LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...Moh Masnur
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sativa) dan MANGGA (Mangifera indica) di AREAL PERSAWAHAN BALAI BENIH PALUR, DESA SONOBIJO, KEC. MOJOLABAN, KAB. SUKOHARJO, SURAKARTA”
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...Moh Masnur
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sativa) dan MANGGA (Mangifera indica) di AREAL PERSAWAHAN BALAI BENIH PALUR, DESA SONOBIJO, KEC. MOJOLABAN, KAB. SUKOHARJO, SURAKARTA”
Pengujian daya kecambah adalah mengecambahkan benih pada kondisi yang sesuai untuk kebutuhan perkecambahan benih tersebut, lalu menghitung presentase daya berkecambahnya
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...UNESA
1. Ada 145 botol media steril yang dihasilkan dari praktikum pembutan media MS (Murashige & Skoog), yaitu media A sejumlah 47 botol, media B sejumlah 50 botol, dan media C sejumlah 48 botol, dan tidak ada yang mengalami kontaminasi.
2. Pada eksplan embrio Kacang Tanah (Arachis hypogaea) yang ditanam pada botol media MS (Murashige & Skoog) ada 3 eksplan dan semuanya mengalami kontaminasi bakteri yang dapat dilihat dari warna akar dan tunas kacang tanah yang berwarna jingga.
3. Faktor-faktor penyebab kontaminasi dalam kultur jaringan pada praktikum ini adalah:
- Organisme kecil yang masuk ke dalam media berupa bakteri
- Botol kultur atau alat-alat tanam yang kurang steril
- Lingkungan kerja dan ruang kultur yang kotor
- Kecerobohan dalam pelaksanaan
Pengantar Teknologi Produksi Tanaman HortiktulturaRozi Aziz
Materi Kuliah pertemuan 1 dan 2 pada Mata Kuliah Teknologi Produksi Tanaman Hortikultura, Program studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu semester ganjil 2017/2018
Di dalam ini akan dijelaskan (1) pengendalian OPT secara kimiawi, (2) macam-macam pestisida, (3) peranan pestisida, (4) kelebihan, kekurangan, dan pengendalian pestisida, (5) klasifikasi pestisida, (6) formulasi pestisida, dan (7) cara menggunakan pestisida.
Maaf :-
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...UNESA
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Aklimatisasi anggrek dari in vitro ke in vivo dilakukan secara bertahap menggunakan community pot dengan media arang dan sabut kelapa, kemudian ditutup dengan plastik. Sebelum diaklimatisasi, planlet anggrek dikeluarkan dari botol dan dicuci hingga bersih sampai tidak ada media agar yang masih menempel pada akar.
2. Pada penyilangan (Anggrek Dendrobium melintir >< Anggrek Dendrobium sp.) anggrek disilangkan dengan sesamanya dengan menempelkan serbuk sari pada putik bunga anggrek dengan menggunakan tusuk gigi, kemudian diberi label yang berisi nama spesies jantan dan betina anggrek yang disilangkan dengan tanggal saat melakukan penyilangan.
Pengujian daya kecambah adalah mengecambahkan benih pada kondisi yang sesuai untuk kebutuhan perkecambahan benih tersebut, lalu menghitung presentase daya berkecambahnya
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...UNESA
1. Ada 145 botol media steril yang dihasilkan dari praktikum pembutan media MS (Murashige & Skoog), yaitu media A sejumlah 47 botol, media B sejumlah 50 botol, dan media C sejumlah 48 botol, dan tidak ada yang mengalami kontaminasi.
2. Pada eksplan embrio Kacang Tanah (Arachis hypogaea) yang ditanam pada botol media MS (Murashige & Skoog) ada 3 eksplan dan semuanya mengalami kontaminasi bakteri yang dapat dilihat dari warna akar dan tunas kacang tanah yang berwarna jingga.
3. Faktor-faktor penyebab kontaminasi dalam kultur jaringan pada praktikum ini adalah:
- Organisme kecil yang masuk ke dalam media berupa bakteri
- Botol kultur atau alat-alat tanam yang kurang steril
- Lingkungan kerja dan ruang kultur yang kotor
- Kecerobohan dalam pelaksanaan
Pengantar Teknologi Produksi Tanaman HortiktulturaRozi Aziz
Materi Kuliah pertemuan 1 dan 2 pada Mata Kuliah Teknologi Produksi Tanaman Hortikultura, Program studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu semester ganjil 2017/2018
Di dalam ini akan dijelaskan (1) pengendalian OPT secara kimiawi, (2) macam-macam pestisida, (3) peranan pestisida, (4) kelebihan, kekurangan, dan pengendalian pestisida, (5) klasifikasi pestisida, (6) formulasi pestisida, dan (7) cara menggunakan pestisida.
Maaf :-
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...UNESA
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Aklimatisasi anggrek dari in vitro ke in vivo dilakukan secara bertahap menggunakan community pot dengan media arang dan sabut kelapa, kemudian ditutup dengan plastik. Sebelum diaklimatisasi, planlet anggrek dikeluarkan dari botol dan dicuci hingga bersih sampai tidak ada media agar yang masih menempel pada akar.
2. Pada penyilangan (Anggrek Dendrobium melintir >< Anggrek Dendrobium sp.) anggrek disilangkan dengan sesamanya dengan menempelkan serbuk sari pada putik bunga anggrek dengan menggunakan tusuk gigi, kemudian diberi label yang berisi nama spesies jantan dan betina anggrek yang disilangkan dengan tanggal saat melakukan penyilangan.
1. LAPORAN
PRAKTIKUM ILMU HAMA TUMBUHAN
“Simulasi Kerusakan Tanaman dengan Produksi Tanaman “
Oleh :
Nama
: M. Guruh Arif Zulfahmi
NIM
: 105040201111091
Kelompok : Rabu 13.00
Assisten
: Mas Ardian
MINAT JURUSAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2013
2. I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tumbuhan dikatakan sehat atau normal, apabila tumbuhan tersebut dapat
melaksanakan fungsi-fungsi fisiologisnya sesuai dengan potensi genetic terbaik yang
dimilikinya. Fungsi-fungsi tersebut mencakup pembelahan, diferensiasi dan perkembangan
sel yang normal, penyerapan air dan mineral dari tanah dan mentranslokasikannya ke seluruh
bagian tumbuhan; fotosintesis dan translokasi hasil-hasil fotosintesis ke tempat-tempat
penggunaan dan penyimpanannya, metabolisme senyawa-senyawa
yang disintesis;
reproduksi dan penyimpanan persediaan makanan untuk reproduksi.
Salah satu penyebab tanaman tidak dapat menjalankan fungsi fisiologisnya adalah
karena adanya serangan hama yang dapat menyebabkan luka dan kerusakan. Hal tersebut
dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas tanaman yang berpengaruh terhadap ekonomi
petani.Untuk mengetahui pengaruh luka akibat serangan hama maka dilakukan simulasi
pelukaan buatan
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui besarnya produksi tanaman pada tingkat kerusakan yang berbeda
akibat serangan hama.
1.3 Manfaat
Mahasiswa dapat membuat strategi pengendalian hama sebelum mencapai ambang
ekonomi
3. II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Luka
• Luka adalah sesuatu kerusakan pada struktur atau fungsi tubuh yang dikarenakan
suatu paksaan atau tekanan fisik maupun kimiawi (wikipedia, 2013).
• Luka adalah suatu gangguan dari kondisi normal (Taylor, 1997)
• Luka lebih diartikan pada efek keberadaan penyakit/hama pada tanaman inangnya
(misal menyebabkan bercak, layu, dll) (Anonim, 2013)
2.2 Pengertian Kerusakan
kerusakan lebih pada pengukuran (lebih pada dampak ekonomi) efek keberadaan hama
penyakit pada tanaman inangnya (misal menurunkan hasil dan kualitas) (Anonim, 2013)
Kerusakan lebih terpusat pada tanaman dan responnya terhadap pelukaan oleh hama.
(Modul Praktikum, 2005)
2.3 Ambang Ekonomi, Ambang Luka Ekonomi, dan Ambang Kerusakan
Ambang Ekonomi adalah batas populasi hama atau kerusakan oleh hama yang digunakan
sebagai dasar untuk digunakannya pestisida. Diatas AE populasi hama telah mengakibatkan
kerugian yang nilainya lebih besar daripada biaya pengendalian.
Ambang Ekonomi adalah kepadatan populasi hama yang memerlukan tindakan
pengendalian untuk mencegah peningkatan populasi hama berikutnya yang dapat mencapai
Aras Luka Ekonomi, ALE (Economic Injury Level). Sedangkan ALE didefinisikan sebagai
padatan populasi terendah yang mengakibatkan kerusakan ekonomi. Kerusakan ekonomi
terjadi bila nilai kerusakan akibat hama sama atau lebih besarnya dari biaya pengendalian
yang dilakukan, sehingga tidak terjadi kerugian. Dengan demikian AE merupakan dasar
pengendalian hama untuk menggunakan pestisida kimia (Anonim, 2013)
Kerusakan ekonomi merupakan komponen dasar dari konsep aras luka ekonomi. menurut
Stern et all. Kerusakan ekonomi adalah jumlah atau tingkat kerusakan yang dapat kita
gunakan
sebagai
dasar
untuk
mengeluarkan
biaya
melakukan
tindakan
pengendalian. Kerusakan ekonomi ini dimulai pada saat besarnya kerugian akibat kerusakan
sama dengan biaya pengendalian yang dikeluarkan (Anonim, 2013)
4. III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
Alat :
•
Gunting
•
Cangkul
•
Scaple/pisau
•
Nampan Plastik
•
Neraca
•
Gembor
Bahan
•
Bawang merah
•
Pupuk kandang
•
Polybag
•
Air
•
Label
3.2 Cara Kerja
Siapkan 5 polybag dan lubangi alas dan samping bawah dari polybag
Campurkan tanah dengan pupuk kandang dengan perbandingan 1:5
Masukkan tanah campuran ke dalam polybag kurang lebih ¾ tinggi polybag
Siapkan 5 benih bawang merah, potong ujungnya kurang lebih 1/3 bagian umbi,
sisakan 2/3 bagian umbi sebagai benih, didiamkan kurang lebih 2 hari sampai
getah hilang sehingga tidak busuk waktu ditanam. Pemotongan umbi
dimaksudkan untuk mempercepat munculnya tunas dan menyeragamkan
pertumbuhan awal dari bawang merah.
Setelah 2 hari dan getah kering, tanam benih tersebut ke dalam polybag yang telah
dipersiapkan selanjutnya dilakukan penyiraman dan perawatan setiap hari.
Minggu setelah tanam dan daun yang tumbuh mencukupi untuk perlakuan
pemotongan
0% pemotongan daun (kontrol)
10% pemotongan daun
25% pemotongan daun
50% pemotongan daun
70% pemotongan daun
5. Beri label pada masing-masing polybag sesuai dengan persentase kerusakan daun
yang diperlakukan
Lakukan pemeliharaan hingga panen, menjelang 6 minggu setelah perlakuan
pemotongan
Timbang berat umbi yang dipanen, catat berat umbi yang ditimbang
6. IV
PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
•
Tabel Berat Umbi
Perlakuan
Berat Umbi
Rata-Rata
Ulangan I
Ulangan II
Ulangan III
Ulangan IV
0%
2,3
2,4
6,1
2,8
2,69 gr
10%
3,5
3,5
4,2
3,1
3,97 gr
25%
1,8
2
4,8
2,2
1,90 gr
50%
1,7
1,7
2,1
1,8
2,30 gr
70%
2,5
1,8
0,9
1,5
3,03 gr
Grafik Berat Umbi rata-rata tiap perlakuan
Berat Umbi
4.5
4
3.5
3
2.5
2
Berat Umbi
1.5
1
0.5
0
0%
•
10%
25%
50%
70%
Pembahasan
Dari hasil praktikum tingkat kerusakan tanaman hasil yang diperoleh yaitu pada
perlakuan 0% sebagai kontrol rata-rata bobot umbi adalah 2,69 gr, untuk perlakuan
pemotongan daun 10 % adalah 3,97gr, pada perlakuan 25%, 50%, 70% berturut-turut 1,9
gr, 2,3 gr, dan 3,03 gr. Sehingga kurva yang didapatkan dari rata-rata bobot umbi adalah
dari kiri atas ke kanan bawah. Kurva tersebut sesuai dengan kurva kerusakan.
7. Kurva
umum
tersebut
terdiri
atas
beberapa
bagian,
masing-masing
menggambarkan macam tanggapan yang berbeda, yakni:
x1 : Toleran – tanaman mampu mentoleransikan meningkatnya kerusakan tanaman yang
diakibatkan oleh infestasi hama sehingga tidak menurunkan hasil panen. Kurva
kerusakannya bersifat mendatar dengan kemiringan garis regresi b yang konstan (b =
0).
x2
: Kompensasi berlebihan atau stimulasi – meningkatnya kerusakan tanaman
menstimulasikan tanaman untuk meningkatkan hasil panen. Kurva kerusakannya
bersifat nonlinier dengan kemiringan garis regresi yang positif (b > 0).
x2
: Kompensasi – meningkatnya kerusakan tanaman menurunkan hasil panen. Kurva
kerusakannya bersifat nonlinier dengan kemiringan garis regresi yang negatif (b < 0).
x3 : Linieritas – meningkatnya kerusakan tanaman menurunkan hasil panen secara konstan.
Kurva kerusakannya bersifat linier dengan kemiringan garis regresi yang negatif (b <
0).
x4
: Desensitisasi – meningkatnya kerusakan tanaman menurunkan hasil panen yang
semakin berkurang. Kurva kerusakannya bersifat nonlinear dengan kemiringan garis
regresi yang negatif (b < 0).
x5 : Kemampuan asli – meningkatnya kerusakan tanaman tidak menurunkan hasil panen.
Kurva kerusakannya bersifat mendatar dengan kemiringan garis regresi yang konstan
(b = 0)(Arifin, 1993)
Semakin besar perlakuan pemotongan daun maka bobot umbi bawang merah
semakin rendah.Hubungan antara intensitas luka, kerusakan dengan hasil tanaman yaitu
8. semakin besar intesitas luka maka kerusakan yang terjadi semakin tinggi dan hasil
produksi suatu tanaman akan semakin rendah. Hal ini karena kerusakan daun yang
semakin tinggi menyebabkan terganggunya proses pengiriman hasil fotosintesis untuk
pembentukan umbi sehingga berat umbi menjadi berkurang (Arifin, 1998)
Dalam konsep PHT, pengendalian hama merupakan satu kesatuan sistem
pengelolaan ekosistem pertanian dengan penekanan pada upaya memadukan secara
optimal semua teknologi pengendalian hama yang cocok dan mendorong berfungsinya
proses pengendalian alami yang mampu mempertahankan populasi hama pada tingkat
keseimbangan yang rendah. Tujuannya adalah: (1) menurunkan status hama, (2)
menjamin keuntungan pendapatan petani, (3) melestarikan kualitas lingkungan, dan (4)
menyelesaikan masalah hama secara berkelanjutan (Pedigo dan Higley 1992).
Jadi pengendalian dilakukan saat populasi hama mencapai kerusakan 25% yaitu
pada populasi terendah yang mengakibatkan kerusakan ekonomi atau pada saat Ambang
Luka Ekonomi. Jika hama sudah mencapi ambang ekonomi maka perlu dilakukan
pengendalian dengan pestisida secara bijaksana. Ambang Ekonomi AE merupakan dasar
pengendalian hama untuk menggunakan pestisida kimia.
9. V
KESIMPULAN
Dari hasil percobaan simulasi tingkat kerusakan tanaman dengan produksi tanaman
dapat disimpulkan bahwa
Tingkat kerusakan tanaman, komponen hasil dan produksi
tanaman dipengaruhi oleh tingkat populasi serangga hama. Semakin tinggi kerusakan maka
bobot umbi semakin rendah karena terhambatnya proses fotosintesis.
DAFTAR PUSTAKA
10. Anonim,
2013.
Ambang
ekonomi.
http://wanuabone.blogspot.com/2011/06/ambang-
ekonomi-hama-kerusakan.html. Diunduh tanggal 1 Juni 2013
Anonim, 2013.Kerusakan ekonomi. http://ahmadiayu.blog.com/ambang-ekonomi/. Diunduh
tanggal 1 Juni 2013
Anonim,, 2013. Pengertian Luka. http://ahmadiayu.blog.com/ambang-ekonomi. Diunduh
tanggal 1 Juni 2013
Arifin, M. 1993. Pengambilan keputusan pengendalian ulat grayak Spodoptera litura (F.)
berdasarkan ambang ekonomi dan teknik penarikan contoh pada kedelai, pp. 49-84.
Dalam M. Syam et al. (Eds.). Risalah Seminar Puslitbang Tanaman Pangan April 1992
- Maret 1993. Puslitbang Tanaman Pangan, Bogor
Modul Penuntun Praktikum, 2005. Ilmu Hama Tanaman. Fakultas Pertanian. Universitas
Brawijaya
Taylor, 1997. Pengertian Lukan. http://wanenoor.blogspot.com/2012/11/pengertian-lukamacam-luka-dan.html#.UalllNj-QwE. Diunduh tanggal 1 Juni 2013
Wikipedia, 2013. Pengertian Luka. www.wikipedia.org. Diunduh tanggal 1 Juni 2013