2. Setiap kasus wajib dilakukan
Penyalidikan Epidemiologi di
wilayah yang telah memasuki
fase eliminasi dan Pemeliharaan
3. Mengapa setiap kasus perlu dilakukan
penyelidikan Epidemiologi (PE) ???.....
Tujuan pada tahap eliminasi..????
Tujuan pada Tahap Pemeliharaan…???
INDIGENOUS
4. Kriteria KLB Malaria
Daerah yang masuk tahap eliminasi Melakukan
penyelidikan epidemologi terhadap semua kasus positif
malaria untuk menentukan asal penularan penderita.
7. Tujuan
untuk melakukan penanggulangan kasus secara
cepat sehingga tidak menimbulkan penularan.
Waktu Pelaksanaan
Notifikasi kasus malaria pada daerah yang telah
masuk fase eliminasi dan pemeliharaan dalam
waktu 1X24 jam !
Metode
Notifikasi diberikan dari semua fasyankes yang dapat
melakukan diagnostik malaria ke Puskesmas atau
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Notifikasi kasus malaria pada daerah yang telah masuk fase eliminasi dan pemeliharaan
dalam waktu 1X24 jam !
1. Laporan Kewaspadaan Kasus Positif Malaria (1)
8. Alur Lap Kewaspadaan
Laporan Kewaspadaan memuat informasi seperti nama penderita, jenis kelamin, hasil
diagnostik dll yang ada dalam formulir Laporan Kewaspadaan kasus malaria
1. Laporan Kewaspadaan Kasus Positif Malaria (2)
10. Tujuan penyelidikan kasus adalah untuk mengetahui klasifikasi kasus
Waktu pelaksanaannya adalah selambat-lambatnya 1 hari setelah
kasus dinotifikasi.
Penyelidikan kasus malaria dilakukan dengan melakukan wawancara
kepada kasus menggunakan formulir wawancara kasus. kegiatan
wawancara dapat dilakukan di fasyankes saat pasien datang maupun
di tempat tinggal pasien.
Tujuan
Waktu
Metode
2. Penyelidikan Epidemiologi (1)
A. Penyelidikan Kasus
11.
12.
13.
14.
15. 2. Penyelidikan Epidemiologi (2)
• Klasifikasi Kasus
Klasifikasi Kasus
Impor
Indigenous
Relaps
Transfusi/
Kongenital
16.
17. 2. Penyelidikan Epidemiologi (3)
B. Survai Kontak
Tujuan
Survei kontak dilakukan untuk mengetahui luasnya penularan atau kejadian
malaria.
Waktu Pelaksanaan
Survei kontak dilakukan setelah kasus diklasifikasikan dan dalam rentang
waktu 2-4 hari.
Metode
Klasifikasi kasus menjadi dasar untuk menentukan langkah selanjutnya yang
harus dilaksanakan, setelah kasus diklasifikasikan langkah selanjutnya adalah
melakukan kontak survai, namun tidak semua kasus perlu dilakukan kontak
survai, hal tersebut dapat lebih jelas terlihat pada bagan dibawah ini:
18. Kontak survai dilakukan pada kasus:
1. penularan lokal (indigenous)
2. kasus import di daerah reseptif
3. kasus impor yang datang secara berkelompok.
Pengamatan faktor risiko dilakukan pada kasus:
1. penularan lokal (indigenous)
2. kasus import di daerah reseptif .
19.
20. Kontak Survai pada Kasus Indigenous
Seluruh anggota
keluarga/orang yang
tinggal bersama
penderita
Tetangga yang
tinggal dalam radius
200 m atau 5 rumah
sekitar penderita
(indeks kasus).
Teman yang
bekerja/Beraktivitas
dilingkungan yang
sama dengan
penderita
Survai kontak pada kasus indigenous dilakukan di sekitar tempat yang dicurigai
sebagai tempat penularan
21. Kontak Survai pada Kasus Impor
Kontak survai di Daerah
Reseptif dilakukan pada
populasi berisiko
(seperti pada kasus
indigenous)
kontak survai pada
daerah non-reseptif
dilakukan pada seluruh
anggota kelompok atau
rombongan yang pergi
bersama dengan kasus
Kontak survai pada kasus impor dilakukan berdasarkan reseptifitas suatu daerah
22. 2. Penyelidikan Epidemiologi (4)
C. Penyelidikan Faktor Risiko
Tujuan
Mengetahui faktor risiko lingkungan dan perilaku yang berhubungan
dengan penularan malaria
Waktu Pelaksanaan
Penyelidikan faktor risiko dilakukan dalam rentang waktu 2-5 hari
Tempat
Dilaksanakan di sekitar tempat yang dicurigai menjadi tempat
penularan
Metode
1. Pengamatan Lingkungan
2. Pengamatan Perilaku Masyarakat
23. C. Penyelidikan Faktor Risiko
Pengamatan lingkungan disekitar
tempat yang dicurigai sebagai
tempat penularan meliputi:
> Melakukan pemerikasaan jentik di
tempat perindukan nyamuk seperti
lagoon, rawa, mata air, sungai,
sawah, dan genangan air lainnya
yang ada di alam serta
pemetaannya. Pengumpulan data
entomologis.
> Bila ditemukan larva Anopheles
maka daerah tersebut masuk daerah
pemeliharaan
Pengamatan Perilaku
Masyarakat
Pengamatan perilaku masyarakat
dilakukan dengan:
observasi perilaku penduduk
yang berpotensi terjadinya
penularan malaria
24.
25.
26.
27. “Without high quality surveillance, the
billion dollar malaria effort is flying blind”