungsi perencanaan, fungsi-fungsi
manajemen yang lainnya, seperti pengorganisasian, pengontrolan, dan pengarahan tidak dapat
berjalan dengan baik. Sehingga dapat dikatakan perencanaan yang baik akan mewujudkan
tercapainya tujuan dari suatu kegiatan atau aktivitas yang telah direncanakan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian perencanaan(planning)?
2. Ayat apa yang menjelaskan planning?
3. Adakah hadist tentang planning?
5. 2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah sebuah proses perdana ketika hendak melakukan pekerjaan baik
dalam bentuk pemikiran maupun kerangka kerja agar tujuan yang hendak dicapai
mendapatkan hasil yang optimal. Perencanaan adalah salah satu fungsi awal dari aktivitas
manajemen dalam mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Anderson memberikan definisi
perencanaan adalah pandangan masa depan dan menciptakan kerangka kerja untuk
mengarahkan tindakan seseorang di masa depan.
Menurut F. E. Kast dan Jim Rosenzweig, perencanaan adalah suatu kegiatan yang
terintegrasi yang bertujuan untuk memaksimalkan efektifitas keseluruhan usaha- usaha,
sebagai suatu sistem sesuai dengan tujuan organisasi yang bersangkutan. Fungsi perencanaan
antara lain untuk menetapkan arah dan setrategi serta titik awal kegiatan agar dapat
membimbing serta memperoleh ukuran yang dipergunakan dalam pengawasan untuk
mencegah pemborosan waktu dan faktor produksi lainnya. Ketika dikaitkan dengan sistem
pendidikan dalam suatu organisasi kependidikan, maka perencanaan pendidikan menurut ST
Vembriarto dapat didefiniskan sebagai penggunaan analisa yang bersifat rasional dan
sistematis terhadap proses pengembangan pendidikan yang bertujuan untuk menjadikan
pendidikan menjadi lebih efektif dan efisien dalam menanggapi kebutuhan dan tujuan murid-
murid serta masyarakat. Dalam perencanaan terlebih yang harus diperhatikan adalah apa yang
harus dilakukan dan siapa yang akan melakukannya. Jadi perencanaan disini berarti memilih
sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan, bagimana,
dan oleh siapa.
Hiks dan Guelt menyatakan bahwa perencanaan berhubungan dengan :
a. Penentuan dan maksud-maksud organisasi
b. Perkiraan- perkiraan ligkungan di mana tujuan hendak dicapai
c. Penentuan pendekatan dimana tujuan dan maksud organisasi hendak
d. dicapai Dalam setiap perencanaan selalu terdapat tiga kegiatan yang meskipun
dapat dibedakan, tetapi tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya dalam proses
perencanaan.
Ketiga kegiatan itu adalah:
a. Perumusan tujuan yang ingin dicapai
b. Pemiihan program untuk mencapai tujuan itu
6. 3
c. Identifikasi dan pengarahan sumber yang jumlahnya selalu terbatas. Perencanaan yang baik
dilakukan untuk mencapai:
1) “Protective benefits” yaitu menjaga agar tujuan-tujuan, sumber dan teknik/metode
memiliki relevansi yang tinggi dengan tuntutan masa depan sehingga dapat mengurangi
resiko keputusan.
2) “Positive benefits” yaitu produktivitas dapat meningkat sejalan dengan dirumuskannya
rencana yang komprehensif dan tepat.
Perencanaan yang baik dapat dicapai dengan mempertimbangkan kondisi diwaktu
yang akan dating dalam mana perencanaan dan kegiatan yang akan diputuskan akan
dilaksanakan, serta periode sekarang pada saat rencana di buat. Perencanaan merupakan
aspek penting dari pada manajemen. Keperluan merencanakan ini terletak pada kenyataan
bahwa manusia dapat mengubah masa depan menurut kehendaknya. Manusia tidak boleh
menyerah pada keadaan dan masa depan yang menentu tetapi menciptakan masa depan itu.
Masa depan adalah akibat dari keadaan masa lampau, keadaan sekarang dan disertai dengan
usaha-usaha yang akan kita laksanakan.
Dengan demikian landasan dasar perencanaan adalah kemampuan manusia untuk
secara sadar memilih alternative masa depan yang dikehendakinya dan kemudian
mengarahkan daya upayanya untuk mewujudkan masa depan yang dipilihnya dalam hal ini
manajemen yang akan diterapkan seperti apa. Sehingga dengan dasar itulah maka suatu
rencana itu akan terealisasikan dengan baik.
Adapun kegunaan perencanaan adalah sebagai berikut:
a. karena perencanaan meliputi usaha untuk memetapkan tujuan atau
memformulasikan tujuan yang dipilih untuk dicapai, maka perencanaan haruslah bisa
membedakan point pertama yang akan dilaksanakan terlebih dahulu
b. dengan adanya perencanaan maka memungkinkan kita mengetahui tujuan- tujuan
yang kan kita capai
c. dapat memudahkan kegiatan untuk mengidentifikasikan hambatan-hambatan yang
akan mungkin timbul dalam usaha mencapai tujuan. Dalam upaya meningkatkan efektivitas
dan efisiensi suatu organisasi pendidikan, perhitungan-perhitungan secara teliti sudah harus
dilakukan pada vase perencanaan pendidikan.
Untuk memenuhi tuntutan tersebut, maka berlaku prinsip- prinsip perencanaan, yaitu :
a. Perencanaan harus bersifat komprehensif
b. Perencanaan pendidikan harus bersifat integral
c. Perencanaan pendidikan harus memperhatikan aspek-aspek kualitatif
7. 4
d. Perencanaan pendidikan harus merupakan rencana jangka panjang dan kontinyu
e. Perencanaan pendidikan harus didasarkan pada efisiensi
f. Perencanaan pendidikan harus memperhitungkan semua sumber-sumber
yang ada atau yang dapat diadakan
g. Perencanaan pendidikan harus dibantu oleh organisasi administrasi yang efisien
dan data yang dapat diandalkan.
Bertolak dari hal tersebut, bahwa tujuan atau orientasi ke arah sasaranMerupakan
landasan untuk membedakan antara planning dengan spekulasi yangSekedar dibuat secara
serampangan. Sebagai suatu ciri utama dari langkah tindakanEksekutif pada semua tingkat
organisasi, planning merupakan suatu proses intelektualYang menyangut berbagai tingkat
jalan pemikiran yang kreatif dan pemanfaatan secaraImajinatifatas dari variabel-variael yang
ada. Planning memungkinkan padaAdministrator untuk meramalkan secara jitu kemungkin
anakibat yang timbul dariberbagai kekuatan, sehingga ia bisa mempengaruhi dan sedikit
banyak mengontrolarah terjadinya perubahan yang dikehendaki.
B. Ayat Al-Quran tentang Perencanaan(Planning)
Dalam proses perencanaan terhadap program pendidikan yang akandilaksanakan,
khususnya dalam lembaga pendidikan Islam, maka prinsip perencanaanharus mencerminkan
terhadap nilai-nilai Islami yang bersumberkan pada Alquran danAl-Hadits.
terdapat ayat yang menganjurkan kepada paraManejer atau pemimpin untuk menentukan
sikap dalam proses perencanaanPendidikan. Yaitu dalam Alquran surat an-Nahl/16: 90:
ْلاَو َِاءشْحَفْلا َِنع ىَهْنَيَو ىَبْرُقْلا ِيذ ِاءَتيِإَو ِانَسْحِ ْ
اْل َو ِلْدَعْلاِب ُرُمْأَي َ َّ
َّللا َّنِإ
ِيْغَبْلاَو ِ
َركنُم
َونَُّركَذَت ْمُكَّلَعَل ْمُكُظِعَي
Artinya : Sesungguhnya Allah menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat kebajikan
atauKebaikan, memberi kepada kaum kerabat dan Allah melarang perbuatan yang
keji,Mungkar dan permusuhan. Dia memberi pelajaran kepadamu agar kamu
dapatMengambil pelajaran.
Tafsir jalalain :
(Sesungguhnya Allah menyuruh kalian berlaku adil) bertauhid atau berlaku adil dengan
sesungguhnya (dan berbuat kebaikan) menunaikan fardu-fardu, atau hendaknya kamu
menyembah Allah seolah-olah kamu melihat-Nya sebagaimana yang telah dijelaskan oleh
hadis (memberi) bantuan (kepada kaum kerabat) famili; mereka disebutkan secara khusus di
sini, sebagai pertanda bahwa mereka harus dipentingkan terlebih dahulu (dan Allah melarang
dari perbuatan keji) yakni zina (dan kemungkaran) menurut hukum syariat, yaitu berupa
8. 5
perbuatan kekafiran dan kemaksiatan (dan permusuhan) menganiaya orang lain. Lafal al-
baghyu disebutkan di sini secara khusus sebagai pertanda, bahwa ia harus lebih dijauhi; dan
demikian pula halnya dengan penyebutan lafal al-fahsyaa (Dia memberi pengajaran kepada
kalian) melalui perintah dan larangan-Nya (agar kalian dapat mengambil pelajaran)
mengambil pelajaran dari hal tersebut. Di dalam lafal tadzakkaruuna menurut bentuk asalnya
ialah huruf ta-nya diidghamkan kepada huruf dzal. Di dalam kitab Al-Mustadrak disebutkan
suatu riwayat yang bersumber dari Ibnu Masud yang telah mengatakan, bahwa ayat ini yakni
ayat 90 surah An-Nahl, adalah ayat yang paling padat mengandung anjuran melakukan
kebaikan dan menjauhi keburukan di dalam Alquran.
Ayat-ayat lain yang berkesinambungan dengan perencanaan adalah dalamAlquran Surat Al-
Isra’/17: 36 yang berbunyi:
ُّلُك َدَاؤُفْلاَو َرَصَبْلاَو َعْمَّسال َّنِإ ۚ ٌمْلِع ِهِب َكَل َ
سْيَل اَم ُفْقَت َ
َلَو
ً
ُوَلئْسَم ُهْنَع ََانك َكِئََٰلوُأ
Artinya: Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai
pengetahuantentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu
akandiminta pertanggungan jawabnya.
Tafsir ibnu katsir:
Muhammad bin al-Hanafiyyah berkata: “Yakni kesaksian palsu.”
Qatadah mengatakan: “Janganlah kamu mengatakan: ‘Aku melihat,’ padahal kamu tidak
melihat. Atau ‘aku mendengar,’ padahal kamu tidak mendengar. Atau ‘aku mengetahui,’
padahal kamu tidak tahu, karena sesungguhnya Allah akan meminta pertanggunganjawab
kepadamu terhadap semua hal tersebut.”
Dan yang terkandung di dalam apa yang mereka sebutkan itu adalah bahwa Allah Tabaaraka
wa Ta ala melarang berbicara dengan didasari dengan tetapi tanpa didasari pengetahuan, yang
tidak lain hanyalah khayalan belaka.
Dalam sebuah hadits disebutkan, bahwa Rasulullah bersabda: “Jauhilah oleh kalian
prasangka, karena prasangka itu merupakan sedusta-dusta ucapan.” (Muttafaq ‘alaih)
Sedangkan dalam kitab Sunan Abi Dawud diriwayatkan, bahwasanya Rasulullah bersabda:
“Seburuk-buruk kendaraan seseorang adalah apa yang mereka duga.”
Dan firman Allah: kullu ulaa-ika (“Semuanya itu,”) yakni pendengaran, penglihatan, dan hati;
kaana ‘anHu mas-uulan (“Akan diminta pertanggungan jawabnya.”) Maksudnya, seorang
hamba kelak akan dimintai pertanggungan jawab mengenai hal itu pada hari Kiamat serta apa
yang telah dilakukan dengan semua anggota tubuh tersebut.
9. 6
Ayat tersebut merupakan suatu hal yang sangat prinsipil yang tidak boleh ditawar
dalam proses perencanaan pendidikan, agar supaya tujuan yang ingin dicapai dapat tercapai
dengan sempurna. Disamping itu pula, intisari ayat tersebut merupakan suatu “pembeda”
antara manajemen secara umum dengan manajemen dalam perspektif Islam yang sarat
dengan nilai.
Perencanaan yang baik akan dicapai dengan mempertimbangkan kondisi di waktu
yang akan datang dalam mana perencanaan dan kegiatan yang akan diputuskan akan
dilaksanakan, serta periode sekarang pada saat rencana di buat. Perencanaan merupakan
aspek penting dari pada manajemen. Keperluan merencankan ini terletak pada kenyataan
bahwa manusia dapat mengubah masa depan menurut kehendaknya. Manusia tidak boleh
menyerah pada keadaan dan masa depan yang menentu tetapi menciptakan masa depan itu.
Masa depan adalah akibat dari keadaan masa lampau. Keadaan sekarang dan disertai dengan
usaha-usaha yang akan dilaksanakan.
Dengan demikian landasan dasar perencanaan adalah kemampuan manusia untuk
secara sadar memilih alternatif masa depan yang akan dikehendakinya dan kemudian
mengarahkan daya upayanya untuk mewujudkan masa depan yang dipilihnya, dalam hal ini
manajemen yang akan diterapkan seperti apa, sehingga dengan dasar itulah maka suatu
rencana akan terealisasikan dengan baik.
Ketika menyusun sebuah perencanaan dalam pendidikan Islam tidaklah dilakukan
hanya untuk mencapai tujuan dunia semata, tapi harus jauh lebih dari itu melampaui batas-
batas target kehidupan duniawi. Arahkanlah perencanaan itu juga untuk mencapai target
kebahagiaan dunia dan akhirat, sehingga kedua-duanya bias dicapai secara seimbang.
Mahdi bin Ibrahim mengemukakan bahwa ada lima perkara penting untuk
diperhatikan demi keberhasilan sebuah perencanaan, yaitu :
1. Ketelitian dan kejelasan dalam membentuk tujuan
2. Ketepatan waktu dengan tujuan yang hendak dicapai
3. Keterkaitan antara fase-fase operasional rencana dengan penanggung jawab operasional,
agar mereka mengetahui fase-fase tersebut dengan tujuan yang hendak dicapai
4. Perhatian terhadap aspek-aspek amaliah ditinjau dari sisi penerimaan masyarakat,
mempertimbangkan perencanaa, kesesuaian perencanaan dengan tim yang bertanggung
jawab terhadap operasionalnya atau dengan mitra kerjanya, kemungkinan-kemungkinan yang
bisa dicapai, dan kesiapan perencanaan melakukan evaluasi secara terus menerus dalam
merealisasikan tujuan.
10. 7
5. Kemampuan organisatoris penanggung jaawab operasional. Sementara itu menurut
Ramayulis mengatakan bahwa dalam Manajemen pendidikan Islam perencanaan itu meliputi
:
1. Penentuan prioritas agar pelaksanaan pendidikan berjalan efektif, prioritas kebutuhan agar
melibatkan seluruh komponen yang terlibat dalam proses pendidikan, masyarakat dan bahkan
murid.
2. Penetapan tujuan sebagai garis pengarahan dan sebagai evaluasi terhadap pelaksanaan dan
hasil pendidikan
3. Formulasi prosedur sebagai tahap-tahap rencana tindakan.
4. Penyerahan tanggung jawab kepada individu dan kelompok-kelompok kerja. Perencanaan
pendidikan diperlukan dalam upaya untuk mencapai tujuan, untuk mengubah keadaan
menjadi lebih baik.
C. Hadist tentang perencanaan(planning)
Abdurrahman bin Nasir dalam taysir al Lathif berpendapat : Hadist ini memberikan
pemahaman kepada kita bahwa kalau kita membuat planing (rencana) agar lebih mantap,
maka sebaiknya melibatkan pihak-pihak atau hal-hal yang terkait dengan program.
Abdurrahman bin Nasir dalam taysir al Lathif berpendapat :
Seorang pekerja, seharusnya mempersiapkan program yang berhubungan pekerjaannya dan
bersungguh-sungguh didalam mempersiapkan segala aspek dan kemungkinan yang akan
terjadi, karena itu aspek negatif dan positif selalu menjadi perhatiannya.
Allah Swt. pun membuat dan memiliki perencanaan atas manusia. Allah
merencanakan apa yang akan diperbuat Sehingga, dalam pendidikan pun butuh perencanaan
yang dibuat dengan berorientasi pada keadaan yang lebih baik.Berdasarkan hadits Rasul,
maka dalam manajemen pendidikan Islam harus sudah dipersiapkan berbagai hal untuk masa
depan, segala sesuatunya harus sudah terencanakan dengan baik. Dalam HR. Bukhori
Muslim, disebutkan bahwa setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan setiap perbuatan akan
mendapat balasan. Demikian pula pada manajemen pendidikan Islam, jika dilakukan dengan
niat baik,tujuannya baik, hasilnya akan baik. Perencanaan pendidikan dibuat dalam upaya
mempersiapkan diri menjadi lebih baik.
11. 8
BAB III
PENUTUP
A. kesimpulan
Perencanaan adalah sebuah proses perdana ketika hendak melakukanpekerjaan baik
dalam bentuk pemikiran maupun kerangka kerja agar tujuan yanghendak dicapai
mendapatkan hasil yang optimal.
Dalam proses perencanaan terhadap program pendidikan yang akandilaksanakan,
khususnya dalam lembaga pendidikan Islam, maka prinsip perencanaanharus mencerminkan
terhadap nilai-nilai Islami yang bersumberkan pada Alquran danAl-Hadits. terdapat ayat yang
menganjurkan kepada paraManejer atau pemimpin untuk menentukan sikap dalam proses
perencanaanPendidikan. Yaitu dalam Alquran surat an-Nahl/16: 90
Perencanaan yang baik akan dicapai dengan mempertimbangkan kondisi di waktu
yang akan datang dalam mana perencanaan dan kegiatan yang akan diputuskan akan
dilaksanakan, serta periode sekarang pada saat rencana di buat. Perencanaan merupakan
aspek penting dari pada manajemen.
B. Saran
Alhamdulillah kelompok kami telah menyelesaikan tugas tepat pada waktunya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami, khususnya bagi pembaca.Dalam
penyusunan makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan, maka dari itu kami
mohon kritik dan saran yang dapat membangun kami ke depannya agar lebih baik lagi.
12. 9
DAFTAR PUSTAKA
Nasib Muhammad ar-Rifa’i. Tafsir ibnu katsir. Jakarta: Gema Insani, 2000.
Rahmat Hidayat, H. Candra Wijaya. Ayat-Ayat Alquran Manajemen Pendidikan Islam.
Medan: LPPPI, 2017.
Imam jalalain. Tafsir jalalain. Departemen kehakiman dan hak asasi manusia RI
Direktorat jendral hak kejayaan intelektual, 2001.