Tubuh senantiasa berupaya mempertahankan
pH darah, tetap konstan pada pH 7,4
pH = - log [H+] maka; pH = sangat tergantung dari [H+]; untuk mencapai pH=7,4 maka [H+] harus sangat rendah 0,000.004 mEq = 40 nEq; tanpa sistim buffer tubuh, pH darah tidak mungkin dapat dipertahankan; orang dewasa setiap harinya menghasilkan
Tubuh senantiasa berupaya mempertahankan
pH darah, tetap konstan pada pH 7,4
pH = - log [H+] maka; pH = sangat tergantung dari [H+]; untuk mencapai pH=7,4 maka [H+] harus sangat rendah 0,000.004 mEq = 40 nEq; tanpa sistim buffer tubuh, pH darah tidak mungkin dapat dipertahankan; orang dewasa setiap harinya menghasilkan
Sindrom nefrotik merupakan suatu penyakit glomerular yang ditandai dengan edema, proteinuria masif >3,5 gram/hari, hipoalbunemia <3,5 gram/hari, hiperkolesterolemia
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxEmohAsJohn
PENGKAJIAN MUSKULOSKELETAL
Gangguan neurologi sangat beragam bentuknya, banyak dari pasien yang menderita gangguan memori dan tidak mampu menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Penyakit-penyakit neurologi kebanyakan memiliki efek melemahkan kehidupan pasien, sehingga memberikan pengobatan neurologis sangat penting bagi kehidupan pasien.
1. Sub Bagian Kardiologi-Bagian Ilmu Kesehatan Anak
Bagian Kardiologi dan Kedokteran Vaskular
FK Unsrat, RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado
2016
2. EPIDEMIOLOGI
PJB • 1/3 kelainan kongenital pada anak
• 1% dari kelahiran hidup
Indonesia 45.000 bayi per tahun
• Insidens PJB bervariasi
• 25% PJB kritis
Sering tidak terdiagnosis sampai pulang
dari RS
Pemeriksaaan fisis rutin bayi baru lahir
tidak dapat mendeteksi >50% PJB
datang ke IGD Deteksi dini
2
3. DIAGNOSIS
Anamnesis
iritabilitas
berkeringat
menangis saat
disusui
penambahan berat
badan yang buruk
sianosis
sesak napas
aktivitas
dispnea saat
aktivitas
intoleransi latihan
sinkop
wajah atau perut
bengkak
sakit perut
riwayat keluarga
PJB
3
5. DIAGNOSIS
Anamnesis
Perinatal
•Infeksi TORCH
(toxoplasmosis, other agents,
rubella, cytomegalovirus,
herpes simplex)
•Kelahiran prematur <37
minggu
•Kelainan
genetik/kromosomal
•VACTERL (vertebral,
anal, cardiac, tracheal,
esophageal, renal, dan limb)
•Omfalokel
•Hernia diafragmatik
kongenital
Tabel 1. Kondisi umum yg berhubungan dgn PJB
Dikutip dari: Dolbec K, Mick NW. Congenital heart disease. Emerg Med Clin North Am. 2011;29:811-27.
5
6. DIAGNOSIS
Pemeriksaan Fisis
warna kulit, mukosa
capillary refill time
(CRT)
murmur
takipnea
↑ berat badan
adanya & kualitas
nadi ektremitas bawah
hepatomegali
tidak ada demam
Tanda vital :
tekanan darah
pulse oximetry
laju pernafasan
suhu
berat badan
6
11. DIAGNOSIS
Elektrokardiogram
Tidak menunjukkan gambaran yang
spesifik
Bayi baru lahir dengan TGA, koarktasio
aorta, dan tetralogi Fallot mempunyai
gambaran EKG yang normal 5-10 hari
setelah lahir baru akan terjadi regresi dari
hipertrofi ventrikel kanan (gelombang T
terbalik) pada prekordium kanan
11
12. DIAGNOSIS
Elektrokardiogram
Aksis jantung akan bergeser dari arah
kanan ke kiri selama masa 6 bulan pertama
kehidupan.
Aksis superior ekstrim ‒90o sp ‒180o
defek kanal AV atau ASD ostium primum
Deviasi aksis kanan HLHS, hipertofi
ventrikel kanan (atresia trikuspid, atresia
dan stenosis pulmonal, tetralogy Fallot, dan
anomali Ebstein)
12
14. DIAGNOSIS
Neonatus ke IGD
gagal jantung kongestif
(“pink”)
kolaps sirkulasi atau syok
(“abu-abu”)
sianosis (“biru”)
kombinasi ke-3nya
14
15. DIAGNOSIS
Tabel 2. Diagnosis & manajemen bayi PJB kritis
Bayi Pink Bayi Biru Bayi Biru Bayi Abu2
1-6 bulan 1-6 bulan <2 minggu <2 minggu
Terlalu banyak
aliran darah
paru
Qp>Qs
Obstruksi aliran
balik darah
pulmoner
Terlalu sedikit
aliran darah
paru
Qp<Qs
Perfusi dan
oksigenasi
buruk
Gagal jantung Sianosis +
gagal jantung
Sianosis Kolaps sirkulasi
Pirau kiri ke
kanan
Pencampuran
pirau kanan ke
kiri
Lesi obstruksi
kanan
Lesi obstruksi
kiri
15
16. DIAGNOSIS
Bayi Pink Bayi Biru Bayi Biru Bayi Abu2
Pemeriksaan:
CXR white lungs
Hepatomegali
Murmur
BNP >100 pg/mL
BLEEP:
kemungkinan
defek
interventrikuler
EKG
kemungkinan
aksis superior
ektrem atau blok
AV
Pemeriksaan:
Tes hiperoksia
gagal
CXR white lungs
BNP >40-100
pg/mL
SpO2 <80%
hepatomegali
Pemeriksaan:
Tes hiperoksia
gagal
CXR black lungs
SpO2 <80%
EKG RVH
Pemeriksaan:
CXR white lungs
Perbedaan SpO2
>3%, tekanan
darah >10
mmHg, nadi EAK
vs EBK
Penurunan CRT
EKG LVH pada
>7 hari, RVH
pada baru lahir
BLEEP
kemungkinan
ventrikel tunggal
Tabel 2. Diagnosis & manajemen bayi PJB kritis
16
17. DIAGNOSIS
Bayi Pink Bayi Biru Bayi Biru Bayi Abu2
Target terapi
Meningkatkan
PVR ( O2)
Menurunkan
SVR
Meningkatkan Qs
Meningkatkan
inotropik
Diuretik
Target terapi
Diuretik
Tidak
meningkatkan
aliran darah
pulmoner
Restriksi cairan
IV
Meningkatkan
pirau kanan ke
kiri dan inotropik
(milrinone)
Target terapi
Pirau kiri ke
kanan melalui
duktus
arteriosus
(PGE)
Menurunkan
PVR (tambah
oksigen atau
iNO)
Meningkatkan
Qp
Target terapi
Pirau kanan ke kiri
melalui duktus
arteriosus (PGE)
Penurunan
afterload
Support volume
Meminimalkan
konsumsi oksigen
Inisiasi antibiotika
awal
Mungkin perlu
pressor
Tabel 2. Diagnosis & manajemen bayi PJB kritis
17
18. DIAGNOSIS
Bayi Pink Bayi Biru Bayi Biru Bayi Abu2
Lesi:
PDA
VSD
AVM
Defek kanal AV
Lesi:
TAPVR
Trunkus
arteriosus
Double outlet
right ventricle
d-TGA dengan
VSD (atau PDA)
Lesi:
Atresia tricuspid
Atresia pulmonal
Stenosis
pulmonal
Anomaly Ebstein
Lesi:
Hypoplastic left heart
syndrome
Koarktasio aorta
Interrupted aortic
arch
Stenosis atau atresia
aorta
Pengecualian:
d-TGA tanpa
VSD
Tetralogi Fallot
Pengecualian:
Anomalous left
coronary artery dari
arteri pulmonal
Tabel 2. Diagnosis & manajemen bayi PJB kritis
Dikutip dari: Strobel AM, Lu le N. The critically ill infant with congenital heart disease. Emerg Med Clin North
Am. 2015;33:501-18.
18
19. TATALAKSANA
Neonatus dalam keadaan distres harus
dianggap sepsis antibiotik empirik
Bayi telah didiagnosis PJB yang tidak
kritis (PDA, VSD, atau ASD) observasi
keadaan klinis
Tindakan pada PJB kritis seperti prosedur
BAS & PTBV hanya dikerjakan di RS
rujukan jantung anak
Neonatus dengan syok : intubasi jika
perlu; resusitasi cairan; dan antibiotika
empiris dan antivirus
19
20. TATALAKSANA
Jika bayi gagal berespons terhadap
intervensi ini jantung? PGE1
Oksigen target Qp:Qs.
Jumlah urin yang dikeluarkan, elektrolit,
dan berat badan
Rujukan segera ke pusat pelayanan
jantung anak bila PJB berat yang berpotensi
fatal dengan presentasi klinis syok,
sianosis, atau edema paru
20