Dokumen tersebut membahas tentang sistem ekskresi pada manusia, khususnya melalui kulit dan hati. Kulit dan hati merupakan alat ekskresi utama yang mengeluarkan zat sisa metabolisme tubuh seperti keringat, urea, dan cairan empedu. Dokumen ini juga menjelaskan gangguan yang dapat terjadi pada kulit seperti jerawat, eksim, dan scabies serta peran hati dalam proses ekskresi.
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Sistem_Ekskresi_pada_manusia_Kulit_dan_H.pptx
1. pada manusia
Mata Pelajaran :
Ilmu Pengetahuan Alam
Kelompok Ohm
Disusun oleh :
Asep Nurohman
Bagus Wijaya
Indri Sri R.
Sindy Rosdiana S.
Sinta Rosma D.
2. Sistem ekskresi manusia merupakan pengeluaran zat-zat sisa metabolisme yang tidak berguna
lagi bagi tubuh manusia.
Bagian-bagian Kulit
Gangguan pada Kulit
Gangguan Pada Hati
Next
Back
3. Kulit merupakan salah satu alat ekskresi. Karena kulit mengeluarkan
keringat. Keringat keluar melalui pori-pori kulit. Keringat mengandung air dan
garam-garam mineral.
Fungsi kulit adalah sebagai berikut:
• Alat pengeluaran(ekskresi) dalam bentuk keringat.
• Pelindung tubuh dari gangguan fisik(sinar, tekanan, dan suhu), gangguan
biologis(jamur), dan gangguan kimiawi.
• Mengatur suhu badan.
• Tempat pembentukan vitamin D dari provitamin D dengan bantuan sinar
matahari.
• Tempat menyimpan kelebihan lemak.
• Sebagai indra peraba.
Bab 1 : Kulit
Next
Back Home
4. Bagian-bagian Kulit
Pada manusia,kulit memiliki tiga bagian yaitu :
1. Epidermis(lapisan kulit ari)
Pada lapisan paling atas, terdapat lapisan tanduk yang
sering mengalami pengelupasan karena sel-sel kulit yang
sudah mati. Kulit adalah organ yang paling cepat
regenerasinya. Di bawah lapisan tanduk terdapat lapisan
yang mengandung pigmen dan berfungsi untuk memberi
warna pada kulit. Selain itu, di lapisan ini juga terjadi
pembelahan sel untuk membentuk sel-sel kulit baru.
Bagian ini terdiri dari dua lapisan, yaitu:
a) Lapisan tanduk/stratum korneum
• Terdiri atas lapisan sel-sel mati
• Lapisan paling luar dan tersusun dari sel yang telah mati.
• Mudah terkelupas.
• Tidak memiliki pembuluh darah dan syaraf sehingga tidak
terasa sakit dan tidak mengeluarkan darah bila lapisan ini
mengelupas.
Next
Back Home
5. B) Lapisan malpighi :
• Tersusun dari sel-sel hidup.
• Terdapat pigmen yang memberikan warna kulit dan melindungi dari sinar matahari.
• Terdapat jaringan syaraf.
• Terdapat pembuluh darah
• Terdapat pembuluh kapiler yang berperan untuk penyampaian nutrisi.
Kulit ari pada telapak tangan dan kaki terdiri atas empat lapis, yaitu :
Stratum korneum,
Stratum granulosum,
Stratum lusidum, dan
Stratum germinalis.
2. Dermis(lapisan kulit jangat)
lapisan ini terdapat di bawah lapisan epidermis. Kerja kulit sebagai organ ekskresi sangat bergantung pada
lapisan ini. Pengeluaran zat sisa dalam tubuh melalui kulit sangat bergantung pada kondisi lingkungan. Jika suhu
lingkungan tinggi akan mengakibatkan pengeluaran keringat dan minyak yang lebih tinggi. Hal ini dilakukan untuk
menjaga suhu tubuh supaya tetap stabil. Batas dengan epidermis dilapisi oleh membran basalis.Dermis mempunyai
serabut elastik yang memungkinkan kulit merenggang pada saat orang bertambah gemuk,dan kulit bergelambir pada
saat orang menjadi kurus.
Lapisan dermis lebih tebal dibandingkan lapisan epidermis. Di lapisan ini terdapat bagian-bagian berikut:
• Pembuluh darah untuk mengangkut zat-zat makanan ke rambut.
• Kelenjar keringat (Glandula sudorifera) menghasilkan keringat yang dikeluarkan melalui pori-pori kulit.
Next
Back Home
6. • Ujung syaraf. Yang terdiri dari korpuskulus pacini(reseptor tekanan), korpuskulus meissner’s(reseptor
raba/sentuhan), korpuskulus ruffini(reseptor panas), reseptor rasa nyeri, dan korpuskulus
krause(reseptor dingin).
• Kelenjar minyak (Glandula Sebassea). Menghasilkan minyak yang berfungsi untuk meminyaki rambut
dan kulit agar tidak kering.
• Kantong rambut merupakan tempat tertanamnya akar rambut.
• Pembuluh kapiler, berfungsi untuk menyampaikan nutrisi pada akar rambut dan sel kulit.
3. Jaringan ikat bawah kulit(subkutaneus)
Pada jaringan ini terdapat lemak yang berfungsi menahan panas tubuh,cadangan makanan serta
melindungi tubuh bagian dalam dari benturan. Jaringan ikat bawah kulit berada dibawah dermis. Jaringan
ini tidak memiliki pembatas yang jelas dengan dermis,sebagai patokannya adalah mulainya terdapat sel
lemak.
Faktor-faktor pemicu keringat:
• Peningkatan aktifitas tubuh
• peningkatan suhu lingkungan
• guncangan emosi
• syaraf
Next
Back Home
7. Gangguan pada kulit:
1.) Jerawat
Jerawat akan muncul karna adanya perubahan hormon dan penumpukan lemak di jaringan kulit yang
menjadi pemicu munculnya jerawat. Tumpukan sel kulit mati dan peroduksi minyak yang belebihan akan membuat
pori-pori kulit tersumbat. Akibatnya, kulit akan meradang sehinga bengkak dan memerah, Serta terkadang timbul
benjolan yang berisi nanah di dalamnya. Biasanya muncul pada wajah, Dada, punggung dan lengan.
Cara mengatasi jerawat :
Biasakan anak mencuci muka (cukup dengan sabun pembersih muka untuk kulit anak-anak). Cuci muka adalah hal
yang sangat penting untuk menjaga kebersihan muka. Mencuci muka akan membantu membersihkan kelebihan
minyak dan sel kulit mati yang akan menyumbat pori-pori kulit.
Usahakan rambut tidak menutupi bagian wajah, kebiasaan memiliki pono pada anak-anak harus disiasati agar
jerawat tidak tambah banak.
Jangan biasakan memencet jerawat karna beresiko meninggalkan bekas (jaringan parut).
makan gizi seimbang untuk menjaga kesehatan kulit.
2.) Scabies atau kudis
Penyakit scabies adalah penyakit gatal pada kulit yang disebabkan oleh tungau atau kutu kecil yang bernama
Sarcoptes scabies varian hominis, ditandai dengan keluhan gatal, terutama pada malam hari dan mudah menular
melalui kontak langsung atau tidak langsung. Ukuran kutu (tungau) betina 0,3-0,4 mm, sedangkan S. scabei jantan
setengah dari ukuran betina. Kutu betina yang sudah dibuahi akan tinggal di kulit dengan membuat liang
terowongan pada kulit disana ia bertelor sekitar 40-50 butir telor, dan akan menetas dalam waktu 3-5 hari. Di luar
kulit, kutu ini hanya dapat bertahan hidup 2-3 hari pada suhu kamar.
Karena penyebab scabies adalah kutu yang dapat menyebar dari orang ke orang maka penyakit ini mudah
menular. Penularan scabies bisa terjadi secara kontak langsung atau bersentuhan kulit-kulit dan hubungan suami
istri. Bisa juga terjadi secara tak langsung misalnya melalui pakaian, handuk, dan tempat tidur yang dipakai bersama-
sama. Maka tak heran jika penyakit scabies ini akan mengenai orang secara berjamaah seperti dalam satu keluarga,
satu asrama, pondok pesantren, dan satu sekolah.
Next
Back Home
8. Pencegahan kudis :
Bersihkan rumah secara total, mulai dari lantai, karpet, lemari dan lain-lain. Anda bisa gunakan cairan pembersih
yang mengandung disinfektan untuk lebih bagusnya.
Hilangkan semua debu di kaca atau di mana saja di rumah.
Gantilah pakaian anda sekali sehari atau jika sudah berkeringat langsung ganti jangan pakai pakaian yang lembab dan
campur keringat.
Jadikan suasana lingkungan tempat tinggal tetap bersih.
3.) Eksim
Eksim atau Dermatitis adalah istilah kedokteran untuk kelainan kulit yang mana kulit tampak meradang
dan iritasi. Keradangan ini bisa terjadi dimana saja namun yang paling sering terkena adalah tangan dan kaki.
Penyebab dari eksim sebenarnya belum diketahui dengan pasti, namun beberapa ahli mencurigai eksim berhubungan
dengan aktifitas daya pertahanan tubuh (imun) yang berlebihan. Hal ini menyebabkan tubuh mengalami reaksi
berlebihan terhadap bakteri atau iritan yang sebenarnya tidak berbahaya pada kulit. Oleh karena itu, eksim banyak
ditemukan pada keluarga dengan riwayat penyakit alergi atau asma.
Munculnya eksim dapat dihindari dengan melakukan beberapa tips dibawah ini :
Jaga kelembaban kulit.
Hindari perubahan suhu dan kelembaban yang mendadak.
Hindari berkeringat terlalu banyak atau kepanasan.
Kurangi Stress.
Hindari pakaian yang menggunakan bahan yang menggaruk seperti wool dan lain lain.
Hindari sabun dengan bahan yang terlalu keras, deterjen dan larutan lainnya.
Hindari faktor lingkungan lain yang dapat mencetuskan alergi seperti serbuk bunga, debu, bulu binatang dan lain lain.
Hati hati dalam memilih makanan yang bisa menyebabkan alergi.
Next
Back Home
9. 4.) Gangren
Gangren mengacu pada kematian jaringan tubuh karena kurangnya aliran darah
atau infeksi bakteri. Gangren paling sering mempengaruhi ekstremitas, termasuk jari-jari
tangan dan kaki dan juga dapat terjadi pada otot dan organ internal. Anda berisiko
mengembangkan gangren lebih tinggi jika Anda dalam kondisi yang dapat merusak
pembuluh darah dan mempengaruhi aliran darah, seperti diabetes atau aterosklerosis.
Ketika gangren mulai menyerang kulit Anda, tanda dan gejala yang mungkin terjadi
termasuk:
• Perubahan warna kulit. Warna kulit menjadi berubah mulai dari pucat menjadi biru,
ungu, hitam, perunggu atau merah, tergantung pada jenis gangren yang Anda miliki.
• Terbentuk sebuah garis yang jelas antara kulit yang sehat dan rusak.
• Nyeri berat diikuti dengan perasaan mati rasa.
• Timbul bau busuk dari bagian yang sakit.
Gangren dapat terjadi karena salah satu atau kedua hal berikut:
• Kurangnya pasokan darah. Darah Anda menyediakan oksigen, nutrisi untuk memberi
makan sel-sel Anda, dan komponen sistem kekebalan tubuh seperti antibodi untuk
menangkal infeksi. Tanpa suplai darah yang tepat, sel-sel tidak dapat bertahan hidup, dan
jaringan Anda akan mati.
• Infeksi. Bakteri menimbulkan infeksi yang dapat menyebabkan jaringan tubuh Anda
untuk mati dan menyebabkan gangren.
Next
Back Home
10. Berikut adalah beberapa saran yang dapat membantu anda
mengurangi resiko terkena gangren:
• Perawatan untuk diabetes. Jika anda memiliki diabetes, pastikan anda
memeriksa tangan dan kaki setiap hari untuk kemungkinan luka dan
tanda-tanda infeksi seperti kemerahan, bengkak. Mintalah dokter
anda untuk melakukan pemeriksaan tangan anda dan kaki anda
setidaknya sekali setahun.
• Menurunkan berat badan. Kelebihan berat badan tidak hanya
menempatkan anda pada risiko diabetes, tetapi juga menempatkan
tekanan berlebih pada arteri, konstriksi aliran darah, menempatkan
anda pada risiko infeksi dan penyembuhan luka yang cenderung
lambat.
• Jangan mengonsumsi tembakau/rokok. Penggunaan produk
tembakau dalam jumlah yang berlebihan dapat merusak pembuluh
darah.
Next
Back Home
11. Gambar (a)
Gambar (b)
Gambar (c) Gambar (d)
Keterangan Pada Gambar :
Gambar (a) merupakan penyakit kulit yang
bernama jerawat.
Gambar (b) merupakan penyakit eksim
Gambar (c) merupakan penyakit Scabies atau
kudis
Gambar (d) merupakan penyakit Gangren
Next
Back Home
12. Hati merupakan salah satu alat ekskresi karena hati mengeluarkan urea
dan amonia ke luar tubuh. Hati terletak di rongga perut bagian kanan di bawah
diafragma. Hati berwarna merah tua kecoklatan dengan berat sekitar 2 kg.Hati
terletak di dalam rongga perut, dibawah rongga sekat, rongga dada sebelah
kanan. Sistem ekskresi pada manusia melibatkan juga organ hati. Hati merupakan
salah satu organ ekskresi yang berfungsi untuk mengeluarkan urea dan membentuk
empedu. Hati terdiri dari dua gelambir, terletak di rongga perut atas sebelah kanan.
Eritrosit yang umurnya lebih dari 120 hari dirombak di hati. Dari proses tersebut
dihasilkan cairan empedu. berwarna hijau kebiruan.
Cairan empedu disekresikan di duodenum dan mengalami oksidasi di usus sehingga terjadi perubahan warna
menjadi kekuningan. Zat warna empedu yang teroksidasi inilah yang memberikan warna pada urine dan feses.Hati
mengeluarkan cairan empedu yang berjumlah kurang lebih 0,5 liter. Cairan empedu mengandung zat warna empedu,
yaitu bilirubin dan biliverdin yang rasanya pahit, pHantara 7-7-6, mengandung kolesterol,garam mineral dan garam
empedu. Cairan empedu yang dihasilkan disimpan dalam kantong empedu (Vesika felea) dan dikeluarkan ke usus halus
untuk membantu pencernaan,seperti pencernaan lemak,mengaktifkan lipase dan mengubah zat tidak larut dalam air
menjadi larut dalam air. Zat warna bilirubin dan biliverdin yang terdapat pada cairan empedu diperoleh dari proses
perombakan sel darah merah yang rusak oleh sel sel khusus yaitu,histiosit pada hati.Hemoglobin sel darah akan
dipecah menjadi xat besi, globin dan hemin.
Next
Back Home
13. Zat besi akan disimpan dalam hati dan dikeluarkan ke sumsum tulang, globin digunakan untuk
metabolisme protein atau pembentukan Hb baru,sedangkan hemin diubah menjadi zat warna empedu yang
berwarna hijau biru. Zat warna empedu akan diekresikan keluar melalui usus 12 jari dan dioksida menjadi
urobilin yang berwarna kuning coklat sebagai pewarna urin dan fases.jika pembuluh empedu tersumbat
misalnya karena batu empedu, maka warna fases akan menjadi coklat abu-abu, sedangkan darah akan
bewarna kekuningan karena empedu masuk ke peredaran darah(Penyakit kuning).
Dalam proses pencernaan, cairan empedu berperan untuk melarutkan lemak. Selain mengeluarkan
cairan empedu, hati juga berperan dalam menetralkan racun yang masuk dalam tubuh dan pembentukan
vitamin A dan provitamin A, serta menyimpan karbohidrat dalarn bentuk glikogen.
Fungsi hati:
• Menyimpan glikogen(gula otot) yang merupakan hasil pengubahan dari glukosa karena hormon insulin
• Menetralkan racun.
• Membentuk protrombin(untuk pembekuan darah).
• Tempat pengubahan provitamin A menjadi vitamin A.
• Tempat pembentukan urea dan amonia yang berasal dari pemecahan protein yang rusak yang selanjutnya
dikeluarkan dari tubuh melalui urin.
• Tempat pembentukan sel darah merah pada janin.
• Sebagai organ ekskresi yang bertugas merombak eritrosit(sel darah merah).
• Tempat pembakaran eritrosit yang sudah rusak atau mati.
• Mengatur kadar gula dalam darah.
Next
Back Home
14. Gangguan pada hati:
1. Penyakit wilson
Penyakit Wilson adalah kelainan bawaan yang menyebabkan penumpukan tembaga yang terlalu banyak pada
organ hati, otak dan organ vital lainnya. Istilah lain untuk penyakit Wilson adalah degenerasi hepatolenticular. Tembaga
memainkan peran kunci dalam perkembangan kesehatan saraf, tulang, kolagen dan melanin pigmen kulit. Biasanya,
tembaga diserap dari makanan, dan setiap kelebihan akan diekskresikan melalui empedu – yakni zat yang diproduksi
pada hati. Namun pada orang dengan penyakit Wilson, tembaga tidak dihilangkan secara benar dan malah menumpuk,
mungkin hingga ke tingkat yang dapat mengancam jiwa. Jika tidak diobati, penyakit Wilson bisa berakibat fatal. Jika
berhasi didiagnosis sedini mungkin, penyakit Wilson dapat diobati, dan banyak orang dengan gangguan ini dapat hidup
normal.
Tanda dan gejala penyakit Wilson meliputi:
• Kecanggungan
• Depresi
• Kesulitan berbicara
• Kesulitan menelan
•Kesulitan berjalan
Biasanya dokter akan memberikan pilihan pengobatan seperti:
- Obat-obatan
Dokter akan memberikan resep obat, seperti penicillamine, dan trientine, untuk mengurangi jumlah tembaga dalam
tubuh. Apabila jumlah tembaga sudah normal, obat-obatan ditujukan untuk mencegah perkembangan kadar zat
tembaga. Setelah Anda mengkonsumsi obat tersebut, zat tembaga akan dilepaskan ke dalam aliran darah Anda.
Kemudian, zat tembaga tersebut akan disaring oleh organ ginjal dan dikeluarkan melalui urine. Namun, jenis obat
tertentu memiliki efek samping, seperti sakit perut, penekanan sumsum tulang dan masalah pada kulit.
Next
Back Home
15. - Transplantasi hati
Apabila organ hati Anda sudah rusak parah, transplantasi hati menjadi salah satu pilihan yang tepat. Dokter
akan menganti organ hati Anda dengan organ hati orang lain yang lebih sehat. Dengan begtu, rasa sakit pada organ
hati Anda akan hilang.
2. Hemokromatosis
Hemokromatosis adalah kondisi turunan yang menyebabkan tubuh Anda menyerap terlalu banyak zat besi
dari makanan yang Anda makan. Zat besi yang berlebihan tersimpan di organ-organ Anda seperti hati, jantung, dan
pankreas. Zat besi yang berlebihan dapat menyebabkan racun bagi organ-organ ini, dan mengancam hidup karena
dapat menyebabkan penyakit seperti kanker, aritmia jantung, dan sirosis. Penyebab terjadinya Hemokromatosis ialah
karena adanya gangguan atau kesalahan dalam gen tertentu, yang dikenal sebagai HFE pada kromosom 6., dimana gen
tersebut diwariskan oleh orang tua. Gen yang rusak ini memungkinkan tubuh penderita untuk menyerap kelebihan
jumlah zat besi dari makanan.
Apa saja tanda-tanda dan gejala Hemokromatosis
• Gejala dapat berupa hal-hal berikut :
• Sakit pada bagian perut
• Letih
• Warna kulit berubah menjadi merah tua
• Sakit di persendian
• Kurang energi
• Bulu tubuh rontok
• Hilangnya gairah seksual
Next
Back Home
16. Ada beberapa makanan yang harus diperhatikan bagi penderita Hemokromatosis. Dengan menghindari atau
mengurangi beberapa makanan tersebut akan membantu dalam mengurangngi Hemokromatosis. Beberapa
makanan tersebut meliputi suplemen vitamin atau tonik yang mengandung zat besi dan vitamin C karena dapat
meningkatkan jumlah zat besi dalam tubuh. Secara lebih spesifik anda mungkin perlu menghindari makanan
seperti hati, daging merah, teh, susu, dan minuman beralkohol, semua jenis makanan tersebut berpengaruh
terhadap peningkatan zat besi.
3. Tumor atau kanker Hati
Kanker hati adalah kanker yang bermula dari organ hati atau liver. Ada dua klasifikasi kanker hati
berdasarkan lokasi pertumbuhan atau penyebarannya (metastasis), yaitu kanker hati primer dan sekunder. Kanker
hati primer adalah kanker yang berawal di organ hati dan termasuk jenis kanker yang berpotensi fatal. Kanker hati
sekunder bermula dari bagian tubuh lain kemudian menyebar dan tumbuh di organ hati.
Salah satu jenis kanker hati yang paling umum adalah hepatocellular carcinoma (HCC)/hepatoma yang
merupakan kanker hati primer yang berkembang dari sel hati utama yang bernama hepatosit. HCC terjadi sekitar
75% dari keseluruhan kanker hati primer. Kanker ini dapat merupakan komplikasi dari penyakit hepatitis
(peradangan pada organ hati) dan kondisi sirosis (jaringan hati normal digantikan oleh jaringan parut).
Gejala kanker hati meliputi:
• Kelelahan
• Penurunan berat badan tanpa sebab
• Mual-mual
• Muntah
• Sakit kuning(kulit dan bagian putih mata yang menguning akibat meningkatnya kadar bilirubin dalam tubuh
manusia)
Next
Back Home
17. Mencegah Kanker Hati dengan Hidup Sehat:
• Risiko kanker hati dapat dikurangi dengan menghindari risiko terinfeksi hepatitis B dan C dengan
mendapatkan vaksinasi dan melakukan hubungan seksual secara aman. Tidak kalah penting,
terapkan gaya hidup sehat seperti mengatur pola makan dan olahraga teratur agar tubuh
terhindar dari obesitas.
• Selain itu, hindari konsumsi minuman keras berlebihan dan rokok. Jika Anda ingin menindik atau
menato tubuh, pastikan untuk melakukannya di tempat yang memiliki tingkat kesterilan yang
terjamin.
4. Penyakit Kuning
Penyakit kuning terjadi akibat adanya penumpukan zat berwarna kuning yang disebut
bilirubin di dalam darah dan jaringan tubuh.Bilirubin merupakan zat sisa yang dihasilkan ketika sel
darah merah terurai. Sebelum dibuang oleh tubuh, bilirubin dibawa terlebih dahulu menuju hati
melalui aliran darah. Di dalam hati, bilirubin dicampur dengan cairan empedu. Kedua zat ini
kemudian melewati sistem pencernaan untuk dibuang. Sebagian besar bilirubin dibuang dari
tubuh dalam bentuk kotoran dan sebagian kecil dibuang dalam bentuk urin. Ini yang membuat
urin kita berwarna kuning dan tinja berwarna cokelat.
Ketika hati tidak bisa menangani bilirubin yang diproduksi oleh tubuh, bilirubin pun
menumpuk dan menyebabkan gejala-gejala penyakit kuning. Penyakit kuning membuat kulit,
mata, serta lapisan lendir yang terdapat pada hidung dan mulut penderita menjadi berwarna
kuning. Selain itu, jika bilirubin tidak terbuang dengan baik melalui sistem pencernaan, kotoran
berubah warna menjadi kuning terang. Urin berubah menjadi lebih gelap karena terdapat
gangguan pada sistem pembuangan bilirubin melalui tinja.
Next
Back Home
18. Berdasarkan penyebabnya, penyakit kuning terbagi menjadi tiga
jenis yaitu penyakit kuning pre-hepatic, intra-hepatic, dan post-
hepatic. ‘Hepatic’ berarti organ hati. Dengan kata lain, penyebab
penyakit kuning bisa terjadi akibat gangguan sebelum bilirubin
dibawa oleh darah memasuki hati, di dalam hati atau setelah
melewati hati.
Pencegahan penyakit kuning :
• Banyak kondisi atau faktor yang dapat menyebabkan terjadinya
penyakit kuning, salah satunya adalah hepatitis. Upaya pencegahan
yang bisa kita lakukan adalah dengan meminimalisasi risiko terkena
kondisi tersebut.
• Selain itu, berolahraga secara teratur, mengontrol konsumsi alkohol,
dan menjaga berat badan juga penting untuk diterapkan sebagai
upaya mencegah penyakit kuning.
Next
Back Home
19. Gambar (e) Gambar (f)
Gambar (g) Gambar (h)
Ket. Pada gambar :
Pada Gambar (e)
merupakan penyakit Wilson
Pada Gambar (f) merupakan
penyakin Tumor atau kanker
pada hati.
Pada Gambar (g) merupakan
penyakit kuning pada hati
dan dampaknya pada organ
lainnya.
Pada Gambar (h)
merupakan penyakit
Hemkromatosis
Next
Back Home