SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
FILSAFAT PERENCANAAN
Tugas Ini Di susun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori Perencanaan
Disusun Oleh :
Nurjanah 143060013
Wulan Sari 143060045
PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2018
No. Tugas : 01 (Kelompok)
Dosen Pengampu : Dr.Ir Firmansyah,MT
Tanggal Penyerahan : 30 Juli 2018
1. Filsafat
Arti etimologis dari filsafat adalah “cinta akan hikmat” Philos berarti pencari
dan Sophia berarti pengetahuan. Filsafat merupakan suatu refleksi dalam bentuk
kegiatan akal budi, maupun kegiatan perenungan. Pengertian yang diterima,
direnungkan lebih lanjut, sehingga selain pengertian tersebut, kita mendapatkan pula
suatu arti dan makna dari pengertian tersebut. Refleksi filsafat cukup luas dan tidak
terbatas hanya pada bidang atau thema tertentu.
Berfilsafat dimulai dari dorongan untuk mengetahui apa yang telah kita tahu dan
apa yang belum kita tahu. Jadi untuk mendapatkan pengetahuan yang benar melalui
filsafat adalah untuk mengetahui apa yang diketahui dan mengetahui pula apa yang
belum diketahui.
Secara garis besar kegunaan mempelajari filsafat terdiri dari dua, yaitu kegunaan
teoritis dan praktis.
1. Kegunaan teoritis yaitu dapat membimbing manusia untuk berfikir secara
sistimatis serta rasional sehingga dapat memperoleh ksimpulan yang benar.
2. Kegunaan secara praktis bahwa orang berfilsafat dapat dibuktikan dalam
kehidupan kesehariannya seperti dalam penggunaan pada pengetahuan tentang
logika, etika, estetika, dan lain-lain
2. Pengertian Pengetahuan
Ilmu merupakan bagian dari pengetahuan yang dipelajari untuk bisa mengetahui
segala sesuatu di dalam kehidupan. Sering kali seseorang mempunyai keinginan
untuk mengetahui sesuatu. Sesuatu yang ingin diketahui itu ada dalam kehidupan
sehari-hari. Ada kalanya, rasa ingin tahu itu hanya sekedar keingintahuan yang
sebentar. Di sisi lain, terkadang ada juga seseorang yang ingin mengetahui suatu
hal karena memang benar-benar ingin tahu. Sehingga dia akan mencari apa yang ingin
ketahui sampai mendapatkannya. Setelah hal yang dicari itu didapatkan, itulah
yang dinamakan ilmu pengetahuan. Ada lagi saat-saat ketika seseorang ingin
mendapatkan suatu pengetahuan, orang itu akan menemui keraguan dalam mengambil
keputusan. Rasa ragu-ragu inilah yang nantinya akan menghasilkan suatu
kepastian.Pada saat rasa ingin tahu sesorang muncul dan menemui keraguan dalam
membuat keputusan itulah yang memulai adanya filsafat.
3. Dasar-dasar Ilmu Pengetahuan
Penalaran adalah proses berpikir dalam menarik suatu kesimpulan yang berupa
pengetahuan. Dalam mengambil kesimpulan diperlukan suatu pola berpikir untuk
mendapatkan jawaban dari apa yang sedang dipikirkan. Pola berpikir tersebut adalah
logika. Logika merupakan suatu rancangan berpikir yang bersifat lebih dari satu sudut
pandang. Dalam mengambil kesimpulan, suatu pemikiran seseorang sangat mungkin
berbeda dengan apa yang dipikirkan orang lain. Logika akan memengaruhi cara
berpikir sesorang. Oleh karena itu, terkadang seseorang tidak konsisten dalam
menjawab suatu permasalahan. Dalam proses berpikir, penalaran akan membutuhkan
sifat analitik. Kemampuan pikiran untuk menganalisa kejadian-kejadian dalam
kehidupan akan membantu mendapatkan suatu kesimpulan. Sifat analitik akan
menganalisa mana hal-hal yang diperlukan dan tidak diperlukan, mana hal yang baik
dan buruk, serta yang umum dan khusus. Analisa akan dilakukan oleh pikiran,
sehingga pikiran mampu untuk melakuan penalaran. Sementara itu, manusia akan
mengembangkan pengetahuan dari penalarannya dengan bahasa, agar bisa lebih
komunikatif. Pengetahuan juga didasarkan atas logika. Logika memungkinkan
manusia untuk bisa memisahkan hal-hal yang bersifat umum dan khusus. Selanjutnya
manusia akan menggunakan dua metode dalam mengasah logikanya, yaitu deduktif
dan induktif. Logika deduktif akan menarik hal-hal yang bersifat umum menjadi hal-
hal yang bersifat khusus. Sedangkan logika induktif merupakan cara berpikir yang
mengelompokkan hal-hal yang bersifat khusus menjadi hal yang bersifat lebih umum.
Tujuan akhir dari kedua metode tersebut adalah untuk menarik sebuah kesimpulan.
Sumber pengetahuan merupakan asal mula pengetahuan itu berasal. Pengetahuan yang
berasal dari pengetahuan yang besifat personal dan tidak bisa diramalkan disebut
intuisi. Dalam intuisi, pengetahuan yang didapat muncul secara tiba-tiba tanpa melalui
proses berpikir yang berliku-liku. Sedangkan pengetahuan yang berasal dari Tuhan
disebut wahyu. Wahyu diturunkan oleh Tuhan melalui malaikat kemudian disampaikan
kepada nabi dan rasul untuk disampaikan kepada manusia. Terdapat 3 dasar utama
filsafat sebagi ilmu diamataranya :
Penjelasan :
A. Landasan Ontologis
Ontologi merupakan apa yang akan dikaji dalam ilmu pengetahuan atau hakikat apa
yang dikaji. Apa di sini adalah mengenai objek dari suatu peristiwa. Dalam
pembahasannya, ada metafisika yang membahas mengenai basic atau hal
yang dasar. Faktor panca indera akan sangat berperan dalam mengkaji objek-objek
dalam kehidupan. Panca indera akan membantu mengkaji mengenai teori keberadaan,
dimana sesuatu yang ada pasti nyata dan ada.
B. Landasan Epistimologis
Epistemologi merupakan cara untuk mendapatkan pengetahuan. Ketika kita ingin
mengetahi sesuatu, kita akan mencari cara bagaimana kita bisa mengetahui tentang apa
yang ingin kita ketahui. Itulah yang merupakan hakikat epistemologi
C. Landasan Aksiologis
Aksiologi merupakan nilai kegunaan ilmu. Ilmu akan berguna bagi perkembangan
peradaban manusia. Di dalam kehidupan, ilmu akan saling terkait dengan moral.
Masalah moral tidak bisa dilepaskan dengan tekad manusia untuk menemukan
Landasan
Filsafat
Sebagai Ilmu
Landasan
Ontologis
Landasan
Epistomologis
Landasan
Aksiologis
kebenaran, sebab untuk menemukan kebenaran dan terlebih-lebih lagi untuk
mempertahankan kebenaran, diperlukan keberanian moral. Sejarah kemanusiaan
dihiasi oleh semangat para martir yang rela mengorbankan nyawanya demi
mempertahankan apa yang dianggap benar. Peradaban telah menyaksikan Sokrates
dipaksa meminum racun dan John Huss dibakar. Sejarah tidak berhenti disini,
kemanusiaan tidak pernah urung dihalangi untuk menemukan kebenaran. Tanpa
landasan moral, ilmuwan rawan sekali dalam melakukan prostitusi intelektual.
4. Hubungan Antara Perencanaan Wilayah dan Kota dengan Dasar-dasar
Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang bersifat khusus dengan ciri-ciri:
Sistematis, metode ilmiah tertentu serta dapat di uji kebenarannya. Perencanaan
wilayah dan kota sebagai suatu ilmu pengetahuan karena dapat diketahui perencanaan
wilayah dan kota telah berkembang sebagai suatu seni dan ilmu selama hampir 6000
tahun. Dimulai dari awal perkembangan kota pada era yunani hingga era modern. Dari
evolusi yang sangat panjang itu timbul sejumlah pelajaran, pengalaman, tradisi dan
kecenderungan yang membuat perencanaan wilayah dan kota ini dijadikan suatu ilmu
pengetahuan.
Landasan Ontologis membahas mengenai apa yang ingin diketahui atau dengan
kata lain merupakan suatu pengkajian mengenai teori tentang ada atau berwujud. Maka
perencanaan wilayah dan kota sebagai landasan ontologis yaitu segala ilmu yang
mencakup nilai-nilai perencanaan wilayah dan kota atau multidisiplin ilmu seperti ilmu
bumi, ekonomi, sosial budaya, penggunaan lahan, dll.
Epistemologis membahas secara mendalam segenap proses yang terlibat dalam
usaha untuk memperoleh pengetahuan. Perencanaan wilayah dan kota sebagai landasan
epistemologis yaitu dalam merencanakan wilayah maupun kota tentu harus melalui
proses yang panjang seperti perumusan tujuan, isu permasalahan, pengumpulan data
serta analisis hingga evaluasi sehingga proses perencanaan wilayah dan kota akan
berjalan dengan baik.
Landasan Aksiologis merupakan ilmu yang membahas tentang manfaat yang
diperoleh manusia dari pengetahuan yang didapatkannya. Perencanaan wilayah dan
kota sebagai landasan aksiologis adalah manfaat yang didapatkan dengan adanya ilmu
perencanaan wilayah dan kota, dimana manfaat yang didapat ialah seperti masyarakat
bisa merasakan kehidupan yang efisien, aman, nyaman dan berkelanjutan. Selain itu
manfaat dari perencanaan wilayah dan kota adalah dapat membantu dalam
pembangunan, pengendalian pembangunan sehingga terciptanya kehidupan yang
harmonis, nyaman dan berkelanjutan.
5. Arti Penting Perencanaan Wilayah dan Kota
Dewasa ini, permasalahan lahan menjadi hal yang penting untuk diperhatikan.
Menjadi sangat penting karena permasalahan lahan dapat memberi dampak yang
kurang baik bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Dampaknya dapat
berupa bencana alam yang membahayakan manusia dan makhluk hidup lainnya, atau
dapat juga menyebabkan masalah sosial. Permasalahan lahan disini dapat meliputi
beberapa hal; kurangnya ketersediaan lahan, ahli fungsi lahan yang kurang baik,
kurangnya daerah resapan air, dan lain sebagainya.
Banyak faktor yang dapat menyebabkan permasalahan lahan, antara lain urbanisasi,
penataan wilayah dengan perencanaan yang belum optimal, atau terjadi pengalihan
fungsi lahan tanpa melihat dampak atau akibatnya dengan benar. Sebenarnya ubanisasi
tidak berhubungan langsung dengan permasalahan lahan. Urbanisasi adalah proses
menuju masyarakat kota atau dapat diartikan juga sebagai proses perpindahan warga
desa ke kota. Perpindahan warga desa tersebut, tentunya akan mengurangi ketersediaan
lahan yang ada di kota. Tidak jarang para urban juga menempati lahan yang seharusnya
tidak ditempati atau bahkan tidak layak ditempati. Jika tidak diatur dan ditata dengan
benar, tentunya akan menimbulkan berbagai dampak buruk. Sebagai contoh, pinggiran
Sungai Ciliwung banyak dibangun rumah nonpermanen sampai semi permanen.
Tentunya, apabila datang musim penghujan, dapat mengakibatkan banjir karena
berkurangnya lebar sungai, disamping karena banyaknya sampah yang mungkin
berasal dari rumah-rumah di pinggiran sungai tersebut. Permasalahan lahan juga dapat
disebabkan perencanaan suatu daerah atau wilayah yang belum optimal. Kota dengan
tata letak yang semrawut tanpa melihat beberapa aspek penting seperti pendidikan,
ekonomi, sosial selain akan mengakibatkan kekurangan lahan juga dapat berpengaruh
kepada perkembangan kota itu sendiri. Dengan keadaan kota yang semrawut teresebut,
dapat juga meningkatkan tingkat depresi masyarakat kota yang menimbulkan
berkurangnya tingkat kenyamanan di kota tersebut. Peningkatan depresi dapat
ditimbulkan dari kemacetan lalu lintas akibat kesenjangan jumlah pengguna jalan
dengan perkembangan jalan yang besar. Perlu adanya solusi pemanfaatan lahan yang
baik untuk mengatasi kemacetan tersebut.Bagaimana masyarakatnya dapat berkerja
dan melakukan aktivitas nya dengan optimal jika mereka tidak nyaman dengan
lingkungannya sendiri?
Melihat berbagai permasalahan di atas, perlu ada solusi untuk mengatasinya.
Seorang planner memiliki peran besar untuk memberi solusi berbagai masalah tersebut.
Planner akan merencanakan bagaimana kota atau wilayah dapat berkembang dengan
memperhatikan berbagai aspek penting seperti pendidikan, ekonomi, sosial, dan lain
sebagainya. Oleh karena itu, perencanaan wilayah dan kota memiliki peran penting
untuk mengatasi berbagai hal tersebut yang implikasinya berhubungan dengan
kehidupan manusia dan makhluk lainnya.
6. Manfaat Perencaan Wilayah dan Kota
Perencanaan wilayah dan kota adalah salah satu bagian yang tidak terpisahkan dari
pembangunan daerah di Indonesia. Setiap daerah pastinya memiliki karakter masing-
masing sehingga memerlukan perencanaan yang berbeda. Perencanaan wilayah dan
kota sangat berkaitan dengan faktor-faktor produksi atau sumber daya yang terbatas
untuk kemudian dimanfaatkan agar mencapai hasil yang optimal sesuai dengan tujuan
sebelumnya, Tujuan perencanaan wilayah dan kota adalah menciptakan kehidupan
yang efisien, nyaman serta lestari dan pada akhirnya menghasilkan rencana yang
menetapkan lokasi dai berbagai kegiatan yang direncanakan baik oleh pihak
pemerintah maupun swasta. Lokasi yang dipilih memberikan efisiensi dan keserasian
lingkungan yang paling maksimum. Berikut ini beberapa manfaat lain dari perencanaan
wilayah dan kota:
A. Perencanaan wilayah haruslah dapat menggambarkan proyeksi berbagai
kegiatan ekonomi dan penggunaan lahan pada wilayah di masa yang akan
datang.
B. Panduan bagi pelaku ekonomi untuk memilih kegiatan yang perlu
dikembangkan dan lokasi yang memungkinkan di masa akan datang.
C. Acuan bagi pemerintah untuk mengendalikan arah pertumbuhan ekonomi dan
arah penggunaan lahan.
D. Landasan bagi rencana-rencana lain yang lebih sempit dan lebih detil. Misal:
perencanaan sektoral dan perencanaan prasarana.
E. Menjamin keserasian spasial, keselarasan antar sektor, optimalisasi investasi,
terciptanya efisiensi dalam kehidupandan menjamin kelestarian lingkungan.
F. Perencanaan wilayah diusahakan mencapai sasaran-sasaran tersebut secara
maksimal berdasarkan hambatan dan keterbatasan yang ada.
G. Dapat menjadi perencana yang bermoral dan bijaksana
H. Mencegah terjadinya pemborosan anggaran
I. Agar proses perencanaan dapat dilaksanakan secara partisipatif.
J. Agar hasil dari proses perncanaan yaitu penetapan APBD dapat memperhatikan
kebutuhan masyarakat dan berorientasi pada lingkungan.
K. Memberi inspirasi yang luhur bagi pimpinan perncana baik dipusat maupun
didaerah
L. Dapat berfungsi sebagai kontrol dan mencegah prilaku pejabat yang tercela.
M. Dengan demikian para perencana diharapkan menjadi “insan perencana
paripurna”.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku :
1. Faludi, Andreas. 1973. Planning Theory. Pergamon Press Ltd. Oxford.
England.
2. Faludi, Andreas. 1986. Critical Rationalism and Planning Metodology. Pion
Limited. London;
3. Friedmann, John. 1987. Planning in The Public Domain: From Knowledge to
Action. Princton University Press. New Jersey;
4. Gallagher, Kenneth T. 1994. Epistemologi: Filsafat Pengetahuan. Terjemahan
P. Hardono Hadi. Penerbit Kanisius. Yogyakarta;
5. Jayadinata, Johara T. (1986) Tata Guna Tanah Dalam Perencanaan Perdesaan
Perkotaan dan Wilayah. Penerbit ITB Bandung;
6. Tafsir, Ahmad. 2004. Filsafat Umum: Akal dan Hati Sejak Thales Sampai
Capra. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung;
Sumber Tautan :
1. http://solihincityplan.blogspot.co.id/2009/04/etika-
perencanaan.html?m=1 . Dimuat pada Minggu 29 Juli 2017.

More Related Content

What's hot

Formulasi Kebijakan
Formulasi Kebijakan Formulasi Kebijakan
Formulasi Kebijakan Amri Syam
 
Manajemen Pembangunan: Teori dan Praktek di Indonesia
Manajemen Pembangunan: Teori dan Praktek di IndonesiaManajemen Pembangunan: Teori dan Praktek di Indonesia
Manajemen Pembangunan: Teori dan Praktek di IndonesiaDadang Solihin
 
Permen pu20 tahun2007 tt pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ...
Permen pu20 tahun2007 tt pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ...Permen pu20 tahun2007 tt pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ...
Permen pu20 tahun2007 tt pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ...Deki Zulkarnain
 
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) KabupatenPedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) KabupatenPenataan Ruang
 
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...Arthur Semseviera Rontini
 
PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH (TATA RUANG)
PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH (TATA RUANG)PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH (TATA RUANG)
PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH (TATA RUANG)Rizki Mulyanto
 
Rancangan Teknokratik Pembangunan ASN 2020 - 2024
Rancangan Teknokratik Pembangunan ASN 2020 - 2024Rancangan Teknokratik Pembangunan ASN 2020 - 2024
Rancangan Teknokratik Pembangunan ASN 2020 - 2024Ridho Fitrah Hyzkia
 
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNANMakalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNANMutiara Shifa
 
Bab 1 LAPORAN AKHIR STUDIO PROSES PERENCANAAN
Bab 1 LAPORAN AKHIR STUDIO PROSES PERENCANAANBab 1 LAPORAN AKHIR STUDIO PROSES PERENCANAAN
Bab 1 LAPORAN AKHIR STUDIO PROSES PERENCANAANAbuAnshori
 
Pengantar Sosiologi
Pengantar SosiologiPengantar Sosiologi
Pengantar SosiologiMuhamad Yogi
 
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan DaerahIsu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan DaerahDadang Solihin
 

What's hot (20)

Formulasi Kebijakan
Formulasi Kebijakan Formulasi Kebijakan
Formulasi Kebijakan
 
Manajemen Pembangunan: Teori dan Praktek di Indonesia
Manajemen Pembangunan: Teori dan Praktek di IndonesiaManajemen Pembangunan: Teori dan Praktek di Indonesia
Manajemen Pembangunan: Teori dan Praktek di Indonesia
 
Permen pu20 tahun2007 tt pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ...
Permen pu20 tahun2007 tt pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ...Permen pu20 tahun2007 tt pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ...
Permen pu20 tahun2007 tt pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ...
 
Morfologi wilayah kota
Morfologi wilayah kotaMorfologi wilayah kota
Morfologi wilayah kota
 
6. struktur internal kota1
6. struktur internal kota16. struktur internal kota1
6. struktur internal kota1
 
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) KabupatenPedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
 
Teori lokasi
Teori lokasiTeori lokasi
Teori lokasi
 
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
 
PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH (TATA RUANG)
PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH (TATA RUANG)PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH (TATA RUANG)
PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH (TATA RUANG)
 
Rancangan Teknokratik Pembangunan ASN 2020 - 2024
Rancangan Teknokratik Pembangunan ASN 2020 - 2024Rancangan Teknokratik Pembangunan ASN 2020 - 2024
Rancangan Teknokratik Pembangunan ASN 2020 - 2024
 
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNANMakalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
 
Konsep Agropolitan
Konsep AgropolitanKonsep Agropolitan
Konsep Agropolitan
 
Bab 1 LAPORAN AKHIR STUDIO PROSES PERENCANAAN
Bab 1 LAPORAN AKHIR STUDIO PROSES PERENCANAANBab 1 LAPORAN AKHIR STUDIO PROSES PERENCANAAN
Bab 1 LAPORAN AKHIR STUDIO PROSES PERENCANAAN
 
Pengantar Sosiologi
Pengantar SosiologiPengantar Sosiologi
Pengantar Sosiologi
 
Analisis Kebijakan Publik
Analisis Kebijakan PublikAnalisis Kebijakan Publik
Analisis Kebijakan Publik
 
Sistem Administrasi Negara RI
Sistem Administrasi Negara RISistem Administrasi Negara RI
Sistem Administrasi Negara RI
 
Paradigma Pembangunan
Paradigma PembangunanParadigma Pembangunan
Paradigma Pembangunan
 
Teori lokasi dan terbentuknya kota
Teori lokasi dan terbentuknya kotaTeori lokasi dan terbentuknya kota
Teori lokasi dan terbentuknya kota
 
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan DaerahIsu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Analisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publikAnalisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publik
 

Similar to Filsafat perencanaan

FILSAFAT ILMU DALAM KEHIDUAPAN MANUSIA.docx
FILSAFAT ILMU DALAM KEHIDUAPAN MANUSIA.docxFILSAFAT ILMU DALAM KEHIDUAPAN MANUSIA.docx
FILSAFAT ILMU DALAM KEHIDUAPAN MANUSIA.docxLisdaPuspaawaliaj1
 
Filsafat Ilmu : Sarana Berpikir ilmiah
Filsafat Ilmu : Sarana Berpikir ilmiahFilsafat Ilmu : Sarana Berpikir ilmiah
Filsafat Ilmu : Sarana Berpikir ilmiahAli Murfi
 
Makalah Pengertian Filsafat
Makalah Pengertian FilsafatMakalah Pengertian Filsafat
Makalah Pengertian Filsafatsayid bukhari
 
Pdf kumpulan soal soal makalah filsafat
Pdf kumpulan soal soal makalah filsafatPdf kumpulan soal soal makalah filsafat
Pdf kumpulan soal soal makalah filsafatjotimustika
 
Tugas kumpulan PPT filsafat kelompok 13
Tugas kumpulan PPT filsafat kelompok 13Tugas kumpulan PPT filsafat kelompok 13
Tugas kumpulan PPT filsafat kelompok 13CalvinAlaydrus
 
Makalah Substansi Filsafat Ilmu
Makalah Substansi Filsafat IlmuMakalah Substansi Filsafat Ilmu
Makalah Substansi Filsafat Ilmusayid bukhari
 
E p i s t e m o l o g i
E p i s t e m o l o g i E p i s t e m o l o g i
E p i s t e m o l o g i Erta Erta
 
0 kajian kritis terhadap epistemologi sains modern (makalah)
0 kajian kritis terhadap epistemologi sains modern (makalah)0 kajian kritis terhadap epistemologi sains modern (makalah)
0 kajian kritis terhadap epistemologi sains modern (makalah)Erta Erta
 
Makalah kumpulan tugas Pengantar Filsafat Ilmu
Makalah kumpulan tugas Pengantar Filsafat IlmuMakalah kumpulan tugas Pengantar Filsafat Ilmu
Makalah kumpulan tugas Pengantar Filsafat Ilmuesterlitaayuningtyas
 
Kumpulan Soal jawab filsafat ilmu
Kumpulan Soal jawab filsafat ilmuKumpulan Soal jawab filsafat ilmu
Kumpulan Soal jawab filsafat ilmuAbidaAnggun
 
Historis filsafat
Historis filsafatHistoris filsafat
Historis filsafatAndi Uli
 
KEL.6 Implikasi Filsafat Ilmu.pptx
KEL.6 Implikasi Filsafat Ilmu.pptxKEL.6 Implikasi Filsafat Ilmu.pptx
KEL.6 Implikasi Filsafat Ilmu.pptxssuserc12fc21
 
Uas filsafat ilmu henry kurniawan (06022681318024)
Uas filsafat ilmu henry kurniawan (06022681318024)Uas filsafat ilmu henry kurniawan (06022681318024)
Uas filsafat ilmu henry kurniawan (06022681318024)Henry Kurniawan
 
Fenomenologi
FenomenologiFenomenologi
Fenomenologidianaists
 
tugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono, M.S
tugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono, M.Stugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono, M.S
tugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono, M.Smitamitadwisetyani
 
Filsafat dan-filsafat-pendidikan1
Filsafat dan-filsafat-pendidikan1Filsafat dan-filsafat-pendidikan1
Filsafat dan-filsafat-pendidikan1juniotrov
 
Filosofi ilmu dalam 3 kajian
Filosofi ilmu dalam 3 kajianFilosofi ilmu dalam 3 kajian
Filosofi ilmu dalam 3 kajianSigit Kindarto
 
Makalah aksiologi henry kurniawan
Makalah aksiologi henry kurniawanMakalah aksiologi henry kurniawan
Makalah aksiologi henry kurniawanHenry Kurniawan
 

Similar to Filsafat perencanaan (20)

FILSAFAT ILMU DALAM KEHIDUAPAN MANUSIA.docx
FILSAFAT ILMU DALAM KEHIDUAPAN MANUSIA.docxFILSAFAT ILMU DALAM KEHIDUAPAN MANUSIA.docx
FILSAFAT ILMU DALAM KEHIDUAPAN MANUSIA.docx
 
Filsafat Ilmu : Sarana Berpikir ilmiah
Filsafat Ilmu : Sarana Berpikir ilmiahFilsafat Ilmu : Sarana Berpikir ilmiah
Filsafat Ilmu : Sarana Berpikir ilmiah
 
Makalah Pengertian Filsafat
Makalah Pengertian FilsafatMakalah Pengertian Filsafat
Makalah Pengertian Filsafat
 
Pdf kumpulan soal soal makalah filsafat
Pdf kumpulan soal soal makalah filsafatPdf kumpulan soal soal makalah filsafat
Pdf kumpulan soal soal makalah filsafat
 
Tugas kumpulan PPT filsafat kelompok 13
Tugas kumpulan PPT filsafat kelompok 13Tugas kumpulan PPT filsafat kelompok 13
Tugas kumpulan PPT filsafat kelompok 13
 
Makalah Substansi Filsafat Ilmu
Makalah Substansi Filsafat IlmuMakalah Substansi Filsafat Ilmu
Makalah Substansi Filsafat Ilmu
 
makalah filsafat
makalah filsafatmakalah filsafat
makalah filsafat
 
E p i s t e m o l o g i
E p i s t e m o l o g i E p i s t e m o l o g i
E p i s t e m o l o g i
 
0 kajian kritis terhadap epistemologi sains modern (makalah)
0 kajian kritis terhadap epistemologi sains modern (makalah)0 kajian kritis terhadap epistemologi sains modern (makalah)
0 kajian kritis terhadap epistemologi sains modern (makalah)
 
Makalah kumpulan tugas Pengantar Filsafat Ilmu
Makalah kumpulan tugas Pengantar Filsafat IlmuMakalah kumpulan tugas Pengantar Filsafat Ilmu
Makalah kumpulan tugas Pengantar Filsafat Ilmu
 
Kumpulan Soal jawab filsafat ilmu
Kumpulan Soal jawab filsafat ilmuKumpulan Soal jawab filsafat ilmu
Kumpulan Soal jawab filsafat ilmu
 
Historis filsafat
Historis filsafatHistoris filsafat
Historis filsafat
 
Pengantar Filsafat Ilmu
Pengantar Filsafat IlmuPengantar Filsafat Ilmu
Pengantar Filsafat Ilmu
 
KEL.6 Implikasi Filsafat Ilmu.pptx
KEL.6 Implikasi Filsafat Ilmu.pptxKEL.6 Implikasi Filsafat Ilmu.pptx
KEL.6 Implikasi Filsafat Ilmu.pptx
 
Uas filsafat ilmu henry kurniawan (06022681318024)
Uas filsafat ilmu henry kurniawan (06022681318024)Uas filsafat ilmu henry kurniawan (06022681318024)
Uas filsafat ilmu henry kurniawan (06022681318024)
 
Fenomenologi
FenomenologiFenomenologi
Fenomenologi
 
tugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono, M.S
tugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono, M.Stugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono, M.S
tugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono, M.S
 
Filsafat dan-filsafat-pendidikan1
Filsafat dan-filsafat-pendidikan1Filsafat dan-filsafat-pendidikan1
Filsafat dan-filsafat-pendidikan1
 
Filosofi ilmu dalam 3 kajian
Filosofi ilmu dalam 3 kajianFilosofi ilmu dalam 3 kajian
Filosofi ilmu dalam 3 kajian
 
Makalah aksiologi henry kurniawan
Makalah aksiologi henry kurniawanMakalah aksiologi henry kurniawan
Makalah aksiologi henry kurniawan
 

Filsafat perencanaan

  • 1. FILSAFAT PERENCANAAN Tugas Ini Di susun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori Perencanaan Disusun Oleh : Nurjanah 143060013 Wulan Sari 143060045 PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2018 No. Tugas : 01 (Kelompok) Dosen Pengampu : Dr.Ir Firmansyah,MT Tanggal Penyerahan : 30 Juli 2018
  • 2. 1. Filsafat Arti etimologis dari filsafat adalah “cinta akan hikmat” Philos berarti pencari dan Sophia berarti pengetahuan. Filsafat merupakan suatu refleksi dalam bentuk kegiatan akal budi, maupun kegiatan perenungan. Pengertian yang diterima, direnungkan lebih lanjut, sehingga selain pengertian tersebut, kita mendapatkan pula suatu arti dan makna dari pengertian tersebut. Refleksi filsafat cukup luas dan tidak terbatas hanya pada bidang atau thema tertentu. Berfilsafat dimulai dari dorongan untuk mengetahui apa yang telah kita tahu dan apa yang belum kita tahu. Jadi untuk mendapatkan pengetahuan yang benar melalui filsafat adalah untuk mengetahui apa yang diketahui dan mengetahui pula apa yang belum diketahui. Secara garis besar kegunaan mempelajari filsafat terdiri dari dua, yaitu kegunaan teoritis dan praktis. 1. Kegunaan teoritis yaitu dapat membimbing manusia untuk berfikir secara sistimatis serta rasional sehingga dapat memperoleh ksimpulan yang benar. 2. Kegunaan secara praktis bahwa orang berfilsafat dapat dibuktikan dalam kehidupan kesehariannya seperti dalam penggunaan pada pengetahuan tentang logika, etika, estetika, dan lain-lain 2. Pengertian Pengetahuan Ilmu merupakan bagian dari pengetahuan yang dipelajari untuk bisa mengetahui segala sesuatu di dalam kehidupan. Sering kali seseorang mempunyai keinginan untuk mengetahui sesuatu. Sesuatu yang ingin diketahui itu ada dalam kehidupan sehari-hari. Ada kalanya, rasa ingin tahu itu hanya sekedar keingintahuan yang sebentar. Di sisi lain, terkadang ada juga seseorang yang ingin mengetahui suatu hal karena memang benar-benar ingin tahu. Sehingga dia akan mencari apa yang ingin ketahui sampai mendapatkannya. Setelah hal yang dicari itu didapatkan, itulah yang dinamakan ilmu pengetahuan. Ada lagi saat-saat ketika seseorang ingin mendapatkan suatu pengetahuan, orang itu akan menemui keraguan dalam mengambil
  • 3. keputusan. Rasa ragu-ragu inilah yang nantinya akan menghasilkan suatu kepastian.Pada saat rasa ingin tahu sesorang muncul dan menemui keraguan dalam membuat keputusan itulah yang memulai adanya filsafat. 3. Dasar-dasar Ilmu Pengetahuan Penalaran adalah proses berpikir dalam menarik suatu kesimpulan yang berupa pengetahuan. Dalam mengambil kesimpulan diperlukan suatu pola berpikir untuk mendapatkan jawaban dari apa yang sedang dipikirkan. Pola berpikir tersebut adalah logika. Logika merupakan suatu rancangan berpikir yang bersifat lebih dari satu sudut pandang. Dalam mengambil kesimpulan, suatu pemikiran seseorang sangat mungkin berbeda dengan apa yang dipikirkan orang lain. Logika akan memengaruhi cara berpikir sesorang. Oleh karena itu, terkadang seseorang tidak konsisten dalam menjawab suatu permasalahan. Dalam proses berpikir, penalaran akan membutuhkan sifat analitik. Kemampuan pikiran untuk menganalisa kejadian-kejadian dalam kehidupan akan membantu mendapatkan suatu kesimpulan. Sifat analitik akan menganalisa mana hal-hal yang diperlukan dan tidak diperlukan, mana hal yang baik dan buruk, serta yang umum dan khusus. Analisa akan dilakukan oleh pikiran, sehingga pikiran mampu untuk melakuan penalaran. Sementara itu, manusia akan mengembangkan pengetahuan dari penalarannya dengan bahasa, agar bisa lebih komunikatif. Pengetahuan juga didasarkan atas logika. Logika memungkinkan manusia untuk bisa memisahkan hal-hal yang bersifat umum dan khusus. Selanjutnya manusia akan menggunakan dua metode dalam mengasah logikanya, yaitu deduktif dan induktif. Logika deduktif akan menarik hal-hal yang bersifat umum menjadi hal- hal yang bersifat khusus. Sedangkan logika induktif merupakan cara berpikir yang mengelompokkan hal-hal yang bersifat khusus menjadi hal yang bersifat lebih umum. Tujuan akhir dari kedua metode tersebut adalah untuk menarik sebuah kesimpulan. Sumber pengetahuan merupakan asal mula pengetahuan itu berasal. Pengetahuan yang berasal dari pengetahuan yang besifat personal dan tidak bisa diramalkan disebut intuisi. Dalam intuisi, pengetahuan yang didapat muncul secara tiba-tiba tanpa melalui proses berpikir yang berliku-liku. Sedangkan pengetahuan yang berasal dari Tuhan
  • 4. disebut wahyu. Wahyu diturunkan oleh Tuhan melalui malaikat kemudian disampaikan kepada nabi dan rasul untuk disampaikan kepada manusia. Terdapat 3 dasar utama filsafat sebagi ilmu diamataranya : Penjelasan : A. Landasan Ontologis Ontologi merupakan apa yang akan dikaji dalam ilmu pengetahuan atau hakikat apa yang dikaji. Apa di sini adalah mengenai objek dari suatu peristiwa. Dalam pembahasannya, ada metafisika yang membahas mengenai basic atau hal yang dasar. Faktor panca indera akan sangat berperan dalam mengkaji objek-objek dalam kehidupan. Panca indera akan membantu mengkaji mengenai teori keberadaan, dimana sesuatu yang ada pasti nyata dan ada. B. Landasan Epistimologis Epistemologi merupakan cara untuk mendapatkan pengetahuan. Ketika kita ingin mengetahi sesuatu, kita akan mencari cara bagaimana kita bisa mengetahui tentang apa yang ingin kita ketahui. Itulah yang merupakan hakikat epistemologi C. Landasan Aksiologis Aksiologi merupakan nilai kegunaan ilmu. Ilmu akan berguna bagi perkembangan peradaban manusia. Di dalam kehidupan, ilmu akan saling terkait dengan moral. Masalah moral tidak bisa dilepaskan dengan tekad manusia untuk menemukan Landasan Filsafat Sebagai Ilmu Landasan Ontologis Landasan Epistomologis Landasan Aksiologis
  • 5. kebenaran, sebab untuk menemukan kebenaran dan terlebih-lebih lagi untuk mempertahankan kebenaran, diperlukan keberanian moral. Sejarah kemanusiaan dihiasi oleh semangat para martir yang rela mengorbankan nyawanya demi mempertahankan apa yang dianggap benar. Peradaban telah menyaksikan Sokrates dipaksa meminum racun dan John Huss dibakar. Sejarah tidak berhenti disini, kemanusiaan tidak pernah urung dihalangi untuk menemukan kebenaran. Tanpa landasan moral, ilmuwan rawan sekali dalam melakukan prostitusi intelektual. 4. Hubungan Antara Perencanaan Wilayah dan Kota dengan Dasar-dasar Ilmu Pengetahuan Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang bersifat khusus dengan ciri-ciri: Sistematis, metode ilmiah tertentu serta dapat di uji kebenarannya. Perencanaan wilayah dan kota sebagai suatu ilmu pengetahuan karena dapat diketahui perencanaan wilayah dan kota telah berkembang sebagai suatu seni dan ilmu selama hampir 6000 tahun. Dimulai dari awal perkembangan kota pada era yunani hingga era modern. Dari evolusi yang sangat panjang itu timbul sejumlah pelajaran, pengalaman, tradisi dan kecenderungan yang membuat perencanaan wilayah dan kota ini dijadikan suatu ilmu pengetahuan. Landasan Ontologis membahas mengenai apa yang ingin diketahui atau dengan kata lain merupakan suatu pengkajian mengenai teori tentang ada atau berwujud. Maka perencanaan wilayah dan kota sebagai landasan ontologis yaitu segala ilmu yang mencakup nilai-nilai perencanaan wilayah dan kota atau multidisiplin ilmu seperti ilmu bumi, ekonomi, sosial budaya, penggunaan lahan, dll. Epistemologis membahas secara mendalam segenap proses yang terlibat dalam usaha untuk memperoleh pengetahuan. Perencanaan wilayah dan kota sebagai landasan epistemologis yaitu dalam merencanakan wilayah maupun kota tentu harus melalui proses yang panjang seperti perumusan tujuan, isu permasalahan, pengumpulan data serta analisis hingga evaluasi sehingga proses perencanaan wilayah dan kota akan berjalan dengan baik.
  • 6. Landasan Aksiologis merupakan ilmu yang membahas tentang manfaat yang diperoleh manusia dari pengetahuan yang didapatkannya. Perencanaan wilayah dan kota sebagai landasan aksiologis adalah manfaat yang didapatkan dengan adanya ilmu perencanaan wilayah dan kota, dimana manfaat yang didapat ialah seperti masyarakat bisa merasakan kehidupan yang efisien, aman, nyaman dan berkelanjutan. Selain itu manfaat dari perencanaan wilayah dan kota adalah dapat membantu dalam pembangunan, pengendalian pembangunan sehingga terciptanya kehidupan yang harmonis, nyaman dan berkelanjutan. 5. Arti Penting Perencanaan Wilayah dan Kota Dewasa ini, permasalahan lahan menjadi hal yang penting untuk diperhatikan. Menjadi sangat penting karena permasalahan lahan dapat memberi dampak yang kurang baik bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Dampaknya dapat berupa bencana alam yang membahayakan manusia dan makhluk hidup lainnya, atau dapat juga menyebabkan masalah sosial. Permasalahan lahan disini dapat meliputi beberapa hal; kurangnya ketersediaan lahan, ahli fungsi lahan yang kurang baik, kurangnya daerah resapan air, dan lain sebagainya. Banyak faktor yang dapat menyebabkan permasalahan lahan, antara lain urbanisasi, penataan wilayah dengan perencanaan yang belum optimal, atau terjadi pengalihan fungsi lahan tanpa melihat dampak atau akibatnya dengan benar. Sebenarnya ubanisasi tidak berhubungan langsung dengan permasalahan lahan. Urbanisasi adalah proses menuju masyarakat kota atau dapat diartikan juga sebagai proses perpindahan warga desa ke kota. Perpindahan warga desa tersebut, tentunya akan mengurangi ketersediaan lahan yang ada di kota. Tidak jarang para urban juga menempati lahan yang seharusnya tidak ditempati atau bahkan tidak layak ditempati. Jika tidak diatur dan ditata dengan benar, tentunya akan menimbulkan berbagai dampak buruk. Sebagai contoh, pinggiran Sungai Ciliwung banyak dibangun rumah nonpermanen sampai semi permanen. Tentunya, apabila datang musim penghujan, dapat mengakibatkan banjir karena berkurangnya lebar sungai, disamping karena banyaknya sampah yang mungkin berasal dari rumah-rumah di pinggiran sungai tersebut. Permasalahan lahan juga dapat
  • 7. disebabkan perencanaan suatu daerah atau wilayah yang belum optimal. Kota dengan tata letak yang semrawut tanpa melihat beberapa aspek penting seperti pendidikan, ekonomi, sosial selain akan mengakibatkan kekurangan lahan juga dapat berpengaruh kepada perkembangan kota itu sendiri. Dengan keadaan kota yang semrawut teresebut, dapat juga meningkatkan tingkat depresi masyarakat kota yang menimbulkan berkurangnya tingkat kenyamanan di kota tersebut. Peningkatan depresi dapat ditimbulkan dari kemacetan lalu lintas akibat kesenjangan jumlah pengguna jalan dengan perkembangan jalan yang besar. Perlu adanya solusi pemanfaatan lahan yang baik untuk mengatasi kemacetan tersebut.Bagaimana masyarakatnya dapat berkerja dan melakukan aktivitas nya dengan optimal jika mereka tidak nyaman dengan lingkungannya sendiri? Melihat berbagai permasalahan di atas, perlu ada solusi untuk mengatasinya. Seorang planner memiliki peran besar untuk memberi solusi berbagai masalah tersebut. Planner akan merencanakan bagaimana kota atau wilayah dapat berkembang dengan memperhatikan berbagai aspek penting seperti pendidikan, ekonomi, sosial, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, perencanaan wilayah dan kota memiliki peran penting untuk mengatasi berbagai hal tersebut yang implikasinya berhubungan dengan kehidupan manusia dan makhluk lainnya. 6. Manfaat Perencaan Wilayah dan Kota Perencanaan wilayah dan kota adalah salah satu bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan daerah di Indonesia. Setiap daerah pastinya memiliki karakter masing- masing sehingga memerlukan perencanaan yang berbeda. Perencanaan wilayah dan kota sangat berkaitan dengan faktor-faktor produksi atau sumber daya yang terbatas untuk kemudian dimanfaatkan agar mencapai hasil yang optimal sesuai dengan tujuan sebelumnya, Tujuan perencanaan wilayah dan kota adalah menciptakan kehidupan yang efisien, nyaman serta lestari dan pada akhirnya menghasilkan rencana yang menetapkan lokasi dai berbagai kegiatan yang direncanakan baik oleh pihak pemerintah maupun swasta. Lokasi yang dipilih memberikan efisiensi dan keserasian
  • 8. lingkungan yang paling maksimum. Berikut ini beberapa manfaat lain dari perencanaan wilayah dan kota: A. Perencanaan wilayah haruslah dapat menggambarkan proyeksi berbagai kegiatan ekonomi dan penggunaan lahan pada wilayah di masa yang akan datang. B. Panduan bagi pelaku ekonomi untuk memilih kegiatan yang perlu dikembangkan dan lokasi yang memungkinkan di masa akan datang. C. Acuan bagi pemerintah untuk mengendalikan arah pertumbuhan ekonomi dan arah penggunaan lahan. D. Landasan bagi rencana-rencana lain yang lebih sempit dan lebih detil. Misal: perencanaan sektoral dan perencanaan prasarana. E. Menjamin keserasian spasial, keselarasan antar sektor, optimalisasi investasi, terciptanya efisiensi dalam kehidupandan menjamin kelestarian lingkungan. F. Perencanaan wilayah diusahakan mencapai sasaran-sasaran tersebut secara maksimal berdasarkan hambatan dan keterbatasan yang ada. G. Dapat menjadi perencana yang bermoral dan bijaksana H. Mencegah terjadinya pemborosan anggaran I. Agar proses perencanaan dapat dilaksanakan secara partisipatif. J. Agar hasil dari proses perncanaan yaitu penetapan APBD dapat memperhatikan kebutuhan masyarakat dan berorientasi pada lingkungan. K. Memberi inspirasi yang luhur bagi pimpinan perncana baik dipusat maupun didaerah L. Dapat berfungsi sebagai kontrol dan mencegah prilaku pejabat yang tercela. M. Dengan demikian para perencana diharapkan menjadi “insan perencana paripurna”.
  • 9. DAFTAR PUSTAKA Sumber Buku : 1. Faludi, Andreas. 1973. Planning Theory. Pergamon Press Ltd. Oxford. England. 2. Faludi, Andreas. 1986. Critical Rationalism and Planning Metodology. Pion Limited. London; 3. Friedmann, John. 1987. Planning in The Public Domain: From Knowledge to Action. Princton University Press. New Jersey; 4. Gallagher, Kenneth T. 1994. Epistemologi: Filsafat Pengetahuan. Terjemahan P. Hardono Hadi. Penerbit Kanisius. Yogyakarta; 5. Jayadinata, Johara T. (1986) Tata Guna Tanah Dalam Perencanaan Perdesaan Perkotaan dan Wilayah. Penerbit ITB Bandung; 6. Tafsir, Ahmad. 2004. Filsafat Umum: Akal dan Hati Sejak Thales Sampai Capra. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung; Sumber Tautan : 1. http://solihincityplan.blogspot.co.id/2009/04/etika- perencanaan.html?m=1 . Dimuat pada Minggu 29 Juli 2017.