Teks tersebut membahas tentang filsafat perencanaan dan manfaat perencanaan wilayah dan kota. Secara garis besar, filsafat perencanaan mencakup pengertian filsafat, pengetahuan, dan dasar-dasar ilmu pengetahuan. Perencanaan wilayah dan kota berhubungan dengan ketiga dasar tersebut dan memiliki manfaat seperti mengatasi permasalahan lahan dan memberikan panduan untuk pembangunan wilayah.
1. FILSAFAT PERENCANAAN
Tugas Ini Di susun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori Perencanaan
Disusun Oleh :
Nurjanah 143060013
Wulan Sari 143060045
PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2018
No. Tugas : 01 (Kelompok)
Dosen Pengampu : Dr.Ir Firmansyah,MT
Tanggal Penyerahan : 30 Juli 2018
2. 1. Filsafat
Arti etimologis dari filsafat adalah “cinta akan hikmat” Philos berarti pencari
dan Sophia berarti pengetahuan. Filsafat merupakan suatu refleksi dalam bentuk
kegiatan akal budi, maupun kegiatan perenungan. Pengertian yang diterima,
direnungkan lebih lanjut, sehingga selain pengertian tersebut, kita mendapatkan pula
suatu arti dan makna dari pengertian tersebut. Refleksi filsafat cukup luas dan tidak
terbatas hanya pada bidang atau thema tertentu.
Berfilsafat dimulai dari dorongan untuk mengetahui apa yang telah kita tahu dan
apa yang belum kita tahu. Jadi untuk mendapatkan pengetahuan yang benar melalui
filsafat adalah untuk mengetahui apa yang diketahui dan mengetahui pula apa yang
belum diketahui.
Secara garis besar kegunaan mempelajari filsafat terdiri dari dua, yaitu kegunaan
teoritis dan praktis.
1. Kegunaan teoritis yaitu dapat membimbing manusia untuk berfikir secara
sistimatis serta rasional sehingga dapat memperoleh ksimpulan yang benar.
2. Kegunaan secara praktis bahwa orang berfilsafat dapat dibuktikan dalam
kehidupan kesehariannya seperti dalam penggunaan pada pengetahuan tentang
logika, etika, estetika, dan lain-lain
2. Pengertian Pengetahuan
Ilmu merupakan bagian dari pengetahuan yang dipelajari untuk bisa mengetahui
segala sesuatu di dalam kehidupan. Sering kali seseorang mempunyai keinginan
untuk mengetahui sesuatu. Sesuatu yang ingin diketahui itu ada dalam kehidupan
sehari-hari. Ada kalanya, rasa ingin tahu itu hanya sekedar keingintahuan yang
sebentar. Di sisi lain, terkadang ada juga seseorang yang ingin mengetahui suatu
hal karena memang benar-benar ingin tahu. Sehingga dia akan mencari apa yang ingin
ketahui sampai mendapatkannya. Setelah hal yang dicari itu didapatkan, itulah
yang dinamakan ilmu pengetahuan. Ada lagi saat-saat ketika seseorang ingin
mendapatkan suatu pengetahuan, orang itu akan menemui keraguan dalam mengambil
3. keputusan. Rasa ragu-ragu inilah yang nantinya akan menghasilkan suatu
kepastian.Pada saat rasa ingin tahu sesorang muncul dan menemui keraguan dalam
membuat keputusan itulah yang memulai adanya filsafat.
3. Dasar-dasar Ilmu Pengetahuan
Penalaran adalah proses berpikir dalam menarik suatu kesimpulan yang berupa
pengetahuan. Dalam mengambil kesimpulan diperlukan suatu pola berpikir untuk
mendapatkan jawaban dari apa yang sedang dipikirkan. Pola berpikir tersebut adalah
logika. Logika merupakan suatu rancangan berpikir yang bersifat lebih dari satu sudut
pandang. Dalam mengambil kesimpulan, suatu pemikiran seseorang sangat mungkin
berbeda dengan apa yang dipikirkan orang lain. Logika akan memengaruhi cara
berpikir sesorang. Oleh karena itu, terkadang seseorang tidak konsisten dalam
menjawab suatu permasalahan. Dalam proses berpikir, penalaran akan membutuhkan
sifat analitik. Kemampuan pikiran untuk menganalisa kejadian-kejadian dalam
kehidupan akan membantu mendapatkan suatu kesimpulan. Sifat analitik akan
menganalisa mana hal-hal yang diperlukan dan tidak diperlukan, mana hal yang baik
dan buruk, serta yang umum dan khusus. Analisa akan dilakukan oleh pikiran,
sehingga pikiran mampu untuk melakuan penalaran. Sementara itu, manusia akan
mengembangkan pengetahuan dari penalarannya dengan bahasa, agar bisa lebih
komunikatif. Pengetahuan juga didasarkan atas logika. Logika memungkinkan
manusia untuk bisa memisahkan hal-hal yang bersifat umum dan khusus. Selanjutnya
manusia akan menggunakan dua metode dalam mengasah logikanya, yaitu deduktif
dan induktif. Logika deduktif akan menarik hal-hal yang bersifat umum menjadi hal-
hal yang bersifat khusus. Sedangkan logika induktif merupakan cara berpikir yang
mengelompokkan hal-hal yang bersifat khusus menjadi hal yang bersifat lebih umum.
Tujuan akhir dari kedua metode tersebut adalah untuk menarik sebuah kesimpulan.
Sumber pengetahuan merupakan asal mula pengetahuan itu berasal. Pengetahuan yang
berasal dari pengetahuan yang besifat personal dan tidak bisa diramalkan disebut
intuisi. Dalam intuisi, pengetahuan yang didapat muncul secara tiba-tiba tanpa melalui
proses berpikir yang berliku-liku. Sedangkan pengetahuan yang berasal dari Tuhan
4. disebut wahyu. Wahyu diturunkan oleh Tuhan melalui malaikat kemudian disampaikan
kepada nabi dan rasul untuk disampaikan kepada manusia. Terdapat 3 dasar utama
filsafat sebagi ilmu diamataranya :
Penjelasan :
A. Landasan Ontologis
Ontologi merupakan apa yang akan dikaji dalam ilmu pengetahuan atau hakikat apa
yang dikaji. Apa di sini adalah mengenai objek dari suatu peristiwa. Dalam
pembahasannya, ada metafisika yang membahas mengenai basic atau hal
yang dasar. Faktor panca indera akan sangat berperan dalam mengkaji objek-objek
dalam kehidupan. Panca indera akan membantu mengkaji mengenai teori keberadaan,
dimana sesuatu yang ada pasti nyata dan ada.
B. Landasan Epistimologis
Epistemologi merupakan cara untuk mendapatkan pengetahuan. Ketika kita ingin
mengetahi sesuatu, kita akan mencari cara bagaimana kita bisa mengetahui tentang apa
yang ingin kita ketahui. Itulah yang merupakan hakikat epistemologi
C. Landasan Aksiologis
Aksiologi merupakan nilai kegunaan ilmu. Ilmu akan berguna bagi perkembangan
peradaban manusia. Di dalam kehidupan, ilmu akan saling terkait dengan moral.
Masalah moral tidak bisa dilepaskan dengan tekad manusia untuk menemukan
Landasan
Filsafat
Sebagai Ilmu
Landasan
Ontologis
Landasan
Epistomologis
Landasan
Aksiologis
5. kebenaran, sebab untuk menemukan kebenaran dan terlebih-lebih lagi untuk
mempertahankan kebenaran, diperlukan keberanian moral. Sejarah kemanusiaan
dihiasi oleh semangat para martir yang rela mengorbankan nyawanya demi
mempertahankan apa yang dianggap benar. Peradaban telah menyaksikan Sokrates
dipaksa meminum racun dan John Huss dibakar. Sejarah tidak berhenti disini,
kemanusiaan tidak pernah urung dihalangi untuk menemukan kebenaran. Tanpa
landasan moral, ilmuwan rawan sekali dalam melakukan prostitusi intelektual.
4. Hubungan Antara Perencanaan Wilayah dan Kota dengan Dasar-dasar
Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang bersifat khusus dengan ciri-ciri:
Sistematis, metode ilmiah tertentu serta dapat di uji kebenarannya. Perencanaan
wilayah dan kota sebagai suatu ilmu pengetahuan karena dapat diketahui perencanaan
wilayah dan kota telah berkembang sebagai suatu seni dan ilmu selama hampir 6000
tahun. Dimulai dari awal perkembangan kota pada era yunani hingga era modern. Dari
evolusi yang sangat panjang itu timbul sejumlah pelajaran, pengalaman, tradisi dan
kecenderungan yang membuat perencanaan wilayah dan kota ini dijadikan suatu ilmu
pengetahuan.
Landasan Ontologis membahas mengenai apa yang ingin diketahui atau dengan
kata lain merupakan suatu pengkajian mengenai teori tentang ada atau berwujud. Maka
perencanaan wilayah dan kota sebagai landasan ontologis yaitu segala ilmu yang
mencakup nilai-nilai perencanaan wilayah dan kota atau multidisiplin ilmu seperti ilmu
bumi, ekonomi, sosial budaya, penggunaan lahan, dll.
Epistemologis membahas secara mendalam segenap proses yang terlibat dalam
usaha untuk memperoleh pengetahuan. Perencanaan wilayah dan kota sebagai landasan
epistemologis yaitu dalam merencanakan wilayah maupun kota tentu harus melalui
proses yang panjang seperti perumusan tujuan, isu permasalahan, pengumpulan data
serta analisis hingga evaluasi sehingga proses perencanaan wilayah dan kota akan
berjalan dengan baik.
6. Landasan Aksiologis merupakan ilmu yang membahas tentang manfaat yang
diperoleh manusia dari pengetahuan yang didapatkannya. Perencanaan wilayah dan
kota sebagai landasan aksiologis adalah manfaat yang didapatkan dengan adanya ilmu
perencanaan wilayah dan kota, dimana manfaat yang didapat ialah seperti masyarakat
bisa merasakan kehidupan yang efisien, aman, nyaman dan berkelanjutan. Selain itu
manfaat dari perencanaan wilayah dan kota adalah dapat membantu dalam
pembangunan, pengendalian pembangunan sehingga terciptanya kehidupan yang
harmonis, nyaman dan berkelanjutan.
5. Arti Penting Perencanaan Wilayah dan Kota
Dewasa ini, permasalahan lahan menjadi hal yang penting untuk diperhatikan.
Menjadi sangat penting karena permasalahan lahan dapat memberi dampak yang
kurang baik bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Dampaknya dapat
berupa bencana alam yang membahayakan manusia dan makhluk hidup lainnya, atau
dapat juga menyebabkan masalah sosial. Permasalahan lahan disini dapat meliputi
beberapa hal; kurangnya ketersediaan lahan, ahli fungsi lahan yang kurang baik,
kurangnya daerah resapan air, dan lain sebagainya.
Banyak faktor yang dapat menyebabkan permasalahan lahan, antara lain urbanisasi,
penataan wilayah dengan perencanaan yang belum optimal, atau terjadi pengalihan
fungsi lahan tanpa melihat dampak atau akibatnya dengan benar. Sebenarnya ubanisasi
tidak berhubungan langsung dengan permasalahan lahan. Urbanisasi adalah proses
menuju masyarakat kota atau dapat diartikan juga sebagai proses perpindahan warga
desa ke kota. Perpindahan warga desa tersebut, tentunya akan mengurangi ketersediaan
lahan yang ada di kota. Tidak jarang para urban juga menempati lahan yang seharusnya
tidak ditempati atau bahkan tidak layak ditempati. Jika tidak diatur dan ditata dengan
benar, tentunya akan menimbulkan berbagai dampak buruk. Sebagai contoh, pinggiran
Sungai Ciliwung banyak dibangun rumah nonpermanen sampai semi permanen.
Tentunya, apabila datang musim penghujan, dapat mengakibatkan banjir karena
berkurangnya lebar sungai, disamping karena banyaknya sampah yang mungkin
berasal dari rumah-rumah di pinggiran sungai tersebut. Permasalahan lahan juga dapat
7. disebabkan perencanaan suatu daerah atau wilayah yang belum optimal. Kota dengan
tata letak yang semrawut tanpa melihat beberapa aspek penting seperti pendidikan,
ekonomi, sosial selain akan mengakibatkan kekurangan lahan juga dapat berpengaruh
kepada perkembangan kota itu sendiri. Dengan keadaan kota yang semrawut teresebut,
dapat juga meningkatkan tingkat depresi masyarakat kota yang menimbulkan
berkurangnya tingkat kenyamanan di kota tersebut. Peningkatan depresi dapat
ditimbulkan dari kemacetan lalu lintas akibat kesenjangan jumlah pengguna jalan
dengan perkembangan jalan yang besar. Perlu adanya solusi pemanfaatan lahan yang
baik untuk mengatasi kemacetan tersebut.Bagaimana masyarakatnya dapat berkerja
dan melakukan aktivitas nya dengan optimal jika mereka tidak nyaman dengan
lingkungannya sendiri?
Melihat berbagai permasalahan di atas, perlu ada solusi untuk mengatasinya.
Seorang planner memiliki peran besar untuk memberi solusi berbagai masalah tersebut.
Planner akan merencanakan bagaimana kota atau wilayah dapat berkembang dengan
memperhatikan berbagai aspek penting seperti pendidikan, ekonomi, sosial, dan lain
sebagainya. Oleh karena itu, perencanaan wilayah dan kota memiliki peran penting
untuk mengatasi berbagai hal tersebut yang implikasinya berhubungan dengan
kehidupan manusia dan makhluk lainnya.
6. Manfaat Perencaan Wilayah dan Kota
Perencanaan wilayah dan kota adalah salah satu bagian yang tidak terpisahkan dari
pembangunan daerah di Indonesia. Setiap daerah pastinya memiliki karakter masing-
masing sehingga memerlukan perencanaan yang berbeda. Perencanaan wilayah dan
kota sangat berkaitan dengan faktor-faktor produksi atau sumber daya yang terbatas
untuk kemudian dimanfaatkan agar mencapai hasil yang optimal sesuai dengan tujuan
sebelumnya, Tujuan perencanaan wilayah dan kota adalah menciptakan kehidupan
yang efisien, nyaman serta lestari dan pada akhirnya menghasilkan rencana yang
menetapkan lokasi dai berbagai kegiatan yang direncanakan baik oleh pihak
pemerintah maupun swasta. Lokasi yang dipilih memberikan efisiensi dan keserasian
8. lingkungan yang paling maksimum. Berikut ini beberapa manfaat lain dari perencanaan
wilayah dan kota:
A. Perencanaan wilayah haruslah dapat menggambarkan proyeksi berbagai
kegiatan ekonomi dan penggunaan lahan pada wilayah di masa yang akan
datang.
B. Panduan bagi pelaku ekonomi untuk memilih kegiatan yang perlu
dikembangkan dan lokasi yang memungkinkan di masa akan datang.
C. Acuan bagi pemerintah untuk mengendalikan arah pertumbuhan ekonomi dan
arah penggunaan lahan.
D. Landasan bagi rencana-rencana lain yang lebih sempit dan lebih detil. Misal:
perencanaan sektoral dan perencanaan prasarana.
E. Menjamin keserasian spasial, keselarasan antar sektor, optimalisasi investasi,
terciptanya efisiensi dalam kehidupandan menjamin kelestarian lingkungan.
F. Perencanaan wilayah diusahakan mencapai sasaran-sasaran tersebut secara
maksimal berdasarkan hambatan dan keterbatasan yang ada.
G. Dapat menjadi perencana yang bermoral dan bijaksana
H. Mencegah terjadinya pemborosan anggaran
I. Agar proses perencanaan dapat dilaksanakan secara partisipatif.
J. Agar hasil dari proses perncanaan yaitu penetapan APBD dapat memperhatikan
kebutuhan masyarakat dan berorientasi pada lingkungan.
K. Memberi inspirasi yang luhur bagi pimpinan perncana baik dipusat maupun
didaerah
L. Dapat berfungsi sebagai kontrol dan mencegah prilaku pejabat yang tercela.
M. Dengan demikian para perencana diharapkan menjadi “insan perencana
paripurna”.
9. DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku :
1. Faludi, Andreas. 1973. Planning Theory. Pergamon Press Ltd. Oxford.
England.
2. Faludi, Andreas. 1986. Critical Rationalism and Planning Metodology. Pion
Limited. London;
3. Friedmann, John. 1987. Planning in The Public Domain: From Knowledge to
Action. Princton University Press. New Jersey;
4. Gallagher, Kenneth T. 1994. Epistemologi: Filsafat Pengetahuan. Terjemahan
P. Hardono Hadi. Penerbit Kanisius. Yogyakarta;
5. Jayadinata, Johara T. (1986) Tata Guna Tanah Dalam Perencanaan Perdesaan
Perkotaan dan Wilayah. Penerbit ITB Bandung;
6. Tafsir, Ahmad. 2004. Filsafat Umum: Akal dan Hati Sejak Thales Sampai
Capra. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung;
Sumber Tautan :
1. http://solihincityplan.blogspot.co.id/2009/04/etika-
perencanaan.html?m=1 . Dimuat pada Minggu 29 Juli 2017.