SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Dasar - Dasar Perencanaan
Disusun Oleh:
Muhammad Iqbal Alif W. (160803103024)
Tyan Aldhi P. (160803103037)
Shendy Arivini S. (160803103017
Ivan Vegas M. (160803101029)
Rizal Aditya (160803102029)
FACULTY ECONOMIC AND BUSINESS
JEMBER UNIVERSITY
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pada dasarnya, dalam melakukan kegiatan sehari-hari manusia tidak terlepas dengan
perencanaan. Tetapi sering tidak disadari bahwa mereka telah melakukan perencanaan. Setiap
orang pasti mempunyai tujuan atau suatu cita-cita dalam hidupnya. Dalam usaha mereka untuk
mencapai suatu tujuannya mereka pasti mempunyai strategi atau perencanaan bagaimana
mewujudkan cita-citanya atau tujuannya tersebut. Perencanaan terjadi disetiap jenis kegiatan.
Seseorang jika ingin bertindak untuk melakukan sesuatu apapun pasti mereka menyusun suatu
perencanaan kegiatan yang akan dilakukan untuk ke depan.
Sering kita dengar kampanye yang disampaikan oleh bupati, gubernur ataupun presiden
itu adalah planning atau sebuah perencanaan yang akan mereka jalankan ketika mereka terpilih.
Jadi, penulis dalam kesempatan kali ini akan membahas sedikit tentang planning atau proses
perencanaan. Mengapa demikian? Karena kami berfikir bahwa pengetahuan planning itu
sangat penting bagi mahasiswa.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perencanaan
Perencanaan adalah sejumlah kegiatan yang ditentukan sebelumnya untuk dilaksanakan
pada suatu periode tertentu dalam rangka mencapai tujuan yang ditetapkan. Perencanaan
menurut Bintoro Tjokroaminoto dalam Husaini Usman (2008) adalah proses mempersiapkan
kegiatan-kegiatan secara sistematis yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu.
Prajudi Atmosudirjo dalam Husaini Usman (2008) juga berpendapat bahwa perencanaan
adalah perhitungan dan penentuan tentang sesuatu yang akan dijalankan dalam rangka
mencapai tujuan tertentu, siapa yang melakukan, bilamana, di mana, dan bagaimana cara
melakukannya.
Dari pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa perencanaan adalah
kegiatan yang akan dilaksanakan di masa yang akan datang untuk mencapai tujuan dan dalam
perencanaan itu mengandung beberapa unsur, diantaranya sejumlah kegiatan yang ditetapkan
sebelumnya, adanya proses, hasil yang ingin dicapai, dan menyangkut masa depan dalam
waktu tertentu. Pelaksanaan dan pengawasan termasuk pemantauan, penilaian, dan pelaporan
merupakan unsur yang tidak bisa dilepaskan dari perencanaan. Dalam perencanaan diperlukan
pengawasan agar tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan.
Dalam perencanaan ada beberapa langkah, diantaranya adalah:
Tahap I: menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan,
Tahap II: merumuskan keadaan saat ini,
Tahap III: mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan, dan
Tahapa IV: mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan.
B. Proses Perencanaan
Sebelum para manajer dapat mengorganisasi, memimpin, atau mengendalikan, terlebih
dahulu mereka harus membuat rencana yang memberikan arah pada setiap kegiatan organisasi.
Pada tahap perencanaan para manajer menentukan apa yang akan dikerjakan, kapan akan
mengerjakan, bagaimana mengerjakannya, dan siapa yang akan mengerjakannya.
Kebutuhan akan perencanaan ada pada semua tingkatan manajemen dan semakin meningkat
pada tingkatan manajemen yang lebih tinggi, dimana perencanaan itu mempunyai
kemungkinan dampak yang paling besar pada keberhasilan organisasi. Pada tingkatan top
manajer pada umumnya mencurahkan hampir semua waktu perencanannya jauh ke masa depan
dan pada strategi-strategi dari seluruh organisasi. Manajer pada tingkatan yang lebih rendah
merencanakan terutama untuk sub unit mereka sendiri dan untuk jangka waktu yang lebih
pendek.
Terdapat pula beberapa variasi dalam tanggung jawab perencanaan yang tergantung pada
ukuran dan tujuan organisasi dan pada fungsi atau kegiatan khusus manajer. Organisasi yang
besar dan berskala internasional lebih menaruh perhatian pada perencanaan jangka panjang
daripada perusahaan lokal. Akan tetapi pada umumnya organisasi perlu mempertimbangkan
keseimbangan antara perencanaan jangka panjang maupun perencanaan jangka pendek. Karena
itu penting bagi para manajer untuk mengerti peranan perencanaan secara keseluruhan.
Menurut T. Hani Handoko (1999) kegiatan perencanaan pada dasarnya melalui empat tahap
sebagai berikut :
1. Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan.
2. Merumuskan keadaan saat ini.
3. Mengidentifikasikan segala kemudahan dan hambatan.
4. Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan.
B. Syarat, Sifat, Tujuan, Manfaat, Kelemahan serta Alasan –Alasan perlunya perencanaan
1. Syarat Perencanaan
Perencanaan yang dibuat harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Faktual dan realistik
b. Logis dan rasional
c. Fleksibel
d. Kontinuitas
e. Dialektis
2. Sifat Perencanaan
Sifat-sifat dari perencanaan adalah:
a. Kontribusi terhadap tujuan (contribution of onjective)
Yaitu perencanaan dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah di rencanakan.
b. Kedudukan yang istemewa dari suatu perencanaan (primacy of planning)
Bahwa setiap perencanaan selalu mendapat tempat yang pertama dalam suatu proses
manajemen dan perencanaan harus mampu memberikan arah terhadap proses manajemen
selanjutnya.
c. Kemampuan pengisian dari planning (pervasiveness of planning)
Yaitu perencanaan merupakan dasar manajemen yang berisi tujuan dan cara pencapaiannya.
d. Efisiensi dari perencanaan (effeciency of planning)
Rencana yang telah direncanakan dapat tercapai dengan cara yang efisien.
3. Tujuan Perencanaan
Tujuan dari perencanaan adalah:
a. Standar pengawasan, yaitu mencocokkan pelaksanaan dengan perencanaannya,
b. Mengetahiu kapan pelaksanaan dan selesainya suatu kegiatan,
c. Mengetahiu siapa saja yang terlibat (struktur organisasinya), baik kualifikasinya maupun
kuantitasnya,
d. Mendapatkan kegiatan yang sistematis termasuk biaya dan kualitas pekerjaan,
e. Meminimalkan kegiatan-kegiatan yang tidak produktif dan menghemat biaya, tenaga dan
waktu,
f. Memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai kegiatan pekerjaan,
g. Menyerasikan dan memadukan beberapa sub kegiatan,
h. Mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal ditemui, dan
i. Mengarahkan pada pencapaian tujuan.
4. Manfaat Perencanaan
Perencanaan mempunyai banyak manfaat, diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan,
b. Membantu dalam kristalisasi persesuaian dalam masalah-masalah utama,
c. Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas,
d. Pemilihan berbagai alternatif terbaik,
e. Standar pelaksanaan dan pengawasan,
f. Penyusunan skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan,
g. Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi,
h. Alat memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait,
i. Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami,
j. Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti, dan
k. Menghemat waktu, usaha dan dana.
5. Kelemahan Perencanaan
Perencanaan juga mempunyai beberapa kelemahan, diantaranya:
a. Pekerjaan yang tercakup dalam perencanaan mungkin berlebihan pada kontribusi nyata
b. Perencanaan cenderung menunda kegiatan
c. Perencanaan mungikn terlalu membatasi manajemen untuk berinisiatif dan berinovasi
d. Perencanaan mempunyai nilai praktis yang terbatas.
e. Kadang-kadang hasil yang paling baik didapatkan oleh penyelesaian situasi individual dan
penanganan setiap masalah pada saat masalah tersebut terjadi; dan
f. Ada rencana-rencana yang diikuti cara-cara yang tidak konsisten.
Meskipun perencanaan mempunyai kelemahan-kelemahan tersebut, manfaat-manfaat
yang didapat dari perencanaan jauh lebih banyak. Oleh karena itu perencanaan tidak hanya
seharusnya dilakukan, tetapi harus dilakukan.
6. Alasan-Alasan Adanya Perencanaan
Ada dua alasan dasar perlunya perencanaan. Perencanaan dilakukan untuk mencapai:
1. Protective benefit, yang dihasilkan dari pengurangan kemungkinan terjadinya kesalahan dalam
pembuatan keputusan, dan
2. Positive benefit dalam bentuk meningkatnya sukses pencapaian tujuan organisasi
7. Pendekatan Perencanaan
Menurut para ahli, ada beragam pendekatan perencanaan , yaitu: pendekatan kebutuhan sosial
(social demand approach); pendekatan ketenagakerjaan (manpower approach); pendekatan
untung rugi (cost and benefit approach); dan pendekatan keefektifan biaya (cost effectiveness
approach). Berikut ini akan dijelaskan secara singkat keempat pendekatan perencanan pendidikan
tersebut
1. Pendekatan kebutuhan sosial
Perencanaan pendidikan yang menggunakan pendekatan kebutuhan sosial, oleh para ahli
disebut pendekatan yang bersifat tradisional, karena fokus atau tujuan yang hendak dicapai
dalam pendekatan kebutuhan sosial ini lebih menekankan pada: (1) tercapainya pemenuhan
kebutuhan atau tuntutan seluruh individu terhadap layanan pendidikan dasar; (2) pemberian
layanan pembelajaran untuk membebaskan populasi usia sekolah dari tuna aksara (buta
huruf); dan (3) pemberian layanan pendidikan untuk membebaskan rakyat dari rasa ketakutan
dari penjajahan, dari kebodohan dan dari kemiskinan. Oleh karena itu pendekatan kebutuhan
sosial ini biasanya dilaksanakan pada negara-negara yang baru meraih kemerdekaan dari
penjajahan, dengan kondisi masyarakat pribumi yang terbelakang pendidikannya dan kondisi
sosial ekonominya.
Apabila pendekatan kebutuhan sosial ini dipakai, maka ada beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan atau diperhatikan oleh penyusun perencanaan dalam merancang
perencanaan pendidikan, antara lain: (1) melakukan analisis tentang pertumbuhan
penduduknya; (2) melakukan analisis tentang tingkat partisipasi warga masyarakatnya dalam
pelaksanaan pendidikan, misalnya melakukan analisis persentase penduduk yang
berpendidikan dan yang tidak berpendidikan, yang dapat memberikan kontribusi dalam
peningkatan layanan pendidikan di setiap satuan pendidikan; (3) melakukan analisis tentang
dinamika atau gerak (mobilitas) peserta didik dari sekolah tingkat dasar sampai perguruan
tinggi, misalnya kenaikan kelas, kelulusan, dan dropout; (4) melakukan analisis tentang minat
atau keinginan warga masyarakat tentang jenis layanan pendidikan di sekolah; (5) melakukan
analisis tentang tenaga pendidik dan kependidikan yang dibutuhkan, dan dapat difungsikan
secara maksimal dalam proses layanan pendidikan; dan (6) melakukan analisis tentang
keterkaitan antara output satuan pendidikan dengan tuntutan masyarakat atau kebutuhan
sosial di masyarakat (Sa’ud, S. dan Makmun A,S. 2007; Usman, H. 2008).
Ada beberapa kelebihan dan kekurangan penggunaan pendekatan kebutuhan sosial dalam
perencanaan pendidikan. Diantara sisi positif pendekatan ini antara lain: (1) pendekatan
ini lebih cocok untuk diterapkan pada masyarakat atau negara yang baru merdeka dengan
kondisi kebutuhan sosial, khususnya layanan pendidikan masih sangat rendah atau masih
banyak yang buta huruf; dan (2) pendekatan ini akan lebih cepat dalam memberikan
pemerataan layanan pendidikan dasar yang dibutuhkan pada warga masyarakat, karena
keterbelakangan di bidang pendidikan akibat penjajahan, sehingga layanan pendidikan yang
diberikan langsung bersentuhan dengan kebutuhan sosial yang mendasar yang dirasakan oleh
masyarakat. Sedangkan sisi kelemahan pendekatan kebutuhan sosial ini antara lain: (1)
pendekatan ini cederung hanya untuk menjawab persoalan yang dibutuhkan masyarakat pada
saat itu, yaitu pemenuhan kebutuhan atau tuntutan layanan pendidikan dasar sebesar-besanya,
sehingga mengabaikan pertimbangan efisiensi pembiayaan pendidikan; (2) pendekatan ini
lebih menekankan pada aspek kuantitas (jumlah yang terlayani sebanyak-banyaknya),
sehingga kurang memperhatikan kualitas dan efektivitas pendidikan, oleh karena itu
pendekatan ini terkesan lebih boros; (3) pendekatan ini mengabaikan ciri-ciri dan pola
kebutuhan man power yang diperlukan di sektor kehidupan ekonomi, dengan demikian hasil
atau output pendidikan cenderung kurang bisa memenuhi tuntutan kebutuhan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi terkini; dan (4) pendekatan ini lebih menekankan pada aspek
pemerataan pendidikan (dimensi kuantitatif) dan kurang mementingkan aspek kualitatif.
Disamping itu pendekatan ini kurang memberikan jawaban yang komprehensif dalam upaya
pencapaian tujuan pendidikan, karena lebih menekankan pada aspek pemenuhan kebutuhan
sosial, sementara aspek atau bidang kehidupan yang lain kurang diperhatikan.
8.Alat-alat dan teknik dalam perencanaan
Teknik Perencanaan
Teknik Untuk Menilai Lingkungan Pengamatan Lingkungan (Environmental Scanning) :
Teknik perencanaan dengan melakukan penilaian terhadap kondisi lingkungan saat ini
ataupun masa yang akan datang
Peramalah : teknik perencanaan untuk meramalkan hasil yang akan dicapai
Peramalan Kuantitatif : analisis rangkaian waktu, model regresi, model ekonometri, indikator
ekonomi, efek substitusi
Peramalan Kualitatif : pendapat juri, komposisi armada penjualan, evaluasi pelanggan
Benchmarking (penilaian diri terhadap standar pihak lain): teknik perencanaan dengan
menilai kinerja terbaik pesaing atau bukan pesaing untuk diimplementasikan pada sistem
organisasi
Tahap Implementasi Benchmarking :
Teknik Pengalokasian Sumber Daya :
Anggaran : Teknik pengalokasian sumber daya yang dituangkan dalam bentuk numerik
Anggaran Kas
Anggaran Pengeluaran
Anggaran Pemasukan
Anggaran Laba
Gantt Chart : dikenalkan oleh Henry Gantt, merupakan grafik batang dimana sumbu vertikal
berisi tentang jenis kegiatan dan sumbu horisontal tentang waktu kegiatan
Grafik beban : pengembangan dari grafik Gantt, yang membedakannya pada sumbu vertikal
berisi tentang orang yang mengerjakan kegiatan
PERT/CPM : merupakan diagram alur yang menghubungkan urutan aktifitas proyek, biaya
dan waktu pelaksanaan
Pada analisa PERT/CPM diperoleh kegiatan yang tidak boleh tertunda yang akan
menentukan umur proyek sesuai dengan standar yang ditentukan
Analisa Titik Impas (Break Event Analysis) : teknik yang digunakan untuk mengetahui kapan
titik impas (pengembalian modal) bisa dicapai
Rumus : BE = TFC/(P – VC)
BE = titik impas
TFC = Total Fixed Cost
P = Price
VC = Variable Cost
Teknik Kontemporer
Manajemen Proyek : Teknik perencanaan dengan mengurutkan kegiatan yang dibatasi oleh
waktu, biaya dan kualitas
9. Pengertian Management By Objective (MBO)
Menurut Schermerhorn. R. John, et al (1995) esensi MBO adalah proses penetapan sasaran
(goal setting) bersama antara atasan dan bawahan. Melalui penetapan sasaran, para manajer
bekerjasama dengan bawahan untuk menetapkan sasaran dan rencana kinerja yang konsisten
dengan tingkat pekerjaan dan sasaran organisasi.Selanjutnya manajemen MBO di definisikan
oleh John Humble (1970) sebagai berik“suatu sistem yang dinamis, bertujuan mengintegrasi
kebutuhan perusahaan untuk menjelaskan dan mencapai target keuntungan serta
perkembangannya sesuai dengan kebutuhan manajer untuk memberikan kontribusinya dan
mengembangkan dirinya sendiri. Ini merupakan tuntutan gaya pengelola bisnis yang perlu
dihargai.”Manajemen berdasarkan sasaran dikembangkan sebagai suatu metode untuk
mengelola organisasi dan pegawai serta untuk meningkatkan kinerja para manajer.
Selanjutnya Drucker (1955) memperkenalkan istilah ini dalam bukunya The Practice of
Management, yang menyatakan:Manajemen yang efektif harus mengarah visi dan upaya
semua manajernya kepada sasaran bersama. Ia harus memastikan bahwa tiap manajer
memahami hasil apa yang diharapkan dari dirinya. Ia harus memastikan bahwa atasan
memahami apa yang diharapkan dari setiap bawahanya. Ia harus dapat memotivasi manajer
untuk memaksimalkan upaya ke arah yang benar. Sementara mendorong tumbuhnya standar
kerja yang tinggi, ia juga harus dapat menjadikan hal itu sebagai cara untuk mencapai
peningkatan kinerja organisasi daripada kinerja individu.Secara umum esensi sistem MBO
terletak pada penetapan tujuan-tujuan umum oleh para manajer dan bawahan yang bekerja
bersama, penentuan bidang tanggungjawab utama setiap individu yang dirumuskan secara
jelas dalam bentuk hasil-hasil (sasaran-sasaran) dapat diukur yang diharapkan, dan
menggunakan ukuran-ukuran tersebut sebagai pedoman pengoperasian satuan-satuan kerja
penilaian sumbangan masing-masing anggota.
Daftar Pustaka
http://contoh-makalah-mahasiswa.blogspot.co.id/2011/10/makalah-perencanaan-
manajemen.html
http://yusup-doank-2.blogspot.co.id/2011/06/alat-alat-perencanaan.html
http://semuatugass.blogspot.co.id/2014/02/makalah-pengantar-manajemen-
perencanaan.html
http://al-ami.blogspot.co.id/2013/05/kumpulan-makalah-makalah-tentang.html

More Related Content

What's hot

Populasi dan Sampel Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Anantyo Bimosuseno...
Populasi dan Sampel Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Anantyo Bimosuseno...Populasi dan Sampel Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Anantyo Bimosuseno...
Populasi dan Sampel Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Anantyo Bimosuseno...Maulana Husada
 
Perencanaan s dm_eti
Perencanaan s dm_etiPerencanaan s dm_eti
Perencanaan s dm_etizai nudin
 
Perencanaan Lokasi - Tata Letak Fasilitas
Perencanaan Lokasi - Tata Letak FasilitasPerencanaan Lokasi - Tata Letak Fasilitas
Perencanaan Lokasi - Tata Letak FasilitasWisnu Dewobroto
 
Penentuan lokasi per (5 )
Penentuan lokasi per (5 )Penentuan lokasi per (5 )
Penentuan lokasi per (5 )nurulllah
 
Tugas Besar Ekonomi Teknik
Tugas Besar Ekonomi TeknikTugas Besar Ekonomi Teknik
Tugas Besar Ekonomi TeknikRendi Fahreza
 
Modul 10 Influence Diagram
Modul 10 Influence DiagramModul 10 Influence Diagram
Modul 10 Influence DiagramArif Rahman
 
6 analisa jaringan dengan metode aoa
6 analisa jaringan dengan metode aoa6 analisa jaringan dengan metode aoa
6 analisa jaringan dengan metode aoaSimon Patabang
 
power point PASAR TENAGA KERJA DIMANA TERJADI PROSES PERTEMUANKAN LOWONGAN KE...
power point PASAR TENAGA KERJA DIMANA TERJADI PROSES PERTEMUANKAN LOWONGAN KE...power point PASAR TENAGA KERJA DIMANA TERJADI PROSES PERTEMUANKAN LOWONGAN KE...
power point PASAR TENAGA KERJA DIMANA TERJADI PROSES PERTEMUANKAN LOWONGAN KE...CATUR FEBRI
 
TRANSAKSI NERACA PEMBAYARAN DAN JENIS-JENIS PERDAGANGAN / TRANSAKSI INTERNAS...
TRANSAKSI NERACA PEMBAYARAN DAN JENIS-JENIS PERDAGANGAN / TRANSAKSI  INTERNAS...TRANSAKSI NERACA PEMBAYARAN DAN JENIS-JENIS PERDAGANGAN / TRANSAKSI  INTERNAS...
TRANSAKSI NERACA PEMBAYARAN DAN JENIS-JENIS PERDAGANGAN / TRANSAKSI INTERNAS...Muhammad Rafi Kambara
 
Bab 5 Analisis Pekerjaan
Bab 5 Analisis PekerjaanBab 5 Analisis Pekerjaan
Bab 5 Analisis PekerjaanUmi Arifah
 
Pendekatan kualitatif dalam pemilihan metode penanganan risiko
Pendekatan kualitatif dalam pemilihan metode penanganan risiko Pendekatan kualitatif dalam pemilihan metode penanganan risiko
Pendekatan kualitatif dalam pemilihan metode penanganan risiko anggrayani2
 

What's hot (20)

Populasi dan Sampel Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Anantyo Bimosuseno...
Populasi dan Sampel Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Anantyo Bimosuseno...Populasi dan Sampel Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Anantyo Bimosuseno...
Populasi dan Sampel Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Anantyo Bimosuseno...
 
Studi kasus AHP
Studi kasus AHPStudi kasus AHP
Studi kasus AHP
 
Struktur Pasar Oligopoli
Struktur Pasar OligopoliStruktur Pasar Oligopoli
Struktur Pasar Oligopoli
 
Perencanaan s dm_eti
Perencanaan s dm_etiPerencanaan s dm_eti
Perencanaan s dm_eti
 
Makalah Ekonomi Mikro II (Resume)
Makalah Ekonomi Mikro II (Resume)Makalah Ekonomi Mikro II (Resume)
Makalah Ekonomi Mikro II (Resume)
 
Perencanaan Lokasi - Tata Letak Fasilitas
Perencanaan Lokasi - Tata Letak FasilitasPerencanaan Lokasi - Tata Letak Fasilitas
Perencanaan Lokasi - Tata Letak Fasilitas
 
Bab 9-cpm-pert
Bab 9-cpm-pertBab 9-cpm-pert
Bab 9-cpm-pert
 
Penentuan lokasi per (5 )
Penentuan lokasi per (5 )Penentuan lokasi per (5 )
Penentuan lokasi per (5 )
 
Tugas Besar Ekonomi Teknik
Tugas Besar Ekonomi TeknikTugas Besar Ekonomi Teknik
Tugas Besar Ekonomi Teknik
 
Penelitian Operasional 1 - Pendahuluan
Penelitian Operasional 1 - PendahuluanPenelitian Operasional 1 - Pendahuluan
Penelitian Operasional 1 - Pendahuluan
 
Modul 10 Influence Diagram
Modul 10 Influence DiagramModul 10 Influence Diagram
Modul 10 Influence Diagram
 
6 analisa jaringan dengan metode aoa
6 analisa jaringan dengan metode aoa6 analisa jaringan dengan metode aoa
6 analisa jaringan dengan metode aoa
 
power point PASAR TENAGA KERJA DIMANA TERJADI PROSES PERTEMUANKAN LOWONGAN KE...
power point PASAR TENAGA KERJA DIMANA TERJADI PROSES PERTEMUANKAN LOWONGAN KE...power point PASAR TENAGA KERJA DIMANA TERJADI PROSES PERTEMUANKAN LOWONGAN KE...
power point PASAR TENAGA KERJA DIMANA TERJADI PROSES PERTEMUANKAN LOWONGAN KE...
 
TRANSAKSI NERACA PEMBAYARAN DAN JENIS-JENIS PERDAGANGAN / TRANSAKSI INTERNAS...
TRANSAKSI NERACA PEMBAYARAN DAN JENIS-JENIS PERDAGANGAN / TRANSAKSI  INTERNAS...TRANSAKSI NERACA PEMBAYARAN DAN JENIS-JENIS PERDAGANGAN / TRANSAKSI  INTERNAS...
TRANSAKSI NERACA PEMBAYARAN DAN JENIS-JENIS PERDAGANGAN / TRANSAKSI INTERNAS...
 
Manajemen biaya proyek
Manajemen biaya proyekManajemen biaya proyek
Manajemen biaya proyek
 
Project quality management
Project quality managementProject quality management
Project quality management
 
Bab 5 Analisis Pekerjaan
Bab 5 Analisis PekerjaanBab 5 Analisis Pekerjaan
Bab 5 Analisis Pekerjaan
 
Modul 1 Anthropometry
Modul 1 AnthropometryModul 1 Anthropometry
Modul 1 Anthropometry
 
Ekonomi teknik
Ekonomi teknikEkonomi teknik
Ekonomi teknik
 
Pendekatan kualitatif dalam pemilihan metode penanganan risiko
Pendekatan kualitatif dalam pemilihan metode penanganan risiko Pendekatan kualitatif dalam pemilihan metode penanganan risiko
Pendekatan kualitatif dalam pemilihan metode penanganan risiko
 

Similar to Dasar perencanaan

Ppt perencanaan administrasi pendidikan
Ppt perencanaan administrasi pendidikanPpt perencanaan administrasi pendidikan
Ppt perencanaan administrasi pendidikanEko Nur Wibowo
 
Perencanaan administrasi pendidikan
Perencanaan administrasi pendidikanPerencanaan administrasi pendidikan
Perencanaan administrasi pendidikanEko Nur Wibowo
 
Insani vol 6_no_2_des_2019_yerah_melita-cc6b9-2142_701
Insani vol 6_no_2_des_2019_yerah_melita-cc6b9-2142_701Insani vol 6_no_2_des_2019_yerah_melita-cc6b9-2142_701
Insani vol 6_no_2_des_2019_yerah_melita-cc6b9-2142_701STISIPWIDURI
 
administrasi-bagi-pembangunan-manajemen-pembangunan.ppt
administrasi-bagi-pembangunan-manajemen-pembangunan.pptadministrasi-bagi-pembangunan-manajemen-pembangunan.ppt
administrasi-bagi-pembangunan-manajemen-pembangunan.pptBambangAriSatria
 
Perencanaan dan Penetapan Tujuan
Perencanaan dan Penetapan TujuanPerencanaan dan Penetapan Tujuan
Perencanaan dan Penetapan TujuanKanaidi ken
 
Makalah managemen tentang perencanaan (planning)
Makalah managemen tentang perencanaan (planning)Makalah managemen tentang perencanaan (planning)
Makalah managemen tentang perencanaan (planning)Puji Winarni
 
Makalah administrasi kelompok 8
Makalah administrasi kelompok 8Makalah administrasi kelompok 8
Makalah administrasi kelompok 8Dede Lesmana
 
Usaha,indri agustiani,hapzi ali,manajemen fungsional,universitas mercu buana,...
Usaha,indri agustiani,hapzi ali,manajemen fungsional,universitas mercu buana,...Usaha,indri agustiani,hapzi ali,manajemen fungsional,universitas mercu buana,...
Usaha,indri agustiani,hapzi ali,manajemen fungsional,universitas mercu buana,...indri agustiani
 
Fungsi manajemen perencanaan
Fungsi manajemen   perencanaanFungsi manajemen   perencanaan
Fungsi manajemen perencanaanSthefanie Parera
 
Dasar management dan bisnis Perencanaan (planning)
Dasar management dan bisnis Perencanaan (planning) Dasar management dan bisnis Perencanaan (planning)
Dasar management dan bisnis Perencanaan (planning) Bambang Hermawan
 
PERENCANAAN_Tugas_Kel.4_MK Manajemen Kepemimpinan Pendidikan Rev.pptx
PERENCANAAN_Tugas_Kel.4_MK Manajemen Kepemimpinan Pendidikan Rev.pptxPERENCANAAN_Tugas_Kel.4_MK Manajemen Kepemimpinan Pendidikan Rev.pptx
PERENCANAAN_Tugas_Kel.4_MK Manajemen Kepemimpinan Pendidikan Rev.pptxAmiruddin65
 
Ayat-Ayat Menejemen Pendidikan Islam.docx
Ayat-Ayat Menejemen Pendidikan Islam.docxAyat-Ayat Menejemen Pendidikan Islam.docx
Ayat-Ayat Menejemen Pendidikan Islam.docxZukét Printing
 
Ayat-Ayat Menejemen Pendidikan Islam.pdf
Ayat-Ayat Menejemen Pendidikan Islam.pdfAyat-Ayat Menejemen Pendidikan Islam.pdf
Ayat-Ayat Menejemen Pendidikan Islam.pdfZukét Printing
 
Makalah tentang planning mata kuliah azas azas manajemen - copy
Makalah tentang planning mata kuliah azas azas manajemen - copyMakalah tentang planning mata kuliah azas azas manajemen - copy
Makalah tentang planning mata kuliah azas azas manajemen - copyHardi Stiper
 
PERENCANAAN PEMBANGUNAN1.pptx
PERENCANAAN PEMBANGUNAN1.pptxPERENCANAAN PEMBANGUNAN1.pptx
PERENCANAAN PEMBANGUNAN1.pptxRizaFahlevi16
 
Pengertian manajemen
Pengertian manajemenPengertian manajemen
Pengertian manajemenIrawan_d
 
Makalah manajemen-sekolah-kurikulum
Makalah manajemen-sekolah-kurikulumMakalah manajemen-sekolah-kurikulum
Makalah manajemen-sekolah-kurikulumPendekar Al-Hikmah
 

Similar to Dasar perencanaan (20)

Ppt perencanaan administrasi pendidikan
Ppt perencanaan administrasi pendidikanPpt perencanaan administrasi pendidikan
Ppt perencanaan administrasi pendidikan
 
Perencanaan administrasi pendidikan
Perencanaan administrasi pendidikanPerencanaan administrasi pendidikan
Perencanaan administrasi pendidikan
 
Insani vol 6_no_2_des_2019_yerah_melita-cc6b9-2142_701
Insani vol 6_no_2_des_2019_yerah_melita-cc6b9-2142_701Insani vol 6_no_2_des_2019_yerah_melita-cc6b9-2142_701
Insani vol 6_no_2_des_2019_yerah_melita-cc6b9-2142_701
 
administrasi-bagi-pembangunan-manajemen-pembangunan.ppt
administrasi-bagi-pembangunan-manajemen-pembangunan.pptadministrasi-bagi-pembangunan-manajemen-pembangunan.ppt
administrasi-bagi-pembangunan-manajemen-pembangunan.ppt
 
Perencanaan dan Penetapan Tujuan
Perencanaan dan Penetapan TujuanPerencanaan dan Penetapan Tujuan
Perencanaan dan Penetapan Tujuan
 
Makalah managemen tentang perencanaan (planning)
Makalah managemen tentang perencanaan (planning)Makalah managemen tentang perencanaan (planning)
Makalah managemen tentang perencanaan (planning)
 
Inisiasi 4
Inisiasi 4Inisiasi 4
Inisiasi 4
 
Makalah administrasi kelompok 8
Makalah administrasi kelompok 8Makalah administrasi kelompok 8
Makalah administrasi kelompok 8
 
Mene 1
Mene 1Mene 1
Mene 1
 
Usaha,indri agustiani,hapzi ali,manajemen fungsional,universitas mercu buana,...
Usaha,indri agustiani,hapzi ali,manajemen fungsional,universitas mercu buana,...Usaha,indri agustiani,hapzi ali,manajemen fungsional,universitas mercu buana,...
Usaha,indri agustiani,hapzi ali,manajemen fungsional,universitas mercu buana,...
 
Fungsi manajemen perencanaan
Fungsi manajemen   perencanaanFungsi manajemen   perencanaan
Fungsi manajemen perencanaan
 
4.proses perencanaan
4.proses perencanaan4.proses perencanaan
4.proses perencanaan
 
Dasar management dan bisnis Perencanaan (planning)
Dasar management dan bisnis Perencanaan (planning) Dasar management dan bisnis Perencanaan (planning)
Dasar management dan bisnis Perencanaan (planning)
 
PERENCANAAN_Tugas_Kel.4_MK Manajemen Kepemimpinan Pendidikan Rev.pptx
PERENCANAAN_Tugas_Kel.4_MK Manajemen Kepemimpinan Pendidikan Rev.pptxPERENCANAAN_Tugas_Kel.4_MK Manajemen Kepemimpinan Pendidikan Rev.pptx
PERENCANAAN_Tugas_Kel.4_MK Manajemen Kepemimpinan Pendidikan Rev.pptx
 
Ayat-Ayat Menejemen Pendidikan Islam.docx
Ayat-Ayat Menejemen Pendidikan Islam.docxAyat-Ayat Menejemen Pendidikan Islam.docx
Ayat-Ayat Menejemen Pendidikan Islam.docx
 
Ayat-Ayat Menejemen Pendidikan Islam.pdf
Ayat-Ayat Menejemen Pendidikan Islam.pdfAyat-Ayat Menejemen Pendidikan Islam.pdf
Ayat-Ayat Menejemen Pendidikan Islam.pdf
 
Makalah tentang planning mata kuliah azas azas manajemen - copy
Makalah tentang planning mata kuliah azas azas manajemen - copyMakalah tentang planning mata kuliah azas azas manajemen - copy
Makalah tentang planning mata kuliah azas azas manajemen - copy
 
PERENCANAAN PEMBANGUNAN1.pptx
PERENCANAAN PEMBANGUNAN1.pptxPERENCANAAN PEMBANGUNAN1.pptx
PERENCANAAN PEMBANGUNAN1.pptx
 
Pengertian manajemen
Pengertian manajemenPengertian manajemen
Pengertian manajemen
 
Makalah manajemen-sekolah-kurikulum
Makalah manajemen-sekolah-kurikulumMakalah manajemen-sekolah-kurikulum
Makalah manajemen-sekolah-kurikulum
 

Recently uploaded

Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategikmonikabudiman19
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 

Recently uploaded (16)

Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 

Dasar perencanaan

  • 1. Dasar - Dasar Perencanaan Disusun Oleh: Muhammad Iqbal Alif W. (160803103024) Tyan Aldhi P. (160803103037) Shendy Arivini S. (160803103017 Ivan Vegas M. (160803101029) Rizal Aditya (160803102029) FACULTY ECONOMIC AND BUSINESS JEMBER UNIVERSITY 2017
  • 2. BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pada dasarnya, dalam melakukan kegiatan sehari-hari manusia tidak terlepas dengan perencanaan. Tetapi sering tidak disadari bahwa mereka telah melakukan perencanaan. Setiap orang pasti mempunyai tujuan atau suatu cita-cita dalam hidupnya. Dalam usaha mereka untuk mencapai suatu tujuannya mereka pasti mempunyai strategi atau perencanaan bagaimana mewujudkan cita-citanya atau tujuannya tersebut. Perencanaan terjadi disetiap jenis kegiatan. Seseorang jika ingin bertindak untuk melakukan sesuatu apapun pasti mereka menyusun suatu perencanaan kegiatan yang akan dilakukan untuk ke depan. Sering kita dengar kampanye yang disampaikan oleh bupati, gubernur ataupun presiden itu adalah planning atau sebuah perencanaan yang akan mereka jalankan ketika mereka terpilih. Jadi, penulis dalam kesempatan kali ini akan membahas sedikit tentang planning atau proses perencanaan. Mengapa demikian? Karena kami berfikir bahwa pengetahuan planning itu sangat penting bagi mahasiswa.
  • 3. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Perencanaan Perencanaan adalah sejumlah kegiatan yang ditentukan sebelumnya untuk dilaksanakan pada suatu periode tertentu dalam rangka mencapai tujuan yang ditetapkan. Perencanaan menurut Bintoro Tjokroaminoto dalam Husaini Usman (2008) adalah proses mempersiapkan kegiatan-kegiatan secara sistematis yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. Prajudi Atmosudirjo dalam Husaini Usman (2008) juga berpendapat bahwa perencanaan adalah perhitungan dan penentuan tentang sesuatu yang akan dijalankan dalam rangka mencapai tujuan tertentu, siapa yang melakukan, bilamana, di mana, dan bagaimana cara melakukannya. Dari pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa perencanaan adalah kegiatan yang akan dilaksanakan di masa yang akan datang untuk mencapai tujuan dan dalam perencanaan itu mengandung beberapa unsur, diantaranya sejumlah kegiatan yang ditetapkan sebelumnya, adanya proses, hasil yang ingin dicapai, dan menyangkut masa depan dalam waktu tertentu. Pelaksanaan dan pengawasan termasuk pemantauan, penilaian, dan pelaporan merupakan unsur yang tidak bisa dilepaskan dari perencanaan. Dalam perencanaan diperlukan pengawasan agar tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan. Dalam perencanaan ada beberapa langkah, diantaranya adalah: Tahap I: menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan, Tahap II: merumuskan keadaan saat ini, Tahap III: mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan, dan Tahapa IV: mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan. B. Proses Perencanaan Sebelum para manajer dapat mengorganisasi, memimpin, atau mengendalikan, terlebih dahulu mereka harus membuat rencana yang memberikan arah pada setiap kegiatan organisasi. Pada tahap perencanaan para manajer menentukan apa yang akan dikerjakan, kapan akan mengerjakan, bagaimana mengerjakannya, dan siapa yang akan mengerjakannya. Kebutuhan akan perencanaan ada pada semua tingkatan manajemen dan semakin meningkat pada tingkatan manajemen yang lebih tinggi, dimana perencanaan itu mempunyai kemungkinan dampak yang paling besar pada keberhasilan organisasi. Pada tingkatan top manajer pada umumnya mencurahkan hampir semua waktu perencanannya jauh ke masa depan dan pada strategi-strategi dari seluruh organisasi. Manajer pada tingkatan yang lebih rendah merencanakan terutama untuk sub unit mereka sendiri dan untuk jangka waktu yang lebih pendek. Terdapat pula beberapa variasi dalam tanggung jawab perencanaan yang tergantung pada ukuran dan tujuan organisasi dan pada fungsi atau kegiatan khusus manajer. Organisasi yang besar dan berskala internasional lebih menaruh perhatian pada perencanaan jangka panjang daripada perusahaan lokal. Akan tetapi pada umumnya organisasi perlu mempertimbangkan keseimbangan antara perencanaan jangka panjang maupun perencanaan jangka pendek. Karena itu penting bagi para manajer untuk mengerti peranan perencanaan secara keseluruhan.
  • 4. Menurut T. Hani Handoko (1999) kegiatan perencanaan pada dasarnya melalui empat tahap sebagai berikut : 1. Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan. 2. Merumuskan keadaan saat ini. 3. Mengidentifikasikan segala kemudahan dan hambatan. 4. Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan. B. Syarat, Sifat, Tujuan, Manfaat, Kelemahan serta Alasan –Alasan perlunya perencanaan 1. Syarat Perencanaan Perencanaan yang dibuat harus memenuhi syarat sebagai berikut: a. Faktual dan realistik b. Logis dan rasional c. Fleksibel d. Kontinuitas e. Dialektis 2. Sifat Perencanaan Sifat-sifat dari perencanaan adalah: a. Kontribusi terhadap tujuan (contribution of onjective) Yaitu perencanaan dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah di rencanakan. b. Kedudukan yang istemewa dari suatu perencanaan (primacy of planning) Bahwa setiap perencanaan selalu mendapat tempat yang pertama dalam suatu proses manajemen dan perencanaan harus mampu memberikan arah terhadap proses manajemen selanjutnya. c. Kemampuan pengisian dari planning (pervasiveness of planning) Yaitu perencanaan merupakan dasar manajemen yang berisi tujuan dan cara pencapaiannya. d. Efisiensi dari perencanaan (effeciency of planning) Rencana yang telah direncanakan dapat tercapai dengan cara yang efisien. 3. Tujuan Perencanaan Tujuan dari perencanaan adalah: a. Standar pengawasan, yaitu mencocokkan pelaksanaan dengan perencanaannya, b. Mengetahiu kapan pelaksanaan dan selesainya suatu kegiatan, c. Mengetahiu siapa saja yang terlibat (struktur organisasinya), baik kualifikasinya maupun kuantitasnya, d. Mendapatkan kegiatan yang sistematis termasuk biaya dan kualitas pekerjaan, e. Meminimalkan kegiatan-kegiatan yang tidak produktif dan menghemat biaya, tenaga dan waktu, f. Memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai kegiatan pekerjaan, g. Menyerasikan dan memadukan beberapa sub kegiatan, h. Mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal ditemui, dan
  • 5. i. Mengarahkan pada pencapaian tujuan. 4. Manfaat Perencanaan Perencanaan mempunyai banyak manfaat, diantaranya adalah sebagai berikut: a. Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan, b. Membantu dalam kristalisasi persesuaian dalam masalah-masalah utama, c. Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas, d. Pemilihan berbagai alternatif terbaik, e. Standar pelaksanaan dan pengawasan, f. Penyusunan skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan, g. Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi, h. Alat memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait, i. Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami, j. Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti, dan k. Menghemat waktu, usaha dan dana. 5. Kelemahan Perencanaan Perencanaan juga mempunyai beberapa kelemahan, diantaranya: a. Pekerjaan yang tercakup dalam perencanaan mungkin berlebihan pada kontribusi nyata b. Perencanaan cenderung menunda kegiatan c. Perencanaan mungikn terlalu membatasi manajemen untuk berinisiatif dan berinovasi d. Perencanaan mempunyai nilai praktis yang terbatas. e. Kadang-kadang hasil yang paling baik didapatkan oleh penyelesaian situasi individual dan penanganan setiap masalah pada saat masalah tersebut terjadi; dan f. Ada rencana-rencana yang diikuti cara-cara yang tidak konsisten. Meskipun perencanaan mempunyai kelemahan-kelemahan tersebut, manfaat-manfaat yang didapat dari perencanaan jauh lebih banyak. Oleh karena itu perencanaan tidak hanya seharusnya dilakukan, tetapi harus dilakukan. 6. Alasan-Alasan Adanya Perencanaan Ada dua alasan dasar perlunya perencanaan. Perencanaan dilakukan untuk mencapai: 1. Protective benefit, yang dihasilkan dari pengurangan kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pembuatan keputusan, dan 2. Positive benefit dalam bentuk meningkatnya sukses pencapaian tujuan organisasi 7. Pendekatan Perencanaan Menurut para ahli, ada beragam pendekatan perencanaan , yaitu: pendekatan kebutuhan sosial (social demand approach); pendekatan ketenagakerjaan (manpower approach); pendekatan untung rugi (cost and benefit approach); dan pendekatan keefektifan biaya (cost effectiveness approach). Berikut ini akan dijelaskan secara singkat keempat pendekatan perencanan pendidikan tersebut
  • 6. 1. Pendekatan kebutuhan sosial Perencanaan pendidikan yang menggunakan pendekatan kebutuhan sosial, oleh para ahli disebut pendekatan yang bersifat tradisional, karena fokus atau tujuan yang hendak dicapai dalam pendekatan kebutuhan sosial ini lebih menekankan pada: (1) tercapainya pemenuhan kebutuhan atau tuntutan seluruh individu terhadap layanan pendidikan dasar; (2) pemberian layanan pembelajaran untuk membebaskan populasi usia sekolah dari tuna aksara (buta huruf); dan (3) pemberian layanan pendidikan untuk membebaskan rakyat dari rasa ketakutan dari penjajahan, dari kebodohan dan dari kemiskinan. Oleh karena itu pendekatan kebutuhan sosial ini biasanya dilaksanakan pada negara-negara yang baru meraih kemerdekaan dari penjajahan, dengan kondisi masyarakat pribumi yang terbelakang pendidikannya dan kondisi sosial ekonominya. Apabila pendekatan kebutuhan sosial ini dipakai, maka ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan atau diperhatikan oleh penyusun perencanaan dalam merancang perencanaan pendidikan, antara lain: (1) melakukan analisis tentang pertumbuhan penduduknya; (2) melakukan analisis tentang tingkat partisipasi warga masyarakatnya dalam pelaksanaan pendidikan, misalnya melakukan analisis persentase penduduk yang berpendidikan dan yang tidak berpendidikan, yang dapat memberikan kontribusi dalam peningkatan layanan pendidikan di setiap satuan pendidikan; (3) melakukan analisis tentang dinamika atau gerak (mobilitas) peserta didik dari sekolah tingkat dasar sampai perguruan tinggi, misalnya kenaikan kelas, kelulusan, dan dropout; (4) melakukan analisis tentang minat atau keinginan warga masyarakat tentang jenis layanan pendidikan di sekolah; (5) melakukan analisis tentang tenaga pendidik dan kependidikan yang dibutuhkan, dan dapat difungsikan secara maksimal dalam proses layanan pendidikan; dan (6) melakukan analisis tentang keterkaitan antara output satuan pendidikan dengan tuntutan masyarakat atau kebutuhan sosial di masyarakat (Sa’ud, S. dan Makmun A,S. 2007; Usman, H. 2008). Ada beberapa kelebihan dan kekurangan penggunaan pendekatan kebutuhan sosial dalam perencanaan pendidikan. Diantara sisi positif pendekatan ini antara lain: (1) pendekatan ini lebih cocok untuk diterapkan pada masyarakat atau negara yang baru merdeka dengan kondisi kebutuhan sosial, khususnya layanan pendidikan masih sangat rendah atau masih banyak yang buta huruf; dan (2) pendekatan ini akan lebih cepat dalam memberikan pemerataan layanan pendidikan dasar yang dibutuhkan pada warga masyarakat, karena keterbelakangan di bidang pendidikan akibat penjajahan, sehingga layanan pendidikan yang diberikan langsung bersentuhan dengan kebutuhan sosial yang mendasar yang dirasakan oleh masyarakat. Sedangkan sisi kelemahan pendekatan kebutuhan sosial ini antara lain: (1) pendekatan ini cederung hanya untuk menjawab persoalan yang dibutuhkan masyarakat pada
  • 7. saat itu, yaitu pemenuhan kebutuhan atau tuntutan layanan pendidikan dasar sebesar-besanya, sehingga mengabaikan pertimbangan efisiensi pembiayaan pendidikan; (2) pendekatan ini lebih menekankan pada aspek kuantitas (jumlah yang terlayani sebanyak-banyaknya), sehingga kurang memperhatikan kualitas dan efektivitas pendidikan, oleh karena itu pendekatan ini terkesan lebih boros; (3) pendekatan ini mengabaikan ciri-ciri dan pola kebutuhan man power yang diperlukan di sektor kehidupan ekonomi, dengan demikian hasil atau output pendidikan cenderung kurang bisa memenuhi tuntutan kebutuhan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terkini; dan (4) pendekatan ini lebih menekankan pada aspek pemerataan pendidikan (dimensi kuantitatif) dan kurang mementingkan aspek kualitatif. Disamping itu pendekatan ini kurang memberikan jawaban yang komprehensif dalam upaya pencapaian tujuan pendidikan, karena lebih menekankan pada aspek pemenuhan kebutuhan sosial, sementara aspek atau bidang kehidupan yang lain kurang diperhatikan. 8.Alat-alat dan teknik dalam perencanaan Teknik Perencanaan Teknik Untuk Menilai Lingkungan Pengamatan Lingkungan (Environmental Scanning) : Teknik perencanaan dengan melakukan penilaian terhadap kondisi lingkungan saat ini ataupun masa yang akan datang Peramalah : teknik perencanaan untuk meramalkan hasil yang akan dicapai Peramalan Kuantitatif : analisis rangkaian waktu, model regresi, model ekonometri, indikator ekonomi, efek substitusi Peramalan Kualitatif : pendapat juri, komposisi armada penjualan, evaluasi pelanggan Benchmarking (penilaian diri terhadap standar pihak lain): teknik perencanaan dengan menilai kinerja terbaik pesaing atau bukan pesaing untuk diimplementasikan pada sistem organisasi Tahap Implementasi Benchmarking : Teknik Pengalokasian Sumber Daya : Anggaran : Teknik pengalokasian sumber daya yang dituangkan dalam bentuk numerik Anggaran Kas Anggaran Pengeluaran Anggaran Pemasukan Anggaran Laba Gantt Chart : dikenalkan oleh Henry Gantt, merupakan grafik batang dimana sumbu vertikal berisi tentang jenis kegiatan dan sumbu horisontal tentang waktu kegiatan Grafik beban : pengembangan dari grafik Gantt, yang membedakannya pada sumbu vertikal berisi tentang orang yang mengerjakan kegiatan PERT/CPM : merupakan diagram alur yang menghubungkan urutan aktifitas proyek, biaya dan waktu pelaksanaan Pada analisa PERT/CPM diperoleh kegiatan yang tidak boleh tertunda yang akan
  • 8. menentukan umur proyek sesuai dengan standar yang ditentukan Analisa Titik Impas (Break Event Analysis) : teknik yang digunakan untuk mengetahui kapan titik impas (pengembalian modal) bisa dicapai Rumus : BE = TFC/(P – VC) BE = titik impas TFC = Total Fixed Cost P = Price VC = Variable Cost Teknik Kontemporer Manajemen Proyek : Teknik perencanaan dengan mengurutkan kegiatan yang dibatasi oleh waktu, biaya dan kualitas 9. Pengertian Management By Objective (MBO) Menurut Schermerhorn. R. John, et al (1995) esensi MBO adalah proses penetapan sasaran (goal setting) bersama antara atasan dan bawahan. Melalui penetapan sasaran, para manajer bekerjasama dengan bawahan untuk menetapkan sasaran dan rencana kinerja yang konsisten dengan tingkat pekerjaan dan sasaran organisasi.Selanjutnya manajemen MBO di definisikan oleh John Humble (1970) sebagai berik“suatu sistem yang dinamis, bertujuan mengintegrasi kebutuhan perusahaan untuk menjelaskan dan mencapai target keuntungan serta perkembangannya sesuai dengan kebutuhan manajer untuk memberikan kontribusinya dan mengembangkan dirinya sendiri. Ini merupakan tuntutan gaya pengelola bisnis yang perlu dihargai.”Manajemen berdasarkan sasaran dikembangkan sebagai suatu metode untuk mengelola organisasi dan pegawai serta untuk meningkatkan kinerja para manajer. Selanjutnya Drucker (1955) memperkenalkan istilah ini dalam bukunya The Practice of Management, yang menyatakan:Manajemen yang efektif harus mengarah visi dan upaya semua manajernya kepada sasaran bersama. Ia harus memastikan bahwa tiap manajer memahami hasil apa yang diharapkan dari dirinya. Ia harus memastikan bahwa atasan memahami apa yang diharapkan dari setiap bawahanya. Ia harus dapat memotivasi manajer untuk memaksimalkan upaya ke arah yang benar. Sementara mendorong tumbuhnya standar kerja yang tinggi, ia juga harus dapat menjadikan hal itu sebagai cara untuk mencapai peningkatan kinerja organisasi daripada kinerja individu.Secara umum esensi sistem MBO terletak pada penetapan tujuan-tujuan umum oleh para manajer dan bawahan yang bekerja bersama, penentuan bidang tanggungjawab utama setiap individu yang dirumuskan secara jelas dalam bentuk hasil-hasil (sasaran-sasaran) dapat diukur yang diharapkan, dan menggunakan ukuran-ukuran tersebut sebagai pedoman pengoperasian satuan-satuan kerja penilaian sumbangan masing-masing anggota.