Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman peserta tentang penilaian berbasis kompetensi. Pelatihan ini akan membahas mengenai miskonsepsi penilaian, merancang penilaian berbasis kompetensi dengan menggunakan rubrik dan penilaian berdasarkan tahapan kompetensi. Peserta akan diberikan penugasan untuk merancang asesmen sendiri.
7. GURU A
● Tidak melakukan asesmen
diagnosis.
● Asesmen sama untuk semua
murid.
● Asesmen untuk mengukur
penguasaan konten murid.
● Asesmen hanya sumatif.
● Diukur dengan nilai akhir.
● Jika nilai tidak seperti
ekspektasi (KKM), akan ada
pengulangan asesmen,
sampai nilai sesuai KKM.
● Tidak ada umpan balik.
● Tidak kontekstual.
10. ● Melakukan diagnosis.
● Asesmen beragam sesuai
dengan kegemaran murid.
● Asesmen formatif tidak
berupa penskoran, namun
untuk membantu murid
mencapai kompetensinya,
melalui pemberian umpan
balik.
● Anak diberikan pilihan.
● Berbasis kompetensi.
● Kontekstual
GURU B
12. 5M untuk Merancang Asesmen
Memanusiakan
Hubungan
Praktik pembelajaran
yang dilandasi orientasi
pada anak berdasarkan
relasi positif yang saling
memahami antara guru,
murid dan orangtua.
Memahami
Konsep
Praktik pembelajaran
yang memandu murid
bukan sekedar
menguasai konten tapi
menguasai
pemahaman mendalam
terhadap konsep yang
dapat diterapkan di
beragam konteks.
Membangun
Keberlanjutan
Praktik pembelajaran
yang memandu murid
mengalami rute
pengalaman belajar
yang terarah dan
berkelanjutan melalui
umpan balik dan
berbagi praktik baik.
Memilih
Tantangan
Praktik pembelajaran
yang memandu
murid menguasai
keahlian melalui
proses yang
berjenjang dengan
pilihan tantangan
yang bermakna
Memberdayakan
Konteks
Praktik Pembelajaran
yang memandu murid
melibatkan sumber
daya dan kesempatan
di komunitas sebagai
sumber belajar
sekaligus kesempatan
berkontribusi terhadap
perubahan.
14. Aktivitas
Hari ini
● Menemukenali Tujuan
Pembelajaran Berbasis
Kompetensi
● Ragam Penilaian
● Praktik Membuat Kanvas Penilaian
Berbasis Kinerja dan Rubrik
16. Tahapan
Kompetensi,
TP yang
dirancang
sudah di
tahap mana?
Untuk menjadi kompeten,
murid harus melewati
seluruh anak tangganya,
tidak bisa dipisahkan
dalam KI-KI
Pengetahuan
(KI 3)
Pemahaman
(KI 3)
Ketrampilan
(KI 4)
Perilaku
(KI 2)
Aksi
(KI 4)
20. Tujuan pembelajaran =
hulu kegiatan belajar
Tentukan bukti apa yang ingin kita lihat dari
tujuan belajar, melalui penilaian yang kita
berikan
21. Tujuan Penilaian adalah
mendapatkan informasi bagi
guru dan murid mengenai
proses dan pencapaian
belajar secara berkala
sehingga guru dan murid
dapat melakukan refleksi
dan mentoring untuk
membentuk kompetensi
merdeka belajar
22. Strategi
Penilaian
1. Tes tertulis pilihan ganda
2. Presentasi
3. Bermain peran
4. Peta Konsep
5. Penilaian mandiri
6. Debat
7. Karya
8. dll
Catatan :
Secara keseluruhan dalam kondisi khusus
dimungkinkan terjadinya kolaborasi pembelajaran
dan penilaian antar kompetensi dasar, lintas mata
pelajaran, sekaligus menilai kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Dengan cara ini
dapat mengurangi beban tugas siswa, membiasakan
pembelajaran kontekstual dan komprehensif,
sehingga mampu mengefektifkan proses
pembelajaran dan penilaian.
23. Tujuan
(Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai)
Peran Aktif
(Konteks yang relevan mengenai
peran murid dalam asesmen)
Situasi
(Konteks yang relevan mengenai situasi yang
murid hadapi. Apa yang harus dilakukan sesuai
dengan perannya dalam asesmen)
Pemirsa
(Target audiens atau komunitas yang ingin
disasar)
Aksi atau Produk
(Bentuk hasil kerja murid sesuai
dengan peran, situasi, kriteria dan
pemirsa)
Kriteria
(Indikator apa saja yang menunjukan kompetensi
dan konten yang ingin dicapai)
Diupayakan sudah mencakup kriteria sikap,
pengetahuan dan ketrampilan
Kanvas Penilaian Merdeka Belajar Berbasis Kinerja
Kanvas Asesmen Merdeka Belajar Berbasis Kinerja didesain oleh tim modul Kampus Guru Cikal
27. Rubrik = Kesepakatan
Murid tahu kriteria di awal
sehingga fair, murid tahu
capaian kompetensi yg
diharapkan. Guru juga
melibatkan murid dalam
membuat rubrik
28. Contoh Rubrik Voice of the Youth
Kriteria Skor
6 4 2
Hasil Riset Memasukkan 5 hasil
riset sebagai fakta
dalam pidato/dialog
Dapat melibatkan
murid menentukan
kriteria
Dapat melibatkan
murid menentukan
kriteria
Kemandirian
mengerjakan tugas
Tidak tergantung
orang lain dan
menampilkan
dengan percaya diri
Kreativitas Menyediakan alat
bantu visual dengan
1-3 media
30. Membuat Kanvas
Kerja Penilaian
Berbasis Kompetensi
● Download file ppt melalui chat
● Unggah melalui padlet
https://padlet.com/saripratiwi1/Rancangan
PenilaianMACC
Editor's Notes
Seorang guru Bahasa Indonesia bernama Astuti di awal semester menyampaikan materi pembelajaran pantun, untuk mengetahui pemahaman siswa tentang pantun yang sudah diajarkan, guru Astuti mengajak siswa mengerjakan LKS yang berisi soal-soal pilihan ganda dan esai. Di sana ada beberapa tipe soal tentang pantun, dari meneruskan isi pantun, mengajak murid mengingatk kembali apa itu pantun. Hasil dari pengerjaan siswa digunakan guru Astuti sebagai salah satu nilai tugas. Dan saat ulangan tengah semester, materi pantun tersebut keluar lagi dalam soal UTS dan dipadukan dengan soal materi lainnya. Banyak siswa yang mendapat nilai di bawah KKM. Dan agar nilai siswa bagus, Guru Astuti melakukan remidial, dilakukan beberapa kali agar nilai murid tuntas.
Guru Joko adalah guru bahasa Indonesia. Di awal semester sebelum menyampaikan pembelajaran, guru joko memberikan formulir yang perlu diisi oleh murid-murid, selain itu juga melakukan wawancara kepada murid dan orangtuanya. Dari hasil pengisian formulir dan wawancara yang dilakukan. Lalu guru Joko mengetahui kondisi murid, dan juga kompetensi yang telah dicapainya sejauh ini. Hal itulah yang ia gunakan sebagai dasar dalam merancang pembelajaran, menentukan media belajar dan juga asesmennya juga.
Setelah pembelajaran resensi dilakukan, Guru Joko membuat aktivitas menonton video review handphone dan setelahnya membuat kuis memakai Quizizz tentang video yang baru saja diputar dan kaitanya dengan resensi. Ternyata dari aktivitas tersebut Guru Joko melihat beberapa murid masih kebingungan dalam membedakan elemen-elemen ulasan. Ia pun mencoba memberikan umpan balik dan mengajak murid berefleksi.
Terakhir setelah memastikan murid sudah memahami konsep, Guru Joko mengajak murid membuat review dari apa yang diminati murid dalam bentuk video, infografis, komik, poster, podcast. Murid bisa memilihnya sendiri. Setelah produk jadi guru Joko memberikan beberapa pertanyaan tentang produk yang dibuat murid, dan proses dia membuat review.
Guru Joko adalah guru bahasa Indonesia. Di awal semester sebelum menyampaikan pembelajaran, guru joko memberikan formulir yang perlu diisi oleh murid-murid, selain itu juga melakukan wawancara kepada murid dan orangtuanya. Dari hasil pengisian formulir dan wawancara yang dilakukan. Lalu guru Joko mengetahui kondisi murid, dan juga kompetensi yang telah dicapainya sejauh ini. Hal itulah yang ia gunakan sebagai dasar dalam merancang pembelajaran, menentukan media belajar dan juga asesmennya juga.
Setelah pembelajaran resensi dilakukan, Guru Joko membuat aktivitas menonton video review handphone dan setelahnya membuat kuis memakai Quizizz tentang video yang baru saja diputar dan kaitanya dengan resensi. Ternyata dari aktivitas tersebut Guru Joko melihat beberapa murid masih kebingungan dalam membedakan elemen-elemen ulasan. Ia pun coba mencari cara lagi agar pemahaman konsep murid akan resensi murid bisa penuh.
Terakhir setelah memastikan murid sudah memahami konsep, Guru Joko mengajak murid membuat review dari apa yang diminati murid dalam bentuk video, infografis, komik, poster, podcast. Murid bisa memilihnya sendiri. Setelah produk jadi guru Joko memberikan umpan balik dan mengajak murid berefleksi dari produk yang dibuatnya.