Pengenalan penyakit tanaman meliputi pengamatan gejala dan penyebab penyakit pada berbagai tanaman. Dilakukan studi kasus 20 spesimen tanaman yang terinfeksi berbagai penyakit seperti etiolasi, bercak alga kuning, kanker, dan lainnya. Hasilnya menunjukkan interaksi patogen, tanaman, dan lingkungan dapat menimbulkan gejala tertentu seperti nekrotik, hiperplasia, atau hipolasia yang menandai terjadiny
Pengujian daya kecambah adalah mengecambahkan benih pada kondisi yang sesuai untuk kebutuhan perkecambahan benih tersebut, lalu menghitung presentase daya berkecambahnya
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...Moh Masnur
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sativa) dan MANGGA (Mangifera indica) di AREAL PERSAWAHAN BALAI BENIH PALUR, DESA SONOBIJO, KEC. MOJOLABAN, KAB. SUKOHARJO, SURAKARTA”
Pengujian daya kecambah adalah mengecambahkan benih pada kondisi yang sesuai untuk kebutuhan perkecambahan benih tersebut, lalu menghitung presentase daya berkecambahnya
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...Moh Masnur
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sativa) dan MANGGA (Mangifera indica) di AREAL PERSAWAHAN BALAI BENIH PALUR, DESA SONOBIJO, KEC. MOJOLABAN, KAB. SUKOHARJO, SURAKARTA”
interaksi yang terjadi antara tanaman pangan (Padi) dengan belalang (Valanga nigricornis) dan interaksi pada tanaman jagung dengan ulat penggulung daun (Erionata thrax)
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...UNESA
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Aklimatisasi anggrek dari in vitro ke in vivo dilakukan secara bertahap menggunakan community pot dengan media arang dan sabut kelapa, kemudian ditutup dengan plastik. Sebelum diaklimatisasi, planlet anggrek dikeluarkan dari botol dan dicuci hingga bersih sampai tidak ada media agar yang masih menempel pada akar.
2. Pada penyilangan (Anggrek Dendrobium melintir >< Anggrek Dendrobium sp.) anggrek disilangkan dengan sesamanya dengan menempelkan serbuk sari pada putik bunga anggrek dengan menggunakan tusuk gigi, kemudian diberi label yang berisi nama spesies jantan dan betina anggrek yang disilangkan dengan tanggal saat melakukan penyilangan.
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...UNESA
1. Ada 145 botol media steril yang dihasilkan dari praktikum pembutan media MS (Murashige & Skoog), yaitu media A sejumlah 47 botol, media B sejumlah 50 botol, dan media C sejumlah 48 botol, dan tidak ada yang mengalami kontaminasi.
2. Pada eksplan embrio Kacang Tanah (Arachis hypogaea) yang ditanam pada botol media MS (Murashige & Skoog) ada 3 eksplan dan semuanya mengalami kontaminasi bakteri yang dapat dilihat dari warna akar dan tunas kacang tanah yang berwarna jingga.
3. Faktor-faktor penyebab kontaminasi dalam kultur jaringan pada praktikum ini adalah:
- Organisme kecil yang masuk ke dalam media berupa bakteri
- Botol kultur atau alat-alat tanam yang kurang steril
- Lingkungan kerja dan ruang kultur yang kotor
- Kecerobohan dalam pelaksanaan
Dormansi merupakan terhambatnya proses metabolisme dalam biji dan merupakan masa istirahat biji sehingga proses perkecambahan tidak dapat terjadi, yang disebabkan karena adanya pengaruh dari dalam dan luar biji
interaksi yang terjadi antara tanaman pangan (Padi) dengan belalang (Valanga nigricornis) dan interaksi pada tanaman jagung dengan ulat penggulung daun (Erionata thrax)
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...UNESA
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Aklimatisasi anggrek dari in vitro ke in vivo dilakukan secara bertahap menggunakan community pot dengan media arang dan sabut kelapa, kemudian ditutup dengan plastik. Sebelum diaklimatisasi, planlet anggrek dikeluarkan dari botol dan dicuci hingga bersih sampai tidak ada media agar yang masih menempel pada akar.
2. Pada penyilangan (Anggrek Dendrobium melintir >< Anggrek Dendrobium sp.) anggrek disilangkan dengan sesamanya dengan menempelkan serbuk sari pada putik bunga anggrek dengan menggunakan tusuk gigi, kemudian diberi label yang berisi nama spesies jantan dan betina anggrek yang disilangkan dengan tanggal saat melakukan penyilangan.
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...UNESA
1. Ada 145 botol media steril yang dihasilkan dari praktikum pembutan media MS (Murashige & Skoog), yaitu media A sejumlah 47 botol, media B sejumlah 50 botol, dan media C sejumlah 48 botol, dan tidak ada yang mengalami kontaminasi.
2. Pada eksplan embrio Kacang Tanah (Arachis hypogaea) yang ditanam pada botol media MS (Murashige & Skoog) ada 3 eksplan dan semuanya mengalami kontaminasi bakteri yang dapat dilihat dari warna akar dan tunas kacang tanah yang berwarna jingga.
3. Faktor-faktor penyebab kontaminasi dalam kultur jaringan pada praktikum ini adalah:
- Organisme kecil yang masuk ke dalam media berupa bakteri
- Botol kultur atau alat-alat tanam yang kurang steril
- Lingkungan kerja dan ruang kultur yang kotor
- Kecerobohan dalam pelaksanaan
Dormansi merupakan terhambatnya proses metabolisme dalam biji dan merupakan masa istirahat biji sehingga proses perkecambahan tidak dapat terjadi, yang disebabkan karena adanya pengaruh dari dalam dan luar biji
Evapotranspirasi adalah proses penguapan air yang berasal dari permukaan bentangan air atau dari bahan padat yang mengandung air dan penguapan melalui jaringan tumbuhan melalui stomata
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
Laporan pengenalan penyakit
1. LAPORAN PRAKTIKUM
ILMU PENYAKIT TANAMAN
ACARA 1. PENGENALAN PENYAKIT TANAMAN
Oleh:
Nama
NIM
Asisten
:Inayatul Fitria Dewi
:1510401057
:Jerri Tova Ramadhan
AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TIDAR
2017
2. I. ACARA 1 PENGENALAN PENYAKIT TANAMAN
II. TUJUAN
1. Mengetahui gejala penyakit tanaman
2. Mengetahui penyebab penyakit tanaman
III. TINJAUAN PUSTAKA
Penyakit pada tumbuhan didefinisakan sebagai serangkaian respon
baikyang terlihat maupun tak terlihat dari sel dan jaringan tumbuhan terhadap
organisme patogen atau faktor lingkungan yang menyebabkan perubahan bentuk,
fungsi, atauintegritas tanaman dan memicu terjadinya ketidakstabilan parsial atau
kematian bagiantanaman atau keseluruhan (Agrios, 2005). Perkembangan suatu
penyakit pada tumbuhan inang didukung oleh tiga faktor, yaitu inang yang rentan,
patogen yang virulen dan lingkungan yang mendukung. Patogen terbukti memiliki
daya virulensi yaitu keberhasilan untuk menyebabkan suatu penyakit sebagai
ekspresi dari patogenisitas. Gejala layu dan rontok pada daun seiring dengan
perkembangan bercak dapat diduga sebagai akibat dari substansi-substansi yang
disekresikan oleh patogen dalam mekanisme penyerangannya untuk
melumpuhkan inang. Kelompok-kelompok utama substansi yang disekresikan
patogen ke dalam tubuh tumbuhan yang menyebabkan timbulnya penyakit, baik
langsung atau tidak langsung adalah enzim, toksin, zat pengatur tumbuh, dan
polisakarida (Semangun,1996).
Tanaman dapat menunjukan gejala dan tanda penyakit.
Gejala merupakan perubahan awal akibat serangan organisme contohnya yaitu
perubahan bentuk, dan kelayuan pada tanaman, tanaman dapat menunjukan
kelompok gejala yang membentuk gambaran penyakit atau sidrom penyakit yang
di sebakan oleh penyebab abiotik dan biotik. Suatu tanaman dapat dikatakan sehat
atau normal, jika tanaman tersebut dapat menjalankan fungsi-fungsi fisiolgis
dengan seperti perkembangan dan pembelah sel (Setiadi, 2000).
Penyebab penyakit dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu biotik atau
parasit dan abiotik atau non parasit. Biotik yaitu penyebab penyakit yang sifatnya
menular atau infeksius, msalnya jamur, bakteri, nematoda, mycoplasma dan
tanaman tinggi parasitik. Abiotik yaitu penyebab penyakit yang sifatnya tidak
menular atau non infeksius. Penyakit-penyakit karena penyebab abiotik sering
disebut penyakit fisiologis/fisiogenis, sedangkan patogennya disebut fisiopath.
Fisiopath tersebut antara lain kondisi cuaca yang tidak menguntungkan, kondisi
tanah yang kurang baik, dan kerusakan karena mekanik dan zat-zat kimia
(Semangun, 1994).
3. Berdasarkan faktor penyebab penyakit, penyakit dibagi 2 yaitu penyakit
fisologis (noninfektif) dan penyakit infektif. Penyakit fisiologis atau noninfektif
disebabkan oleh faktor abiotik seperti keadaan tanah (kelembaban, struktur, reaksi
tanah, kahat oksigen, kahat unsure hara, toksisitas pestisida), keadaan cuaca (suhu
tinggi atau rendah, kekurangan atau kelebihan cahaya, angin hujan), dan
kerusakan (kultur teknis yang salah). Sedangkan penyakit infektif merupakan
penyakit yang disebabkan faktor biotik berupa pathogen (jamur, bakteri,
mikoplasma, virus, viroid, nematode, maupun protozoa) (Ningsih, 2010)
IV. METODE PENELITIAN
Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 17 Oktober 2017 di
laboratorium Fakultas Pertanian P2.03 Universitas Tidar. Bahan yang digunakan
berupa 28 spesimen tanaman yang telah terkena penyakit.
Cara kerja yang dilakukan adalah dengan menyiapkan alat dan bahan
yang telah ditentukan. Kemudian mengamati tanaman yang telah terkena penyakit
dengan mengamati gejala dan tipe gejala serangannya. Setelah itu menggambar
setiap specimen tanaman yang telah terkena penakit dengan menyertakan nama
tanaman, nama pathogen, nama penyakit, gejala serangan, dan tipe gejala
serangan.
4. V. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
Dari praktikum yang telah dilaksanakan tentang pengenalan penyakit
pada tanaman dapat dilihat sesuai dengan table di bawah ini. Pengamatan yang
dilakukan meliputi nama penyakit, nama pathogen, tipe gejala, gejala yang
ditimbulkan dan vector yang membawa jika ada.
1. Etiolasi
Tipe gejala :
Nama penyakit : Etiolasi
Nama pathogen :
Vektor :
Tanaman inang : Kacang hijau
Gejala : terjadi pemanjangan batang dan tanaman tidak dapat tumbuh
tegak. Batang lebih lunak dan warna daun lebih pucat.
Gambar saat praktikum
Foto specimen Gambar dari literatur
5. 2. Bercak alga kuning
Tipe gejala : Nekrotik
Nama penyakit : Bercak alga kuning
Nama pathogen : Cephaleuros vinescens
Vektor : -
Tanaman inang : Jambu batu
Gejala : terdapat bercak merah berbentuk bulat atau membulat dan
berwarna cokelat dengan tepi merah, bagian tengahya terbentuk
sporangiofor dan sporadium.
Gambar saat praktikum
Foto specimen Gambar dari literatur
6. 3. Kanker
Tipe gejala : Nekrotik
Nama penyakit : Kangker
Nama pathogen : Uromycladium tepperianum
Vektor : -
Tanaman inang : Sengon
Gejala : adanya pembengkakan local dibagian pohon yang terserang
(daun, cabang, dan batang). Pembengkakan berubah menjadi
benjolan kemudian menjadi bintil-bintil kecil atau puru
Gambar saat praktikum
Foto specimen Gambar dari literatur
7. 4. Karat kopi
Tipe gejala : Nekrotik
Nama penyakit : Karat kopi
Nama pathogen : Hemileia vastatrix Berk and Broome
Vektor : -
Tanaman inang : Kopi
Gejala : terdapat bercak pada helaian daun bawah, awalnya berwarna
kuning muda dan lama kelamaan berwarna kuning tua.
Semakin lama bercak akan menjadi lebar dan berwarna cokelat
dan akhirnya mongering.
Gambar saat praktikum
Foto specimen Gambar dari literatur
8. 5. Bast padi
Tipe gejala : Nekrotik
Nama penyakit : Blast padi
Nama pathogen : Pyricularia grisea
Vektor : -
Tanaman inang : Padi
Gejala : membentuk bercak pada daun padi, buku batang, leher malai,
cabang malai, maupun bulir padi. Bentuk khas dari bercak
adalah berbentuk belah ketupat. Bercak berwa cokelat pada
tepid an pada bagian tengahnya berwarna abu-abu.
Gambar saat praktikum
Foto specimen Gambar dari literatur
9. 6. Perubahan warna/ kekurangan unsur hara
Tipe gejala :
Nama penyakit : Perubahan warna/ kekurangan unsur hara
Penyebab : Kekurangan Phospor
Vektor : -
Tanaman inang : Jagung
Gejala : terlihat warna merah keunguan pada bagian tepi daun dan tepi
daun tampak bergelombang.
Gambar saat praktikum
Foto specimen Gambar dari literatur
10. 7. Tungau karat jeruk
Tipe gejala :
Nama penyakit : Tungau karat jeruk
Nama pathogen : Phyllocoptrata oleivora
Vektor :
Tanaman inang : Jeruk manis
Gejala :
Gambar saat praktikum
Foto specimen Gambar dari literatur
11. 8. Bisul daun mangga
Tipe gejala : Hiperplasia
Nama penyakit : Bisul daun mangga
Nama pathogen : Procontarinia matteiana
Vektor : -
Tanaman inang : Mangga
Gejala : daun menjadi berbisul
Gambar saat praktikum
Foto specimen Gambar dari literatur
12. 9. Kudis
Tipe gejala : Hiperplasia
Nama penyakit : Kudis
Nama pathogen : Steptomyces scabies Lamb and Lor
Vektor : -
Tanaman inang : Kentang
Gejala : permukaan umbinya memilki bercak kemerahan sampai
kecokelatan. Kemudian mongering, mengkerut dan menjadi
keras
Gambar saat praktikum
Foto specimen Gambar dari literatur
13. 10. Bulai
Tipe gejala :Nekrotik
Nama penyakit :Bulai
Nama pathogen :Perenosclerospora maydis Rac. Shaw
Vektor :-
Tanaman inang :jagung
Gejala : pada daun tampak berwarna garis-garis putih menggaris
sejajar dengan tulang daun dan apabila tanaman jagungnya
dicabut akar terlihat menggerombol tidak berkembang
sehingga mengganggu proses transport sari makanan ke
seluruh bagian tanaman
Gambar saat praktikum
Foto specimen Gambar dari literatur
14. 11. Sapu setan
Tipe gejala :
Nama penyakit : Sapu setan
Nama pathogen : Mycoplasma Like Organism
Vektor :
Tanaman inang : Kacang panjang
Gejala : tanaman tumbuh kerdil, ruas anaman memendek, saun kecil,
tumbuh tunas ketiak yang berlebihan dan terjadi perubahan
bagian bunga menjadi bagian vegetative seperti daun.
Gambar saat praktikum
Foto specimen Gambar dari literatur
15. 12. Keriting
Tipe gejala :
Nama penyakit : Keriting
Nama pathogen : -
Vektor : Thrips (Thrips tabaci)
Tanaman inang : Cabai rawit
Gejala : daun cabai menjajdi keriting dan melengkung ke atas dan
mengkerut. Daun yang terkena thrips akan mudah rontok
Gambar saat praktikum
Foto specimen Gambar dari literatur
16. 13. Busuk lunak/ busuk basah
Tipe gejala :Nekrotik
Nama penyakit : Busuk lunak/ busuk basah
Nama pathogen :Erwinia carotovora pv
Vektor :-
Tanaman inang :Wortel
Gejala : timbulnya cairan pada bagian luka. Luka berkembang dengan
pesat dan menyebabkan pembusukan/pembekuan yang luas
pada jaringan yang telah diserang sehingga tanaman akan
mudah roboh
Gambar saat praktikum
Foto specimen Gambar dari literatur
17. 14. Kerdil
Tipe gejala :Hipolasia
Nama penyakit :Kerdil
Nama pathogen :
Vektor :-
Tanaman inang :Padi
Gejala : penghambatan pertumbuhan, anakan pada padi terlihat
banyak, namun daun menjadi pendek dan sempit, tumbuh tegak
serta warna daun menjadi hjau pucat atau kuning pucat.
Gambar saat praktikum
Foto specimen Gambar dari literatur
18. 15. Mozaik kuning
Tipe gejala :
Nama penyakit : Mozaik kuning
Nama pathogen : Bean Common Mozaic Virus Black Eye Cowpea (BCMV-
BEC)
Vektor :
Tanaman inang : Kacang panjang
Gejala : daun menjadi belang, terdapat mosaic, jaringan tulang daun
menjadi klorosis selain itu daun dapat menggulung dan
mengkerut sepanjang tulang daun
Gambar saat praktikum
Foto specimen Gambar dari literatur
19. 16. Akar gada
Tipe gejala : Hiperplasia
Nama penyakit : Akar gada
Nama pathogen : Plasmodiphora brassicae
Vektor :
Tanaman inang : Kubis
Gejala : adanya pembesaran akar membentuk gada. Bentuk gada
melebar ditengah dan menyempit diujung. Penyakit ini dapat
menyebabkan terganggunya penyerapan nutrisi dan air dari
tanah sehingga menjadi kerdil dan layu
Gambar saat praktikum
Foto specimen Gambar dari literatur
20. 17. Downy mildew
Tipe gejala : Nekrotik
Nama penyakit : Downy mildew
Nama pathogen : Plasmodiophora viticola
Vektor :
Tanaman inang :Durian
Gejala :
Gambar saat praktikum
Foto specimen Gambar dari literatur
21. 18. Damping off
Tipe gejala :Nekrotik
Nama penyakit :damping off/ rebah semai
Nama Patogen : Bisa Rhizoctonia, Pythium, Fusarium, maupun Phytophthora
Penyebab : Pangkal batang yang membususk
Vektor : -
Tanaman inang :Kangkung
Gejala : persemaian menjadi rebah dan tidak dapat tumbuh normal
Gambar saat praktikum
Foto specimen Gambar dari literatur
22. 19. Bercak daun kacang
Tipe gejala : Nekrotik
Nama penyakit : Bercak daun kacang
Nama pathogen :Cercospora arachidicola Honi
Vektor :
Tanaman inang :Kacang tanah
Gejala : terdapat bercak pada daun, berwarna kekuningan,
Gambar saat praktikum
Foto specimen Gambar dari literatur
23. 20. Bercak cokelat
Tipe gejala : Nekrotik
Nama penyakit : Bercak cokelat
Nama pathogen : Cercosporidium henningsii (Allesh) Deighton
Vektor :
Tanaman inang : Ketela pohon
Gejala :
Gambar saat praktikum
Foto specimen Gambar dari literatur
24. VI. KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilaksanakan mengenai pengenalan penyakit
tanaman maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Proses terjadinya suatu penyakit disebabkan oleh adanya interaksi antara
pathogen, tanaman dan lingkungan.
2. Penyakit yang dihasilkan akan menimbulkan gejala-gejala yang ditandai
dengan keadaan tertentu
3. Adanya suatu gejala maka terdapat 3 tipe gejala pada tanaman diantaranya
nekrotik (matinya sel atau jaringan maupun organ tanaman), hypoplasia
(terhambatnya pertumbuhan suatu tanaman) dan hyperplasia
(pertumbuhan yang sangat luar biasa)
4. Pathogen yang menyerang tanaman sebagian besar berupa berupa virus,
bakteri dan jamur
25. DAFTAR PUSTAKA
Agrios G.N. 2005. Plant Pathology 5 th Edition. New York: Elsevier Academic
Press.
Ningsih, Desty Rahayu. 2010. Penyakit Tanaman.UI Press. Jakarta.
Semangun, H. 1994. Pengantar Ilmu Penyakit Tumbuhan. Gajah Mada University
Press: Yogyakarta.
Semangun, H. 1996. Pengantar Ilmu Penyakit Tumbuhan. Gajah Mada
University Press. Yogyakarta.
Setiadi. 2000. Dasar–Dasar Perlindungan Tanaman Umum. Bumi Aksara.
Padang.