SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
PENGHIDU DAN PENGECAP
ANATOMI DAN FISIOLOGI ORGAN PENGHIDU 
- Silia/reseptor berdiri diatas tonjolan mukosa yang 
dinamakan vesikel olfaktorius dan masuk ke dalam 
lapisan sel-sel reseptor olfaktoria 
- Diantara sel-sel reseptor (neuron) terdapat banyak 
kelenjar Bowman penghasil mukus (mgdg air, 
mukopolisakarida, antibodi, enzim, garam-garam dan 
protein pengikat bau ) 
- Sel-sel reseptor satu-satunya neuron sistem saraf 
pusat yang dapat berganti secara reguler ( 4-8 mgg) 
GPCR :G-Protein Coupled Receptor
• Kecepatan aliran udara pada saat inspirasi sebesar 250 ml/sec 
• Inspirasi dalam molekul udara lebih banyak menyentuh 
mukosa olfaktorius sensasi bau tercium 
• syarat zat-zat yang dapat menyebabkan perangsangan penghidu : 
- Harus mudah menguap mudah masuk ke liang hidung 
- Sedikit larut dalam air mudah melalui mukus 
- mudah larut dalam lemak sel-sel rambut olfaktoria dan 
ujung luar sel-sel olfaktoria td dari zat lemak 
• zat-zat yang ikut dalam udara inspirasi akan larut dalam lapisan mukus 
yang berada pada permukaan membran
- Aksi potensial Akson-akson dari sel-sel reseptor glomeruli 
(bulbus olfaktorius) serabut saraf olfaktorius. 
- Di dalam glomerulus, akson mengadakan kontak dengan dendrit 
sel-sel mitral dan bbrp tipe sel lainnya. 
- Akson sel-sel mitral korteks piriformis, medial amigdala 
dan korteks enthoris
- Korteks piriformis : area 
utk mengidentifikasi bau 
- Medial amygdala : terlibat 
dalam fungsi sosial 
- Korteks enthorial : 
berhubungan dengan 
memori
Adaptasi Bau 
Reseptor olfaktorius mengadakan adaptasi kira-kira 50% dlm 
detik pertama atau lebih setelah perangsangan. Setelah itu 
mereka beradaptasi lebih lanjut dengan amat lambat. Sensasi 
bau beradaptasi hampir menghilang dalam satu atau dua menit 
setelah seseorang masuk dalam atmosfer yang sangat berbau.
TELINGA
OORRGGAANNAA AAUUDDIITTOORRIIAA 
((IInnddeerraa PPeennddeennggaarraann)) 
 Sebenarnya, telinga tidak hanya berfungsi 
Sensoris Auditoris tetapi juga Sensoris 
Keseimbangan (Vestibularis) 
 Oleh karena itu dinamakan juga 
ORGANA VESTIBULOCOCHLEARIS 
Cochlea = organ pendengaran 
 Terdiri : 
1. AURIS EXTERNA ( = Telinga luar ) 
2. AURIS MEDIA ( = Telinga tengah ) 
3. AURIS INTERNA ( = Telinga dalam ) 
Bagian Anatomi UNHAS 
9
HHeeaarriinngg && EEqquuiilliibbrriiuumm 
Bagian Anatomi UNHAS 10 2 other names??
(( TTeelliinnggaa LLuuaarr )) 
 AURICULA ( = daun telinga ) 
o dibentuk oleh Cartilago Auriculare 
berbentuk seperti “Daun” dibungkus kulit 
o Cartilago ini sekaligus membentuk bagian Cartilago 
Meatus Acusticus Externus 
o Terdapat bagian-bagian : 
1. Tragus dan Antitragus 
2. Helix dan Antihelix 
3. Scapha 
4. Concha 
5. Lobulus Auriculare 
Bagian Anatomi UNHAS 
11
Bagian Anatomi UNHAS 12
Bagian Anatomi UNHAS 13
 MEATUS ACUSTICUS EXTERNUS ( = liang telinga ) 
o Suatu saluran ± 2 – 3 cm 
o Terdiri : - 1/3 luar, dibentuk Cartilago 
- 2/3 dalam, dibentuk tulang ( pars 
petrosa os temporalis ) 
o BUKAN saluran lurus  bentuk “S” 
o Dilapisi kulit 
o Terdapat : - Rambut-rambut 
- Glandula Ceruminosae CERUMEN 
o Ujung dalam  terdapat MEMBRANA TYMPANI 
(( TTeelliinnggaa LLuuaarr )) 
Bagian Anatomi UNHAS 14
Bagian Anatomi UNHAS 15
MEMBRANA TYMPANI 
o Sekat jaringan ikat yang pisahkan Auris Externa 
terhadap Auris Media. 
oMelekat pada tepi tulang ujung dalam MAE 
oDifiksasi oleh perlekatan “manubrium mallei” 
o Terdiri : 
1. PARS FLACCIDA bagian kecil di Supero-Anterior 
2. PARS TENSA bagian luas di Infero-Posterior 
o Bentuk Oval, konkaf kelateral, bagian centralnya disebut 
UMBO 
o Permukaan : 
1. Luar dilapisi kulit 
2. Dalam dilapisi Mucosa (=Cavum Tympani) 
(( TTeelliinnggaa LLuuaarr )) 
Bagian Anatomi UNHAS 
16
Bagian Anatomi UNHAS 19
(( TTeelliinnggaa TTeennggaahh )) 
 Disebut juga CAVUM YMPANI 
 Dipisahkan dari MAE oleh Membrana Tympani 
 Berhubungan dengan NASOPHARYNX TUBA 
AUDITIVA EUSTACHIUS 
 Terdapat tulang-tulang pendengaran dari 
lateral  medial : 
1. MALLEUS 
2. INCUS 
3. STAPES 
Bagian Anatomi UNHAS 20
Bagian Anatomi UNHAS 21 
Middle Ear
TELINGA TENGAH 
. 
Seluruhnya dilapisi oleh mukosa yang merupakan 
kelanjutan dan modifikasi dari mukosa saluran 
napas. --> punya mekanisme pertahanan yg unik : 
1.Selaput lendir yg terus menerus diperbarui & 
mengandung lysosim 
2.Bila ada invasi kuman, produksi mukus bertambah , 
disertai pengeluaran sel2 pagosit PMN ke dalam 
mukus --> mukopus. 
3.Pembentukan spesifik antibodi terhadap benda asing 
yg masuk.
MMuukkoossaa tteelliinnggaa tteennggaahh 
 Mukosa dari muara tuba di nasoph -- muara tuba di cav. T -- hipotimpani 
-- epitimpani -- antrum -- selula mastoid. 
IDENTIK 
 Mukosa dari laring -- trakea -- bronkus -- terminal bronkioli 
1. Sel2 mukosa berubah dari torak menjadi gepeng. 
2. Absorbsi oksigen dibgn terminal (sel-sel gepeng)
TTuubbaa aauuddiittiivvaa 
(( TTuubbaa EEuussttaacchhiiuuss )) 
Pada org dewasa : 31-38 mm, 450 
Pada bayi lebih pendek, 100 
1/3 lateral pars osseus, selalu terbuka 
2/3 medial pars kartilagineus, terkatup pada 
saat istirahat. 
Saat menelan, menguap (kontraksi otot-otot 
tensor veli palatini dan levator veli palatini) 
pars kartilagineus akan terbuka sekejap 
Manuver Valsalva --> pars kartilagineus 
dibuka oleh tekanan udara yg tinggi di 
nasofaring.
FFuunnggssii TTuubbaa aauuddiittiivvaa :: 
 Ventilasi telinga tengah untuk menyeimbangkan 
tekanan udara dlm cavum timpani dengan tekanan uda-ra 
atmosfir 
 Proteksi dari sekret dan bunyi yang tercetus di 
nasofaring. 
 Drainase dan pembersihan sekret ke arah nasofaring.
(( TTeelliinnggaa DDaallaamm )) 
 Terletak dalam pars petrosa os temporalis  
dalam rongga LABYRINTHUS OSSEUS, terdiri 
o Canalis Semicircularis (3)  Anterior, Posterior, 
Lateralis 
o Canalis Spiralis Cochleae (1) 
o Vestibulum (1) 
 Berisi LABYRINTHUS MEMBRANACEUS 
(terdiri dari : Organa vestibularis/keseimbangan, 
Organa Cochlearis/pendengaran) dan Cairan 
PERILYMPHE 
Bagian Anatomi UNHAS 30
Bagian Anatomi UNHAS 31
Cairan Perilymphe 
oMengisi ruang (Spatium Perilymphaticus) dalam 
Labyrinthus Osseus bersama Labyrinthus Membranaceus 
oMenerima getaran dari Basis Stapedius pada Fenestra 
Vestibuli pada Vestibulum 
o Labyrinthus Membranaceus TERENDAM dalam cairan 
Perilymphe didalam Labyrinthus Osseus 
AAUURRIISS IINNTTEERRNNAA 
(( TTeelliinnggaa DDaallaamm )) 
Bagian Anatomi UNHAS 
32
 Organa Vestibularis, terdiri dari 
1. 3 Ductus Semicircularis  Anterior, Posterior, 
Lateralis  dalam Canalis Semicircularis 
2. 1 Utriculus  dalam Vestibulum 
3. 1 Sacculus  dalam Vestibulum 
 Organa Cochlearis yaitu 
o Ductus Cochlearis  terletak dalam Canalis Spiralis 
Cochlea 
AAUURRIISS IINNTTEERRNNAA 
Bagian Anatomi UNHAS 33
(( TTeelliinnggaa DDaallaamm )) 
Ductus Semicircularis 
o Bentuk 2/3 Circular  ujung-ujungnya bermuara 
pada UTRICULUS 
o Berisi cairan ENDOLYMPHE 
o ujung melebar = AMPULLA SEMICIRCULARIS 
oDalam Ampulla  terdapat Receptor keseimbangan 
 CRISTA AMPULLARIS 
oDari Crista Ampullaris  Dendrit N. Vestibularis  
Ggl. Vestibularis  Axon N.vestibularis  N. 
Vestibulocochlearis (=N.Octavus)  lewat MAI  
Truncus Cerebri 
34
Bagian Anatomi UNHAS 35
Bagian Anatomi UNHAS 36
UTRICULUS + SACCULUS (1) 
◦ Utriculus + Sacculus berisi cairan Endolymphe 
◦ UTRICULUS 
 Terletak di dalm Vestibulum Labyrinthus Osseus 
 Bermuara Ductus semisircularis Ant, Post, Lat 
 Berhubungan dgn Sacculus melalui Ductus 
Utriculosaccularis 
UTRICULUS + SACCULUS (2) 
◦ SACCULUS 
 Terletak di antero –medial dalam vestibulum Labyrinthus osseus 
 Ductus Cochlearis  melalui DUCTUS REUNIENS 
 Terdapat struktur utk receptor vestibularis  MACULA SACCULI 
◦ Dari Macula Utriculi + Sacculi N. Vestibularis  N. 
Vestibulocochlearis  Lewat MAI  Truncus Cerebri 
AAUURRIISS IINNTTEERRNNAA 
Bagian Anatomi UNHAS 37
Bagian Anatomi UNHAS 38
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

STRUKTUR & FISIOLOGI - HIDUNG & TEKAK
STRUKTUR & FISIOLOGI - HIDUNG & TEKAKSTRUKTUR & FISIOLOGI - HIDUNG & TEKAK
STRUKTUR & FISIOLOGI - HIDUNG & TEKAKMuhammad Nasrullah
 
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan saluran fitri ereke
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan saluran fitri erekeAsuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan saluran fitri ereke
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan saluran fitri erekeOperator Warnet Vast Raha
 
Biologi hidung
Biologi hidung Biologi hidung
Biologi hidung 97vania
 
Anfis sistem pernafasan
Anfis sistem pernafasan Anfis sistem pernafasan
Anfis sistem pernafasan Rahmad Hidayat
 
Pengaturan pernafasan ok
Pengaturan pernafasan ok Pengaturan pernafasan ok
Pengaturan pernafasan ok fikri asyura
 
Power point makalah kelompok 11
Power point makalah kelompok 11Power point makalah kelompok 11
Power point makalah kelompok 11HRPTAIS
 
11. sistem pernapasan manusia g8
11. sistem pernapasan manusia g811. sistem pernapasan manusia g8
11. sistem pernapasan manusia g8DIAH KOHLER
 
11. sistem pernapasan manusia g8
11. sistem pernapasan manusia g811. sistem pernapasan manusia g8
11. sistem pernapasan manusia g8DIAH KOHLER
 
Anatomi sistem respirasi
Anatomi sistem respirasiAnatomi sistem respirasi
Anatomi sistem respirasiShiAddung
 
Presentasi alat indra pada manusia
Presentasi alat indra  pada manusiaPresentasi alat indra  pada manusia
Presentasi alat indra pada manusiaApapunituzar
 
Yang betul
Yang betulYang betul
Yang betulmoharifw
 
Sistem Indra Pada Manusia
Sistem Indra Pada ManusiaSistem Indra Pada Manusia
Sistem Indra Pada Manusiaahmad arif
 
Sistem respirasi manusia dan hewan (m.badar)
Sistem respirasi manusia dan hewan (m.badar)Sistem respirasi manusia dan hewan (m.badar)
Sistem respirasi manusia dan hewan (m.badar)Muhammad Badar
 
54 lianda dwi astuti
54 lianda dwi astuti54 lianda dwi astuti
54 lianda dwi astutiliandadwi
 

What's hot (20)

STRUKTUR & FISIOLOGI - HIDUNG & TEKAK
STRUKTUR & FISIOLOGI - HIDUNG & TEKAKSTRUKTUR & FISIOLOGI - HIDUNG & TEKAK
STRUKTUR & FISIOLOGI - HIDUNG & TEKAK
 
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan saluran fitri ereke
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan saluran fitri erekeAsuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan saluran fitri ereke
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan saluran fitri ereke
 
Biologi hidung
Biologi hidung Biologi hidung
Biologi hidung
 
Kuliah 9 respiratorius
Kuliah 9 respiratorius Kuliah 9 respiratorius
Kuliah 9 respiratorius
 
Anfis sistem pernafasan
Anfis sistem pernafasan Anfis sistem pernafasan
Anfis sistem pernafasan
 
Mengenal indra pembau
Mengenal indra pembauMengenal indra pembau
Mengenal indra pembau
 
Fisiologi Hidung
Fisiologi HidungFisiologi Hidung
Fisiologi Hidung
 
Pengaturan pernafasan ok
Pengaturan pernafasan ok Pengaturan pernafasan ok
Pengaturan pernafasan ok
 
Power point makalah kelompok 11
Power point makalah kelompok 11Power point makalah kelompok 11
Power point makalah kelompok 11
 
11. sistem pernapasan manusia g8
11. sistem pernapasan manusia g811. sistem pernapasan manusia g8
11. sistem pernapasan manusia g8
 
11. sistem pernapasan manusia g8
11. sistem pernapasan manusia g811. sistem pernapasan manusia g8
11. sistem pernapasan manusia g8
 
Anatomi sistem respirasi
Anatomi sistem respirasiAnatomi sistem respirasi
Anatomi sistem respirasi
 
Presentasi alat indra pada manusia
Presentasi alat indra  pada manusiaPresentasi alat indra  pada manusia
Presentasi alat indra pada manusia
 
Yang betul
Yang betulYang betul
Yang betul
 
3. laring
3. laring3. laring
3. laring
 
Sistem Indra Pada Manusia
Sistem Indra Pada ManusiaSistem Indra Pada Manusia
Sistem Indra Pada Manusia
 
Sistem respirasi manusia dan hewan (m.badar)
Sistem respirasi manusia dan hewan (m.badar)Sistem respirasi manusia dan hewan (m.badar)
Sistem respirasi manusia dan hewan (m.badar)
 
Anatomi sistem pendengaran
Anatomi sistem pendengaranAnatomi sistem pendengaran
Anatomi sistem pendengaran
 
Kuliah 6 organ pendengaran
Kuliah 6 organ pendengaran Kuliah 6 organ pendengaran
Kuliah 6 organ pendengaran
 
54 lianda dwi astuti
54 lianda dwi astuti54 lianda dwi astuti
54 lianda dwi astuti
 

Similar to Organ Pendengaran dan Pengendusan

Sistem penginderaan
Sistem penginderaanSistem penginderaan
Sistem penginderaanKANDA IZUL
 
Baru laporan modul 2 3
Baru laporan modul 2 3Baru laporan modul 2 3
Baru laporan modul 2 3Thary's Phyup
 
Anatomi dan fisiologi tht kl
Anatomi dan fisiologi tht klAnatomi dan fisiologi tht kl
Anatomi dan fisiologi tht klSry Surniaty
 
PPT Pernapasan.pptx
PPT Pernapasan.pptxPPT Pernapasan.pptx
PPT Pernapasan.pptxBagusAhmad12
 
Anatomi dan fisiologi sistem pengindraan
Anatomi dan fisiologi sistem pengindraanAnatomi dan fisiologi sistem pengindraan
Anatomi dan fisiologi sistem pengindraanAnggaN7
 
Kuliah resp system psik SEMESTER 2 kd 2 anatomy
Kuliah resp system psik SEMESTER 2 kd 2 anatomyKuliah resp system psik SEMESTER 2 kd 2 anatomy
Kuliah resp system psik SEMESTER 2 kd 2 anatomydimas_aria
 
2. anatomi sistem pernapasan
2. anatomi sistem pernapasan2. anatomi sistem pernapasan
2. anatomi sistem pernapasanSuryahusadha
 
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)pjj_kemenkes
 
refarat tes fungsi pendengaran
refarat tes fungsi pendengaranrefarat tes fungsi pendengaran
refarat tes fungsi pendengaranwiwi purnama
 
Pertemuan 10 Respirasi.pdf
Pertemuan 10 Respirasi.pdfPertemuan 10 Respirasi.pdf
Pertemuan 10 Respirasi.pdfMazzRudy
 

Similar to Organ Pendengaran dan Pengendusan (20)

Tutor 22 M1B19.pptx
Tutor 22 M1B19.pptxTutor 22 M1B19.pptx
Tutor 22 M1B19.pptx
 
Sistem penginderaan
Sistem penginderaanSistem penginderaan
Sistem penginderaan
 
Anatomi sistem pendengaran
Anatomi sistem pendengaranAnatomi sistem pendengaran
Anatomi sistem pendengaran
 
Anatomi fisiologi telinga
Anatomi fisiologi telingaAnatomi fisiologi telinga
Anatomi fisiologi telinga
 
Vertigo
VertigoVertigo
Vertigo
 
Baru laporan modul 2 3
Baru laporan modul 2 3Baru laporan modul 2 3
Baru laporan modul 2 3
 
makalah PERNAFASAN 2.docx
makalah PERNAFASAN 2.docxmakalah PERNAFASAN 2.docx
makalah PERNAFASAN 2.docx
 
Atelektasis
AtelektasisAtelektasis
Atelektasis
 
Anatomi dan fisiologi tht kl
Anatomi dan fisiologi tht klAnatomi dan fisiologi tht kl
Anatomi dan fisiologi tht kl
 
Panca indera manusia
Panca indera manusiaPanca indera manusia
Panca indera manusia
 
PPT Pernapasan.pptx
PPT Pernapasan.pptxPPT Pernapasan.pptx
PPT Pernapasan.pptx
 
Anatomi dan fisiologi sistem pengindraan
Anatomi dan fisiologi sistem pengindraanAnatomi dan fisiologi sistem pengindraan
Anatomi dan fisiologi sistem pengindraan
 
Kuliah resp system psik SEMESTER 2 kd 2 anatomy
Kuliah resp system psik SEMESTER 2 kd 2 anatomyKuliah resp system psik SEMESTER 2 kd 2 anatomy
Kuliah resp system psik SEMESTER 2 kd 2 anatomy
 
2. anatomi sistem pernapasan
2. anatomi sistem pernapasan2. anatomi sistem pernapasan
2. anatomi sistem pernapasan
 
Kb 2(1)
Kb 2(1)Kb 2(1)
Kb 2(1)
 
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)
 
Kb 2(1) 2
Kb 2(1) 2Kb 2(1) 2
Kb 2(1) 2
 
refarat tes fungsi pendengaran
refarat tes fungsi pendengaranrefarat tes fungsi pendengaran
refarat tes fungsi pendengaran
 
Respirasi
RespirasiRespirasi
Respirasi
 
Pertemuan 10 Respirasi.pdf
Pertemuan 10 Respirasi.pdfPertemuan 10 Respirasi.pdf
Pertemuan 10 Respirasi.pdf
 

More from nurdinz

Diabetes Meletus
Diabetes MeletusDiabetes Meletus
Diabetes Meletusnurdinz
 
Bahaya merokok
Bahaya merokokBahaya merokok
Bahaya merokoknurdinz
 
Bahaya merokok
Bahaya merokokBahaya merokok
Bahaya merokoknurdinz
 
Diare anak
Diare anakDiare anak
Diare anaknurdinz
 
Fisiologi sistem kardiovaskular
Fisiologi sistem kardiovaskular Fisiologi sistem kardiovaskular
Fisiologi sistem kardiovaskular nurdinz
 
Fisiologi ginjal
Fisiologi ginjalFisiologi ginjal
Fisiologi ginjalnurdinz
 
Anatomi fisiologi sistem pencernaan
Anatomi fisiologi sistem pencernaanAnatomi fisiologi sistem pencernaan
Anatomi fisiologi sistem pencernaannurdinz
 
Sistem integumen
Sistem integumenSistem integumen
Sistem integumennurdinz
 
sistem saraf
sistem sarafsistem saraf
sistem sarafnurdinz
 
fisiologi pernasafan panjang
fisiologi pernasafan panjangfisiologi pernasafan panjang
fisiologi pernasafan panjangnurdinz
 

More from nurdinz (10)

Diabetes Meletus
Diabetes MeletusDiabetes Meletus
Diabetes Meletus
 
Bahaya merokok
Bahaya merokokBahaya merokok
Bahaya merokok
 
Bahaya merokok
Bahaya merokokBahaya merokok
Bahaya merokok
 
Diare anak
Diare anakDiare anak
Diare anak
 
Fisiologi sistem kardiovaskular
Fisiologi sistem kardiovaskular Fisiologi sistem kardiovaskular
Fisiologi sistem kardiovaskular
 
Fisiologi ginjal
Fisiologi ginjalFisiologi ginjal
Fisiologi ginjal
 
Anatomi fisiologi sistem pencernaan
Anatomi fisiologi sistem pencernaanAnatomi fisiologi sistem pencernaan
Anatomi fisiologi sistem pencernaan
 
Sistem integumen
Sistem integumenSistem integumen
Sistem integumen
 
sistem saraf
sistem sarafsistem saraf
sistem saraf
 
fisiologi pernasafan panjang
fisiologi pernasafan panjangfisiologi pernasafan panjang
fisiologi pernasafan panjang
 

Recently uploaded

SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 

Recently uploaded (18)

SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 

Organ Pendengaran dan Pengendusan

  • 2. ANATOMI DAN FISIOLOGI ORGAN PENGHIDU - Silia/reseptor berdiri diatas tonjolan mukosa yang dinamakan vesikel olfaktorius dan masuk ke dalam lapisan sel-sel reseptor olfaktoria - Diantara sel-sel reseptor (neuron) terdapat banyak kelenjar Bowman penghasil mukus (mgdg air, mukopolisakarida, antibodi, enzim, garam-garam dan protein pengikat bau ) - Sel-sel reseptor satu-satunya neuron sistem saraf pusat yang dapat berganti secara reguler ( 4-8 mgg) GPCR :G-Protein Coupled Receptor
  • 3. • Kecepatan aliran udara pada saat inspirasi sebesar 250 ml/sec • Inspirasi dalam molekul udara lebih banyak menyentuh mukosa olfaktorius sensasi bau tercium • syarat zat-zat yang dapat menyebabkan perangsangan penghidu : - Harus mudah menguap mudah masuk ke liang hidung - Sedikit larut dalam air mudah melalui mukus - mudah larut dalam lemak sel-sel rambut olfaktoria dan ujung luar sel-sel olfaktoria td dari zat lemak • zat-zat yang ikut dalam udara inspirasi akan larut dalam lapisan mukus yang berada pada permukaan membran
  • 4.
  • 5. - Aksi potensial Akson-akson dari sel-sel reseptor glomeruli (bulbus olfaktorius) serabut saraf olfaktorius. - Di dalam glomerulus, akson mengadakan kontak dengan dendrit sel-sel mitral dan bbrp tipe sel lainnya. - Akson sel-sel mitral korteks piriformis, medial amigdala dan korteks enthoris
  • 6. - Korteks piriformis : area utk mengidentifikasi bau - Medial amygdala : terlibat dalam fungsi sosial - Korteks enthorial : berhubungan dengan memori
  • 7. Adaptasi Bau Reseptor olfaktorius mengadakan adaptasi kira-kira 50% dlm detik pertama atau lebih setelah perangsangan. Setelah itu mereka beradaptasi lebih lanjut dengan amat lambat. Sensasi bau beradaptasi hampir menghilang dalam satu atau dua menit setelah seseorang masuk dalam atmosfer yang sangat berbau.
  • 9. OORRGGAANNAA AAUUDDIITTOORRIIAA ((IInnddeerraa PPeennddeennggaarraann))  Sebenarnya, telinga tidak hanya berfungsi Sensoris Auditoris tetapi juga Sensoris Keseimbangan (Vestibularis)  Oleh karena itu dinamakan juga ORGANA VESTIBULOCOCHLEARIS Cochlea = organ pendengaran  Terdiri : 1. AURIS EXTERNA ( = Telinga luar ) 2. AURIS MEDIA ( = Telinga tengah ) 3. AURIS INTERNA ( = Telinga dalam ) Bagian Anatomi UNHAS 9
  • 10. HHeeaarriinngg && EEqquuiilliibbrriiuumm Bagian Anatomi UNHAS 10 2 other names??
  • 11. (( TTeelliinnggaa LLuuaarr ))  AURICULA ( = daun telinga ) o dibentuk oleh Cartilago Auriculare berbentuk seperti “Daun” dibungkus kulit o Cartilago ini sekaligus membentuk bagian Cartilago Meatus Acusticus Externus o Terdapat bagian-bagian : 1. Tragus dan Antitragus 2. Helix dan Antihelix 3. Scapha 4. Concha 5. Lobulus Auriculare Bagian Anatomi UNHAS 11
  • 14.  MEATUS ACUSTICUS EXTERNUS ( = liang telinga ) o Suatu saluran ± 2 – 3 cm o Terdiri : - 1/3 luar, dibentuk Cartilago - 2/3 dalam, dibentuk tulang ( pars petrosa os temporalis ) o BUKAN saluran lurus  bentuk “S” o Dilapisi kulit o Terdapat : - Rambut-rambut - Glandula Ceruminosae CERUMEN o Ujung dalam  terdapat MEMBRANA TYMPANI (( TTeelliinnggaa LLuuaarr )) Bagian Anatomi UNHAS 14
  • 16. MEMBRANA TYMPANI o Sekat jaringan ikat yang pisahkan Auris Externa terhadap Auris Media. oMelekat pada tepi tulang ujung dalam MAE oDifiksasi oleh perlekatan “manubrium mallei” o Terdiri : 1. PARS FLACCIDA bagian kecil di Supero-Anterior 2. PARS TENSA bagian luas di Infero-Posterior o Bentuk Oval, konkaf kelateral, bagian centralnya disebut UMBO o Permukaan : 1. Luar dilapisi kulit 2. Dalam dilapisi Mucosa (=Cavum Tympani) (( TTeelliinnggaa LLuuaarr )) Bagian Anatomi UNHAS 16
  • 17.
  • 18.
  • 20. (( TTeelliinnggaa TTeennggaahh ))  Disebut juga CAVUM YMPANI  Dipisahkan dari MAE oleh Membrana Tympani  Berhubungan dengan NASOPHARYNX TUBA AUDITIVA EUSTACHIUS  Terdapat tulang-tulang pendengaran dari lateral  medial : 1. MALLEUS 2. INCUS 3. STAPES Bagian Anatomi UNHAS 20
  • 21. Bagian Anatomi UNHAS 21 Middle Ear
  • 22. TELINGA TENGAH . Seluruhnya dilapisi oleh mukosa yang merupakan kelanjutan dan modifikasi dari mukosa saluran napas. --> punya mekanisme pertahanan yg unik : 1.Selaput lendir yg terus menerus diperbarui & mengandung lysosim 2.Bila ada invasi kuman, produksi mukus bertambah , disertai pengeluaran sel2 pagosit PMN ke dalam mukus --> mukopus. 3.Pembentukan spesifik antibodi terhadap benda asing yg masuk.
  • 23. MMuukkoossaa tteelliinnggaa tteennggaahh  Mukosa dari muara tuba di nasoph -- muara tuba di cav. T -- hipotimpani -- epitimpani -- antrum -- selula mastoid. IDENTIK  Mukosa dari laring -- trakea -- bronkus -- terminal bronkioli 1. Sel2 mukosa berubah dari torak menjadi gepeng. 2. Absorbsi oksigen dibgn terminal (sel-sel gepeng)
  • 24. TTuubbaa aauuddiittiivvaa (( TTuubbaa EEuussttaacchhiiuuss )) Pada org dewasa : 31-38 mm, 450 Pada bayi lebih pendek, 100 1/3 lateral pars osseus, selalu terbuka 2/3 medial pars kartilagineus, terkatup pada saat istirahat. Saat menelan, menguap (kontraksi otot-otot tensor veli palatini dan levator veli palatini) pars kartilagineus akan terbuka sekejap Manuver Valsalva --> pars kartilagineus dibuka oleh tekanan udara yg tinggi di nasofaring.
  • 25.
  • 26.
  • 27.
  • 28. FFuunnggssii TTuubbaa aauuddiittiivvaa ::  Ventilasi telinga tengah untuk menyeimbangkan tekanan udara dlm cavum timpani dengan tekanan uda-ra atmosfir  Proteksi dari sekret dan bunyi yang tercetus di nasofaring.  Drainase dan pembersihan sekret ke arah nasofaring.
  • 29.
  • 30. (( TTeelliinnggaa DDaallaamm ))  Terletak dalam pars petrosa os temporalis  dalam rongga LABYRINTHUS OSSEUS, terdiri o Canalis Semicircularis (3)  Anterior, Posterior, Lateralis o Canalis Spiralis Cochleae (1) o Vestibulum (1)  Berisi LABYRINTHUS MEMBRANACEUS (terdiri dari : Organa vestibularis/keseimbangan, Organa Cochlearis/pendengaran) dan Cairan PERILYMPHE Bagian Anatomi UNHAS 30
  • 32. Cairan Perilymphe oMengisi ruang (Spatium Perilymphaticus) dalam Labyrinthus Osseus bersama Labyrinthus Membranaceus oMenerima getaran dari Basis Stapedius pada Fenestra Vestibuli pada Vestibulum o Labyrinthus Membranaceus TERENDAM dalam cairan Perilymphe didalam Labyrinthus Osseus AAUURRIISS IINNTTEERRNNAA (( TTeelliinnggaa DDaallaamm )) Bagian Anatomi UNHAS 32
  • 33.  Organa Vestibularis, terdiri dari 1. 3 Ductus Semicircularis  Anterior, Posterior, Lateralis  dalam Canalis Semicircularis 2. 1 Utriculus  dalam Vestibulum 3. 1 Sacculus  dalam Vestibulum  Organa Cochlearis yaitu o Ductus Cochlearis  terletak dalam Canalis Spiralis Cochlea AAUURRIISS IINNTTEERRNNAA Bagian Anatomi UNHAS 33
  • 34. (( TTeelliinnggaa DDaallaamm )) Ductus Semicircularis o Bentuk 2/3 Circular  ujung-ujungnya bermuara pada UTRICULUS o Berisi cairan ENDOLYMPHE o ujung melebar = AMPULLA SEMICIRCULARIS oDalam Ampulla  terdapat Receptor keseimbangan  CRISTA AMPULLARIS oDari Crista Ampullaris  Dendrit N. Vestibularis  Ggl. Vestibularis  Axon N.vestibularis  N. Vestibulocochlearis (=N.Octavus)  lewat MAI  Truncus Cerebri 34
  • 37. UTRICULUS + SACCULUS (1) ◦ Utriculus + Sacculus berisi cairan Endolymphe ◦ UTRICULUS  Terletak di dalm Vestibulum Labyrinthus Osseus  Bermuara Ductus semisircularis Ant, Post, Lat  Berhubungan dgn Sacculus melalui Ductus Utriculosaccularis UTRICULUS + SACCULUS (2) ◦ SACCULUS  Terletak di antero –medial dalam vestibulum Labyrinthus osseus  Ductus Cochlearis  melalui DUCTUS REUNIENS  Terdapat struktur utk receptor vestibularis  MACULA SACCULI ◦ Dari Macula Utriculi + Sacculi N. Vestibularis  N. Vestibulocochlearis  Lewat MAI  Truncus Cerebri AAUURRIISS IINNTTEERRNNAA Bagian Anatomi UNHAS 37